11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30spgGp0Fi
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hcqn9tOdp
Sudah 2 hari lamanya Cita dan Andi diam-diaman. Sebenarnya Andi sudah berusaha mengajak bicara Cita, tapi Cita terlihat masih marah pada Andi. Pembicaraan merekapun hanya sekedarnya saja, seperti mengingatkan untuk mandi, mengajak makan atau pamit waktu mau berangkat kerja. Selama 2 hari ini juga Cita masih pulang pergi kantor sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Biasanya Andi mengantarnya, sedangkan pulangnya Cita akan nebeng temannya yang kebetulan searah. Tapi karena masih kesal pada Andi, Cita masih saja berangkat sendirian kekantor. Sebenarnya Andi mengikutinya dari belakang, hanya untuk memastikan istrinya sampai kantor dengan selamat.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWZWIsNdYN
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQz7oZenI4
Perang dingin mereka bisa dirahasiakan rapat-rapat dari orang lain, termasuk ibu Andi. Meskipun sempat curiga kalau anak dan menantunya ini sedang ada masalah, namun setiap didepan ibu Andi mereka berdua tampak biasa saja. Melihat itu, ibunyapun tidak jadi bertanya. Dia menganggap kalau Andi maupun Cita sudah cukup dewasa untuk bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ibu Andi yakin kalaupun mereka ada masalah, pasti bukanlah masalah yang berat. Dan dia juga berharap kalau masalah keduanya bisa cepat selesai.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYxpyMxjzU
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMJl7Fut4M
Andi memang jarang bisa terbuka pada ibunya. Dulu waktu ayahnya masih ada, dia biasa curhat kepada ayahnya. Masalah apapun dia curhatkan pada ayahnya. Mungkin karena sama-sama laki-laki jadi dia merasa lebih nyaman saja kalau curhat dengan ayahnya. Setiap masukan dari ayahnya sepertinya cocok sekali dengan apa yang Andi harapkan. Nasehat dari ayahnya juga rasanya gampang sekali masuk ke kepalanya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxazFm1SKP
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymL5Oc8bXB
Beda cerita kalau dengan ibunya. Setelah ayahnya meninggal, Andi memang beberapa kali mencoba untuk curhat dengan ibunya. Tapi dia tetap merasa kurang nyaman. Sehingga lebih sering menyimpan sendiri apa yang dia rasakan. Hanya beberapa saja dia ceritakan pada ibunya, itupun hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting. Ya pokoknya yang penting ibunya cukup tahu saja, begitulah kira-kira.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUkiU573Nd
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3VIHTFhXV
Satu-satunya orang tempatnya berbagi setelah ayahnya tidak ada hanyalah dengan Cita. Dengan Cita dia jadi terbiasa terbuka, terbiasa untuk menceritakan apapun tanpa ada yang ditutup-tutupi. Karena dia sudah merasa nyaman dengan Cita, begitupula Cita kepadanya. Cita juga selalu bercerita apapun kepadanya. Bahkan termasuk dm-dm yang masuk dibeberapa sosmednya, Cita selalu memperlihatkan kepada Andi. Kadang Andipun memerikas hp Cita, dan memang tak ada apapun yang mencurigakan disana.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiDoJ60Hvx
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16O0igUlOE
Tapi sayangnya sekarang malah mereka sedang marahan. Dan itu semua bermula dari kebodohan Andi sendiri. Dia terlalu baper dengan apa yang didengar dari pak Bowo. Memang kata-kata pak Bowo itu sudah keterlaluan sehingga wajar membuatnya emosi. Tapi pak Bowo tidak pernah benar-benar langsung mengatakan itu didepannya. Dia hanya tak sengaja mendengar saja waktu bosnya itu bergumam sambil melihat foto-foto Cita. Tapi hanya dengan begitu saja bayangannya sudah kemana-mana.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPyYZBgHQJ
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMX01FmABE
Akibatnya, dia tak mampu mengendalikan emosi saat sedang bersama Cita. Dia terlalu takut apa yang dia bayangkan itu benar-benar terjadi. Sehingga tanpa sadar emosi membuatnya memperlakukan Cita dengan kasar, bukan selayaknya perlakuan suami kepada istrinya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6denSKPBP5
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwpRNOV46u
Hal itu tentu saja membuat Cita kaget dan marah. Sejak kenal dan akhirnya menjalani kehidupan rumah tangga selama 3 tahun, tak pernah Andi sekasar itu pada Cita. Apalagi setelah pertama kali Andi melakukan itu dia sudah sempat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi nyatanya, bukan hanya mengulangi, tapi Andi justru lebih kasar dari sebelumnya. Cita sudah berusaha mengingatkan tapi Andi sama sekali tak mendengarnya. Hingga membuat Cita benar-benar sakit, baik itu fisik maupun hatinya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrY5A3eTcj
