7110Please respect copyright.PENANABp4NxxKAsF
7110Please respect copyright.PENANAcdOE8pTXNH
“Mau kemana lagi pa?”7110Please respect copyright.PENANAEDekDNqJR1
7110Please respect copyright.PENANAcJbQeJR9SY
“Ada urusan sama temen kantor”7110Please respect copyright.PENANAEjr1vS1AHH
7110Please respect copyright.PENANA3Eba4qdCaO
“Lagi?”7110Please respect copyright.PENANAFkTY171PSC
7110Please respect copyright.PENANAeVMmwOnORs
“Iya. Udah deh ah nggak usah banyak nanya, bawel amat. Ini urusan kantor”7110Please respect copyright.PENANAoeKuP3kfck
7110Please respect copyright.PENANAi1GJD7f6dO
7110Please respect copyright.PENANAv85S0k4GRJ
Dengan wajah kesal Andi pergi meninggalkan Cita. Sama seperti minggu lalu, hari sabtu ini lagi-lagi Andi pergi dengan alasan untuk menemui teman kantornya. Bedanya kalau minggu lalu dia perginya siang hari, saat ini pagi-pagi dia sudah rapi dan bersiap pergi. Cita yang mencoba menanyakannya baik-baik sempat merasa tersinggung juga dengan jawaban menyebalkan dari Andi, tapi dia tahan emosinya itu.7110Please respect copyright.PENANAMfXkwSRwSv
7110Please respect copyright.PENANAssf7mpbioj
Setelah Andi pergi, Cita masih sempat bermain dengan anaknya, ditemani oleh ibu mertuanya. Mereka sambil ngobrol juga, tapi tidak membahas sedikitpun soal Andi. Cita tahu sebenarnya ibu mertuanya ingin sekali membantunya, membantu agar masalah rumah tangga antara dirinya dengan Andi bisa cepat selesai dan kembali harmonis seperti dulu lagi. Tapi Cita menghargai keputusan ibu mertuanya yang memilih untuk diam dan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.7110Please respect copyright.PENANAguDZns7hJZ
7110Please respect copyright.PENANAOCPYh15Soi
Siang hari, Citapun bersiap-siap untuk pergi keluar. Dia menggunakan pakaian sesopan mungkin, tapi tidak terlihat berlebihan. Dia memakai kaos lengan pendek namun ditutup oleh sweater tebal lengan panjang yang longgar, celana panjang yang juga tidak terlalu ketat, lalu dibalut dengan jilbab simpel. Model jilbab berwarna merah itu dia ikatkan dileher sehingga tidak sampai menutup bagian dadanya. Tapi itu tidak terlalu dia permasalahkan, karena dia merasa buah dadanya yang tidak terlalu besar sudah tersamarkan berkat sweater tebal dan longgar yang dia pakai.7110Please respect copyright.PENANALS6PFyDsNI
7110Please respect copyright.PENANAAgMdy6tN2b
7110Please respect copyright.PENANAXJN4ysYiKD
“Kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya saat Cita keluar dari kamarnya dan melihat penampilan Cita yang sudah rapi itu.7110Please respect copyright.PENANADUeaJkizuU
7110Please respect copyright.PENANAYEShIJdSfA
“Cita mau keluar bentar bu ketemu sama temen” jawab Cita.7110Please respect copyright.PENANAqJbJCoFakk
7110Please respect copyright.PENANAJJfOGz7OWd
“Siapa? Nada?”7110Please respect copyright.PENANAYZvcn3vKIr
7110Please respect copyright.PENANAqGLG8ah7HL
“Bukan kok bu, kan temen Cita bukan cuma mbak Nada. Cita cuma bentar kok bu”7110Please respect copyright.PENANALYqhc1asMN
7110Please respect copyright.PENANAEX4233nF16
“Yaudah hati-hati ya kalau begitu”7110Please respect copyright.PENANAXzjm4oLU8t
7110Please respect copyright.PENANAZpBefMtIFw
“Iya bu, pamit dulu”7110Please respect copyright.PENANAeUrSOK146n
7110Please respect copyright.PENANA0zDHLMRQLY
7110Please respect copyright.PENANAyn0hglNv31
Cita mencium tangan ibu mertuanya lalu menyiapkan motor maticnya. Setelah memanasinya sebentar Citapun meninggalkan rumahnya. Cita menuju ke sebuah kafe yang berada didalam satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Setelah memarkirkan motornya, dia menuju ke kafe itu. Dia sempat melihat ke sekeliling, tapi orang yang janjian dengannya belum datang. Akhirnya dia memilih salah satu tempat duduk yang dekat dengan jendela agar bisa bebas melihat keluar dan kemudian memesan minuman.7110Please respect copyright.PENANAEkArxemDwd
7110Please respect copyright.PENANA0FvMWsQpxK
Sambil menunggu pesanannya datang Cita hanya terdiam melamun. Dia sebenarnya masih belum terlalu yakin bertemu dengan orang yang minggu lalu menelponnya, yang tak lain adalah pak Bowo. Tapi rasa penasaran yang sangat besar terhadap apa yang ingin dikatakan pak Bowo, juga demi menjawab pertanyaan dalam kepalanya tentang Andi membuatnya akhirnya berada disini sekarang.7110Please respect copyright.PENANAOKJbHn7umU
7110Please respect copyright.PENANAHoVgXmiBfr
7110Please respect copyright.PENANAH3vnioCZ9B
“Mbak Cita?” lamunan Cita dikagetkan oleh suara seseorang. Cita melihat kearahnya, ternyata pak Bowo baru saja sampai.7110Please respect copyright.PENANAd0Wv8LlLXO
7110Please respect copyright.PENANAuYU14VpvU5
“Eh iya pak Bowo, silahkan duduk” jawab Cita.7110Please respect copyright.PENANAYOFhpw5tQg
7110Please respect copyright.PENANAgZXniyUVqP
“Makasih mbak. Lama ya nunggunya? Maaf tadi saya ada perlu sebentar sebelum kesini” ucap pak Bowo sambil duduk.7110Please respect copyright.PENANA7uR76ixpSv
7110Please respect copyright.PENANA3V53Zayy7x
“Oh nggak kok pak, saya juga baru bentar”7110Please respect copyright.PENANAITL2vap6Jf
7110Please respect copyright.PENANAr6eEC97Iv5
7110Please respect copyright.PENANARJRvxpetXe
Obrolan mereka terpotong oleh seorang pelayan yang datang membawa pesanan Cita, sekaligus mencatat pesanan pak Bowo yang baru saja datang. Mereka masih nampak diam, Cita nampak bingung harus ngomong apa, karena memang dia berharap pak Bowo yang memulai pembicaraan dengan menceritakan tentang masalah Andi dikantor. Namun pak Bowo juga terlihat masih diam. Sampai akhirnya pelayan datang membawakan pesanan pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAGPAGqrDFMP
