7040Please respect copyright.PENANAx2LQ1iZQkF
7040Please respect copyright.PENANAUYH1DoJq4l
Sejak pergi bersama ke waterpark, pak Bowo jadi lebih sering datang kerumah Cita. Memang setiap dia datang selalu saja ada keperluannya, bukan sekedar untuk menemui dan mendekati Cita. Keperluan itu tak lain adalah mengurus hak-hak Andi sebagai karyawan yang sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dan kedatangan pak Bowo selalu disambut baik oleh Cita dan ibu mertuanya, termasuk Putra juga.7040Please respect copyright.PENANAP01YonR77Q
7040Please respect copyright.PENANAihlk3PDqDP
Cita sebenarnya merasa tak enak dengan pak Bowo yang mengurusi semuanya, tapi dia sendiri juga tak punya waktu untuk mengurusnya. Selain karena dia juga bekerja, kalau sudah dirumah dia inginnya menghabiskan waktu dengan anaknya. Ibu mertuanyapun sepertinya juga merasakan hal yang sama, tapi dia juga tidak tahu menahu soal urusan itu, sehingga mempercayakan semuanya kepada pak Bowo. Dan lagi dia merasa sangat terbantu dengan semua bantuan dari pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAJAwYckQnmy
7040Please respect copyright.PENANAKE7nkExOBF
Cita sendiri meskipun sudah pernah disuruh oleh pak Bowo untuk menjenguk Andi, tapi sampai saat ini dia belum juga melakukannya, padahal sudah sebulan ini Andi dipenjara. Sedangkan ibu mertuanya selalu menyempatkan seminggu sekali untuk mengunjungi Andi. Cita juga selalu mendapat pesan yang sama dari Andi lewat ibu mertuanya, yang intinya Andi masih berusaha untuk meminta maaf kepada Cita dan masih terus berharap agar Cita mau menemuinya. Tapi ibu mertuanya tak memaksa, karena dia juga tahu kalau Cita masih menyimpan amarah kepada Andi.7040Please respect copyright.PENANA9YHFed2FQG
7040Please respect copyright.PENANAWSyWygCB8d
Dilain hal, Cita tidak mau terlalu memikirkan itu. Dia mau fokus dengan kerjaannya. Dikantornya dia sudah semakin nyaman karena sikap teman-temannya. Meskipun kadang dia merasa agak risih dengan perubahan sikap beberapa temannya yang pria, yang dia nilai mulai berlebihan sikapnya. Dan semua itu akhir-akhir ini dia ceritakan pada pak Bowo, jika mereka sedang ngobrol dirumah tanpa ada ibu mertuanya yang ikut nimbrung.7040Please respect copyright.PENANAAZJl2rADJo
7040Please respect copyright.PENANAahRHmRGdjP
Pak Bowo terlihat bersikap dewasa dan selalu menasehati Cita untuk tidak berburuk sangka, tapi juga harus tetap hati-hati. Dia berbicara seolah-olah ingin menjadi pelindung bagi Cita, padahal didalam otaknya dia jauh lebih menginginkan Cita ketimbang teman-teman kantornya Cita. Tapi Cita tidak menyadari hal itu karena sikap pak Bowo selama ini tidak menunjukan hal itu, sikapnya masih sama, biasa-biasa saja.7040Please respect copyright.PENANAoLCnuvTpOq
7040Please respect copyright.PENANAYJIkNONIpi
Sabtu sore, Cita sedang dirumah dengan ibu mertuanya dan juga anaknya. Hari ini Nada tidak datang kemari. Nada bilang tadi ditelpon kalau sedang ada suaminya sehingga tidak bisa main dan menginap dirumah Cita. Citapun tak masalah, karena memang Nada sudah jarang sekali datang kerumahnya. Kalaupun datang paling hanya sebentar, tidak pernah berlama-lama.7040Please respect copyright.PENANA6BOvhTbS9G
7040Please respect copyright.PENANAezAYSosksu
Saat sedang ngobrol dengan ibu mertuanya itu, Cita mendengar suara mobil datang didepan rumahnya. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar salam dari luar. Cita menjawab salam itu dan segera menuju ke pintu untuk membukakannya karena dia tahu siapa yang datang.7040Please respect copyright.PENANAQkHxnqsrn3
7040Please respect copyright.PENANATTDqEQb6ui
7040Please respect copyright.PENANAO1s0YkQjT1
“Sore Cita”7040Please respect copyright.PENANApsWAd4A7s0
7040Please respect copyright.PENANAYWBKZ611F3
“Sore pak Bowo, masuk pak”7040Please respect copyright.PENANAD9afFRGG9i
7040Please respect copyright.PENANArycHaiV4Ko
“Iya. Mana Putra?”7040Please respect copyright.PENANAH06Kdoz67y
7040Please respect copyright.PENANAdAUEPyATe8
“Itu ada lagi main sama neneknya. Pak Bowo darimana? Duduk pak”7040Please respect copyright.PENANAQpCQw7gWzl
7040Please respect copyright.PENANA8Uc6vqVnc9
“Iya makasih. Dari rumah aja, suntuk dirumah makanya kesini aja, mau ketemu Putra, hehe”7040Please respect copyright.PENANAzBQCxkHLg4
7040Please respect copyright.PENANA811l9GFE1b
“Bentar ya pak aku panggilin Putra dulu”7040Please respect copyright.PENANAUkcV3uUD4T
7040Please respect copyright.PENANAQkkqZufk9a
“Iya”7040Please respect copyright.PENANA0Pyww43V8X
7040Please respect copyright.PENANAETe1R79zRa
7040Please respect copyright.PENANAhI8kHyMVIX
Cita kemudian masuk, tak lama kemudian ibu mertuanya dengan Putra datang menghampiri pak Bowo. Putra langsung nemplok dipangkuan pak Bowo, sambil dia ngobrol dengan ibu mertua Cita. Tak lama kemudian Cita datang membawakan minuman untuk pak Bowo. Saat Cita meletakan gelas itu dimeja, pak Bowo sempat melirik bagian belahan kaos Cita yang agak longgar dan sedikit terlihat belahan dadanya. Tapi tak lama dia mengalihkan pandangannya.7040Please respect copyright.PENANAes5CCqqFaP
7040Please respect copyright.PENANAu477fl6yy0
Cita memang tidak sedang memakai jilbabnya. Ini sudah kesekian kalinya, tiap pak Bowo datang dia sudah tidak serisih dulu lagi. Dia yang semakin akrab dengan pak Bowo, merasa tidak begitu risih tanpa jilbab seperti ini. Karena Cita pikir, dia masih memakai pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka.7040Please respect copyright.PENANAUevRb7xTbv
7040Please respect copyright.PENANAkPA8Hi9TRn
7040Please respect copyright.PENANAnKq1aRyyBB
“Putra, jalan-jalan yuk sama om Bowo” ucap pak Bowo pada Putra.7040Please respect copyright.PENANAOCW0QMw6zG
7040Please respect copyright.PENANAd2ukYiV3bz
“Kemana om?”7040Please respect copyright.PENANAB6gvbjbFfd
7040Please respect copyright.PENANAWvRwfyjWRw
“Hmm, ke taman aja gimana? Mau nggak?”7040Please respect copyright.PENANAriN31lptBI
7040Please respect copyright.PENANAoKjgYdhqeK
“Mau om. Ayo jalan-jalan”7040Please respect copyright.PENANAtSO7ccjnxQ
7040Please respect copyright.PENANABuJTKFufJo
“Yaudah sana ajakin bunda sama eyangnya”7040Please respect copyright.PENANAPgKoJw0TAd
7040Please respect copyright.PENANANVC5z5jZkU
7040Please respect copyright.PENANAX8vBcmFp9N
Putra menurut kata pak Bowo. Dia lalu menghampiri neneknya.7040Please respect copyright.PENANAU7Aelh7Aar
7040Please respect copyright.PENANAvabSSUuXqh
7040Please respect copyright.PENANACkjvecyPC1
“Eyang ayo jalan-jalan ke taman sama om”7040Please respect copyright.PENANAQ3ADmBq4ud
7040Please respect copyright.PENANAA78z62UhfY
“Putra mau jalan-jalan?”7040Please respect copyright.PENANAjJKmB4c9hf
7040Please respect copyright.PENANAMKVvgDJhGh
“Iya”7040Please respect copyright.PENANAJbznN8elL3
7040Please respect copyright.PENANAjD1QRU8JJs
“Sama bunda aja ya, eyang lagi sakit sayang”7040Please respect copyright.PENANAy10pVQlvCo
7040Please respect copyright.PENANAjOLGDAwO6I
“Yaah..”7040Please respect copyright.PENANA7Ic4dWXHrg
7040Please respect copyright.PENANA9CYi9ORSTZ
“Yaudah Putra jangan dipaksa eyangnya, kan eyang lagi sakit. Biar eyang istirahat ya, biar besok bisa jalan-jalan sama Putra lagi” ucap Cita.7040Please respect copyright.PENANA4OWkU5NuHy
7040Please respect copyright.PENANAhVCvAOjZHt
“Iya bunda”7040Please respect copyright.PENANADSxpqfPPAT
7040Please respect copyright.PENANAqybhiZ8fGW
“Yaudah sana Cit kamu ganti baju” ucap ibu mertua Cita.7040Please respect copyright.PENANARt5cuBVl8I
7040Please respect copyright.PENANAlkCwJpHpSH
“Iya bu. Ibu beneran nggak mau ikut?”7040Please respect copyright.PENANAMiZvGGC387
7040Please respect copyright.PENANA1ZBWAlvUge
“Nggak, ibu lagi meriang nih, kalian aja”7040Please respect copyright.PENANAM7ZZceAFVT
7040Please respect copyright.PENANAkvQ6VxvnAu
7040Please respect copyright.PENANAcuPIEUjeGg
Cita kemudian beranjak kekamarnya untuk berganti baju. Dia memakai model pakaian yang sering dia pakai kalau keluar. Kaos yang tadi dia pakai tidak diganti, hanya dia tutup dengan cardigan saja. Lalu dia memakai jilbabnya. Setelah itu dia berdandan sebentar lalu keluar dengan membawa tas kecilnya. Sedangkan Putra sudah berganti baju dibantu oleh neneknya tadi.7040Please respect copyright.PENANARDmBvBq4Oc
7040Please respect copyright.PENANA7jKnLaTmTj
7040Please respect copyright.PENANAasD5wGvwH0
“Ijin keluar dulu ya bu, saya nggak akan pulangin mereka larut malem kok, hehe” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAI42nHEtw8I
7040Please respect copyright.PENANA4mpS2r8nXX
“Haha iya pak”7040Please respect copyright.PENANAe9vq2oa7ZQ
7040Please respect copyright.PENANA5ch1p9MED4
7040Please respect copyright.PENANA4oFIIbv8DB
Setelah itu merekapun berangkat. Rupanya taman yang dimaksud pak Bowo bukanlah taman yang berada di alun-alun kota, melainkan yang berada dipinggiran kota. Cita agak heran juga kenapa pak Bowo tidak membawa mereka ke taman alun-alun. Begitu sampai Cita agak kaget juga karena ternyata ditaman itu ada area khusus untuk bermain anak-anak. Dia baru tahu taman itu, karena sebelumnya belum pernah kesini.7040Please respect copyright.PENANAZt80CSmiTS
7040Please respect copyright.PENANAg3If5wtrCY
