Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.32157Please respect copyright.PENANAuSvxuXXYj3
32157Please respect copyright.PENANAvZ7S1WbkzR
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.32157Please respect copyright.PENANACRerUzrSOf
32157Please respect copyright.PENANAsv3qmveyYB
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.32157Please respect copyright.PENANAaWivjzqnla
32157Please respect copyright.PENANAP9PcjDOzXq
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.32157Please respect copyright.PENANAATryMeoN3a
32157Please respect copyright.PENANAq02xgGiZm4
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAIl85ard6uj
32157Please respect copyright.PENANAWCtW3hPiCM
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAKgLO98p7s5
32157Please respect copyright.PENANAf4XDR0fSc6
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.32157Please respect copyright.PENANADVZjU25hDA
32157Please respect copyright.PENANAhhBjpCymLW
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.32157Please respect copyright.PENANAOLzzsvNnJA
32157Please respect copyright.PENANAEuBmpwaMoj
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAcKGgnGntsW
32157Please respect copyright.PENANAPBAYzJmFxh
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANApR3hd0kIaz
32157Please respect copyright.PENANAKdBul9h4M8
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.32157Please respect copyright.PENANAMmE3DEFdEy
32157Please respect copyright.PENANAhwZyL75YN4
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.32157Please respect copyright.PENANAfrHpBFNq3A
32157Please respect copyright.PENANA0UyEU6UpIV
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA2xVdjfUlW9
32157Please respect copyright.PENANAwaAR7liXZJ
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.32157Please respect copyright.PENANAHVPf92aGAZ
32157Please respect copyright.PENANAK2u4WFmavx
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.32157Please respect copyright.PENANAC3grM73r8n
32157Please respect copyright.PENANAnAhyA7BwiO
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAyT4llN3gzB
32157Please respect copyright.PENANAsmoCIRfFHP
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.32157Please respect copyright.PENANAJ20uxvmc4n
32157Please respect copyright.PENANApfdZ07c94F
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.32157Please respect copyright.PENANANovc91KTvo
32157Please respect copyright.PENANA0T7wZAZz9z
"Basah!" Bisik Rayhan.32157Please respect copyright.PENANA2LfIU5aeuX
32157Please respect copyright.PENANAs5Ie0xS0AC
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAioZguIeLDv
32157Please respect copyright.PENANAxWCjjcvW0T
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu32157Please respect copyright.PENANAsStEH4IqDp
32157Please respect copyright.PENANAXxN3cbC3nI
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAeFF9ElckFS
32157Please respect copyright.PENANAzEWgnDPcdY
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANASQAXd6ik2x
32157Please respect copyright.PENANAb0X48WpZ9c
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAJxOAQWWojd
32157Please respect copyright.PENANABKkprt7QMM
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAxqPd6oDCwD
32157Please respect copyright.PENANAXxaKBNalQ6
"Jilat sayang."32157Please respect copyright.PENANAZUNyQ6Q2tW
32157Please respect copyright.PENANAMlF210BswI
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.32157Please respect copyright.PENANAlWJEaGQq4V
32157Please respect copyright.PENANABYI6JxR2Q3
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAy6oT8GyM8H
32157Please respect copyright.PENANAXgRCEsvl53
Sluuuppss....32157Please respect copyright.PENANAjvFOfmVNMN
Sluuuppss...32157Please respect copyright.PENANAuYOOmGEaXq
Sluuuppss....32157Please respect copyright.PENANAuzVHBH5VJO
32157Please respect copyright.PENANAUK3DC0u71V
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.32157Please respect copyright.PENANA64hkR3RlTn
32157Please respect copyright.PENANA7CQ1WGW68d
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.32157Please respect copyright.PENANA5SFVro3jDa
32157Please respect copyright.PENANAteFVsSR5E5
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAY1Ox29xGRG
32157Please respect copyright.PENANAhFbctZmUX0
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.32157Please respect copyright.PENANAkEFuRIoKE4
32157Please respect copyright.PENANAJifFoNq1ca
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.32157Please respect copyright.PENANAFMRN2lSnCs
32157Please respect copyright.PENANA2MvbKSJQPM
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAPtwLWKoTkK
32157Please respect copyright.PENANADAjrxLxXrB