7110Please respect copyright.PENANAQOqkDNUBHU
7110Please respect copyright.PENANAXGP4mFMF6O
“Hmm, maaf mbak, saya orangnya kurang bisa basa-basi, jadi langsung ke intinya saja ya?” tanya pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAVcoNgVH8sZ
7110Please respect copyright.PENANA29cFcecSDE
“Iya pak, silakan” jawab Cita, yang memang mengharapkan seperti itu. Dia juga bingung kalau harus berbasa-basi dengan pak Bowo, karena ini baru pertama kalinya mereka ngobrol berdua seperti ini.7110Please respect copyright.PENANAD079raD9eH
7110Please respect copyright.PENANAiNdtM8JeIL
“Ini soal Andi, suami mbak Cita. Terus terang, sudah agak lama saya perhatiin dia karena menurut saya kinerjanya jadi agak berubah” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAn3tmdfTetW
7110Please respect copyright.PENANAoSzRnw9u2N
“Maksudnya berubah seperti apa pak?” tanya Cita.7110Please respect copyright.PENANAxKGcErlDmV
7110Please respect copyright.PENANAfwgizLzMfF
“Hmm, dia jadi sering nggak fokus mbak. Akibatnya kerjaannya sering nggak bener. Terlalu aneh karena Andi termasuk sudah sangat menguasai pekerjaannya itu. Saya pernah panggil dia untuk meminta penjelasan soal itu, dia bilang dia sedang ada masalah rumah tangga” ucap pak Bowo terhenti karena dia mulai menyeruput kopinya. Sedangkan Cita masih diam mendengarkan cerita pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAmijzIbnaxe
7110Please respect copyright.PENANAPFmhshCegd
“Saya sebenarnya paling anti mencampuri urusan orang, apalagi urusan rumah tangganya. Karena itu waktu itu saya kasih Andi waktu untuk menyelesaikan masalahnya. Dan saya minta dia buat bersikap seprofesional mungkin, dengan tidak mencampur adukan masalah pribadi sama kerjaan” lanjut pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAHqS4FNGOCu
7110Please respect copyright.PENANAn0f6wJhL6m
7110Please respect copyright.PENANAK4VGcuDVkz
Cita jadi teringat saat pertama kali rumah tangganya mulai bermasalah. Itu adalah ketika pertama kalinya Andi tiba-tiba menyetubuhinya dengan kasar.7110Please respect copyright.PENANAaAQpzH5iNq
7110Please respect copyright.PENANACQIH8p9raj
7110Please respect copyright.PENANAMGO4S2R20w
“Setelah itu Andi memang kembali seperti biasa, kerjaannya udah bener lagi seperti sebelum-sebelumnya. Waktu itu saya anggap masalah beres dan saya jadi kurang merhatiin dia lagi. Tapi nggak sampai 2 minggu setelah itu, dia mulai bermasalah lagi, dan itu lebih parah dari sebelumnya mbak, kerjaannya makin awut-awutan” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAKG8PJAtaRa
7110Please respect copyright.PENANAtJR6S8g22n
7110Please respect copyright.PENANAP1wqOwS7lB
Cita masih diam. Dia kemudian menyangkutkan hal itu dengan masalah mereka, yang tak lain adalah setelah Andi sempat meminta maaf, tapi tiba-tiba Andi kembali menyetubuhinya dengan kasar lagi.7110Please respect copyright.PENANA4BpDs7fVoX
7110Please respect copyright.PENANATxemadsLSF
7110Please respect copyright.PENANAcaBdmSikgH
“Waktu saya panggil lagi, Andi bilang hal yang sama, ada masalah sama rumah tangganya. Dan sayapun juga masih tetap kasih nasehat yang sama, karena saya nggak mau terlalu ikut campur urusan rumah tangga orang. Dan memang, dia sempat bagus lagi kerjaannya. Tapi…” pak Bowo memotong omongannya sendiri, sambil menyeruput kopinya lagi.7110Please respect copyright.PENANAPYBuUTZCiH
7110Please respect copyright.PENANAnps1HWT080
“Tapi apa pak?” tanya Cita dengan tak sabar.7110Please respect copyright.PENANAo2nJENm4rL
7110Please respect copyright.PENANAQHaAdmHAWT
“Ya, dia jadi kayak gitu lagi. Disitu saya jadi mulai penasaran mbak. Saya mulai terusik buat nyari tahu, apa sebenarnya yang terjadi sama Andi. Bukannya saya mau ikut campur masalah kalian, tapi saya nggak bisa diam kalau pekerjaan anak buah saya berantakan, karena itu imbasnya ke semua orang, nggak cuma saya, tapi ke karyawan lain. Mbak Cita pasti paham maksud saya kan?”7110Please respect copyright.PENANAIoPonH4atM
7110Please respect copyright.PENANA4JfnHGDBlK
“Hmm, iya pak saya paham. Karena kalau kerjaan ada yang nggak beres, orang di pusat tahunya itu yang nggak beres kantornya, dan kepalanya pasti yang jadi sasaran pertama buat diperiksa” jawab Cita.7110Please respect copyright.PENANAKCW5bdvJgJ
7110Please respect copyright.PENANAfMCcfmYCTZ
“Betul mbak, itu maksud saya”7110Please respect copyright.PENANASBheI7a9Ul
7110Please respect copyright.PENANAgYu6asp0OW
“Jadi, hmm, pak Bowo mulai nyari tahu soal mas Andi?”7110Please respect copyright.PENANA0N8oxD5ttI
7110Please respect copyright.PENANAYaQ2IkzrxA
“Iya mbak, tapi itu saya lakukan sebisa mungkin hanya untuk sekedar tahu, bukan untuk ikut campur” jawab pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAy5Q5k5ilGx
7110Please respect copyright.PENANAJjVZ1LOdB0
“Lalu, hmm, apa yang pak Bowo dapat?” tanya Cita penasaran.7110Please respect copyright.PENANAd2lpplHrj4
7110Please respect copyright.PENANALwQ6dIbU6M
“Di awalnya saya cuma nanya-nanya ke anak buah saya yang lain, temen-temen kantor Andi, karena siapa tahu saja ada yang pernah diajak curhat oleh Andi. Tapi ternyata mereka juga tidak tahu apa-apa, karena memang Andi ini orangnya tertutup banget kalau dikantor, terutama soal kehidupan pribadinya. Waktu saya mau mulai buat nyari tahu tentang keluarga Andi, saya batalkan karena kerjaan Andi sempat bener lagi. Jadi saya rasa nggak perlu sampai nyari tahu kearah situ”7110Please respect copyright.PENANAhK2tav27TT
7110Please respect copyright.PENANAXvOLtjHdHW