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdEt6w5R5H
Cita marah dengan semua itu. Dia tak tahu apa yang membuat suaminya bisa seperti itu, sekasar dan seberingas itu dalam memperlakukannya. Tapi dia tak bisa menerima apapun alasan dari Andi karena Andi sudah berjanji kepadanya. Dan sampai saat ini dia belum bisa memaafkan apa yang diperbuat oleh Andi itu. Malam itu dia merasa kalau Andi tidak menganggap dirinya sebagai istri, tapi sebagai pemuas nafsunya saja. Istri mana yang mau diperlakukan seperti itu?11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tObaGajcM
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1Gz8K9NTx
Namun setiap ada ibu mertuanya, Cita berusaha bersikap biasa saja. Kadang saat seperti itu dimanfaatkan oleh Andi untuk bicara dengannya. Tapi karena masih kesal dengan perbuatan Andi dia hanya menjawab seperlunya saja. Cita tahu, ibu mertuanya pasti menyadari ada yang tidak beres antara dirinya dengan Andi. Tapi Cita tidak bisa menceritakan hal itu pada ibu mertuanya. Dia tidak ingin ibu mertuanya justru jadi kepikiran masalah mereka berdua.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuMChiIxea
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7W6MaULYd
Selama ini, dia memang sudah cukup dekat dengan ibu mertuanya. Bahkan bisa dibilang, Cita bisa lebih dekat pada ibu mertuanya itu daripada Andi. Apalagi sejak kelahiran anaknya, dimana ibu mertuanya yang lebih sering mengurus anaknya karena dia masih bekerja. Tapi untuk hal yang satu ini, Cita merasa belum perlu untuk cerita pada ibu mertuanya. Dia juga berharap kalau masalah ini bisa cepat selesai. Tapi untuk saat ini, dia masih belum bisa memaafkan Andi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5f94NIlEtB
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhuHa8bk3x
Selama beberapa hari, kondisi mereka masih belum membaik. Cita masih menolak untuk diantar kerja oleh Andi. Dia masih selalu naik motor maticnya sendiri. Setiap malampun, meskipun masih tidur seranjang, dia hampir tidak bicara dengan Andi. Permintaan maaf Andi masih dia diamkan saja. Kata-kata Andi juga hanya dijawab seperlunya. Sebenarnya dia ingin Andi berterus terang tentang penyebab yang membuat dirinya berubah menjadi begitu kasar. Tapi sepertinya Andi belum menyadari hal itu. Hanya kata maaf saja yang terus terucap, yang lama-lama membuat jengkel Cita juga.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k5wum8REP
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsoCzVAqX3
Sampai akhirnya pada hari sabtu, hari dimana biasanya dia melakukan foto-foto untuk barang endorsenya dengan Andi. Hari ini Cita punya rencana lain. Karena masih perang dingin dengan Andi, dia berencana untuk minta difoto oleh orang lain saja. Dan dia juga sudah janjian dengan orang itu.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvBWA8X3uA
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsvMTAqGhf
Pagi-pagi dia sudah bersiap. Andi masih belum bangun. Memang sudah menjadi kebiasaan Andi kalau setiap weekend dia selalu bangun siang, kecuali mau ada acara pagi-pagi. Cita sengaja tidak membangunkan Andi karena masih malas bicara dengan suaminya itu. Diapun menyiapkan semua yang dia perlukan dan bersiap berangkat.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwbINaIE5L
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZCFKeG3Ql
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmFAwAfKMj
“Lho Cita, kamu mau kemana pagi-pagi gini udah rapi?” tanya ibu mertuanya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfXsOGW2Xz
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtC5yfZquKT
“Saya mau ketempatnya mbak Nada dulu ya bu, mau foto-foto ini” jawab Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfRuFM4pvn
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTk1POf1f7
“Nggak sama suamimu?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMjH1tVDev
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LtrNTAlSM
“Nggak bu, mas Andi masih tidur. Saya udah janjian juga sama mbak Nada soalnya”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdrUdAnayd
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCy2SC4PXm
“Ooh gitu. Hmm, kalian masih marahan ya?” tanya ibu mertuanya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2ptZ3H4j7
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrsvu9VR2J
“Eh.. hmm, ya begitulah bu” jawab Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpwMuKg7GY
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44W7oT3MOV