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA66PWYZxckz
32157Please respect copyright.PENANAZLQNtxxKfC
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAxlWE0UvKDl
32157Please respect copyright.PENANAlp2CjmJ618
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAGUEKWBcq5O
32157Please respect copyright.PENANAbyYLPzaEbM
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAogESFjbu0s
32157Please respect copyright.PENANAMYEywzyHZc
Ploookkksss....32157Please respect copyright.PENANAQFm8HnB9rI
Ploookkksss....32157Please respect copyright.PENANApLuU5GQKIB
Ploookkksss....32157Please respect copyright.PENANALp6YGrA4I3
32157Please respect copyright.PENANAy7gnzznzSE
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAgSPgev4Ye8
32157Please respect copyright.PENANAagToJ775Be
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAD9BqsxVQRz
32157Please respect copyright.PENANAnHEnu9KYWW
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.32157Please respect copyright.PENANAIXiAjOVEVU
32157Please respect copyright.PENANA2fnkm2jkdp
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.32157Please respect copyright.PENANAqCDPuxTPoc
32157Please respect copyright.PENANAcKhTy3OSa8
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAazP6xqZMLY
32157Please respect copyright.PENANAQhvbXJRgUq
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.32157Please respect copyright.PENANAAsnYy2ywJG
32157Please respect copyright.PENANAqCdFSIpgnS
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.32157Please respect copyright.PENANAjwoBSelbgb
32157Please respect copyright.PENANAs8g18q5XsF
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.32157Please respect copyright.PENANArDegPRalGA
32157Please respect copyright.PENANAUOEWV00d1M
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.32157Please respect copyright.PENANAlN6HS1ARtH
32157Please respect copyright.PENANAF39gsYEwRH
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAAwYkjvsbh8
32157Please respect copyright.PENANAqLe9otiub3
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.32157Please respect copyright.PENANA706txruOhe
32157Please respect copyright.PENANAIbML1c8jyX
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.32157Please respect copyright.PENANAdtAFwtVP3x
32157Please respect copyright.PENANAjcFFRFJ6vF
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.32157Please respect copyright.PENANAqhTYSn2HuN
32157Please respect copyright.PENANAGTF36HprqI
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAMW0BwiGDtj
32157Please respect copyright.PENANALcHWvMLU0K
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.32157Please respect copyright.PENANAdBmIV55U6q
32157Please respect copyright.PENANAFNycIY5xP8
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.32157Please respect copyright.PENANAsuZEZrg8HP
32157Please respect copyright.PENANA0wpLzm8eja
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.32157Please respect copyright.PENANAqxAEP2NPAP
32157Please respect copyright.PENANAzQrOmWTvIN
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA36WuYHB9NU
32157Please respect copyright.PENANA2MNOaWCcIF
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.32157Please respect copyright.PENANAjMbo8gUsiI
32157Please respect copyright.PENANAfaUfrWipwZ
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.32157Please respect copyright.PENANAgiUPKueJmZ
32157Please respect copyright.PENANAUHIN0JgLGh
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.32157Please respect copyright.PENANAyi292NQiSm
32157Please respect copyright.PENANAvTiq8ytLyY
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.32157Please respect copyright.PENANAfc97wYRftk
32157Please respect copyright.PENANAfHdI1VVlZs
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA4u0HEmLVXN
32157Please respect copyright.PENANAqEsl5Hl7Fa
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAYeazx0aPde
32157Please respect copyright.PENANAoEdP4AaJIY
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANACgFSLt6IQ2
32157Please respect copyright.PENANAgtCQXaeQdM
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.32157Please respect copyright.PENANAlzCl3l26WU
32157Please respect copyright.PENANAilvmlkI07i
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.32157Please respect copyright.PENANALjHdsjuANC
32157Please respect copyright.PENANAMxQkpo5z8Q
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.32157Please respect copyright.PENANAckmEmOj9x5
32157Please respect copyright.PENANAnGBoc6kC7E
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAMAA9Li5tFV
32157Please respect copyright.PENANATFaiYgVrnS
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAaZGLS0ps8n
32157Please respect copyright.PENANAz2KarB1aGc