Putra yang baru sampai langsung meminta main diarea yang sudah disiapkan. Cita dan pak Bowo tidak ikut masuk, hanya melihat dari pagarnya saja, seperti orang tua lain yang juga hanya melihat anak-anak mereka yang sedang bermain.7040Please respect copyright.PENANAS6pi7i2N7E
7040Please respect copyright.PENANASAvZwOw5He
7040Please respect copyright.PENANAt0dpu0KHIH
“Kenapa Cit? kok kayak kaget gitu?”7040Please respect copyright.PENANAVUf5ba7YyH
7040Please respect copyright.PENANAeLBvw1t5EO
“Eh ini pak, nggak sih, cuma baru tahu aja taman ini”7040Please respect copyright.PENANAzbrXHmBzh2
7040Please respect copyright.PENANA2S4M5zzb0s
“Loh kamu belum tahu emangnya?”7040Please respect copyright.PENANAm0kywK67fW
7040Please respect copyright.PENANAwVwRrYhk1z
“Tahunya cuma sempat lihat doang pas lewat sekitar sini. Kalau suasananya ya baru tahu malem ini”7040Please respect copyright.PENANAgEuClkUpi4
7040Please respect copyright.PENANAkFAHvnwJqd
“Ooh gitu”7040Please respect copyright.PENANA782LhwqGzm
7040Please respect copyright.PENANAWHgM3F2HFF
“Iya. Tapi kok pak Bowo ngajak kami kesini? Nggak yang di alun-alun aja? Kan ini lebih jauh pak”7040Please respect copyright.PENANAVhYo9vAm46
7040Please respect copyright.PENANAotmK6bYftp
“Kalau malem minggu gini, disana ramai banget Cit. Dan aku juga nggak mau kalau kita kesana, nanti ada orang yang kenal sama kita lihat kita. Kamu nggak mau kan jadi omongan orang?”7040Please respect copyright.PENANAeIjXcD7KAx
7040Please respect copyright.PENANAsXXIAuEEYT
7040Please respect copyright.PENANATYfbueYrCv
Cita sejenak menatap pak Bowo, tapi dia akhirnya mengerti maksud pak Bowo. Memang kalau ditaman alun-alun, kemungkinan untuk bertemu dengan teman-temannya lebih besar. Jika ada yang melihatnya pergi dengan pak Bowo, pasti bisa jadi omongan orang. Apalagi saat ini suaminya sedang didalam penjara. Apa kata orang nanti ketika suaminya masih dipenjara dirinya malah jalan dengan pria lain?7040Please respect copyright.PENANAH6Vhb6FDBS
7040Please respect copyright.PENANA6cAwPwpKnM
7040Please respect copyright.PENANASob01ZLRBZ
“Iya juga sih pak. Tapi, emangnya disini nggak ada yang kenal sama kita gitu?”7040Please respect copyright.PENANAtxW5KopLqm
7040Please respect copyright.PENANA6Hc3qLoPYF
“Yaa nggak tahu juga. Kalau orang-orang kantorku sih nggak ada yang tinggal deket sini, jadi kecil kemungkinan mereka kesini. Kalau teman-temanmu, aku nggak tahu”7040Please respect copyright.PENANALKuMhnSNab
7040Please respect copyright.PENANABjUOLwyNMe
7040Please respect copyright.PENANAWf9BlhV1Aq
Cita diam sebentar, mengingat tempat tinggal teman-teman kantornya.7040Please respect copyright.PENANAyxZ95IXRE3
7040Please respect copyright.PENANACHq01aj870
7040Please respect copyright.PENANAfpuLfPQkgx
“Kayaknya temenku juga nggak ada yang rumahnya daerah sini sih pak”7040Please respect copyright.PENANAEnTEgHQ9Ps
7040Please respect copyright.PENANAm2ARjPWFZX
“Nah berarti aman dong? Haha”7040Please respect copyright.PENANAvNNfODvDqf
7040Please respect copyright.PENANASKMk3i48fO
“Haha iya pak, aman”7040Please respect copyright.PENANAwlA8Gy4gSH
7040Please respect copyright.PENANABDcFwikieQ
7040Please respect copyright.PENANAPGkoKvdxda
Setelah itu mereka terdiam sambil kembali mengawasi Putra. Sesekali mereka tertawa dan mengomentari kelakuan Putra yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.7040Please respect copyright.PENANA0LUREDPMJS
7040Please respect copyright.PENANAxdGiUwiYpV
7040Please respect copyright.PENANAhAm3TjgHnx
“Cit”7040Please respect copyright.PENANAHQYndZnG8p
7040Please respect copyright.PENANAnn65BgVq6C
“Iya pak?”7040Please respect copyright.PENANATWqvcrtjBk
7040Please respect copyright.PENANAcYV2Vv8COX
“Kamu masih sering digodain sama temen-temenmu?”7040Please respect copyright.PENANAMlQS74TXaa
7040Please respect copyright.PENANAywX378GG6m
Cita menatap pak Bowo sejenak. “Iya, masih pak. Huh mereka tuh bikin jengkel aja deh”7040Please respect copyright.PENANAmr0zS1jYQE
7040Please respect copyright.PENANAJOnFdWe9JQ
“Emang sekarang digodainnya gimana?”7040Please respect copyright.PENANAr4evvbeyS9
7040Please respect copyright.PENANAkEmiStdLUX
“Yaa masih sama sih pak, pada nawarin buat antar jemput gitu, padahal kan aku bisa pulang pergi sendiri. Terus ada juga yang ngajakin keluar, jalan lah, makan lah, gitu-gitulah pak”7040Please respect copyright.PENANAHjJEncUbAO
7040Please respect copyright.PENANAoL22w0Mmm9
“Terus?”7040Please respect copyright.PENANA22FP9yNBc1
7040Please respect copyright.PENANAeJAeGGEqRf
“Ya nggak pakai terus. Aku kan nggak mau”7040Please respect copyright.PENANADXIcH41lPJ
7040Please respect copyright.PENANAMSnBoxToiA
“Lha ini kamu mau aku ajakin jalan?”7040Please respect copyright.PENANAxPLP6vDq41
7040Please respect copyright.PENANA60w9k6va99
“Ya kan beda pak”7040Please respect copyright.PENANAPM2R4CySCa
7040Please respect copyright.PENANAjWUVDY1IAx
“Beda gimana?”7040Please respect copyright.PENANA5sG3spuEpq
7040Please respect copyright.PENANAykxxbaq96z
“Ya beda. Kan pak Bowo ngajaknya sama Putra juga. Lagian pak Bowo juga udah dapet ijin dari ibu kan. Kalau mereka tuh ngajakinnya cuma jalan berdua aja coba”7040Please respect copyright.PENANAOJBOaWYNbU
7040Please respect copyright.PENANAYaUpi3KB22
“Haha, kurang pinter berarti mereka Cit. harusnya kayak aku kan ya? Haha”7040Please respect copyright.PENANAYFPhOeqQog
7040Please respect copyright.PENANAXeHypBnmi1
“Haha ya nggak gitu juga pak”7040Please respect copyright.PENANAL04nWmkazS
7040Please respect copyright.PENANAUFtT2jHsw2
“Nggak gitu juga gimana? Berarti nanti kalau aku ajakin jalan berdua aja kamu mau gitu?”7040Please respect copyright.PENANANZtoCwRc2m
7040Please respect copyright.PENANA5NxaR6vLd1
“Lha terus Putra gimana?”7040Please respect copyright.PENANAXEzCSAMdxl
7040Please respect copyright.PENANAw23aDNYnkt
“Ya Putra sama neneknya, haha”7040Please respect copyright.PENANAlo1npTDyJ8
7040Please respect copyright.PENANA0xeZVXAOkh
“Haha nggak ah pak, aku nggak berani. Lagian mana mungkin ibu kasih ijin. Aku juga maunya jalan kalau ada Putra pak”7040Please respect copyright.PENANAp5qoyNsD8L
7040Please respect copyright.PENANACQg1p1nvH2
“Haha iya sih, mana mungkin ibu ngijinin. Dan emang bener, mending jalannya ngajak Putra aja, biar nggak diomongin yang nggak nggak sama orang”7040Please respect copyright.PENANARsqM0kgCRC
7040Please respect copyright.PENANAVhgjU3gYHS
7040Please respect copyright.PENANA0aZQKNJwOC
Cita mengangguk, setuju dengan ucapan pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAO8dE5wuaW3
7040Please respect copyright.PENANArxBi4GVaZO
7040Please respect copyright.PENANA2BXRrKll0Q
“Tapi aku masih suka kesel pak sama temen-temenku itu. Padahal udah sering aku tolak lho, tapi masih aja kayak gitu. Gimana ya pak?”7040Please respect copyright.PENANAwzjek1Fo4e
7040Please respect copyright.PENANABYyraghX2Q
“Kamu nolaknya dengan halus kan?”7040Please respect copyright.PENANAkXQ8CK8dou
7040Please respect copyright.PENANA64OlrRdoWo
“Iya, seperti yang pak Bowo bilang kemarin itu”7040Please respect copyright.PENANAKyowM3ZOPo
7040Please respect copyright.PENANAMnrj1fTu6w
“Hmm, ya harusnya sih orang-orang itu ngerti ya kalau udah ditolak gitu, apalagi udah lebih dari sekali kan?”7040Please respect copyright.PENANAl4tt3UuXK1
7040Please respect copyright.PENANAOJreF199uQ
Cita menggangguk. “Iya, makanya aku jadi bingung. Kok mereka jadi kayak ngebet gitu sih”7040Please respect copyright.PENANAXtSRTGLgw8
7040Please respect copyright.PENANAYvEFpBdCtC
“Yaa, mungkin mereka mau cari kesempatan Cit. mereka tahu kamu lagi sendiri kan, suami kamu lagi nggak sama kamu. Ya jadi mereka pikir, siapa tahu aja kamu bisa mereka ajakin pergi, dan mungkin mengharap lebih dari sekedar jalan sama kamu”7040Please respect copyright.PENANAga8CTDOZYH
7040Please respect copyright.PENANArxxVbafhb4
“Iya pak, makanya jadi risih lama-lama sama mereka”7040Please respect copyright.PENANA0JagCoxTJx
7040Please respect copyright.PENANAHxNqbw6uu5
“Yaudah yang sabar aja, selama mereka nggak sampai kelewatan sama kamu, ya tetep aja tolak dengan halus. Kalau udah mulai kelewatan, ya baru diomongin lebih tegas, atau kalau perlu bilang aja sama aku”7040Please respect copyright.PENANAKtq3tCfCGA
7040Please respect copyright.PENANAR0EfA96eYY
“Haha emang kalau aku ngomong sama pak Bowo terus bapak mau ngapain?”7040Please respect copyright.PENANAxrGMyEIpuJ
7040Please respect copyright.PENANAhL3nYrQpZe
“Ya aku datengin mereka, aku labrak aja, haha”7040Please respect copyright.PENANAP1liMYZWwP
7040Please respect copyright.PENANAvKNoF6rqqV
“Haha emang situ siapanya aku coba? Hmm, pak Bowo juga nggak lagi cari-cari kesempatan kan?” tanya Cita, tapi dengan nada bercanda.7040Please respect copyright.PENANAWpIAyXLP9O
7040Please respect copyright.PENANA0dNzXssN67
“Haha kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak”7040Please respect copyright.PENANAZGNz9HhJ66
7040Please respect copyright.PENANAhYwRtgJP9n
“Loh kok gitu pak?”7040Please respect copyright.PENANA0fp2phKalK
7040Please respect copyright.PENANAkHX74aWf4D
“Iya, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7040Please respect copyright.PENANA5w93REczYg
7040Please respect copyright.PENANAoZyfnOB9VI
“Hmm, iya juga sih”7040Please respect copyright.PENANAR9XB2IVjHW
7040Please respect copyright.PENANAfPXdLVGW1b
