11305Please respect copyright.PENANAT9lXgqc79z
11305Please respect copyright.PENANAAHGEPgs3nt
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11305Please respect copyright.PENANAAKDplEasUf
11305Please respect copyright.PENANAi1CqKW3l6s
11305Please respect copyright.PENANA4CoCGnCbAO
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11305Please respect copyright.PENANAjgblLF05CT
11305Please respect copyright.PENANAptLgbkVJwR
*11305Please respect copyright.PENANAs3Q84Yavng
*11305Please respect copyright.PENANAtUjFx98Whr
*11305Please respect copyright.PENANAbG7xk9ZPO4
*11305Please respect copyright.PENANARKxCcxEZaL
11305Please respect copyright.PENANAQiIpd67RT9
Beberapa jam sebelumnya11305Please respect copyright.PENANA5IieS6Aqrh
11305Please respect copyright.PENANA8xCLAhGGPF
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11305Please respect copyright.PENANAqOOAoZZrOh
11305Please respect copyright.PENANAcFrNAAvbHB
11305Please respect copyright.PENANAgNSENAxFEm
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11305Please respect copyright.PENANAcU37SvGozB
11305Please respect copyright.PENANA4Layw2yqMV
“Udah kok pak, kenapa emang?”11305Please respect copyright.PENANAqYkxNAN0WZ
11305Please respect copyright.PENANA6pftdfMTqs
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11305Please respect copyright.PENANAxJuG5RHv0T
11305Please respect copyright.PENANAtG7FyCUESO
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11305Please respect copyright.PENANAALWxzuvme4
11305Please respect copyright.PENANAN5KPvjGTvy
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11305Please respect copyright.PENANA5gniROXCix
11305Please respect copyright.PENANABUGCMxX7Bo
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11305Please respect copyright.PENANAhk27fOnZDI
11305Please respect copyright.PENANAcy18AqRgpD
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11305Please respect copyright.PENANALEpmTzBt1c
11305Please respect copyright.PENANA0R7iNlLv9u
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11305Please respect copyright.PENANAm1o9gjqQZm
11305Please respect copyright.PENANATIq0bgq4dn
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11305Please respect copyright.PENANA2b4owvf6b7
11305Please respect copyright.PENANAiA9jGaGzzP
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11305Please respect copyright.PENANA0WUvaMJlrN
11305Please respect copyright.PENANA8yCfUzKFJO
11305Please respect copyright.PENANAEbUKN1MIsH
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11305Please respect copyright.PENANAooXgniOb6K
11305Please respect copyright.PENANAN3WWYZKlXu
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11305Please respect copyright.PENANAW5Spjsjmi6
11305Please respect copyright.PENANA3uQQT5ZGZO
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11305Please respect copyright.PENANA2Gz3EZMjJx
11305Please respect copyright.PENANArFykXYsiBK
11305Please respect copyright.PENANABl0FbvlqEV
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11305Please respect copyright.PENANAHH4OvvYLOX
11305Please respect copyright.PENANAEkpa1wdXyf
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANApkFOXt7EjM
11305Please respect copyright.PENANAe6TiaH3dHz
11305Please respect copyright.PENANAL4m7pSdUnW
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11305Please respect copyright.PENANA5JMwa26OV1
11305Please respect copyright.PENANAa6cZxydrei
11305Please respect copyright.PENANA3J0qk2bFmp
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11305Please respect copyright.PENANA6RrYS79sN3
11305Please respect copyright.PENANAqAdCyzkKIO
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11305Please respect copyright.PENANACsIaQgrhWd
11305Please respect copyright.PENANApqGrqjGybB
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11305Please respect copyright.PENANAnvN6D9t6cD
11305Please respect copyright.PENANAQYgNKTBwRo
11305Please respect copyright.PENANAetGnqRNMiG
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11305Please respect copyright.PENANAjNwYMM266t
11305Please respect copyright.PENANASlkWLN8yxB
11305Please respect copyright.PENANAN9abSlbDHZ
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11305Please respect copyright.PENANAjTCkRGUnKk
11305Please respect copyright.PENANAIEtfxiFBaK
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11305Please respect copyright.PENANAMYAHEyYCrB
11305Please respect copyright.PENANAdyPhJk0pOe
“Oh ya?”11305Please respect copyright.PENANAmQXtAGwYhK
11305Please respect copyright.PENANAmlsxmTGu5s
“Iya, lihat aja entar malem”11305Please respect copyright.PENANAEtlu8C55Du
11305Please respect copyright.PENANAr6pg7PfwID
*11305Please respect copyright.PENANAgIeT1E07Dh
*11305Please respect copyright.PENANADT5KOhBPtP
*11305Please respect copyright.PENANAYd7hq1VISU
*11305Please respect copyright.PENANAq1gpwuZijP
11305Please respect copyright.PENANAq6HOANKo6O
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11305Please respect copyright.PENANAE66D5Vf7gk
11305Please respect copyright.PENANAa86iNo3oCN
11305Please respect copyright.PENANAlAnflH8lZ8
“Kita cari makan yuk Cit”11305Please respect copyright.PENANAzB8uY2V9LZ
11305Please respect copyright.PENANAboe6uCR7YM
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11305Please respect copyright.PENANAcUccIFxiCH
11305Please respect copyright.PENANAm8iDsFEKFS
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11305Please respect copyright.PENANAPhWwGibepa
