Jangan biarkan ada orang yang menyusup diantara kebersamaan kita. Kita akan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang selagi masih ada waktu
“Kiran”
Aku janji akan selalu menemanimu, karena kau telah menjagaku dengan baik
“Geral”
Senyummu sangat mahal. Tidak bisakah kau memberikan senyum itu kepada ku. Hanya orang-orang beruntunglah yang bisa melihat senyum indah yang terbit dari wajahmu itu
“Renan”
Setelah melaksanakan UAS selama seminggu, akhirnya Kiran dan teman-temannya diberikan liburan. Liburan semester ini tidak banyak yang dilakukan, hanya saja Kiran dan teman-temannya sudah merencanakan untuk menghabiskan waktu bersama dengan mengunjungi salah satu objek wisata yang ada di Indonesia. Salah satu tempat liburan yang akan dituju adalah Yogyakarta. Mereka telah memutuskan untuk liburan kali ini, mereka akan menghabiskan waktu bersam-sama di Yogyakarta selama kurang lebih 2 minggu.
Sebelum Kiran pergi liburan, hari ini ia menyempatkan diri bertamu ke Rumah mama Rina. Ia ke sana bukan untuk bertemu dengan Renan, melainkan bertemu dengan Geral adiknya Renan. Kiran sudah berjanji kepada Geral ia akan ke rumah dan bermain dengan Geral. Selain itu, ia juga sangat merindukan sosok Geral yang sangat lucu.
Kiran sudah berada di depan rumah Geral yang disambut oleh Rina yang sedang membenahi tanaman di depan rumah. Rina sangat senang melihat Kiran berkunjung ke rumah, ia langsung memeluk Kiran, dan langsung membawa Kiran ke dalam Rumah, karena Geral sudah menunggunya dari tadi. Rina memberitahukan Kiran dengan raut wajah yang cemas kalau di dalam ada Renan dan Luna. Namun, Kiran menanggapi ucapan Rina dengan senyuman seolah-olah mengatakan tidak apa-apa. Kiran melewati ruang tamu bersama Rina dan benar ternyata di sana ada Luna dan Renan. Renan langsung menatap Kiran dengan tajam, sedangkan Luna memberikan tatapan tidak suka. Kiran tidak menanggapi itu, ia berlalu saja menuju ke ruang keluarga yang masih di rangkul oleh Rina. Kiran menganggap ia tidak melihat ataupun bertemu dengan dua makhluk itu.
Sesampainya di ruang keluarga, Kiran langsung memeluk Geral yang sedang asik menonton serial kartun Upin-Ipin. Merasa ada yang mengganggu konsentrasinya menonton, ia menatap jengkel orang tersebut. Namun setalah tau yang memeluknya adalah Kiran, ia langsung senyum dan membalas pelukan Kiran, ia memeluk Kiran seerat-eratnya, seolah-oleh jika dilepas Kiran akan menghilang. Melihat tingkah Geral seperti itu membuat Kiran senyum dan langsung mencium pipi chuby Geral. Geral yang diciumpun hanya senyum-senyum.
Kiran sedang bercanda bersama Geral yang sedari tadi tidak bisa berhenti tertawa karena selalau digelitik oleh Kiran. Pada saat bersamaan Renan dan Luna melewati ruang keluarga menuju ruang makan, karena sudah waktunya makan siang, sehingga mama Rina mengajak mereka makan bersama. Kiran sebenarnya sadar dengan tatapan tidak suka Renan dan tatapan sinis Luna kepadanya, tetapi tidak dia hiraukan sama sekali, karena saat ini ia bahagia bisa berjumpa dengan Geral.
Saat tengah asik-asiknya bercanda dengan Geral, mama Rina memanggil Kiran. “Ki… ayo makan dulu, itu udah mama siapin. Kita makan sama-sama”. “Kiran udah makan ma. Mama makan aja, Kiran masih kenyang” Kiran menatap mata mama Rina dengan tatapan yang penuh arti. Rina yang memahami tatapan Kiran, mengangguk dan mengerti apa maksud dari tatapan Kiran tersebut. Mama Rina hanya tersenyum dan berkata “Nanti kalau lapar ambil aja ya” Kiran tersenyum dan mengangguk, sedangkan mama Rina berlalu pergi.
Setelah itu Kiran kembali mengalihkan pandangannya kepada Geral yang masih berada dipelukannya. Kiran kemudian berkata “Dek, kamu makan dulu sana, kak Ra tunggu di sini” Geral menggelengkan kepalanya dan berkata “Ge mau makan kalau kak Ra yang suapin”. Mendengar itu Kiran hanya tersenyum dan mengusap-usap pucuk kepalanya sembari berkata “Oke, kak Ra suapin. Kita makan ditaman belakang ya” Geral hanya mengangguk. Kiran mengendong Geral ke taman belakang dan di jalan menuju taman belakang Kiran berpapasan dengan asisten rumah tangga mama Rina yang bernama bi Ina dan Kiran meminta tolong bi Ina untuk membawakan makanan untuk Geral ke taman belakang yang diangguki oleh bi Ina.
Sekarang Kiran dan Geral sudah duduk di bangku yang ada di taman tersebut. Beberapa menit setelah Kiran dan Geral duduk di taman belakang, bi Ina datang membawa makanan tersebut. Geral makan dengan sangat lahap. Rina yang melihat dari arah dapur, hanya senyum-senyum memperhatikan interaksi antara anak bungsunnya dengan Kiran yang sudah dianggap anak olehnya juga. Kiran menyuapi Geral dengan telaten. Geral makan dengan lahap dan sesekali diselingi oleh tawa yang menggema di taman belakang tersebut. Setelah selesai makan, Geral duduk di ayunan yang hanya 1 orang dengan Kiran yang mendorongnya dari belakang, mereka sangat menikmati aktivitas mereka, sedari tadi tawa mereka tidak pernah berhenti. Mereka sangat bahagia.
Tanpa mereka sadari, Renan sedari tadi memperhatikan interaksi antara Kiran dan Geral yang tak luput dari senyum yang menghiasi wajah mereka. Tanpa Renan sadari, senyum tipis terbit dibibirnya. Senyum yang terbit dibibir Renan ternyata di lihat oleh mamanya. Rina hanya tersenyum melihat itu dan berkata “Bang, mama tau kamu sebenarnya peduli sama Kiran. mama tau kamu sebenarnya gak membenci Kiran. Hanya saja ego mu lebih tinggi sehingga bisa mengalahkan hati kecilmu yang mengatakan bahwa tindakan mu selama ini salah” batin Rina.
Senin, 15 Juni 2020
ns160.79.110.143da2