Ketika aku telah menemukanmu, kenapa kau memberiku surprise seperti ini. Bukan ini yang aku mau. Kenapa kau malah menutup matamu. Apa kau benar-benar tidak ingin melihat ku lagi?
“Renan”
Sesampainya di depan Ruang ICU Renan kaget melihat Nadila yang menagis di dekapan Aldi, Vania yang sedang dipeluk oleh Josua yang juga menangis, mamanya yang menagis di dekapan papanya. Kakaknya Kiran yang sedang menggendong Geral adiknya yang menangis. Bundanya Kiran yang berada di dekapan papanya. Dia semakin bingung melihat Lisa yang meronta-ronta berdiri di depan ruang ICU begitupun dengan Mila, sedangkan Ardo dan Vero hanya bisa menenangkan gadisnya yang tak henti-hentinya menangis dari tadi. Itu semakin membuat Renan semakin pusing dan bertanya apa yang sebenarnya226Please respect copyright.PENANAndmsNKXoeM
terjadi.
Renan semakin bingung, ketika Nadila mendekat ke depan kaca Ruang ICU dengan air mata yang masih menetes dan berkata “Dek… kamu dengar kakak kan? Kamu pasti dengar. Balik sini lagi dek, kita nungguin kamu di sini. Jangan pergi dari kita. Kamu tau dek di sini ada orang-orang yang sayang kepadamu. Jangan tinggalin kita”. Melihat itu Aldi memeluk Nadila dari belakang untuk menenagkan Nadila. Semua orang kecuali Renan hanya bisa nangis.
Nadila melihat sekilas ke Renan yang menunjukkan tatapan tanya dan bingung dan kembali membuka suaranya “Dek di sini ada Renan lo. Kamu balik sini, dia udah maafin kamu kok. Jadi kamu harus bertahan dan kembali lagi ke sini ya. Kamu harus kuat dek.” Nadila melepaskan pelukan Aldi dan berjalan ke hadapan Renan yang masih bingung dan berkata “Ren, kamu mau maafin kan?” Renan yang ditanya hanya menatap Nadila bingung.
Renan mengedarkan pandangannya kepada semua orang dan semua orang mengangguk. Ia mengerti dengan hal itu, kemudian melihat kembali kepada Nadila yang di depannya masih menangis dan mengangguk. Setelah itu Nadila tersenyum dan kembali ke depan ruang ICU. Ia menghapus airmatanya dan berkata “Lihat dek. dia maafin kamu. Sekarang kamu kembali ya. jangan pergi dari kita. Oke”. Setelah itu Aldi langsung mendekap Nadila dengan Erat.
Renan mendekati papa mamanya karena ingin bertanya sebenarnya apa yang terjadi dan siapa yang ada di dalam sana. Kenapa Nadila meminta dia memaafkan orang yang ada di dalam sana. Hanya pertanyaan-pertannyaan itulah yang berputar-putar di otaknya. Ketika ia ingin bicara dokter keluar dari ruangan itu menampilkan wajak lelah.
Dokter kemudian menjelaskan pasien telah melewati masa kritisnya. Semua yang ada di sana menghembuskan napas lega, sedangkan Renan hanya diam. Dokter memberitahukan jika pasien belum sadarkan diri. Dokter bilang harus selalu berdo’a untuk kesembuhan pasien, karena kita tidak tau pasien akan bangun lagi atau tidak, karena pada saat kritis tadi, pasien juga sedang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Pasien akan dipindahkan ke ruang inap. Kita semua hanya bisa menunggu kesadaran pasien. Semua yang ada di sana hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. Renan masih bingung dengan kejadian ini. Hanya dia yang menjadi orang bego yang tak tau apa-apa. Setelah itu dokter pergi meninggalkan keluarga pasien tersebut.
Sabtu, 4 Juli 2020
ns3.142.211.95da2