“Tapi yang bikin saya agak pusing, sikap Andi jadi terlalu sering berubah. Kadang dia bisa sangat fokus sama kerjaan, kadang nggak ada fokusnya sama sekali. Saya jadi nggak bisa cuma diam aja mbak, kalau seperti itu terus takutnya malah mempengaruhi kerjaan teman-temannya juga, karena pernah waktu mau tutup buku teman-temannya harus bantuin dia ngejar progres pekerjaan yang tertinggal cukup banyak”7110Please respect copyright.PENANAu3yMpIH2wV
7110Please respect copyright.PENANAuXUmaIbuWU
7110Please respect copyright.PENANAmeELtXQ9rF
Cita masih diam mendengarkan. Sebenarnya dia sudah tak sabar dan ingin agar pak Bowo secepatnya mengatakan apa yang sudah dia tahu. Tapi Cita tak mau terkesan memaksa pak Bowo, takutnya pak Bowo malah tersinggung dan malah tidak jadi menceritakan hal itu kepadanya.7110Please respect copyright.PENANAcnBQT9VShs
7110Please respect copyright.PENANAdSLKi0ZaNk
7110Please respect copyright.PENANAiafukapt0n
“Akhirnya saya benar-benar mulai mencari tahu tentang Andi. Yaa, bisa dibilang menyelidiki lah. Dan saya sudah punya niatan untuk, maaf, sedikit campur tangan urusan pribadi Andi, termasuk urusan rumah tangganya”7110Please respect copyright.PENANAC8BhJfvIds
7110Please respect copyright.PENANApNppO3CKxj
“Tapi sebelumnya, maaf kalau saya lancang, tapi saya cuma ingin memastikan, apakah rumah tangga mbak Cita dengan Andi baik-baik saja?” tanya pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAz9mlhMRYe0
7110Please respect copyright.PENANAhH223Ojeb3
7110Please respect copyright.PENANAVq1FDOPGh9
Cita agak terkejut dengan pertanyaan itu. Meskipun sebelumnya waktu menelponnya minggu lalu pak Bowo sudah bilang ada yang mau ditanyakan, Cita tak menyangka pak Bowo langsung bertanya seperti itu. Dan sekarang, Cita bingung. Dia ragu apakah harus berterus terang pada pak Bowo kalau rumah tangganya sedang bermasalah, atau menutupinya.7110Please respect copyright.PENANAECCAbnrvas
7110Please respect copyright.PENANAnx2NGWC3bo
Cita masih berpikir, kalau masalah rumah tangganya adalah aib yang sebisa mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Tapi dia juga berpikir, mungkin saja pak Bowo sudah tahu setelah menyelidiki Andi, meskipun pastinya tidak tahu persis apa masalah yang dihadapi Cita dan Andi.7110Please respect copyright.PENANAEiZjCeJNVC
7110Please respect copyright.PENANAiEiZ4FWkL1
7110Please respect copyright.PENANAxv5lQFFqtb
“Mbak Cita, kalau memang ada permasalahan, mbak Cita nggak perlu cerita dengan detail apa masalahnya, saya rasa itu rahasia keluarga mbak Cita dan saya nggak berhak tahu. Saya cuma ingin tahu saja, apakah rumah tangga mbak Cita baik-baik saja” ucap pak Bowo melihat Cita yang ragu-ragu.7110Please respect copyright.PENANAIzzUkP7ItO
7110Please respect copyright.PENANAYjZe4WrCz7
“Hmm, sebenarnya, memang iya pak, kami sedang bermasalah. Dan maaf pak, seperti apa masalahnya saya rasa saya nggak bisa ngasih tahu pak Bowo” jawab Cita.7110Please respect copyright.PENANAYRMTG5erMX
7110Please respect copyright.PENANAiFT1U2xXUJ
“Iya mbak, nggak papa, saya ngerti kok. Saya sendiri juga akan keberatan cerita soal rumah tangga saya kepada orang lain, kecuali sama orang yang bener-bener bisa saya percayai” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAlBlihmplQ8
7110Please respect copyright.PENANA4Ik8WPMXQ1
“Makasih pengertiannya pak. Lalu, hmm, lanjutanya gimana pak?”7110Please respect copyright.PENANA6TQA1n0MDl
7110Please respect copyright.PENANARVvSHtc4Ct
“Hmm, begini. Mohon maaf sebelumnya, saya harap mbak Cita nggak buru-buru mengambil kesimpulan, karena apa yang saya katakan ini saya juga belum yakin. Maksudnya, ini masih dugaan saya saja, saya belum bisa benar-benar membuktikannya” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAX7V1L0RvSi
7110Please respect copyright.PENANAurRmzeLmoa
7110Please respect copyright.PENANAglLCzsIjm1
Mendengar itu saja dada Cita sudah berdebar keras. Dia berandai-andai, apa yang mau dikatakan selanjutnya oleh pak Bowo. Dan salah satu yang dia pikirkan adalah, mungkinkah Andi sedang berselingkuh dengan wanita lain? Lalu Cita mengaitkannya dengan sikap Andi yang justru menuduhnya berselingkuh. Apakah tuduhan itu hanya akal-akalan Andi saja untuk menutupi apa yang sudah dia lakukan, bahwa sebenarnya justru dialah yang sudah selingkuh?7110Please respect copyright.PENANA9WfqPeLTHw
7110Please respect copyright.PENANAq8B2Cv06t6
7110Please respect copyright.PENANAUAvL7JUZaP
“Saya curiga, Andi dekat sama orang lain mbak” ucap pak Bowo, yang bagi Cita bagaikan petir disiang bolong.7110Please respect copyright.PENANAMt6nMAR7X5
7110Please respect copyright.PENANAQpy2H3ae60
7110Please respect copyright.PENANA2QNVLQ1UAw
Cita jelas tak bisa menyembunyikan kekagetannya didepan pak Bowo. Tapi setelah beberapa saat, Cita akhirnya bisa menguasai dirinya dan berusaha sabar, berusaha tidak langsung emosi.7110Please respect copyright.PENANAxICMYJphHM
7110Please respect copyright.PENANA5RMzvIojgP
7110Please respect copyright.PENANA8rSkUubMYt
“Apa yang membuat pak Bowo curiga seperti itu?”7110Please respect copyright.PENANAEbMcbMiQUq
7110Please respect copyright.PENANAN0IyG0GIPm
“Beberapa minggu terakhir saya perhatikan, Andi dekat banget sama salah satu anak buah saya dikantor. Kenapa saya curiga, karena seperti yang saya bilang sebelumnya, Andi orangnya tertutup banget dikantor. Bahkan dia jarang bergaul dekat dengan teman-temannya. Makanya melihat kedekatan Andi dengan wanita itu, saya langsung menaruh curiga”7110Please respect copyright.PENANAzb8w4CcITU
7110Please respect copyright.PENANA3HzW4F4gja