“Ibu sih tidak tau apa masalah kalian, dan ibu juga nggak maksa kalian buat cerita ke ibu. Tapi kalau bisa, ibu minta apapun masalah kalian, secepatnya kalian selesaikan. Kasihan anakmu lho kalau kalian masih marahan gitu”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvVEKPJhc8
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JlAlko25h
“Iya bu, saya juga pengennya gitu. Tapi ya gitulah bu, mungkin nggak lama lagi kami bakal baikan kok”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQUy75bRW4
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8DAnLTQPt
“Yasudah kalau begitu”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FXUQEFWPz
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYis3Eh7oEm
“Iya bu. Kalau gitu Cita pamit dulu bu”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LDSnI56zu
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPXYPgXWoh
“Iya hati-hati nak”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0accENGS3J
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNMvDUsymL
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQXXqPzHn7
Setelah pamit Citapun berangkat. Tak sampai setengah jam dia sudah sampai dirumah Nada. Ternyata Nada sedang sendirian dirumah karena suaminya sedang keluar kota. Tak ada siapapun dirumah selain dia, karena Nada memang belum punya anak sampai sekarang, padahal dia juga sudah lama menikah, hampir sama seperti Cita dan Andi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6PS5HjlyH
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTQyyaaO6m
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocRm27rvjt
“Pagi mbak” ucap Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRtO0PEEc2
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gOI0PzEFY
“Pagi Cit. ya ampun udah nyampe aja, kirain entar agak siangan, aku belum mandi lho ini, hehe”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrC4H81Ydy
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSi8tjkcPf
“Hehe iya mbak, nggak papa juga kan kita emang nggak kemana-mana mbak”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuJzEtUyMi
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RusYzsVOF
“Iya Cit. jadi kamu mau langsung foto-foto sekarang?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFAnb4M2zI
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrCoxTZfIm
“Entar aja deh mbak, atau terserah mbak Nada aja gimana enaknya”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjYlPuTRAK
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcscJfNbgmQ
“Yaudah entar dulu aja ya. Sarapan dulu aja Cit, kamu udah sarapan belum?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzPe8XAVI3
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1rOW2v9oU
“Belum mbak, hehe”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZHU2xkgdE
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKR4HwvRQj
“Yaudah yuk bareng”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWS8i6ooVjf
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdgrwJidgz
“Iya mbak”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQxROfjih4
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlgdrUnOTX
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltmwfr9k53
Kedua wanita itu kemudian sarapan bersama diselingi dengan obrolan ringan. Nada sebenarnya sudah menduga kalau Cita sedang ada masalah dengan suaminya. Karena selama ini yang Nada tahu, Cita tiap foto untuk barang endorse selalu dengan Andi. Kali ini dia minta dirinya yang memfotokan. Apalagi sekarang dia juga datang sendiri, dan belum sarapan lagi. Tapi Nada masih menahan diri untuk bertanya lebih banyak, takut merusak suasana.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mWBFeFsBY
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlt52wxucZ
Setelah makan, mereka lanjut ngobrol diruang keluarga. Masih juga yang diobrolkan adalah hal-hal ringan saja. Setelah itu tak lama Nada pamit untuk mandi. Setelah itu barulah mereka foto-foto. Bukan hanya Cita saja yang difoto oleh Nada, tapi Nada juga difoto oleh Cita. Memang hasilnya tidak sebagus kalau difoto oleh fotografer beneran, tapi untuk posting barang endorse saja itupun sudah cukup.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYiR1avuSC
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVIuOhCDJL
Sampai siang hari Cita berada dirumah Nada. Mereka sudah selesai foto-foto, dan sepertinya Cita masih malas untuk pulang. Lagian dia merasa nggak enak dengan Nada. Dia ingin menemani Nada lebih lama daripada mantan kakak kelasnya itu sendirian dirumah.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWSZmDQyJI
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhSFxdXW7E
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KfhDV4Lu6
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PzIaPTKFW
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rfK2dwbGl
