#29 Pukulan Telak5530Please respect copyright.PENANA54rfDXy9Ug
5530Please respect copyright.PENANA6Bhc3FHeD5
5530Please respect copyright.PENANAJeta5wkAww
Hari minggu pagi, sekitar jam 9 Cita sudah selesai bersih-bersih rumah. Sebenarnya dia masih malas untuk melakukan apapun, karena sampai saat ini dia masih sangat khawatir dengan dm yang dikirim kepadanya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dm itu sudah lebih dari seminggu dikirim, tapi memang baru beberapa hari yang lalu dia buka.5530Please respect copyright.PENANA834FZTkZhf
5530Please respect copyright.PENANAoFw23Z6bEj
Dia masih kepikiran, siapa yang mengirimnya, dan apa tujuan dari si pengirim itu. Apalagi dia juga sudah sempat membalas untuk menanyakan apa mau orang misterius itu, tapi belum dibalas sampai sekarang. Ditambah lagi, sejak beberapa hari yang lalu, pak Bowo memang tidak lagi muncul dirumah ini. Memang dia yang meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya, tapi karena pak Bowo bilang akan mencari orang itu dan membuat perhitungan, dan juga menyuruhnya untuk menunggu kabar, membuatnya semakin khawatir.5530Please respect copyright.PENANAYNYxqcLdUH
5530Please respect copyright.PENANAWkN5hokljS
Sampai hari ini, belum ada kabar sama sekali dari pak Bowo. Dia berharap, segera ada kabar dari lelaki itu. Hanya sekedar kabar tentang hasil pencarian orang misterius itu saja, sehingga dirinya bisa tenang. Namun lebih daripada itu, dia sudah benar-benar memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan pak Bowo lagi. Dia sudah benar-benar menyesali perbuatannya, meskipun sampai sekarang dia belum bilang apa-apa kepada ibu mertuanya.5530Please respect copyright.PENANAXpq2b8oSSs
5530Please respect copyright.PENANA6n3a30JWRQ
Ibu mertuanya sendiri tidak lagi membahas hal itu. Melihat Cita yang kadang seperti orang linglung, membuat ibu mertuanya menganggap bahwa Cita masih memikirkan penyesalan atas perselingkuhannya, dan dia memutuskan untuk menunggu Cita merasa lebih baik baru diajak ngobrol masalah itu. Tapi dia tak tahu, apa yang dipikikan Cita ternyata lebih berat daripada itu.5530Please respect copyright.PENANAsviVncUoNc
5530Please respect copyright.PENANA7OPtAWuT9G
Dan pagi ini, terlihat ibu mertua Cita dan juga Putra sudah rapi. Mereka akan pergi hari ini. Sedangkan Cita masih memakai daster rumahan seperti biasa saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.5530Please respect copyright.PENANAq09s4ZZ7vh
5530Please respect copyright.PENANAIHHkyCTya9
5530Please respect copyright.PENANAdC0F8uT9Bm
“Cit, kamu mau ikut nggak?” tanya ibu mertuanya.5530Please respect copyright.PENANAaf4v2CSFDV
5530Please respect copyright.PENANAFP1q4vFeVO
“Emang mau kemana bu? Cita kayaknya dirumah aja deh, pengen istirahat” jawab Cita.5530Please respect copyright.PENANAYVv4aaHqbJ
5530Please respect copyright.PENANAtGnSfHSEbp
“Kamu kenapa nak? Kamu sakit?”5530Please respect copyright.PENANApLh9zu4XDG
5530Please respect copyright.PENANAPjMRCgGcO4
“Hmm, nggak tahu bu, cuma kurang enak badan aja. Mungkin istirahat sebentar nanti juga baikan kok”5530Please respect copyright.PENANAtDLj0lLUGp
5530Please respect copyright.PENANAYXjNKCVPvY
“Yaudah kalau gitu, baik-baik dirumah ya. Ibu sama Putra pergi dulu”5530Please respect copyright.PENANAHJJjiHSCQc
5530Please respect copyright.PENANAvxMG5y4Kpt
“Iya bu hati-hati”5530Please respect copyright.PENANA78WpA9v8Zq
5530Please respect copyright.PENANAozsF04H3w6
5530Please respect copyright.PENANAQ4Wn27O2e2
Akhirnya ibu mertuanya hanya pergi berdua dengan Putra. Cita hanya mengantarnya sampai didepan rumah saja, dimana taksi online yang dipesan sudah menunggu. Setelah ibu mertuanya berangkat, Cita masuk lagi kedalam rumah untuk duduk beristirahat sebentar diruang tengah.5530Please respect copyright.PENANAHQBqOoEy53
5530Please respect copyright.PENANANDTKFKOX64
Sebenarnya Cita tidak ikut ajakan ibu mertuanya bukan karena dia ingin istirahat, tapi karena dia ada rencana lain hari ini. Dia ingin menemui seseorang, yang tak lain adalah Nada. Dari kemarin, Cita sudah berpikir masak-masak. Dia rupanya tak kuat menanggung beban ini sendirian. Dia ingin bisa berbagi dengan orang lain. Paling tidak, orang itu mau mendengarnya, meskipun pada akhirnya akan menghakiminya, menyalahkannya, bahkan menghujatnya, dia siap. Yang pasti, dia ingin berbagi.5530Please respect copyright.PENANArv4BXrB3AK
5530Please respect copyright.PENANAKnzGBvgm9U
Seharusnya, memang dia mencurahkan isi hatinya itu kepada ibu mertuanya, orang yang paling dekat dan paling bisa mengerti dia. Terlebih lagi, dengan curhat ke ibu mertuanya, maka aib ini tidak akan menyebar terlalu luas dan hanya diketahui oleh keluarganya saja. Tapi, Cita tidak siap untuk bercerita kepada ibu mertuanya. Dia terlalu takut dan malu, mengingat betapa baik dan sayangnya ibu mertuanya kepadanya.5530Please respect copyright.PENANA9Jw4KMpoMa
5530Please respect copyright.PENANAnq0omJgAIw
Dan akhirnya pilihan Cita jatuh kepada Nada, satu-satunya sahabat yang dia punya dan dia percaya saat ini. Dia merasa tak memiliki teman lain lagi yang bisa diajak cerita mengenai hal ini. Karena sebelumnya, saat dia bermasalah dengan Andi dulu, dengan Nada lah dia bercerita. Meskipun saat itu Gunawan juga sempat ikut mendengar ceritanya, tapi diapun percaya pada Gunawan. Dan bila hari ini ada Gunawan juga dirumah Nada, dia juga sudah siap, karena dia percaya pada mereka berdua.5530Please respect copyright.PENANA16tpi8IIGy
5530Please respect copyright.PENANAZvoajOahw7
Akhirnya setelah merasa cukup beristirahat, Cita kemudian mandi. Setelah mengganti baju, dia tak langsung berangkat. Dia kembali duduk diruang tengah. Kembali hatinya terasa bimbang. Haruskah dia menceritakan hal ini kepada Nada? Bagaimana kira-kira reaksi Nada nanti? Apakah Nada akan menertawakannya karena telah benar-benar berselingkuh dan tuduhan Andi menjadi benar adanya? Atau apakah Nada akan bersimpati padanya?5530Please respect copyright.PENANAZs9xARGshA
5530Please respect copyright.PENANA1SOHQiQL1l
Dan jika ada Gunawan disana, bagaimana pula reaksi Gunawan? Akankah dia juga bersimpati padanya? Atau justru memandangnya sebagai perempuan murahan yang rela memberikan hati dan tubuhnya kepada pria lain demi sebuah kenikmatan duniawi?5530Please respect copyright.PENANA2koJUwcNWc
5530Please respect copyright.PENANApPmjYLPmwp
Padahal semalam Cita sudah memantapkan diri untuk menemui Nada, dan kalaupun Gunawan ada disana, dengan dia juga. Dia sudah menyiapkan diri menghadapi apapun reaksi dari mereka. Tapi kini tiba-tiba dia jadi merasa ragu lagi.5530Please respect copyright.PENANAU9OKlxnbpf
5530Please respect copyright.PENANAeHUyckH0GX
Setelah berdiam diri disana, setelah mengela nafas yang cukup panjang, kembali Cita memantapkan dirinya, menyiapkan hatinya, untuk apapun yang akan dia terima dari Nada dan Gunawan nanti setelah mendengar ceritanya. Dia siap. Yang terjadi, terjadilah.5530Please respect copyright.PENANAH4FRkdOTTy
5530Please respect copyright.PENANAP8qATI8CTb
*5530Please respect copyright.PENANAI3petgLQX1
*5530Please respect copyright.PENANA68RAp5RB1D
*5530Please respect copyright.PENANAvpTXnjVt8l
*5530Please respect copyright.PENANAqUuemmt0uL
