10922Please respect copyright.PENANA8vnrdNHLIq
10922Please respect copyright.PENANA3kZW6Z7Fec
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.10922Please respect copyright.PENANAvnCMZRhDQY
10922Please respect copyright.PENANATk9odq8IJq
10922Please respect copyright.PENANAjWzZy7H4HV
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?10922Please respect copyright.PENANAffumOrV3r9
10922Please respect copyright.PENANAjaeonNyOVj
*10922Please respect copyright.PENANAgSBZbBiRYF
*10922Please respect copyright.PENANAi8aQ4Fa896
*10922Please respect copyright.PENANA4o0HwkzZkT
*10922Please respect copyright.PENANAxXUrA8lOBH
10922Please respect copyright.PENANAfpNJxAmW8R
Beberapa jam sebelumnya10922Please respect copyright.PENANAHzKPBgxT2j
10922Please respect copyright.PENANApXpbXjVFWt
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.10922Please respect copyright.PENANAeiQX7O4WS4
10922Please respect copyright.PENANAuof0TJCpoC
10922Please respect copyright.PENANAzMpWGGKuMX
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”10922Please respect copyright.PENANAwZtQdx8Z8P
10922Please respect copyright.PENANAgOmP3h12Fw
“Udah kok pak, kenapa emang?”10922Please respect copyright.PENANAB11WjNF1mZ
10922Please respect copyright.PENANAesUu9GTVwW
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”10922Please respect copyright.PENANAiSH0YjQkvS
10922Please respect copyright.PENANAVshZk8CiSA
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”10922Please respect copyright.PENANAnnwKYsQdFC
10922Please respect copyright.PENANAHo0rjQH9wJ
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”10922Please respect copyright.PENANANXPNR0nWcH
10922Please respect copyright.PENANAOZZJFkC9Wh
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”10922Please respect copyright.PENANAcj7nDSUx4R
10922Please respect copyright.PENANAJhbmqBDQAm
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”10922Please respect copyright.PENANA5H6DXkCrCD
10922Please respect copyright.PENANAoZZafxJMfG
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”10922Please respect copyright.PENANAVCUZAL5e16
10922Please respect copyright.PENANAEqTwHgVE6m
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”10922Please respect copyright.PENANAoYrl1BkGTs
10922Please respect copyright.PENANAudjysC0W54
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.10922Please respect copyright.PENANAOJm5h0efAV
10922Please respect copyright.PENANA1slLRAVgnm
10922Please respect copyright.PENANAGWnvE2R9L5
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.10922Please respect copyright.PENANAilIjU30uYB
10922Please respect copyright.PENANA6CW2Tt6V8L
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.10922Please respect copyright.PENANAijuElKaVZt
10922Please respect copyright.PENANACGAuGtQwMU
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.10922Please respect copyright.PENANApJPRvFPGLv
10922Please respect copyright.PENANApxOsRt5ccn
10922Please respect copyright.PENANAfdE6IK3FVw
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.10922Please respect copyright.PENANAMrmIqukCT3
10922Please respect copyright.PENANALysJiXBUp4
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANApSzH8NfiQW
10922Please respect copyright.PENANA5rixM6aWOr
10922Please respect copyright.PENANAUj6qsZJgYc
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.10922Please respect copyright.PENANAHeA8icHNjC
10922Please respect copyright.PENANAFZAQutXhta
10922Please respect copyright.PENANApYwu73fC2a
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.10922Please respect copyright.PENANA7b0Phei2sX
10922Please respect copyright.PENANAzidYupqdVa
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”10922Please respect copyright.PENANACdJaRGJATC
10922Please respect copyright.PENANA3xU3LulPsZ
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”10922Please respect copyright.PENANAgxxzFKJpjC
10922Please respect copyright.PENANAuQ2U0tT95r
10922Please respect copyright.PENANAug5a9qrQ56
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.10922Please respect copyright.PENANAvmQAYptlY4
10922Please respect copyright.PENANATFhq2CWwC4
10922Please respect copyright.PENANAqVVndKrsu6
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”10922Please respect copyright.PENANAssoK85356H
10922Please respect copyright.PENANAO21F8WGZrg
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”10922Please respect copyright.PENANAjatbgZcguB
10922Please respect copyright.PENANAWELTXDVLot
“Oh ya?”10922Please respect copyright.PENANAi0ZRyJkJLw
10922Please respect copyright.PENANAnua8EtMrXB
“Iya, lihat aja entar malem”10922Please respect copyright.PENANA1ISKfD8bGr
10922Please respect copyright.PENANAiNS30m0ut4
*10922Please respect copyright.PENANAMcYKMaQdQx
*10922Please respect copyright.PENANA1XX8Fd2BmZ
*10922Please respect copyright.PENANAvc7Y6uTugB
*10922Please respect copyright.PENANArgdboKvey7
10922Please respect copyright.PENANA1klI259HRK
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.10922Please respect copyright.PENANAljd2AygV7d
10922Please respect copyright.PENANASVKh11hgfm
10922Please respect copyright.PENANAdgFN9MvqDG
“Kita cari makan yuk Cit”10922Please respect copyright.PENANAG5XfgNSrfy
10922Please respect copyright.PENANAuXFNH3viZf
“Ayo pak. Mau makan dimana?”10922Please respect copyright.PENANAzVrL82OBah
10922Please respect copyright.PENANAjPJlssmQxc
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”10922Please respect copyright.PENANAzxySkFKk7U
