Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.120476Please respect copyright.PENANAMQpp9DvVe3
120476Please respect copyright.PENANAMyfebEFqWV
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.120476Please respect copyright.PENANAKwmmKBoqUq
120476Please respect copyright.PENANAahYtxFXsz6
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.120476Please respect copyright.PENANAR0XB9xCkhA
120476Please respect copyright.PENANAskXOXboi8l
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.120476Please respect copyright.PENANA7nXzUYzIWX
120476Please respect copyright.PENANAP9hYv17oXR
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."120476Please respect copyright.PENANAx8xKH0UwWL
120476Please respect copyright.PENANAMoGdmMmgux
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAM6b1B2qK5w
120476Please respect copyright.PENANABSGmXvIm2e
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAay0WBEXrzY
120476Please respect copyright.PENANACRz49f2Nji
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.120476Please respect copyright.PENANAQjPynYDN1c
120476Please respect copyright.PENANAqUCAlq0BZq
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.120476Please respect copyright.PENANAPTxOpKDds1
120476Please respect copyright.PENANAwYmHqdmsKh
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.120476Please respect copyright.PENANAWI3U8ODaPT
120476Please respect copyright.PENANAIWOgN5jlJe
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.120476Please respect copyright.PENANA9PaG7N6PiM
120476Please respect copyright.PENANAZXww6jlvcA
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.120476Please respect copyright.PENANAc17CIwoXd0
120476Please respect copyright.PENANAYeyg0ybRbt
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.120476Please respect copyright.PENANA2gDK0oIPSE
120476Please respect copyright.PENANAdKgV5Nqq4x
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.120476Please respect copyright.PENANAnwwb7Wq8rb
120476Please respect copyright.PENANAPlhRQqV8UY
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAK9gz9J9sBN
120476Please respect copyright.PENANA8EAcrPbqim
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...120476Please respect copyright.PENANATUFi9br4iS
120476Please respect copyright.PENANAKmmu9h7yGi
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.120476Please respect copyright.PENANAmzzrCEgX2q
120476Please respect copyright.PENANArORdNnVCgC
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.120476Please respect copyright.PENANAYmst59jn2V
120476Please respect copyright.PENANA7D3IY1YMJK
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.120476Please respect copyright.PENANA4rw1tvrFBp
120476Please respect copyright.PENANAH1u0sA7JOL
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.120476Please respect copyright.PENANAMWtb2JAiZ4
120476Please respect copyright.PENANAk4h9PKM5js
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.120476Please respect copyright.PENANAdJZI19z5gU
120476Please respect copyright.PENANAR9ubZLpkJ7
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.120476Please respect copyright.PENANA9JVkHIyydo
120476Please respect copyright.PENANAZ0W8gZgjh8
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.120476Please respect copyright.PENANAGRnrhnUOxx
120476Please respect copyright.PENANAndeKDFnCJC
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAL0ExB2hy8g
120476Please respect copyright.PENANA3NGlyOYBsn
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.120476Please respect copyright.PENANAHjMusogmTf
120476Please respect copyright.PENANAPWnFfoY7H7
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.120476Please respect copyright.PENANA07ZWDVoDGE
120476Please respect copyright.PENANAIvFAJrpOvh
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.120476Please respect copyright.PENANA15KKIFjh3h
120476Please respect copyright.PENANAJhtsnJHV2v
"Oughkk...!" Desah Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAB1hJEbNb7R
120476Please respect copyright.PENANANugwwGtvWR
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.120476Please respect copyright.PENANA47LZp1udV8
120476Please respect copyright.PENANA3cnvheaCI9
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.120476Please respect copyright.PENANAhwJGmw7mtE
120476Please respect copyright.PENANArnoqehGW8W
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAWFkEu9p1Yw
120476Please respect copyright.PENANAcusLbc3bsP
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.120476Please respect copyright.PENANAwIPFmFfjPa
120476Please respect copyright.PENANAGLnQqMzNmm
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAFqYfrwWowo
120476Please respect copyright.PENANAybzAZnpbYU
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.120476Please respect copyright.PENANAU9fvIHiU18
120476Please respect copyright.PENANAQ1Yp7TZL91
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.120476Please respect copyright.PENANAWQ2OkNsGIp
120476Please respect copyright.PENANAM8THvxbnv6
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAyZUxphLEUe
120476Please respect copyright.PENANAB8WrpTiVFD
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.120476Please respect copyright.PENANACK9O33sbok
120476Please respect copyright.PENANAvVBkd7doto
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."120476Please respect copyright.PENANANDLpGjjcRk
120476Please respect copyright.PENANAebL0Q9jEgt
"Vagina Kakak?"120476Please respect copyright.PENANArwFfeV0yLB
120476Please respect copyright.PENANAoyqv4aJFGJ
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.120476Please respect copyright.PENANA0Yk5CQ2J1V
120476Please respect copyright.PENANA0g8S3FfTlW
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.120476Please respect copyright.PENANALyEYvqMMqe
120476Please respect copyright.PENANAJfznnRjV4c
"Jawab Kak." Desak Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAPD79yUFhSb
120476Please respect copyright.PENANAQYgzjR3gDc
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.120476Please respect copyright.PENANAekdfIQKYwb
120476Please respect copyright.PENANAPOkqmY19VX
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.120476Please respect copyright.PENANAUuySAtFJ2i
120476Please respect copyright.PENANAnizpsysYis
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.120476Please respect copyright.PENANAcrzwGMzJY3
120476Please respect copyright.PENANAl2ttAi6r2l
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.120476Please respect copyright.PENANAdt2m7kekNv
120476Please respect copyright.PENANAfM7w9YlNsp
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.120476Please respect copyright.PENANAk5aijwXC8l
120476Please respect copyright.PENANAeYKBZkPdZ3
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.120476Please respect copyright.PENANAq3Mq91fMqT
120476Please respect copyright.PENANAINF55ICECI
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.120476Please respect copyright.PENANAiRYL4bHQst
120476Please respect copyright.PENANAk4xHm2Z9Mz
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.120476Please respect copyright.PENANAvZ672VM6xp
120476Please respect copyright.PENANAR02LSVdcVv