“Nah, kalau sekarang, pikiran kamu jauh lebih tenang, dan kamu pasti bisa lebih waspada. Lebih bisa bedain juga, mana yang niatnya tulus, sama mana yang niatnya nyari kesempatan, iya nggak?”7040Please respect copyright.PENANA27ZAz4R6es
7040Please respect copyright.PENANAPglOIv67gR
Lagi-lagi Cita mengangguk. “Bener juga sih pak”7040Please respect copyright.PENANAaWfaWyt3Dc
7040Please respect copyright.PENANAVZpJCn4QcW
“Tapi kalau aku bilang sih, kamu ya tetep harus waspada, meskipun sama aku”7040Please respect copyright.PENANABKzYPcjXzF
7040Please respect copyright.PENANAQmKoL7wElu
“Kok gitu? Kok malah ngingetin gitu pak?”7040Please respect copyright.PENANAnT1V8tvUS7
7040Please respect copyright.PENANA7jEey5Hzcs
“Iya, aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7040Please respect copyright.PENANAgtxghMrHjN
7040Please respect copyright.PENANAHHShcG1mrS
7040Please respect copyright.PENANAz69uA3yORW
Cita terdiam berpikir sejenak. Apa yang diucapkan oleh pak Bowo cukup masuk akal baginya. Selama ini yang dia lihat pak Bowo memang tidak punya niat buruk padanya. Seringnya pak Bowo main kerumahnya dan ngobrol, omongan pak Bowo selalu terjaga, tidak pernah menyerempet hal-hal pribadi dan yang tak sopan.7040Please respect copyright.PENANAjeQdBD1PVJ
7040Please respect copyright.PENANAySKgYPx25a
Lagian juga, mana mungkin pak Bowo punya niat jelek kalau malah ngingetin aku kayak gini? Batin Cita.7040Please respect copyright.PENANAqmfRS99pdB
7040Please respect copyright.PENANAPzUdP3PSac
Cukup lama mereka berada ditaman itu. Selain Putra bermain diarea untuk anak-anak itu, mereka juga berkeliling untuk menikmati jajanan yang dijual diarea taman. Sampai akhirnya taman sudah mulai sepi karena satu persatu pengunjungnya mulai pulang. Kini Cita dan pak Bowo berjalan menuju mobil karena mereka juga mau pulang. Pak Bowo menggendong Putra yang sudah tertidur.7040Please respect copyright.PENANARO9FNigLvb
7040Please respect copyright.PENANAGD72BhAUqY
Dalam perjalanan pulang mereka tak terlalu banyak ngobrol, takut malah jadinya membangungkan Putra. Sampai didepan rumah Cita, sama saat pertama kali Cita keluar dengan pak Bowo, dengan sigap pak Bowo membukakan pintu karena Cita cukup kerepotan dengan Putra yang tertidur dipangkuannya.7040Please respect copyright.PENANADQxMgaKSWT
7040Please respect copyright.PENANA9sSs2WEAjo
Dan kembali pak Bowo meraih tubuh Putra untuk menggendongnya. Cita terkejut dan badannya agak menggelinjang. Lagi-lagi tangan pak Bowo mengenai tubuhnya. Kali ini benar-benar tepat dipayudaranya. Dan jika yang pertama dulu hanya menyentuh sebentar, kali ini lebih lama karena memang posisi Putra yang akan diambil oleh pak Bowo. Cita bahkan sempat mendesis pelan saat tangan pak Bowo terasa agak menekan payudaranya waktu menggeser tubuh Putra sebelum benar-benar diambil pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAQU4Krv6dYc
7040Please respect copyright.PENANAC0P0DKSiMh
Cita menatap pak Bowo, pak Bowopun juga menatap Cita. Pak Bowo menggerakan mulutnya tanpa mengeluarkan suara. “Maaf”7040Please respect copyright.PENANANYMlcNYnQ4
7040Please respect copyright.PENANAZzS83rZFjc
Cita hanya mengangguk karena menganggap tidak ada kesengajaan dari apa yang pak Bowo lakukan tadi. Citapun kemudian segera turun dari mobil dan berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu.7040Please respect copyright.PENANApu5zIDqU4x
7040Please respect copyright.PENANA1QMy7Z13vr
7040Please respect copyright.PENANAXFs1EduO0i
“Ibu mana?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7040Please respect copyright.PENANA2e5gg6s7uQ
7040Please respect copyright.PENANAq7NTxb6TtH
“Udah tidur kayaknya” ucap Cita sambil berjalan kearah kamar ibu mertuanya, yang juga jadi kamar Putra.7040Please respect copyright.PENANAs1NdrzX2hj
7040Please respect copyright.PENANA3Vly4ksr0V
7040Please respect copyright.PENANArY4bztKibX
Cita sedikit memuka pintu kamar untuk mengintip, dan ternyata ibu mertuanya memang sudah tidur. Karena dia tak ingin membangunkan ibu mertuanya yang tadi sempat bilang kalau sedang meriang, diapun terpikir agar Putra tidur dikamarnya saja dengan dia.7040Please respect copyright.PENANAF3JVRrt2FO
7040Please respect copyright.PENANAzB0Rk8v3uY
7040Please respect copyright.PENANAOPqhnQhBCh
“Dikamarku aja pak” bisik Cita, pak Bowo mengangguk.7040Please respect copyright.PENANA1sx2cPDqcc
7040Please respect copyright.PENANA6HijebxCzI
7040Please respect copyright.PENANAVGnYS9PBTX
Mereka kemudian menuju ke kamar Cita. Pak Bowo menidurkan Putra diranjang lalu langsung keluar, diikuti oleh Cita. Cita sempat ingin membuatkan pak Bowo minum dan mempersilahkan pak Bowo untuk duduk, tapi pak Bowo melarangnya.7040Please respect copyright.PENANAtcOnrbJA03
7040Please respect copyright.PENANA60Ocr1ajWj
7040Please respect copyright.PENANAW45HRDFPiz
“Nggak usah, aku langsung pulang aja”7040Please respect copyright.PENANAYNmgjLVQaF
7040Please respect copyright.PENANAb86QD3lG5g
“Tapi pak..”7040Please respect copyright.PENANABTxZWX3nwL
7040Please respect copyright.PENANApaIvOr7ajN
“Udah malem Cit, nggak enak sama tetangga. Besok, atau lain kali aku datang lagi kesini, masih boleh kan?”7040Please respect copyright.PENANAjynZTE5TTV
7040Please respect copyright.PENANA3h3Iwx1lhO
“Iya pak, boleh kok”7040Please respect copyright.PENANA2jXjJORwLf
7040Please respect copyright.PENANA4k6KSkBWjw
“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya”7040Please respect copyright.PENANAd2GPvi2la2
7040Please respect copyright.PENANAEwDMgbEMF7
7040Please respect copyright.PENANAr9QeXPbhk8
Cita hanya mengangguk. Dia mengantarkan pak Bowo sampai kedepan pintu, lalu baru masuk lagi setelah mobil pak Bowo menghilang dari pandangannya.7040Please respect copyright.PENANAQEHKugz5jo
7040Please respect copyright.PENANAEpa7hQxVrN
Didalam kamar, Cita berbaring disamping anaknya yang sudah pulas tertidur. Beberapa kali dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini. Dia sangat senang saat melihat wajah bahagia Putra tadi ditaman. Namun dia juga bercampur sedih, memikirkan bahwa anaknya merasa bahagia justru bukan dengan ayahnya. Cita bahkan lupa, kapan terakhir kali Putra tertawa sebahagia itu saat bersama Andi.7040Please respect copyright.PENANAUQxHNai0JZ
7040Please respect copyright.PENANAdGzkIHqPH0
Gara-gara apa yang sudah kamu lakuin, Putra akhirnya malah bisa bahagia karena orang lain mas. Kenapa bukan kamu yang bikin Putra bahagia? Kenapa kamu harus melakukan semua itu? Apa aku harus memaafkanmu mas? Apa kamu bisa berubah setelah keluar dari penjara nanti? Batin Cita.7040Please respect copyright.PENANAifkhUAknQ2
7040Please respect copyright.PENANAiNgHMrg8TZ
Dia masih bimbang untuk memaafkan Andi. Mungkin untuk apa yang dilakukan Andi dengan menampar dirinya dulu, dia bisa memaafkannya. Lagipula dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit dipipinya akibat tamparan itu. Tapi sakit dihatinya masih ada. Tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Andi, yang sama sekali tidak pernah dia lakukan. Lalu ternyata justru Andi yang telah berselingkuh dibelakangnya. Bahkan yang membuat Cita makin marah kepada Andi, adalah apa yang dilakukan Andi kepada Isna.7040Please respect copyright.PENANAeovwKDahKg
7040Please respect copyright.PENANAlm44Fqpi9a
Cita memang marah dan jadi membenci Isna karena telah menjadi selingkuhan Andi. Tapi Cita tidak bisa menerima perlakuan kasar Andi kepada Isna. Dia merasa, dia dan Isna sama-sama perempuan. Dia merasa mereka tidak layak mendapatkan perlakuan kasar seperti yang dilakukan Andi kepada Isna. Bagaimana dia bisa setega itu memukuli wanita? Hal yang selama ini sama sekali tak pernah terbesit dalam bayangan Cita. Andi yang dia kenal tidaklah seperti itu, Andi yang dia kenal adalah pria yang baik dan lemah lembut. Tapi ternyata dibalik itu, Andi ternyata bisa sekejam itu kepada wanita.7040Please respect copyright.PENANAK6inhIyW1w
7040Please respect copyright.PENANAOc58pEKvKy
Memikirkan hal itu rasanya Cita jadi makin kesal kepada Andi. Kalau saja tidak ada Putra, mungkin Cita sudah dari dulu, sejak mengetahui perselingkuhan Andi dulu, dia akan meminta cerai dari Andi. Tapi adanya Putra, membuat semuanya tidak semudah itu dalam pikiran Cita. Ada Putra yang harus dia pikirkan nasib dan masa depannya, yang membuatnya makin bingung sekarang.7040Please respect copyright.PENANA1gVKyRGEHl
7040Please respect copyright.PENANA6304hWq3zv
Lama dia memikirkan itu, pikirannya jadi teralih dengan apa yang terjadi tadi, saat pak Bowo kembali tanpa sengaja menyentuh tubuhnya, lebih tepatnya menyentuh payudaranya. Ada desiran yang lebih kuat yang Cita rasakan ketimbang yang pertama dulu. Dulu, karena hanya sesaat, hanya membuat Cita merasa geli, itupun sebentar lalu hilang lagi. Tapi yang tadi beda. Meskipun sebenarnya hanya sebentar, tidak lebih dari 3 detik, tapi bagi Cita itu menimbulkan sebuah getaran dalam dirinya.7040Please respect copyright.PENANA7CIZR0dF8B
7040Please respect copyright.PENANASGPemnmjtO
Dia kembali teringat, sudah lebih dari 2 bulan dirinya tidak disentuh oleh Andi. Sebagai wanita normal yang sudah menikah dan sudah mengenal dan merasakan seks, tentunya Cita juga memiliki kerinduan untuk merasakan itu lagi. Selama ini Cita bisa membuang jauh-jauh pikirannya itu. Tapi sentuhan pak Bowo tadi, mau tak mau kembali mengingatkannya akan kerinduannya itu.7040Please respect copyright.PENANANxDlWel4M1
