Terimakasih telah menjadikanku bagian yang terpenting dari hidupmu. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua yang kau beri kepadaku
“Renan”
Konflik yang terjadi anatara Renan dan Kiran perlahan mulai selesai. Tidak ada lagi kebencian yang dilihatkan Renan kepada Kiran. Kebencian dan tatapan yang biasa ia tunjukka berganti menjadi tatapan sayang dan keinginan untuk melindungi gadis itu. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua yang diberikan Tuhan kepadanya. Ia akan menebus semua kesalahan dimasa lalu yang menyebabkan gadis itu merasa sakit karena ulahnya. Renan tidak pernah lagi berhubungan dengan Luna. Walaupun Kiran tidak mengekangnya untuk berhunbungan kembali dengan mantannya itu. Bahkan, yang membuat Renan semakin bersalah dan sedih ketika Kiran mengatakan bahwa dia akan melepaskan semuanya dan akan membantu Renan bersatu lagi dengan Luna. Itu membuat Renan sedih, karena sakit yang ia berikan kepada gadis itu teramat menyakitkan, tetapi gadis itu tetap bisa memaafkan dirinya, dan yang paling membuat ia terkejut adalah gadis yang ia sakiti selama ini tidak pernah menyalahkannya ataupun membencinya sedikitpun.
Hari ini Renan ingin memberikan kejutan untuk Kiran. Ia menginginkan Kiran sepenuhnya. Ia tidak akan membiarkan orang lain mendapatkan Kiran, karena baginya Kiran adalah miliknya. Semua rencana telah disusun dan dipersiapkan. Renan dibantu oleh sahabat, keluarga, dan keluarga Kiran. Hanya Kiran yang tidak tau apa yang akan terjadi hari ini. keputusan Renan sangat di dukung oleh sahabat dan keluarga. Mama Rina tak henti-hentinya menitikkan air mata ketika Renan menjelaskan tujuannya membuat surprise ini.
Malam harinya Kiran diajak oleh Renan untuk dinner di sebuah caffe. Caffe itu adalah tempat Renan akan memberikan surprise. Kiran hanya tau ia akan dinner dengan Renan malam ini. Renan dan Kiran pergi ke caffe dengan mengendari mobil. Di dalam mobil suasana hening. Kiran sibuk berbalas chat217Please respect copyright.PENANAtKrYhnqsmQ
dengan sahabat-sahabatnya di pesan group. Ia berbalas pesan menggunakan ponsel Renan. Renan fokus menyetir dengan satu tangan, sedangkan satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengenggam tangan Kiran. Sejak memasuki mobil, Renan tidak melepas genggaman tangannya kepada Kiran. Kiran juga tidak mempermasalahkan sama sekali, karena ia tidak ke susahan untuk mengetik hanya menggunakan satu tangan.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit, akhirnya mereka sampai di caffe. Gengaman mereka masih tidak terlepas. Sesampainya di dalam caffe, Kiran kaget melihat suasana caffe yang sangat romantis menurutnya. Di sana tidak ada pengunjung selain mereka berdua, kemudian Kiran beralih menatap Renan untuk meminta penjelasan. Renan yang ditatap Kiran seperti itu hanya tersenyum dan mencium kening Kiran.
Renan mengajak Kiran naik ke atas panggung yang ada di caffe tersebut. Renan mulai membuka suaranya. Renan mulai menyatakan perasaannya kepada Kiran, setelah Kiran berhadapannya. Renan bilang ia bukanlah cowok romantis seperti kebanyakan orang diluar sana, tetapi ia ingin Kiran menjadi miliknya selamanya dan ia akan menebus semua kesalahan yang terjadi dimasa lalu. Kiran yang mendengar itu hanya bisa meneteskan air mata.
Renan menannyakan kepada Kiran setelah menuntaskan semua kalimatnya. Apakah Kiran mau menjadi miliknya selamanya dan membantu Renan menebus semua kesalahan di masa lalu. Kiran masih diam dengan menatap bola mata Renan. Air matanya masih setia mengalir. Air mata ini bukanlah air mata kesedihan, tetapi air mata kebahagian.
