Jangan menggunakan emosi ketika menyelesaikan suatu permasalahan. Namun, jika emosi telah menguasai ego seseorang, maka terima saja akibat dari perbuatan yang kau lakukan
“Vania”
Vania ngamuk dan meluapkan semua emosi yang ditahanya dihadapan Luna dan Renan. Vania membabi buta kepada Luna, karena mereka telah mengetahui siapa yang berbuat seperti itu kepada Kiran. Vania menampar Luna, Renan yang tidak terima ceweknya ditampar langsung emosi dan ingin menampar Vania balik, tapi tangan Renan dihentikan oleh Josua. Josua juga sangat marah kepada Luna dan Renan saat ini. “Lo… jangan pernah nyentuh cewek gua, kalau lo ga mau cewek lo kenapa-napa” kata Josua dengan emosi. “Lo ga liat ha? Cewek lo datang-datang nampar cewek gue. Masa gue diam aja” teriak Renan di depan muka Josua.
Suasana sangat mencekam dan akhirnya Ardo angkat bicara “Sudah… gak usah ribut. Kalian udah pada gede. Malu tau diliatin banyak orang noh” kata Ardo dengan penuh penekanan. “Ayo… mendingan kita pergi dari sini, karena dengan emosi tidak akan menyelesaikan masalah” kata Aldi dengan mengandeng tangan Nadila untuk pergi dari sana dan diikuti dengan yang lainnya kecuali Luna dan Renan yang masih berdiri di sana. Ketika Nadila dan Aldi melewati Luna dia menatap Luna dengan tatapan membunuh dan membisikkan sesuatu ditelinganya “Lo” menunjuk wajah Luna “Jika sesuatu terjadi sama Kiran, awas aja lo. Lo juga akan gue buat menderita” setelah itu pergi meninggal Luna dan Renan. Sedangkan Luna hanya tersenyum mengejek yang ia berikan atas tanggapan dari ucapan Nadila.
Saat melewati Renan, Mila berhenti tepat di depan Renan “Lo.. gue pastiin suatu saat nanti lo akan nyesal. Gue pastiin lo akan sangat menderita dengan yang terjadi sekarang ini dan jaga tuh cewek tercinta Lo jangan berbuat aneh-aneh lagi. Kalau ga cewek tersayang lo gak akan bisa hidup tenang” kata Mila dengan penih emosi. Renan yang tidak terima angkat bicara dengan emosi “Berani lo sentuh cewek gue mati lo” kata Renan dengan menatap Mila dengan tatapan mematikan. Mila yang ditatap hanya tersenyum tipis “Hahaha… pegang kata-kata gue, suatu saat nanti lo akan menyesal” setelah mengatakan itu Mila beranjak pergi dan menysul teman-teman yang ada di depannya.
“Ahhhhh…..” teriak Renan setelah kepergian sahabat-habatnya itu. Renan tidak peduli dengan tatapan orang-orang kepadanya. “Kenapa? Kenapa semenjak kehadiran lo, semuanya jadi rumit dan hancur. Dasar lo pembawa sial, gue benci sama lo, sangat-sangat benci” umpat Renan dengan menahan emosinya, sementara Luna yang berdiri disebelahnya mendengar semua kata-kata Renan dan menampilkan senyum kepuasan atas kejadian ini.
Jumat, 12 Juni 2020
ns3.142.211.95da2