Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjh2XCFs3q9
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuukoDUR5Q
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oPJpmUUwa
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5MEJC8aRi
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIydUAt0H7m
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOAxF9z6Yu
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFPtFcFW4a
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIiwgkzDkH
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiBCSQfJTj
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrqij0wrbP
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pNuQE9eu0
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpg1kj6BpI
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNdCUlFfFf
“Haha masa sih ma?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGrXbblwzg
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDphMvJrrW
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VV5IcDmR7
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdQpprwoHA
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGyPtHJiO6
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUaYLvwFqBh
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAj8YSvwU3b
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrcPghO2j3
“Lha kok mama nggak marah?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUnlps7iG5
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSpxbgIhTg
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8NkOvYU7g
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4tDZr9wmE
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43oOaGsm1C
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyXjWHCMJI
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRxwCW9Iv0
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWTTvMlbis
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0zO6smCgk
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXAU68CCDV
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g7E0BsD7J
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lM08jpxax
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhh1P31fv8
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YKGAlh1Mc
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCFipOG6dy
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwVEEH4R3M
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNxV5XvFqq
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcFqrYG7yY
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡom2RACPygV
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEp58uiL80X
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2kzvYrywj
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxg3AodQMQi
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZclmTJd65
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpPudJ3ifa
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OSqfKaHkT
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUmRcASZ83
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwa1kbxNMoY
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHPz6sv1V3
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy3tUntker
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOp6pzNKEVm
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyzrXMxFpp
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2vF2P0gfg
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlFKD6XBQH
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdqjJYaVw2
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6ctLlHgwL
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbshgP1t9VV
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDnAlLNEr8
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ87pV1xDQC
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmgfdTL1y9
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbiCCn6Tf3
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXiE0xNqPn
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBImGpORzOm
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PviwC0Pcf
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfvWofKR0I
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbdPSQq9c3
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡut5lyH2oqr
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZkaKFY1ZV
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRn9pDtarm
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGX7Rhktmx
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzeoQppFIe
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8MBfc2ZSg
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIq2TfQOPH
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuXpnOSPjE
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRKMwNzR5z
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf49q7O8hAC
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tY2SmIh4r
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiS27AMJRL
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclxAKgNPqJ
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikN9x2ovE2
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGu9Xi2G8wS
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDu3CZZwkl
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7u5YW6Rt6
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1zAiQc6rP
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouzHxB5rLf
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zBEcHgzSw
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclrGki5ZSC
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF46keHAR7e
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXlLGyCvgz
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2r2PDbIlgC
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aD9WMzQjT
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQng5wZvAPT
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhx3p5uNPz
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyz5Ac5Vly
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkIaNjqOQG
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemkasVNQNo
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbILVIwuX1
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93sUyNRh2R
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaa5K4hBJmC
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡef7yYOmQfV
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKou5VzMcGg
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6kRdjg0Kz
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBRngxafRY
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBhfGwRlrw
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58iAaiDRQE
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojeiJt79ov
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WiG7jjekA
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnHVkeCRmt
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWr9nfbRDw
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLQRiCiUX9
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSZEC139sY
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpItBueEYP
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRl3GVa33EN
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYgs9egb1D
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MHw934ZYH
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFZnzuxv6d
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1GSoa4fhV
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtNdeo1PF7
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7Yen6oLjb
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFHehIpGoX
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zY4Mzgl42
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisgKTeOqip
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQ4r5RtIkD
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkILgBgyoI
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXS1wzKZ0h
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDclujkLmA
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RxVetsf6M
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOcIzLfpjk
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOJqIcBb8O
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiDNOK3kRN
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5V6pcAkFu
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zAJ6TiSfH
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsj7hVkVT3i
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsjLIGxZFn
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRy68U6JRxb
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNakMGR8dXQ
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJcl78heJS
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZmsyjmRfl
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZV2u58wg6
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuBCSZjMdC
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPoqejdPyg
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUTAYZzdpZ
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ839t9Pwh0C
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHimHwI2DK
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhtZWYfzDS
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglnrczwZ9Q
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ezQEh0Enz
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdCzxoePhF1
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNSJVY8Yth
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnYM1ILLur
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9NHArxmim
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivReuICsKf
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVy7o3dPGEA
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziQ9xRvH9N
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7zhgAsxG0
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBueJUtISlX
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruHJnsSO11
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡux4Efqg8aQ
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TMwQBrVj2
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ749C5ILay3
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYQKkTuXFx
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJm5V4P9wct
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbMb7yiyxg
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9AZQgCM0s
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfkgEWTk5c
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyUxVDrdXL
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6sLdCXnhl
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bubvA6QcC
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsExTAsN91
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQ6zF7d9uW
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdV4C6VVPqp
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZHLrFqkfb
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9phB7XJAG
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhl0MKwsPiq
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfMJQH4vs7
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngvNlLmhAg
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ630yoxD4TC
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsHqTIxT0X
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZUE7Lewxk
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbn2zmbwu32
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtP1z8nVo6
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvqo5AJIDQ
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOjlpKEcsi
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn8tKoIYFI
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30Iqc4LZzA
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbQNkBVtIr
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLYHMSEnWc
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPeZfORqbJ
“Eh, kenapa Is?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEdytg9x8N
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hhFKRr8ci
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvMORZK4Ll
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGGKknACFH
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmNy8hqdH4
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY82wvaRR0X
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0Xmh8VNl1
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1wp7ixr36
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUusbSsVIyk
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2b236LyGbq
“Iya” jawab pak Bowo.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHvrVawMyj
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQ6JQRxduw
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrXToBfPBS
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbtCEYj5b1
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5wF4vcf1v
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIO6N0WHGaX
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVysCvZAf81
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXYNRnv9eP
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmymVJXYDx
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq38naKk1Dp
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6qULXZbbP
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFdidV8YMF
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04Vm4q08cA
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLb9rwuQDW
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLeMCaPbBVP
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxYOR5DBIb
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NMG1GIhgd
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AzSAGoaQE
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡps5NXDd4kB
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBUVG5s7O5
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6eZjjM4ED
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ky7DqMVdB
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQt76WgORDs
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJ1JpyzS8k
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByAyL0IKNy
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJreIM8LsPU
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38yEbdmRGd
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdiS8PWk1B
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJV1Fi69Vz
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnCJ1XfBio
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhK1aW3nppB
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2Qx8LVHtb
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcK4Emx3AIw
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1VapKfL47
“Iya pak”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7VxSkYGLW
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTDpxW3tsK
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAkwjZcfNr
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpZA4VMVQ6
“Baik pak, makasih” ucap Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFK5KVPITs2
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPqUuHjftl
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVEXxvdQw6
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡley0HZ1EsY
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoALtFFJ084
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfK257G3zY
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKyQAY3kKo
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdClwa41tya
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJiNucYjgQ
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0aMERsHwP
14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTJohbCwCu
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCgkNSnXj4
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmC2NePOImd
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpCLjJksG9
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡft1yJeBzic
*14340Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypNTGctc6J
8964 copyright protection14336ＰＥＮＡＮＡwQhqG6v9Sd 維尼

216.73.216.247