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.32157Please respect copyright.PENANAD2A6GKgIMm
32157Please respect copyright.PENANACEAUv7ZQiV
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAvPAmoVgLy0
32157Please respect copyright.PENANAPLffLx99e9
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.32157Please respect copyright.PENANAZTmwO1VfzD
32157Please respect copyright.PENANAH8ivuIp4jS
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.32157Please respect copyright.PENANAwW70VBmPjo
32157Please respect copyright.PENANAqLovOid6nv
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA9wFnUavz90
32157Please respect copyright.PENANABQJ6AYXt7E
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAtIMmxn96WU
32157Please respect copyright.PENANAIDQIMFhNT1
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.32157Please respect copyright.PENANA8p1nWKbRmg
32157Please respect copyright.PENANAw1zQLMBewy
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAcqOMNwAI2S
32157Please respect copyright.PENANAZFboTkPkGv
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.32157Please respect copyright.PENANA8Tl8Kl4nGy
32157Please respect copyright.PENANA73x6nGKjpM
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAVzr8TLXRHr
32157Please respect copyright.PENANAmtmdTkyflq
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.32157Please respect copyright.PENANAi6Mynjwbg8
32157Please respect copyright.PENANAt76mjIDmhd
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAMgMk9cmdry
32157Please respect copyright.PENANA3ebtz3n6ZA
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.32157Please respect copyright.PENANAhz3PYzDYqv
32157Please respect copyright.PENANAE6zyU2WDyv
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."32157Please respect copyright.PENANAMktohC8PZS
32157Please respect copyright.PENANA6LZ0WOLbag
Plaaakk...32157Please respect copyright.PENANAujgSZemvuL
32157Please respect copyright.PENANA6iLc54VS16
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.32157Please respect copyright.PENANAnlTdB0LaXX
32157Please respect copyright.PENANAnptiqHfq5e
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA1dylw8dtin
32157Please respect copyright.PENANA1YjoljoVcc
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.32157Please respect copyright.PENANA1j2k9WFI4E
32157Please respect copyright.PENANAUjT1oxWvoV
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.32157Please respect copyright.PENANATGL0vr493h
32157Please respect copyright.PENANAQIPQ8DSfKI
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.32157Please respect copyright.PENANA9TqJRZjwgN
32157Please respect copyright.PENANAHgrfXwPgdb
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANAviIKkedAge
32157Please respect copyright.PENANAgyzXMjSNDo
Ploookkksss...32157Please respect copyright.PENANAC4tNrmpOSR
Ploookkksss...32157Please respect copyright.PENANAr1FmLZlTOk
Ploookkksss...32157Please respect copyright.PENANAhYg3ev30hV
32157Please respect copyright.PENANArtAdQt3i56
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.32157Please respect copyright.PENANAHqM4wFKgxP
32157Please respect copyright.PENANACpVUXCZYSl
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANARmo790YYxW
32157Please respect copyright.PENANAW2MseFBi2n
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANARq9fHqirHA
32157Please respect copyright.PENANAJfwwC420FE
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.32157Please respect copyright.PENANAkh4EOtNFxA
32157Please respect copyright.PENANAtX12MvzEti
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.32157Please respect copyright.PENANAgtMcdBuddL
32157Please respect copyright.PENANADmOOaRHhWc
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....32157Please respect copyright.PENANAWyzyYBdJ6I
32157Please respect copyright.PENANA3tdMuKvMEJ
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.32157Please respect copyright.PENANA7EWBxkYdcw
32157Please respect copyright.PENANAEflUWzfkPq
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.32157Please respect copyright.PENANAVGyO5fCmcO
32157Please respect copyright.PENANAkbLzlulcIB
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.32157Please respect copyright.PENANAoZLhmUcMkr
32157Please respect copyright.PENANAaK7fCj0L5c
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.32157Please respect copyright.PENANAbGMAL9c8gU
32157Please respect copyright.PENANA7G8XhtnhtM
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.32157Please respect copyright.PENANA7lzkjVCYl6
32157Please respect copyright.PENANAJhjvnlKlVm
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.32157Please respect copyright.PENANA3r4T1AXfKl
32157Please respect copyright.PENANATMtcUwsMSM