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.120476Please respect copyright.PENANACDWMFQOS2k
120476Please respect copyright.PENANAe7iDDFJfSD
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.120476Please respect copyright.PENANA52OaoLtdaC
120476Please respect copyright.PENANAyXoR8to9tH
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAHtZBx2yDBG
120476Please respect copyright.PENANADpTE0AXbbJ
"Dek!" Lirih Zaskia malu.120476Please respect copyright.PENANAV7vcnl8YsF
120476Please respect copyright.PENANATeelTM1ko3
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.120476Please respect copyright.PENANATOFV45xc8j
120476Please respect copyright.PENANAk3B8n5JowI
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.120476Please respect copyright.PENANAWFMwSYkvBi
120476Please respect copyright.PENANAJoa6QPSL8U
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.120476Please respect copyright.PENANAJiHqundKTX
120476Please respect copyright.PENANA1IUVp7jTRU
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.120476Please respect copyright.PENANAr8htKqs74V
120476Please respect copyright.PENANAxrHk3zFsrH
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.120476Please respect copyright.PENANACMQssFuIeT
120476Please respect copyright.PENANAJsthzkW35V
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.120476Please respect copyright.PENANAEy4bwpKNmo
120476Please respect copyright.PENANAgDfFrn51L0
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.120476Please respect copyright.PENANAxRIcTgMXjh
120476Please respect copyright.PENANAIkddcJV5z4
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.120476Please respect copyright.PENANAxyHaypz9QI
120476Please respect copyright.PENANAiS4wtpbnJW
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."120476Please respect copyright.PENANAVzWp7DYzr0
120476Please respect copyright.PENANAX1sVJkTB6l
Ngiiiiiiiiing.....120476Please respect copyright.PENANAN6RQiZSV6i
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.120476Please respect copyright.PENANAS5xmi9bxAx
120476Please respect copyright.PENANAq2D9Mqd0li
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.120476Please respect copyright.PENANAV2HVJQY7cx
120476Please respect copyright.PENANAHjgQuppfww
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.120476Please respect copyright.PENANAYP5p3q9Xnw
120476Please respect copyright.PENANAJEulWKAkwX
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAu6UUf0pMqq
120476Please respect copyright.PENANAL0CrW7pcQs
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.120476Please respect copyright.PENANAtfe6TngsZB
120476Please respect copyright.PENANAj1IgU0xlK4
"Sakit ni." Rengek Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAafOh2u9Z06
120476Please respect copyright.PENANAtHc0NLocmY
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAEFOxjnVqdY
120476Please respect copyright.PENANA3b2tavMDSP
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.120476Please respect copyright.PENANAVOYts6l9wf
120476Please respect copyright.PENANAh6E83WZojA
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.120476Please respect copyright.PENANA39R2a9SmsO
120476Please respect copyright.PENANAeL8AkmbBG1
"Terimakasih ya Kak!"120476Please respect copyright.PENANAGmmiQeKULQ
120476Please respect copyright.PENANAlrE9iZQ6XT
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAdHnxVgNqtB
120476Please respect copyright.PENANA0NtSds2HvZ
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.120476Please respect copyright.PENANApD9JX0NuPr
120476Please respect copyright.PENANATfVXKJBhrN
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.120476Please respect copyright.PENANAhBiGhVfm4e
120476Please respect copyright.PENANA1QaDSlcwTh
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.120476Please respect copyright.PENANAbA6fNHFtMG
120476Please respect copyright.PENANA5Btk05nH0M
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.120476Please respect copyright.PENANA2mdv0qGttR
120476Please respect copyright.PENANA1Q69DU7ezT
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAYFhPV4IF7i
120476Please respect copyright.PENANAjaGOJCVDAU
*****120476Please respect copyright.PENANAzb5xd0tCeq
120476Please respect copyright.PENANA2cc6IZd1qV
120476Please respect copyright.PENANANDq8IRVyKw
120476Please respect copyright.PENANA5PRBmNVdJu
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.120476Please respect copyright.PENANAhl5jkfgEed
120476Please respect copyright.PENANAOFD36UavwR
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.120476Please respect copyright.PENANAedRpvO0pqX
120476Please respect copyright.PENANAOgk6Jsqf4g
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAL5dkxsLcGd
120476Please respect copyright.PENANAnE8NmgqxKB
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai120476Please respect copyright.PENANAEXfA2e9pcd
120476Please respect copyright.PENANAq8Nflwjgoq
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAcQs1NhbAhJ
120476Please respect copyright.PENANAhFB5er8w1c
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAfJoSqBfMka
120476Please respect copyright.PENANA7uxiVWx3rH
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.120476Please respect copyright.PENANApeOkOvgng7
120476Please respect copyright.PENANAkp7XzfI3Rj
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAwbc63ZVTQ3
120476Please respect copyright.PENANAdJOMAndsUE
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.120476Please respect copyright.PENANAzSPJt0blcD
120476Please respect copyright.PENANA82n2cZq1Ma
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.120476Please respect copyright.PENANAdlIZrngAB7
120476Please respect copyright.PENANAHm1LB68AaH
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.120476Please respect copyright.PENANAq4FA9YxBjw
120476Please respect copyright.PENANANrWW05Lwl0
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.120476Please respect copyright.PENANAOOL8UGMXpz
120476Please respect copyright.PENANAeeMYo7PqHe
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.120476Please respect copyright.PENANAtHvYyHHNtq
120476Please respect copyright.PENANATSehTvxoG8
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAwLVIXwMa8S
120476Please respect copyright.PENANAvtkwzDlD48
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAObHrJToPGG
120476Please respect copyright.PENANANJNWcR1LuL
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.120476Please respect copyright.PENANAFYkgogZchx
120476Please respect copyright.PENANAQPZFKPRxMz
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.120476Please respect copyright.PENANAsDSgi1mb78
120476Please respect copyright.PENANApKevn7s50f
"Syukraan Ray!"120476Please respect copyright.PENANAySV9VdEuz3
120476Please respect copyright.PENANAYOlaTHCqS7
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.120476Please respect copyright.PENANAhOC4gOyVZC
120476Please respect copyright.PENANAFa4yeR2fh6
"Boleh minta tolong lagi?"120476Please respect copyright.PENANA74Ern2m3kC
120476Please respect copyright.PENANAJEUAvQ3piW
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.120476Please respect copyright.PENANA4HBpNYB21L
