Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.32161Please respect copyright.PENANAMY1cpV5XIg
32161Please respect copyright.PENANAdLdlINCSOX
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.32161Please respect copyright.PENANAIdYKbokba3
32161Please respect copyright.PENANAeGR1Hgh98U
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.32161Please respect copyright.PENANA2ZjvbSxQLe
32161Please respect copyright.PENANAWt2DPLm3Ne
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.32161Please respect copyright.PENANAAbpthsaBO4
32161Please respect copyright.PENANAcRTpeVjSxr
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAA77RSO34VJ
32161Please respect copyright.PENANA5WvBmYyus8
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.32161Please respect copyright.PENANA8NgYaWZgzR
32161Please respect copyright.PENANAeVuI128fOu
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.32161Please respect copyright.PENANAZk7BUbUFXA
32161Please respect copyright.PENANAeDfsdNiRYA
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.32161Please respect copyright.PENANAj5IjIC3E3I
32161Please respect copyright.PENANASOlN6XXixH
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA3YsxiER2oZ
32161Please respect copyright.PENANAPoMjHqalPF
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAGrbuNydLkP
32161Please respect copyright.PENANA0lAV0n5Y08
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.32161Please respect copyright.PENANADCU2HQwVgu
32161Please respect copyright.PENANA1rWkUFIJCS
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.32161Please respect copyright.PENANA6nkJp1kTPH
32161Please respect copyright.PENANAtI9byS4gIL
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAb5SiyCE4H8
32161Please respect copyright.PENANAoIhkYLM3q2
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.32161Please respect copyright.PENANAOrkMlGHBAD
32161Please respect copyright.PENANAFNxJaxnWG4
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.32161Please respect copyright.PENANA7vboNmPcC2
32161Please respect copyright.PENANAC37Um43iXK
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAkkDXFZQNQj
32161Please respect copyright.PENANAtrXUs93fsY
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.32161Please respect copyright.PENANAvht4jv7tfc
32161Please respect copyright.PENANAliNECxDQBZ
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.32161Please respect copyright.PENANAe81MHmSDFr
32161Please respect copyright.PENANAwE8Sw9BXcV
"Basah!" Bisik Rayhan.32161Please respect copyright.PENANA23LFrSHa48
32161Please respect copyright.PENANA2Q0cK9z2c5
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAIuuMy2jyAF
32161Please respect copyright.PENANAF3H2syeWap
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu32161Please respect copyright.PENANA3jcYdzr7xD
32161Please respect copyright.PENANA1c9K2rxbRg
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANADDyvR8AqnX
32161Please respect copyright.PENANAIj8FavoKVU
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA1Z378X42to
32161Please respect copyright.PENANAK4YYk4ncVm
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAG6p1qGvMJm
32161Please respect copyright.PENANAY0XV9uMfIT
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAaACznJFgzx
32161Please respect copyright.PENANAcdvkKWxg8L
"Jilat sayang."32161Please respect copyright.PENANAj3etf06kUs
32161Please respect copyright.PENANApAqsWP17V6
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.32161Please respect copyright.PENANAAwM5gEcZ9y
32161Please respect copyright.PENANAzNrTChTRQV
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA0zttu0jPQj
32161Please respect copyright.PENANAKKWCOxVwPH
Sluuuppss....32161Please respect copyright.PENANACQIYHAxO6g
Sluuuppss...32161Please respect copyright.PENANAMWwFYOac0l
Sluuuppss....32161Please respect copyright.PENANAjLlAL2FVfE
32161Please respect copyright.PENANA4HzXuLAt1L
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.32161Please respect copyright.PENANA7ptEDLExi4
32161Please respect copyright.PENANAwXfTZiB7c3
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.32161Please respect copyright.PENANATzrlr9mMnG
32161Please respect copyright.PENANAUEnf8rdAkn
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANARcptPwlOYO
32161Please respect copyright.PENANAv8r6EHHqkB
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.32161Please respect copyright.PENANAGcA5PVfUOB
32161Please respect copyright.PENANAVCbb7tAlS0
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.32161Please respect copyright.PENANAuvRLUUJ5I9
32161Please respect copyright.PENANACJJRD7OBg2
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAIosOGcEPNW
32161Please respect copyright.PENANA680kjb4vep
