Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.27349Please respect copyright.PENANALnbaIIJF4i
27349Please respect copyright.PENANAc8SOIibKXv
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.27349Please respect copyright.PENANAWUCc2gRl8C
27349Please respect copyright.PENANAMVbWun5cgz
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.27349Please respect copyright.PENANAwYOol9AOIF
27349Please respect copyright.PENANA3K325TR8R5
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.27349Please respect copyright.PENANAOrW9mehH4z
27349Please respect copyright.PENANAW4AqSO8wbC
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAUFhlxojj1w
27349Please respect copyright.PENANA4rsZ6EzoLs
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.27349Please respect copyright.PENANA1LJnw9u8aN
27349Please respect copyright.PENANAaaGAXWtAl8
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.27349Please respect copyright.PENANA2mXVZyNQUn
27349Please respect copyright.PENANAaO3tIhczYq
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.27349Please respect copyright.PENANAdb3j9hGEEe
27349Please respect copyright.PENANAjyS8uGgOgX
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.27349Please respect copyright.PENANAXujEOGQNrT
27349Please respect copyright.PENANA0JKdLQc9um
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.27349Please respect copyright.PENANAQi3kOMsybY
27349Please respect copyright.PENANAKbgMC0kUHa
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.27349Please respect copyright.PENANAzjFKoHdM52
27349Please respect copyright.PENANAlEjmZYrvDr
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.27349Please respect copyright.PENANAntp9fd7s4X
27349Please respect copyright.PENANA2kSZ6fNrXs
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.27349Please respect copyright.PENANA2OStO4SxVS
27349Please respect copyright.PENANAAMJHsEiyLV
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.27349Please respect copyright.PENANAUBXZQcenVL
27349Please respect copyright.PENANAaVYuOGddGh
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.27349Please respect copyright.PENANAva7jJjED5c
27349Please respect copyright.PENANAT83cZQ7uCX
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.27349Please respect copyright.PENANAsVmdoHBSii
27349Please respect copyright.PENANATmbLU3z2MP
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.27349Please respect copyright.PENANAutMyCVAWYa
27349Please respect copyright.PENANAigK8ZkukGY
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.27349Please respect copyright.PENANAyEm67Rq0Vo
27349Please respect copyright.PENANAZY50vLsrZU
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAScWLdeQXCd
27349Please respect copyright.PENANAQafxrHAtGX
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAZxypnTPPhK
27349Please respect copyright.PENANAby7XQQgGRD
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.27349Please respect copyright.PENANAuHCAXMgjpY
27349Please respect copyright.PENANAR4NIWlFtKX
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27349Please respect copyright.PENANAcU4c5v8UmY
27349Please respect copyright.PENANAKXIMSFQ3R3
Hening....27349Please respect copyright.PENANAPqR9lhNbhe
27349Please respect copyright.PENANAZgrpogSJwe
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.27349Please respect copyright.PENANA1HtoTF7Opu
27349Please respect copyright.PENANA0vDZu6ZZ7w
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.27349Please respect copyright.PENANAvsBn5yi2ja
27349Please respect copyright.PENANAyjfSCaGqaa
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.27349Please respect copyright.PENANA2iraQj7B1e
27349Please respect copyright.PENANAWkDPFEtXDB
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.27349Please respect copyright.PENANA6fZRbM5MfC
27349Please respect copyright.PENANAGHbVRSLV5b
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.27349Please respect copyright.PENANAnES9zzZxIH
27349Please respect copyright.PENANA4GSib9KC3D
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.27349Please respect copyright.PENANAq55xGkcM4V
27349Please respect copyright.PENANARTQKRvZFK5
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.27349Please respect copyright.PENANATWJeRAO50a
27349Please respect copyright.PENANAffqbb8KmS8
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.27349Please respect copyright.PENANAvRnq6A0yme
27349Please respect copyright.PENANADTcZoohau5
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.27349Please respect copyright.PENANAb13W8eNBeR
27349Please respect copyright.PENANAfoxLUzW3Vl
"Masih berani?"27349Please respect copyright.PENANA7jac5BMIJA
27349Please respect copyright.PENANAwn13dEPCR9
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.27349Please respect copyright.PENANAKYoWF6rY6I
27349Please respect copyright.PENANA63MgyOpOuq
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.27349Please respect copyright.PENANADu2B8jFPGR
27349Please respect copyright.PENANA0DYGV4xONB
"Iya Kak, janji gak lagi..."27349Please respect copyright.PENANAkyQYBKDepv
27349Please respect copyright.PENANAvuT5DLWqOY
"Benar ya."27349Please respect copyright.PENANA1EeiLcVCZZ
27349Please respect copyright.PENANA9mqsCTafb6
"Iya Kak." Mohon Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAcxaGYhqTH9
27349Please respect copyright.PENANAm2shyQAteW
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.27349Please respect copyright.PENANAvFNdHubulT
27349Please respect copyright.PENANAg3TUFF6y9i
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.27349Please respect copyright.PENANAFQfIDcAqJP
27349Please respect copyright.PENANAhc5tQgCc2M