“Kedekatan seperti apa yang pak Bowo lihat dari mereka?”7110Please respect copyright.PENANA7k9h7d6xMM
7110Please respect copyright.PENANAC7HtMlX2uY
“Hmm, setahu saya, mereka kerap makan siang bareng diluar, hanya berdua. Dan beberapa kali, mereka agak telat baliknya lagi kekantor”7110Please respect copyright.PENANAU8hZSN5T2i
7110Please respect copyright.PENANAjgtERMTuJ9
“Hmm, bisa aja mereka cuma makan siang kan pak? Dan mungkin, sambil cerita-cerita aja?”7110Please respect copyright.PENANAZyvIP249Tq
7110Please respect copyright.PENANAnV5PVXuTHq
“Iya mbak, bisa saja seperti itu. Semua kemungkinan bisa aja terjadi, makanya saya bilang kan tadi, saya sendiri juga belum yakin soal gudaan saya ini, belum benar-benar bisa membuktikannya”7110Please respect copyright.PENANAVxmsw2lCYK
7110Please respect copyright.PENANAizSFb4rXCE
7110Please respect copyright.PENANA1Z9FAd7sW9
Cita terdiam dan menunduk memikirkan kata-kata pak Bowo tadi. Diapun berpikir dan makin yakin jika Andi memang ada apa-apanya dibelakangnya. Kemungkinan besarnya, memang Andi selingkuh, lalu justru menuduh Citalah yang selingkuh untuk menutupi perbuatannya itu.7110Please respect copyright.PENANAo1TNSgc1O4
7110Please respect copyright.PENANAiknJxw9j67
Pak Bowo sendiri juga masih terdiam, memberikan waktu kepada Cita untuk berpikir. Dia tidak ingin buru-buru melanjutkan ceritanya. Dia ingin mengetahui dulu bagaimana reaksi Cita. Dan saat ini dia cukup puas, karena hasilnya sudah seperti yang dia harapkan. Dia memang merencanakan, untuk pelan-pelan saja memberi tahu Cita, pelan-pelan menggiring Cita sampai pada saatnya nanti Cita tahu kalau ternyata Andi memang benar-benar selingkuh dengan Isna.7110Please respect copyright.PENANAHdryvJgKkE
7110Please respect copyright.PENANAMBwFRyfth2
Cia masih terdiam, sekarang wajahnya mengarah keluar. Melihat lalu lalang orang yang lewat didepan kafe ini. Tapi pikirannya masih tentang Andi. Dia yang dari kemarin-kemarin mencoba untuk berpikir positif dan selalu berhasil mengusir prasangka buruk kepada Andi, kini jadi tidak bisa. Dia jadi mulai menduga-duga, seperti dugaan dari pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANA9IahcfXhKB
7110Please respect copyright.PENANAOANZM9SdaF
Sesaat kemudian, mata Cita tiba-tiba terfokus pada satu titik. Dia terbelalak, kaget. Dia yang dari tadi mencoba tenang setelah mendengar cerita dari pak Bowo, tiba-tiba kehilangan ketenangannya itu. Terlihat dari nafasnya yang mulai memburu.7110Please respect copyright.PENANAjfkFOhM626
7110Please respect copyright.PENANAGaUyQ0BzTU
7110Please respect copyright.PENANA4kkRDjA435
“Itu kan…” ucap Cita perlahan, tapi cukup untuk didengar oleh pak Bowo. Apalagi tangan Cita bergerak menunjuk kearah luar, dan diikuti oleh tatapan pak Bowo. Pak Bowo juga agak kaget dengan apa yang dia lihat.7110Please respect copyright.PENANAxtZiBf06wn
7110Please respect copyright.PENANAoP2cqChE5v
7110Please respect copyright.PENANAN3E5cmCVHP
Dari arah yang ditunjuk oleh Cita, terlihat Andi, suaminya, sedang berjalan begitu mesra dengan seorang wanita berjilbab. Tangan Andi bahkan terlihat memeluk pinggang wanita itu, dan wanita itu nampaknya tak canggung untuk bersikap manja kepada Andi. Mereka terlihat berjalan kearah pintu keluar, dengan kondisi baik wanita itu maupun Andi sama-sama menenteng plastik belanjaan.7110Please respect copyright.PENANAOkOEx7OfjW
7110Please respect copyright.PENANAScwzbLIGIx
7110Please respect copyright.PENANAWBEBrlGVhH
“Itu Isna, wanita yang saya ceritakan tadi mbak” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAy3KwTu3bdi
7110Please respect copyright.PENANABivCiibkTZ
7110Please respect copyright.PENANAzSFGjUGIQZ
Tiba-tiba saja Cita langsung berdiri dan hendak pergi dari tempat itu. Tapi dia ditahan oleh pak Bowo, tangannya dipegang pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANA8a8HQAEn9W
7110Please respect copyright.PENANAtX4wbWVGGn
7110Please respect copyright.PENANANq1upESwvN
“Mbak Cita mau kemana? Sabar dulu mbak” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAoMEpfm91l5
7110Please respect copyright.PENANALbImiBHxJj
“Saya mau ngikutin mereka pak. Saya mau cari tahu sendiri kebenarannya” ucap Cita berusaha menarik tangannya, tapi masih ditahan oleh pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAfNYh9vYnUW
7110Please respect copyright.PENANA30NtGlUudc
“Baik kalau gitu, saya antar” ucap pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANABvMRhIkOUD
7110Please respect copyright.PENANA2KxyRC4RRD
“Nggak usah pak, saya sendiri aja, saya bawa motor”7110Please respect copyright.PENANA5phC8jpXXq
7110Please respect copyright.PENANAaLULi7QxtC
“Tapi mbak…”7110Please respect copyright.PENANAweNDl7H0bI
7110Please respect copyright.PENANA7pumTwPPbU
“Biar saya sendiri aja pak, maaf tapi tolong lepaskan tangan saya” ucap Cita sambil mengibaskan tangannya, dan akhirnya berhasil lepas dari pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANA3g8G2hegeY
7110Please respect copyright.PENANAY4UrOC7fEi
7110Please respect copyright.PENANAM1sSYRppaQ
Tanpa menunggu lagi Cita langsung pergi dari situ, sementara pak Bowo kembali duduk dikursinya. Dia memang tidak ada niat untuk mengantarkan Cita.7110Please respect copyright.PENANA9UXTy5xFub
7110Please respect copyright.PENANAq11eCUiDkp
Setelah Cita pergi, pak Bowo senyum-senyum sendiri. Situasinya ternyata berjalan lebih cepat daripada apa yang dia rencanakan. Sejak awal dia memang sudah mengatur rencana. Dia akan menemui Cita, lalu memberi tahu Cita tentang Andi, seperti yang tadi dia ceritakan. Kemudian selanjutnya dia akan meminta agar Isna mengajak pergi Andi, bersamaan dengan pak Bowo mengajak ketemuan Cita untuk kedua kalinya dengan dalih sudah memiliki bukti yang lebih kuat.7110Please respect copyright.PENANA0HDisiC0ai