10922Please respect copyright.PENANAZ7ubQvYIVC
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”10922Please respect copyright.PENANAVxJR4zRHwm
10922Please respect copyright.PENANAJ20hCaXBzI
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”10922Please respect copyright.PENANAGvkQtGOryA
10922Please respect copyright.PENANApjZmrAQjhC
10922Please respect copyright.PENANASLMw1WEOP7
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.10922Please respect copyright.PENANAPmFMs5fhdb
10922Please respect copyright.PENANAlAzAukW9Wl
10922Please respect copyright.PENANA5VZaaS4VCC
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”10922Please respect copyright.PENANAJEUBzMH2bD
10922Please respect copyright.PENANAO1ZnOIQQb2
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”10922Please respect copyright.PENANA1PNISbaBTL
10922Please respect copyright.PENANAqbV9NhUUia
10922Please respect copyright.PENANA3UIiowAhVG
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.10922Please respect copyright.PENANAO5U8Q2gsjn
10922Please respect copyright.PENANANUtJKVREa9
10922Please respect copyright.PENANAd2D5rJxViv
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.10922Please respect copyright.PENANAjaeGIlHzmB
10922Please respect copyright.PENANA1glOVWKBtx
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.10922Please respect copyright.PENANAe0dDZiD0AD
10922Please respect copyright.PENANAAoiNHw4fZB
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAnN7A2NMO8d
10922Please respect copyright.PENANAeXpsEu6XoT
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”10922Please respect copyright.PENANA6AOE3h75Wb
10922Please respect copyright.PENANARDAAlzVXlv
“Haha yaudah mana sini?”10922Please respect copyright.PENANABFqgoVAPlb
10922Please respect copyright.PENANAcHhjVd2YFy
10922Please respect copyright.PENANAAQzq3qw8jc
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.10922Please respect copyright.PENANA43b0u3deLD
10922Please respect copyright.PENANADZiqkQByr0
10922Please respect copyright.PENANAxQe7i39wnY
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”10922Please respect copyright.PENANAmSdBbbdRPu
10922Please respect copyright.PENANA71nqzyBP0Z
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”10922Please respect copyright.PENANAP8WFkIQtYu
10922Please respect copyright.PENANALXKJmUX0Tx
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.10922Please respect copyright.PENANAUnq8gYqSly
10922Please respect copyright.PENANAB3kKSR6C04
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANA6Ajjs5LCsb
10922Please respect copyright.PENANA6pgDNz3o0K
“Beneran?”10922Please respect copyright.PENANAWFQZa8A8fu
10922Please respect copyright.PENANAbmuzGGGXTi
“Iya”10922Please respect copyright.PENANAoTYp9hqIYl
10922Please respect copyright.PENANA8uMxX4DBh2
“Hmm yaudah deh”10922Please respect copyright.PENANABH8mrXyrne
10922Please respect copyright.PENANA35WrrnVALp
10922Please respect copyright.PENANAFOFSMi1nfY
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.10922Please respect copyright.PENANAzwtcqb40UM
10922Please respect copyright.PENANAkehyV6PuCN
10922Please respect copyright.PENANA417t945Ah3
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.10922Please respect copyright.PENANAudI8RKtDZ5
10922Please respect copyright.PENANAk5dJlU78uQ
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.10922Please respect copyright.PENANAfACGyetzWw
10922Please respect copyright.PENANA9WHKoojjPv
10922Please respect copyright.PENANA3cWvdUraqv
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.10922Please respect copyright.PENANANQOMCqyu0S
10922Please respect copyright.PENANA8mibse8l9S
10922Please respect copyright.PENANAqqeZ4nds3X
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.10922Please respect copyright.PENANAfAVKcInudI
10922Please respect copyright.PENANASnPM1ZfFDI
10922Please respect copyright.PENANAfAVhb4j16J
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.10922Please respect copyright.PENANA6l5DyKKKKp
10922Please respect copyright.PENANAx0WXRMbrfp
*10922Please respect copyright.PENANAJUpaydIeNQ
*10922Please respect copyright.PENANALzaqxmB4uO
*10922Please respect copyright.PENANAgUkRcptGqp
*10922Please respect copyright.PENANAtwwWfs44La
10922Please respect copyright.PENANAs77xCbMCkA
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAWTggzoDdBg
10922Please respect copyright.PENANAj59zMSXSWB
10922Please respect copyright.PENANAOpx6FzHzXO
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”10922Please respect copyright.PENANAVUm0Qqfmcb
10922Please respect copyright.PENANAq1Kfp6xpxl
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”10922Please respect copyright.PENANANghJFgnAb4
10922Please respect copyright.PENANArha886Kiwr
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”10922Please respect copyright.PENANAirwqqyJszi
10922Please respect copyright.PENANANNkJthLL7c
“Iya sih, tapi nggak papa pak”10922Please respect copyright.PENANAxWUHAFKa8G
10922Please respect copyright.PENANALrdDkwUyXn
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”10922Please respect copyright.PENANAsRVL7K39O7
10922Please respect copyright.PENANAa9QzlZUjzS
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”10922Please respect copyright.PENANAQ8kmuWHzkv
10922Please respect copyright.PENANAa4pwOAJ5OC
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANADWJifbdbCe
10922Please respect copyright.PENANATIWwebVG8Q