*****27349Please respect copyright.PENANAuVYWw0dKRd
27349Please respect copyright.PENANAxA6nzU7FIU
Di kediaman Ustadza Dwi27349Please respect copyright.PENANALLJHeJ07QY
27349Please respect copyright.PENANAU2QUyLf0zn
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.27349Please respect copyright.PENANAV04tKLLJWh
27349Please respect copyright.PENANAj2H3kZZj6G
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.27349Please respect copyright.PENANAU34Q28CVjB
27349Please respect copyright.PENANAV5v4mrmdAz
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANAutBDXJ5ner
27349Please respect copyright.PENANA5zsvjaaQhd
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANAXCfzxAiwLs
27349Please respect copyright.PENANAObPwxbJoyO
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAXow2a9UD1O
27349Please respect copyright.PENANA9rVabNLdzX
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.27349Please respect copyright.PENANAIqgmLUN2cG
27349Please respect copyright.PENANACPLtkiSLUD
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.27349Please respect copyright.PENANAZ5Sh6cZxbq
27349Please respect copyright.PENANAVGiAJYdKSo
Tapi tiba-tiba...27349Please respect copyright.PENANADMoxhNvwEi
27349Please respect copyright.PENANAuiHC5lzC1q
Pook... Pook... Poop...27349Please respect copyright.PENANAMtUOzkUxph
27349Please respect copyright.PENANAWibALErQiy
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.27349Please respect copyright.PENANAEalN3RCO3H
27349Please respect copyright.PENANAyIJyZ5u3S9
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.27349Please respect copyright.PENANAC359ldhlzQ
27349Please respect copyright.PENANAGwz7q8wv4A
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.27349Please respect copyright.PENANAuoyV5GFAxm
27349Please respect copyright.PENANA0FPMNywwWY
"Majulah." Seringai Imbron.27349Please respect copyright.PENANApbvHp0e2SJ
27349Please respect copyright.PENANATHdcQMnrPr
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.27349Please respect copyright.PENANABiCHaqv49h
27349Please respect copyright.PENANAqyO6Gl7ABW
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.27349Please respect copyright.PENANAlKNthI32wW
27349Please respect copyright.PENANAe1eVgjLCg3
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.27349Please respect copyright.PENANAYE2F30N7VE
27349Please respect copyright.PENANAgJ7a47dMEs
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.27349Please respect copyright.PENANABLupkTUSq9
27349Please respect copyright.PENANApybk475Bu9
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.27349Please respect copyright.PENANAvBN30VoLm6
27349Please respect copyright.PENANATkCsgmoxHI
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.27349Please respect copyright.PENANAzCLDJh0xCv
27349Please respect copyright.PENANAriKu6gzk9M
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.27349Please respect copyright.PENANAMPR4IPC9Q0
27349Please respect copyright.PENANAlMAsk4HigY
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.27349Please respect copyright.PENANA1YpPD5bOMS
27349Please respect copyright.PENANAxktKEn71uh
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANASuuOGiwOil
27349Please respect copyright.PENANAds0zRFDkIU
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.27349Please respect copyright.PENANAuqA4T7XXPt
27349Please respect copyright.PENANAfyrpWFbTRT
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.27349Please respect copyright.PENANAwPdTV1LNVE
27349Please respect copyright.PENANAtmB7dmnxSW
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.27349Please respect copyright.PENANA1mg65AzueS
27349Please respect copyright.PENANAVsZrZfQ6N0
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.27349Please respect copyright.PENANAAsN7k9F9Vs
27349Please respect copyright.PENANATOqDijKQZV
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.27349Please respect copyright.PENANAQdyRa4V1Qw
27349Please respect copyright.PENANAxWNzyBXTss
"I-iya Bu Ustadza."27349Please respect copyright.PENANAWCS4DMYO6s
27349Please respect copyright.PENANAQL81U1OI3p
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.27349Please respect copyright.PENANAXE3aHf6t9d
27349Please respect copyright.PENANA5zh1wnwfhd
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAXyt1JWmuSz
27349Please respect copyright.PENANA90fWw8Gcq5
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.27349Please respect copyright.PENANARuYFPbSnhY
27349Please respect copyright.PENANAhshVTpxgl5
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.27349Please respect copyright.PENANAnOsunQZljf
27349Please respect copyright.PENANA1fs2quZ3IB
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.27349Please respect copyright.PENANA2xtqCrTEaY
27349Please respect copyright.PENANA8Rop1PTZc8
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.27349Please respect copyright.PENANA2r77tiGJnu
27349Please respect copyright.PENANA7H0ZRRolI9
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.27349Please respect copyright.PENANAaxEc5yAVjU
27349Please respect copyright.PENANAKzUCBIPxXX
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.27349Please respect copyright.PENANAtJt4yupk2S
27349Please respect copyright.PENANAXAFHyV2yoS
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.27349Please respect copyright.PENANAntg8PHDBXN
27349Please respect copyright.PENANAnijupVqCg3
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.27349Please respect copyright.PENANAoJvmPoYBKV
27349Please respect copyright.PENANAWyWhDvwFWa
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.27349Please respect copyright.PENANALg4s0Cw6T0