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA8xbtr5rvlY
32161Please respect copyright.PENANAVP1lNdHbL4
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAcgiQTvuT5M
32161Please respect copyright.PENANAdNwd8RpeOk
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA4CmdYyIJoJ
32161Please respect copyright.PENANAYufHsiE39Y
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAlkIBAwjf5S
32161Please respect copyright.PENANAcyvRbtzBIe
Ploookkksss....32161Please respect copyright.PENANA7ISMzTEP9y
Ploookkksss....32161Please respect copyright.PENANAnGEO1OXUgR
Ploookkksss....32161Please respect copyright.PENANACltvR044Br
32161Please respect copyright.PENANAMQvNLtLeZs
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAEOoBeDAYCK
32161Please respect copyright.PENANA3s4pma3UzN
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAnUDgYopHRA
32161Please respect copyright.PENANAU4DlDjpMl8
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.32161Please respect copyright.PENANA8dzBMmT51p
32161Please respect copyright.PENANARb1scwjgO9
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.32161Please respect copyright.PENANAhrMz8is5hF
32161Please respect copyright.PENANA66PbfTYO6K
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAt1wJKvhEbE
32161Please respect copyright.PENANAujq0PmLJtU
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.32161Please respect copyright.PENANAsfhyKQKMgN
32161Please respect copyright.PENANA0xF6t5xVXP
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.32161Please respect copyright.PENANANDjPW0KGxm
32161Please respect copyright.PENANAEOevB4XAlP
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.32161Please respect copyright.PENANAiskzQgXLYF
32161Please respect copyright.PENANAzXUVnPihFt
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.32161Please respect copyright.PENANAFpitxWOS3Z
32161Please respect copyright.PENANAU7g8vP0kBs
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAJsxKf5ipJz
32161Please respect copyright.PENANAl15kUPYtll
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.32161Please respect copyright.PENANAuFPQoUUwsP
32161Please respect copyright.PENANAT2RLXErjB1
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.32161Please respect copyright.PENANAHi19mZVUEj
32161Please respect copyright.PENANA2LBmLl5DBw
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.32161Please respect copyright.PENANAohKGkLbgst
32161Please respect copyright.PENANAXfR8so7uhN
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANABWfxjG3bxL
32161Please respect copyright.PENANAqUQrMeCnSq
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.32161Please respect copyright.PENANABgCPtXOcYq
32161Please respect copyright.PENANAS8fp4cgR8V
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.32161Please respect copyright.PENANAWIWk3uzg4j
32161Please respect copyright.PENANAEgJYc5q1a2
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.32161Please respect copyright.PENANA41qrhgMV1f
32161Please respect copyright.PENANAufMxOenJPh
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAMIDtp3XkhP
32161Please respect copyright.PENANA4MdxBmqqvK
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.32161Please respect copyright.PENANAFLPb7PD5u8
32161Please respect copyright.PENANAXEQxnjqp6R
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.32161Please respect copyright.PENANA7n68LjlzfV
32161Please respect copyright.PENANA5BGWlUUFKb
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.32161Please respect copyright.PENANAwlRWhrbnBU
32161Please respect copyright.PENANADloEv7I7U2
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.32161Please respect copyright.PENANALo8OhSH7Vo
32161Please respect copyright.PENANA7EuxTHrgqz
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAyVe3hOnBcJ
32161Please respect copyright.PENANAQzgpmAmHSV
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAvKpb1CdhNl
32161Please respect copyright.PENANAFufoj9F1HS
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAKjQpBGYrpX
32161Please respect copyright.PENANAhuzopIgIVT
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.32161Please respect copyright.PENANAZ15FGyxm19
32161Please respect copyright.PENANAnO3rwM5Cm3
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.32161Please respect copyright.PENANA4HNUOGEHaM
32161Please respect copyright.PENANApQHApTnLiO
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.32161Please respect copyright.PENANAKxX6Y7EJj9
32161Please respect copyright.PENANAHPqD3EYPRe
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA6YlXtGSlkm
32161Please respect copyright.PENANArgRhyBwjuC
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAeinXRh4k6p