*****32157Please respect copyright.PENANAhFODZvSEuW
32157Please respect copyright.PENANAp1Ap4RTK0d
32157Please respect copyright.PENANAUQX4dRVG0P
32157Please respect copyright.PENANARs2Ao2ffND
32157Please respect copyright.PENANAavrBpqvvuy
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.32157Please respect copyright.PENANAz7QZStDPc8
32157Please respect copyright.PENANAZF0I6dt7UZ
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.32157Please respect copyright.PENANAxfPIfUsQYy
32157Please respect copyright.PENANAJDLY52lgHg
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.32157Please respect copyright.PENANAIyIhiLUKBV
32157Please respect copyright.PENANA2eknt4mQog
"Bengong lagi." Tegur Julia.32157Please respect copyright.PENANALfjm6T0Xki
32157Please respect copyright.PENANAr4zAYQr7Hp
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.32157Please respect copyright.PENANAMjA5AMNEQC
32157Please respect copyright.PENANAp65yQs53CF
"Coba cerita."32157Please respect copyright.PENANARuq7ToXPOT
32157Please respect copyright.PENANAS7PijDCMSi
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.32157Please respect copyright.PENANAOLzqPRn02m
32157Please respect copyright.PENANAco1puUYECw
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.32157Please respect copyright.PENANAldIh1xGwyA
32157Please respect copyright.PENANAsBsFy9DTXJ
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.32157Please respect copyright.PENANAXqEWkb2n7F
32157Please respect copyright.PENANAcp80oTrzDD
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"32157Please respect copyright.PENANAiAOyYSVPJr
32157Please respect copyright.PENANAAxCnZdG8H4
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.32157Please respect copyright.PENANAObaNR6VI9e
32157Please respect copyright.PENANAaMz16GQFVB
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."32157Please respect copyright.PENANAXhQH2VxSEF
32157Please respect copyright.PENANAqiCJgf84Jr
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.32157Please respect copyright.PENANALnipXeePsi
32157Please respect copyright.PENANAVCuya0IZOx
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.32157Please respect copyright.PENANABN6IylDOnY
32157Please respect copyright.PENANA98tOfPq49h
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.32157Please respect copyright.PENANAd9TLCVmJou
32157Please respect copyright.PENANAiw026nj1hT
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.32157Please respect copyright.PENANAvbkDIQ9iVA
32157Please respect copyright.PENANAJwuyOLgb0T
****32157Please respect copyright.PENANAmBChoQlHRA
32157Please respect copyright.PENANAekNds5rB6B
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...32157Please respect copyright.PENANA211YZtQ5OV
32157Please respect copyright.PENANAHOk4UESBQ6
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.32157Please respect copyright.PENANApB5H97hvr2
32157Please respect copyright.PENANA4PB3YxU4VP
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.32157Please respect copyright.PENANAQmUcaKTLhA
32157Please respect copyright.PENANAIg7QKcCO2j
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.32157Please respect copyright.PENANAh07ln1azL7
32157Please respect copyright.PENANAz9BZ6vr1Ob
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.32157Please respect copyright.PENANAMHF381Qcjm
32157Please respect copyright.PENANADJ0MqhPQVZ
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.32157Please respect copyright.PENANAR6eAmkAEGu
32157Please respect copyright.PENANAT6GlNX1per
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."32157Please respect copyright.PENANAV7qIibENGY
32157Please respect copyright.PENANAVSyc9mj5ih
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.32157Please respect copyright.PENANAIzITm4CucR
32157Please respect copyright.PENANA9A66Oc3yJO
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"32157Please respect copyright.PENANAMlGUP3FmsD
32157Please respect copyright.PENANA75HISjTStt
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.32157Please respect copyright.PENANAtmTh6tTY87
32157Please respect copyright.PENANAACv2g10vVN
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.32157Please respect copyright.PENANA47amMWC4J1
32157Please respect copyright.PENANA5hTzS4EZRr
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.32157Please respect copyright.PENANAI34CDrIekh
32157Please respect copyright.PENANAAsggqW4uf8
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.32157Please respect copyright.PENANAMbUPKOjtze
32157Please respect copyright.PENANAfveFoHs5B7
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.32157Please respect copyright.PENANATEwCRb34Oz