7040Please respect copyright.PENANAo4B93EiPeB
Perlahan tangan Cita bergerak meraba payudaranya sendiri, payudara yang tadi tersentuh oleh pak Bowo. Dia memejamkan mata dan mendesis, tubuhnya juga sedikit menggelinjang. Diremasnya pelan payudaranya, desiran itu makin kuat. Rasanya makin geli, membuat tubuhnya makin bergetar. Payudaranya yang hanya tertutup baju tidurnya tanpa bh, membuat tangannya bisa merasakan puting susunya perlahan mengeras.7040Please respect copyright.PENANATvQ1olsWMZ
7040Please respect copyright.PENANAg2UdPo2WsS
Jarinya kemudian menyentuh puting itu dari balik baju tidurnya. Ssssshhhhh… Cita mulai mendesah ringan. Tubuhnya seperti tersengat, beberapa bagian tubuhnya terasa gatal, termasuk kemaluannya. Tangan Cita satunya sudah mulai bergerak kebawah untuk mengelus kemaluannya yang juga hanya tertutup baju tidur tanpa celana dalam. Saat tersentuh, tubuhnya makin bergetar. Ssshhhhh… kembali Cita mendesah, kali ini lebih panjang dari yang tadi.7040Please respect copyright.PENANADy1vrgAzG3
7040Please respect copyright.PENANA4Q9fN4mPYt
7040Please respect copyright.PENANAjmKmd5fa6w
“Hheempphh… ndaaaa…”7040Please respect copyright.PENANAS1jIwV4se0
7040Please respect copyright.PENANAZuJjKFw6sL
7040Please respect copyright.PENANAhAPe3vyaZA
Tiba-tiba Cita terkejut oleh suara gumaman dari Putra. Dia membuka matanya dan melihat kesamping. Putra masih tertidur, dia hanya mengigau saja. Tapi itu sudah sukses untuk menghentikan apa yang Cita lakukan barusan. Sukses membuat Cita yang tadi sudah mulai terbang ke awang-awang jadi turun lagi ke bumi. Bahkan libidonya yang sempat naik langsung turun lagi. Dia seolah tersadar dengan apa yang tadi dia lakukan.7040Please respect copyright.PENANAbmcDT1lj0O
7040Please respect copyright.PENANAj78AR9H50C
Astaga, apa yang sudah aku lakukan tadi? Hufh, untung ada Putra. Makasih ya nak, kamu udah ingetin bunda. Batin Cita sambil menatap anaknya, lalu memeluknya dan tidur menyusul Putra ke alam mimpi.7040Please respect copyright.PENANARONnEzlxIc
7040Please respect copyright.PENANAWtJcrkb3tg
*7040Please respect copyright.PENANAr2So3kt0dJ
*7040Please respect copyright.PENANAJolf8Aai0U
*7040Please respect copyright.PENANA5VSFXCdovW
*7040Please respect copyright.PENANACWcGS5UsAF
7040Please respect copyright.PENANAZxG5juja0V
Waktu berjalan dengan cukup cepat. Secepat itu juga Cita jadi lebih sering tersenyum. Dikantor sikap teman-temannya cukup baik, meskipun masih ada saja 1-2 orang temannya yang pria menggoda dan berusaha agar bisa mengajaknya keluar, tapi sekarang dia sudah tak terlalu memikirkannya. Dia ingat saja kata-kata pak Bowo untuk tak terlalu mempedulikan mereka, karena wajar saja mereka ingin mencari kesempatan dengan tidak adanya suaminya sekarang ini. Asalkan dia tetap hati-hati, dan pria-pria itu tidak keterlaluan padanya.7040Please respect copyright.PENANAE2UNVSz1Zh
7040Please respect copyright.PENANAYrHoagpDQT
Selain itu, Cita juga jadi lebih ceria tanpa dia sadari adalah karena kehadiran pak Bowo. Sejak malam itu mengajak Cita dan Putra jalan-jalan, pak Bowo memang sempat beberapa kali lagi datang. Tidak terlalu sering, karena pak Bowo bilang tidak enak dengan tetangga kalau dia terlalu sering datang.7040Please respect copyright.PENANAN90Rw0NkXO
7040Please respect copyright.PENANAKh3lPBzp2E
Kedatangan pak Bowo tidak pernah mendapat penolakan baik dari Cita maupun dari ibu mertuanya. Kalau dulu alasannya datang karena masih ada hubungannya dengan urusan-urusan Andi, sekarang pak Bowo datang untuk alasan Putra. Ya, tiap kali pak Bowo datang pasti yang pertama kali ditanyakan adalah Putra. Putra sendiri juga makin dekat dengan pak Bowo. Dari yang awalnya takut-takut, kini bahkan sering bertanya kepada Cita kalau pak Bowo beberapa hari saja tidak datang kesana. Putra jadi terlihat lebih bahagia sekarang daripada dibandingkan sebelum Cita dan Andi bermasalah dulu.7040Please respect copyright.PENANA0BhaB0eNgM
7040Please respect copyright.PENANArRHSeTHNjA
Namun tentu saja pak Bowo tidak hanya dengan Putra tiap main kesana. Dia pasti ngobrol dengan Cita juga. Kalau dengan ibu mertua Cita memang agak jarang ngobrol, lebih seringnya dengan Cita. Dari situlah yang membuat Cita kini makin dekat dengan pak Bowo. Dia tak lagi sungkan untuk curhat kepada pak Bowo, terutama mengenai sikap teman-temannya dikantor. Sedangkan untuk masalahnya dengan Andi, Cita memang sering cerita tapi belum terbuka sepenuhnya.7040Please respect copyright.PENANAUtrVOLoI9q
7040Please respect copyright.PENANAxcAuAVmBul
Melihat kebahagiaan Putra, tentu saja Cita juga ikut bahagia. Tapi dalam hati dia juga menyimpan rasa sedih. Dia sedih karena justru Putra bisa seperti itu karena orang lain, bukan dari ayah kandungnya sendiri. Dia ingat-ingat lagi, Putra memang pernah tersenyum lebar kalau dengan ayahnya, tapi tidak seperti saat dengan pak Bowo. Beda. Dan demi melihat kebahagiaan anaknya itulah kedatangan pak Bowo tak pernah mendapat penolakan.7040Please respect copyright.PENANAl5wcSay1tG
7040Please respect copyright.PENANA5xsPeF5xPw
Hari minggu siang waktu Cita baru saja selesai menjemur cucian, dia mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Dia sudah cukup akrab dengan suara itu. Mobil pak Bowo. Belum sempat dia apa-apa pak Bowo sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Cita menjawab salam dan membukakan pintu.7040Please respect copyright.PENANAq1EO13rsHH
7040Please respect copyright.PENANAiif93bZP5n
7040Please respect copyright.PENANAlwX0QWXSyi
“Siang Cita” sapa pak Bowo tersenyum.7040Please respect copyright.PENANAfhsBUtUlc7
7040Please respect copyright.PENANAA6hINi9IMK
“Siang juga pak. Mari masuk pak” balas Cita juga sambil tersenyum. “Bawa apa tu pak?” tanya Cita saat dilihatnya pak Bowo membawa plastik hitam.7040Please respect copyright.PENANA8DHDGWOLIl
7040Please respect copyright.PENANAeNyZFeAvSw
“Ooh ini bakso, katanya Putra pengen bakso? Mana sekarang dia?”7040Please respect copyright.PENANAzEMVbMYtYm
7040Please respect copyright.PENANAm49PsEeiqY
“Haha dibeliin bener ya? Ya ampun ngerepotin aja sih pak? Dia lagi keluar sama neneknya pak”7040Please respect copyright.PENANAT2kfqCFRpz
7040Please respect copyright.PENANAglUUEBTSfg
“Lha semalam kamu bilang dia rewel pengen bakso, ya aku beliin, hehe. Oh keluar tho, kemana emang?”7040Please respect copyright.PENANAGc1wYPjjRr
7040Please respect copyright.PENANAoGjxxgCMo8
“Tadi ke tempat bu Hari, arisan gitu si Putranya diajak”7040Please respect copyright.PENANAiQkAG8d7vJ
7040Please respect copyright.PENANAAWvMG8SSkx
“Ooh kok bukan kamu yang arisan Cit?”7040Please respect copyright.PENANAvQtqaB05Rh
7040Please respect copyright.PENANAPPyCiLQIVN
“Aku bagian nyuci ama bersih-bersih rumah pak, kasihan kan kalau ibu yang ngerjain”7040Please respect copyright.PENANAWG7hDWITGs
7040Please respect copyright.PENANAFm8ocHKRBb
“Iya juga sih. Yaudah ini baksonya simpen dulu aja, taruh di magicom aja biar anget”7040Please respect copyright.PENANAPtWYsVJKcg
7040Please respect copyright.PENANAZT7IKr3kCm
“Iya pak”7040Please respect copyright.PENANAHyvsuaE5HC
7040Please respect copyright.PENANAMUSzTOYqec
7040Please respect copyright.PENANAgWqibVsNmW
Cita lalu ke dapur untuk menaruh bakso pemberian pak Bowo. Tadi malam dia memang sempat chating dengan pak Bowo dan mengatakan kalau anaknya lagi rewel minta dibelikan bakso, padahal sudah malam sekali. Tak tahunya malah hari ini pak Bowo datang membawakannya. Cita memang mulai sering komunikasi dengan pak Bowo lewat hp, tapi malah mereka tak terlalu banyak yang diobrolkan kalau sedang chating, lebih enak ketemu langsung katanya.7040Please respect copyright.PENANA5Q74vbYCmK
7040Please respect copyright.PENANACYG2zzDf6u
Cita kembali ke ruang tamu dengan membawakan minum untuk pak Bowo. Waktu meletakan minuman itu, lagi-lagi pak Bowo mengintip celah belahan dada Cita, yang kali ini terlihat lebih jelas lagi. Sudah sering pak Bowo melakukan itu, karena Cita mulai cuek dengan penampilannya kalau ada pak Bowo bertamu kesini. Hampir selalu dia menemui pak Bowo tanpa jilbab kalau dirumah. Jadi menghidangkan minuman selalu jadi momen pak Bowo mengintip belahan dada Cita.7040Please respect copyright.PENANAmw7J09s3rH
7040Please respect copyright.PENANA4XrPhJ5C3f
Tapi kali ini lain, lebih jelas. Hal ini karena hari ini Cita hanya memakai daster rumahan karena memang tadi dia sehabis mencuci pakaian. Daster itu berlengan pendek dan panjangnya tak sampai selutut, tapi memiliki belahan yang cukup lebar. Sehingga ketika Cita menunduk tadi, bahkan dengan jelas pak Bowo bisa melihat sebagian besar payudara putih nan mungil milik Cita yang masih terbungkus bh.7040Please respect copyright.PENANA8sAodIWEdE
7040Please respect copyright.PENANAnbWpLQPWMf
7040Please respect copyright.PENANALN9w3F5GBt
“Diminum pak” ucap Cita.7040Please respect copyright.PENANAxzOwpS5MeH
7040Please respect copyright.PENANASJalvYaIlb
“Iya makasih. Ibu udah lama perginya?”7040Please respect copyright.PENANAlj4WKbTzjG
7040Please respect copyright.PENANAd7HIG2nXm7
“Belum sih, baru 2 jam”7040Please respect copyright.PENANAylyAdz6Rk6
7040Please respect copyright.PENANAbzbnzMMsZJ
