Kau tau matahari yang selalu menyinari bumi ini, walaupun malam datang matahari tidak akan pernah hilang, karena dibalik bulan yang terang, mataharilah yang memancarkan cahanya untuk bulan, sehingga bulan bisa bersinar dengan terang di atas sana. Begitu juga denganmu. Kau adalah matahariku, yang selalu akan menemani hari-hari ku
“Renan”
Terimakasih untuk semua. Aku akan menjadi matahari bagimu. Kita akan melihatkan kepada dunia, bahwa kisah kita bisa menjadi happy ending setalah melalui banyak duri di belakang sana
“Kiran”
Liburan semester telah datang. Para sahabat itu memutuskan untuk berlibur kembali bersama. Kali ini liburan akan sangat membahagiakan, karena Renan dan Kiran sudah baikan dan tentunya tak ada lagi Luna yang akan merecoki hubungan mereka serta Geral yang akan menganggu hubungan mereka. Mereka akan mendatangi objek wisata yang ada di Bali. Untuk penginapan di sana mereka tak perlu memikirkannya, karena kakanya Kiran memiliki Home Stay yang langsung menghadap ke salah satu pantai yang ada di Bali.
Sore harinya mereka memutuskan untuk melihat sunset dari tepi pantai. Sesampainya di pantai mereka berpisah. Mereka berjalan dengan pasangan masing-masing. Begitupun dengan Kiran. Renan yang selalu mengenggam tangan mungil Kiran tersebut. Situsai sekarang sangatlah berbeda dengan liburan meraka ketika di Yogyakarta. Tangan mungil ini yang mengenggam adalah sahabatnya, sedangkan dia hanya bisa memperhatikan dari jauh. Melihat gadisnya ini tertawa dengan sahabatnya. Namun, sekarang keadaan telah berbalik. Dialah yang menggenggam tangan mungil ini dan dialah orang yang menjadi alasan Kiran tertawa.
Sore ini, Kiran dan Renan sedang berjalan berdua di pinggir pantai untuk menikmamti sunset. Kedua insan itu bergandengan tangan. Cowoknya selalu melontarkan kekonyolan, sehingga tak henti-hentinya si cewek selalu tertawa. Melihat senyuman yang selalu diperlihatkan oleh gadisnya, membuat cowok tersebut sangat bahagia. Kebahagian mereka tak hanya sampai di sana, mereka juga melakukan aksi kejar-kejaran seperti tidak akan ada lagi kesedihan esoknya. Kejar-kejaran itu terjadi, karena sang cewek yang menjahili cowok disebelahnya, sehingga membuat sang cowok mengerjarnya.
Renan berhasil menangkap Kiran dan mengangkanya tinggi-tinggi sehingga Kiran berteriak bahagia. Kiran meminta diturunkan karena sedari tadi Renan tidak mau menurunkannya dan semakin mengangkat Kiran tinggi-tinggi. Akhirnya, setelah Renan puas membalas kejahilan Kiran ia menurukan gadis itu tepat di depannya. Kemudian gadis itu menghadap pantai untuk menikmati angin yang sejuk dan keindahan pantai pada sore hari, walaupun sunset belum muncul.
Posisi Renan yang tepat berada dibelakang Kiran, sehingga membuat Renan memeluk Kiran dari belakang dengan mengalungkan tanganya kirinya ke leher gadis itu, tangan kananya diperut gadis itu, dan meletakkan dagunya dibahu sebelah kanan Kiran. “Aku gak akan melepaskan kamu lagi. Aku ingin kau selalu berada di sisiku apapun yang terjadi” batin Renan. Kiran yang merasakan pelukan hangat itu hanya tersenyum tipis tanpa mengalihkan matanya sedikitpun dari pantai.
Setelah capek kejar-kejaran, mereka duduk dibawah pohon untuk melihat sunset yang sebentar lagi datang menyapa semua orang dan tentu saja dua insan itu. Kiran berada di dalam pelukan Renan sembari memperhatikan sunset yang mulai muncul, sedangkan Renan terus memeluk gadisnya seolah-olah gadis itu akan pergi lagi, sambil sekali-kali mencium puncak kepala Kiran
Mereka sangat bahagia. Kiran sangat nyaman berada dipelukan Renan. Setelah sunset berganti menjadi malam mereka masih duduk seperti tadi dan ditempat yang sama. Kiran yang masih setia berada di dalam pelukan hangat Renan. “Ra…” kata Renan. Kiran yang merasa namanya dipanggil memutar tubuhnya menghadap Renan yang masih di dalam dekapanya. Ya Renan tidak pernah melepas pelukannya dari Kiran sedari tadi. Mata mereka bertemu “Apa?” kata Kiran yang masih menatap bola mata Renan. Renan tersenyum “Makasih dan Maaf” kata Renan. Kiran yang mendengar ucapan Renan mengerutkan dahinya.
Renan yang mengerti kembali membuka suara “Makasih mau berada disamping kak Re, makasih sudah hadir dalam hidup kak Re, makasih sudah mau menerima kak Re, makasih sudah sabar menghadapi sifat egois kak Re, makasih sudah mau maafin kesalahan fatal yang telah kak Re lakukan, dan maaf telah menyakiti Ra selama ini, sekali lagi maaf” kata Renan yang masih menatap mata Kiran. Ya sekarang tatapan itu bukan lagi tatapan kebencian tetapi tatapan meneduhkan, cinta, menjaga, dan sayang.
Kiran yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengangguk. Setelah itu Renan langsung mencium kening Kiran dengan lembut. Kiran menutup matanya ketika mendapatkan perlakuan itu dari Renan. Ia sangat bahagia sekarang. Setelah Renan melepaskan ciuman itu, Renan membawa Kiran kembali kedalam dekapanya. Wajah Kiran ia sandarkan di dada bidangnya. Sesekali Renan mencium kepalanya, Kiran hanya menutup mata dan merasakan dekapan dan perlakuan Renan.
Kiran masih tenggelam di dalam dada bidang Renan. Renan berkata “I Love You sweety, jangan pergi lagi dari kak Re, karena Kiran Putri Mubarak hanya milik Renan Putra Hidayat. I Love You Ra nya kak Re” kata Renan. Kiran yang mendengar itu tersenyum kemudian mengangguk dan berkata “I Love You Too kak Re nya Ra”
Renan yang mendengar itu semakin mengeratkan pelukannya terhadap gadis itu, sedangkan sang gadis malah semakin meneggelamkan wajahnya di dada bidang cowok tersebut. Renan masih saja mengecup puncuk kepala Kiran. Kiran yang menerima itu hanya bisa tersenyum.
“I Love You Ra…” Renan membisikkan kata-kata itu tepat ditelinga gadis yang sangat ia sayangi itu. “I Love You Too kak Re” balas Kiran yang semakin mengeratkan pelukannya dan meneggelamkan wajahnya di dada bidang cowok yang disayanginya itu.
*FINISH*
Sabtu, 18 Juli 2020
ns3.142.211.95da2