11305Please respect copyright.PENANAvmibCR3HDj
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11305Please respect copyright.PENANA1WY399izAz
11305Please respect copyright.PENANAMkzE0XdIg8
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11305Please respect copyright.PENANA71WKHgTul5
11305Please respect copyright.PENANAhkdZwRKeAV
11305Please respect copyright.PENANAwQciU1WiB8
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11305Please respect copyright.PENANA5qnEUT7EJ4
11305Please respect copyright.PENANAVwcISCWWCb
11305Please respect copyright.PENANA6Rloya1L1h
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11305Please respect copyright.PENANAzHtt4p3Ohm
11305Please respect copyright.PENANAYKO96RZQ5d
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11305Please respect copyright.PENANA6Sdcqpy20m
11305Please respect copyright.PENANAYvC1wac9wb
11305Please respect copyright.PENANARZaXI5hCMx
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11305Please respect copyright.PENANAIvJoJUIj9S
11305Please respect copyright.PENANAcklFITLD2v
11305Please respect copyright.PENANA1ORNQigbkM
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11305Please respect copyright.PENANAGKqBLzZBEe
11305Please respect copyright.PENANAwMSik7Kubu
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11305Please respect copyright.PENANAsiwLy8eOa4
11305Please respect copyright.PENANA1CXcI7xLRQ
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAnLfE9Ui8WC
11305Please respect copyright.PENANAFqlYlWe2gA
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11305Please respect copyright.PENANAcnxO9VeC6E
11305Please respect copyright.PENANAQbEY9Q2wgZ
“Haha yaudah mana sini?”11305Please respect copyright.PENANADdiX4a0s9w
11305Please respect copyright.PENANAKgWnWlTDwg
11305Please respect copyright.PENANAolnAMIhkhK
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11305Please respect copyright.PENANAYK0D750kzb
11305Please respect copyright.PENANAGRJrygo54K
11305Please respect copyright.PENANAfnNK3Acgm1
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11305Please respect copyright.PENANANvsJq96D3j
11305Please respect copyright.PENANAfEgtlFEY6u
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11305Please respect copyright.PENANAib90rSJuxv
11305Please respect copyright.PENANA8WDXhfvL5I
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11305Please respect copyright.PENANABty8GmcVwT
11305Please respect copyright.PENANAyT5ch1yLcp
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAtPNMageyso
11305Please respect copyright.PENANAWsd9rmGcJs
“Beneran?”11305Please respect copyright.PENANAe53S07aIYE
11305Please respect copyright.PENANA3VmcsXknSN
“Iya”11305Please respect copyright.PENANAXe6iSOcI2A
11305Please respect copyright.PENANASiqJzRSBza
“Hmm yaudah deh”11305Please respect copyright.PENANAMRHpypJ1uF
11305Please respect copyright.PENANAcZwVYBQ9ym
11305Please respect copyright.PENANAVuncNgL6IY
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11305Please respect copyright.PENANAPwmAZtZi0u
11305Please respect copyright.PENANAnww1gozZw5
11305Please respect copyright.PENANAHsw7pO6nVN
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11305Please respect copyright.PENANA36hy7eG3tg
11305Please respect copyright.PENANAeyinipALZX
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11305Please respect copyright.PENANAE5yJt9wePB
11305Please respect copyright.PENANAgYWZYSUFUw
11305Please respect copyright.PENANAbhSCgAvN7B
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11305Please respect copyright.PENANAMtCR8JuGRc
11305Please respect copyright.PENANAyavSZ7Cftp
11305Please respect copyright.PENANA1AxiUEOHbR
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11305Please respect copyright.PENANA1lE9V1xpZo
11305Please respect copyright.PENANAtRPDj3xJ8X
11305Please respect copyright.PENANAaO2SYkmhtK
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11305Please respect copyright.PENANAsrelU9yNZr
11305Please respect copyright.PENANAQA8pY6BYmU
*11305Please respect copyright.PENANAYdLgS3fcDT
*11305Please respect copyright.PENANASV9WgUn78F
*11305Please respect copyright.PENANAHeOZzduLM0
*11305Please respect copyright.PENANA0r6DESPvjJ
11305Please respect copyright.PENANAHujinxoUwz
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAxpJ2YNTxTT
11305Please respect copyright.PENANA466PAFq28c
11305Please respect copyright.PENANAje1riJsIRk
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11305Please respect copyright.PENANAq5X11XKbql
11305Please respect copyright.PENANAOGAgBJhh0h
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11305Please respect copyright.PENANAKHcy1CK3P8
11305Please respect copyright.PENANAtntKBtoG80
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11305Please respect copyright.PENANA99tnrW93BP
11305Please respect copyright.PENANAo70sLne0vl
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11305Please respect copyright.PENANATdl9oTM4Ll
11305Please respect copyright.PENANAnijcn68MNf
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11305Please respect copyright.PENANAbfxDNRejW9
11305Please respect copyright.PENANAPlyqj9pyke
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11305Please respect copyright.PENANA0jyvPmamSf
11305Please respect copyright.PENANASMHDWQ05gF
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAtI3MhoBzc8
11305Please respect copyright.PENANAW9WvFsWfSv