“Haha iya, pak Bowo item, haha”10922Please respect copyright.PENANAFr4MN1zdnk
10922Please respect copyright.PENANA8wo4ARXjiv
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”10922Please respect copyright.PENANApqOrwWhMvF
10922Please respect copyright.PENANAVCnOINjUCK
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”10922Please respect copyright.PENANALzFHELaEp5
10922Please respect copyright.PENANAeiSagO9lMo
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”10922Please respect copyright.PENANABcXOdx0Ee3
10922Please respect copyright.PENANAjv9N6RbxHs
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAgSYjyvRjrz
10922Please respect copyright.PENANAqgRSxdzjSP
10922Please respect copyright.PENANAoO4EfzoGst
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.10922Please respect copyright.PENANAkYDmmy3MUD
10922Please respect copyright.PENANA0fGorEhpSs
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.10922Please respect copyright.PENANAGREy2CA7y6
10922Please respect copyright.PENANADhDP8bZek7
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.10922Please respect copyright.PENANA6aIQbc14k4
10922Please respect copyright.PENANAFlIMtBKwjy
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.10922Please respect copyright.PENANAFTAFNDCrAu
10922Please respect copyright.PENANAsZlOR9gaW8
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.10922Please respect copyright.PENANADv5SpWGkX3
10922Please respect copyright.PENANAXrWuRzopI1
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.10922Please respect copyright.PENANAOZg1mgq3Ac
10922Please respect copyright.PENANApX4R9pV9BV
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.10922Please respect copyright.PENANANt0Eh3zWHH
10922Please respect copyright.PENANAgk2nDb9byO
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.10922Please respect copyright.PENANAOk4E1T6enc
10922Please respect copyright.PENANAG3JZLpqX1P
10922Please respect copyright.PENANAng46HPhRm9
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.10922Please respect copyright.PENANAtKeR5VfCy1
10922Please respect copyright.PENANAMUOZX9Tliz
“Eh nggak kok pak, hehe”10922Please respect copyright.PENANAYl76IZ9peV
10922Please respect copyright.PENANA7DoudsZbDW
“Mikirin apa?”10922Please respect copyright.PENANAeshvaZcUDa
10922Please respect copyright.PENANAfvkaclg9Yo
10922Please respect copyright.PENANAX8JGgMXyey
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.10922Please respect copyright.PENANAlj8OC1Hioi
10922Please respect copyright.PENANABfUjYkSQvc
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.10922Please respect copyright.PENANAXIdgQPDSIp
10922Please respect copyright.PENANARJh7892A9t
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.10922Please respect copyright.PENANArYk8a9J2cw
10922Please respect copyright.PENANAvGCyjaU8JI
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.10922Please respect copyright.PENANA3I4BhbrVP8
10922Please respect copyright.PENANAjnBfYCzlPH
10922Please respect copyright.PENANAXOCo3g1RpJ
“Cit…”10922Please respect copyright.PENANA0nIHHySRTv
10922Please respect copyright.PENANAnyzFH48g80
“Pak…”10922Please respect copyright.PENANAHLuWaKZ4qn
10922Please respect copyright.PENANA0REfSYTEB2
10922Please respect copyright.PENANA2UA38wJl6M
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.10922Please respect copyright.PENANAAlbolG2Q6v
10922Please respect copyright.PENANAxnWSOvBbq9
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.10922Please respect copyright.PENANALmvkC4zqnf
10922Please respect copyright.PENANAf6pco9OmOQ
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.10922Please respect copyright.PENANAWDkMLlzHQ1
10922Please respect copyright.PENANAY1FVblzUyP
10922Please respect copyright.PENANA3lSscoKKxw
Cup…10922Please respect copyright.PENANAntQKjFge12
10922Please respect copyright.PENANAdNMuKqTQD0
10922Please respect copyright.PENANA7s5mBPTUhh
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.10922Please respect copyright.PENANAByf3tbwi5z
10922Please respect copyright.PENANANeyLmslitf
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.10922Please respect copyright.PENANAnsUb2a6zPl
10922Please respect copyright.PENANA7orH7j8AF0
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.10922Please respect copyright.PENANAx1ooQHvXNv
10922Please respect copyright.PENANACjIWHveqBL
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.10922Please respect copyright.PENANAyUKiOL2uSN
10922Please respect copyright.PENANACcyHrcX59t
10922Please respect copyright.PENANAaRbjl6YqlS
“Cita…”10922Please respect copyright.PENANAKaCapY64VY
10922Please respect copyright.PENANAlrv2SNHn5j
“Iya pak?”10922Please respect copyright.PENANA1QEhvgD0sr
10922Please respect copyright.PENANAc9SMT9GUXi
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…10922Please respect copyright.PENANAIUx2fZcmrq
10922Please respect copyright.PENANAiZzRi7pxtk
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.10922Please respect copyright.PENANACcy1J2S7Xp
10922Please respect copyright.PENANAhcqpNP25Hl
10922Please respect copyright.PENANArOwawW9NUI
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.10922Please respect copyright.PENANAI6C3IC5k5F
10922Please respect copyright.PENANAY2OLf8OVOk
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.10922Please respect copyright.PENANALQkYosV8W7
10922Please respect copyright.PENANA9MTSYAPQ9m
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAOislloo4Xh
10922Please respect copyright.PENANA2Yv8GEZ6AV