120476Please respect copyright.PENANAmbi9o9xWyW
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.120476Please respect copyright.PENANAMWBsi6gPEN
120476Please respect copyright.PENANAAk7MRlVONJ
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.120476Please respect copyright.PENANAr3ueK0IhvD
120476Please respect copyright.PENANA35x6nUBP4W
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.120476Please respect copyright.PENANAvIo9HnNMoM
120476Please respect copyright.PENANAy63dDmzhs3
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.120476Please respect copyright.PENANAdjNbOtPnIn
120476Please respect copyright.PENANAiJRGpzcXZe
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.120476Please respect copyright.PENANAqAgwwSG9zp
120476Please respect copyright.PENANAb1Wk8YjajF
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."120476Please respect copyright.PENANAN3HFan4biY
120476Please respect copyright.PENANAXfT7zEKWFg
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.120476Please respect copyright.PENANAKW685UhN9N
120476Please respect copyright.PENANAYnRCVIosWM
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.120476Please respect copyright.PENANAqNxzJicw3c
120476Please respect copyright.PENANAyDaZC8kJ3V
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.120476Please respect copyright.PENANAW7XF6xhCOG
120476Please respect copyright.PENANAg1VfMZqBSo
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.120476Please respect copyright.PENANA2C8UDxineQ
120476Please respect copyright.PENANAGJdiv4x3Y6
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.120476Please respect copyright.PENANAwCgeHtCFVe
120476Please respect copyright.PENANAKCASX750Sy
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.120476Please respect copyright.PENANAADKs7LlAHa
120476Please respect copyright.PENANAajlR3xrBiK
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.120476Please respect copyright.PENANAm8fdeZQwLb
120476Please respect copyright.PENANA875P0eiJJ6
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.120476Please respect copyright.PENANADJ6seQFX3P
120476Please respect copyright.PENANAPCd6tidOqv
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.120476Please respect copyright.PENANAysmzFxYiO6
120476Please respect copyright.PENANAcnDLjEPcPH
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.120476Please respect copyright.PENANAs0bf9irBYa
120476Please respect copyright.PENANA2NX3YA9pXC
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.120476Please respect copyright.PENANAiKaCx877Q3
120476Please respect copyright.PENANA8Ea98IXZob
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.120476Please respect copyright.PENANA9JWQTKgTBY
120476Please respect copyright.PENANADlzU3NZBVV
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.120476Please respect copyright.PENANAAEzBcEE4zB
120476Please respect copyright.PENANAh53f2cwF8A
"Kok bengong?" Tegur Dewi.120476Please respect copyright.PENANAPGFdlUISfP
120476Please respect copyright.PENANARRhGr3oGt1
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.120476Please respect copyright.PENANA6ijM6mO8ZR
120476Please respect copyright.PENANA16Xa6liBCg
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.120476Please respect copyright.PENANAZt8HiwIYtM
120476Please respect copyright.PENANAh1vWAfEcis
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.120476Please respect copyright.PENANAqGUK7B8l9E
120476Please respect copyright.PENANAEf13TeILxW
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.120476Please respect copyright.PENANAgTVtGX8Ylg
120476Please respect copyright.PENANAcbnGH4JkzD
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.120476Please respect copyright.PENANAuACmMwsBtR
120476Please respect copyright.PENANAr8zrjWzcz8
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAh1YaaYup33
120476Please respect copyright.PENANAPY9lQH5AFp
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."120476Please respect copyright.PENANA93uSU2E0iU
120476Please respect copyright.PENANAtMQcIqAzRC
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAwORgsKn3rh
120476Please respect copyright.PENANAKyxKCrylDz
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.120476Please respect copyright.PENANA1KnCJUDw65
120476Please respect copyright.PENANA7yVDCbT6cZ
"Insyaallah Ustadza."120476Please respect copyright.PENANAZOCbNmwZ7z
120476Please respect copyright.PENANALALMFO42se
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.120476Please respect copyright.PENANAf26hiPXZlt
120476Please respect copyright.PENANAwPl58oHr9a
*****120476Please respect copyright.PENANAqtj1QyWpyC
120476Please respect copyright.PENANATXEa364UJZ
120476Please respect copyright.PENANAhtn0PLB5f3
120476Please respect copyright.PENANAS8GxWAHGhE
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...120476Please respect copyright.PENANAod52rKckJl
120476Please respect copyright.PENANANjXKJh2ZLn
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.120476Please respect copyright.PENANAT2GrJ7x3jS
120476Please respect copyright.PENANAtFkDjQ0ROm
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.120476Please respect copyright.PENANAbWzxBt88KU
120476Please respect copyright.PENANA8gmjxxVfCI
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.120476Please respect copyright.PENANAaB3osT59FZ
120476Please respect copyright.PENANAPgkqo441Zy
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.120476Please respect copyright.PENANAu1HPd8diWJ
120476Please respect copyright.PENANAJ3lvvW6HKd
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.120476Please respect copyright.PENANA0rg6FWS1Xo
120476Please respect copyright.PENANAV61IplOXpp
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.120476Please respect copyright.PENANAuxCumZIoRX
120476Please respect copyright.PENANAa8iTBOFk1Z
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.120476Please respect copyright.PENANAZMGWqfu4PH
120476Please respect copyright.PENANAyD2VyGPFML
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.120476Please respect copyright.PENANA0KjIZSUT1t
120476Please respect copyright.PENANAIQ1Mx4M9Kc
"Ayo Bi!" Ajak Laras.120476Please respect copyright.PENANANgMsUbpjpg
120476Please respect copyright.PENANAVVBc5KqCGX
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.120476Please respect copyright.PENANA4b2C495PaJ
120476Please respect copyright.PENANAHn1yEWFlXX
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.120476Please respect copyright.PENANAiH72iWrTec
120476Please respect copyright.PENANA24Q1gh6adL
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.120476Please respect copyright.PENANAO7B9XrFlw7
120476Please respect copyright.PENANAzWiKAq8wlN
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.120476Please respect copyright.PENANA1JFru1YN0B
120476Please respect copyright.PENANA0cp0Bxol7h
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.120476Please respect copyright.PENANANixkFO5rQR
120476Please respect copyright.PENANAnxb3oU0T6x
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.120476Please respect copyright.PENANAO7xXL6SAVR
