x

7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzfotyNwkX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ158b7sGYFR
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjooxJd0inL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLRW8i51ws
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZY4wJZyOl
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8X3euiETM
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4tYy1Nth7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQd660JMar
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFfHg8dldf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7NtTEC7EO
“Ooh siapa emang?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrjNELe6Jo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcooIu1z0R
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaB07P4fh3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7PwjhZ94S
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUiiLtysw3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1xDvUmUC2
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUXEFSKvXu
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxCbl3J3q7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxlLY6REfU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4ZyYKWHyk
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7H4biFlgd
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUnI9HL9On
“Eh tunggu dulu Cit”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIC558LfIRy
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2qdJWfCkt
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLOUa2Lk5k
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2kqUJuAHq
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE46bw3ncrq
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryUBfo94CG
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZwPWk1eqF
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZPNd2FyiH
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrzbcdOVgX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziHRlQbjxa
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPFw1X0IlX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcF3YXSAvwu
“Tapi mbak…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFevMs2H1GS
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2rv8f8I1h
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHZK9ui7cG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXYdpgGG60
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytdijPU56f
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDDjeQqZVw
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGvdOraXy8
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknq6wTyHZR
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt23kztq3YE
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YVoBAxsRK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVblTEpaiL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGwOSk95cc
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUgImz2ksZ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilsFUtlCtk
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYR6ymFpbY
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0t7Q9D0MD
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUoPmsW3Bn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrfpRj1Kem
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFK1gwT5P0
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxSB3EZxtG
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OGeYYkkv1
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcJYTlbJp8
“Ada apa dengan mas Andi pak?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTDjjBvzDV
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhub4zcPji
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuIcnNfwCk
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9w7Pd23hRl
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMUYG4UYOR
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQT3sg9RXV
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChaI37La9X
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFHcsrBE0j
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGXhbAIhvq
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbiJqWuQu0
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBetUuQ7fr
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbNAajEpjj
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiebG6bINgf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSA6xVy6zi
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8UA7Ws7qi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sp8BY4jPz
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVF5FAYZn8
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7R7k4K1cz
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrgFC3NK4g
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOmr631Jlo
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡol4AfpFFDi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tw0rhKspn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWZiumVTdW
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdonOzaPxF
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH9GCMp1CR
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3orll2mbP
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnspdy61Zo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW7y4AKjEM
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXB4aQ2MEU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR22QjdfePv
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwFPs5cC5H
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LH5qCE0yM
“Kenapa, Isna”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqNWRh1FaY
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAmqoDQ7vm
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbdhIdrOm3
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHA5gNUYIi
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqHgHVtfUD
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6ISK5ztyM
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNSQaAIr1Y
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIRpk5RYOp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduAP0oyKcz
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO6uN6tLKd
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheSwuRiEQQ
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMV8qLmnnMG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66sIh73RV4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJo3k9POsGl
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FjOcU6glK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5xzw601uf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSqWWcAm9l
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdn4kJRIic
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZHfbWoFfg
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7fbI5avdr
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxloMfHU8X
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvI30qUcAMP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJc00HjNqbL
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYc3rKmYUv
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfInc1tgzU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtrmyYtodh
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC48872AejG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54NoWJtiuN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMYfYuwZz8
Dan kembali Andi hanya mengangguk.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2UOOq49CQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeKQDJw0fi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBneKOpRP0
“Kenapa?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKnreKlhCN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwzWPI904I
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTacmf2dPW
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVD0yCGQ1S
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHafKKgjAWz
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshbQSdWfwM
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5AoFhP13e
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZoiQs37gVN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3wzBZ4zZi
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBfhi6wuh3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoO8ilDW7Az
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOolyOQCgYT
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oQvpWfBr5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQApBCdcYS
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1sEE3OkOZo
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscp37WRPye
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6jLZUoD4w
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbJDRkbEWQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMhICjA2n5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpz603kau6Z
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVDSCyBfaC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrM11wQPEU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YWYxRG0NR
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJF5e9xAoW
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdH3WQdnvDI
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ2gpuI8ty
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0n1Y0gvpfO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPhMC3GQwE
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtWsJjicbU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUU2OmqkeNI
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PuT2xMZmn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9onRQ4KhgU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPU6o1wAOF0