5530Please respect copyright.PENANAI2VwNyyUj4
Sementara itu, ibu mertua Cita telah sampai ditempat tujuannya. Dia memang tak memberi tahu kemana akan pergi kepada Cita. Harapannya, Cita yang terlihat sedang suntuk dan banyak pikiran, mau ikut dengannya. Dan yang pasti, ketika sampai ditempat ini, dia akan sangat terkejut. Mungkin akan senang, atau entah seperti apa. Tapi sayang, dia tidak ikut.5530Please respect copyright.PENANABcJVH51cgN
5530Please respect copyright.PENANAsjtmkFNaiv
Setelah membayar ongkos taksi, diapun turun menggendong Putra. Memasuki tempat yang dia tuju, dia disapa oleh seorang penjaga yang sudah cukup mengenalnya dan juga Putra karena sering berkunjung kemari.5530Please respect copyright.PENANAdlS8aqdRNA
5530Please respect copyright.PENANAaOCk1vjm5L
5530Please respect copyright.PENANA5hhH7NVqKn
“Selamat pagi bu Warni, selamat pagi Putra” sapa penjaga itu.5530Please respect copyright.PENANAezYlZ2mOTf
5530Please respect copyright.PENANAJu4GfToUEX
“Selamat pagi om Galih” balas ibu mertua Cita.5530Please respect copyright.PENANAZM7Pi7e0AR
5530Please respect copyright.PENANAqGt0JMLsN2
“Mau jemput mas Andi bu?” tanya penjaga itu.5530Please respect copyright.PENANAQaNbIdFfst
5530Please respect copyright.PENANA0rNSntFUlp
“Iya mas, kan hari ini dia keluar” jawab ibu Andi sambil tersenyum.5530Please respect copyright.PENANAC6WisUVDsC
5530Please respect copyright.PENANA3qgX8i1XDk
“Iya bu, silahkan ditunggu disana dulu” ucap penjaga itu sambil menunjuk kekursi tunggu. “Mas Andi kayaknya tadi lagi siap-siap, mungkin bentar lagi keluar” lanjutnya.5530Please respect copyright.PENANAzcxZPAt0xh
5530Please respect copyright.PENANA5KWaiyoKib
“Makasih mas”5530Please respect copyright.PENANACoGkOYCtVX
5530Please respect copyright.PENANAVN3ji9V9kn
5530Please respect copyright.PENANAszyPzdzNLn
Ibu Andi dan Putra kemudian menuju ke kursi tempat menunggu seperti yang ditunjuk oleh penjaga tadi. Mereka berdua memang menuju ke lapas, tempat Andi dipenjara. Dan hari ini, Andi dibebaskan. Belum waktunya memang, tapi ada sesuatu yang bisa membuat Andi bebas hari ini, yang Andi belum mau menceritakan apa sebabnya kepada ibunya.5530Please respect copyright.PENANA0QltRRLlDl
5530Please respect copyright.PENANAwbgp8Ntcuk
Sekitar 15 menit mereka menunggu. Tak terasa karena tingkah Putra cukup menghibur disitu. Mereka juga didatangi dan disapa beberapa orang petugas disitu yang memang sudah merasa cukup akrab dengan mereka, terutama Putra. Tak berapa lama kemudian, Andi keluar dengan membawa sebuah tas ransel kecil.5530Please respect copyright.PENANAzyKBiIseVC
5530Please respect copyright.PENANAVgZKL87gm4
Penampilan Andi terlihat cukup segar dan rapi. Tubuhnya juga terlihat lebih berisi, karena selama didalam penjara ini cukup banyak kegiatan yang dia lakukan. Dia tersenyum melihat ibu dan anaknya sudah menunggunya, namun agak kecewa karena tidak ada Cita yang ikut menjemputnya. Tapi dia segera menghampiri ibunya, mencium tangannya lalu memeluknya. Kemudian dia menggendong, memeluk dan menciumi Putra yang tertawa-tawa dan terlihat geli diciumi oleh ayahnya.5530Please respect copyright.PENANAlvdWfuPz5u
5530Please respect copyright.PENANAD6xemHx9TZ
5530Please respect copyright.PENANATP4NDVBBmD
“Sehat Di?” tanya ibunya.5530Please respect copyright.PENANAOYQSKOTRlk
5530Please respect copyright.PENANAMHAD3ngJB3
“Alhamdulillah, seperti yang ibu lihat” jawab Andi sambil tersenyum.5530Please respect copyright.PENANA1HQYvg76WM
5530Please respect copyright.PENANAAwLGiLvL9G
“Yaudah, yuk pulang” ajak ibunya.5530Please respect copyright.PENANAmpGM7gGfI1
5530Please respect copyright.PENANAzChPXCw9T4
“Iya bu, ayo”5530Please respect copyright.PENANAcap1bJSd8u
5530Please respect copyright.PENANAfag4arx9fn
5530Please respect copyright.PENANAbf7FBYAyUB
Setelah bersalaman dengan para petugas lapas dan berpamitan, juga sempat mendapat sedikit wajangan dan nasehat dari para petugas lapas, merekapun akhirnya meninggalkan tempat yang sudah beberapa bulan menjadi tempat tinggal Andi itu.5530Please respect copyright.PENANAYrApqVq818
5530Please respect copyright.PENANAAeGvvGXqUU
Sesaat, Andi berbalik dan menatap lapas itu. Dia tersenyum, mengingat apa yang selama ini dia alami disana.5530Please respect copyright.PENANAuYlLCPIwAt
5530Please respect copyright.PENANAwLK2Ktkbiz
Saat pertama kali masuk kesini, Andi memang sudah ketakutan. Cerita dari polisi yang mengatarnya benar-benar membuatnya takut. Apalagi dia dipenjara karena kasus kekerasan pada seorang perempuan. Dan kabar bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan akan mendapatkan perlakuan buruk seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual sangat menghantuinya.5530Please respect copyright.PENANAZXAFZubvRv
5530Please respect copyright.PENANAaLWzdbEom5
Dan memang benar, hari-hari pertama didalam penjara itu, Andi sempat mengalami ‘ospek’ dari para napi senior. Beberapa kali dia mendapatkan pukulan diwajah dan tubuhnya. Namun nasibnya itu terselamatkan beberapa minggu setelahnya, saat ada seorang narapidana masuk ke lapas ini. Narapidana itu begitu masuk langsung disegani oleh para napi lainnya, karena dia termasuk salah satu preman yang menguasai hampir semua lahan parkir dikota ini.5530Please respect copyright.PENANAeH2zxgcjxc
5530Please respect copyright.PENANApb8SfHRmi0
Hanya lahan parkir, memang. Tapi dikota kecil seperti ini, keberadaan preman seperti dirinya tentu saja sangatlah disegani. Apalagi meskipun statusnya adalah seorang preman, bukan berarti dia seenaknya saja sering melakukan kejahatan. Kalau anak buahnya, memang iya. Tapi kalau dia, jarang sekali. Dia ditangkap dan dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap seorang pejabat dikota ini. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia, karena memang pejabat itu terlalu arogan, hingga membuat mereka adu mulut, dan si preman itu lepas kendali hingga memukulnya. Hanya sekali pukul sebenarnya, tapi berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, tentu akan jadi panjang masalahnya, hingga akhirnya preman itu berakhir dipenjara.5530Please respect copyright.PENANApmNOJt2Yru
5530Please respect copyright.PENANAfK7I8lzAyu
Hari pertama preman itu berada didalam penjara, dia melihat seseorang memukuli Andi. Karena merasa familiar dengan Andi, diapun menghentikan aksi itu dan menyuruh napi yang memukul Andi pergi. Meskipun statusnya napi senior, tapi karena mengenal siapa preman bertubuh tinggi besar itu, napi itu takut juga dan akhirnya pergi.5530Please respect copyright.PENANAeJf6LPD5xA
5530Please respect copyright.PENANA7Er2DHtKQq
Dan ternyata benar, napi itu mengenal Andi sebagai orang yang bekerja di bank tak jauh dari tempat dia biasa nongkrong. Andipun juga mengenalnya karena cukup sering bertemu dengan preman itu, bahkan beberapa kali membelikan preman itu rokok ataupun minuman. Akhirnya merekapun berkenalan dan saling tukar cerita. Preman itu sempat tertawa mendengar sebab kenapa Andi dipenjara, tapi tidak sampai melakukan pemukulan seperti napi-napi lainnya. Bahkan sejak saat itu dia berteman dengan Andi. Dan karena pertemanannya dengan si preman, akhirnya Andi terbebas dari bullyan didalam penjara.5530Please respect copyright.PENANA22j0rnn9fr