32157Please respect copyright.PENANAyjNfsVLBWJ
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.32157Please respect copyright.PENANAXFMS9hsFOK
32157Please respect copyright.PENANAeTEVZ5iGqW
"Ustadza!" Panggil Imbron.32157Please respect copyright.PENANA2eiVOQ5Mge
32157Please respect copyright.PENANArbqH6Q49by
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.32157Please respect copyright.PENANApgVR7PxFOJ
32157Please respect copyright.PENANAODW9Ho1LCh
"Ada tangga?" Ulang Imbron.32157Please respect copyright.PENANAFvlJNb2444
32157Please respect copyright.PENANAD6XHsm8pYO
"Oh iya ada di belakang."32157Please respect copyright.PENANADpto3O3m4O
32157Please respect copyright.PENANAUnLSkXDmix
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.32157Please respect copyright.PENANAg6swjoT75H
32157Please respect copyright.PENANAeo5277Y3Qi
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.32157Please respect copyright.PENANAH8FrMBrUSx
32157Please respect copyright.PENANAwjvXgRuNAX
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.32157Please respect copyright.PENANA4CeHcQcePf
32157Please respect copyright.PENANAQaCn8Csa45
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.32157Please respect copyright.PENANAC1DpJWUZKu
32157Please respect copyright.PENANA1K0suPrs6X
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.32157Please respect copyright.PENANArmteE4g1nQ
32157Please respect copyright.PENANAL9VKuaZpJc
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.32157Please respect copyright.PENANAWrMKWQpFhK
32157Please respect copyright.PENANAndVR1G0ocf
"Tolong ya Pak."32157Please respect copyright.PENANA0SxxtfFU6S
32157Please respect copyright.PENANA7q5wJVjeNP
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.32157Please respect copyright.PENANA1h4CUb0pNq
32157Please respect copyright.PENANAW1X6nJaJt2
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.32157Please respect copyright.PENANAB9WQahBMwW
32157Please respect copyright.PENANAptjAOfZDUi
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.32157Please respect copyright.PENANAwytUiT5arw
32157Please respect copyright.PENANA9RgLrNUKCH
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.32157Please respect copyright.PENANAtyhxifUOZ4
32157Please respect copyright.PENANAxRwjsgNOQQ
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.32157Please respect copyright.PENANAxdLU96nTtW
32157Please respect copyright.PENANAHcymjhwlPq
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.32157Please respect copyright.PENANAAso5syLLmo
32157Please respect copyright.PENANA4GOtLp7ELW
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.32157Please respect copyright.PENANAQp4u3y8RiJ
32157Please respect copyright.PENANABBg13wfgMj
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.32157Please respect copyright.PENANA24kqXWh636
32157Please respect copyright.PENANAAN12CcN2YT
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.32157Please respect copyright.PENANAY4Ce4QPDt4
32157Please respect copyright.PENANA3DiPvzMyAK
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.32157Please respect copyright.PENANA9YF4iNRDVX
32157Please respect copyright.PENANAfg1rsVjbDM
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."32157Please respect copyright.PENANAhSsvD4egHW
32157Please respect copyright.PENANAa0tFJnAGwp
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.32157Please respect copyright.PENANAuaNQW4xFwW
32157Please respect copyright.PENANASD1TcT1AaC
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.32157Please respect copyright.PENANANtufcwTYzz
32157Please respect copyright.PENANAqjNa3UVvLY
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.32157Please respect copyright.PENANAZgpnXK5kgT
32157Please respect copyright.PENANAdi1hFWlrQZ
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.32157Please respect copyright.PENANAvOiNlISdDm
32157Please respect copyright.PENANAqz8moi640M
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.32157Please respect copyright.PENANATTgDVzXMHK
32157Please respect copyright.PENANA9YVL0mdMCv
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.32157Please respect copyright.PENANAXet2usGaLc
32157Please respect copyright.PENANA9A573D7eNu
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.32157Please respect copyright.PENANAnXHG3fnGtH
32157Please respect copyright.PENANAbxtIOxnsRH
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.32157Please respect copyright.PENANAHkLsGUllC9
32157Please respect copyright.PENANAPk9MHab3T5
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.32157Please respect copyright.PENANALJ1n8MLeYc
32157Please respect copyright.PENANAkEzBFswclY
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.32157Please respect copyright.PENANAJqZBODzvoB