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7I7KSlfIK3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMc3K7YsOn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTLa8JhYrV
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkVbUXtqoz
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagtBUG7uU6
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitC3CLiQPd
Tak ada sahutan dari Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1AQDGcQeM
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtdb3jf7TI
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlt7DVLT0G
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgAfr9K6bL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8GPrjOHO1
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTe8F9a6Fw9
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmNDxbsJ0g
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIk9NwAIHEp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNIsGrcyET
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTkiPv7u9k
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkjIGaJ7xL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IddtzfmQa
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnzROx3dNE
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rXQRVqsQR
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRh5VWqF5U
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IOSCCVMUn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIpiIMWscQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXiwGeD6rw
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInF6zsFiPI
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnaMpZip8wc
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBzkOemof7
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96Kz1CNz0K
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UQGJdvsAo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25ojhsLPho
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKp2gm7IMgC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGT4jZMTwSD
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMOU50sNai
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRVlWSWs66
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWroIcVj9L
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1S17zH7UO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEF3ElugiuB
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEZg804RDU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1iUGex8KA
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lYJnHttVT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHObiY8KmCg
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5JDtwvyD0
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsUS2KwMs8
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmivPEk0hm3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegTDBTvztV
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsbY9FwjYo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmXCQLW9am
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddkLCiKbo7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gmppkxYcp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOKE29qyvZ
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxjH4jwFZy
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2coh1N8GTo
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnffJaxm3l
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezdEWbRP44
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MMoQ2kQFJ
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jJGvTWIU4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQt8DIoHIR
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDmHJ6WhEy
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VZmM2aMke
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIp9NgSNOO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48ruNAgi3x
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVPwWQn38o
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvyYJ9BuVF
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE82Ao49QXT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaLNDOv1Ku
“Aku nggak tahu mas”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TXQF35wUK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ABMxHbUK1
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLtV8YHMrX
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuAWfWetxd
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrUjZCvD05
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRiXy3i7Vu
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52C7k0NFWc
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOJQHeOVJR
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSTopvNpkd
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdOFGA76oy
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfeghEyN37
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApFwAArIzi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSqMBEXegE
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMlC702uVS
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsFpJqPm8B
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJj80C7r6VP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3slZ0XQbH
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfRNZ37KMq
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxDuswAoK9
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkiiElkrXU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLLrGUwSG5
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Iv4xFIpLX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhVNeP8rSZ
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVW0nsjozs
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9S3PYctCRl
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2meELZBEL
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUlVDEax0r
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGXaA2srSC
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIN14GB7HCe
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0G3BigCHJ
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdP1ovcbB5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNqHfbu8aG
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqbtjOn4Df
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWn3GcE3JK
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uuvb4pl4F
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuk5y89gKs
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEWmJrjJYQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1hDJkp34F
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqipcWNKW0h
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFeJiSKSAs
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPMjHtCuMu
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCqbHjZXpY
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqu8fouyox
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYJd1lNqUn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmC1CbBptOI
“Iya pak, makasih”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KxNybyn6L
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkFxL8EOwp
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPlIZnFzLi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCuuJknBp9
“Maksudnya gimana pak?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxIeAHgxvb
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjDeYQtA86
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mBHmokQde
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsszdNQViZz
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7YpNSiTwl
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsizdFqxLsY
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykcnSpphxs
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPEgdh3Gwg
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbTWCwLcp8
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Rx9wkanrA
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZWc6ApzPj
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLPvljscub
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1kT94FTFi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyzYUVr0C7
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtvrblR6Cz
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBtkehhkDp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWUwcFgFBG
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m80l9iKTd
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2H9DRpUde
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP298zvKToZ
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4bUAMQ9Vq
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1eoPJZ82g
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0N2nx0gAnd
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpmMOldA7s
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECqFrVz1iu
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtoJxmATrN
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHo8sm2KBcq
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVr83tUkJmV
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBykzXBbQMW
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡig3DlCxn4C
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEtGqhQchN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOwrEvIuyE
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4nUAV6dyD
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMV7Gu3gQqi
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlyojzxvFh
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIP0HV2RFYr
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxxGXbpP0Z
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1h3Hja6Lf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZqgF6oSOn
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDadL9vXWw1