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11305Please respect copyright.PENANAls0fBIuAqS
11305Please respect copyright.PENANAY0c4AzBvpq
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11305Please respect copyright.PENANAQbs0RYN8l4
11305Please respect copyright.PENANAJ6C1FsTBnT
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11305Please respect copyright.PENANAsNVrhEUXG6
11305Please respect copyright.PENANAlgbJ5RV7Fv
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11305Please respect copyright.PENANALyDECHJiCg
11305Please respect copyright.PENANAChSsXLMII6
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAzqAwgSLLnY
11305Please respect copyright.PENANAfmdnIW0Zc4
11305Please respect copyright.PENANAWzvEcxsZPr
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11305Please respect copyright.PENANAtY7QLefOrn
11305Please respect copyright.PENANAVvDbNqM8Mc
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11305Please respect copyright.PENANA7u78NvAU7U
11305Please respect copyright.PENANAUJaytVr7xL
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11305Please respect copyright.PENANAiFIzEoUolm
11305Please respect copyright.PENANAQgy1iQJdS1
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11305Please respect copyright.PENANAFk8qWaCXvF
11305Please respect copyright.PENANAYjRhdew9ew
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11305Please respect copyright.PENANAn9VXkI24M8
11305Please respect copyright.PENANAn2b981jvVB
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11305Please respect copyright.PENANAruQHiGDGxs
11305Please respect copyright.PENANAjq4O8CEIEx
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11305Please respect copyright.PENANAEoAF7hTdxL
11305Please respect copyright.PENANAWAKD0YwUhL
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11305Please respect copyright.PENANAfzL6uT2xy3
11305Please respect copyright.PENANA1BykBy8n2M
11305Please respect copyright.PENANAdk88Ag4TEc
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11305Please respect copyright.PENANA5U3j7fwkMF
11305Please respect copyright.PENANALayYzWKSfW
“Eh nggak kok pak, hehe”11305Please respect copyright.PENANA3B3wSRnRLU
11305Please respect copyright.PENANAnAHGTPD0c3
“Mikirin apa?”11305Please respect copyright.PENANA3juklKuKX4
11305Please respect copyright.PENANAJTCe19nPOM
11305Please respect copyright.PENANAwxNYXTfGv9
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11305Please respect copyright.PENANA0sSwcR3MbH
11305Please respect copyright.PENANAKdCQPkaDbu
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11305Please respect copyright.PENANAq0hdQOxuMu
11305Please respect copyright.PENANAfUDPl58q0A
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11305Please respect copyright.PENANAN8BfA0MEDJ
11305Please respect copyright.PENANAm9bkudSlCJ
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11305Please respect copyright.PENANAz3Jkec8Lur
11305Please respect copyright.PENANA4SnDUlBkgK
11305Please respect copyright.PENANAW2SmVaKrSP
“Cit…”11305Please respect copyright.PENANArFBskzJou3
11305Please respect copyright.PENANAIJldoSRYEj
“Pak…”11305Please respect copyright.PENANAQ62gp3O2wK
11305Please respect copyright.PENANAbGZJOhYBVg
11305Please respect copyright.PENANAxMqH4VQaB7
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11305Please respect copyright.PENANAVPm0zGP0HG
11305Please respect copyright.PENANANVEaKadjly
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11305Please respect copyright.PENANAuIJcyBYiLe
11305Please respect copyright.PENANARc7EJWycYP
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11305Please respect copyright.PENANAUz5FIqSBPr
11305Please respect copyright.PENANAV1PprtsCSK
11305Please respect copyright.PENANAXT9wzdTuHN
Cup…11305Please respect copyright.PENANAz7X4tNUOwt
11305Please respect copyright.PENANAwLjYVh5MhF
11305Please respect copyright.PENANA3lAmO94NVP
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11305Please respect copyright.PENANA8HFWHxJngz
11305Please respect copyright.PENANAPwGZup2A3G
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11305Please respect copyright.PENANAbw9MCksFzE
11305Please respect copyright.PENANAOnPuPSRkVg
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11305Please respect copyright.PENANAkaaBAi10rW
11305Please respect copyright.PENANAD2B2WR4SMK
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11305Please respect copyright.PENANA99BmGVISuq
11305Please respect copyright.PENANAstsv065vdU
11305Please respect copyright.PENANAgnH1Pg2T8z
“Cita…”11305Please respect copyright.PENANAAcEgU51vH6
11305Please respect copyright.PENANAWkMQLo40Hu
“Iya pak?”11305Please respect copyright.PENANAA3VhCK7Rbo
11305Please respect copyright.PENANAHtDcYkUyd2
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11305Please respect copyright.PENANAd3mFFp0jr9
11305Please respect copyright.PENANAgWc2n5w0zj
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11305Please respect copyright.PENANAadQg34lrTf
11305Please respect copyright.PENANAhbndFkUplj
11305Please respect copyright.PENANA6vR2Q9gF7v
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11305Please respect copyright.PENANAh2sZZSuap9
11305Please respect copyright.PENANAiWql6ZopwN
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11305Please respect copyright.PENANAMS8bm61qMb
11305Please respect copyright.PENANAWiSri3SAXo
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANA7qwWugQit6
11305Please respect copyright.PENANAeSp7Mlyqxa