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.10922Please respect copyright.PENANA4Pe5IB4tdm
10922Please respect copyright.PENANASJmDbWqP52
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.10922Please respect copyright.PENANAZcwxd5rS8W
10922Please respect copyright.PENANA8O5xFagaPz
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.10922Please respect copyright.PENANAESVjiOqB3W
10922Please respect copyright.PENANA1RqxwoYSgo
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?10922Please respect copyright.PENANAY7Crc0JWIj
10922Please respect copyright.PENANAjWOIm7aE2F
10922Please respect copyright.PENANAztv5uwFDbT
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.10922Please respect copyright.PENANA27azJ6EkDV
10922Please respect copyright.PENANAI5PZPijC0Z
10922Please respect copyright.PENANAlj2deSXR4L
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.10922Please respect copyright.PENANA12LEw49BJE
10922Please respect copyright.PENANAty1H3sXOeK
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.10922Please respect copyright.PENANALd0zgr0Epx
10922Please respect copyright.PENANAaWJrmcAZOw
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.10922Please respect copyright.PENANALxVC0sffUr
10922Please respect copyright.PENANAb4zjfnNZHy
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.10922Please respect copyright.PENANA2nuoV0NVGq
10922Please respect copyright.PENANACHKqV4Vd5S
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.10922Please respect copyright.PENANA6ZzeY3Apjo
10922Please respect copyright.PENANAsRrd5R4dy4
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.10922Please respect copyright.PENANAlxCnCVdvaD
10922Please respect copyright.PENANAmF6RlliAir
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.10922Please respect copyright.PENANAJ4fdSisvFo
10922Please respect copyright.PENANAx5kVsQJjSq
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.10922Please respect copyright.PENANAdKKgm6YtAu
10922Please respect copyright.PENANA9dy2s3nEYq
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.10922Please respect copyright.PENANA6px6LN6LES
10922Please respect copyright.PENANA9Lf529MHK9
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.10922Please respect copyright.PENANATVPSIk8RUd
10922Please respect copyright.PENANA7mNm3Mj5Qx
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.10922Please respect copyright.PENANAlQtIelY0w3
10922Please respect copyright.PENANAawlCQDwhN9
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.10922Please respect copyright.PENANA7ukUe1j8q2
10922Please respect copyright.PENANAedv01Rfz7H
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.10922Please respect copyright.PENANANklSDGp9bF
10922Please respect copyright.PENANAOifn0tBE2z
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.10922Please respect copyright.PENANABbQ1DlDkxm
10922Please respect copyright.PENANABGXKJ4sT08
10922Please respect copyright.PENANAg0pjs2ChVc
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”10922Please respect copyright.PENANAU1MZuT2ySV
10922Please respect copyright.PENANA9FrpOzsyXy
10922Please respect copyright.PENANAOdPxCdXx6K
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.10922Please respect copyright.PENANAXfE99JcHXu
10922Please respect copyright.PENANAHifly9Zv38
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.10922Please respect copyright.PENANAZ1ASOb6GUe
10922Please respect copyright.PENANAaQ4vhMV1Kd
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.10922Please respect copyright.PENANAzjUhf8ZtmQ
10922Please respect copyright.PENANAtOAd14Vpwe
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.10922Please respect copyright.PENANAuXRySKPLCu
10922Please respect copyright.PENANAYod7MijW4K
10922Please respect copyright.PENANAjWC3KJibsq
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.10922Please respect copyright.PENANAbiOClUtPzG
10922Please respect copyright.PENANAWI5xkhbdVo
10922Please respect copyright.PENANAc1Fa1zFAp7
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.10922Please respect copyright.PENANAygTr9JFlIq
10922Please respect copyright.PENANAgcdgmL9DJl
10922Please respect copyright.PENANAI5HQP07VjM
“Aaahhsssshhh…”10922Please respect copyright.PENANAPvpqJQfTh8
10922Please respect copyright.PENANAdAmH1uaeGK
10922Please respect copyright.PENANANjbOf3xlE5
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.10922Please respect copyright.PENANA3IwSjVUKHl
10922Please respect copyright.PENANAgtfmzG85Yb
10922Please respect copyright.PENANAy0m1Vb4QEX
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.10922Please respect copyright.PENANATYlb9qTe70
10922Please respect copyright.PENANAnzBDifMZFU
10922Please respect copyright.PENANAS73tiGz8jx
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.10922Please respect copyright.PENANA05yV22yCjl
10922Please respect copyright.PENANAZQeC4bKz41
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.10922Please respect copyright.PENANAd65wRNRbQN
10922Please respect copyright.PENANABF1PxBQmUF
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.10922Please respect copyright.PENANArSFQdCfHSj
10922Please respect copyright.PENANAkZpsMdn3Pm
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.10922Please respect copyright.PENANA6jQNe0D4e5
10922Please respect copyright.PENANAU3m4YUdd6k
10922Please respect copyright.PENANAAUMRhXqF2k
“Aaaaaaaaahhhhhh…”10922Please respect copyright.PENANA3kaKXXBGTS
10922Please respect copyright.PENANANobQVLY59E