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYEu4tHPWd
“Lho emang kenapa Cit?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoeIG82Aad
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiPbrHhQO5
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFngbmNs0T
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzQ67Ny6G8
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51zWZwaT3M
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaB4tFbd8ci
“Maksudnya mbak?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HAisPkGKO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5HkpbJSPZ
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc2QN424yv
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLJ5kMX6Wf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRawRM1XZ2
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1QDOHZTLp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tqCgQBAxQ
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2O3oXU9SfT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhg5OBrocwQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2zJ5cmryb
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZr5UnCjsnm
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvA8q7M4I3
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3KLY78G55
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNa75o6mqCl
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJljeGeigCI
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2G074t1srd
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGCmFcbU4re
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWXCaLsElC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlqbn1dleK
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4eHIX35qj
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmdY4pTlK7
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CZSGb5khU
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnp8qqca3hm
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdf8S8sI2nO
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkRPfnjJ0p
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNE9Dm8IeE2
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoEHvVKBjm
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTuX0ZBWxl
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkheQ23IEl
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXojoMtlhKS
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncSfcq1i59
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxgmAdMmJy
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitpGu8Oy1A
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2IXYaXqsA
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxsuadhp3Y
“Iya” jawab pak Bowo singkat.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHyn77cHih
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEclqkDKfX
“Ooh, sama siapa?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60Vo7Uog60
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMBwBgYtxz
“Ya sama kamu lah”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2Vz1c3tFp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1cDzLRKHO
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbz3LT5DQM
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRU2PKC9XM0
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5Jd2mGQ1D
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibvqFlCh8W
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWto4YKhO9U
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyiDqDRfTs
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHoNn6e3dj
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GQ0BYbtrS
“Duh pak jangan lah pak”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQupJ5jWK3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ENt7UwOvc
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ3zIeijpb
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1OZKCorQh
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3tCUg96At
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmharPVZwfX
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaHHGiMvWQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOA9mnI3Xtr
“Yaa tapi kan pak…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFkxouAHIE
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCpYaPSAWq
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZa2Abbf96M
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiklnepzQ6z
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2VwQ8gaz5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnr11TWodG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qkSd3rAm4
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3y80F8Rlni
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyAF2zHeUa
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lvLJOfFU2
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGu0qItFTG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1y0HNMNZT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyaUl0VAAS
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTdu4EXAKO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1LQa4K8oT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0G6VAuiVU
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XiCWaLWra
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ814eoT9eCr
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjUEFG9AmH
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKty0pe7vE
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbHyOlS43a
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvsSDyWf7S
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCWQd5d9ON
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEkyAm6iJx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ti4h13dwt
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BE7ZJzi6G
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX56cOpUeO0
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwCdGLPOBL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9uN8vlpqt
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1xntwbG82
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGQfkCTpGC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2o19IXCht0
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZCSwfVvEN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWIQGn9G8y
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJ8SAV2zv4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnugNa6pUt
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Vu1onnM93
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KglWiBOCw
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECKhoKja2C
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPx7hKiKCht
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe4phMVahs
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcb9lyIoq5p
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLiKtWWwb8
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc35HhkVaCW
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5QLJhC8QV
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXY5pse9BXd
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIluCAPpg0D
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhu79vV8rV
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysyn2Jdxbv
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHkQWqkFi9
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzIKUSlhSE
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QOn23Athl
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfjr1zplwF
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmoErifGtT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnE5ECpR0hX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaylckNqkuW
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcyuH9o6XI
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RILTS7TZ5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qBfs2o8PC
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Be6LR3fEC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5lJOgLEfR
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCJb38VF0C
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHW2PwYv4u7
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7umWznMvmD
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFzMuBqC1B
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvF5cb318WF
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELFsLgTwjS
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRiZ9Zq6Ba
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4j45U79vJV
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qvatFJvre
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhQ3RSRehH
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uqrczULGk
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2D4COFEWT
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtc3Ss61Va
“Sssshhhh paaakkk…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvxD8DeSmh
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSsA5xZVY6
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yJ3G4vwMO
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFcXa3Jc9E
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlz4CLzF8B
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaM8p7E64d
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4IqYXTN07
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1luRrDoZrO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9G8uKZUgc
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vnl1TGV5A
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBou3otIfL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXphjCnR828
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu52JE4UcVz
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68mxlhoHWo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92Oo394Tsv