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11305Please respect copyright.PENANAwoRObeLFTz
11305Please respect copyright.PENANAW3tewyuuGu
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11305Please respect copyright.PENANA6DOjwid9CK
11305Please respect copyright.PENANA9Pwh6XMXNN
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11305Please respect copyright.PENANALHMmgDY9Sz
11305Please respect copyright.PENANAuXCeD9ToEc
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11305Please respect copyright.PENANAZdka09H5Mt
11305Please respect copyright.PENANA6ACgAtuEjV
11305Please respect copyright.PENANAtuZqDBqyrD
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11305Please respect copyright.PENANA9lSZkvjK2a
11305Please respect copyright.PENANAuXl4B7y6bj
11305Please respect copyright.PENANAH8Ouh6R0Jd
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11305Please respect copyright.PENANA3sGjrgy0TY
11305Please respect copyright.PENANA3X6MWdcMtj
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11305Please respect copyright.PENANATaueYIZ6sF
11305Please respect copyright.PENANATPdn5oZWss
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11305Please respect copyright.PENANAYnmmY74gR8
11305Please respect copyright.PENANA9xZHfb0SDi
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11305Please respect copyright.PENANAhOTCDMUMuV
11305Please respect copyright.PENANA50J7rKxkg6
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11305Please respect copyright.PENANAKSCODBRIua
11305Please respect copyright.PENANAJIUj6oacdo
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11305Please respect copyright.PENANACJNE2k90wI
11305Please respect copyright.PENANArKHku60pZF
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11305Please respect copyright.PENANAxm3nnZsh7Q
11305Please respect copyright.PENANAUTUWUhjPwn
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11305Please respect copyright.PENANAzDmHOwRTPe
11305Please respect copyright.PENANAt4qDWhjwPo
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11305Please respect copyright.PENANAWaD7T85eOY
11305Please respect copyright.PENANAukIxT3Vl6p
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11305Please respect copyright.PENANAOncAcFLMVm
11305Please respect copyright.PENANA7NVgSyitG7
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11305Please respect copyright.PENANAt8kGvKN4s7
11305Please respect copyright.PENANAxK1MiFqGa6
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11305Please respect copyright.PENANABmfX8sZA2j
11305Please respect copyright.PENANAcvSvCSWTpn
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11305Please respect copyright.PENANA44LYV5jaw9
11305Please respect copyright.PENANAUEtRXYnM2z
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11305Please respect copyright.PENANAvm4DVKA484
11305Please respect copyright.PENANAqByONVQjGS
11305Please respect copyright.PENANASsa1edqDzR
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11305Please respect copyright.PENANAYeW41lLf8U
11305Please respect copyright.PENANAXLkgcghsr3
11305Please respect copyright.PENANAGUDBLX9zJz
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11305Please respect copyright.PENANAKbqYom16XO
11305Please respect copyright.PENANAAnUJBDvHX1
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11305Please respect copyright.PENANALoT3Ui1kKx
11305Please respect copyright.PENANAPifk5hXJrH
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11305Please respect copyright.PENANA5EiJCWcCjh
11305Please respect copyright.PENANApHFsUr5GeX
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11305Please respect copyright.PENANAAsXFroy1WD
11305Please respect copyright.PENANAuMjrrn8N8u
11305Please respect copyright.PENANAr9L6LaGfuB
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11305Please respect copyright.PENANAj2kHyXKdqM
11305Please respect copyright.PENANApiF0rL6mRY
11305Please respect copyright.PENANAtap2awOyj5
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11305Please respect copyright.PENANAaSlLJElyFJ
11305Please respect copyright.PENANARgDj7XyxBu
11305Please respect copyright.PENANAdG1F8ArPTO
“Aaahhsssshhh…”11305Please respect copyright.PENANAszZKokKPpq
11305Please respect copyright.PENANAKl8TgzCYPD
11305Please respect copyright.PENANAAf0ar0CBg1
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11305Please respect copyright.PENANA4SRAnDSqDf
11305Please respect copyright.PENANAZikuAcaMuX
11305Please respect copyright.PENANA67DtfXzI2K
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11305Please respect copyright.PENANA8wDCD0JQCQ
11305Please respect copyright.PENANAosi01Rh3jk
11305Please respect copyright.PENANADDIHDFcXHd
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11305Please respect copyright.PENANAp3qmZAj5zk
11305Please respect copyright.PENANAtSQQb7jih8
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11305Please respect copyright.PENANADNrJOBcM2N
11305Please respect copyright.PENANAqHRJyH8NaR
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11305Please respect copyright.PENANAOIpMKx0Q2s
11305Please respect copyright.PENANA7clWkXD05L
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11305Please respect copyright.PENANAcjG7KwbA6c
11305Please respect copyright.PENANAnK2M218yZN
11305Please respect copyright.PENANA23cY4LobNn
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11305Please respect copyright.PENANAkiRvVMlRBs