32157Please respect copyright.PENANAmIdjzSHEZb
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.32157Please respect copyright.PENANAYa3cL25mCz
32157Please respect copyright.PENANAApv2vyvKF4
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.32157Please respect copyright.PENANAlXVXzMA33j
32157Please respect copyright.PENANA2wCCmJUHmj
*****32157Please respect copyright.PENANAdyQcMyAVOT
32157Please respect copyright.PENANAvtKvtnhUUx
32157Please respect copyright.PENANALJbhO34vpW
32157Please respect copyright.PENANAHChNaZG1mr
32157Please respect copyright.PENANAftvvxfOei6
Pulang sekolah...32157Please respect copyright.PENANAQTFC9QiQS5
32157Please respect copyright.PENANAEY8HrIYLnH
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni32157Please respect copyright.PENANAriBNQeJcpT
32157Please respect copyright.PENANAa5SmTgFiha
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.32157Please respect copyright.PENANAR6ZmT8JPIR
32157Please respect copyright.PENANABlKIElBIDL
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.32157Please respect copyright.PENANAKufXD46bVI
32157Please respect copyright.PENANAHbGvIIaDBz
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.32157Please respect copyright.PENANA3EtWi5rORL
32157Please respect copyright.PENANA7cXKnWJ4vr
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.32157Please respect copyright.PENANA9NG7FvEJWd
32157Please respect copyright.PENANAjV5kkhjeGJ
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.32157Please respect copyright.PENANAUWGaLgsSUE
32157Please respect copyright.PENANAXTHGs8ttJZ
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.32157Please respect copyright.PENANAaFPIBYyRKg
32157Please respect copyright.PENANAVxZtcVmsS1
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.32157Please respect copyright.PENANAByYwYOwDh8
32157Please respect copyright.PENANA7h2tGnZeZi
"Umi!" Lirih Azril.32157Please respect copyright.PENANA1qIp64ZcK3
32157Please respect copyright.PENANAXFwa7wtinU
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.32157Please respect copyright.PENANARqfucWi064
32157Please respect copyright.PENANA18phCZ93Pk
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.32157Please respect copyright.PENANAUWsWcTbFR8
32157Please respect copyright.PENANApTkh2apoUy
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.32157Please respect copyright.PENANAXOa4L3GaAi
32157Please respect copyright.PENANAwAQXqmIHvp
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.32157Please respect copyright.PENANAOTRFlAa8Fu
32157Please respect copyright.PENANAsayA8PoBoI
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.32157Please respect copyright.PENANA1XftjCIDZ1
32157Please respect copyright.PENANAkU2FTGwg3A
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.32157Please respect copyright.PENANA8oAeiAumrq
32157Please respect copyright.PENANAcxP3ADQOWZ
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.32157Please respect copyright.PENANA6fx4RAsOGm
32157Please respect copyright.PENANAJBvSSz71T7
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.32157Please respect copyright.PENANA0Bk5LpJ33U
32157Please respect copyright.PENANAwIklqWi2ai
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.32157Please respect copyright.PENANAITNlwO2WfD
32157Please respect copyright.PENANAeqAsctToX9
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.32157Please respect copyright.PENANAqYezAGlQiS
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.32157Please respect copyright.PENANAzLxDSSnRu9
32157Please respect copyright.PENANA5ruEecmJnM
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.32157Please respect copyright.PENANAQftMQR3z0h
32157Please respect copyright.PENANAGDkIpUClzr
32157Please respect copyright.PENANAju8ymPY1HV
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.32157Please respect copyright.PENANAfrkzgyur2C
32157Please respect copyright.PENANAko1Jkxldq2
Azril mendadak kagok. "U-umi."32157Please respect copyright.PENANARJ7gvwLA6e
32157Please respect copyright.PENANAxD3LRzhhwA
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.32157Please respect copyright.PENANASrjerXNaet
32157Please respect copyright.PENANAmDn7sorbJx
"Baru aja Mi." Jawab Azril.32157Please respect copyright.PENANAN2HvWeDo8i
32157Please respect copyright.PENANA9DFWnvpkxd
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.32157Please respect copyright.PENANAffmFdOKlct
32157Please respect copyright.PENANATNH6prXssK
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.32157Please respect copyright.PENANAWz24TvrFp5
32157Please respect copyright.PENANAu5GkWneOJQ
*****32157Please respect copyright.PENANABXEkNyZb9f