7110Please respect copyright.PENANAfltjUA22kJ
Tapi ternyata, justru hari ini mereka melihat langsung Andi jalan dengan Isna dan terlihat sangat mesra. Pak Bowo sempat terkejut karena sebenarnya dia belum sempat bilang apa-apa ke Isna. Selain karena seharusnya memang belum waktunya, dia juga sedang sibuk menikmati mangsa barunya, Nada. Tapi apa yang terjadi sekarang ini justru menguntungkan untuknya.7110Please respect copyright.PENANA0cI1clB2gR
7110Please respect copyright.PENANAGzOjqkkZz4
Haha, bagus Is, belum sempat aku suruh kamu malah udah jalan sama Andi. Kalau gitu aku udah nggak perlu lagi foto-foto ini. Batin pak Bowo sambil membuka galeri foto di hpnya, dan mulai menghapusnya satu persatu.7110Please respect copyright.PENANAIHwikjShO2
7110Please respect copyright.PENANAKw9202YT1m
Foto-foto itu adalah foto ketika Cita ditolong dan dibonceng Agus saat dia berangkat kerja sendiri dan motornya mogok ditengah jalan. Waktu itu pak Bowo kebetulan lewat disitu, dan melihat hal itu sebagai sebuah peluang. Rencananya dia akan memberikan foto-foto itu kepada Isna untuk diperlihatkan kepada Andi. Dengan begitu Andi akan semakin curiga kalau Isna benar-benar selingkuh, meskipun bukan dengan orang-orang yang awalnya sudah dia curigai. Dia berharap hal itu akan semakin membuat Andi marah dan menambah keretakan rumah tangga mereka.7110Please respect copyright.PENANAzUQVzvTPja
7110Please respect copyright.PENANACuv11CfMbK
Tapi sepertinya hal itu sudah tidak perlu lagi, karena dengan Cita melihat bagaimana mesranya Andi dan Isna tadi, sudah pasti suasana rumah tangga Cita dan Andi akan makin memanas. Pak Bowo sudah memperkirakan setelah ini mereka berdua akan bertengkar hebat. Dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk pak Bowo mendekati Cita, mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mendapatkan yang sempit-sempit. Setelah beberapa saat dan menghabiskan minumannya, pak Bowo membayar minuman dia dan Cita lalu pergi meninggalkan kafe ini dengan senyum lebar diwajahnya.7110Please respect copyright.PENANABwLdFwUNmO
7110Please respect copyright.PENANAeuzcroa4Kt
Sementara itu, tak jauh dari tempat duduk Cita dan pak Bowo tadi, sebenarnya ada seseorang yang mengamati bahkan mendengarkan pembicaraan mereka sejak awal. Orang itu tak lain adalah Nada. Nada juga bahkan melihat Andi yang tadi berjalan mesra dengan Isna.7110Please respect copyright.PENANA0QGrqcWUu3
7110Please respect copyright.PENANAS61twbtxCv
Sejak awal, Nada memang sudah curiga sejak minggu lalu waktu pak Bowo menelpon Cita. Meskipun pak Bowo tidak cerita apa-apa, tapi Nada mendengar pembicaraan pak Bowo waktu itu. Dan dia jadi sangat yakin, bahwa pak Bowo mengincar Cita. Karena itulah sejak saat itu, hampir tiap hari Nada mengawasi Cita dari jauh.7110Please respect copyright.PENANAjVQWrwlFHg
7110Please respect copyright.PENANAceKxKXvupH
Termasuk hari ini, dia sudah cukup lama menunggu disekitar rumah Cita. Dan begitu Cita keluar dari rumah, dia langsung mengikutinya. Cita yang sudah sampai di kafe ini dan sempat melamun, memudahkan Nada untuk masuk kesini dan mencari tempat duduk didekat Cita tanpa diketahui oleh Cita. Dan akhirnya dia bisa mendengar semuanya.7110Please respect copyright.PENANAnyfJ4o5GBL
7110Please respect copyright.PENANANr6JeG9wFd
Pak Bowo ngajak Cita kesini untuk memberi tahu soal mas Andi yang deket sama perempuan lain. Dan tadi, kami semua lihat mas Andi jalan sama perempuan yang bernama Isna itu. Apa ini cuma kebetulan, atau sudah diatur oleh pak Bowo? Batin Nada.7110Please respect copyright.PENANAQ4joBgygL0
7110Please respect copyright.PENANAurUf2Z1srU
Dia mencoba untuk memikirkan kemungkinannya, dan dia yakin kalau semua ini sudah diatur oleh pak Bowo, mengingat sekarang dia sudah tahu kalau pak Bowo itu orangnya cukup licik.7110Please respect copyright.PENANAxsXYR5uOJC
7110Please respect copyright.PENANADvE7kNHnHI
Jadi, Isna itu anak buahnya pak Bowo, sekantor sama mas Andi. Tapi apa bener ya? Atau jangan-jangan itu karangan pak Bowo aja, seperti waktu dia bilang ke aku kalau Gina itu dari luar kota, nyatanya Gina itu orang sini juga. Hmm, kayaknya aku harus cari tahu soal si Isna ini deh. Tapi gimana caranya ya? Batin Nada.7110Please respect copyright.PENANAAotNxCrv20
7110Please respect copyright.PENANAdjrQAk0awD
Oh iya, kalau dia bener-bener anak buah pak Bowo, mending aku nanya ke Gina aja, dia kan juga anak buah pak Bowo dulunya, siapa tahu dia kenal sama Isna. Baiklah, aku harus nemuin Gina sekarang. Batin Nada lagi.7110Please respect copyright.PENANAaoq7qD98RH
7110Please respect copyright.PENANA6RJkadA6bc
Akhirnya Nadapun pergi meninggalkan kafe itu. Sebenarnya dia sangat ingin mengikuti Cita lagi, penasaran juga dia kepada Andi, apakah Andi benar-benar selingkuh, meskipun dia juga sudah lihat sendiri tadi. Sekaligus, dia ingin tahu bagaimana reaksi Cita, karena takutnya Cita akan lepas kendali begitu memastikan Andi selingkuh. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Nada pikir Cita tidak akan seperti itu, sehingga dia berniat untuk mencari tahu tentang Isna saja, dengan cara bertanya pak Gina.7110Please respect copyright.PENANA4j2dnO5RLm
7110Please respect copyright.PENANAcgmVVR9PHy