10922Please respect copyright.PENANANregUoiRUO
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.10922Please respect copyright.PENANA9ddaS0RocY
10922Please respect copyright.PENANAyxlcbsWkOL
10922Please respect copyright.PENANAoWU7THlFj1
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”10922Please respect copyright.PENANAESfFhnYlNh
10922Please respect copyright.PENANAw9sEU3FhLN
10922Please respect copyright.PENANAjuASGCw2gt
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.10922Please respect copyright.PENANACzYLLPv4YP
10922Please respect copyright.PENANAvo07zHi5xr
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.10922Please respect copyright.PENANAXZq7gZi1Ke
10922Please respect copyright.PENANAxYoszHeu1m
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.10922Please respect copyright.PENANAz3NsSCqpCJ
10922Please respect copyright.PENANAlhwDlG5z9I
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.10922Please respect copyright.PENANAiRWNagnPMr
10922Please respect copyright.PENANA3TuUEZn1SI
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.10922Please respect copyright.PENANAYPUs9TYcKJ
10922Please respect copyright.PENANAYm0rYsD9Tf
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.10922Please respect copyright.PENANAnGo5klowp9
10922Please respect copyright.PENANA2fyfWfM0JU
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.10922Please respect copyright.PENANAdZcUDWfBH7
10922Please respect copyright.PENANA4IvilbnRrJ
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAfCUkltl0fl
10922Please respect copyright.PENANAQ24wGvxZMf
10922Please respect copyright.PENANA0vmHp7dWEq
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAt2Mo351ch8
10922Please respect copyright.PENANAaFrqtwIw9m
10922Please respect copyright.PENANAGzOjEOUodk
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.10922Please respect copyright.PENANAWcIofQsX0Z
10922Please respect copyright.PENANA3DqfAxAp7f
10922Please respect copyright.PENANAsTgGrw9rs6
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.10922Please respect copyright.PENANADFtYikBq0P
10922Please respect copyright.PENANA0PFWzLs1j8
10922Please respect copyright.PENANAJW9e7ZUQj2
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.10922Please respect copyright.PENANAHVu0Aa6QCN
10922Please respect copyright.PENANAki38X0Kv1E
10922Please respect copyright.PENANAAoRNBDn3Kh
“Aaahhhh…”10922Please respect copyright.PENANA7NZAZy6EAb
10922Please respect copyright.PENANA0QUqTwPmQU
10922Please respect copyright.PENANARKQ3bNT3ft
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.10922Please respect copyright.PENANAq8fdBanrrq
10922Please respect copyright.PENANAwEl71Dwqab
10922Please respect copyright.PENANANQz5QL5TgU
“Aaaaahhhhh…”10922Please respect copyright.PENANA5i5zBBiSmR
10922Please respect copyright.PENANAS2U9r2uLag
10922Please respect copyright.PENANAIDuKAJXVMg
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.10922Please respect copyright.PENANAxU0Qup6jkp
10922Please respect copyright.PENANAUPEID09x3r
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.10922Please respect copyright.PENANA0EBw9mrItY
10922Please respect copyright.PENANA0gRgEcRBUH
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.10922Please respect copyright.PENANAI0OX2i9pGe
10922Please respect copyright.PENANAHr4vDYJZaL
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.10922Please respect copyright.PENANAudgmq0L95z
10922Please respect copyright.PENANArKHHsCKmjk
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.10922Please respect copyright.PENANAPSLRH8Ojaw
10922Please respect copyright.PENANA6vH0pnpATk
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAZyp23bZEFk
10922Please respect copyright.PENANA184OCXkAqi
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.10922Please respect copyright.PENANABv4EBGpUKK
10922Please respect copyright.PENANASjJjE4gTPq
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.10922Please respect copyright.PENANA9vIJqeOrB6
10922Please respect copyright.PENANAwSWPWfq0A9
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.10922Please respect copyright.PENANA4jEh9YFgw4
10922Please respect copyright.PENANAOTki0hhwhn
10922Please respect copyright.PENANA8aPInMhvO5
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.10922Please respect copyright.PENANAdjpoS9gbIZ
10922Please respect copyright.PENANA6IizkeFqLt
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.10922Please respect copyright.PENANAZVsfHZEk6A
10922Please respect copyright.PENANAZQLLJ4QO5A
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAcroOHz76Re
10922Please respect copyright.PENANAAQE6zgJsUI
10922Please respect copyright.PENANAAEks4vrCn3
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.10922Please respect copyright.PENANAm48UwiDe9o
10922Please respect copyright.PENANAz7OPYqBAGF
10922Please respect copyright.PENANAqFA9uNOmU3
“Aaahh sssssshhhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAS1cF4YJlX0
10922Please respect copyright.PENANAUIw1VZj7aW
10922Please respect copyright.PENANArwEeu0fJDS
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.10922Please respect copyright.PENANA3V05l2gXAo
10922Please respect copyright.PENANABduE4BCkBG
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.10922Please respect copyright.PENANADVObmwYFJP
10922Please respect copyright.PENANAvUzQGsxbnJ
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.10922Please respect copyright.PENANAQNlEqWvDvv