5530Please respect copyright.PENANAa6QsMPcVhV
Selanjutnya, hari-hari Andi didalam penjara diisi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh para sipir. Kegiatan-kegiatan itu beberapa ada yang menguras fisik. Bagi Andi, tak ubahnya seperti sebuah latihan fisik, yang pada akhirnya sekarang membentuk tubuhnya menjadi lebih berotot.5530Please respect copyright.PENANAfNsAQkVUKq
5530Please respect copyright.PENANAwwBnp0qkTK
5530Please respect copyright.PENANAu5B1Ms5Pa9
“Di, kenapa?” tanya ibunya saat melihat Andi melamun, yang membuyarkan lamunannya.5530Please respect copyright.PENANA03Dw12k4yU
5530Please respect copyright.PENANAYDVT9BJ2ub
“Ah nggak kok bu, cuma keinget aja hari-hari disini, hehe” jawab Andi.5530Please respect copyright.PENANAEDscRP1vcL
5530Please respect copyright.PENANAgmmJiNGtxV
“Emangnya kenapa? Kamu bilang kamu baik-baik aja dipenjara? Udah nggak pernah dipukuli lagi kan?” tanya ibunya. Dia baru tahu kalau Andi pernah dipukuli saat Andi cerita, tapi pemukulan itu sudah lama berlalu.5530Please respect copyright.PENANA4yk03hqift
5530Please respect copyright.PENANAAiLWA5oDId
“Nggak kok bu, emang udah nggak pernah dipukulin sejak Andi deket sama Toni” jawab Andi.5530Please respect copyright.PENANAdAL95UQv5L
5530Please respect copyright.PENANAxI3QL6viJl
“Ooh. Lha terus yang kamu inget-inget tadi apa emangnya?”5530Please respect copyright.PENANAbmtXIBKcke
5530Please respect copyright.PENANAL3W2wiQorH
“Ya temen-temen Andi disitu, terus sipir-sipirnya juga. Sama kegiatan-kegiatan Andi selama didalam bu. Yaudah, mending kita pulang aja bu sekarang” ucap Andi.5530Please respect copyright.PENANANsmmRi4qWb
5530Please respect copyright.PENANApRCecrfSde
5530Please respect copyright.PENANAPG5JKZK1ai
Ibunya mengangguk, dan merekapun mencegat taksi yang mangkal disekitar situ. Dalam perjalanan pulang, nampak mereka tertawa-tawa mendengar celotahan Putra. Anak itu nampak senang sekali karena ayahnya sudah akan pulang. Putra memang masih belum mengerti tentang penjara, yang dia tahu, ayahnya di lapas itu sedang bekerja. Dan saat ini, hari ini, ayahnya akan pulang. Dia senang karena bisa bermain lagi setiap hari ayahnya.5530Please respect copyright.PENANAoW40f04kW3
5530Please respect copyright.PENANAYzHJKuaEAi
Perjalanan hari itu terasa lancar dan akhirnya mereka sampai dirumah. Terlihat pintu rumah tertutup rapat. Andi sempat mengecek garasi, dan ternyata motor Cita juga tidak ada.5530Please respect copyright.PENANAqOgV2GFiWF
5530Please respect copyright.PENANALEVRXCwBq3
5530Please respect copyright.PENANAAPsufL3fVs
“Cita lagi keluar bu” ucap Andi.5530Please respect copyright.PENANAeScXB6RUPF
5530Please respect copyright.PENANAZlSY48gjMR
“Loh, tadi dia bilang mau istirahat katanya” jawab ibunya.5530Please respect copyright.PENANACu5uoQAamx
5530Please respect copyright.PENANAcO0cI8xTYl
“Coba itu tanya dia lagi dimana”5530Please respect copyright.PENANAoYfipZgXuy
5530Please respect copyright.PENANAwk6YXs2Aw8
“Bentar ya”5530Please respect copyright.PENANAkQu1uo7Zul
5530Please respect copyright.PENANAwNATjQy0X8
5530Please respect copyright.PENANAYLwe6hUo3z
Ibu Andi lalu mencoba menghubungi Cita. Setelah berbicara beberapa saat melalui telpon, dia menghampiri Andi.5530Please respect copyright.PENANA8kVAWJZvKH
5530Please respect copyright.PENANARBPWBfyafK
5530Please respect copyright.PENANAhNPzfEpnHn
“Cita lagi dirumah Nada”5530Please respect copyright.PENANAltvxTalKOJ
5530Please respect copyright.PENANAnnY35oJGXi
“Ooh gitu. Yaudah biar Andi susul kesana bu”5530Please respect copyright.PENANAJr78ogwyES
5530Please respect copyright.PENANAQJAa2ZCZA6
“Kamu nggak istirahat dulu?”5530Please respect copyright.PENANACY6tU6y22D
5530Please respect copyright.PENANA4yNxfs9rk6
“Nggak bu, Andi udah kangen banget sama Cita, Andi pengen cepet-cepet ketemu dia, hehe”5530Please respect copyright.PENANAyguFtuM32Z
5530Please respect copyright.PENANA5L4GKhD3qc
“Hmm nak, apa nggak sebaiknya ditunggu dirumah aja? Dia, mungkin, hmm…” ibunya terlihat ragu untuk menceritakan apa yang dia tahu, apa yang dia pikirkan, kepada Andi.5530Please respect copyright.PENANAgMvDi72T6b
5530Please respect copyright.PENANAtcrqQeboX8
5530Please respect copyright.PENANAqQeJYEzVHP
Melihat ibunya yang sepertinya ragu untuk bercerita, Andi tersenyum lalu memeluk ibunya. Ibunya tentu heran dengan sikap Andi ini. Kemudian Andi melepaskan pelukannya dan masih tetap tersenyum pada ibunya.5530Please respect copyright.PENANArbzm1JoAKY
5530Please respect copyright.PENANACCoAWBJXf9
5530Please respect copyright.PENANAfkSXM1n6vC
“Bu, ibu tenang aja. Andi udah tahu semuanya” ucap Andi dengan tenang.5530Please respect copyright.PENANA4dwX7DbVTE
5530Please respect copyright.PENANAUfK5kyeMp2
“Maksud kamu?”5530Please respect copyright.PENANAZJKBib5Q8m
5530Please respect copyright.PENANAInixsDYopk
“Semuanya bu, Andi udah tahu. Dan ibu nggak usah khawatir, Andi akan nemuin Cita, dan bawa Cita pulang lagi kerumah ini. Andi akan membawa Cita pulang baik-baik, dan Andi akan mencoba membawa Cita pulang dengan tersenyum” jawab Andi, masih tenang dan tersenyum.5530Please respect copyright.PENANAm6wXUZd0f9
5530Please respect copyright.PENANA3zZMN82Dj4
5530Please respect copyright.PENANAaq3mu8BDav
Ibunya sebenarnya belum begitu paham maksud Andi, tapi melihat senyum dan ketenangan Andi, dia sedikit bernafas lega, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Diapun akhirnya mengangguk dan memberi ijin Andi untuk menjemput Cita.5530Please respect copyright.PENANAhW5dqGWc4G
5530Please respect copyright.PENANAEsfHBgpJ9Z
Setelah mendapat ijin dari ibunya, Andi segera menuju mobilnya. Memanaskan mesinnya sebentar, karena mobilnya sudah jarang sekali digunakan, karena baik Cita maupun ibunya tidak ada yang bisa mengendarainya. Mereka hanya sesekali saja menyalakannya untuk memanaskan mesin mobil itu. Setelah dirasa cukup, barulah Andi memacu mobilnya dengan santai menuju rumah Nada.5530Please respect copyright.PENANAah48DJ9JjC
5530Please respect copyright.PENANAdHkXN6DtUb
5530Please respect copyright.PENANAQFc0LQE6tw
“Tunggulan istriku sayang, aku akan menjemputmu. Aku akan membawamu pulang, dan kita akan memulai semuanya lagi, dari awal.”5530Please respect copyright.PENANA7QsXIQBVSP
5530Please respect copyright.PENANACI4usKfOdI
*5530Please respect copyright.PENANAWv9cYEHy1S
*5530Please respect copyright.PENANAXi4e92s0QL
*5530Please respect copyright.PENANAhjvOERNkOm
*5530Please respect copyright.PENANAKT3bCZgXTi
5530Please respect copyright.PENANAgEVAD6XqB9
Beberapa saat sebelumnya5530Please respect copyright.PENANA5ls0fgMWqr
5530Please respect copyright.PENANAoxd7GDOhn8
Meskipun sudah memantapkan hatinya, tetap saja dada Cita berdebar kencang selama perjalanan menuju rumah Nada. Dalam hati dia berharap yang ada dirumah hanyalah Nada, tidak perlu ada Gunawan, sehingga dia bisa lebih bebas bercerita. Jadi meskipun nantinya Nada akan menghakiminya, dia akan lebih siap, ketimbang kalau disitu ada Gunawan juga.5530Please respect copyright.PENANA7r0SpnfEkZ
5530Please respect copyright.PENANACRfpJEUQlc