120476Please respect copyright.PENANAnLbTWwXoVK
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.120476Please respect copyright.PENANAEqQXBYdtWC
120476Please respect copyright.PENANAe73lvScjtB
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.120476Please respect copyright.PENANAWjjYVGZDew
120476Please respect copyright.PENANArkINMupBqX
"Siapa Bi?"120476Please respect copyright.PENANAGf0AG1Q2Z4
120476Please respect copyright.PENANARJdX4sBXGj
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.120476Please respect copyright.PENANAGSLKoHIlUW
120476Please respect copyright.PENANAbQ8iV1vN2Y
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.120476Please respect copyright.PENANAlb7hN2Kkin
120476Please respect copyright.PENANAIEM2TaYKOD
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.120476Please respect copyright.PENANAHDDxlBO9jr
120476Please respect copyright.PENANAyuDylZcDTT
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.120476Please respect copyright.PENANAeV6CmWaFBB
120476Please respect copyright.PENANAqvhv3ZJtHH
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.120476Please respect copyright.PENANARmH3n9caaQ
120476Please respect copyright.PENANARXGTYldejY
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.120476Please respect copyright.PENANAtaDhGNC0AU
120476Please respect copyright.PENANAfGjgWfjT8F
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.120476Please respect copyright.PENANAk0z7M89YpN
120476Please respect copyright.PENANAe6mJ3RMM6w
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.120476Please respect copyright.PENANAmMstZ1Vrky
120476Please respect copyright.PENANALNv2Lj3T8U
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.120476Please respect copyright.PENANAgwkiuWXXHP
120476Please respect copyright.PENANAOaYfc9UlIp
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.120476Please respect copyright.PENANAep34d0Xc0y
120476Please respect copyright.PENANA4rEmEbEwUx
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.120476Please respect copyright.PENANAana10Qj4Tn
120476Please respect copyright.PENANAabPHG2737F
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.120476Please respect copyright.PENANA4J9WQepPvm
120476Please respect copyright.PENANAJFWatDWHMG
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.120476Please respect copyright.PENANAWnZe33ireA
120476Please respect copyright.PENANAlNMWRPRUvM
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.120476Please respect copyright.PENANAvqeWZUNVHG
120476Please respect copyright.PENANAYdgeCKOGxe
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.120476Please respect copyright.PENANAEVTis52jR6
120476Please respect copyright.PENANArDFd3GTYjp
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.120476Please respect copyright.PENANAeXokPqMBUh
120476Please respect copyright.PENANA00vGcAzS46
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.120476Please respect copyright.PENANAOCUFbplOmV
120476Please respect copyright.PENANAFk70GHCj37
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.120476Please respect copyright.PENANAfNxL0YUoYv
120476Please respect copyright.PENANA4sbQiuxkZW
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.120476Please respect copyright.PENANA0jh7HuQ5UK
120476Please respect copyright.PENANAKIVuCkuMQE
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.120476Please respect copyright.PENANAWon7opAEXn
120476Please respect copyright.PENANAScJxYIdFkX
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.120476Please respect copyright.PENANAyoUo06b5O3
120476Please respect copyright.PENANAwESWvmVKRC
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.120476Please respect copyright.PENANADTBTaruBIv
120476Please respect copyright.PENANAktI9ccOKJ6
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.120476Please respect copyright.PENANA6su3aFtwci
120476Please respect copyright.PENANAJwT1uyVW5W
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.120476Please respect copyright.PENANA7tgZ6IeVoI
120476Please respect copyright.PENANA7AW8YAq4RI
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.120476Please respect copyright.PENANAUsxart8PyB
120476Please respect copyright.PENANAlanJiDK9U0
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.120476Please respect copyright.PENANAkoEzqkELcR
120476Please respect copyright.PENANApV9SOqvvan
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.120476Please respect copyright.PENANALdBtcGhxCP
120476Please respect copyright.PENANAzHP0jWusSo
120476Please respect copyright.PENANAm6bqD4fI9s
120476Please respect copyright.PENANAVr32cnoDsn
120476Please respect copyright.PENANATTmI94JNJp
120476Please respect copyright.PENANAt7UYK0ODOe
*****120476Please respect copyright.PENANATC9rWCgdgD
120476Please respect copyright.PENANAcSVD9s8hIQ
120476Please respect copyright.PENANATHdap9DCh3
120476Please respect copyright.PENANAxzZhtnrZEV
"Aurel, jangan lari..."120476Please respect copyright.PENANA3IUdSziVwC
120476Please respect copyright.PENANAjnEqXzBqaF
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.120476Please respect copyright.PENANANKLQ30sVO8
120476Please respect copyright.PENANA4UEdZI2ewn
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.120476Please respect copyright.PENANAVprUdiYTYm
120476Please respect copyright.PENANAaNVWfPu2CR
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.120476Please respect copyright.PENANArlablbI7EO
120476Please respect copyright.PENANAHBHFi9mJEJ
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.120476Please respect copyright.PENANAGvGbpGjYMw
120476Please respect copyright.PENANA0FB8VH1nwi
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.120476Please respect copyright.PENANAeX2MGiTIen
120476Please respect copyright.PENANASmE495OIlN
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.120476Please respect copyright.PENANAT2lgqt9xJW
120476Please respect copyright.PENANAw3ct3IyJsG
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.120476Please respect copyright.PENANAXGpoicELiv
120476Please respect copyright.PENANAgpKLR0zHsO
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.120476Please respect copyright.PENANAc4VM90kEQO
120476Please respect copyright.PENANAicy2uQ1aZ1
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.120476Please respect copyright.PENANAPGbMcyYFhN
120476Please respect copyright.PENANA670XF5p9kH
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.120476Please respect copyright.PENANAPiU8JI2pXi
120476Please respect copyright.PENANAsAZGUnQEXp
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.120476Please respect copyright.PENANAC37AzBB9u3
120476Please respect copyright.PENANAwuJnikuqfx
"Iya Umi."120476Please respect copyright.PENANAYx3yJ5xbZP
120476Please respect copyright.PENANA0GePblpCkc
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.120476Please respect copyright.PENANAjApHdfe33D
120476Please respect copyright.PENANAp0XFa7WbgX
*****120476Please respect copyright.PENANAaxcwUbYLeg
120476Please respect copyright.PENANAreuK7lEtrr
120476Please respect copyright.PENANACcZpAx1uDb
120476Please respect copyright.PENANAxqLKzwlRbU
Teng... Teng... Teng...120476Please respect copyright.PENANAsqdWjq1biB