“Lah, 2 jam kok baru, udah lama berarti, haha”7040Please respect copyright.PENANA6KOP9WRxom
7040Please respect copyright.PENANAafhCymHlrh
“Haha abisnya kalau arisan gitu, pulangnya bisa sampai sore sih pak”7040Please respect copyright.PENANAKnBxjbOmVT
7040Please respect copyright.PENANASeRVHmof0n
“Lho emang ngapain aja? Kan cuma arisan doang?”7040Please respect copyright.PENANApwm2oloUxR
7040Please respect copyright.PENANAAeH55ResjR
“Pak Bowo sih nggak tahu acaranya ibu-ibu kalau arisan. Arisannya ya emang cuma bentar, tapi abis itu kan ngobrol, nah itu yang paling lama pak, hehe”7040Please respect copyright.PENANAmQ5k2QFiYY
7040Please respect copyright.PENANAMiiLD7DzPS
“Halah, paling ngegosip aja kan?”7040Please respect copyright.PENANA0XEGWg7Qil
7040Please respect copyright.PENANAqxC6JiMAEZ
“Haha ya begitulah pak. Makanya aku kurang suka ikut arisan, untung ada ibu, hehe”7040Please respect copyright.PENANAHsICn5Kbqi
7040Please respect copyright.PENANAvpePQBDWgB
“Gitu ya. Wah, jadi kita punya waktu lumayan lama dong buat berduaan Cit? haha”7040Please respect copyright.PENANAJGXo1nWnvA
7040Please respect copyright.PENANAPgdGLXxbNx
“Haha iya pak”7040Please respect copyright.PENANA7yVHq5J5E4
7040Please respect copyright.PENANAt4lTtoDqfH
7040Please respect copyright.PENANAUEf9SYfyHp
Cita tak lagi merasa risih hanya berdua saja dengan pak Bowo seperti ini, karena ini bukan pertama kalinya. Dia cukup sering hanya ngobrol berdua dengan pak Bowo seperti ini. Itu terjadi ketika Putra sedang bermain dengan neneknya, atau sedang ditidurkan dikamar oleh neneknya. Yang jelas meskipun hanya ngobrol berdua tapi ibu mertua Cita masih berada disekitaran rumah ini. Tapi ini adalah benar-benar pertama kalinya Cita hanya berdua dengan pak Bowo tanpa ada ibu mertuanya. Tapi, Cita tak risau, karena merasa sudah cukup dekat dengan pak Bowo. Dan karena Cita juga tak punya pikiran negatif kepada pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAVAakdepkwd
7040Please respect copyright.PENANAI83RT8i3wN
Mereka banyak ngobrol, hingga Cita mengajak pak Bowo untuk makan siang. Cita menyiapkan semuanya. Dan lagi-lagi, ada saja momen dimana pak Bowo bisa mengintip celah payudara Cita dengan semakin jelas, bahkan sampai beberapa kali. Cita benar-benar tidak menyadarinya, karena dia berpikir positif terhadap pak Bowo. Dan pak Bowo juga sangat menjaga sikapnya kepada Cita.7040Please respect copyright.PENANAZCrwmKf1mD
7040Please respect copyright.PENANAcR1rKd5Rbj
Selesai makan siang mereka tidak kembali keruang tamu tapi pindah keruang tengah. Disana mereka duduk di satu sofa namun mereka duduk dimasing-masing ujungnya, jadi masih cukup berjarak.7040Please respect copyright.PENANARc8EgrVitL
7040Please respect copyright.PENANATBkBE3BQXk
7040Please respect copyright.PENANAj0Nu4RUxZA
“Kamu, belum lagi jenguk Andi Cit?” tanya pak Bowo. Suasana ceria mereka langsung berubah.7040Please respect copyright.PENANAfBlczZsnzt
7040Please respect copyright.PENANASC3yuMBKTZ
Cita menggeleng. “Belum pak”7040Please respect copyright.PENANAC2ZWAxtf5J
7040Please respect copyright.PENANAp3XrJpYgMU
“Udah sebulan lebih lho, sekalipun kamu belum jenguk dia di lapas? Kenapa?”7040Please respect copyright.PENANA1os4CMs3tR
7040Please respect copyright.PENANAct49UdSGNB
7040Please respect copyright.PENANAGUkgqYSlLo
Cita terdiam sebentar, tatapannya menerawang tak jelas kemana.7040Please respect copyright.PENANAJCg6oWUB6q
7040Please respect copyright.PENANANrhveT2iWs
7040Please respect copyright.PENANAwAusslconX
“Masih marah sama dia?” tanya pak Bowo lagi.7040Please respect copyright.PENANALESzaY5XUD
7040Please respect copyright.PENANAqZrhnAzUJq
“Aku nggak tahu pak, tapi, rasanya aku masih belum bisa, atau mungkin belum mau ketemu dia” jawab Cita.7040Please respect copyright.PENANAVLyokzX6bP
7040Please respect copyright.PENANAfq8sYj9CZp
“Cit, lihat aku” ucap pak Bowo. Cita kemudian menatap pak Bowo. “Kamu mau ngebiarin hatimu itu galau berlarut-larut?”7040Please respect copyright.PENANAjbeTBO81U6
7040Please respect copyright.PENANAvFzrfSYZt5
“Siapa yang galau?” kilah Cita.7040Please respect copyright.PENANAkYLMOYw2El
7040Please respect copyright.PENANAsz9Sdqlnm2
Pak Bowo tersenyum. “Kalau kamu nggak galau, kamu pasti udah jenguk Andi. Buktinya, sampai sekarang kamu belum pernah jenguk Andi lagi kan?”7040Please respect copyright.PENANA0z3rEsBnvT
7040Please respect copyright.PENANAuudQo7KPb5
7040Please respect copyright.PENANAS5ki5YXpXa
Cita menunduk, lalu menggelengkan kepalanya.7040Please respect copyright.PENANAGW4fbaOKfD
7040Please respect copyright.PENANAlkVZNLX5ya
7040Please respect copyright.PENANAYFN99txlnJ
“Kamu tahu nggak Andi sekarang gimana kabarnya? Gimana kondisinya sekarang?”7040Please respect copyright.PENANAhaG2AdNfZy
7040Please respect copyright.PENANAzjuxMGSFT7
7040Please respect copyright.PENANANJbMUkVLzX
Kembali, Cita menggelengkan kepalanya.7040Please respect copyright.PENANAoFqZQRBspT
7040Please respect copyright.PENANAjhxkPHdMcQ
7040Please respect copyright.PENANAkmAqfKRABU
“Apa kamu nggak pengen tahu?”7040Please respect copyright.PENANAioU6YkVsit
7040Please respect copyright.PENANAgwhIERd1TW
7040Please respect copyright.PENANA60yDTBbOIS
Kali ini Cita diam, tapi masih tetap menunduk. Tiba-tiba saja pak Bowo meraih tangan Cita, dan menggenggam lembut telapak tangannya.7040Please respect copyright.PENANADzvscIuFRk
7040Please respect copyright.PENANAH8sPYFWM4M
7040Please respect copyright.PENANABEyOoZjGvW
“Cita, sebenarnya apa yang kamu mau dari semua ini?”7040Please respect copyright.PENANAjNOUGYM486
7040Please respect copyright.PENANA2Mtw5VtBSU
7040Please respect copyright.PENANApx80NQFLva
Cita menggelengkan kepala, tanda bahwa dia masih belum tahu apa yang diinginkan, belum tahu apa yang harus diputuskan dari semua masalah yang dia hadapi.7040Please respect copyright.PENANAzK8t7uRCDg
7040Please respect copyright.PENANATm8fBLJTBj
7040Please respect copyright.PENANAeRd4NSbGSV
“Coba kamu jawab jujur, dari dasar hatimu yang paling dalam. Kamu udah maafin Andi belum?” tanya pak Bowo sambil meremas lembut tangan Cita.7040Please respect copyright.PENANAd0KNLbjWQy
7040Please respect copyright.PENANAr5aIp7aNwA
7040Please respect copyright.PENANAYk0xfhsqI3
Cita terdiam sebentar, berpikir. Dia mencoba benar mencari jawaban yang sesungguhnya dari pertanyaan pak Bowo tadi. Dan perlahan, dia menggelengkan kepalanya.7040Please respect copyright.PENANAV9q9UAlcUs
7040Please respect copyright.PENANA2GqSWyen1B
7040Please respect copyright.PENANAlJRsYuKd7D
“Belum memaafkan dia? Apa yang paling bikin kamu masih belum bisa maafin dia?”7040Please respect copyright.PENANAfrZLRyS0sM
7040Please respect copyright.PENANA5LDG5MXNkp
7040Please respect copyright.PENANAasoFaO4NrW
Cita terdiam lagi. Sebenarnya, pilihan jawaban sudah ada dikepalanya. Tuduhan Andi padanya, kekerasan yang dilakukan Andi padanya, perselingkuhan Andi dibelakangnya, dan apa yang sudah dilakukan Andi kepada Isna. Tapi, dia bimbang untuk memilih, mana yang harus dia katakan untuk mewakili perasaannya saat ini.7040Please respect copyright.PENANAeUaytNEpCa
7040Please respect copyright.PENANATIqw81pzCO
Pak Bowo kembali meremas tangan Cita dengan lembut, yang perlahan-lahan membuat perasaan Cita jadi lebih tenang, jadi lebih damai. Tapi disisi lain, entah bagaimana remasan itu justru membuat keempat hal yang telah dilakukan Andi yang masih membuatnya belum bisa memberi kata maaf, muncul perlahan satu demi satu, dan semakin jelas. Semakin lama semakin jelas, hingga akhirnya membuat matanya perih, perlahan berkaca-kaca, dan badannya mulai sedikit bergetar.7040Please respect copyright.PENANAb50i3uSZMb
7040Please respect copyright.PENANAJQzKMIaVwt
7040Please respect copyright.PENANAJKuahPwVQ6
“Sini” ucap pak Bowo sambil merengkuh tubuh Cita kepelukannya.7040Please respect copyright.PENANAASXKwAR7zW
7040Please respect copyright.PENANAzNjYbHeTho
7040Please respect copyright.PENANA8EX5YiEWWs
Untuk pertama kalinya Cita dipeluk oleh pak Bowo. Dia tidak menolak. Malah, ketika kepalanya menempel didada pak Bowo, air matanya turun tak tertahankan. Dia menangis. Pak Bowo terus merangkulnya. Tangan kirinya mengusap-usap kepala Cita, sedangkan tangan kanannya mengusap lembut lengan dan punggung Cita bergantian. Dia biarkan Cita menangis meluapkan segala keresahan dan kesedihannya.7040Please respect copyright.PENANA1tMbdLiaZP
7040Please respect copyright.PENANAKCv21PPc5T
7040Please respect copyright.PENANAoLRICDkPsg
“Hiks hiks paak.. hiks hisk..”7040Please respect copyright.PENANAVOflEnTgTt
7040Please respect copyright.PENANAWUML94NvrZ
“Ssstt.. udah nangis aja dulu, keluarin semuanya sampai kamu lega” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAim6ino0DTG
7040Please respect copyright.PENANAis3p1faZIf
7040Please respect copyright.PENANAZ0d7AlX4L3
Cita tak jadi bicara, dan kembali menangis. Menenggelamkan kepalanya didada pak Bowo, membuat dada lelaki itu perlahan mulai terasa basah. Pak Bowo membiarkan saja Cita menangis sepuasnya. Dia juga tak bicara apapun untuk menenangkan Cita, hanya terus memeluk dan mengusap kepala dan punggung Cita saja.7040Please respect copyright.PENANAmabyY3oME0
7040Please respect copyright.PENANAkD31zPhLQq