Semakin dekat dengan rumah Nada membuat perasaan Cita makin tak karuan, detak jantungnya juga terasa makin kencang. Dia sedikit mengurangi kecepatan motornya, sambil berpikir, benarkah keputusannya untuk bercerita pada Nada. Kalau misalnya dia mengurungkan niatnya, maka masih belum terlambat untuk putar balik dan pulang kerumahnya.5530Please respect copyright.PENANAUm5JguMpS8
5530Please respect copyright.PENANAzqKdTCB9kN
Tapi, pulang kerumah hanya akan membuat batinnya makin tersiksa. Bebannya juga tidak akan berkurang. Dia memang butuh tempat berbagi. Apalagi sudah 4 hari lamanya pak Bowo yang katanya mau mencari informasi soal orang misterius yang mengirimkan dm kepadanya, belum ada kabarnya sama sekali, dan tentu saja Cita enggan untuk menghubungi dan bertanya terlebih dahulu karena dia sudah meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya.5530Please respect copyright.PENANAX3tfIm83Vg
5530Please respect copyright.PENANADooKIiVK1G
Akhirnya, Cita sampai juga dirumah Nada. Dia parkirkan motornya dihalaman rumah Nada. Rumah itu terlihat sepi, tapi dia tahu kalau Nada ada dirumah. Dia berdiri mematung sebentar, lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi, untuk sekali lagi memantapkan hatinya. Perlahan dia melangkah mendekati pintu rumah Nada.5530Please respect copyright.PENANAxCkFbsmOV9
5530Please respect copyright.PENANAlY58kyhP0l
Tok tok tok5530Please respect copyright.PENANAcWHnPphocJ
5530Please respect copyright.PENANAx04jdBb8Ti
Dia ketuk perlahan pintu rumah itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi dia ketuk dengan agak keras, tapi masih belum ada juga jawaban dari dalam. Dia sempat berpikir, apakah sebenarnya Nada tidak ada dirumah? Tapi mobilnya ada, terparkir ditempat biasanya.5530Please respect copyright.PENANATHijU9tbzU
5530Please respect copyright.PENANAq5GigteO5P
Tok tok tok5530Please respect copyright.PENANAhpAsaT76ME
5530Please respect copyright.PENANAPtOSOYhiqu
Sekali lagi Cita mengetuk pintu rumah Nada. Masih juga belum ada jawaban. Lalu pikiran Cita jadi ragu. Ragu apakah memang Nada tidak ada dirumah. Apakah Nada sedang pergi dengan orang lain? Dan juga perasaan ragu, apakah dengan tidak adanya Nada itu tandanya dia memang tidak diperbolehkan untuk menceritakan apa yang menjadi beban pikirannya kepada orang lain?5530Please respect copyright.PENANAFeQFIsJzpN
5530Please respect copyright.PENANAGwoBSiavTs
Cita menghela nafas panjangnya. Mungkin memang benar, dia tak harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu dia memutuskan untuk sekali lagi mengetuk pintu rumah ini, kalau memang benar-benar tidak ada jawaban, tidak ada orang dirumah, maka dia akan pulang. Menyimpan semua beban pikirannya itu seorang diri, entah sampai kapan.5530Please respect copyright.PENANA04rueEjjuD
5530Please respect copyright.PENANAawBelJ2FHo
Tok tok tok5530Please respect copyright.PENANA4UJV5yazPv
5530Please respect copyright.PENANAPIYGHGe2RG
Tak ada jawaban, dan membuat Cita tertunduk lesu. Dia sudah putus asa, sudah mengira bahwa memang dia harus menanggung beban pikirannya ini seorang diri. Perlahan air matanya turun, menetes membasahi pipinya. Dia sudah akan beranjak meninggalkan rumah ini, ketika tiba-tiba terdengar handle pintu bergerak, dan tak lama kemudian pintu terbuka.5530Please respect copyright.PENANAJ54UFDeWej
5530Please respect copyright.PENANAaV1yQ0vLbd
5530Please respect copyright.PENANAif8awbHqGI
“Cita?”5530Please respect copyright.PENANAMueyJ3q6ma
5530Please respect copyright.PENANAm9Rlzmjfbb
“Mbak Nadaaaa… hiks…”5530Please respect copyright.PENANAqgsRuzYYBX
5530Please respect copyright.PENANAmfL1wdf5Ed
5530Please respect copyright.PENANAQtHu3xlwyl
Begitu pintu terbuka, Cita langsung saja menghambur memeluk Nada. Dipeluknya sahabatnya itu erat-erat. Nada, tentu saja sangat terkejut. Pertama, dia terkejut sekaligus lega karena ternyata yang datang adalah Cita, bukan pak Bowo seperti yang dia takutkan. Lalu, dia terkejut dengan tingkah Cita, yang datang-datang langsung menangis dan menghambur kearahnya, memeluknya erat-erat. Memang belum jelas apa masalahnya, tapi Nada menebak bahwa tingkah Cita yang menangis dan langsung memeluknya ini pasti ada kaitannya dengan pak Bowo.5530Please respect copyright.PENANA1w9jUNz8dx
5530Please respect copyright.PENANAjUACmEccNK
Apakah Cita kesini ada hubungannya dengan pak Bowo? Apa dia mau cerita sama aku? Batin Nada.5530Please respect copyright.PENANAeivUAhiBhQ
5530Please respect copyright.PENANAG3m7IEd7LR
Akhirnya Nada menari tubuh Cita yang masih terus memeluknya kedalam rumah, sambil sedikit menutup pintu rumahnya. Dia membawa Cita keruang tengah tempatnya duduk melamun tadi. Sesampainya disana dia mengajak Cita duduk. Tanpa melepas pelukannya, Citapun ikut duduk. Dia masih terus menangis dipelukan Nada. Nada membiarkannya, sembari membalas pelukan Cita, sesekali membelai punggung dan kepala sahabatnya itu. Dia membiarkan Cita menangis menumpahkan semuanya, baru nanti dia akan bertanya apa masalahnya.5530Please respect copyright.PENANAkWd2RljPzE
5530Please respect copyright.PENANAtGGKaGkS0I
Cukup lama Cita menangis hingga Nada merasa tangisan Cita mulai mereda. Pelukan Citapun sudah mulai renggang. Akhirnya Nada bisa menatap wajah Cita, dan dengan lembut dia bantu untuk mengusap air mata dipipi Cita.5530Please respect copyright.PENANA6fBXl4eJaf
5530Please respect copyright.PENANAjplpekxxeG
5530Please respect copyright.PENANAmOPpJncGbp
“Ada apa Cit? Kamu lagi ada masalah?” tanya Nada dengan lembut.5530Please respect copyright.PENANAGs0w1fQyA4
5530Please respect copyright.PENANA3C0y4bJ35G
Cita menganggukan kepalanya. “Iya mbak”5530Please respect copyright.PENANAaqaMA2E7Yd
5530Please respect copyright.PENANA3CYH5L63Oi
5530Please respect copyright.PENANAioSPNbln7o
Nada tersenyum melepaskan pelukan Cita. Dia bangkit untuk mengambilkan air minum untuk Cita. Dia tak ingin buru-buru bertanya. Selain karena untuk memberikan waktu kepada Cita untuk menata hatinya setelah menangis, dia sendiri juga ingin mempersiapkan dirinya sendiri. Jika memang Cita akan bercerita tentang pak Bowo, maka dia juga bertekad akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, yang juga berkaitan dengan pak Bowo. Dia merasa, ini adalah saat yang tepat baginya untuk berbagi, mengingat orang yang akan dia ajak berbagi, mungkin bernasib sama sepertinya. Mungkin.5530Please respect copyright.PENANAlemk6f4Wif
5530Please respect copyright.PENANAwP1usw78WA
5530Please respect copyright.PENANAqlZ23ApXUc
“Nih diminum dulu” ucap Nada sambil memberikan segelas air putih kepada Cita, sambil dia kembali duduk disebelah Cita.5530Please respect copyright.PENANA835Vff2pMX
5530Please respect copyright.PENANA3zE7loOxg7
“Makasih mbak” jawab Cita yang sudah mulai tenang, tangisnya sudah berhenti, dan air yang diberikan Nada kepadanya membuatnya sedikit lebih tenang.5530Please respect copyright.PENANAsdCepe8AJs
5530Please respect copyright.PENANA7rYmlEHnvV
“Jadi kamu lagi ada masalah apa? Sini cerita sama aku” ucap Nada.5530Please respect copyright.PENANAfes84SWZYd
5530Please respect copyright.PENANATvvNYHYjDO
“Hmm…” Cita hanya bergumam, sambil berpikir. Dia bingung harus memulai ceritanya dari mana.5530Please respect copyright.PENANAAe62i21MRc
