Maafkan aku yang hanya bisa menyakitimu. Tolong beri aku kesempatan untuk menebus semuanya
“Renan”
Jangan menyalahkan dirimu, karena itu semua terjadi karena kehendaknya
“Your Best Friends”
Sekarang mereka sedang berada di ruang rawat inap yang bisa dikunjungi oleh siapa pun. Renan masih saja tidak mengeluarkan suara dari tadi. Setelah duduk di samping ranjang Kiran, ia kembali ke sofa. Ia diam dengan tatapan kosong lurus kedepan hanya itu yang Renan lakukan sedari tadi. Dia duduk dilantai dekat sofa dengan rambut acak-acakan menandakan bahwa ia sangat frustasi. Membuat yang lain yang berada diruangan itu bingung harus melakukan apa. Kedua orang tua Renan hanya bisa memandangi anaknya dari tadi dengan tatapan sedih. Jika mereka mendekat ke Renan dan mengajak bicara Renan, ia tidak akan menaggapi sedikitpun.
Melihat itu, membuat Nita bunda Kiran mendekat dan duduk didepan Renan. Renan seketika menatap mata bunda dari gadis yang selama ini ia sakiti dan menunduk sehingga dahinya menyentuh tangan bunda Kiran dan berkata “Bun… maaf. Maafin Renan. Gara-gara Renan Kiran jadi seperti ini. Maaf Bun. Jika saja Renan menuruti permintaan mama waktu itu, Kiran gak akan seperti ini. maaf bun” Renan menangis mengatakan semuan itu. Nita juga ikut menangis dan mengusap punggung Renan.
“Bunda dan papa gak pernah marah sama Renan ko. Bunda ga pernah benci sama Renan kok. Ini semua udah takdir, jadi jangan salahin diri sendiri lagi. Jika Kiran tau Renan kaya gini dia akan nyalahin dirinya sendiri nanti, dia akan nangis lihat Renan kaya gini. Renan kuat kan? Renan mau kan bantuin bunda?” kata Nita yang masih menangis. Yang lain sedari tadi yang menontonpun hanya bisa meneteskan airmata. Ia tidak menyangka seorang Renan yang keras kepala dan egois bisa menangis hanya karena seorang Kiran.
Renan hanya mengangguk. Nita melanjutkan ucapannya “Renan mau gak bantuin bunda buat jagain Kiran. Renan tau kan bunda sama papa harus bolak-balik Indonesia-London. Ini bukan tugas yang seperti dikasih mama tapi permintaan bunda. Renan mau gak?” Renan diam sesaat kemudian membuka suaranya “Bun… emang masih ada kesempatan buat Renan untuk melakukan itu semua? Renan udah terlalu banyak nyakitin Kiran. Renan takut nanti Kiran makin sakit kalau liat Renan ada didekatnya” kata Renan dengan masih menagis.
Nita memeluk Renan dan berkata “Kiran gak akan pernah membenci Renan. Renan mau dengan sebuah cerita gak? Tapi sebelumnya, Renan mau atau enggak jagain Kiran?” Renan hanya mengangguk untuk menjawab dua pertanyaan yang dilontarkan Nita yang masih berada dipelukan Nita tersebut.
Sabtu, 11 Juli 2020
ns3.142.211.95da2