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9nDkbHCoH
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjYsrE15C4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ213CaGl476
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YFAOsq3rj
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxcto80nz6
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbotAQF0Yl
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5YicbznDO
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqQn4Oas66
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnp1MHkAZ1L
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIMFjGaQbQ
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvpb4brOL7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4tIKUPm3U
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8V4C3VaAC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zDc2ptiul
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKKU2MalwW
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3y87gN5aa
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2eS6QluBZ
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pXmemj7d8
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjV3SXglxo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2zaWKOU3I
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOJCUVY5zG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyhGKux11g
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZk0hOeam4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhFspkaOxo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeqYbM4amR
“Aauuhh paakkk…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1twbrpFtbc
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREGhi7msqP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9R6jJ8pqu
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMz9ArHmAhC
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsE93wybhSK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ4UOFdeEV
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMkySocru8
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WWB2MfS8l
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlZ7a57r00
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zPRZDPOeO
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Y0uVIH1p9
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡin5vEw2BN5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqK2FdUUZY
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWZEKHrYqp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeJUn9BKPo
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBp7STByyi7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRaJVdmqni
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4C77eMD9K
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68g9v5BlYK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCe9t5u6cDm
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO4wMnsq3V
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vX3NSn9k4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLirp4SwmO
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAw85lxZu2
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxKi3EBX07
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroeJA51ngY
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6uyKm9VNH
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHTjEI3691
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyU4HjPxCg
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmz6gGuFR1
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELq9yeogjC
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kfcMxZUej
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdZCoNHqCL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOlVCYCxyI
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsABJHp2XHg
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0SdBGdjNf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6jPVfoEim
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7Z1pk3xBG
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUZt8cFiQa
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JAtxfzBUJ
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAg2hVzKvwu
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYO77DJgrJ6
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPM4dG5Lox
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAnc6UdF6z
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6HX3E4M98
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiKhDW5ql4
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBnfW3zIAB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mTf49VwEh
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyebNhS1Pv
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXxDNiIc7Z
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSG4WXyS0u
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVvCE8A6Vy
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3Ek3Ux4zx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BsOkhGLdh
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlE1WRpEjad
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59ZFZCCclw
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsIgQnAVP0
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡju1LbDX93P
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhvpt2WGzr
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBKskRAR0Z
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyuW9Lma9n
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5mtLbEYdh
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQTae4fXNu
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91pEbagGZF
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyiznk9xZg
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1mb5kDbtE
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGjcrKdeth
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGm5FdoP9EX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSELpvpXL8G
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZfwIlcC5P
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzMDcKyEZF
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75ddJlB0MY
“Iya, nanti, sabar yaa..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzD1uZREEHv
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvbW9GsiL8
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBoCjXCLkD
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXzDajaLb9
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2TrNneI0d
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06VRgx8fvh
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HqyMiDd1n
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCf15DYV2j9
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivo6UtWxoo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkdOZLUQla
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRxgpf42FF
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjn5MM2JnP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7TmtZO3t1
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchg6uvJ5D3
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkWn316mze
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZT73cvW33
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0buqdZS7p
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DsEwC06z1
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHemtBRoOV
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rEdqQS03W
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtLQnqng9b
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DxvZmcz7t
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jJu5Lk35t
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfaRnLC0US
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOM39BRybzx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRGyIPy19s
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrUJeM0Rff
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkBgC3IjwV
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b7ZWbF8yq
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoDBTLYOtD
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cyzjwG63m
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2yuK7rsvO
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHQm5wtfy2
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEK8dhgymB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtpyo3woun
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dFEaq2Xdk
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWQGNrbABB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbwUer5f8k
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm02j9Ea6XB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9ECvTLEzD
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9NiZth6E4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJ081JyBen
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zoeqjLVsD
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxoB6cGvOK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbvCfhSXpf
“Apanya yang enak sayang?”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnA6hxVsgy3
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46qYBkbP6z
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3nslEgWCf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptnfYjipcU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7Yk8PVYw4
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxwxvIzpTg
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakNdzT8k44
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbLXt1ltSI
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSu4EgLj5e
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3aLn0FrHL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFghq6DjCdf
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiplQ9G7xck