5530Please respect copyright.PENANAAksmpoyZ9E
5530Please respect copyright.PENANAPlBi0IbKNK
Dia kembali dihinggapi rasa ragu. Tapi dia tahu, dia sudah tak mungkin mundur lagi dan membatalkan semuanya. Dia sudah terlanjur sampai disini, bahkan sudah menangis dipelukan Nada. Meskipun dia tahu Nada tak akan memaksanya bila memang dia akan membatalkan, tapi Nada juga pasti akan sangat penasaran dibuatnya. Dia akan menceritakannya, hanya bingung harus memulai dari mana.5530Please respect copyright.PENANAYsxskmjxJ6
5530Please respect copyright.PENANACNT0R0LcyT
Nada sendiri mencoba tersenyum melihat Cita. Dia tahu sahabatnya itu masih bingung, karena jika dia dalam posisi yang sama, dia juga pasti seperti itu. Dan dia memang tidak ingin memaksa Cita. Dia akan membiarkan, dan berharap Cita memulai ceritanya, karena nanti dia juga akan bercerita kepada Cita, tentang semua yang dia alami, semuanya.5530Please respect copyright.PENANAuJexe35ACX
5530Please respect copyright.PENANAuctvR5WVva
5530Please respect copyright.PENANAOCzh6GyO8x
“Mbak, hmm, sebenarnya aku malu untuk menceritakannya, tapi, hmm, cuma mbak yang aku punya. Cuma mbak Nada yang bisa aku percaya, jadi aku mohon mbak, apapun yang aku ceritakan, mbak jangan cerita ke siapa-siapa ya” ucap Cita.5530Please respect copyright.PENANAk7Ysi2V18b
5530Please respect copyright.PENANAnpf7kodSEg
5530Please respect copyright.PENANAywRnTD7j1G
Untuk sesaat, hati Nada terasa sakit mendengar ucapan Cita. Betapa Cita begitu mempercayainya, tapi dia ingat apa yang dia lakukan. Memang, secara langsung dia tak menjerumuskan Cita, tapi mengetahui sahabatnya sedang diincar oleh seorang penjahat kelamin, dia hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat apapun termasuk memperingatkan Cita, hanya demi menyelamatkan harga dirinya sendiri. Tapi Nada berusaha untuk menyembunyikan hal itu saat ini, lalu diapun tersenyum dan mengangguk.5530Please respect copyright.PENANA9cff3iBdH9
5530Please respect copyright.PENANA3MbpgOsfuf
5530Please respect copyright.PENANA8E4IDJDW2d
“Apapun cerita kamu, akan aku dengarkan. Apapun masalah kamu, aku nggak akan ceritain kesiapapun” ucap Nada.5530Please respect copyright.PENANAcisVnpQoQD
5530Please respect copyright.PENANAG2Nd3uGG4a
Citapun tersenyum mendengarnya. “Ini semua, tentang, hmm, tentang… tentang aku sama pak Bowo” ucap Cita sambil menunduk, malu.5530Please respect copyright.PENANAxXUsth0HZh
5530Please respect copyright.PENANADaOwKCgHuX
“Pak Bowo?”5530Please respect copyright.PENANAIAa7gUKwKE
5530Please respect copyright.PENANAoAWWOK4kEd
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, hmm, sebenarnya, aku sama pak Bowo, hmm, kami ada, hmm… ada sesuatu”5530Please respect copyright.PENANA9IINubUAiv
5530Please respect copyright.PENANAAhRW9mAR6W
“Sesuatu?”5530Please respect copyright.PENANA5Ba276am0P
5530Please respect copyright.PENANAZ517Whi478
5530Please respect copyright.PENANALWmxaryUmw
Cita kembali mengangguk, tapi tak langsung meneruskan ceritanya. Dia sedang berusaha memilih kata-kata apa yang harus dia sampaikan ke Nada. Nada yang melihat sahabatnya kembali ragu, memegang tangan Cita dan menggenggamnya. Dia ingin meyakinkan sahabatnya itu, kalau Cita bisa bercerita apapun kepadanya.5530Please respect copyright.PENANAWV6TBw24S3
5530Please respect copyright.PENANAIYLOc9Fhp3
Citapun kemudian menghela nafasnya panjang-panjang. Diapun akhirnya mulai bercerita dari awal bagaimana pak Bowo bisa masuk dalam kehidupannya. Dari sejak ketika Andi dipenjara, dia cerita bagaimana pak Bowo menawarkan bantuan untuk mengurusi semuanya, yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengunduran diri Andi, serta bantuan untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan itu.5530Please respect copyright.PENANA4zRjfvTY5Z
5530Please respect copyright.PENANACSVluelVwu
Lalu setelah itu, dia bercerita bagaimana dia dan pak Bowo bisa mulai akrab, dari yang tadinya pak Bowo hanya sekedar main kerumahnya untuk urusan Andi, sampai akhirnya pak Bowo sering kesana untuk lebih banyak bermain dengan Putra. Dia juga bercerita saat pak Bowo mulai mengajaknya dan Putra pergi keluar, ke waterpark dikota sebelah.5530Please respect copyright.PENANAytRitPzlTz
5530Please respect copyright.PENANAy62YSJScnl
Nada hanya diam saja mendengarkan, sambil tangannya tak lepas menggenggam tangan Cita. Cita sempat berhenti cerita saat ibu mertuanya menelpon. Hanya sebentar, dia memberi tahu kalau sedang berada dirumah Nada. Setelah itu, kembali Cita melanjutkan ceritanya.5530Please respect copyright.PENANARxRydBlIwI
5530Please respect copyright.PENANATLMwO60nip
Cita kemudian bercerita setelah kepergian mereka ke waterpark itu dia dan pak Bowo makin dekat. Bahkan ketika dirumah, Cita mulai berani menemui pak Bowo tanpa memakai jilbabnya karena sudah merasa makin nyaman dengan pak Bowo. Bahkan lama-lama, pakaiannya juga tak terlalu diperhatikan ketika ada pak Bowo disana, termasuk ketika dia hanya memakai daster yang bisa dibilang cukup tipis, atau ketika dia hanya memakai tanktop dan yoga pants yang cukup ketat.5530Please respect copyright.PENANAhqeXKVrMdq
5530Please respect copyright.PENANAuSs9bYQ2tt
Cita lalu menceritakan pak Bowo mengajak dia dan Putra untuk keluar lagi, ke taman kota. Dia bahkan menceritakan apa saja yang dia bicarakan dengan pak Bowo. Tidak terlalu mirip benar dengan obrolan mereka waktu itu, tapi intinya sama. Semakin lama Cita makin merasa nyaman dengan pak Bowo, bahkan ketika hanya ada dia sendiri dirumah, tak sungkan dia menerima kedatangan pak Bowo, hingga tiba pada saat dia semakin intim dengan pak Bowo.5530Please respect copyright.PENANAglGXYQa4GY
5530Please respect copyright.PENANAArwLtMTAfw
Cita menceritakan kepada Nada, bagaimana mereka mulai berani saling berpelukan saat hanya berdua saja dirumah. Bahkan ketika pak Bowo mulai berani mencium keningnya, dan dia membiarkannya saja. Dia cerita kepada Nada, bagaimana didalam hatinya mulai muncul rasa suka kepada pak Bowo. Apalagi dengan adanya pak Bowo, dia jadi merasa makin nyaman, dia merasa ada yang melindunginya, dan juga menasehatinya.5530Please respect copyright.PENANAR9zQhyA3ZO
5530Please respect copyright.PENANAsFKjsHrm8G
Saat terdiam mendengarkan cerita Cita, dalam hatinya Nada mencibir pak Bowo, betapa lelaki itu begitu cerdik dalam memanfaatkan kondisi hati dan perasaan Cita, mencari celah untuk bisa memasukinya, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Cita. Dia mengakui, bahwa apa yang dilakukan pak Bowo itu, bahkan jika kepada dirinya yang sedang tidak ada masalah dengan suaminya sekalipun, bisa saja membuatnya luluh. Apalagi dengan bertindak seolah tak menginginkan tubuh Cita, tentu saja itu membuat Cita makin simpati kepadanya.5530Please respect copyright.PENANACVOeX3TZ0M
5530Please respect copyright.PENANAwPzYUmtff0
Cita melanjutkan ceritanya kembali, dan kali ini sambil meminta maaf kepada Nada karena saat itu berbohong kepada ibu mertuanya dengan membawa-bawa namanya. Dia cerita apa adanya kepada Nada bahwa saat itu dia pergi bersama dengan pak Bowo ke villa diluar kota. Cita bercerita dengan menundukan kepala karena malu, dan juga takut melihat reaksi Nada. Dia takut Nada marah karena hal itu, padahal sebenarnya Nada sudah tahu sebelumnya. Tapi Nada memilih untuk tetap diam mendengarkan lanjutan cerita dari Cita.5530Please respect copyright.PENANAMsyWzcSnmO