Sudah hampir 10 menit akhirnya tangisan Cita mereda, tapi masih sisa sedikit sesenggukan. Dia masih belum juga menarik kepalanya dari pelukan pak Bowo. Dia mulai merasa nyaman dalam dekapan lelaki itu. Biasanya, kalau dia menangis dipelukan Nada, dia juga bisa merasa plong. Tapi kali ini beda, lebih damai, lebih hangat.7040Please respect copyright.PENANAm0wjzvMkVX
7040Please respect copyright.PENANAfP5sywujuP
7040Please respect copyright.PENANATCMqThQxbB
“Udah nangisnya?” tanya pak Bowo. Cita hanya mengangguk.7040Please respect copyright.PENANAULGwZwGmDB
7040Please respect copyright.PENANAC6Bfws3yky
“Udah puas?” tanya pak Bowo lagi, dan Cita mengangguk lagi.7040Please respect copyright.PENANAiU53gvYDiC
7040Please respect copyright.PENANARbclt8BXEk
“Bagus deh, jadi kan nggak makin basah bajuku” ucapnya berkelakar.7040Please respect copyright.PENANA9kLTmMKN0G
7040Please respect copyright.PENANAmJZlLyY7Ux
“Iiih apaan sih” balas Cita malu-malu, dan malah menenggelamkan kepalanya didekapan pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAYNncw8OtRv
7040Please respect copyright.PENANAMkFx4ItMPM
“Jadi, udah mau cerita sekarang?” tanya pak Bowo sambil sedikit mendorong tubuh Cita agar terlepas dari pelukannya. Dia meraih wajah Cita, lalu menyeka sisa air mata wanita itu.7040Please respect copyright.PENANAJ1aOw48rUf
7040Please respect copyright.PENANAlASBbwXZr8
7040Please respect copyright.PENANAJn5HNuo77G
Cita sudah mulai tenang. Dia mengatur nafasnya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskanya. Dia melakukannya beberapa kali, sampai debaran didadanya akibat tangisannya tadi berangsur mereda dan normal.7040Please respect copyright.PENANAAeh5Bh7meK
7040Please respect copyright.PENANAasoyo53hec
7040Please respect copyright.PENANA5hRHsrUJLa
“Sebenarnya, aku bingung pak” ucap Cita.7040Please respect copyright.PENANAztGq6BLMg3
7040Please respect copyright.PENANAsU4JHKj038
“Bingung gimana?”7040Please respect copyright.PENANAsZuQo9XZ4I
7040Please respect copyright.PENANASldG79Lp8J
“Ada beberapa hal, yang dilakukan sama mas Andi, yang membuatku susah untuk memaafkannya”7040Please respect copyright.PENANA8REPNWW7Xb
7040Please respect copyright.PENANAWGBB7x8mjr
“Aku punya banyak waktu kok buat dengerin cerita kamu” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANALmZfF3g9uS
7040Please respect copyright.PENANAlc1psLTJIA
7040Please respect copyright.PENANAKvyYmqeQGD
Cita menatapnya sejenak. Dia menimbang-nimbang, apakah harus menceritakannya pada pak Bowo atau tidak. Dia sudah menceritakan semua yang dia rasakan itu ke Nada, tapi selama ini Nada hanyalah menjadi pendengar yang baik bagi Cita. Tak banyak solusi yang diberikan oleh Nada. Tapi yang pasti Nada akan selalu ada dan mendukung semua keputusan Cita nantinya.7040Please respect copyright.PENANAaw5uW8ijpX
7040Please respect copyright.PENANA5SUGzTEood
Kali ini dia berpikir, apakah dengan cerita pada pak Bowo dia akan mendapatkan respon yang lain? Kalau hanya seperti Nada, percuma saja dia cerita. Justru akan makin banyak orang yang akan tahu aib rumah tangganya. Tapi disisi lain, Cita butuh saran, butuh solusi. Dan mungkin, pak Bowo bisa memberinya itu. Pak Bowo lebih tua, dan mungkin lebih dewasa, pandangan dia dari sudut pandang laki-laki mungkin ada gunanya, pikir Cita.7040Please respect copyright.PENANAr44qepoktB
7040Please respect copyright.PENANAWdMkyMqCL9
7040Please respect copyright.PENANA9c3qmaHzwD
“Paling nggak, ada 4 hal yang masih bikin aku susah maafin dia pak. Dan ya memang, masalah kami berawal dari keempat hal itu” ucap Cita.7040Please respect copyright.PENANAEDm2555MKR
7040Please respect copyright.PENANAYLl3uxfsdT
“4? Banyak amat? Bisa dikorting nggak? Hehe”7040Please respect copyright.PENANAJvhlMYfsVL
7040Please respect copyright.PENANArpwcg67T33
“Pak Bowo iihh.. serius ini. Jadi mau dengerin nggak sih?” ucap Cita kesal, tapi tak ayal dia ikut tersenyum juga.7040Please respect copyright.PENANAVKg6R3OT7v
7040Please respect copyright.PENANAHUV5YCJt49
“Hahaa iya iya, bercanda Cit, biar kamu nggak sepaneng gitu. Yaudah cerita, apa aja keempat hal itu?”7040Please respect copyright.PENANARafK4BBRM2
7040Please respect copyright.PENANAfboLAxpZhF
“Hmm, soal tuduhan mas Andi ke aku, perselingkuhan dia, kekerasan dia ke aku dan ke Isna”7040Please respect copyright.PENANAI8XkS39CJs
7040Please respect copyright.PENANAC1s4kpBFku
“Tunggu tunggu. Kalau soal tuduhan, perselingkuhan dia dan kekerasan dia sama Isna, aku udah tahu. Terus, kekerasan dia ke kamu, itu maksudnya gimana? Dia kasar sama kamu gitu?” tanya pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAZcBk0QTN0i
7040Please respect copyright.PENANASAxrUXo8Nl
7040Please respect copyright.PENANAy4FKjfvB0l
Jelas saja pak Bowo hanya pura-pura tidak tahu. Karena nyatanya dia sudah tahu semua itu. Dari siapa lagi kalau bukan dari Isna, yang mendapat cerita langsung dari Andi. Kekerasan yang dimaksud Cita pastinya adalah soal tamparan-tamparan itu, dan juga waktu Andi menyetubuhi Cita dengan kasar 2 kali.7040Please respect copyright.PENANAP2MuSxnb8L
7040Please respect copyright.PENANAS6dtQ7uRNl
7040Please respect copyright.PENANAIddNDlOFvu
“Iya pak. Dia pernah namparin aku buat maksa aku ngaku kalau aku udah selingkuh”7040Please respect copyright.PENANAotPKAjUpPi
7040Please respect copyright.PENANAK50UDyJZHP
“Apa? Gila si Andi! Sampai segitunya dia ke kamu?” ucap pak Bowo, pura-pura marah.7040Please respect copyright.PENANAq7ugzlelJ5
7040Please respect copyright.PENANAr9M39DgHlB
“Iya pak”7040Please respect copyright.PENANAxjN1GVIosU
7040Please respect copyright.PENANAdQCMJ9Tg9a
“Terus, kamu gimana?”7040Please respect copyright.PENANAAUCJIStKFt
7040Please respect copyright.PENANAitk6vbNQf8
“Gimana apanya? Ngaku kalau aku selingkuh? Ya nggak lah, orang aku sama sekali nggak pernah selingkuh kok”7040Please respect copyright.PENANABaAENpcFRA
7040Please respect copyright.PENANAZDaix4FH0l
7040Please respect copyright.PENANAnLPDcnlmex
Pak Bowo cuma geleng-geleng kepala. Dimata Cita, pak Bowo menggelengkan kepala itu karena tak habis pikir dengan kelakuan Andi. Padahal sebenarnya yang pak Bowo pikirkan adalah bahwa ternyata memang benar-benar tidak pernah berselingkuh dibelakang Andi. Dan tentu saja ini membuatnya gembira, karena itu artinya Cita bersih, belum disentuh oleh siapapun kecuali Andi, yang dia tahu dari Isna kalau penis Andi itu kecil. Makin terbuka lebar kesempatan buatnya untuk memuaskan Cita dan membuat Cita lupa kepada Andi.7040Please respect copyright.PENANA3ed3Da7tiz
7040Please respect copyright.PENANA5AWj9bx9bX
7040Please respect copyright.PENANAvCdNaHu7hM
“Aku udah coba berkompromi pak. Tapi gimana ya, rasanya sebagai wanita, aku tuh ngerasa kalau direndahin, dan itu yang bikin aku masih belum bisa terima” ucap Cita, yang matanya terlihat kembali berkaca-kaca.7040Please respect copyright.PENANA6tPUFR3qZa
7040Please respect copyright.PENANAurty4oyuy4
“Bener-bener bodoh si Andi itu” gumam pak Bowo perlahan, tapi masih cukup untuk bisa didengar Cita.7040Please respect copyright.PENANANrL7IEPBRe
7040Please respect copyright.PENANAgQ7CJMoY9i
7040Please respect copyright.PENANAE8EvAJHxfy
Cita mengangguk, mengiyakan kata-kata pak Bowo, meskipun maksud mereka berbeda. Cita menganggap, maksud pak Bowo adalah kebodohan Andi dengan semua prasangkanya sampai membuat justru dirinya sendiri yang selingkuh. Tapi lagi-lagi dikepala pak Bowo beda. Dia menganggap Andi bodoh karena sudah menyia-nyiakan istri seperti Cita. Sebuah kebodohan yang justru akan berbuah menyenangkan untuknya.7040Please respect copyright.PENANAQW7C3vgTY7
7040Please respect copyright.PENANAWFr1QHnFQr
7040Please respect copyright.PENANAhAfdMTlizN
“Aku emang belum lama kenal Andi, tapi aku beneran nggak nyangka kalau dibalik sikapnya yang kalem itu, dia bisa sekasar itu sama cewek. Aku pikir cuma ke Isna, tapi ternyata ke kamu juga” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANA0M6Od78eUd
7040Please respect copyright.PENANAxw8o7jQakO
“Jangankan pak Bowo, aku yang udah lebih lama kenal dia aja beneran nggak nyangka kok” sahut Cita.7040Please respect copyright.PENANAhjy0dFPhGp
7040Please respect copyright.PENANAAn0CKkbFMw
7040Please respect copyright.PENANAwGSN77O4ut
Waktu pak Bowo mau bertanya lagi pada Cita, dia melihat air mata Cita mulai meleleh lagi. Cita kembali menangis. Kali ini tanpa direngkuh oleh pak Bowo, Cita sendiri yang membenamkan kepalanya didada lelaki itu.7040Please respect copyright.PENANAzXf2WmhMOx
7040Please respect copyright.PENANArykRwsJMDO
7040Please respect copyright.PENANASIM6zWVGwg
“Hiks, kenapa sih pak mas Andi sebodoh itu? Kenapa dia nggak percaya sama aku?”7040Please respect copyright.PENANA71eYcAdMvp
7040Please respect copyright.PENANA11lFPgQCPG
7040Please respect copyright.PENANAl4hxQ997aJ
Cita mulai kembali mengeluarkan uneg-unegnya, luapan emosinya.7040Please respect copyright.PENANAFgQ9Z8bD1D
7040Please respect copyright.PENANAnqmMVcEdrW
7040Please respect copyright.PENANABaSKamifnq
“Kenapa dia nggak bisa percaya sama aku? Kenapa dia nggak bisa mikir kalau aku nggak mungkin menghianatinya?”7040Please respect copyright.PENANA2iqW8z84Li
7040Please respect copyright.PENANAHnjwL2SQsE
Pak Bowo mulai mengusap kepala Cita lagi. “Mungkin dia takut kehilangan kamu Cit” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAgJ4ZKI8f9l