27349Please respect copyright.PENANANNm06AhUuj
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.27349Please respect copyright.PENANA56L8f78aIj
27349Please respect copyright.PENANA9cqLn9g2vt
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.27349Please respect copyright.PENANAn9MRAxuGU9
27349Please respect copyright.PENANAEOOpZgURUh
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.27349Please respect copyright.PENANAwz9cyNvyeA
27349Please respect copyright.PENANAP0TtvUPILi
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.27349Please respect copyright.PENANAQbLHxsD93o
27349Please respect copyright.PENANAcesFnpRWka
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.27349Please respect copyright.PENANAOL89u2xMDQ
27349Please respect copyright.PENANAxD9YkmQgGZ
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAUKIatraXoi
27349Please respect copyright.PENANAdg8VTFRtuZ
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.27349Please respect copyright.PENANAz1DhkLQqep
27349Please respect copyright.PENANArRo5Hf5iKK
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.27349Please respect copyright.PENANAyXFQj3eDfn
27349Please respect copyright.PENANAnBLXU70G6v
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANA2joNaycCdb
27349Please respect copyright.PENANABViuv9uafv
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.27349Please respect copyright.PENANAh6bIQRcaOB
27349Please respect copyright.PENANAYLJ6BPvGmq
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.27349Please respect copyright.PENANAVho7DgQOLy
27349Please respect copyright.PENANAHC5oj9dVyE
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.27349Please respect copyright.PENANApz15nXKlxu
27349Please respect copyright.PENANAP8fJP55FHB
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.27349Please respect copyright.PENANAZTfmpSuNWZ
27349Please respect copyright.PENANAdDX4td18Bs
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...27349Please respect copyright.PENANAZXfeNdxMeS
27349Please respect copyright.PENANA5GvJUlYris
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAYVVoOK0Z4V
27349Please respect copyright.PENANA1XBXPWr1K3
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.27349Please respect copyright.PENANAXHddrfR7WW
27349Please respect copyright.PENANAkYzn2LSllk
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAk1p9MAJvco
27349Please respect copyright.PENANAdJGBbnxsj5
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.27349Please respect copyright.PENANAtVN9d1Gdsi
27349Please respect copyright.PENANA1AN5XQxlho
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.27349Please respect copyright.PENANAfSSpLuqopg
27349Please respect copyright.PENANAQxSC9zrlaA
27349Please respect copyright.PENANACJOnpJxntg
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.27349Please respect copyright.PENANAVs6idQLUqG
27349Please respect copyright.PENANAWqzj7oYAl7
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAF5jpultpSC
27349Please respect copyright.PENANAdvMAHTYGVq
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.27349Please respect copyright.PENANATLzFdmKcQD
27349Please respect copyright.PENANABVxu5AXpLR
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.27349Please respect copyright.PENANAH2Q2dgC30T
27349Please respect copyright.PENANAGoLnHk50jB
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.27349Please respect copyright.PENANAsJ667LsSZ6
27349Please respect copyright.PENANAkhidj4fQta
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.27349Please respect copyright.PENANAssGDbqtjlb
27349Please respect copyright.PENANAU7TbJRSXjy
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.27349Please respect copyright.PENANAFJE28rT2Gz
27349Please respect copyright.PENANAmbb2YphqMP
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.27349Please respect copyright.PENANALvQPNE19mq
27349Please respect copyright.PENANApJq0kjS91j
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.27349Please respect copyright.PENANA1LCBGCgpll
27349Please respect copyright.PENANAJfEeZDBLbA
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.27349Please respect copyright.PENANAKNQ0j5lxj3
27349Please respect copyright.PENANAP2MAAGeTJb
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.27349Please respect copyright.PENANASI56geU1ou
27349Please respect copyright.PENANAcQzC0S9nG3
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.27349Please respect copyright.PENANAR5DTqiuWg3
27349Please respect copyright.PENANAznF6snlxtJ
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.27349Please respect copyright.PENANAsUBJ44Jvp6
27349Please respect copyright.PENANA2iMrU0C2EK
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.27349Please respect copyright.PENANAwNBGg7Sk8r
27349Please respect copyright.PENANA7LYcwUJWSv
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.27349Please respect copyright.PENANAwnkvcQQxap
27349Please respect copyright.PENANApPPneGANwu
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.27349Please respect copyright.PENANAUWOJLDDzz8
27349Please respect copyright.PENANALA1T2VcaW4
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.27349Please respect copyright.PENANAZSUoxPYmdG
27349Please respect copyright.PENANACCozTTmT3W
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.27349Please respect copyright.PENANANKF0MFzv9o
27349Please respect copyright.PENANA1UtuvBAjI1
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.27349Please respect copyright.PENANA4Glu8POMqR
27349Please respect copyright.PENANAPlazB0HsyP
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.27349Please respect copyright.PENANAqQO9QJfuxl