Tapi bukan hal yang mudah mencari Gina. Nada tidak tahu dimana persisnya Gina tinggal. Dia juga tidak punya nomer telpon Gina. Dia hanya berbekal ingatannya saat pak Bowo mengatakan daerah tempat tinggal Gina, dan diapun mengarahkan mobilnya kedaerah itu. Sampai disanapun dia bertanya pada beberapa orang yang ditemui, dan dia beruntung karena tak lama kemudian dia berhasil menemukan rumah Gina. Lebih beruntung lagi, karena Gina ada dirumahnya.7110Please respect copyright.PENANATUSEN2w4VX
7110Please respect copyright.PENANABBWe8SH4Tx
7110Please respect copyright.PENANAxIsn9m9qJ8
“Loh, Nada?” ucap Gina terkejut saat membuka pintu rumah dan melihat Nada berdiri disitu.7110Please respect copyright.PENANAObW7jsVB94
7110Please respect copyright.PENANAPAgtBZ8s25
“Hai Gin” sapa Nada.7110Please respect copyright.PENANAxcTJzWtG0A
7110Please respect copyright.PENANAgkRkqKXkGC
7110Please respect copyright.PENANALs4Lbo6J1e
Gina terdiam, selain kaget dia juga terlihat takut, merasa bersalah. Bagaimanapun, waktu itu Gina juga ikut andil dalam menjebak Nada sehingga sekarang menjadi budak nafsu pak Bowo. Gina berpikir kalau Nada sengaja mencarinya sampai kesini karena marah dan tak terima. Dia takut Nada akan membalas dendam padanya. Dan jika terjadi keributan disini, otomatis para tetangga akan datang kesini, dan pada akhirnya akan tahu tentang aib dirinya, yang selama ini selalu ditutupinya.7110Please respect copyright.PENANAmvyNSrflC9
7110Please respect copyright.PENANAL1QD4lvtwu
7110Please respect copyright.PENANA1X3U0WINaF
“Ka.. kamu mau apa kesini Nad? Kalau soal yang kemarin, itu.. itu aku disuruh sama pak Bowo, aku nggak pu…”7110Please respect copyright.PENANAvJRNL0Orgd
7110Please respect copyright.PENANAfOJrgdJF7n
“Bukan itu Gin, aku kesini bukan untuk bicarain masalah itu” potong Nada.7110Please respect copyright.PENANAb9pnxe29GX
7110Please respect copyright.PENANAiS8CZfpKop
“Hmm, terus?”7110Please respect copyright.PENANAV6l9s45PnT
7110Please respect copyright.PENANA8gd3jlYQfv
“Boleh aku masuk dulu?”7110Please respect copyright.PENANAen3JUsldfg
7110Please respect copyright.PENANAcus9YAXQzF
“Oh iya maaf maaf. Silakan masuk”7110Please respect copyright.PENANAz0GVHmyOVS
7110Please respect copyright.PENANAibJVjWojv4
7110Please respect copyright.PENANAPPvzTjTQk3
Gina mempersilahkan Nada masuk kedalam rumah. Meskipun belum mengetahui tujuan Nada datang kesini, tapi dia lega karena ternyata Nada kesini bukan untuk membicarakan soal peristiwa itu. Tapi dia tetap yakin kalau Nada kesini tetap ada hubungannya dengan pak Bowo, karena tidak ada hal lain lagi yang akan membuat mereka berdua berurusan selain urusan dengan pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAUC0Ex5643S
7110Please respect copyright.PENANAqqfJUCsTn8
7110Please respect copyright.PENANAafrfsWV9Ek
“Kamu sendirian dirumah?” tanya Nada ketika Gina membawakan minum untuknya.7110Please respect copyright.PENANAgQOWllwaCQ
7110Please respect copyright.PENANAh4ppM2Mb6J
“Iya, suamiku lagi ditoko. Anakku juga tadi dibawa jalan-jalan sama kakeknya” jawab Gina.7110Please respect copyright.PENANAVrVsENrym6
7110Please respect copyright.PENANAW4mTkU4hqQ
“Toko?”7110Please respect copyright.PENANAiaW7W3nOly
7110Please respect copyright.PENANAlt2SgcKTmj
“Iya. Hmm, kamu punya toko handphone, kecil-kecilan sih, tapi ya lumayan lah” jawab Gina.7110Please respect copyright.PENANA2oUlsUl04j
7110Please respect copyright.PENANADSPLSsDz7s
“Ooh baguslah kalau gitu, jadi kita bisa lebih bebas ngobrolnya” ucap Nada.7110Please respect copyright.PENANA2CiPaSte0v
7110Please respect copyright.PENANAVI5nkHeM6s
“Jadi ada perlu apa kamu sampai kesini Nad? Dan, darimana kamu tahu rumahku?” tanya Gina.7110Please respect copyright.PENANAU7idpxiSuO
7110Please respect copyright.PENANAv1OZinr9lW
“Aku tahu dari pak Bowo. Dia cuma bilang aja kamu tinggal didaerah sini, tadi aku juga nanya-nanya kok sampai ketemu rumahmu ini”7110Please respect copyright.PENANAyU2MAK1STV
7110Please respect copyright.PENANAsh6dGU3FaD
“Ooh gitu”7110Please respect copyright.PENANAvcid8I5rQG
7110Please respect copyright.PENANAZGSV9NONaG
“Iya. Dan aku kesini, memang ada hubungannya sama pak Bowo”7110Please respect copyright.PENANAIQkZ4iIyrl
7110Please respect copyright.PENANAnMND1q72By
“Ya, aku udah bisa nebak sih. Tapi kamu bilang, kamu kesini bukan untuk ngomongin yang kemarin, kalau begitu soal apa?”7110Please respect copyright.PENANAvHRUinrXWD
7110Please respect copyright.PENANAHrxOdDnZOI
“Hmm, kamu kenal sama yang namanya Isna?”7110Please respect copyright.PENANAZzNk2EV0ib
7110Please respect copyright.PENANARYc9GeUcH7
“Isna?”7110Please respect copyright.PENANAvM9LRqpwDm
7110Please respect copyright.PENANAw9yPQfvMdR
“Iya, Isna, yang katanya sekantor sama pak Bowo. Kamu kenal?”7110Please respect copyright.PENANADagrYwmWcx
7110Please respect copyright.PENANAyWGo9B2A6C
“Darimana kamu tahu Isna? Dan ada apa kamu nanya soal Isna?” tanya Gina.7110Please respect copyright.PENANALS89iomfQA
7110Please respect copyright.PENANAel4A9FtT98
“Nanti aku ceritain. Tapi kamu kenal sama dia?”7110Please respect copyright.PENANAD2rrqH91EI
7110Please respect copyright.PENANAe7zJjJdhfZ
“Iya, aku kenal sama pelacur itu” jawab Gina agak sewot.7110Please respect copyright.PENANAO94WgsBUeo
7110Please respect copyright.PENANAxdSI6V1AjQ
“Pelacur? Lho dia bukannya anak buah pak Bowo?”7110Please respect copyright.PENANAbdOe3T2KIC
7110Please respect copyright.PENANAKeNkB1QGKI
“Memang, dia memang anak buah pak Bowo. Kenapa aku sebut pelacur, ya karena dia itu, hmm, ya sama kayak kita lah, budaknya si brengsek Bowo. Tapi, dia lebih parah”7110Please respect copyright.PENANAZbGA43ACp8
7110Please respect copyright.PENANAdlUhk8cEPq
“Lebih parah gimana?”7110Please respect copyright.PENANAsSlH0pasq4
7110Please respect copyright.PENANA46qgjizzrc