5530Please respect copyright.PENANAJVrVieOQeY
5530Please respect copyright.PENANAHA2Uf4qGQr
“Jadi, aku bener-bener minta maaf mbak, waktu itu pakai nama mbak Nada segala” ucap Cita.5530Please respect copyright.PENANA0Ub5UqlvNy
5530Please respect copyright.PENANA6HAyKPP7AA
“Kok kamu bohong sama ibu mertuamu Cit? Apa disuruh sama pak Bowo?”5530Please respect copyright.PENANArRMgnswo78
5530Please respect copyright.PENANAAyWT7Vzb6e
Cita menggeleng. “Nggak mbak, aku yang kepikiran buat seperti itu. Pak Bowo juga waktu itu kaget waktu tahu aku bohong sama ibu”5530Please respect copyright.PENANADvs2ENTIJG
5530Please respect copyright.PENANAOQa5y9N6vP
“Hmm, jadi emang kamu sendiri yang kepengen pergi?”5530Please respect copyright.PENANAkje5C0RTLd
5530Please respect copyright.PENANAybhLxJv9hp
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, aku pengen refreshing, aku capek, penat sama semua yang aku hadapi mbak. Dan karena waktu itu, hmm, aku juga udah ngerasa nyaman banget sama dia” jawab Cita.5530Please respect copyright.PENANAEe1Z0rO9r3
5530Please respect copyright.PENANATFm1PQTiCy
5530Please respect copyright.PENANA1vxAwgE3c5
Kemudian Cita melanjutkan ceritanya, namun kali ini beberapa kali terputus, karena dia makin ragu dan tidak yakin untuk cerita sejujur-jujurnya pada Nada. Tapi dia juga kembali menyadari, bahwa dia sudah terlanjur memulai, maka dia harus menceritakan semuanya sampai tuntas, sepahit apapun itu.5530Please respect copyright.PENANAwqKBvhWOV7
5530Please respect copyright.PENANA3ZcoAe73Ax
5530Please respect copyright.PENANAsAjrolq5Hr
“Dan malam itu, aku, sama dia… kami… hmm, kami…” ucap Cita terputus, dia benar-benar merasa ragu. “Kami, gituan mbak” sambungnya, pada akhirnya.5530Please respect copyright.PENANAmFzYZAQEq4
5530Please respect copyright.PENANAt787o8TOBD
5530Please respect copyright.PENANAgqXxb97KWu
Kali ini air mata tak tertahankan lagi dari matanya. Perasaan malu, dan rasa bersalah yang kembali muncul, dan segala yang dia rasakan tercurah dari air mata itu. Nada langsung meraih tubuh Cita, memeluknya. Nada membiarkan Cita untuk menangis dulu sebelum melanjutkan ceritanya.5530Please respect copyright.PENANArWmAYkBp7a
5530Please respect copyright.PENANAmWU6Zrv5bK
5530Please respect copyright.PENANAXiWTJ1pdCS
“Malam itu kami melakukannya cuma sekali mbak, terusnya kami tidur” sambung Cita, masih disela-sela tangisnya.5530Please respect copyright.PENANA1rqHeVOwkq
5530Please respect copyright.PENANA8joEZtOqIH
5530Please respect copyright.PENANA6vfcMMW6nS
Diapun diam sebentar, lalu setelah sedikit bisa menguasai dirinya, dia kembali melanjutkan. Dia bercerita tentang keesokan harinya, dimana dia dan pak Bowo masih sama-sama canggung, namun kemudian mereka kembali mengulangi persetubuhan itu. Cita menyebutnya dengan melakukan hal yang lebih gila lagi.5530Please respect copyright.PENANAETFmBdVUsr
5530Please respect copyright.PENANAJUiaztfKze
5530Please respect copyright.PENANAJWlyH3RjJZ
“Aku melakukan dan mengalami banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya sama mas Andi mbak. Waktu itu, aku sama sekali nggak merasa jijik, aku sama sekali nggak merasa aneh. Justru, waktu itu aku merasa, entahlah, seperti keenakan” ucap Cita.5530Please respect copyright.PENANA7dvwNQgiH7
5530Please respect copyright.PENANA1FeoL9zGNu
“Kami melakukannya cukup lama, dan aku benar-benar capek nggak bertenaga mbak. Sampai mandi, pakai baju, dan jalan ke mobil pas mau pulang aja harus dia papah” lanjutnya.5530Please respect copyright.PENANAlrbYAlKkjW
5530Please respect copyright.PENANAfyINDOwaJh
5530Please respect copyright.PENANA7x9smrVDP3
Setelah itu kemudian dia menceritakan semua yang terjadi setelah peristiwa di villa itu. Sampai pada akhirnya, dia ngobrol dengan ibu mertuanya, dan terbukalah matanya yang selama ini dibutakan oleh cinta semu.5530Please respect copyright.PENANAxCSU7uBcWt
5530Please respect copyright.PENANA4r4Ft538Gj
5530Please respect copyright.PENANAw1YqapNuOG
“Saat itu aku baru merasa sangat jijik mbak. Aku merasa hina, sangat kotor, apalagi aku melakukannya bukan dengan suamiku” ucap Cita dan tangisnya kembali pecah dipelukan Nada.5530Please respect copyright.PENANAWzasradDGX
5530Please respect copyright.PENANAZIX8mtDkSc
5530Please respect copyright.PENANA8eBkcdyMDg
Nada hanya diam. Dia memang sudah bisa menebak, tapi tetap saja dia syok mendengar cerita itu langsung dari mulut Cita. Dia merasa iba dengan apa yang terjadi pada Cita. Namun dia bisa sedikit memakluminya, mengingat saat itu suasana hati Cita sedang kacau, dan pak Bowo masuk disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, yang akhirnya membuat Cita rela menyerahkan hati dan tubuhnya. Dan yang jelas, dia jadi sangat marah kepada pak Bowo.5530Please respect copyright.PENANAJrMkHWBIcB
5530Please respect copyright.PENANAOlkFLxqT4p
5530Please respect copyright.PENANArh17HWd6eN
“Aku udah mikir masak-masak, dan aku udah putusin untuk menghentikan itu semua. Aku udah nggak mau lagi ketemu sama dia mbak. Tapi…”5530Please respect copyright.PENANAUp3XYCSrL0
5530Please respect copyright.PENANA2sKV2M32ch
“Tapi apa Cit?”5530Please respect copyright.PENANAwx8ZCi1SRD
5530Please respect copyright.PENANAXEP5bUlzg4
5530Please respect copyright.PENANATjkKliitAj
Cita tak menjawab. Dia lalu mengambil hpnya, lalu membuka instagramnya. Diapun memperlihatkan dm yang mengirim foto-foto dirinya dengan pak Bowo kepada Nada. Dan langsung saja mata Nada terbelalak melihatnya, terutama saat membaca tulisan-tulisan di dm itu.5530Please respect copyright.PENANAR4FndjzwA4
5530Please respect copyright.PENANAjNsjd8YFHd
5530Please respect copyright.PENANAAC8nnUNCLb
“Astaga, jadi ini yang dimaksud sama pak Bowo?” ucap Nada, dan tentu saja itu membuat Cita jadi bingung.5530Please respect copyright.PENANAtZdFrCLw26
5530Please respect copyright.PENANAq4PhiSqxu4
“Maksud mbak Nada?” tanya Cita.5530Please respect copyright.PENANACEIBhKTsX9
5530Please respect copyright.PENANAEVPcVydTGY
5530Please respect copyright.PENANANjNHMUd8Dx
Nada mengembalikan hp itu kepada Cita. Dia menghela nafasnya panjang-panjang. Kini saatnya dia yang bercerita kepada Cita.5530Please respect copyright.PENANA9ek7ytVDZa
5530Please respect copyright.PENANAc2sgjFIe37
5530Please respect copyright.PENANAhSBenxLZd1
“Sebelumnya aku minta maaf Cit. Aku juga mau cerita sesuatu sama kamu, dan aku akan ceritakan semuanya. Aku nggak tahu setelah ini kamu bisa maafin aku atau nggak, tapi paling nggak, kamu harus tahu yang sebenarnya” ucap Nada.5530Please respect copyright.PENANAip1C8qh0xX
5530Please respect copyright.PENANAEHXTAcay6F
5530Please respect copyright.PENANAuCFwa0ZAkU
Cita benar-benar kebingungan dengan ucapan Nada, tapi dia diam saja menunggu Nada bercerita.5530Please respect copyright.PENANAVyq2fdhOEq
5530Please respect copyright.PENANAWM4VYMltDm
5530Please respect copyright.PENANAmYSVBfDDWp
“Sebenarnya, hampir semua yang kamu ceritain diawal tadi, aku sudah tahu Cit” ucap Nada.5530Please respect copyright.PENANATsO1r9SmJv
5530Please respect copyright.PENANAcjRjEo3FKd