27349Please respect copyright.PENANAVHMVI4b9VE
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.27349Please respect copyright.PENANAtgUwPIe7Yo
27349Please respect copyright.PENANAnJalTG3zP4
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.27349Please respect copyright.PENANAPKUWFUxleL
27349Please respect copyright.PENANA9FkwKVsni5
Bleeess...27349Please respect copyright.PENANAmH4jRcFKhL
27349Please respect copyright.PENANAEhQapYUDyR
"Ough..." Lenguh Dwi.27349Please respect copyright.PENANApZvqDHHy6D
27349Please respect copyright.PENANABZa08vmNH4
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.27349Please respect copyright.PENANAbiEaWi2TWf
27349Please respect copyright.PENANAxkKwsuuQJ9
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.27349Please respect copyright.PENANAqJfzkywgg9
27349Please respect copyright.PENANAGngt0bNOMw
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"27349Please respect copyright.PENANACBvxUe4Dts
27349Please respect copyright.PENANAy4DrMKVVlb
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.27349Please respect copyright.PENANAaINKTOkIMm
27349Please respect copyright.PENANAc1daTpq36n
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.27349Please respect copyright.PENANAwPkDsoivwU
27349Please respect copyright.PENANA87mewiEpAr
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.27349Please respect copyright.PENANAMXkEbwOI60
27349Please respect copyright.PENANAVwft5UMtlq
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.27349Please respect copyright.PENANAO6KaEg3MD9
27349Please respect copyright.PENANAcqkYxioMEB
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.27349Please respect copyright.PENANAAfZzPcrpRj
27349Please respect copyright.PENANAoJSdcsLXX4
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.27349Please respect copyright.PENANADpCuECG6dA
27349Please respect copyright.PENANAkwU01PNZry
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.27349Please respect copyright.PENANAIvCRh5XP4K
27349Please respect copyright.PENANApSDvgkakaI
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.27349Please respect copyright.PENANAR5WsArSSlR
27349Please respect copyright.PENANABoBr2mjG4N
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.27349Please respect copyright.PENANAxkydgHWx4B
27349Please respect copyright.PENANAoVlER17SWy
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.27349Please respect copyright.PENANAO79Ye6hPBc
27349Please respect copyright.PENANAR4ocC8KwyU
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.27349Please respect copyright.PENANA68WTjrWvdQ
27349Please respect copyright.PENANAd72EtuvxWU
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANA4CdPmjebYU
27349Please respect copyright.PENANAbu89wk1oKZ
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.27349Please respect copyright.PENANAKWjtrILcMl
27349Please respect copyright.PENANAiqhPsq6qR3
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAAR8wOuNRB0
27349Please respect copyright.PENANAWwWsWbBgD8
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.27349Please respect copyright.PENANAmSNXbW7k1D
27349Please respect copyright.PENANAEZm3fKZEvJ
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.27349Please respect copyright.PENANAuVOfORepY4
27349Please respect copyright.PENANAOMYRz3vTFs
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAwU5OgUd0zl
27349Please respect copyright.PENANAoiNNdr51c7
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANA4jFvQEkuQn
27349Please respect copyright.PENANAAVhTEYJLAx
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAwNqaAuidz1
27349Please respect copyright.PENANAjhj1SdfDW1
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAOFDQ95iLpu
27349Please respect copyright.PENANAYUXG6iXyer
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.27349Please respect copyright.PENANA9bj6EIyHmA
27349Please respect copyright.PENANAD6C8l1GHPJ
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.27349Please respect copyright.PENANAnbPQTpEqtu
27349Please respect copyright.PENANA3jfXLnUv6n
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAKVH8hbizMh
27349Please respect copyright.PENANALbj8J3DlGv
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANAHnJVgQnCT0
27349Please respect copyright.PENANAp2RKeNTHrC
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.27349Please respect copyright.PENANAEhnTq2EVKF
27349Please respect copyright.PENANA6Gp07BAZ0U
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.27349Please respect copyright.PENANAMD0Ecti8E6
27349Please respect copyright.PENANAkryloeaWnj
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.27349Please respect copyright.PENANAffADiektZN
27349Please respect copyright.PENANAKhMCenzPdY
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.27349Please respect copyright.PENANAGuzwB5KOZN
27349Please respect copyright.PENANA1tQScJ7c5P
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANALwa5puZnsX
27349Please respect copyright.PENANAoHlD84kjxG
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.27349Please respect copyright.PENANAlOjqjZjvLf
27349Please respect copyright.PENANAGnqfwjOgH6
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.27349Please respect copyright.PENANAdclOMSry0y
27349Please respect copyright.PENANAsGzaYXde82
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.27349Please respect copyright.PENANAYl5mfQQIgG
27349Please respect copyright.PENANA9jFvJ8nmwu
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANAAiE4BlcWjD
27349Please respect copyright.PENANA6FOUvZrIFo
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.27349Please respect copyright.PENANAnqrP4Ha26i