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTXO0OMxZL
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA87NVH3lpB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6j2vye1zMs
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehzhLibl7l
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMjGLlbWP7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs13sF5I8Wk
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeFMigPedb
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPUdxlW9hf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡva829EcsWo
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKai7Z0PsF5
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLICJI3tx1s
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ajSnToM0l
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuv29AIx6pU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupNVylANMx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9XInjUJt5
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXx0icBPJkR
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhYOSWrSzn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLIoKOtBh3
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4m5SZl6YW
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWh0b01dFm
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuurKoA9pj
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7k0XfT7wP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKZ0iD8uGR
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsagvibZBo9
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeuwZqUARJ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBji45VEs8Z
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUApckxrcTI
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWe62Wf84cZ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGRlpGP9r2
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzNo8LF4we
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1TTRMXjck
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzA97uh4K4V
“Aaaahhh paakkkhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmIAbyA7jk
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISj89lTlpP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fr7CoWyXD
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87P7rdTHcj
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnNfvxBnb7
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxE2CBLUA1p
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7ET49Gzle
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcOw6jpnxI
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoyLkD3W8M
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9gc4SwXAn
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHTEwYCrK0
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WkAnsNyzx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKd9jBj0GN4
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7nYLpaDeH
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7C7FmTq370
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSfDpWZWVJ
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc07a6O5BWx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSS8lhXgBrX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXm64pbBIod
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86WoWMkWRx
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qLFvpfa8I
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mt3MsXN13
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX91ybrU3WP
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyiboe4umF
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡop1vqEfUP4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyscp1YFZJ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqVdijBGFR
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF37vWNoWKb
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8pfMpLcUF
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpc9Apr1SG3
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWtd3rzv2b
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nLz4k6w6x
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GAMx0r5al
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwhj2QfLri
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxlBYnKKn7
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopO5sWIbOi
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjOSZBqStS
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYIGlCI1WV
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgcqxCLSXq
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5F8tz2F9z
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPlvZQNeju
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTjcur4WFc
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpJgzVL9sL
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCULcllD5gM
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvw7zBbX06k
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ19UOY8enU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqYL3d1O5Y
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnMa3Qnlf3
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVwuZlie4R
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4mSpBDUY0
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMzRVtFNAx
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXBB2npKxo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57t8HYLaTs
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKalFNOfUD6
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqDhfEfwTW
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa38WjSmzFr
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBQxnLCCej
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7CisqLTU9
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFESiFDmZ1w
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDxQgOHBYw
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxauZqncFG
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUykXgdu4a
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DQR49kRdE
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5aSTG4XeZ
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ451GpdSxoB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9q5izaG3kY
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BXVgHoDjK
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6t7zatngnB
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcahyRtZJSu
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnweyhOwXyK
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wAajOYGNm
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABcOyop4Ks
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9b7UppFBN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiU0vnS8Dtp
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04wJ8MJqtG
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJlWekYzTX
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKraatrPHt
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7fkShp3d2
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhUTT14eoV
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MSdbMOIb2
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4B2x2oFKL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpShcRRCZ3k
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7k2ibjDnmm
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEHjgwkeTv
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOXHqyLsX0
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDwklB3Vud
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8oYn3rjMO
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDWpuR9M4U
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuBTHcB58F
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIV23GztIe
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRADWNCgC7
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGwOZAMlhM
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1X9m1jv4Pp
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uCfiqw8uJ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBabDDi79V
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgTCZUyP3L
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpgvyeYrJV
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnF7crPWXXo
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFpHGru3rQ
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUwfu4mXCU
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkYiGv0tZI
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyx7gyHELuQ
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxCMxU3nq4
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNu1uqtBl4v
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7qF1QKN1r
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFlJtX78TE
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5vmgLEEsN
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEqic29gTf
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxATkDvtySU
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYm8WqqKWfc
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhr2YntdmHM
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPqAFhLgma
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MYbPZrX5c
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Kf4G9t5Ku
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlrv0jmSXt
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZO2MSdBhL
7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4Yndt7LXP
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnyDILEC9t
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydREBvkDR6
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rMnoIXG9B
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHz8DYEvAlk
*7033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzPLGBwtkF
8964 copyright protection7029ＰＥＮＡＮＡOpVycfoVbj 維尼

160.79.111.154