10922Please respect copyright.PENANA7PFameRJ8s
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.10922Please respect copyright.PENANAnIUPubNk1U
10922Please respect copyright.PENANAAAvfbkmudU
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.10922Please respect copyright.PENANAvcJGhV7XxC
10922Please respect copyright.PENANA3s7tJUvgtG
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.10922Please respect copyright.PENANAnp9BX5kPNM
10922Please respect copyright.PENANA9qUC4GQTAf
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.10922Please respect copyright.PENANAB6NHbSJRrV
10922Please respect copyright.PENANANcaSNaKPvz
10922Please respect copyright.PENANA8LvpBquSte
“Aaakkhhh…”10922Please respect copyright.PENANABSvoZdfNiD
10922Please respect copyright.PENANA2DOcBlrrti
10922Please respect copyright.PENANAKNsfHwk9td
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.10922Please respect copyright.PENANA4inVRltSn2
10922Please respect copyright.PENANAQYZOaEVts1
10922Please respect copyright.PENANAIdsmsP9IRB
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.10922Please respect copyright.PENANAP9xKDPQ8dI
10922Please respect copyright.PENANAQn5Px6nIcr
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.10922Please respect copyright.PENANAFMLmoYgIJY
10922Please respect copyright.PENANABEtVHe98uY
10922Please respect copyright.PENANA97FXnbEL5W
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.10922Please respect copyright.PENANAoMeDKZVHev
10922Please respect copyright.PENANATLuMMQZaDW
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.10922Please respect copyright.PENANADMeF9KtHKp
10922Please respect copyright.PENANAaTbCogtwNP
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.10922Please respect copyright.PENANA8g2QssOW33
10922Please respect copyright.PENANAHvQ11gZCZM
10922Please respect copyright.PENANAaIP8qlfI3Q
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”10922Please respect copyright.PENANAqliU1N7mO5
10922Please respect copyright.PENANABOOxFYkmM4
10922Please respect copyright.PENANAVWJzpabUC8
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.10922Please respect copyright.PENANAGeYf1lleYO
10922Please respect copyright.PENANAOtwSz6LV5B
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.10922Please respect copyright.PENANABb9lCTeKLY
10922Please respect copyright.PENANAjDKyC79kVp
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.10922Please respect copyright.PENANAa1cKqDlZvh
10922Please respect copyright.PENANAPSqW1sDxyc
10922Please respect copyright.PENANAjdE2dQWe43
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.10922Please respect copyright.PENANAMpqdSfFDYV
10922Please respect copyright.PENANAYOFwDEvKWJ
10922Please respect copyright.PENANAivCVJLlXGE
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.10922Please respect copyright.PENANAAntgJROMpF
10922Please respect copyright.PENANAbTuoPLNPP1
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.10922Please respect copyright.PENANACBrvUrbNIg
10922Please respect copyright.PENANAoy8QmR4WNR
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.10922Please respect copyright.PENANAHpvDQn0Wmj
10922Please respect copyright.PENANAQnnvz1HcDa
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.10922Please respect copyright.PENANAwwbmTASx5l
10922Please respect copyright.PENANA1F0S3qfaLQ
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.10922Please respect copyright.PENANABTDFQi8mTQ
10922Please respect copyright.PENANAUP4CNxDrz9
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.10922Please respect copyright.PENANAiYDA3y6aqY
10922Please respect copyright.PENANAqldsMvPTKk
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.10922Please respect copyright.PENANAUaCqYnLcvz
10922Please respect copyright.PENANA2GM4MloIB9
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.10922Please respect copyright.PENANAPgyvzcE6wp
10922Please respect copyright.PENANAU3gQjBFzEl
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!10922Please respect copyright.PENANACvcyp6vVlJ
10922Please respect copyright.PENANASfofzL1NlS
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.10922Please respect copyright.PENANANviErlrs7g
10922Please respect copyright.PENANAR0eUgvFcYr
10922Please respect copyright.PENANAjCMV7fMbnj
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.10922Please respect copyright.PENANAUH6lL5Cg8F
10922Please respect copyright.PENANAFByegX0EsF
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.10922Please respect copyright.PENANAJkm8BKkGOZ
10922Please respect copyright.PENANAV85dTMyxPV
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.10922Please respect copyright.PENANAtRqe1wcz33
10922Please respect copyright.PENANAyflGCZ4d1o
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.10922Please respect copyright.PENANAAfDVJ7ujyG
10922Please respect copyright.PENANAvY3qSXglg7
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.10922Please respect copyright.PENANAzcNYpMWmxu
10922Please respect copyright.PENANACuGdn87G5o
10922Please respect copyright.PENANArp9RifkbzH
“Eemmmhhh… sssshhhh…”10922Please respect copyright.PENANAH9RpY4HPKS
10922Please respect copyright.PENANACQuJM6Y6Rr
10922Please respect copyright.PENANAraw9q9T6Km
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.10922Please respect copyright.PENANAC2lUxssUid
10922Please respect copyright.PENANAeoN8ZF99bG
10922Please respect copyright.PENANAjZg9RiEiJP
“Aaaaahhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAKEgnmnZqYD
10922Please respect copyright.PENANAd6jTFgkdCn
10922Please respect copyright.PENANAiug89c56qP
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.10922Please respect copyright.PENANA5wXGMkcKGq
10922Please respect copyright.PENANAsBSbW4eLpG
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!10922Please respect copyright.PENANAfiFHBhuPMO
10922Please respect copyright.PENANAfmSSE3QQKM
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.10922Please respect copyright.PENANAVYfUrLhe6p
10922Please respect copyright.PENANAq9cLQbpDj9
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.10922Please respect copyright.PENANAu9N8UQkast
10922Please respect copyright.PENANAbLZp0Xus8f
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.10922Please respect copyright.PENANAvjlnWzc28q
10922Please respect copyright.PENANAdbEgfOmfM8
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.10922Please respect copyright.PENANAvL1I2drccE
10922Please respect copyright.PENANAny83hQQcsy
10922Please respect copyright.PENANAvmEHBLk1oY
“Aaaaaahhhhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAA4E45fPPKs
10922Please respect copyright.PENANAey0x2hrFV3
10922Please respect copyright.PENANAfMg0I8iKmt
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.10922Please respect copyright.PENANAwVasUhfs3Z
10922Please respect copyright.PENANAqA2VYmDUP1
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANA9kF9OPBVdZ
10922Please respect copyright.PENANAkZVXp5dGIs
10922Please respect copyright.PENANAXbtNh5e6sW
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”10922Please respect copyright.PENANA8Tg4WSOXcU
10922Please respect copyright.PENANAvBP0l2cUZy
10922Please respect copyright.PENANAB3gzTfQGPc
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.10922Please respect copyright.PENANAYByZCs5JzG
10922Please respect copyright.PENANAToQ9UxwfLv
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.10922Please respect copyright.PENANAFFi2QMEnis
10922Please respect copyright.PENANAXCRvULMtO5
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”10922Please respect copyright.PENANASV6e4IyXuY
10922Please respect copyright.PENANAzB2QLctHRw
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.10922Please respect copyright.PENANATHYPQQwcSa
10922Please respect copyright.PENANAnSu9flLzU7
10922Please respect copyright.PENANA87AqEqk2z4
“Eeeemmpphhh…”10922Please respect copyright.PENANA4B0GVttftp
10922Please respect copyright.PENANAvuYVjqqCSu
10922Please respect copyright.PENANAsVsU5TUhaW
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.10922Please respect copyright.PENANA6ZFGmxK3d2
10922Please respect copyright.PENANA3Yc2kDmmov
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.10922Please respect copyright.PENANATjaujHnpLb
10922Please respect copyright.PENANAzs6zmTjvgk
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.10922Please respect copyright.PENANAemuIUhimDW
10922Please respect copyright.PENANAhFQmAd6t4N
10922Please respect copyright.PENANAyBIYiuM3pY
“Eeemmhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAz3vKKaCC3o
10922Please respect copyright.PENANAxZgnPS6mND
10922Please respect copyright.PENANAzOOEBQ34aE
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.10922Please respect copyright.PENANAcoC9mAHb9n
10922Please respect copyright.PENANAhFDUZh92vz
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.10922Please respect copyright.PENANAyF9Tl3pNEt
10922Please respect copyright.PENANA6FYNd7QnVW
10922Please respect copyright.PENANASCzP19czNl
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”10922Please respect copyright.PENANAuyj91iMoao
10922Please respect copyright.PENANAlYrubYIQ0h
10922Please respect copyright.PENANARrZpjMQiHi
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.10922Please respect copyright.PENANAFCIQHAYOpd
10922Please respect copyright.PENANAv11JwMOIDE
10922Please respect copyright.PENANAyjt6Wiolpj
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.10922Please respect copyright.PENANA67QIH8Ir8H
10922Please respect copyright.PENANAKhSCD3qAyn
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.10922Please respect copyright.PENANAMT8MOeC1v9
10922Please respect copyright.PENANA9qC0RGVveU
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.10922Please respect copyright.PENANARoicHkbseV
10922Please respect copyright.PENANAPkbX6ZDAMp
10922Please respect copyright.PENANABCDPZr07IJ
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.10922Please respect copyright.PENANANlpFAWvi85
10922Please respect copyright.PENANAHp84PThyvl
10922Please respect copyright.PENANAp7JlBBMjUZ
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.10922Please respect copyright.PENANAr0F3XZyLFM
10922Please respect copyright.PENANAM9ldbX6dmd
10922Please respect copyright.PENANA2Sm9crRZ0w
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.10922Please respect copyright.PENANAp0Cs6cJVgM
10922Please respect copyright.PENANAFJR1DU8UOs
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.10922Please respect copyright.PENANA4RMvXTR5rZ
10922Please respect copyright.PENANAbwrRevI751
10922Please respect copyright.PENANAd23P6S7lUf
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”10922Please respect copyright.PENANAPVI58VOcfy
10922Please respect copyright.PENANAwTQhSjHTY9
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”10922Please respect copyright.PENANAqsIDRKnJWX
10922Please respect copyright.PENANAmO6LEKyQlJ