27349Please respect copyright.PENANAacXznuKl2a
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.27349Please respect copyright.PENANAoZ8J8XvElU
27349Please respect copyright.PENANA3l2cVRgdRZ
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.27349Please respect copyright.PENANA7Scv9vX5rm
27349Please respect copyright.PENANA57GoDYciuc
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.27349Please respect copyright.PENANAmoJv8eeiZe
27349Please respect copyright.PENANAj8NOrPrVB6
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.27349Please respect copyright.PENANAC3HWgXQWT9
27349Please respect copyright.PENANAYdmzZS6X9p
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.27349Please respect copyright.PENANAZ3oq1AvEvj
27349Please respect copyright.PENANAUUmtbn9LFU
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.27349Please respect copyright.PENANAG2UvUeVT3V
27349Please respect copyright.PENANAmFBo2WmUnk
*****27349Please respect copyright.PENANAYKIIKFLWSB
27349Please respect copyright.PENANAm25Wr9KXBc
Teng... Teng... Teng...27349Please respect copyright.PENANABSfIRXf5xf
27349Please respect copyright.PENANAuTHhAHZGbi
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.27349Please respect copyright.PENANAaqspU4yxia
27349Please respect copyright.PENANAFfRHj4rWjq
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.27349Please respect copyright.PENANAZJycRTNzPm
27349Please respect copyright.PENANAMgXzyEZMmC
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.27349Please respect copyright.PENANA3hO9jnpAsM
27349Please respect copyright.PENANACPS0vyEj1s
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.27349Please respect copyright.PENANAG9226OKHkn
27349Please respect copyright.PENANAVD73bezeXn
"Ustadza boleh duduk di sini?"27349Please respect copyright.PENANAd6HhrW4X8t
27349Please respect copyright.PENANAAZUvTiFMMk
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.27349Please respect copyright.PENANAo1am7dg222
27349Please respect copyright.PENANAew895KHXqd
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.27349Please respect copyright.PENANAkPF4eus3h0
27349Please respect copyright.PENANAt6V5Qjuevm
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.27349Please respect copyright.PENANAEcvd2U0Ta3
27349Please respect copyright.PENANAO0H9yZJIOl
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.27349Please respect copyright.PENANAiZdhDhormu
27349Please respect copyright.PENANAALQc3GgXvi
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."27349Please respect copyright.PENANAF67lcqwyeM
27349Please respect copyright.PENANAJIoSkvcgA5
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.27349Please respect copyright.PENANAxTAgHNgRFx
27349Please respect copyright.PENANATORnLAYCjb
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.27349Please respect copyright.PENANAftbeN8PSR7
27349Please respect copyright.PENANAI9sFa3jcMI
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.27349Please respect copyright.PENANAXWA5vej0RW
27349Please respect copyright.PENANA7mGvjj3EgO
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.27349Please respect copyright.PENANAW8DK89zymz
27349Please respect copyright.PENANA8Q642LguXD
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.27349Please respect copyright.PENANASD3DI1YpbB
27349Please respect copyright.PENANAwGjffNX6DZ
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.27349Please respect copyright.PENANApwKGaybwok
27349Please respect copyright.PENANABuesLpZZQS
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.27349Please respect copyright.PENANAFRUG2Mgh2p
27349Please respect copyright.PENANACYeVD9D7gE
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.27349Please respect copyright.PENANAsSPuEEBM1y
27349Please respect copyright.PENANAFspRwIqxG7
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.27349Please respect copyright.PENANAzfWGT4vJaF
27349Please respect copyright.PENANAAywhCNhNpI
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.27349Please respect copyright.PENANAkdbOQTQXcL
27349Please respect copyright.PENANAqy49NoQISe
"Wangi." Puji Wanda.27349Please respect copyright.PENANAKfquLsLEDC
27349Please respect copyright.PENANAvuNsX3O9Nz
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.27349Please respect copyright.PENANAD4WflY8TD2
27349Please respect copyright.PENANAJ9mVUBLobB
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.27349Please respect copyright.PENANAHciGVb726T
27349Please respect copyright.PENANANGjcckdT4W
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.27349Please respect copyright.PENANAjRAAfycnBV
27349Please respect copyright.PENANAv39aIvCdOp
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.27349Please respect copyright.PENANA6L9hIoq903
27349Please respect copyright.PENANAUsd2S53r9L
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.27349Please respect copyright.PENANAMDNC7mDuG1
27349Please respect copyright.PENANAL9mTe08K61
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.27349Please respect copyright.PENANAog8KXZc9gH
27349Please respect copyright.PENANA6AReZkolf2
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.27349Please respect copyright.PENANAyOvsuQzKIZ
27349Please respect copyright.PENANA2Dc15GWUeR
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.27349Please respect copyright.PENANAXlapoJVw8o
27349Please respect copyright.PENANAy55LiZUc8X
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.27349Please respect copyright.PENANAy3gOw3hnbl
27349Please respect copyright.PENANAcrLmNU8i2Y
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.27349Please respect copyright.PENANADlYRJdhPUK