7040Please respect copyright.PENANAzc5pzpNRcI
“Tapi nggak gini caranya pak. Apa dia nggak mikirin Putra? Apa dia nggak mikir gimana jadinya Putra kalau nanti kami pisah cuma gara-gara kebodohan dan keegoisan dia? Apa dia nggak kasihan sama Putra?”7040Please respect copyright.PENANAZ6QkrxRHFN
7040Please respect copyright.PENANA74cIawlVB6
“Waktu sama dia, Putra nggak pernah bisa sebahagia waktu sama pak Bowo. Padahal dia ayah kandungnya. Kenapa dia nggak mikirin anaknya sendiri? Kalaupun dia curiga sama aku, apa nggak ada sedikitpun Putra didalam kepalanya?”7040Please respect copyright.PENANAODivUmIbLf
7040Please respect copyright.PENANAqAw8oz3mlV
7040Please respect copyright.PENANADHnLEMBsC8
Deg. Pak Bowo terkejut mendengar kata-kata Cita. Putra tak pernah sebahagia itu ketika bersama Andi? Putra lebih bahagia bersamanya? Pak Bowo hanya bisa diam.7040Please respect copyright.PENANAYt1ewbWo78
7040Please respect copyright.PENANA7GW3liJZkb
7040Please respect copyright.PENANAKKNKkI1fJf
“Jujur pak, mungkin kalau nggak ada Putra, aku udah pergi. Aku udah balik ke orang tuaku. Aku udah minta pisah sama dia. Tapi ada Putra, yang membuatku masih bisa bertahan sampai sekarang. Aku masih mikirin Putra. Tapi apa dia mikirin Putra?”7040Please respect copyright.PENANAgwdRkkz3Mb
7040Please respect copyright.PENANARJk4GVkA0L
7040Please respect copyright.PENANAAMy5IhgvPS
Dada pak Bowo berdetak hebat. Sebuah perasaan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ucapan Cita membuatnya teringat akan momen-momen kebersamaannya dengan Putra. Memang tujuannya bisa dekat dengan Putra adalah untuk bisa mengambil hati Cita. Tapi selama ini dia tulus dengan Putra. Mungkin hanya saat pertama kali mengajak ke waterpark saja yang tidak tulus, tapi selebihnya, dia benar-benar menikmati waktunya dengan Putra.7040Please respect copyright.PENANABC5A7w1iZz
7040Please respect copyright.PENANATPritVIF9L
7040Please respect copyright.PENANAd2W8u8sv69
“Putra itu anaknya mas Andi, kenapa Putra malah lebih bahagia sama pak Bowo? Hiks” ucap Cita sambil memukul-mukul ringan dada pak Bowo, yang sama sekali tak dihentikan oleh lelaki itu. Dia membiarkan saja Cita melakukannya, menumpahkan segala rasa kesalnya.7040Please respect copyright.PENANARRolRjFpH7
7040Please respect copyright.PENANAhJZaU5lgmN
7040Please respect copyright.PENANAbv53hWMtfk
Setelah itu, yang terdengar dari mulut Cita hanyalah tangisan, yang jauh lebih lama dari yang tadi. Pak Bowo sama sekali tak bisa menjawab semua ucapan Cita. Semua akal bulusnya seperti sirna. Dekapannya ke tubuh Cita makin erat, tapi tulus. Citapun bahkan membalas pelukan pak Bowo. Jelas terasa oleh pak Bowo bagian tubuh Cita, terutama payudaranya menempel ditubuhnya. Tapi, pikirannya sedang tidak kesitu sekarang. Dia tak peduli, dia sedang memikirkan hal lain. Memikirkan kata-kata Cita tentang Putra.7040Please respect copyright.PENANAtra3ZQ5cVX
7040Please respect copyright.PENANA8fdlOikIRH
Dan kemudian pak Bowo pikiran pak Bowo melayang ke belasan tahun silam. Waktu itu anaknya juga seusia Putra. Dia saat itu sangat bahagia, apalagi jika melihat anaknya tersenyum lepas. Momen yang belasan tahun lalu itu, ternyata terulang kembali saat dia melihat Putra. Dari kemarin-kemarin pak Bowo tidak memikirkan hal itu, tidak kepikiran lebih tepatnya. Tapi kata-kata Cita tadi seakan menyadarkannya, bahwa dia juga mulai menikmati kebersamaanya dengan Putra, dia jadi sadar kalau dia juga jadi sangat bahagia ketika melihat Putra bahagia.7040Please respect copyright.PENANA5H2TDiH9I2
7040Please respect copyright.PENANAmfUjwayACf
Bermenit-menit berlalu hanya dilalui dengan suara tangisan Cita. Tak ada lagi sepatah katapun terucap dari mereka berdua. Sampai akhirnya kembali tangisan Cita mereda. Namun mereka masih berpelukan cukup erat. Beberapa saat kemudian, nafas Cita terdengar lembut dan tenang. Pak Bowo menggerakan kepalanya, melirik Cita, dikiranya Cita sudah tertidur karena kecapekan menangis, ternyata tidak.7040Please respect copyright.PENANA0K2fFCvHXs
7040Please respect copyright.PENANAgc5HQHBlQZ
7040Please respect copyright.PENANAhjVCKGzsfp
“Cita”7040Please respect copyright.PENANAKSH5oKkX5w
7040Please respect copyright.PENANAw96Pb0s3hJ
“Hemm?” Cita menatap pak Bowo. “Maaf ya pak, bikin kaosnya makin basah, hehe” sambungnya.7040Please respect copyright.PENANAncS9SNo9TC
7040Please respect copyright.PENANApObHqg3kOB
“Haha nggak papa. Yaudah, itu daster kamu benerin dulu” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAqukfrQS7cp
7040Please respect copyright.PENANAmEqzMlaT9a
7040Please respect copyright.PENANAbJd14AYBeR
Cita langsung melirik daster yang dia pakai. Ternyata, gara-gara gerakan memukul-mukulnya pada pak Bowo tadi tanpa dia sadari membuat dasternya bergeser hingga ke samping, memperlihatkan pundah kanan Cita yang putih dan mulus, juga termasuk tali bh berwarna hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Bukannya buru-buru membenarkan dasternya, Cita malah menatap pak Bowo lagi.7040Please respect copyright.PENANAUnO65mqjKL
7040Please respect copyright.PENANAyLPhZt0Vd3
7040Please respect copyright.PENANAO1kC9a2tV8
“Kok malah diem? Nggak mau dibenerin dulu itu dasternya? Atau mau ngasih tontonan ke aku ya?” goda pak Bowo membuat Cita tersenyum.7040Please respect copyright.PENANATSaCnPRad4
7040Please respect copyright.PENANA5Z42RPTh45
7040Please respect copyright.PENANA4Cm6bb9Rxu
Tapi Cita masih tak melakukan apapun, hingga kemudian malah tangan pak Bowo yang bergerak. Tangannya bergerak menyusuri lengan Cita, hingga berhenti dipinggiran kerah dasternya disamping pundak. Dia kaitkan jarinya dikain itu, dan sedikit menariknya. Cita hanya diam saja, namun dadanya berdebar sangat kencang, menebak-nebak apa yang dilakukan pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANA0buGo5pkIk
7040Please respect copyright.PENANAXnyj6VWliz
Dia mau ngapain? Apa dasterku mau digeser biar makin terbuka? Atau malah mau dipelorotin sama dia biar tubuhku makin terlihat? Dia udah beberapa kali melihat pundakku, apa mungkin dia mau lihat lebih banyak lagi? Kalau dia melakukan itu, aku harus gimana? Apakah aku harus menahan tangannya? Marah padanya? Atau aku biarkan saja? Aku harus gimana? Batin Cita.7040Please respect copyright.PENANAQ00lzj3ZXR
7040Please respect copyright.PENANAooSAvKtxdu
Pak Bowo memang sudah beberapa kali melihat pundak Cita waktu dia hanya memakai tanktop. Dan selama ini, yang Cita lihat dari pak Bowo, lelaki itu tak pernah mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhnya. Kalau hanya melihat, Cita rasa itu masih wajar. Tapi saat ini, pikirannya membayangkan apa yang mau dilakukan pak Bowo. Terlebih saat ini mereka hanya berdua saja dirumah.7040Please respect copyright.PENANAkkbOuFPa0k
7040Please respect copyright.PENANAPuSC7ptNHN
Cita yang masih menanti, mulai merasakan tangan pak Bowo bergerak. Debaran didadanya kian kencang. Satu sisi hatinya menyuruh untuk menghentikan tangan pak Bowo, sisi lainnya menyuruh untuk membiarkan saja. Cita tak mengerti perasaan apa ini. Tapi dia hanya diam saja.7040Please respect copyright.PENANA8t7Z8HmQm0
7040Please respect copyright.PENANAUlWyIXEEbQ
Akhirnya, tangan pak Bowo benar-benar menggeser daster Cita. Tapi ternyata tidak seperti yang Cita pikirkan. Cita sampai menoleh lagi kebagian pundaknya. Daster itu digeser pak Bowo kembali ketempat seharusnya, menutupi pundak dan tali bhnya. Cita kemudian menatap pak Bowo yang ternyata sedang tersenyum kepadanya.7040Please respect copyright.PENANAGI5Lfk2MWc
7040Please respect copyright.PENANAbajPNT0Gkw
Citapun membalas senyuman pak Bowo. Mereka hanya terdiam tanpa kata. Dan kini, wajah mereka ternyata sudah begitu dekat. Debaran jantung mereka sangat kencang saat ini. Ya benar, mereka. Bukan hanya Cita saja, tapi pak Bowo juga. Pak Bowo sendiri tak mengerti kenapa dia merasakan seperti ini.7040Please respect copyright.PENANADioDq8lcHx
7040Please respect copyright.PENANAd1sYJ39WQV
Wajah mereka perlahan kian mendekat. Semakin dekat, semakin kencang debaran jantung mereka. Masing-masing bahkan bisa merasakan nafas orang yang ada dihadapan mereka. Perlahan, Cita menutup matanya, dan bibirnya sedikit terbuka. Pak Bowo tahu itu, sebuah kesempatan emas yang dia tunggu-tunggu. Sebuah umpan matang kepada dirinya yang berdiri bebas didepan gawang. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia ragu.7040Please respect copyright.PENANAFSDi0zOy7V
7040Please respect copyright.PENANARYcrb4yYvG
Cuuuup…7040Please respect copyright.PENANAhA2WuBLsGT
7040Please respect copyright.PENANARN2hS0A6ML
Cita makin agak tersentak, lagi-lagi apa yang terjadi tidak seperti apa yang dia bayangkan. Sebuah kecupan halus dan lembut mendarat dikeningnya. Dikening, bukan dibibir. Sekitar 3 detik dia merasa keningnya dikecup, sampai akhirnya bibir itu meninggalkan keningnya, dan diapun membuka matanya. Yang pertama dilihatnya, adalah senyuman dari pak Bowo, yang membuat wajahnya menghangat. Pak Bowo bisa melihat, pipi putih Cita mulai merona merah.7040Please respect copyright.PENANADJArnpVxcN
7040Please respect copyright.PENANABO2dfb4tT3