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.120476Please respect copyright.PENANAcqA8Istipw
120476Please respect copyright.PENANAmN8ViRSvto
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.120476Please respect copyright.PENANAX7hLDjZP8S
120476Please respect copyright.PENANA7oeyB0lTwg
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.120476Please respect copyright.PENANAD7HvAlS9Yf
120476Please respect copyright.PENANA0NvlG3safX
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.120476Please respect copyright.PENANAysfee8xnDF
120476Please respect copyright.PENANAPoZwEHlwxj
"Woi!" Bisik Doni.120476Please respect copyright.PENANArbaotODwY4
120476Please respect copyright.PENANAtaFS4LiLtx
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.120476Please respect copyright.PENANAVrPWOdkSYG
120476Please respect copyright.PENANAxnJiLdilaD
"Lo udah hafal?"120476Please respect copyright.PENANATotMCbRGa9
120476Please respect copyright.PENANANj1wX1mQY5
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.120476Please respect copyright.PENANAyzzQYP6AmD
120476Please respect copyright.PENANAPd2aJOL1mf
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.120476Please respect copyright.PENANAr5QkRT8l0u
120476Please respect copyright.PENANAjL2S6P47TZ
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.120476Please respect copyright.PENANA13UTxMLM12
120476Please respect copyright.PENANAX95MvSoNZ4
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.120476Please respect copyright.PENANAhewFhSpOuj
120476Please respect copyright.PENANAhdcRDFW8JV
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.120476Please respect copyright.PENANAktuYhDB3aQ
120476Please respect copyright.PENANAX5269soeNz
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.120476Please respect copyright.PENANA3q64EOhvDK
120476Please respect copyright.PENANA5JDkT1re9O
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.120476Please respect copyright.PENANAh1dRqW1Ucb
120476Please respect copyright.PENANANlKfHYqqJa
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.120476Please respect copyright.PENANAUEmvjCO1bU
120476Please respect copyright.PENANAgRqptcycHY
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.120476Please respect copyright.PENANACM62GfVRvL
120476Please respect copyright.PENANA9IUogALd8C
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.120476Please respect copyright.PENANAlRPLtJOIO1
120476Please respect copyright.PENANAwrmUCxFRTT
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.120476Please respect copyright.PENANAIioUlI1Qrd
120476Please respect copyright.PENANAlkxX0W6Pi6
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.120476Please respect copyright.PENANA5Hh2iQhGpK
120476Please respect copyright.PENANAj8kstcS8Ke
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.120476Please respect copyright.PENANA0SczGzRxPS
120476Please respect copyright.PENANAVvqYH0AufN
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.120476Please respect copyright.PENANAxbSaY14mxC
120476Please respect copyright.PENANA1xIlDA2Tao
*****120476Please respect copyright.PENANAJM5TGad92j
120476Please respect copyright.PENANAXYZKY36Dgc
120476Please respect copyright.PENANANEf937Yme4
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.120476Please respect copyright.PENANAZDj2GaL6ck
120476Please respect copyright.PENANA3uV8h4uyqz
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.120476Please respect copyright.PENANARNuYDehxdk
120476Please respect copyright.PENANAnnZZEn3Egb
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.120476Please respect copyright.PENANA4RRScRl6Qc
120476Please respect copyright.PENANAKfB6YpmaKv
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.120476Please respect copyright.PENANAnhlVB8UTLP
120476Please respect copyright.PENANAO1VJSiQIEZ
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.120476Please respect copyright.PENANAAkppYl0ZOg
120476Please respect copyright.PENANAoI1EqC6C4R
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.120476Please respect copyright.PENANABWxkfy34Yj
120476Please respect copyright.PENANAHZzQ6rVK8i
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.120476Please respect copyright.PENANAXvpvPa2d5R
120476Please respect copyright.PENANAogMHsFySEJ
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.120476Please respect copyright.PENANAYQo7S3aSwx
120476Please respect copyright.PENANAWoTBsZvLCP
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.120476Please respect copyright.PENANAjEdwskQETt
120476Please respect copyright.PENANAVLfjkn7tfw
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.120476Please respect copyright.PENANAUdtJKIyoRB
120476Please respect copyright.PENANALBlRKuDQtP
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.120476Please respect copyright.PENANA2eI2Tj3L4V
120476Please respect copyright.PENANAlK9sbiWY3e
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."120476Please respect copyright.PENANAU0E0bBkDPc
120476Please respect copyright.PENANAZbWGlzRLzc
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.120476Please respect copyright.PENANA3KuelhfeX7
120476Please respect copyright.PENANAAFYWbGRpcd
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.120476Please respect copyright.PENANAxIHIeQH6sD
120476Please respect copyright.PENANAVdEsX8Nkla
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.120476Please respect copyright.PENANAvaXQJ6YvHg
120476Please respect copyright.PENANA2a99zwNWA1
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.120476Please respect copyright.PENANA67h809Olrq
120476Please respect copyright.PENANAiYBg3Okv8o
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.120476Please respect copyright.PENANAYRNyI4A6Yi
120476Please respect copyright.PENANASAsxx9xuF8
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.120476Please respect copyright.PENANABecvzgXMWe
120476Please respect copyright.PENANAzDPUzaKp2i
"Habis aku sebel sama kamu Za!"120476Please respect copyright.PENANAMzSVF4Euv3
120476Please respect copyright.PENANAE7T7wHYHJl
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.120476Please respect copyright.PENANAySvkEW93Ab
120476Please respect copyright.PENANAAJ7BAcfmAj
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.120476Please respect copyright.PENANAezWPXDT8DQ
120476Please respect copyright.PENANAZ4bqb5cwAH
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.120476Please respect copyright.PENANAhUD5m8V2ff
120476Please respect copyright.PENANAhkNAgymG6n
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.120476Please respect copyright.PENANAKEjdnYSJTW
120476Please respect copyright.PENANAQLgo2Sin82
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.120476Please respect copyright.PENANANGzs1n4gYh
120476Please respect copyright.PENANAMQYb63YXJy
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.120476Please respect copyright.PENANAeyNw8ZxZte
120476Please respect copyright.PENANAhdPR3ycvbP
*****120476Please respect copyright.PENANAyZTZ9iBYcj
120476Please respect copyright.PENANAAveCwyoWTw
120476Please respect copyright.PENANAaV4lZOMYek