“Hah? Maksudnya?” tanya Cita yang sangat kaget mendengar ucapan Nada.5530Please respect copyright.PENANA6LPf52DTl5
5530Please respect copyright.PENANACN9Zl3gNhc
5530Please respect copyright.PENANAT8nBwbpXhU
Nada kemudian bercerita dari awal, dari pertemuan dia dengan pak Bowo. Lalu dia menceritakan ajakan pak Bowo kerumahnya, yang waktu itu katanya ingin mengajaknya pemotretan. Dan pada akhirnya, dia menceritakan bagaimana akhirnya dia berhasil ditaklukan pak Bowo dengan bantuan Gina, dan yang pasti dengan obat perangsang. Nada menceritakan dengan detail apa yang dia ingat, karena sebagian dia memang lupa saat berada dibawah pengaruh obat perangsang itu.5530Please respect copyright.PENANAQDHMlVFXs1
5530Please respect copyright.PENANAqzRBR7DUyj
Jelas Cita sangat terkejut mendengar cerita Nada itu, sampai-sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nada kemudian bercerita tentang hari-hari selanjutnya bagaimana dia menjadi budak seks pak Bowo. Dia juga bilang sama sekali tak bisa menolak pak Bowo karena diancam menggunakan foto dan video persetubuhannya.5530Please respect copyright.PENANAFWYENqLLBx
5530Please respect copyright.PENANAZgH3YaZjrr
5530Please respect copyright.PENANAY1euvLC8WQ
“Kalau saja aku mau lapor polisi, aku nggak bisa menuntut pak Bowo merkosa aku, karena di video itu sama sekali nggak kelihatan aku sedang diperkosa. Waktu itu aku berada dibawah pengaruh obat perangsang Cit” ucap Nada.5530Please respect copyright.PENANAEWja6aJHp2
5530Please respect copyright.PENANAfQWQIWFGWN
5530Please respect copyright.PENANAPLkzEu7ci4
Cita yang masih terkejut, hanya diam saja. Nada lalu melanjutkan ceritanya bahwa akhirnya dia tahu kalau pak Bowo sebenarnya mengincar Cita. Dia hanya menjadikan Nada mangsa untuk digunakan sebagai alat agar bisa membantunya mendapatkan Cita. Tapi semua rencana itu berubah saat pada akhirnya Andi dipenjara. Pada akhirnya pak Bowo sama sekali tak melibatkan Nada dalam rencananya mendapatkan Cita.5530Please respect copyright.PENANAZ9tpbpfNVM
5530Please respect copyright.PENANAvmMFE6gg45
5530Please respect copyright.PENANALBeVaioo2b
“Dia cuma minta aku untuk diam, dan nggak mengganggunya selagi dia mendekati kamu. Jujur saja, aku ingin sekali membantumu Cit. Aku ingin sekali memperingatkan kamu, tapi aku nggak berani, aku takut dia nyebarin foto dan videoku” ucap Nada yang juga mulai menangis.5530Please respect copyright.PENANAhxA09YAQof
5530Please respect copyright.PENANAm5WuakyHFL
“Aku minta maaf sama kamu, karena aku lebih mementingkan diri sendiri daripada menyelamatkan kamu dari dia”5530Please respect copyright.PENANAGsTXuLn9Av
5530Please respect copyright.PENANAFBlY7hoeA9
5530Please respect copyright.PENANAJQgj8KwrbG
Cita masih terdiam. Tapi bukan berarti dia sedang marah pada Nada. Dia justru juga iba kepada Nada. Dia tak menyangka, ternyata pak Bowo yang dia kenal selama ini hanyalah sebuah kepalsuan. Ternyata pak Bowo yang sebenarnya adalah seorang predator yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang dia incar.5530Please respect copyright.PENANASyM9F81oyB
5530Please respect copyright.PENANApL4gbOmwD9
Dia merasa kasihan kepada Nada yang harus mengalami itu semua. Dan dia bisa memaklumi kenapa Nada ketakutan, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkannya. Karena kalau dia berada didalam posisi Nada, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Dia tahu itu sangat berat untuk Nada, dan tentunya Nada pasti akan sangat sakit hati dengan apa yang terjadi. Sudah kehilangan kehormatannya sebagai istri, lalu hanya bisa diam saja saat sahabatnya juga diincar oleh pria yang sama.5530Please respect copyright.PENANAeXlIqrBpkb
5530Please respect copyright.PENANAkCRZF3gNIQ
5530Please respect copyright.PENANAYX2e1kz55U
“Dan beberapa hari yang lalu, pak Bowo datang kesini, setelah sekian lama dia nggak menemui ataupun menghubungiku sama sekali. Dia datang dengan penuh emosi. Dia menuduhku yang aku sendiri nggak tahu maksudnya. Dia sampai menggeledah rumah ini, membuat semuanya berantakan, mencari bukti bahwa aku yang bersalah”5530Please respect copyright.PENANAZJHTrgC44W
5530Please respect copyright.PENANAEUyzPHiX1x
“Dan pada akhirnya, dia, memperkosa aku dengan brutal”5530Please respect copyright.PENANAmWUoj1oSqe
5530Please respect copyright.PENANA9TGNoTwIIS
5530Please respect copyright.PENANAjgXqhV3hX7
Kembali Cita terkejut setengah mati. Nada menceritakan peristiwa yang dia alami 4 hari yang lalu. Termasuk juga ancaman yang diberikan pak Bowo jika lelaki itu berhasil membuktikan bahwa dia bersalah. Hal yang selama 4 hari ini dia pikirkan terus, karena dia sama sekali tak tahu menahu apa yang dituduhkan oleh pak Bowo itu.5530Please respect copyright.PENANAOmVmUhDuK9
5530Please respect copyright.PENANAwV4Ip0H4bs
5530Please respect copyright.PENANA8kH6KOakmP
“Dan aku baru tahu apa maksud pak Bowo waktu kamu ngasih lihat itu tadi” ucap Nada mengakhiri ceritanya.5530Please respect copyright.PENANABiqnXYJ5Z3
5530Please respect copyright.PENANAgIrAP3rPCv
“Jadi waktu itu pak Bowo kesini mbak?”5530Please respect copyright.PENANAysEeEfCwLF
5530Please respect copyright.PENANABFmMeCxeqK
“Iya. Dia nuduh aku yang melakukannya. Padahal, jangankan mengikuti kalian, untuk datang kerumahmu waktu ada dia aja aku nggak berani, karena dia udah melarangku, dan yaah, dengan mengancam akan menyebar foto dan videoku kalau aku nekat”5530Please respect copyright.PENANA4WQnnfJMXr
5530Please respect copyright.PENANAGb6TURSb0y
5530Please respect copyright.PENANAda0oGG3W77
Mereka berdua kemudian berpelukan sambil kembali menangis. Saling mengasihani satu sama lain, mengingat nasib buruk yang menimpa mereka. Namun Cita merasa, bahwa nasib Nada jelas lebih buruk darinya. Karena tujuan utama pak Bowo jelas-jelas adalah dirinya, tapi membuat Nada harus terseret menjadi korban juga. Bahkan entah sudah berapa kali Nada terpaksa melayani nafsu pak Bowo, sedangkan dirinya baru 2 kali saja.5530Please respect copyright.PENANAr8lfFyaSHF
5530Please respect copyright.PENANAFNdhpn7VZd
Sekian lama mereka saling peluk dan menangis, hingga tangisan merekapun akhirnya mulai reda. Tapi mereka masih terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi yang jelas, mereka sama-sama mengutuk pak Bowo untuk apa yang telah dilakukan oleh pria itu selama ini.5530Please respect copyright.PENANAoRPIfcHPEF
5530Please respect copyright.PENANABYeTWAkS9A
5530Please respect copyright.PENANANSuvCwO2Nc
“Cit” ucap Nada memecah keheningan.5530Please respect copyright.PENANA5oOWGqzVR3
5530Please respect copyright.PENANA0QZtkBSg16
“Iya mbak?”5530Please respect copyright.PENANArCAl8GfYoS
5530Please respect copyright.PENANAcdMsk9yu4Y
“Kamu, mau maafin aku?”5530Please respect copyright.PENANAuzrB4gcfQP
5530Please respect copyright.PENANA6GpVYLB6aR
Cita menggenggam tangan Nada. “Mbak, aku tahu dan bisa mengerti posisimu. Seandainya aku ada diposisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi nggak ada alasan aku untuk marah sama kamu mbak. Justru, aku yang harusnya minta maaf sama mbak Nada”5530Please respect copyright.PENANAFQ3P29fS6T
5530Please respect copyright.PENANA34nqZ5G5yd
“Loh kok gitu?”5530Please respect copyright.PENANAmDE6ZtpS6o