32161Please respect copyright.PENANAqWIz0lINQt
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.32161Please respect copyright.PENANAqSzWNiUfPa
32161Please respect copyright.PENANAeveRJzdPWk
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAQoA8IDBHCq
32161Please respect copyright.PENANAila1QCT7pp
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.32161Please respect copyright.PENANABUyDLwRhRc
32161Please respect copyright.PENANAy8iuSCmL47
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.32161Please respect copyright.PENANAHfGQC9qRID
32161Please respect copyright.PENANAS1MkIZUV9g
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA9MpIVpsyyx
32161Please respect copyright.PENANAH7iBuzxRiP
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAT8BTUgsxez
32161Please respect copyright.PENANAriMuqzGbOK
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAkE8kMk63hS
32161Please respect copyright.PENANAraOOAHBZXV
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAlByfpLblf1
32161Please respect copyright.PENANA1FjfOqRqLT
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.32161Please respect copyright.PENANA3yFj8sEvp3
32161Please respect copyright.PENANARjNeNlIbsg
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA6kP5gy2KmJ
32161Please respect copyright.PENANAPAa5sdGYfa
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.32161Please respect copyright.PENANAjoSWobVSMc
32161Please respect copyright.PENANAGzIVHVGu1t
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA6HXUZalBrY
32161Please respect copyright.PENANAYbButRlGAs
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.32161Please respect copyright.PENANAzAsBopaenD
32161Please respect copyright.PENANAvpX8VtuuIv
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."32161Please respect copyright.PENANAsBBIiZ3uBj
32161Please respect copyright.PENANAWqnH3kmt3z
Plaaakk...32161Please respect copyright.PENANAL03zLXa0rV
32161Please respect copyright.PENANAHsmopGkDiB
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.32161Please respect copyright.PENANAMHmJz9Z0xP
32161Please respect copyright.PENANARnUuCSonyQ
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANA72Hwl9hZRW
32161Please respect copyright.PENANA1wEN22qas7
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.32161Please respect copyright.PENANAJuuTq3RkyS
32161Please respect copyright.PENANAdCKCeCjnwU
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.32161Please respect copyright.PENANA4A3jVqcz4T
32161Please respect copyright.PENANANKxcBr6CdU
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.32161Please respect copyright.PENANAIPOmxiW08F
32161Please respect copyright.PENANANdLWQN0nEP
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAAHmCWSv3Aw
32161Please respect copyright.PENANA1MhTrhmDlJ
Ploookkksss...32161Please respect copyright.PENANAlnhODFIwwt
Ploookkksss...32161Please respect copyright.PENANAIKRGmyTUj8
Ploookkksss...32161Please respect copyright.PENANABnu6AGc6Zw
32161Please respect copyright.PENANAamPNyKWpnf
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.32161Please respect copyright.PENANAiOijSKgUVA
32161Please respect copyright.PENANAXlRDaKxqDa
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAijmfw4f4AC
32161Please respect copyright.PENANAscoAGilxWE
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAmAlEajDSHr
32161Please respect copyright.PENANAfU3tnWZ03U
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.32161Please respect copyright.PENANAL9lIMfBrbP
32161Please respect copyright.PENANARsUS6Wb5sG
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.32161Please respect copyright.PENANAvgGmKXQbhE
32161Please respect copyright.PENANAPfTuXgzQGe
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....32161Please respect copyright.PENANAuc0e9tCPc0
32161Please respect copyright.PENANA9EZIv3HxAV
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.32161Please respect copyright.PENANAAhphFxRwdX
32161Please respect copyright.PENANAuIm0jOGFjU
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.32161Please respect copyright.PENANAO5c07ccZEe
32161Please respect copyright.PENANAA2HJHxLIKJ
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.32161Please respect copyright.PENANAj9mYoZ31Kl
32161Please respect copyright.PENANA9BSi35C4bK
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.32161Please respect copyright.PENANACrn8ZQzazy
32161Please respect copyright.PENANAHGuLIHPKuz
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.32161Please respect copyright.PENANAsJu09yHwnI
32161Please respect copyright.PENANACAdIOd3SE5
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.32161Please respect copyright.PENANA7z3oo4CfdG
32161Please respect copyright.PENANA4dKqfCnZnE