120476Please respect copyright.PENANAs9pgEijXmb
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.120476Please respect copyright.PENANAcCNBgn5WyY
120476Please respect copyright.PENANAyrS3fdEMzy
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.120476Please respect copyright.PENANAcvXvtXb50t
120476Please respect copyright.PENANA9KUMTNnqJc
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.120476Please respect copyright.PENANAdqbyMS27EO
120476Please respect copyright.PENANAWZ1WDulrPx
Tok... Tok... Tok...120476Please respect copyright.PENANA2niY7cnGin
120476Please respect copyright.PENANAoSfUET7k6X
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.120476Please respect copyright.PENANAo2qVShwSuk
120476Please respect copyright.PENANAJSYalSjIil
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.120476Please respect copyright.PENANAL5l6zpz59b
120476Please respect copyright.PENANAyHrwFyIn8H
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.120476Please respect copyright.PENANAZsUdtuR1Gf
120476Please respect copyright.PENANAJCIpzhd5yH
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.120476Please respect copyright.PENANA4TqfRUWqIB
120476Please respect copyright.PENANA8dLFfAcpRy
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.120476Please respect copyright.PENANAEkfzVKI60y
120476Please respect copyright.PENANAnftMyHOYrU
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.120476Please respect copyright.PENANAzyKNGbsLzn
120476Please respect copyright.PENANAZpPtZIT6dz
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.120476Please respect copyright.PENANAtc7ju6aArn
120476Please respect copyright.PENANApd0wrWbjip
"Bisa saja kamu Dan!"120476Please respect copyright.PENANAnYlFvz5YdO
120476Please respect copyright.PENANAciMFYZmHBn
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."120476Please respect copyright.PENANAPCdlED1MQC
120476Please respect copyright.PENANAs2N5H6ldnR
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.120476Please respect copyright.PENANAs0zCQ53V8a
120476Please respect copyright.PENANAGmZI4d2LWr
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.120476Please respect copyright.PENANAMZoRncwFi5
120476Please respect copyright.PENANAJyxqaFQiRN
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.120476Please respect copyright.PENANAnq3DawB1Pg
120476Please respect copyright.PENANAcuhAE05EML
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.120476Please respect copyright.PENANAozfzSEJ79p
120476Please respect copyright.PENANADsEA6yducj
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.120476Please respect copyright.PENANAtJx5bZYEc5
120476Please respect copyright.PENANAXixpNf2ul3
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.120476Please respect copyright.PENANAAGYrWe4edl
120476Please respect copyright.PENANABPG7VsaxXB
"Iya Tan."120476Please respect copyright.PENANAiwd74pBXne
120476Please respect copyright.PENANAT8SMM54heP
******120476Please respect copyright.PENANAut9WXCUjIU
Amanda120476Please respect copyright.PENANAJERpYa42gw
120476Please respect copyright.PENANAcD9BasKUPr
Rika120476Please respect copyright.PENANATnIxiOQbpj
120476Please respect copyright.PENANA9R9ffSLxRA
Gita120476Please respect copyright.PENANA1P4okVioOF
120476Please respect copyright.PENANAqYOXYKvbeS
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.120476Please respect copyright.PENANAWUMh6NNoYs
120476Please respect copyright.PENANABy3It6wOI6
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.120476Please respect copyright.PENANAvtN4NpeYQb
120476Please respect copyright.PENANAUcT4GRWMTC
"Tadi masukkan?" Protes Gita.120476Please respect copyright.PENANAaZ2rr58Kmt
120476Please respect copyright.PENANAyndzUNT7PG
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.120476Please respect copyright.PENANASKFolBLuK1
120476Please respect copyright.PENANA3wXJvgOT54
"Buta ya mata kamu."120476Please respect copyright.PENANATf6rugLkpA
120476Please respect copyright.PENANAVtZ1eH7yjq
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.120476Please respect copyright.PENANAbfkWXq2q6G
120476Please respect copyright.PENANAFJVdhVRc0r
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.120476Please respect copyright.PENANAP9UZmcBOkk
120476Please respect copyright.PENANAvzCCwWplqo
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.120476Please respect copyright.PENANAVI7n2kG5YM
120476Please respect copyright.PENANAmPCdUr2vuL
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.120476Please respect copyright.PENANAwVAflgNr5Q
120476Please respect copyright.PENANA4ZA3CRlIWE
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.120476Please respect copyright.PENANAtyH1ZaY2VX
120476Please respect copyright.PENANAuNy8RAyPa3
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."120476Please respect copyright.PENANAcGipYVZ0a4
120476Please respect copyright.PENANA05WLrXiaQU
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.120476Please respect copyright.PENANAdj2neXkV1R
120476Please respect copyright.PENANAA6nGVnryEV
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.120476Please respect copyright.PENANAf9v3yNxp4i
120476Please respect copyright.PENANApAlmmDhDIc
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.120476Please respect copyright.PENANABtdi1Cxp17
120476Please respect copyright.PENANAscAF8Lvpbc
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.120476Please respect copyright.PENANAqNClcOjUB0
120476Please respect copyright.PENANAg9TKDIn8dO
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.120476Please respect copyright.PENANAL8Uup8Cdch
120476Please respect copyright.PENANAoZkffkAJ3g
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.120476Please respect copyright.PENANAHC2TEm2gXW
120476Please respect copyright.PENANA4lCLzUrf9U
*****120476Please respect copyright.PENANAVMYKCDRwhe
120476Please respect copyright.PENANAYM57v0dUpZ
120476Please respect copyright.PENANAbfyctw8OKB
120476Please respect copyright.PENANAtbZ35hL7q9
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.120476Please respect copyright.PENANArav7tzZKWQ
120476Please respect copyright.PENANAl8X5YnG0SK
Duaaarrr...120476Please respect copyright.PENANAHLyM4LkGh8
120476Please respect copyright.PENANAneju1asbAU
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.120476Please respect copyright.PENANAl2bKURWFTy
120476Please respect copyright.PENANAICpu3SU95j
"Ray... Ray..."120476Please respect copyright.PENANAZ29FglbRjO
120476Please respect copyright.PENANAxcf4hImxTV
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.120476Please respect copyright.PENANAEFJvSbRJzW
120476Please respect copyright.PENANAFo4SEutKlc
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.120476Please respect copyright.PENANAxnpQwV0Uo3
120476Please respect copyright.PENANAflPvYwKnWN
"Ada apa Ustadza?"120476Please respect copyright.PENANAYRbeTrxwEa
120476Please respect copyright.PENANAm1KFDdXk6t
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.120476Please respect copyright.PENANAiBC0AHfKx5
120476Please respect copyright.PENANAA3p9bT0g2D
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.120476Please respect copyright.PENANA1ledJQACEh