11305Please respect copyright.PENANA3lzCozcM0H
11305Please respect copyright.PENANAiHFyQbNGJl
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11305Please respect copyright.PENANAVEIM6PTljl
11305Please respect copyright.PENANAgrZtykc577
11305Please respect copyright.PENANAHhCcqACoUN
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11305Please respect copyright.PENANASRXZZCXKHO
11305Please respect copyright.PENANA8kyhjlldz1
11305Please respect copyright.PENANAsNyNJHnj36
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11305Please respect copyright.PENANAtCAalH5fGr
11305Please respect copyright.PENANAI5ZeFO5Hen
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11305Please respect copyright.PENANA89MGoJSPxm
11305Please respect copyright.PENANAUto2ic3FRJ
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11305Please respect copyright.PENANAzosoYHMhmA
11305Please respect copyright.PENANA75gLthNaJ0
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11305Please respect copyright.PENANAVBn1k0Mp1m
11305Please respect copyright.PENANAqkQQ0AONhi
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11305Please respect copyright.PENANAb2Der1Y0Mo
11305Please respect copyright.PENANAxCJG8N7SiE
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11305Please respect copyright.PENANAM90AN3BXwf
11305Please respect copyright.PENANAmjyNb08pOH
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11305Please respect copyright.PENANAm6LTqdbPSe
11305Please respect copyright.PENANAwqqbCqY1NX
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAt9jMTckYuR
11305Please respect copyright.PENANAaimzekEaw2
11305Please respect copyright.PENANAxi3FJitU4X
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAkNIptnU9n7
11305Please respect copyright.PENANANW4z207x3O
11305Please respect copyright.PENANAk2TJM9gxQe
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11305Please respect copyright.PENANAprU6FAIpn7
11305Please respect copyright.PENANAaRk889Etkv
11305Please respect copyright.PENANAqk0gaMzQII
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11305Please respect copyright.PENANAYkzsOSPWpp
11305Please respect copyright.PENANAaYPEVOCFXp
11305Please respect copyright.PENANAaXqTF6GL5q
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11305Please respect copyright.PENANA7vNw8Z73mb
11305Please respect copyright.PENANAUohANjBRqL
11305Please respect copyright.PENANAxwduqKYVy3
“Aaahhhh…”11305Please respect copyright.PENANAhD9vwKjfXU
11305Please respect copyright.PENANAXh49lkaS8f
11305Please respect copyright.PENANALyyali1IU3
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11305Please respect copyright.PENANA7QiMLSLpbM
11305Please respect copyright.PENANA39XVTzDWLq
11305Please respect copyright.PENANARCwtdc1ow3
“Aaaaahhhhh…”11305Please respect copyright.PENANA1yFyucInRC
11305Please respect copyright.PENANASWaC2zL0Dx
11305Please respect copyright.PENANAxMQ8xyu1ev
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11305Please respect copyright.PENANAcVNYwL6Xv6
11305Please respect copyright.PENANAwahDzUdrPq
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11305Please respect copyright.PENANA8vkeSUYTTF
11305Please respect copyright.PENANAXk92rTbeUB
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11305Please respect copyright.PENANANVSdX4bISs
11305Please respect copyright.PENANAvAyhlEYMM7
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11305Please respect copyright.PENANAEQ3jRC6c8d
11305Please respect copyright.PENANAqNxtShysNF
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11305Please respect copyright.PENANAWFy6LkAUhb
11305Please respect copyright.PENANA2sVIgByP57
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANA4Q1ZrewYad
11305Please respect copyright.PENANAoP3dj8nwQ4
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11305Please respect copyright.PENANAUYGvOYHFpL
11305Please respect copyright.PENANADZRdbMyKxD
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11305Please respect copyright.PENANAOv0LAWyflz
11305Please respect copyright.PENANA0AUg2rtxam
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11305Please respect copyright.PENANAb7OGNb5e73
11305Please respect copyright.PENANAi4NcmKTXL7
11305Please respect copyright.PENANAg1JJVihCuJ
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11305Please respect copyright.PENANAiX7XQpK6on
11305Please respect copyright.PENANApV55zWWL64
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11305Please respect copyright.PENANAV35eEzDkiY
11305Please respect copyright.PENANAt0aZdlsk9P
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANANFpzWeW359
11305Please respect copyright.PENANAmeysCfSoN9
11305Please respect copyright.PENANA8WLUEjOSBP
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11305Please respect copyright.PENANAH0TfmD3O3g
11305Please respect copyright.PENANANBwt4NZJB4
11305Please respect copyright.PENANAiTNMDrlfDU
“Aaahh sssssshhhhhh…”11305Please respect copyright.PENANA9SQzTy37Ie
11305Please respect copyright.PENANA04wtioMKKA
11305Please respect copyright.PENANAeHTFcHTafm
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11305Please respect copyright.PENANAVgSwwXuLPU
11305Please respect copyright.PENANANPZhRrPsr6
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11305Please respect copyright.PENANA02igtQBNNM
11305Please respect copyright.PENANAJDNxQztMlR
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11305Please respect copyright.PENANAxJoWzI2nSA