27349Please respect copyright.PENANAlNPs93rBDP
*****27349Please respect copyright.PENANAoZPJDxJXRf
27349Please respect copyright.PENANAJTz7w6sIeQ
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.27349Please respect copyright.PENANAPv6jdXtvQy
27349Please respect copyright.PENANAyLqUIAQWnB
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.27349Please respect copyright.PENANABJm4lkDd7o
27349Please respect copyright.PENANANiVXproj7O
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.27349Please respect copyright.PENANAV3GPiqjYmA
27349Please respect copyright.PENANAEabIhO5B7c
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.27349Please respect copyright.PENANAbz5z7g7X7K
27349Please respect copyright.PENANAQpuyIvK0Ep
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.27349Please respect copyright.PENANAlhBY4Q2w1z
27349Please respect copyright.PENANAOdQ9AMogta
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.27349Please respect copyright.PENANAlE5fPq7msE
27349Please respect copyright.PENANA1Zavc8ATCm
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.27349Please respect copyright.PENANAn53ntvQ1sY
27349Please respect copyright.PENANA5CTzKEYQVJ
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.27349Please respect copyright.PENANAA6sn71gQrt
27349Please respect copyright.PENANAqHb3su28Mm
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.27349Please respect copyright.PENANAirgyvnVlco
27349Please respect copyright.PENANAlrjglvOm7c
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.27349Please respect copyright.PENANA7hGtVXlDFK
27349Please respect copyright.PENANAWGbLgu7VgB
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."27349Please respect copyright.PENANA1MnrDVRB9D
27349Please respect copyright.PENANAqS7NXpobxL
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.27349Please respect copyright.PENANAKJVRAtkBw5
27349Please respect copyright.PENANAsgOxUMlm0b
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.27349Please respect copyright.PENANAi5aWLpJrvu
27349Please respect copyright.PENANAd6c1PsPP6f
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.27349Please respect copyright.PENANAm46Uce6oMB
27349Please respect copyright.PENANAxWtci8kVD4
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.27349Please respect copyright.PENANAPLdeJKhVGZ
27349Please respect copyright.PENANAudyHzZxw0s
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.27349Please respect copyright.PENANAb7uW76FDeJ
27349Please respect copyright.PENANAQAnlOZeIFn
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.27349Please respect copyright.PENANAzSF86fhG0O
27349Please respect copyright.PENANA2PX0MNerEZ
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAu1A7YeALC1
27349Please respect copyright.PENANAFX49BxxEQk
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.27349Please respect copyright.PENANAeHEwf5dupo
27349Please respect copyright.PENANAs4Qs3MKX3u
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.27349Please respect copyright.PENANAQhDXJQeXPr
27349Please respect copyright.PENANAGSAX8Q2tXT
*****27349Please respect copyright.PENANA6T9J4N1xQ1
27349Please respect copyright.PENANAEKOaLS6S6i
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.27349Please respect copyright.PENANAMZcohz0TTY
27349Please respect copyright.PENANAHNH8vBmSWw
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAuBEMMaXVFa
27349Please respect copyright.PENANAaqvtayGeNc
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.27349Please respect copyright.PENANAkcasmHr3Mq
27349Please respect copyright.PENANAiIwmKvToQW
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.27349Please respect copyright.PENANA86BNs6dC1u
27349Please respect copyright.PENANA4jMfWFfq35
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."27349Please respect copyright.PENANAWCUiWQOkPK
27349Please respect copyright.PENANA7lbYjDAHcm
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.27349Please respect copyright.PENANAN5vZHfYLeW
27349Please respect copyright.PENANA99gVcaGlmk
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.27349Please respect copyright.PENANAxhCy0PqjU3
27349Please respect copyright.PENANAnetgkLzVNU
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.27349Please respect copyright.PENANA8ILAizA0I2
27349Please respect copyright.PENANALCjGe2uvsS
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.27349Please respect copyright.PENANArmyXUgMyFZ
27349Please respect copyright.PENANAWFlOyYEgWF
"Apa kamu bahagia?"27349Please respect copyright.PENANA8K4IMzXDoR
27349Please respect copyright.PENANAbk6SXZqhZ5
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.27349Please respect copyright.PENANAjOkNvV4wSK
27349Please respect copyright.PENANASFs7iy7DIx
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.27349Please respect copyright.PENANAAPd7k1bjB3
27349Please respect copyright.PENANAcccTRIuzZh
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.27349Please respect copyright.PENANAcp0MNIwVrX
27349Please respect copyright.PENANAaLtFCAs3He
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.27349Please respect copyright.PENANAwFI0Eit9a8
27349Please respect copyright.PENANA2VjqFqFSkp
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.27349Please respect copyright.PENANAvt0qq8urAr
27349Please respect copyright.PENANAJqZNS8rnoO
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.27349Please respect copyright.PENANAyIL7kHrKLe
27349Please respect copyright.PENANATLVz2b8Z88
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.27349Please respect copyright.PENANAWPoVPKoFqj
27349Please respect copyright.PENANAN4HkCF4E78