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qCNqzX5Lw
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVShGJlSwx
“Lho, Cita kemana bu?” tanya Andi pada ibunya. Dia baru saja bangun tidur dan tak mendapati Cita ada dirumahnya. Apalagi motor matic Cita juga tidak ada.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStGKfzgZLk
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUzgR04OSR
“Kerumahnya Nada katanya Di” jawab ibunya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrSEfVsGPr
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtpuKqBHfP
“Kerumah Nada? Ngapain bu?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBXgyOW0Pi
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsyNGcmo4S
“Lha ya nggak tau ibu, emang dia nggak ngomong sama kamu?” tanya ibunya. Sebenarnya ibunya tahu kalau Cita memang tidak pamit pada Andi. Dia juga tahu kalau Cita kerumah Nada untuk foto-foto. Dia hanya ingin tahu saja, seberapa parah keributan antara Andi dengan Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHJ061cxEK
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWFFNUjPEE
“Dia nggak bilang apa-apa sama aku tuh bu. Ngapain ya dia kesana?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgo227U7qB
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4F4caxsmM
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69gTZ0iTJh
Ibunya tak menjawab, membuat Andi tambah bingung. Tapi Andi sudah menebak kalau mungkin Cita ketempat Nada untuk foto-foto, atau untuk curhat. Hanya ada 2 kemungkinan itu yang ada dikepala Andi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbwFUSRSBa
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGsllmRUZy
Eh, tunggu dulu. Kalau foto-foto, siapa yang motoin ya? Masa Nada sendiri? Atau suaminya Nada? Atau jangan-jangan, si Salim itu yang diminta buat motoin? Batin Andi dengan bermacam pertanyaan.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wXDRboTRp
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCqnEFd96J
Kalau Salim ada disana, apa iya mereka cuma foto-foto doang? Apa mungkin tidak melakukan hal yang lain? Kalau beneran Nada udah jadi gundiknya Salim, kan bisa aja Cita dijebak, disuruh dateng kesana sendirian, terus digarap sama Salim. Batin Andi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgHQAJVtJk
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCtwvG7Mje
Andi mulai gelisah memikirkan segala kemungkinan itu. Pikirannya saat ini sedang dipenuhi bayang-bayang apa yang terjadi pada istrinya. Entah Salim, atau siapapun yang diminta untuk memfoto Cita, dia membayangkan lelaki itu sekarang sedang tertawa-tawa penuh kepuasan karena sudah berhasil menikmati tubuh istrinya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjWfE6g2RA
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4UjRIHpFS
Seketika itu juga emosinya memuncak. Bayangan yang silih berganti muncul dikepalanya itu membuat amarahnya naik tak tertahan. Dia melihat jam, sudah jam 11 lewat. Dia tak tahu sejak kapan Cita berangkat, tapi dia tahu istirnya sudah ada dirumah Nada cukup lama. Cukup untuk membuat lelaki yang dia curigai untuk bisa memperdaya Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzjedCSwyQ
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jBim0JKUD
Dengan buru-buru sekali Andi mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah Nada. Dia ingin secepatnya sampai disana, berharap dia belum terlambat. Berharap dia bisa menghentikan aksi bejat lelaki yang ingin menikmati tubuh istrinya. Sampai ditengah jalan dia baru sadar, dimana rumah Nada? Dia kemudian pinggirkan mobilnya, berpikir bagaimana caranya mencari rumah Nada. Menghubungi Cita atau Nada pasti akan percuma. Bisa jadi mereka sekarang sedang ‘sibuk’ dan tak akan membalas ataupun mengangkat telponnya. Andi kebingungan bagaimana bisa mencari rumah Nada. Ditambah dirinya yang sedang emosi, membuat otaknya makin tumpul.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQpUiPsTT3
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYvPmQ4rPE
Ada sekitar 5 menit Andi berhenti disitu, berusaha menenangkan dirinya. Barulah setelah tenang dia ingat ada beberapa orang yang bisa dia hubungi, yang siapa tahu saja salah satu diantara mereka tahu rumah Nada. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya ada yang benar-benar tahu rumah Nada dan Andi mendapatkan alamat lengkapnya. Sialnya, ternyata alamat rumah itu harus berputar cukup jauh dari tempatnya berhenti sekarang.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPbnglopBP
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZGP5vLryh