Tak tahan dipandangi pak Bowo, Cita langsung mengarahkan kepalanya kedada pak Bowo lagi, sambil tangannya memeluk erat tubuh pria itu. Tak bisa dijelaskan bagaimana rasa didalam hatinya. Yang jelas dia malu. Tapi juga nyaman, tenang dan damai untuk saat ini. Terlebih saat dia mendapat balasan pelukan yang cukup erat dari pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAa30BWjYqYm
7040Please respect copyright.PENANABWS5FlVEao
7040Please respect copyright.PENANAYHQpKEt9j7
“Cita”7040Please respect copyright.PENANAqkuTUQc2I3
7040Please respect copyright.PENANASfw3QOgLXZ
“Iya pak”7040Please respect copyright.PENANAxjNWXn9u9i
7040Please respect copyright.PENANA6qXt6cms6k
“Cuci muka sana gih”7040Please respect copyright.PENANAQM1hvOlzJO
7040Please respect copyright.PENANAfL4ROfxBxK
“Eemm entar dulu aahh” jawab Cita dengan nada manjanya.7040Please respect copyright.PENANAXfOtEXm1PF
7040Please respect copyright.PENANAvLurEfmf72
“Buruan, entar ibu sama Putra pulang lho”7040Please respect copyright.PENANA2FRWAnWR55
7040Please respect copyright.PENANAjFVZvxgTvj
“Oh iya” tiba-tiba Cita tersentak, lalu menatap jam dinding.7040Please respect copyright.PENANAagrIm2q57O
7040Please respect copyright.PENANAgOjO3RhUuj
7040Please respect copyright.PENANAZgAcWxdpT9
Astaga, udah jam segini. Ya ampun, untung diingetin pak Bowo. Batin Cita.7040Please respect copyright.PENANADbnZg09pGg
7040Please respect copyright.PENANAlbAcs6lm5F
Buru-buru Cita berdiri dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sebelumnya dia sempat melihat wajahnya dicermin, dan memang terlihat sekali mata sembabnya juga bekas lelehan air mata dipipinya.7040Please respect copyright.PENANAYOVJWT27KP
7040Please respect copyright.PENANAK76rjUblS9
Dikamar mandi, setelah cuci muka Cita tak langsung keluar. Dia terdiam, merenung mengingat apa yang terjadi tadi. Dia tak mengerti, kenapa dirinya sempat ada harapan pak Bowo melakukan yang lain daripada yang terjadi tadi. Dia tak mengerti kepada dirinya sendiri, yang bahkan sudah bersiap jika saja bibirnyalah yang tadi mendapat kecupan dari pak Bowo. Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi tadi, kenapa dirinya bisa sedekat itu dengan pak Bowo. Tapi, kemudian bibirnya tersenyum, karena dia mengingat kata-kata pak Bowo tempo hari.7040Please respect copyright.PENANAXgINH2i7Am
7040Please respect copyright.PENANA1STjFsB6Ag
7040Please respect copyright.PENANAIO47spevJF
“Kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7040Please respect copyright.PENANAZP3d0US62g
7040Please respect copyright.PENANAjsBrXxxEq2
7040Please respect copyright.PENANAYuTS3rypYd
Itu adalah kata-kata yang diucapkan pak Bowo ketika mereka mengajak Putra jalan-jalan kesebuah taman dipinggiran kota. Saat itu mereka sedang membahas tentang teman kantor Cita yang sering menggodanya, yang kelihatannya sedang mencari kesempatan.7040Please respect copyright.PENANAWCzYfZ259b
7040Please respect copyright.PENANA8yW9SnUIJx
Kalau memang pak Bowo mencari kesempatan, pasti tadi kejadiannya udah lain. Bisa-bisa, dia bener-bener pelorotin daster aku, apalagi aku cuma diem gitu aja tadi. Batin Cita. Dia kemudian teringat kata-kata pak Bowo yang lain, yang juga diucapkan malam itu.7040Please respect copyright.PENANAedWzklDwij
7040Please respect copyright.PENANA312ZjbR2Wt
7040Please respect copyright.PENANAmfJDieHs1w
“Aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7040Please respect copyright.PENANASzeyzAqteo
7040Please respect copyright.PENANAx1yxG1omsi
7040Please respect copyright.PENANADpGRfUEF9A
Iya bener. Kalau dia emang punya niat jelek sama aku, nggak mungkin dia malah ngingetin aku. Dan yang pasti, nggak mungkin tadi dia malah benerin dasterku. Tapi, kenapa pak Bowo bersikap seperti itu kepadaku? Kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya? Kenapa aku tadi bisa semanja itu dipeluk sama dia? Batin Cita.7040Please respect copyright.PENANAHoOPomw6FK
7040Please respect copyright.PENANAmdx7EOWqfN
Banyak pertanyaan dikepalanya, yang hanya berputar-putar saja tanpa dia tahu pasti apa jawabannya. Dia masih belum berani menarik kesimpulan, tentang apa yang dia rasakan, atau apa tujuan pak Bowo bersikap seperti itu kepadanya. Tapi kemudian dia tersenyum. Dia tidak ingin menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya itu untuk saat ini. Dia hanya ingin menikmatinya. Menikmati kenyamanannya saat bersama dengan pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAqB1yjRITnC
7040Please respect copyright.PENANAZkWtCBQa6u
Tok.. tok.. tok..7040Please respect copyright.PENANAuNVGXPSzmF
7040Please respect copyright.PENANA9d9Ck3GAuZ
7040Please respect copyright.PENANAQO9Dhvh4zW
“Cita..” tiba-tiba lamunan Cita dikejutkan oleh bunyi ketukan pintu kamar mandi.7040Please respect copyright.PENANAyA1KwYl16z
7040Please respect copyright.PENANAaFEM4DOBC1
“Iya kenapa pak?” tanya Cita sambil membuka pintu kamar mandi, pak Bowo sudah berdiri disitu.7040Please respect copyright.PENANA98WYx0NZSB
7040Please respect copyright.PENANATAsBVOU3zo
“Kamu lama amat sih cuci mukanya?”7040Please respect copyright.PENANAtpU0vjBZ3O
7040Please respect copyright.PENANAsa7ebKv8wY
“Hehe emang kenapa sih pak?”7040Please respect copyright.PENANAcSuY84MxAb
7040Please respect copyright.PENANA0SMid4wsNv
“Aku kebelet pipis” jawab pak Bowo dengan gestur tubuh kedua tangannya berada didaerah kemaluannya, menahan kencing.7040Please respect copyright.PENANAenGRjgmTZ3
7040Please respect copyright.PENANAn72hZBMkGD
7040Please respect copyright.PENANAu37QknZwZ0
Cita bukannya menjawab, malah diam. Dan bahkan, kepalanya tertunduk, tertuju pada tangan pak Bowo yang menutupi daerah kemaluannya.7040Please respect copyright.PENANANQcdk3Lb5h
7040Please respect copyright.PENANAPfDh7ctesk
Tuuk…7040Please respect copyright.PENANAmQdNT1uFno
7040Please respect copyright.PENANATkqlNUGuAd
7040Please respect copyright.PENANAcpAVYuev0R
“Aduh, apaan sih pak kok dijitak” ucap Cita sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh pak Bowo. Tidak sakit, karena hanya jitakan pelan.7040Please respect copyright.PENANA3VsmOQ4fRv
7040Please respect copyright.PENANAj6EysaImdS
“Malah bengong. Lihat apaan sih? Buruan gantian, udah kebelet ini” ucap pak Bowo sambil meringis.7040Please respect copyright.PENANA457RrJjbRM
7040Please respect copyright.PENANAUzpdQC78aW
“Oh iya maaf maaf, hehe” jawab Cita terkekeh sambil memberikan jalan kepada pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAHNiVERxKOr
7040Please respect copyright.PENANAJzD2iAstMw
7040Please respect copyright.PENANAFA8K7eSe7D
Citapun kembali keruang tengah, duduk disofa yang beberapa saat lalu menjadi tempat untuk momen yang sangat mendebarkan baginya, meskipun tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian pak Bowo sudah keluar dari kamar mandi.7040Please respect copyright.PENANAgbT9yotYS3
7040Please respect copyright.PENANADQnJpF2NDD
7040Please respect copyright.PENANAxoeuDL6kT2
“Cit aku pamit dulu ya” ucap pak Bowo.7040Please respect copyright.PENANAMjUHttK15G
7040Please respect copyright.PENANANla8iSkdxG
“Loh pulang? Nggak nungguin Putra?”7040Please respect copyright.PENANAQPRHZP035x
7040Please respect copyright.PENANA1KRDZ940L1
“Iya Cit, aku ada janji soalnya sama temen. Lain kali deh, atau besok aku kesini lagi main sama Putra”7040Please respect copyright.PENANAuvzRi5leId
7040Please respect copyright.PENANAfpQnlxNbJH
“Ooh gitu, yaudah deh pak”7040Please respect copyright.PENANAmVTv7AdN5A
7040Please respect copyright.PENANAW2FXuUtt7h
7040Please respect copyright.PENANAz9LJfXtXTk
Cita kemudian mengantar pak Bowo sampai ke pintu. Saat pintu sudah terbuka, pak Bowo tak kunjung keluar, hanya berdiri sambil menatap Cita. Citapun bingung dia juga hanya berdiri menatap pak Bowo. Sampai kemudian tangan pak Bowo terentang, kemudian menarik tubuh Cita, mereka berpelukan lagi.7040Please respect copyright.PENANAyY4fVq4oxu
7040Please respect copyright.PENANAaFCBKGJYK0
Cita langsung membalas pelukan pak Bowo dengan sangat erat, seperti tidak mau lelaki itu pergi sekarang ini. Cukup lama mereka saling peluk, sampai akhirnya pelukan itu agak direnggangkan sehingga mereka bisa saling tatap. Dan langsung saja pak Bowo mencium kening Cita. Kali ini lebih lama dari yang tadi. Begitu hangat, begitu dalam. Itu yang Cita rasakan.7040Please respect copyright.PENANAjeD8cxsWeT
7040Please respect copyright.PENANA1oufHlNu1x
Setelah itu ciuman dikening Cita terlepas, mereka masih saling tatap dengan senyum yang lebih lebar. Mereka berdua terlihat seperti sama-sama tak mau beranjak, tak mau melepaskan pelukannya. Hingga kemudian wajah pak Bowo mendekat lag, bibirnya sudah sangat dekat dengan kening Cita. Cita sudah terpejam matanya, namun sesaat sebelum pak Bowo mencium keningnya, sayup-sayup dia mendengar bisikan dari lelaki yang sedang memeluknya itu.7040Please respect copyright.PENANAxCdikzApjr
7040Please respect copyright.PENANA5PE8Jf5CSl
Aku sayang kamu.7040Please respect copyright.PENANAlpDvMk0FDE
7040Please respect copyright.PENANAnEj61RoAJ5
Cuuppp…7040Please respect copyright.PENANAEDd4Z8ot0f
7040Please respect copyright.PENANAgQkSgrnBbu
*7040Please respect copyright.PENANAHCX0LIJVwf
*7040Please respect copyright.PENANABIso4e5mSm
*7040Please respect copyright.PENANATCHOLWLOvX
*7040Please respect copyright.PENANAOs8hXNpNzX
*
Bersambung7040Please respect copyright.PENANAiKjwM8CeyW