11305Please respect copyright.PENANAnLUCwXnUXQ
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11305Please respect copyright.PENANAlOMr3ijxs7
11305Please respect copyright.PENANA5RtTy9sZY8
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11305Please respect copyright.PENANAMaMXhfrY9T
11305Please respect copyright.PENANAeWH62ZzkLx
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11305Please respect copyright.PENANAtQfOc4DwR2
11305Please respect copyright.PENANAJHGKLDnbUS
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11305Please respect copyright.PENANASchfTutKF3
11305Please respect copyright.PENANAETyLktmCh2
11305Please respect copyright.PENANA3If1NBfOIK
“Aaakkhhh…”11305Please respect copyright.PENANAZBiutzJsUk
11305Please respect copyright.PENANAzx211qRtIo
11305Please respect copyright.PENANAjBifycgxDU
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11305Please respect copyright.PENANApzj6ykTnTf
11305Please respect copyright.PENANAx3WZv1byFq
11305Please respect copyright.PENANA4XnSVgHj5z
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11305Please respect copyright.PENANACO0Ok8M3TI
11305Please respect copyright.PENANAmGkhSoD1i7
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11305Please respect copyright.PENANA8DX0DQdCUi
11305Please respect copyright.PENANA6yD2md8J6U
11305Please respect copyright.PENANA07ZpSXfpK6
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11305Please respect copyright.PENANAsKpT0iLYWS
11305Please respect copyright.PENANA0ZdoAlSNWC
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11305Please respect copyright.PENANAiqYCV8BtNL
11305Please respect copyright.PENANAfd8PUMHB3O
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11305Please respect copyright.PENANAbz4KKEoLIs
11305Please respect copyright.PENANAVAWfm6oIZ0
11305Please respect copyright.PENANAaJUxxxksTL
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11305Please respect copyright.PENANAB38nB9JfVN
11305Please respect copyright.PENANAGEDEddskkX
11305Please respect copyright.PENANAmRDzFVpeOq
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11305Please respect copyright.PENANAZehWGRKZRt
11305Please respect copyright.PENANAK4NPp42XKS
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11305Please respect copyright.PENANAsr8s9kYbWh
11305Please respect copyright.PENANAU8feLBBy3r
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11305Please respect copyright.PENANAyNDWRGcYsH
11305Please respect copyright.PENANAzmjkW1EpWg
11305Please respect copyright.PENANAugsEOVVdNX
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11305Please respect copyright.PENANAJhFa8V5Beu
11305Please respect copyright.PENANAVtrogUsxzf
11305Please respect copyright.PENANAixC16ZwCcG
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11305Please respect copyright.PENANAAZdahS81DA
11305Please respect copyright.PENANA3hkU3yHxuJ
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11305Please respect copyright.PENANA620XjA7jiN
11305Please respect copyright.PENANAfhM9zTjSS4
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11305Please respect copyright.PENANAXnPSl0ZIMW
11305Please respect copyright.PENANAQn6Nr15Nuz
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11305Please respect copyright.PENANAy3itlMDsm2
11305Please respect copyright.PENANAJQ46ci6Ecz
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11305Please respect copyright.PENANA8XtA9iHkmT
11305Please respect copyright.PENANAhhUrvjQhpF
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11305Please respect copyright.PENANAbnYwvsUXiz
11305Please respect copyright.PENANAcjMiP2gA46
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11305Please respect copyright.PENANAstFzvZh2sP
11305Please respect copyright.PENANAkvGsRHgdf5
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11305Please respect copyright.PENANAytAqNv7PKh
11305Please respect copyright.PENANAxNyZRRDnDS
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11305Please respect copyright.PENANA69uRm0X0eO
11305Please respect copyright.PENANAGt9RTANjLx
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11305Please respect copyright.PENANAhRV7AJ7w8i
11305Please respect copyright.PENANAavFykfKFF9
11305Please respect copyright.PENANA8IZgbJO94i
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11305Please respect copyright.PENANAGM5dQ5VQ8D
11305Please respect copyright.PENANAjG8E5Y5s9n
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11305Please respect copyright.PENANArJJPPCSiWb
11305Please respect copyright.PENANA3uZ4kia8hK
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11305Please respect copyright.PENANAkCOYxuEtuP
11305Please respect copyright.PENANAOXpjut3Pml
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11305Please respect copyright.PENANAvHsvximOoi
11305Please respect copyright.PENANA2WMpjXrqJY
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11305Please respect copyright.PENANAhKxrI5PJnD
11305Please respect copyright.PENANAiVUW09YRK7
11305Please respect copyright.PENANAsJOwGU4AJo
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11305Please respect copyright.PENANANMD30lpujM
11305Please respect copyright.PENANARb3bmjxXHS
11305Please respect copyright.PENANAFYlqfI3Wlg
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11305Please respect copyright.PENANA3puc89QkyP
11305Please respect copyright.PENANA7yHQMhqEql
11305Please respect copyright.PENANATMXSZkgzba