Dengan sangat tergesa-gesa Andi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan orang lain yang hampir dibuatnya celaka. Tak peduli dengan makian orang-orang yang dia lewati. Dia hanya ingin secepat mungkin sampai dirumah Nada untuk menyelamatkan Cita. Selama dijalan Andi hanya bisa mengumpat. Karena dia membawa mobil, jadi tidak bisa selincah motor untuk menembus kemacetan, meskipun sebenarnya tidak terlalu parah macetnya, masalahnya dia sedang sangat terburu-buru.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11y4cPJiWT
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjquAn6JQgx
Akhirnya setelah hampir sejam berkutat dengan jalanan, Andi sampai ke komplek perumahan Nada. Tak lama kemudian dia menemukan rumah yang dia cari. Apalagi didepan rumah itu terparkir motor yang dia kenal, motor Cita. Buru-buru dia parkirkan mobilnya, lalu turun dan segera masuk ke rumah Nada. Terlihat Cita dan Nada sedang duduk-duduk sambil ngobrol santai diruang keluarga.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCERpLt8IN
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGde8RmHqop
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnz6p4frn5
“Mas Andi?” ucap Nada terkejut mengetahui kedatangan Andi. Apalagi saat itu kondisi Andi masih kucel karena baru bangun tidur dan belum mandi, ditambah rambutnya yang acak-acakan karena pusingnya memikirkan apa yang terjadi pada Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWmTf9eVtyS
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUK9vyDpHA
“Ma, kamu ngapain disini?” tanya Andi tanpa mempedulikan Nada.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajeE6B8CpR
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRwkNO3GBN
“Kamu sendiri ngapain disini?” balas Cita dengan dingin dan datar.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4c90htGPVa
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRobnOwC9pA
“Kalau ditanya itu jawab ma. Kamu ngapain aja disini? Sama siapa aja kalian disini?” tanya Andi, dengan agak membentak yang membuat Nada terkejut. Dia juga menengok kekanan kiri mencari siapa tahu ada orang lain dirumah itu, orang yang dia curigai dalam bayangannya tadi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHPJu7Afno
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25WdsYgtLt
“Apa pentingnya buat kamu tahu?” balas Cita yang juga mulai meninggi nadanya, terpancing emosinya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gN3rQulBg
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cR6ndIcPU
“Aku ini suami kamu. Kamu kalau pergi-pergi harus dengan seijinku!” bentak Andi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLCGHaLQTI
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsb8RDlXDUS
“Jadi kamu masih nganggep aku ini istri kamu?” balas Cita.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEXKYL8n1K
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5h13OvmBv
“Apa maksudmu?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhRZisQRAN
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7k7teDBJM
“Kamu nggak ngerti apa maksudku? Kamu inget yang kamu lakuin malem itu hah?” balas Cita juga dengan membentak.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUruZEbw8lY
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGJNWh5NCz
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Efidhhdb0
Andi sontak terkejut, tak pernah dia mendengar Cita bicara dengan nada seperti itu. Bahkan dirinya tak sadar kalau dia juga sebelumnya membentak Cita, yang membuat Cita bereaksi seperti itu.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEML0vU2Seu
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeFzhU9Sbm
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1mZMtm6On
“Apa yang kamu lakuin waktu itu, apa itu perlakuan dari seorang suami kepada istrinya? Dan sekarang seenaknya kamu bilang seperti tadi itu hah?” ucap Cita yang masih dengan nada tinggi, tapi kali ini agak bergetar karena dia menahan tangis.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7Cu6iTXBL
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PN9Z1ttHY
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAODS0Z2fh
Andi kembali terdiam. Dia tak punya jawaban untuk pertanyaan Cita itu. Ada sebenarnya, tapi tak mungkin Andi mengatakannya. Terbayang betapa konyolnya jawaban itu kalau sampai terucap. Dan entah apa reaksi Cita kalau mendengar jawaban darinya itu.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxyVwozI7u
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWaNaJ1aT2
Air mata Cita sudah turun mengalir tapi dibiarkan saja tanpa diseka. Tatapanya terlihat sangat marah sekali kepada Andi. Andi yang tadinya begitu emosi, juga dengan amarah waktu memasuki rumah Nada, sekarang jadi berubah dengan melihat Cita menangis. Hatinya jadi bimbang. Apakah yang aku pikirkan tadi itu berlebihan? Apakah sebenarnya memang tidak terjadi apapun kepada Cita? Batin Andi.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewh6hTLiSz