*****32161Please respect copyright.PENANA03LACTYGNb
32161Please respect copyright.PENANAqMK9RDx6dG
32161Please respect copyright.PENANACCVyxthxTK
32161Please respect copyright.PENANAHfSHH5R2Dl
32161Please respect copyright.PENANABRVxk63flm
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.32161Please respect copyright.PENANAFja4TOMB6X
32161Please respect copyright.PENANA8yHsQDndRm
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.32161Please respect copyright.PENANAvnJIJT8rfI
32161Please respect copyright.PENANAYzmffzNH0B
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.32161Please respect copyright.PENANAj9tiAA0sd4
32161Please respect copyright.PENANAwOzFC8zKLz
"Bengong lagi." Tegur Julia.32161Please respect copyright.PENANAAWzZ95wpY9
32161Please respect copyright.PENANA7woqTFkJHW
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.32161Please respect copyright.PENANA4A0hxMoYAb
32161Please respect copyright.PENANA2xh1DpAQMG
"Coba cerita."32161Please respect copyright.PENANAynVEJva1Bp
32161Please respect copyright.PENANA2lMMwir55S
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.32161Please respect copyright.PENANAgOCUbCc6wb
32161Please respect copyright.PENANAU6SqUnM08R
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.32161Please respect copyright.PENANAkQO3qZM8gE
32161Please respect copyright.PENANAnbeJ7aFG3t
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.32161Please respect copyright.PENANAQCSPC35Wzn
32161Please respect copyright.PENANApVtnJ8V9Dl
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"32161Please respect copyright.PENANAEd5PM9dmL4
32161Please respect copyright.PENANAGv1ppSbffB
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.32161Please respect copyright.PENANAR9ShBBeGmG
32161Please respect copyright.PENANAk0kPQSBJQ9
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."32161Please respect copyright.PENANA9JIUTVQXYb
32161Please respect copyright.PENANAfa59WMRCUn
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.32161Please respect copyright.PENANAXEfvb5V1fo
32161Please respect copyright.PENANADwUBPomJGY
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.32161Please respect copyright.PENANA26gC1V9xtG
32161Please respect copyright.PENANAJFoJL7VQA8
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.32161Please respect copyright.PENANACGVVqTsma8
32161Please respect copyright.PENANAsAtzjNNNHJ
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.32161Please respect copyright.PENANAytfB1NhwlM
32161Please respect copyright.PENANAI1jCKSB8Hn
****32161Please respect copyright.PENANAILSVXPjrN8
32161Please respect copyright.PENANAQhSixhg6MO
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...32161Please respect copyright.PENANAyQS7TnAwan
32161Please respect copyright.PENANAPHJg8ih9Xp
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.32161Please respect copyright.PENANAV3d6asNBmA
32161Please respect copyright.PENANALJPx09fQaq
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.32161Please respect copyright.PENANA69QHnDQM74
32161Please respect copyright.PENANAQoCFUFXmiL
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.32161Please respect copyright.PENANAgRkbjPbrZV
32161Please respect copyright.PENANAsSDJGiAM6f
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.32161Please respect copyright.PENANAXR5rp9dCgf
32161Please respect copyright.PENANAaeEHetPAkh
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.32161Please respect copyright.PENANATPk4PTTqe3
32161Please respect copyright.PENANAOR2RMx0UgZ
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."32161Please respect copyright.PENANAu03pOdrYBN
32161Please respect copyright.PENANAQSfqjyux5O
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.32161Please respect copyright.PENANA3pDShfGQLN
32161Please respect copyright.PENANA5BnL3xxqnR
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"32161Please respect copyright.PENANA2QMbJwZAzH
32161Please respect copyright.PENANAJ80L9aYIFt
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.32161Please respect copyright.PENANAdRq91X1gtl
32161Please respect copyright.PENANAOLZgbZTPHa
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.32161Please respect copyright.PENANAkAsNdQecKE
32161Please respect copyright.PENANAxE06ofTrNP
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.32161Please respect copyright.PENANAVOqxf3ZgCg
32161Please respect copyright.PENANAQysKC3SBR0
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.32161Please respect copyright.PENANAAt6hxxEPd8
32161Please respect copyright.PENANAzWEMoCkOUB
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.32161Please respect copyright.PENANABZ4igyWFvK