120476Please respect copyright.PENANALFUQzcm2m6
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.120476Please respect copyright.PENANAykKon0HtXl
120476Please respect copyright.PENANAIklq7xk6cP
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.120476Please respect copyright.PENANAKl0eVgqJls
120476Please respect copyright.PENANA4KYpOSqsok
"Lain kali kamu harus lebih cepat."120476Please respect copyright.PENANAfEgrXjTbio
120476Please respect copyright.PENANAYWfklJZBVk
"Siap Ustadza! Hehehe..."120476Please respect copyright.PENANAFOtGfh8D9f
120476Please respect copyright.PENANAFJt3AIEvN7
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.120476Please respect copyright.PENANAqhcCks3B0z
120476Please respect copyright.PENANAe9tUmfqZcl
"Assalamualaikum Ustadza."120476Please respect copyright.PENANAkuI6GHF2lj
120476Please respect copyright.PENANAiF9Zxffktu
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.120476Please respect copyright.PENANAEHQ4Xn8Owc
120476Please respect copyright.PENANA6VQTYNZF6C
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.120476Please respect copyright.PENANAGw848qDGJl
120476Please respect copyright.PENANAxPIzahipDy
*****120476Please respect copyright.PENANAN7e4RMp5Ie
120476Please respect copyright.PENANA8uEbb3XrP2
Clara120476Please respect copyright.PENANAwMRY9t6Cm0
Laras120476Please respect copyright.PENANAfqefiyZdDj
120476Please respect copyright.PENANAWCDJjCsKIe
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.120476Please respect copyright.PENANA0SxZa4zfi8
120476Please respect copyright.PENANAUIJ0GcBRuH
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.120476Please respect copyright.PENANAdw1MknzTXP
120476Please respect copyright.PENANA7LSpf5tdNX
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.120476Please respect copyright.PENANA73KXOofxnE
120476Please respect copyright.PENANAReVjK6onHX
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.120476Please respect copyright.PENANAJYsYENaPX5
120476Please respect copyright.PENANAe13N1kmAWq
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.120476Please respect copyright.PENANAsRj6vmTcak
120476Please respect copyright.PENANASZ1Zsidy0R
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.120476Please respect copyright.PENANAHUR0P1sPB0
120476Please respect copyright.PENANAzz4YfJ6I8v
"Siap Mi."120476Please respect copyright.PENANAo0fDwkAL8B
120476Please respect copyright.PENANAAifI4DAiwG
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.120476Please respect copyright.PENANA9yvIFLGJVk
120476Please respect copyright.PENANArRGLBEun3p
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.120476Please respect copyright.PENANAKe3T2B4GSR
120476Please respect copyright.PENANAjKPe4tEZcV
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.120476Please respect copyright.PENANAlvD6kedQL2
120476Please respect copyright.PENANAFIypj25c4B
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.120476Please respect copyright.PENANAqgs1CCxw5u
120476Please respect copyright.PENANAFoX6HNi5BZ
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.120476Please respect copyright.PENANACBzczyJVxG
120476Please respect copyright.PENANA9WIJzQoYLu
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.120476Please respect copyright.PENANAqnrgVolXT0
120476Please respect copyright.PENANA5keKzmRqGw
Deg... Deg... Deg...120476Please respect copyright.PENANAD7YnKJuNkp
120476Please respect copyright.PENANAjzLtx94AY8
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.120476Please respect copyright.PENANAOzkNu4hAAQ
120476Please respect copyright.PENANAxdSsFO4gtW
Gleeek...120476Please respect copyright.PENANAE9NEHuO6ZZ
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.120476Please respect copyright.PENANAlsQ7E1ttEF
120476Please respect copyright.PENANAr0slkYWGUg
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.120476Please respect copyright.PENANAHtqns82MSe
120476Please respect copyright.PENANAGWeopb8KbL
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.120476Please respect copyright.PENANA590J7n4LYY
120476Please respect copyright.PENANABM914Qsdro
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.120476Please respect copyright.PENANANYtGF3rp4r
120476Please respect copyright.PENANAwxLYD9P5Eg
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.120476Please respect copyright.PENANAd1LF9GhHT2
120476Please respect copyright.PENANAviaK20xl7g
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.120476Please respect copyright.PENANA6QSOFW2qFH
120476Please respect copyright.PENANAU2drNSIKjR
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.120476Please respect copyright.PENANAdvrb35Scjw
120476Please respect copyright.PENANAXoyeF7tfRp
"Tan..." Panggilnya.120476Please respect copyright.PENANAbKxWb2YnES
120476Please respect copyright.PENANAqDEFeaWEpV
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.120476Please respect copyright.PENANAkbaBwBoJv7
120476Please respect copyright.PENANAqTeDzQKfxY
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.120476Please respect copyright.PENANAlxjoUNywSO
120476Please respect copyright.PENANAUioEmOHAOy
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.120476Please respect copyright.PENANAVCPyq0bXBO
120476Please respect copyright.PENANAduAPltx0Yh
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.120476Please respect copyright.PENANAE5gkk0AbWM
120476Please respect copyright.PENANAd83O3gFlDW
"Serius?"120476Please respect copyright.PENANAvjo75Kjt78
120476Please respect copyright.PENANASmJKASmZbx
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.120476Please respect copyright.PENANAKT1l9GJcI2
120476Please respect copyright.PENANAdMp14z47Lr
"Boleh juga." Jawab Laras.120476Please respect copyright.PENANA36WjTxoCfX
120476Please respect copyright.PENANAXzbIO8Sh68
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.120476Please respect copyright.PENANAVz7EHVVXjv
120476Please respect copyright.PENANArNRDRUoSMY
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.120476Please respect copyright.PENANAJduYY6ANvb
120476Please respect copyright.PENANAmMhHyUwf8s
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.120476Please respect copyright.PENANALgeYiBw2R1
120476Please respect copyright.PENANADPQnegmPO8
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.120476Please respect copyright.PENANATZLYDer9aZ
120476Please respect copyright.PENANA0e1KF0JNRs
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.120476Please respect copyright.PENANAusm4c7ekyU
120476Please respect copyright.PENANAo5gO0bbB1C
"Oh ya, sama dong Tante."120476Please respect copyright.PENANAy7ya5R9BLV
120476Please respect copyright.PENANAl8Q7cRTncC
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.120476Please respect copyright.PENANAwdOlGo6QU4
120476Please respect copyright.PENANAeODe0fT7qF
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.120476Please respect copyright.PENANAZKp8UAZCu5
120476Please respect copyright.PENANANimtBPFcw3
*****120476Please respect copyright.PENANAbRBvp2ZlY6
120476Please respect copyright.PENANAZmim18E4QD
120476Please respect copyright.PENANARgwokMqToi
120476Please respect copyright.PENANABnJMS6EUA7