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”10922Please respect copyright.PENANAvMMoH0HHA6
10922Please respect copyright.PENANAL22TlnAnXn
10922Please respect copyright.PENANAJwSq6I5IzT
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.10922Please respect copyright.PENANA1ZoBrm5Ek9
10922Please respect copyright.PENANAzcjAdFNHCC
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.10922Please respect copyright.PENANAgqHh649zjB
10922Please respect copyright.PENANA7JKriSeZUA
10922Please respect copyright.PENANAiX8CEcgu3R
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”10922Please respect copyright.PENANAYuB0SGIMgg
10922Please respect copyright.PENANAXGPSSLieCp
10922Please respect copyright.PENANAKkZ5uCW1lp
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.10922Please respect copyright.PENANApIrZkaDGC6
10922Please respect copyright.PENANAcmYpbwbv8N
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.10922Please respect copyright.PENANApN0GQsaakR
10922Please respect copyright.PENANA5yR63uyCDC
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.10922Please respect copyright.PENANAtYmSK427WA
10922Please respect copyright.PENANAh67LKiYvPd
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.10922Please respect copyright.PENANAgqIfvR9jbz
10922Please respect copyright.PENANAoziRiDVCjr
10922Please respect copyright.PENANAxJvslM65w5
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”10922Please respect copyright.PENANAgIOx9p3P0d
10922Please respect copyright.PENANAkUSCieEMBz
10922Please respect copyright.PENANAtYGc0NcC4r
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAgHovwJcnRl
10922Please respect copyright.PENANAZv1oCmYoz7
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.10922Please respect copyright.PENANA6giAZWcA9F
10922Please respect copyright.PENANAyAI3fwZ0Vm
10922Please respect copyright.PENANA0oGwGq6XXW
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAJflDIStuD8
10922Please respect copyright.PENANAn6VNt7O4rt
10922Please respect copyright.PENANAn0iQIwa1Zc
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.10922Please respect copyright.PENANAsW1LfEIMQh
10922Please respect copyright.PENANAY3bxr3zwFb
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.10922Please respect copyright.PENANA4BXrcdeyQk
10922Please respect copyright.PENANAVCgWiqGJy7
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.10922Please respect copyright.PENANA7OMv5fmWwq
10922Please respect copyright.PENANALTHJr66XdW
Plok plok plok plok plok10922Please respect copyright.PENANA1KBbebnKR4
Plok plok plok plok plok10922Please respect copyright.PENANAE7IssBmKLY
10922Please respect copyright.PENANA91fAoG2xn7
10922Please respect copyright.PENANA1jg7ZVOGN4
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”10922Please respect copyright.PENANAolRJN6ppg7
10922Please respect copyright.PENANAzok6rmOqZc
10922Please respect copyright.PENANAz2Q5tWaoiN
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.10922Please respect copyright.PENANAgSzApz6xWW
10922Please respect copyright.PENANAQXNWW0n4V2
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.10922Please respect copyright.PENANAn0LjdBOaLq
10922Please respect copyright.PENANAb1tqAldaBK
10922Please respect copyright.PENANAaj6YjEwqtH
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAE8z4UaJDbW
10922Please respect copyright.PENANA5H5NwpxQyW
10922Please respect copyright.PENANArxdm2ejjjg
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.10922Please respect copyright.PENANAImCmGpnQPR
10922Please respect copyright.PENANAn9oH28XeTq
10922Please respect copyright.PENANAZ6u9llIZbe
“Aaakkhhh…”10922Please respect copyright.PENANAxRyTu8WmYj
10922Please respect copyright.PENANAhJ51QcLIIZ
10922Please respect copyright.PENANAIS6BaNG27P
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.10922Please respect copyright.PENANAUO6bqGjh7u
10922Please respect copyright.PENANASz2TydyYLi
10922Please respect copyright.PENANAV2fiSG3Zb7
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”10922Please respect copyright.PENANAyou82fSWyg
10922Please respect copyright.PENANAIen1Ul7Znz
10922Please respect copyright.PENANAGZjlEmf5lO
Croot croot croot croot croot10922Please respect copyright.PENANA9q78DHemeV
10922Please respect copyright.PENANABdT5ZA1FkH
10922Please respect copyright.PENANAU9l3cdmY43
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.10922Please respect copyright.PENANAvIwgBxpBFM
10922Please respect copyright.PENANAQQILMG5VMf
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.10922Please respect copyright.PENANAbFwvZuOcci
10922Please respect copyright.PENANAgiMkHNy2ND
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.10922Please respect copyright.PENANAYlimH9Ahe9
10922Please respect copyright.PENANALgGwVxanq8
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.10922Please respect copyright.PENANAnGrFvRoxuN
10922Please respect copyright.PENANA4sN3SIosIq
10922Please respect copyright.PENANAvkO7QUUmqh
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.10922Please respect copyright.PENANAylhOMCht5D
10922Please respect copyright.PENANAhtqlFZvB65
“Terima kasih juga, mas”10922Please respect copyright.PENANAEHTS5W6C41
10922Please respect copyright.PENANANln3Is13aO
*10922Please respect copyright.PENANABvaJJl1Yio
*10922Please respect copyright.PENANAvnN2R6BLMu
*10922Please respect copyright.PENANAuy0DyraXL3
*10922Please respect copyright.PENANAc7tkizPRyy
*10922Please respect copyright.PENANAB24Lu2kVFR