“Aaaaahhhhh…”11305Please respect copyright.PENANARQDdf0yHWP
11305Please respect copyright.PENANAb9Vxouonxc
11305Please respect copyright.PENANAtty10o9gJA
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11305Please respect copyright.PENANALH5ewOdd84
11305Please respect copyright.PENANAKIc3zB3lvx
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11305Please respect copyright.PENANAtECvJvpjD9
11305Please respect copyright.PENANApubQuVigaV
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11305Please respect copyright.PENANAAuqinpEnjD
11305Please respect copyright.PENANAOTKQwbHuiB
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11305Please respect copyright.PENANAeS23FDk5Xa
11305Please respect copyright.PENANA3swQDOEjWR
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11305Please respect copyright.PENANAwo8xJEmEfJ
11305Please respect copyright.PENANAxABGIntJFA
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11305Please respect copyright.PENANAHuPjVNHHXi
11305Please respect copyright.PENANAchcjVx5RpY
11305Please respect copyright.PENANA5hff9Dpn0S
“Aaaaaahhhhhhh…”11305Please respect copyright.PENANAh1C1ncxAU2
11305Please respect copyright.PENANAavqdfiU6Gd
11305Please respect copyright.PENANAODsqXa3Hvn
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11305Please respect copyright.PENANAWd5rB76Udd
11305Please respect copyright.PENANAtybqmMvsrt
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAdZfNrXfHiU
11305Please respect copyright.PENANAtTphJZbQIP
11305Please respect copyright.PENANAeeVhHBizcG
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11305Please respect copyright.PENANAWYmCHXsMtj
11305Please respect copyright.PENANAWFrxJ8sdK4
11305Please respect copyright.PENANA7xzNjDLsQD
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11305Please respect copyright.PENANAtI4zEmkN9o
11305Please respect copyright.PENANAh1OCU8uC6n
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11305Please respect copyright.PENANAYtfBv3su5N
11305Please respect copyright.PENANAuI71hiNJe8
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11305Please respect copyright.PENANARUUJ3JTzS8
11305Please respect copyright.PENANA0v2jwRns3L
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11305Please respect copyright.PENANA0pz21MusJ5
11305Please respect copyright.PENANAhevlVaFyHu
11305Please respect copyright.PENANAv444KEk1FL
“Eeeemmpphhh…”11305Please respect copyright.PENANAZcHNg7fiTt
11305Please respect copyright.PENANA21yElmhdOb
11305Please respect copyright.PENANAOC8cGIphn5
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11305Please respect copyright.PENANA3q4hgoAlQO
11305Please respect copyright.PENANAAHN5Z4Y9qN
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11305Please respect copyright.PENANAZYHmCEOOkj
11305Please respect copyright.PENANAuIqG6srHAM
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11305Please respect copyright.PENANASXoh35EJ2J
11305Please respect copyright.PENANAsP8WuLnbNR
11305Please respect copyright.PENANA8n9SABx030
“Eeemmhhhh…”11305Please respect copyright.PENANA4wipXIFvBw
11305Please respect copyright.PENANAp0QEPfDI8p
11305Please respect copyright.PENANA8m49fFIPW4
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11305Please respect copyright.PENANAOnVzcO0CQL
11305Please respect copyright.PENANAzK8y9xSPfe
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11305Please respect copyright.PENANAMGIq93qc2o
11305Please respect copyright.PENANAL7GyOO1gI5
11305Please respect copyright.PENANACjyFJ9Fxgb
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11305Please respect copyright.PENANAx62tzhKSdd
11305Please respect copyright.PENANApRhnqtutGa
11305Please respect copyright.PENANAkeWjImGoc2
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11305Please respect copyright.PENANAMna7RbUOz3
11305Please respect copyright.PENANAry68H1JKD7
11305Please respect copyright.PENANAvZzmkGxsvC
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11305Please respect copyright.PENANAbhlPBhoKWu
11305Please respect copyright.PENANAx9xiezc9z5
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11305Please respect copyright.PENANAJtaFCEC49A
11305Please respect copyright.PENANAbfbBn1jVAD
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11305Please respect copyright.PENANAWoQsvM2aEn
11305Please respect copyright.PENANAtcWIM2qOJp
11305Please respect copyright.PENANAJDbkt3G62x
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11305Please respect copyright.PENANAVjoVj0Ol9i
11305Please respect copyright.PENANAuMnTiUYcHm
11305Please respect copyright.PENANAyVjjW7g8I8
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11305Please respect copyright.PENANAYRV5IZ9NxY
11305Please respect copyright.PENANAPuoVlzXUMU
11305Please respect copyright.PENANApq1IWlNOgG
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11305Please respect copyright.PENANAaAxetyoeIj
11305Please respect copyright.PENANAuXYqZVq7I4
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11305Please respect copyright.PENANAvIXguhaHvl
11305Please respect copyright.PENANAHIUR2Gzm4d
11305Please respect copyright.PENANAGVgCQC5sKo
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11305Please respect copyright.PENANAO5sgJdNwNZ
11305Please respect copyright.PENANAYJDYbDiCtW
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11305Please respect copyright.PENANAGgaJawbtwQ
11305Please respect copyright.PENANAbwQvXjGvrY
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11305Please respect copyright.PENANATOgRU1cFha