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.27349Please respect copyright.PENANAmvEDHv6elu
27349Please respect copyright.PENANAUrVLWRjVi1
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.27349Please respect copyright.PENANARDvVcVHacj
27349Please respect copyright.PENANA45qU2C2j5v
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.27349Please respect copyright.PENANANZKf2t4Jt1
27349Please respect copyright.PENANAaeaUl3W35J
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.27349Please respect copyright.PENANA2SFSGLk0Wz
27349Please respect copyright.PENANA5LFwzPRLQf
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.27349Please respect copyright.PENANAyesaX1jnGg
27349Please respect copyright.PENANAwxRXT9RfR8
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.27349Please respect copyright.PENANAHwcZVKN5XN
27349Please respect copyright.PENANAKVkcM3ejsm
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.27349Please respect copyright.PENANASVIq0T8CRu
27349Please respect copyright.PENANASuXnW9QdXK
******27349Please respect copyright.PENANA9SvVQVGsKI
27349Please respect copyright.PENANA2uJlZsXglk
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.27349Please respect copyright.PENANArCPe9fwoRl
27349Please respect copyright.PENANAS6P0CQ9PZu
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.27349Please respect copyright.PENANAiBliJaCHb7
27349Please respect copyright.PENANAEPL2mheCdr
"Ray!"27349Please respect copyright.PENANA098c6aAbWF
27349Please respect copyright.PENANAFN5sxTu8Zk
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.27349Please respect copyright.PENANAS6m9WFldAq
27349Please respect copyright.PENANAqhuQ4CfK1l
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANA7CYPrZP8Sq
27349Please respect copyright.PENANAdmRTPMxj8J
"Bisa jadi! Hehehe..."27349Please respect copyright.PENANAyEDTD3n25F
27349Please respect copyright.PENANAWue7kBxeAd
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.27349Please respect copyright.PENANAxMmMRZ4Oy6
27349Please respect copyright.PENANAMCu2NpAbTc
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.27349Please respect copyright.PENANAW9XaxgBlCJ
27349Please respect copyright.PENANAYRV5LyFOuB
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.27349Please respect copyright.PENANAxPZzZgqX07
27349Please respect copyright.PENANA3IZOrzSKMe
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAuKmA9nQYmM
27349Please respect copyright.PENANADAdTxuPAUP
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAm0rOoAnYEr
27349Please respect copyright.PENANA7kmh7xWHoF
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.27349Please respect copyright.PENANAY0RFddfDGC
27349Please respect copyright.PENANA0hCUXMAvTh
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.27349Please respect copyright.PENANAbHpI4VyOUl
27349Please respect copyright.PENANAJ5jFZQy0Y5
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.27349Please respect copyright.PENANAmOQvjx07o9
27349Please respect copyright.PENANANiVsYV0ZxL
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.27349Please respect copyright.PENANAZrWsVXNNyi
27349Please respect copyright.PENANAf3SHsiK1uN
"Biasa Ustadza, hehe..."27349Please respect copyright.PENANA5dp7iyMh8l
27349Please respect copyright.PENANAKlT6vxWv8N
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAgeWwoFegat
27349Please respect copyright.PENANAIcOzkEtaOT
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAaHGGc24jZP
27349Please respect copyright.PENANA1YGJt5xroz
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.27349Please respect copyright.PENANA78uB3JMlL7
27349Please respect copyright.PENANA1EpwQ0trUV
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.27349Please respect copyright.PENANADmzPPmfUUP
27349Please respect copyright.PENANAOFFTwKEmtS
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.27349Please respect copyright.PENANAPQvgCQbnuZ
27349Please respect copyright.PENANAXWfdi4zf6P
"Masalah apa?"27349Please respect copyright.PENANAgaLvEliBAq
27349Please respect copyright.PENANAwl090wseys
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.27349Please respect copyright.PENANA0UykMyTL6R
27349Please respect copyright.PENANA6KjkEDF5ud
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"27349Please respect copyright.PENANAOC2TE2EsRd
27349Please respect copyright.PENANAHN3XljW4RC
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAVneRgyUjyi
27349Please respect copyright.PENANAiJ28RLJ7Dy
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.27349Please respect copyright.PENANA7ZTtTsjRSI
27349Please respect copyright.PENANAnP0PBAsLd3
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.27349Please respect copyright.PENANAdHCP0zIUCG
27349Please respect copyright.PENANAuaWQkHdNE2
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.27349Please respect copyright.PENANAxyQHsFW98w
27349Please respect copyright.PENANAorzk4vwzXq
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"27349Please respect copyright.PENANAxbVaiM6gKn
27349Please respect copyright.PENANA9IvJygm8Oh
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.27349Please respect copyright.PENANAE3HnXrdVio
27349Please respect copyright.PENANAMxZsE5uoZq
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAOxxQCEbvQx
27349Please respect copyright.PENANAXkjF52fafg
"Ustadza yakin?"27349Please respect copyright.PENANAdkW2k47dit
27349Please respect copyright.PENANAufom9M527p
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.27349Please respect copyright.PENANAQ9hJucE2lY
27349Please respect copyright.PENANAAsInq0gGwR
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.27349Please respect copyright.PENANAIcSVZW6B6E