Renan masih setia menunggu jawaban Kiran. Pada saat itu, Kiran di kejutkan dengan suara-suara yang mengatakan kata “Terima….terima…mau…mau….iya…iya”. Kiran mengalihkan pandangannya ke arah suara-suara itu berasal, dia semakin terkejud ternyata di bawah panggung ada sahabat-sahabatnya, bunda, papa, kakak, mama Rina, papa bayu, dan Geral. Mereka semua tersenyum kepada Kiran. Kiran menatap mereka satu-satu, setiap orang yang ditatap oleh Kiran, mereka menganggukkan kepala seolah berkata terima. Kiran yang melihat respon baik dari semua orang yang disayangnya hanya tersenyum. Sekarang dia telah memiliki keputusan.
Ia kembali menatap Renan yang masih setia menatapnya sedari tadi. Renan masih menunggu jawaban Kiran. Kiran yang tau sekarang Renan menunggu jawabannya mengangguk dan membuka suara “Iya kak, Kiran mau. Ayo kita ganti hari-hari yang telah berlalu hanya dengan kebahagiaaan”. Renan yang mendengar itu langsung tersenyum dan mengangguk. Setalah itu ia langsung menarik Kiran ke dalam pelukannya, ia mengecup puncuk kepala Kiran, dan menggumamkan terimakasih yang masih bisa didengan Kiran. Kiran hanya mengangguk dalam dekapan yang hangat itu.
Semua orang merasa lega dengan keputusan yang dipilih Kiran. Akhirnya drama antara Renan dan Kiran sudah mencapai endingnya. Setelah itu sahabat-sahabatnya menganggu moment manis antara Renan dan Kiran dengan berkata “PJ dong, kita semua sudah lapar nih”. Renan yang mendengar merengganggkan pelukannya dan menatap semua orang dibawah sana dan mengangguk. Sahabat-sahabat nya sangat bersemangat. Renan kemudian menatap Kiran dan mencium keningnya lama. Renan masih mencium kening Kiran ketika Geral berkata “Abang… jangan cium lama-lama kakaknya Geral. Abang nakal”. Ternyata Geral sudah berada di samping mereka berdua dan memukul Renan.
Renan yang melihat reaksi adeknya berkata “Suka-suka abang dong. Kak Ra kan punya abang”. Mendengar itu Geral nangis dan langsung meluk kaki Kiran. Kiran yang melihat itu, langsung mengendong Geral dan menenangkannya. Semua orang yang melihat itu hanya tertawa dan melanjutkan makan mereka yang sempat terhenti. Mereka membiarkan ketiga anak manusia yang masih berada di atas panggung tersebut.
Kiran masih menenagkan Geral yang nangis dan Renan berusaha meminta maaf kepada adeknya tersebut. Adeknya masih menangis dalam gendongan Kiran. Kiran berkata “Ge, dengar kak Ra. Maafin abang, jangan berantam lagi sama abang ya. Nanti kak Ra gak mau lagi temanan sama Ge. Nanti kak Ra gakm au lagi ketemu sama Ge dan abang kalau masih berantam. Jadi, maukan maafin abang?” Geral yang mendengar itu mengangguk dan melihat Renan, kemudian ia minta maaf. Renan yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk. Setelah itu ia mengecup pipi adeknya dan kening Kiran, kemudian ia mengambil alih Geral dari gendongan Kiran ke gendongannya dan mereka turun panggung dengan Renan mengenggam tangan mungil Kiran. Mereka menyusul yang lainnya yang telah dahulu menikmati makanan malam ini.
Malam ini, merupakan malam bahagia bagi mereka semua, terutama Kiran dan Renan. Sekarang Kiran, Renan, dan Geral sedang menikmati makanan mereka. Mereka bertiga duduk terpisah dari yang lainnya. Kiran menyuapi Geral, sedangkan Renan sedari tadi yang berada di samping Kiran tetap setia memeluk nya. Renan menggunakan satu tangannya untuk makan. Kiran yang masih sibuk menyuapi Geral yang terlihat lahap dengan makanan yang disuapi Kiran, tidak membuat Kiran tidak mengikuti makan pada malam itu, karena Renanlah yang menyuapi Kiran.
Sabtu, 18 Juli 2020
ns52.14.9.224da2