7110Please respect copyright.PENANAduluzub3yE
Gina menarik nafas agak panjang, sebelum akhirnya mulai bercerita.7110Please respect copyright.PENANAur9zLxiDF8
7110Please respect copyright.PENANAjJZW2TdVNv
7110Please respect copyright.PENANAx4Hx4oNbZJ
“Isna itu, adalah orang yang dulu ngejebak aku Nad. Waktu itu aku baru masuk kerja dibank itu sebagai teller. Semua berjalan baik-baik aja, sampai suatu hari Isna ngajak aku buat kerumah pak Bowo. Dia bilang sih, ada urusan kerjaan sehingga harus nemuin pak Bowo, dan aku diminta menemaninya. Karena posisinya aku masih junior, masih baru, ya aku nurut aja. Dan aku pikir waktu itu, biar bisa lebih dekat sama atasan, ya kamu tahu lah apa maksudku”7110Please respect copyright.PENANApaRB3OXoDc
7110Please respect copyright.PENANAWGHHUOSQFr
7110Please respect copyright.PENANAW9hNNM2FsJ
Nada mengangguk. Seorang karyawan baru, ketika bisa dekat dengan atasannya, paling tidak dia akan sedikit merasa ‘aman’. Kalaupun dia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, mungkin dia bisa mendapat sedikit kelonggaran dari atasannya.7110Please respect copyright.PENANAQVkWTAPdpZ
7110Please respect copyright.PENANAkXQnaJMo5t
7110Please respect copyright.PENANAzK71f0s9ps
“Tapi ternyata, itu semua cuma akal-akalan aja Nad. Aku dikasih obat perangsang, sama kayak kamu kemarin itu, sampai akhirnya hari itu aku diperawanin sama pak Bowo. Aku marah banget, tapi aku nggak bisa apa-apa. Aku nggak bisa laporin dia ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan, karena dia ada bukti rekaman video. Dan di video itu, memang tidak terlihat seperti pemerkosaan, wajar karena aku dalam pengaruh obat perangsang dosis tinggi” ucap Gina.7110Please respect copyright.PENANARVeC2m4YWl
7110Please respect copyright.PENANATVEUCPFHwv
“Dan sejak itu, dengan ancaman video itu akhirnya aku jadi budaknya pak Bowo. Hampir setiap kesempatan aku harus melayani pak Bowo. Nggak jarang aku melakukan itu bareng sama Isna juga. Dan aku, bukan satu-satunya cewek yang dijebak pak Bowo dengan bantuan Isna, aku hanya salah satunya saja”7110Please respect copyright.PENANAVEhWNIJTbB
7110Please respect copyright.PENANAuka1OQ6Wnl
7110Please respect copyright.PENANAaN5DfZfsBA
Nada kembali mengangguk. Dan dia semakin yakin, bahwa kedekatan Andi dengan Isna yang dia lihat tadi bukan kedekatan biasa. Semua itu sudah direncanakan oleh pak Bowo untuk bisa mendapatkan Cita.7110Please respect copyright.PENANA68crLJabyJ
7110Please respect copyright.PENANAyGOsHQqlBR
Nada juga merasa prihatin dengan nasib Gina yang ternyata lebih parah darinya. Kalau dia dijebak pak Bowo dalam posisi dia sudah menikah, kalau Gina ternyata kehilangan keperawanannya oleh pak Bowo.7110Please respect copyright.PENANAMWSfInfPu7
7110Please respect copyright.PENANAKgFW7dgBvt
7110Please respect copyright.PENANAbesOFvLxn0
“Terus terang aja Nad, sejak aku menikah aku udah jarang banget dipanggil untuk melayani pak Bowo. Aku pikir, dia sudah mendapatkan korban baru, sehingga nggak butuh aku lagi. Dan aku juga nggak peduli sama hal itu, karena aku bisa sedikit terbebas dari pak Bowo, sampai kemarin itu aku dihubungi pak Bowo buat bantuin dia buat jebak kamu. Dan, maaf soal itu Nad, aku nggak punya pilihan buat nolak, kamu tahu itu kan?”7110Please respect copyright.PENANAAMLDEa35bZ
7110Please respect copyright.PENANASskn7JfDII
“Iya, aku ngerti kok”7110Please respect copyright.PENANA3ZfQT2vEty
7110Please respect copyright.PENANApaxpTzqhPF
“Terus, untuk apa kamu nanyain soal Isna? Dan gimana kamu bisa tahu Isna?”7110Please respect copyright.PENANATnPMzWjB0x
7110Please respect copyright.PENANA8QAQAah9VT
“Kamu kenal sama Cita?” tanya Nada.7110Please respect copyright.PENANA7dNlkKI6sp
7110Please respect copyright.PENANAAEbOx29eDq
“Cita? Cita siapa?”7110Please respect copyright.PENANAil3b29yu4T
7110Please respect copyright.PENANAxpQyhhQAxP
“Cita, selebgram yang kemarin terkenal karena fotonya nyebar waktu banjir beberapa bulan yang lalu”7110Please respect copyright.PENANAxsTNMlBPPX
7110Please respect copyright.PENANA4beHDQV3bk
“Hmm, oh iya iya, aku tahu. Kenapa dengan Cita?”7110Please respect copyright.PENANAeVpgcZFh1s
7110Please respect copyright.PENANACK4FNugnw0
“Cita itu istrinya Andi, kamu tahu Andi juga kan?”7110Please respect copyright.PENANA3xuhrcRcZa
7110Please respect copyright.PENANAWaNk7qV74f
“Mas Andi yang kerja se bank sama pak Bowo?”7110Please respect copyright.PENANALdcE8ZVhxk
7110Please respect copyright.PENANA3mF9Y7QaSL
“Iya”7110Please respect copyright.PENANA4SQ6NbwZyJ
7110Please respect copyright.PENANA5WV2YAlnnn
“Hmm, jangan bilang kalau Cita itu istrinya mas Andi, dan pak Bowo berniat mendapatkan si Cita itu?”7110Please respect copyright.PENANA67qC4T0TgM
7110Please respect copyright.PENANArDs8Jo7S86
7110Please respect copyright.PENANAiLQ71AUlXy
Nada mengangguk. Dia kemudian menceritakan apa yang dia tahu. Tentang Cita yang merupakan istri dari Andi. Kemudian waktu pak Bowo menelpon Cita, pertemuan mereka hari ini, sampai pada saat mereka sama-sama melihat Andi jalan sama Isna. Juga termasuk kemungkinan yang dipikirkan Nada menebak rencana busuk pak Bowo kepada Cita.7110Please respect copyright.PENANAKkxM3UsCcN
7110Please respect copyright.PENANAzXD6gjKZAV
7110Please respect copyright.PENANA5EMYSPl7gp
“Apa yang kami lihat tadi, menurutku itu bukan kebetulan Gin, itu pasti udah direncanain sama pak Bowo”7110Please respect copyright.PENANAJsQGApww7A
7110Please respect copyright.PENANABLozF6Ja3a