32161Please respect copyright.PENANAfsxQre2bKS
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.32161Please respect copyright.PENANA8xl0aZjWaF
32161Please respect copyright.PENANAFNyQadQqDd
"Ustadza!" Panggil Imbron.32161Please respect copyright.PENANAL65jQM1xof
32161Please respect copyright.PENANA7sK7jv2tNh
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.32161Please respect copyright.PENANAzwk0NH8bSp
32161Please respect copyright.PENANAtgwVMatKEX
"Ada tangga?" Ulang Imbron.32161Please respect copyright.PENANAlQYt9SSJbK
32161Please respect copyright.PENANAKhZ6mB6anP
"Oh iya ada di belakang."32161Please respect copyright.PENANADvcXoJgjzI
32161Please respect copyright.PENANATHX9nO6fzt
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.32161Please respect copyright.PENANA5nJPy5EgiI
32161Please respect copyright.PENANA0DcCSMMv88
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.32161Please respect copyright.PENANAjU7QT7hqKe
32161Please respect copyright.PENANAgZ0rZ0VpqJ
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.32161Please respect copyright.PENANAJdymfqjJI8
32161Please respect copyright.PENANAH7wh2odphM
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.32161Please respect copyright.PENANAPIOCaHK26y
32161Please respect copyright.PENANA4Gu8XRkrMK
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.32161Please respect copyright.PENANAwUO2aIQ56d
32161Please respect copyright.PENANAlmFTrgFLed
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.32161Please respect copyright.PENANARRd4XdZ2OO
32161Please respect copyright.PENANALrd7a7XaqG
"Tolong ya Pak."32161Please respect copyright.PENANAcOMuGHQ7L8
32161Please respect copyright.PENANAC5qa1CHoQs
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.32161Please respect copyright.PENANAiZnwMwVLVT
32161Please respect copyright.PENANA1qKKD7th6U
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.32161Please respect copyright.PENANAC8qfCG0JOT
32161Please respect copyright.PENANAS1byqD8SOO
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.32161Please respect copyright.PENANApmIBYAHeLV
32161Please respect copyright.PENANAE3W0sTgILn
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.32161Please respect copyright.PENANAr65KJ5SE3E
32161Please respect copyright.PENANAXWBnXtSWYI
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.32161Please respect copyright.PENANAt1zT3Ja1AA
32161Please respect copyright.PENANAkHKJyG9q2y
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.32161Please respect copyright.PENANAXIij8cdhE3
32161Please respect copyright.PENANAsmn6z8LiOJ
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.32161Please respect copyright.PENANAJV3WiQ0baZ
32161Please respect copyright.PENANAC8qh0IPZ5z
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.32161Please respect copyright.PENANAkw5Q5VAxQA
32161Please respect copyright.PENANAyy84e6rTXw
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.32161Please respect copyright.PENANAyqbVp6NY6L
32161Please respect copyright.PENANAVE8a71fmri
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.32161Please respect copyright.PENANA0i8QI1rQhO
32161Please respect copyright.PENANATN87BTuWfa
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."32161Please respect copyright.PENANAquqaywwFIZ
32161Please respect copyright.PENANAtLHbf2JydK
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.32161Please respect copyright.PENANAkxXR7aMG9X
32161Please respect copyright.PENANA8vS6zC2neH
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.32161Please respect copyright.PENANAGPMCXr00vj
32161Please respect copyright.PENANA5NDsTIe5wi
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.32161Please respect copyright.PENANAWUSSJ0oNfO
32161Please respect copyright.PENANAPgMKTcr1r0
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.32161Please respect copyright.PENANAGzCK7tc2rY
32161Please respect copyright.PENANAvmBONJCFwX
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.32161Please respect copyright.PENANA1uioe0bZ0G
32161Please respect copyright.PENANAiI63OfvC5v
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.32161Please respect copyright.PENANAg5xyFyCHtg
32161Please respect copyright.PENANAzsieDciMlp
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.32161Please respect copyright.PENANA9WbjE0bY08
32161Please respect copyright.PENANAPVcdOmbS6w
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.32161Please respect copyright.PENANAMuRPJCwCRX
32161Please respect copyright.PENANAmfe9OIP3Z7
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.32161Please respect copyright.PENANACZ7IZ15ika
32161Please respect copyright.PENANAOCCInCZn1h
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.32161Please respect copyright.PENANAfBpGYvxQp0