11305Please respect copyright.PENANA7SLq9PWSYB
11305Please respect copyright.PENANAJ40ZkJI51D
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11305Please respect copyright.PENANAvmHEUKENtq
11305Please respect copyright.PENANAYqzRkIEeHI
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11305Please respect copyright.PENANA82BPdW8ayu
11305Please respect copyright.PENANABcyYGiaKcS
11305Please respect copyright.PENANAhVGyA9z2T0
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11305Please respect copyright.PENANAxUrjCMwsC2
11305Please respect copyright.PENANADs5E9e2118
11305Please respect copyright.PENANACT4gtmSXPG
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11305Please respect copyright.PENANA1jBlKNUHmm
11305Please respect copyright.PENANAF78XlaaOuJ
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11305Please respect copyright.PENANANYQpYLPfi4
11305Please respect copyright.PENANAc29mKSxbB4
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11305Please respect copyright.PENANAjr6Z0rr8Zd
11305Please respect copyright.PENANAP85r3WoJDX
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11305Please respect copyright.PENANArVnFB1LJgN
11305Please respect copyright.PENANAXnUcn35SXP
11305Please respect copyright.PENANAhZdRvs4ds9
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11305Please respect copyright.PENANARF4ACUyJke
11305Please respect copyright.PENANAIk5GE3PhJr
11305Please respect copyright.PENANAJjtnmk3TYl
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANAqipaIcs1Vh
11305Please respect copyright.PENANAbK4fv8dO1p
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11305Please respect copyright.PENANAAeYt6XNPtr
11305Please respect copyright.PENANAbz9Ixq6Qs9
11305Please respect copyright.PENANASL2h3sEjkK
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11305Please respect copyright.PENANAsxEcemFGhE
11305Please respect copyright.PENANAoxmhohboKk
11305Please respect copyright.PENANAORRpIuiIsO
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11305Please respect copyright.PENANACIdGibrKv4
11305Please respect copyright.PENANAEngSjTnkoX
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11305Please respect copyright.PENANAalKDqxqf83
11305Please respect copyright.PENANAa7vCahC5Ls
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11305Please respect copyright.PENANA0TRh6cuzop
11305Please respect copyright.PENANAh0DLoa0980
Plok plok plok plok plok11305Please respect copyright.PENANAfNLDzhDW2q
Plok plok plok plok plok11305Please respect copyright.PENANAs6Ob74sip0
11305Please respect copyright.PENANAW3QDzLqy2W
11305Please respect copyright.PENANA826abvD3dD
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11305Please respect copyright.PENANAmrATo2xBGp
11305Please respect copyright.PENANAoEry70tCTk
11305Please respect copyright.PENANAKELy7AiWbW
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11305Please respect copyright.PENANA4XC33NQl07
11305Please respect copyright.PENANAsbqw43uh6K
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11305Please respect copyright.PENANAFMN9LrfnRe
11305Please respect copyright.PENANAau3itU5uWG
11305Please respect copyright.PENANAIN9CFIn82M
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11305Please respect copyright.PENANAJKB5bZi9mv
11305Please respect copyright.PENANA5UflVX8HOf
11305Please respect copyright.PENANAAHrWP51nYB
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11305Please respect copyright.PENANATxezIQyHTB
11305Please respect copyright.PENANAzmZNtoDBsz
11305Please respect copyright.PENANAmOvAWjzARN
“Aaakkhhh…”11305Please respect copyright.PENANADNMKia9boI
11305Please respect copyright.PENANA2sfL2pIqxI
11305Please respect copyright.PENANAeHAmI3lr5V
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11305Please respect copyright.PENANA6gJ49ZrHdK
11305Please respect copyright.PENANARU6MDGi89E
11305Please respect copyright.PENANAKDiGaQySae
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11305Please respect copyright.PENANATHVXK8RnxI
11305Please respect copyright.PENANAsrqd5XFyxI
11305Please respect copyright.PENANAAsjYv8s4wX
Croot croot croot croot croot11305Please respect copyright.PENANArMBIWopwIw
11305Please respect copyright.PENANAmbPB02XnDU
11305Please respect copyright.PENANAvhoYnzsIyZ
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11305Please respect copyright.PENANAKpCgnkdpzF
11305Please respect copyright.PENANA0kiAR3FH5p
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11305Please respect copyright.PENANAM4UkR5YgUn
11305Please respect copyright.PENANAEirp4lJcoR
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11305Please respect copyright.PENANAHHFUJHuwBN
11305Please respect copyright.PENANAVDp3I00Amq
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11305Please respect copyright.PENANAxcoEU8s10k
11305Please respect copyright.PENANAB3fu3CGd4O
11305Please respect copyright.PENANAZZK9HGlpEt
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11305Please respect copyright.PENANAoH7GaHWeB8
11305Please respect copyright.PENANAsQ1GB3BLfX
“Terima kasih juga, mas”11305Please respect copyright.PENANAu6gjd7Kx3x
11305Please respect copyright.PENANAYv4GROpwsh
*11305Please respect copyright.PENANAzrzRlUryPo
*11305Please respect copyright.PENANAv6qRp2iOpV
*11305Please respect copyright.PENANArLYX7zoJT4
*11305Please respect copyright.PENANAlcYQQ5iNCI
*11305Please respect copyright.PENANAtcxFVI56IG