5530Please respect copyright.PENANAV7l8aND6dE
“Iya. Karena sebenarnya target utamanya kan aku, tapi malah mbak Nada jadinya ikut kebawa-bawa juga. Jadi secara nggak langsung, aku yang salah sama mbak”5530Please respect copyright.PENANApt06gRHZU4
5530Please respect copyright.PENANArq83U4VZbk
“Nggak Cit, kamu nggak salah. Yang salah ya jelas dia. Apapun ceritanya, dialah yang bersalah”5530Please respect copyright.PENANAGkz3TPW99g
5530Please respect copyright.PENANAQZNINwOn35
“Terus gimana dong mbak?”5530Please respect copyright.PENANAUZNe6ziKNC
5530Please respect copyright.PENANAaZubFPRAHl
“Aku juga nggak tahu Cit. Aku berharap dia nggak pernah muncul lagi dihadapanku, dihadapan kita. Jujur, aku masih takut dengan semua ancamannya kepadaku. Meskipun 4 hari ini sama sekali nggak ada kesini lagi, tapi, yaa yang jelas aku masih takut Cit” ucap Nada.5530Please respect copyright.PENANAG6zeKYwk18
5530Please respect copyright.PENANAizITmUVPiG
5530Please respect copyright.PENANA7JdCz02vIX
Cita dan Nada sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang harus dilakukan setelah ini. Tapi yang jelas, mereka berdua memiliki keinginan yang sama, sama-sama berharap tidak akan pernah bertemu pak Bowo lagi, dalam keadaan apapun.5530Please respect copyright.PENANAziP0xMi4Cp
5530Please respect copyright.PENANATezpGtUCFD
5530Please respect copyright.PENANAR5xfGmrRwp
“Kalian berdua nggak perlu takut, nggak perlu khawatir lagi sekarang” ucap seseorang tiba-tiba yang mengagetkan Cita dan Nada, membuat mereka berdua serempak menoleh ke sumber suara.5530Please respect copyright.PENANAiK6xH4MRjl
5530Please respect copyright.PENANA8B2INj7XZR
“Mas Andi!!” pekik mereka bersamaan.5530Please respect copyright.PENANAsBY8k7iWEE
5530Please respect copyright.PENANAvdEWPHwAEs
5530Please respect copyright.PENANAw88Bs4Y548
Namun hanya Cita yang kemudian bergerak. Dia beranjak bangkit dari duduknya, menghambur kearah Andi. Dia bermaksud untuk bersimpuh, berlutut dikaki Andi, memohon pengampunan dari suaminya, atas apa yang telah dia lakukan selama Andi berada didalam penjara. Namun Andi menahan tubuh Cita, lalu mengangkatnya dan langsung memeluknya.5530Please respect copyright.PENANArs6bH5Ej5p
5530Please respect copyright.PENANAUqNf3fTARq
5530Please respect copyright.PENANA686ZzRpGrH
“Hiks hiks… mas, hiks hiks, maafin Cita maas…”5530Please respect copyright.PENANAWlIAJmllCX
5530Please respect copyright.PENANAakoOXvrDtD
5530Please respect copyright.PENANAo2cgz5v7vo
Tangis Cita tak terbendung lagi dalam pelukan Andi. Dia memeluk suaminya itu sangat erat. Berulang kali kata maaf terucap dari bibirnya disela-sela tangisannya. Andi membalas memeluk Cita tak kalah erat. Kerinduannya begitu besar kepada istrinya itu. Cukup lama Cita memeluk Andi dan terus menangis, sambil terus saja mengucapkan kata maaf.5530Please respect copyright.PENANAqMaGB7LY1U
5530Please respect copyright.PENANA8HG4qfKpsv
Andi yang tadinya berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum, lama kelamaan luluh juga. Terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. Nada yang masih diam tak beranjak dari kursinya, juga ikut menangis melihat Cita dan Andi. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, tapi dia memiliki firasat yang baik untuk hal ini.5530Please respect copyright.PENANA7LKKBl30ri
5530Please respect copyright.PENANAkWbHgnQAsk
5530Please respect copyright.PENANAD80p21aKd1
“Udah sayang, udah” ucap Andi sambil membelai-belai punggung dan kepala Cita.5530Please respect copyright.PENANAAdzkIFAfg4
5530Please respect copyright.PENANAfMaz1EPgd8
5530Please respect copyright.PENANATT2fOZH1Yg
Masih dalam posisi berpelukan, Andi sedikit mendorong tubuh Cita, mengajaknya untuk kembali duduk. Dalam posisi dudukpun, Cita belum mau melepaskan pelukannya pada Andi. Tangisnya juga belum mereka. Kata maaf juga masih belum berhenti terucap dari bibirnya.5530Please respect copyright.PENANAN3MIB1KZK5
5530Please respect copyright.PENANAje2psztNKf
Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Cita berhenti, tapi dia masih memeluk suaminya. Nada sempat akan bangkit untuk mengambilkan minum untuk Andi, tapi Andi melarangnya dan memintanya untuk tetap duduk disitu.5530Please respect copyright.PENANAgQ0hWIHlmZ
5530Please respect copyright.PENANAfJzPTJn1o1
5530Please respect copyright.PENANAxw6rqZAWjc
“Mas Andi, udah lama datangnya?” tanya Nada.5530Please respect copyright.PENANANqQvnQ9iQg
5530Please respect copyright.PENANASNz50ztij5
“Yaa lumayan Nad, abisnya pintu nggak kamu tutup rapat gitu, udah gitu kalian lagi asyik cerita” jawab Andi.5530Please respect copyright.PENANAb1OCrdQahj
5530Please respect copyright.PENANA0KCU6NCgno
“Jadi, mas Andi denger semuanya tadi?” tanya Cita, masih dalam pelukan Andi.5530Please respect copyright.PENANANcuR1bmpuM
5530Please respect copyright.PENANA7X5QsiIokI
“Nggak semua sih, tapi ya cukup banyak yang aku dengerin dari kamu mah” jawab Andi.5530Please respect copyright.PENANAywO7fnOpuD
5530Please respect copyright.PENANAPsKIJKleHA
5530Please respect copyright.PENANAXaWd92bRoJ
Mendengar Andi masih memanggilnya dengan sebutan mah, kembali membuat air matanya menetes, meski tak sampai menangis sesenggukan seperti tadi. Padahal jika memang sudah cukup banyak yang didengar Andi, berarti dia sudah tahu tentang perselingkuhannya dengan pak Bowo, tapi Andi masih bersikap lembut kepadanya, dan masih memanggilnya mah.5530Please respect copyright.PENANALUfhwTLkE4
5530Please respect copyright.PENANAVHjXwtEddG
Apakah itu artinya mas Andi memaafkan aku? Batin Cita.5530Please respect copyright.PENANA04BpOcm79Z
5530Please respect copyright.PENANAUz7pvPLCKE
5530Please respect copyright.PENANAjtFMPkwzcR
“Dan sebenarnya, aku sudah tahu semuanya, sejak beberapa hari yang lalu” ucap Andi.5530Please respect copyright.PENANAhUgVMHVurh
5530Please respect copyright.PENANASorq6JlZ3l
5530Please respect copyright.PENANAoieq0bOrpW
Ucapannya itu sukses membuat Nada maupun Cita terkejut. Cita bahkan langsung bangkit dari pelukan Andi.5530Please respect copyright.PENANAqoocnWAh8L
5530Please respect copyright.PENANA2HvkoGGDnA
5530Please respect copyright.PENANAFkp0V3xbT4
“Tahu semuanya? Maksud mas Andi?”5530Please respect copyright.PENANAsoIuz9xznB
5530Please respect copyright.PENANAM6KDlV700R
“Iya, tahu semuanya. Mulai dari apa yang direncanakan pak Bowo, apa yang terjadi pada Nada, apa yang terjadi pada kamu mah, termasuk dm yang dikirimkan ke kamu” jawab Andi.5530Please respect copyright.PENANAd2D01d9Nm2
5530Please respect copyright.PENANA4WaS9D0lLk
“Dm? Darimana mas Andi tahu semuanya?” tanya Cita.5530Please respect copyright.PENANAJa9FUxDr0M
5530Please respect copyright.PENANAbmSR0jtXvv
“Dari si pengirim dm itu” jawab Andi sambil tersenyum.5530Please respect copyright.PENANAnLt9oIGxJT
5530Please respect copyright.PENANAOeRjDtV3CA
“Isna”5530Please respect copyright.PENANAieTU2sZfDm
5530Please respect copyright.PENANA8ixqIfH2hE
*5530Please respect copyright.PENANAR4HKG0NdE3
*5530Please respect copyright.PENANA9snzl4ZBv3
*5530Please respect copyright.PENANAZF73o6w1kP
*5530Please respect copyright.PENANAdlInY1CL5z
*5530Please respect copyright.PENANApCB6NKy9fF