32161Please respect copyright.PENANAwi9fjKttQm
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.32161Please respect copyright.PENANAdupSA66h3m
32161Please respect copyright.PENANASrK8UnTfRC
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.32161Please respect copyright.PENANAxgaYpwvMy6
32161Please respect copyright.PENANA0ggsOrwFY3
*****32161Please respect copyright.PENANAKu4znPi5ms
32161Please respect copyright.PENANAEKb76o6NE9
32161Please respect copyright.PENANAFCwXkF1XFe
32161Please respect copyright.PENANAh9uoOFsV4A
32161Please respect copyright.PENANAiunFtadSLD
Pulang sekolah...32161Please respect copyright.PENANAe6GwSZqgsY
32161Please respect copyright.PENANAS5Ws8W7pCu
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni32161Please respect copyright.PENANAdzEdkAICES
32161Please respect copyright.PENANAnyehfeeWQ9
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.32161Please respect copyright.PENANAimxXnjpQDW
32161Please respect copyright.PENANA0dS2h5Lzxc
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.32161Please respect copyright.PENANAnLuv8SCaqb
32161Please respect copyright.PENANAyi5wNuwAJu
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.32161Please respect copyright.PENANAHBTrZvYGfs
32161Please respect copyright.PENANA19Z0JRHiQd
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.32161Please respect copyright.PENANALIc7BgTFoz
32161Please respect copyright.PENANAvWXSonI54Y
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.32161Please respect copyright.PENANAutWZ7NpnzM
32161Please respect copyright.PENANAqgd0JNAnjo
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.32161Please respect copyright.PENANAmg5LMlEwMu
32161Please respect copyright.PENANAAcnHC0n3RM
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.32161Please respect copyright.PENANAnjZitvjGkM
32161Please respect copyright.PENANA0q0uW8FRVi
"Umi!" Lirih Azril.32161Please respect copyright.PENANA5VhW0Xm1fY
32161Please respect copyright.PENANAFofAaJMVKP
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.32161Please respect copyright.PENANAJuRKRF1j5z
32161Please respect copyright.PENANAMATMBBgmj8
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.32161Please respect copyright.PENANAkPuC2vLzNl
32161Please respect copyright.PENANAwLb7evSoWR
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.32161Please respect copyright.PENANAIjrcVZV4Lb
32161Please respect copyright.PENANA1BsbeS6wvh
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.32161Please respect copyright.PENANAICfGjqVo8L
32161Please respect copyright.PENANAylXQYCZixp
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.32161Please respect copyright.PENANA9jIYvpmo62
32161Please respect copyright.PENANARVVKdOFtvf
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.32161Please respect copyright.PENANANNS7stuMZ9
32161Please respect copyright.PENANA5EcfwXUm7m
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.32161Please respect copyright.PENANAjgnHzkTwWG
32161Please respect copyright.PENANAACybGidgUO
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.32161Please respect copyright.PENANABKeabT9kf7
32161Please respect copyright.PENANAwJTB1nZJaq
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.32161Please respect copyright.PENANAehwQNRo5wH
32161Please respect copyright.PENANAc8SmhukCr2
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.32161Please respect copyright.PENANAWCQMNfwgnz
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.32161Please respect copyright.PENANAkINGVE9FGZ
32161Please respect copyright.PENANAbhbsDwhNTb
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.32161Please respect copyright.PENANASUoCdkMLvz
32161Please respect copyright.PENANASYvdITXrAV
32161Please respect copyright.PENANAtje2gcaJGg
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.32161Please respect copyright.PENANAELj6pkHs4J
32161Please respect copyright.PENANAukmcof9hh2
Azril mendadak kagok. "U-umi."32161Please respect copyright.PENANAxSqP6bKYqv
32161Please respect copyright.PENANAsEU8rUldrH
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.32161Please respect copyright.PENANATxgAvmmPCT
32161Please respect copyright.PENANASfS5V2YoZZ
"Baru aja Mi." Jawab Azril.32161Please respect copyright.PENANATNTkkbQBdw
32161Please respect copyright.PENANAU04whmDCdm
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.32161Please respect copyright.PENANAofDxuBpaH7
32161Please respect copyright.PENANA6j7RLKdbyT
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.32161Please respect copyright.PENANAFwqH3xhi0k
32161Please respect copyright.PENANAxz0zzSAkc8
*****32161Please respect copyright.PENANAfYzSMVhsUz