“Iya, aku sependapat sama kamu Nad. Pak Bowo itu orangnya licik banget. Nggak mungkin itu semua cuma kebetulan. Isna juga pasti mau bantuin pak Bowo, dan kemungkinan bukan karena diancam, pasti Isna sendiri yang doyan”7110Please respect copyright.PENANAUMvCs0zABT
7110Please respect copyright.PENANAukuwe0zsyC
“Kok gitu?”7110Please respect copyright.PENANAP0zkVXVBya
7110Please respect copyright.PENANAWjS2zuOWL4
“Hmm, seingatku, mas Andi itu orangnya lumayan lah, meskipun pendiam gitu. Isna itu jablay Nad, suaminya nggak ada disini. Meskipun pasti udah sering ngentot sama pak Bowo, tapi aku yakin Isna juga mau-mau aja ngentot sama mas Andi. Dan pak Bowo tahu sifat Isna itu, makanya itu pasti dimanfaatin pak Bowo buat bisa dapetin istrinya mas Andi”7110Please respect copyright.PENANAZS0Dfn6kRd
7110Please respect copyright.PENANAcGKgSTSwmF
“Hmm, kalau gitu berarti emang Cita dalam bahaya”7110Please respect copyright.PENANA8vtSN0B8YC
7110Please respect copyright.PENANAc2M3Qd70Ps
“Iya Nad. Dan yang aku tahu, pak Bowo nggak pernah gagal dapetin buruannya. Kamu harus peringatin temenmu itu Nad”7110Please respect copyright.PENANATmGCCAZwm4
7110Please respect copyright.PENANAxH6Z7yPE4w
“Itu yang aku pikirin Gin, tapi gimana caranya? Aku yakin, sebenarnya pak Bowo tahu kalau aku dan Cita itu temenan. Dan bisa jadi, pak Bowo ngejebak aku itu karena tujuan dia yang sebenarnya adalah Cita. Nantinya, dia akan manfaatin aku untuk memuluskan rencananya itu. Dan kamu tahu kan, kemungkinannya aku juga nggak akan bisa nolak keinginan pak Bowo?”7110Please respect copyright.PENANA2KNBFexLD1
7110Please respect copyright.PENANAkDAgRQh5FL
“Waah, kalau gitu ceritanya sih ya susah. Tapi, apa pak Bowo udah pernah ngomongin ini sama kamu?”7110Please respect copyright.PENANAcmjxR89dPd
7110Please respect copyright.PENANAY1365PEjDH
“Belum Gin. Aku tahu sih, sempet curi dengar waktu pak Bowo nelpon Cita. Tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan diminta buat bantuin dia”7110Please respect copyright.PENANAiBuhtcI9Af
7110Please respect copyright.PENANAxX19JWT9Pr
7110Please respect copyright.PENANAVaDcJyVqsj
Gina terdiam sebentar, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dan tiba-tiba saja raut mukanya berubah, menjadi terlihat bersedih. Nada melihat perubahan itu jadi terheran-heran.7110Please respect copyright.PENANAWxhXk7UgDd
7110Please respect copyright.PENANAaHSATJqGn7
7110Please respect copyright.PENANAd9E2bvd9oI
“Gin, kamu kenapa?” tanya Nada. Gina menatapnya tajam.7110Please respect copyright.PENANAKyD6v0YU2D
7110Please respect copyright.PENANAmmR3u7un03
“Nad, kamu harus membuat pilihan yang benar”7110Please respect copyright.PENANAjsTMMyGSRs
7110Please respect copyright.PENANAQW90wODuYz
“Maksud kamu?”7110Please respect copyright.PENANADfrBv4RYxb
7110Please respect copyright.PENANAbqdsIZrzrh
Gina menghela nafas panjang sebelum berbicara. “Dulu, aku pernah berada diposisi seperti kamu sekarang ini”7110Please respect copyright.PENANA5RhWPc7ZB5
7110Please respect copyright.PENANAFHAxIDjNBH
“Diposisiku? Maksudnya?”7110Please respect copyright.PENANAOmhUr0ejqp
7110Please respect copyright.PENANA0vbA9It3Fi
“Dulu, aku pernah diminta pak Bowo buat bantuin dia ngejebak seseorang. Dan orang itu adalah sahabatku dari kecil Nad. Waktu itu aku dilema, antara bantuin pak Bowo atau nggak. Masalahnya, aku diancam pak Bowo pakai video persetubuhan kami, dan yang lebih parah, waktu itu aku udah mau nikah sama suamiku” ucap Gina, yang perlahan terlihat matanya mulai berkaca-kaca.7110Please respect copyright.PENANAxjsuec6hrF
7110Please respect copyright.PENANA12LBHVBQFc
“Akhirnya, aku lebih memilih untuk menyelamatkan harga diriku. Aku nggak mau pernikahanku gagal, dan aku terpaksa bantuin pak Bowo. Dan kamu tahu, akhirnya sahabatku itu diperawani oleh pak Bowo. Sayangnya, sahabatku nggak terima dengan apa yang aku lakuin. Dia bener-bener benci sama aku, dia nggak mau ngerti posisiku yang ngelakuin itu dengan terpaksa. Akhirnya nggak lama setelah itu dia pindah entah kemana, dan sampai sekarang aku lost kontak sama dia” ucap Gina yang mulai menangis.7110Please respect copyright.PENANA1Atcn8qvwD
7110Please respect copyright.PENANA8wvRWNsZ3j
“Kamu harus berpikir matang-matang Nad, mana yang mau kamu pilih? Menyelamatkan kehormatanmu sebagai istri, atau kehilangan sahabatmu”7110Please respect copyright.PENANAsLi4Wn9gL1
7110Please respect copyright.PENANA4glL0vJR06
7110Please respect copyright.PENANAHovn1OlGqv
Nada sampai tercenung. Dia tak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa membayangkan saja bagaimana rasanya Gina waktu itu, yang mungkin akan terjadi padanya sebentar lagi. Tidak jauh didepannya, dia akan segera dihadapkan pada sebuah persimpangan, dimana kedua jalan itu bisa mengantarnya pada masalah besar. Mau mundur ataupun balik arah, sudah tidak bisa lagi.7110Please respect copyright.PENANAsv4w2iFmRS
7110Please respect copyright.PENANAbGhCpdQsQr
Nada harus membuat keputusan yang paling tepat, karena kedua pilihan tidak ada yang menguntungkan. Mau memperingatkan Cita dengan taruhan pak Bowo menyebarkan videonya yang membuatnya malu, atau mempertahankan kehormatannya tapi menjerumuskan Cita? Saat ini, dia bagai makan buah simalakama. Dimakan mati keracunan, tak dimakan mati kelaparan. Sama-sama bikin mati, hanya cara mana yang akan dia pilih?7110Please respect copyright.PENANA2QtnuJ8YH7
7110Please respect copyright.PENANA611LLE0MZp
*7110Please respect copyright.PENANA2MLIYaVVlp
*7110Please respect copyright.PENANAcxEo7JPNFG
*7110Please respect copyright.PENANABRROv9f5Xx
*7110Please respect copyright.PENANAQaAPgrZivD
*7110Please respect copyright.PENANAmfKlxQ6Ukq