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPEoDBINha
Nada sejak tadi hanya terdiam saja. Dia jadi semakin yakin kalau dugaannya tadi memang benar. Cita dan Andi memang sedang ada masalah. Meskipun terjadi dirumahnya, dia tidak ingin terlalu ikut campur masalah rumah tangga temannya itu. Dia hanya berharap suara ribut Andi dan Cita tadi tak sampai kedengaran oleh orang lain.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTSv05tR8W
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc51znn6qS4
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lH0dF7tF1
“Aku disini buat foto-foto, dan disini cuma ada aku sama mbak Nada. Kamu masuk kerumah orang nggak pake salam, nggak ada sopan-sopannya. Jadi lebih baik kamu pulang aja sekarang. Aku baik-baik aja disini” ucap Cita. Kali ini nadanya tidak setinggi tadi, tapi suaranya makin bergetar diiringi oleh isak tangisnya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaehebZrljO
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ud1oj2Rie
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh357LP6lDq
Dan dengan bodohnya, Andi menurut begitu saja ucapan Cita. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan oleh Cita. Dia berharap, paling tidak Andi meminta maaf kepada Nada sebagai pemilik rumah, karena dengan tidak sopannya langsung masuk dan membuat keributan. Tadi yang dilakukan Andi malah berbalik, dengan gontai melangkah keluar, lalu masuk ke mobil dan pergi begitu saja.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgAsBQIljA
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4EiqZWpxl
Seketika itu Cita jatuh terduduk sambil masih terus menangis. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Nada yang melihat itupun langsung menghampiri Cita, membantu Cita untuk berdiri dan memapahnya agar duduk disofa. Cita masih terus menangis, Nada hanya memeluknya dan mengelus punggungnya, berusaha menenangkannya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbISfjS6RF
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyz2JXuHpha
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXUE0i7CGL
“Huks, mbak Nada, maafin mas Andi tadi ya, huks. Maaf udah bikin keributan disini” ucap Cita sambil sesenggukan.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIJdNdONpe
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDiChtpfzP
“Iya iya udah nggak papa. Udah kamu tenangin diri dulu” ucap Nada.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMU8H5pLAj
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAQOqG9Flj
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVSZVtjReD
Setelah cukup lama akhirnya Cita sudah mulai tenang. Dia masih berada dipelukan Nada yang dengan sabar menenangkannya. Karena tak tahu apa masalahnya, Nada hanya sekedar menyuruh Cita untuk sabar. Setelah tahu Cita sudah mulai bisa menguasai dirinya, barulah Nada bertanya pelan-pelan.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4JTWjhnZW
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPq0fVt31Bc
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ07SPhEpv7
“Cit, sebenarnya aku dari tadi udah nebak, kalau kamu lagi ada masalah sama mas Andi. Cuma aku nggak tau apa masalah kalian” ucap Nada.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OYB1BAFLZ
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCUREp9Xxi
“Iya mbak, kami emang sedang ada masalah. Sebenarnya aku udah mulai berpikir buat maafin dia, tapi nggak tau kenapa dia malah kesini tadi, nggak ada sopan-sopannya, malah ngajakin ribut juga. Maaf banget ya mbak”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQCE4QLRQL
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcix3hJpTAi
“Iya udah nggak papa. Tapi, kalau boleh tau nih, emang kalian sedang ada masalah apa sih?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXbiHQ9b6v
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVUHawaHij
“Hmm maaf banget mbak Nada, untuk sekarang aku belum bisa cerita. Tapi aku nanti pasti cerita kok sama mbak, karena sekarang mbak satu-satunya orang yang aku percaya. Tapi jangan sekarang ya mbak?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxAJPVhT0h
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHld4QiYdmh
“Oh gitu. Yaudah nggak papa, yang penting kamunya sekarang tenang aja ya. Semua masalah pasti ada solusinya kok Cit. semoga masalah kalian bisa cepat selesai”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILlMUFUvVd
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVIFW7jWbt