27349Please respect copyright.PENANAkLTe2WDXfi
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.27349Please respect copyright.PENANA15dESumBNr
27349Please respect copyright.PENANA1o3evcTRb7
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.27349Please respect copyright.PENANAvBTtxp8bjO
27349Please respect copyright.PENANAygpkxkW7SH
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAAWdYvQAzBn
27349Please respect copyright.PENANAqcy42PoEtO
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.27349Please respect copyright.PENANAhJiEp2M7e5
27349Please respect copyright.PENANAEYBr7wS7Fk
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.27349Please respect copyright.PENANAIEpHoBAwsV
27349Please respect copyright.PENANAvQpFj2pbsF
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.27349Please respect copyright.PENANAwTIpC62F9M
27349Please respect copyright.PENANAF6DHnJdDrl
"Eh..."27349Please respect copyright.PENANAnoK3vGiGHd
27349Please respect copyright.PENANA9HdIgpZJwA
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.27349Please respect copyright.PENANA0DywJxiEvW
27349Please respect copyright.PENANAcUFrBQvAgg
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.27349Please respect copyright.PENANAvE3qenFRlV
27349Please respect copyright.PENANA2Z2Mo3cSi0
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.27349Please respect copyright.PENANAw4IBv6Pq6G
27349Please respect copyright.PENANAxhiv9dvFmt
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAkGGb653ys3
27349Please respect copyright.PENANADiiOOJmZvk
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.27349Please respect copyright.PENANASecOMLhAMB
27349Please respect copyright.PENANADzsJVOeGy6
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.27349Please respect copyright.PENANA6secuy4Da1
27349Please respect copyright.PENANALnDhC8VQvX
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAjGT8zb7t62
27349Please respect copyright.PENANAkz9OfFuD4I
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAUQ2OS2WH68
27349Please respect copyright.PENANAC9juNvci6N
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.27349Please respect copyright.PENANA0RhXQ5X8AY
27349Please respect copyright.PENANArBbebTYc6b
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.27349Please respect copyright.PENANA8ouiSgBazc
27349Please respect copyright.PENANAmwKjDuGdDz
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.27349Please respect copyright.PENANAd1JQQsTJLJ
27349Please respect copyright.PENANAt9B2X0HEH2
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAB883c1WjvV
27349Please respect copyright.PENANA9yX5Vmn2UA
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.27349Please respect copyright.PENANAqxuf9vkysG
27349Please respect copyright.PENANAZvBaH55oYm
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.27349Please respect copyright.PENANA76Te3Ai5Oz
27349Please respect copyright.PENANAyt598k7xD1
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.27349Please respect copyright.PENANAjMsjnec0UT
27349Please respect copyright.PENANAD67lzUycOA
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.27349Please respect copyright.PENANA5iAqR3je71
27349Please respect copyright.PENANAPfoOmjbgg0
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27349Please respect copyright.PENANAsESrt5z335
27349Please respect copyright.PENANAuL5GSATAH6
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.27349Please respect copyright.PENANAGiHYdsmlWJ
27349Please respect copyright.PENANAM86SHbDUxV
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.27349Please respect copyright.PENANA7JgJuz2t4i
27349Please respect copyright.PENANA2rthbOEO0d
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"27349Please respect copyright.PENANAnS6SO6nvYH
27349Please respect copyright.PENANAUk3MNQihW9
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.27349Please respect copyright.PENANAtObsdRGsWj
27349Please respect copyright.PENANAWwYDTvxBEt
Cekrekk...27349Please respect copyright.PENANApi2Fs9kNgN
27349Please respect copyright.PENANAeomNLS3oFz
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.27349Please respect copyright.PENANAIfRPRke93Z
27349Please respect copyright.PENANA5pZ6BucZNL
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.27349Please respect copyright.PENANA8QU10zAnFb
27349Please respect copyright.PENANAExL55Ooko0
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAfgosfHeptS
27349Please respect copyright.PENANAg5Bw6vEcop
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.27349Please respect copyright.PENANAOANB3lHXRX
27349Please respect copyright.PENANANpLbtZN8hF
"Sangat suka."27349Please respect copyright.PENANAEfczQmsFYH
27349Please respect copyright.PENANA5nLQKxBRH4
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.27349Please respect copyright.PENANAVCy1IqlY6F
27349Please respect copyright.PENANAzt5W5SQhIm
"Ray!"27349Please respect copyright.PENANAk8pFo3lzRL
27349Please respect copyright.PENANAmoStuyDgB5
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.27349Please respect copyright.PENANAFZmshaffeO
27349Please respect copyright.PENANAP42WqLaGNk
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.27349Please respect copyright.PENANABIv4AWtKFk
27349Please respect copyright.PENANATG91y6G3cF
"Nanti akan saya kabarkan."27349Please respect copyright.PENANAZ5cBG0qaEi
27349Please respect copyright.PENANAAl6ilG7fIQ
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.27349Please respect copyright.PENANADqmO8qrQ5C
27349Please respect copyright.PENANA3D8XXXCCAt
*****27349Please respect copyright.PENANA3kyoLPz3q2