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.120476Please respect copyright.PENANAtF5ltPAaXH
120476Please respect copyright.PENANAlYZfIOwwUy
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.120476Please respect copyright.PENANAzTmuqDmav2
120476Please respect copyright.PENANA8H210SgsdS
Duaaaarrr....120476Please respect copyright.PENANAQF1hSs6nCA
120476Please respect copyright.PENANA6Kppak10nQ
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.120476Please respect copyright.PENANAMw8zTJLX9f
120476Please respect copyright.PENANA5I7tmqhk1V
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.120476Please respect copyright.PENANAJeqeB2o908
120476Please respect copyright.PENANAjwPsRFy8hj
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.120476Please respect copyright.PENANA7E2abr430Y
120476Please respect copyright.PENANAbDBAWjmgWE
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.120476Please respect copyright.PENANAXroy3eaOEQ
120476Please respect copyright.PENANAkDqFV1DWeh
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.120476Please respect copyright.PENANAI4X4il0Equ
120476Please respect copyright.PENANAbZpNolcptD
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.120476Please respect copyright.PENANAjPwf80s0je
120476Please respect copyright.PENANAM7INq6fK2c
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.120476Please respect copyright.PENANAnlxdBMW7de
120476Please respect copyright.PENANABW5KenDmJ5
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.120476Please respect copyright.PENANATOpWBwENLV
120476Please respect copyright.PENANAMM2rasCMvZ
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.120476Please respect copyright.PENANAlHOqKH3zdG
120476Please respect copyright.PENANAA0ihHQVetz
Breeet... Breeet... Breeet...120476Please respect copyright.PENANAgJ24fipd6m
120476Please respect copyright.PENANAIn5eqvBEqd
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.120476Please respect copyright.PENANAoZct7TVKaR
120476Please respect copyright.PENANANZc9tnqZtX
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.120476Please respect copyright.PENANAOvd5cyuley
120476Please respect copyright.PENANAeDWflueYKm
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.120476Please respect copyright.PENANADhYsUCxHP9
120476Please respect copyright.PENANA5hoeHoO9FE
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.120476Please respect copyright.PENANAy1JvOSBbaA
120476Please respect copyright.PENANAtiCq0KyIBo
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.120476Please respect copyright.PENANAQE8lVJC9Dk
120476Please respect copyright.PENANArCnhvsh1Ws
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.120476Please respect copyright.PENANA46DQVx8C99
120476Please respect copyright.PENANA1bP9Md2St3
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.120476Please respect copyright.PENANAqRgQ2c8AKo
120476Please respect copyright.PENANAwFbvA7i382
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.120476Please respect copyright.PENANAQ4Jyp5HPob
120476Please respect copyright.PENANAshejw9Hpfd
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.120476Please respect copyright.PENANA2lqWOA0pBW
120476Please respect copyright.PENANA6mwfqwwgh4
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.120476Please respect copyright.PENANAs4f2kX38bE
120476Please respect copyright.PENANAPeYLItRQYD
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...120476Please respect copyright.PENANAC6ZdJMwRDX
120476Please respect copyright.PENANA32HwxC1hT4
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.120476Please respect copyright.PENANAgRJKWiZqKg
120476Please respect copyright.PENANA1aCwysptIN
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.120476Please respect copyright.PENANA6gmUBuaEDx
120476Please respect copyright.PENANAKkKaD0js31
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.120476Please respect copyright.PENANAyp8HdHhAkf
120476Please respect copyright.PENANAaNB8BD2j3C
"Aaarrttt..."120476Please respect copyright.PENANAiDGg8gqw7I
120476Please respect copyright.PENANAiHbcLtthOW
Seeeeeeeeeerrrr.....120476Please respect copyright.PENANAsYIAvWInUb
120476Please respect copyright.PENANAGwF9ROPN3u
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.120476Please respect copyright.PENANAqdaobBLWcN
120476Please respect copyright.PENANAomdiHjplFC
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.120476Please respect copyright.PENANASTuD0H0oND
120476Please respect copyright.PENANAzWscCq1uJ1
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.120476Please respect copyright.PENANAdaGFfE5s89
120476Please respect copyright.PENANAlExMHfYCW8
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.120476Please respect copyright.PENANA1BJrw0M59j
120476Please respect copyright.PENANAz0FfpPAby9
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.120476Please respect copyright.PENANAnaKs2f3Yie
120476Please respect copyright.PENANArRWKDECtvy
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.120476Please respect copyright.PENANA7861OKbXL6
120476Please respect copyright.PENANAYcdrU2Md08
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.120476Please respect copyright.PENANAQyT5YnUT4x
120476Please respect copyright.PENANA5Lo8hdaJtT
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.120476Please respect copyright.PENANArC219QkGh0
120476Please respect copyright.PENANASJmoHL99uM
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.120476Please respect copyright.PENANA0FY0t3KLEe
120476Please respect copyright.PENANAAJsNaUzGQW
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.120476Please respect copyright.PENANAVSP6mJ7zKo
120476Please respect copyright.PENANAS4uunkApLE
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.120476Please respect copyright.PENANATBWv4u2RMz
120476Please respect copyright.PENANAXHgRBzEyZv
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."120476Please respect copyright.PENANAhuITpxqjds
120476Please respect copyright.PENANAGhU7vVvEI3
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.120476Please respect copyright.PENANAhmPOIGEDt2
120476Please respect copyright.PENANA4kdfDc6HW7
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.120476Please respect copyright.PENANAlpwOOSYmZL
120476Please respect copyright.PENANAl7M0UySOkm
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...120476Please respect copyright.PENANA7G5lczAKQB
120476Please respect copyright.PENANA0436a465C5
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....120476Please respect copyright.PENANAKRcPZXhI5E
120476Please respect copyright.PENANAhUBmlPNZO2
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.120476Please respect copyright.PENANAwoyxIDIyuH
120476Please respect copyright.PENANAKDmCjiYzY5
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...120476Please respect copyright.PENANAeqVtr3ju7t
120476Please respect copyright.PENANAkzAfXBuFXQ
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.120476Please respect copyright.PENANAZQNEdgmaU0
120476Please respect copyright.PENANA0euVoDqJ45
*****120476Please respect copyright.PENANA6sxomVVvwh