“Iya mbak makasih”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEe53v3rcOt
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ420E9AncL1
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlukwfKbUEk
Cita mulai melepas pelukan Nada. Dia menyandarkan tubuhnya disofa. Nada bangkit untuk mengambilkan Cita minuman.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7VbwFt9nF
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7o7fNq6hW
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdUn3qhCSX
“Mbak”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoDp24MC7g
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbGUDsJoeV
“Iya kenapa Cit?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUI3niasyzS
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENy3LqwF8T
“Hmm, aku malem ini nginep sini ya? Boleh nggak?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mxAhw5VO2
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8RyT5Iiw3
“Lho nginep sini?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJSvtbyf6Y
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡce4jNl9a7E
“Iya mbak. Aku males pulang. Lagian mbak Nada kan sendirian, jadi sekalian aku temenin aja ya mbak?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDQmqIhDrG
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrekDf8LHz
“Hmm gimana ya Cit”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt93xGTudke
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNa0oCpz0Cy
“Mbak Nada keberatan ya?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnpnCTaD6o
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRaTKxLd7y
“Aku sih bukannya keberatan. Aku sih seneng-seneng aja ada temennya. Yaudah, boleh aja, tapi kamu ijin sama mas Andi dulu ya”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfsZXoSP6v
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXU03xu5sn
“Nggak mau mbak. Aku males ngomong sama dia”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWWxKosplb
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFxw4IUmj5
“Lho ya jangan gitu. Mau gimanapun keadaan kalian saat ini, kamu itu tetap istrinya lho. Jadi kamu harus tetep ijin sama dia”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzfMcixnyZ
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMlNZB5wcV
“Pokoknya nggak mau mbak, aku beneran males sama dia mbak” Cita tetap bersikukuh tidak mau mengikuti kata-kata Nada.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgMWjDKusr
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb39cA4LLla
“Hmm, yaudah deh. Tapi kalau ada apa-apa, aku nggak mau sampai kebawa-bawa lho ya?”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxHkzAj4Wp
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgb5UxMl7QL
“Iya mbak, mbak Nada tenang aja. Ini masalah antara aku sama mas Andi, nggak akan bawa-bawa mbak Nada. Aku cuma butuh tempat buat istirahat aja malem ini mbak, dan nggak mungkin aku pulang dengan kondisi kami yang kayak gini”11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFAdkjpjtT
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3Lc7FWvnm
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBly5I2ECh
Nadapun mengangguk. Sebenarnya dia tidak keberatan kalau Cita menginap disini, tapi yang membuatnya merasa tak enak adalah Cita menginap tanpa ada ijin dari Andi. Tapi sepertinya memang Cita sedang sangat marah kepada Andi. Mungkin ada baiknya Cita menginap disini dulu, untuk sekedar menenangkan hatinya sebelum nantinya pulang kerumahnya.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡns4KKS8HjF
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaeIZRff7D
Karena memang Cita harus menginap disini, diapun harus membatalkan acaranya malam ini. Dia melihat Cita lebih membutuhkannya saat ini. Apalagi yang dia tahu Cita tidak terlalu banyak punya teman dekat, jadi dialah satu-satunya yang bisa memberikan tempat istirahat untuk Cita malam ini. Nadapun kemudian mengambil hpnya, lalu tanpa sepengetahuan Cita dia menghubungi Andi untuk memintakan ijin agar Cita menginap dirumahnya malam ini. Andi hanya mengiyakan saja tanpa banyak bicara lagi. Dan Nada juga menghubungi seseorang untuk membatalkan acara mereka nanti malam dengan memberi sedikit alasan.11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2jQHodXMy
11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCu079ukCdU
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡub4oQD7zK0
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEi8kTCmaru
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJlwY5zWKK
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ufFhNTTA2
*11058Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPx1X983l88
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
