Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.23375Please respect copyright.PENANAS6tlxtTW94
23375Please respect copyright.PENANAJR1mcDJAI2
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.23375Please respect copyright.PENANAmS9kOVgavA
23375Please respect copyright.PENANAcIzWr3Iw8O
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.23375Please respect copyright.PENANA6pNIDJCTqT
23375Please respect copyright.PENANAlhqDX8gwOI
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.23375Please respect copyright.PENANAaxlxyqRQqM
23375Please respect copyright.PENANAMIIqLIDth4
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.23375Please respect copyright.PENANAbUsd0XW1xc
23375Please respect copyright.PENANA3mW5iEO11Y
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.23375Please respect copyright.PENANA2SUoio9CSc
23375Please respect copyright.PENANAvjOGcuz3un
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.23375Please respect copyright.PENANArKAk4SU1bz
23375Please respect copyright.PENANAmNHjCq20zg
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.23375Please respect copyright.PENANArZYO85lhZy
23375Please respect copyright.PENANAwgP51biR4q
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.23375Please respect copyright.PENANAL8OAsxPSuV
23375Please respect copyright.PENANApCaJRWuOuF
"Santai aja mas Bro."23375Please respect copyright.PENANAg7nXaBGd7H
23375Please respect copyright.PENANAOu63Tk7VSV
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAnUuO84dSN1
23375Please respect copyright.PENANA3OxLrCfuWB
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.23375Please respect copyright.PENANAS2Hqlv0FsR
23375Please respect copyright.PENANAJUItbfMntP
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.23375Please respect copyright.PENANAPrSAAf3Gry
23375Please respect copyright.PENANA7V71Bfgfkd
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.23375Please respect copyright.PENANAHgJhPvcfxt
23375Please respect copyright.PENANAV18rbdF3U5
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.23375Please respect copyright.PENANA6ZaiFIeSaB
23375Please respect copyright.PENANATlGqOt3LNn
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.23375Please respect copyright.PENANAVwIvRTor5M
23375Please respect copyright.PENANAX9lABDRB1Z
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.23375Please respect copyright.PENANArjRszlHv7d
23375Please respect copyright.PENANARu6kkaLEFm
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.23375Please respect copyright.PENANAF2RrvqCMGW
23375Please respect copyright.PENANAq0ti0dHMCR
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.23375Please respect copyright.PENANAV2ESRRHGay
23375Please respect copyright.PENANAY2SSjtHIaz
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAxY56H4k52t
23375Please respect copyright.PENANAuYpqRYyHfj
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.23375Please respect copyright.PENANASwlhx4jKti
23375Please respect copyright.PENANAiQyzLuldj0
"Terimakasih." Jawab Rayhan.23375Please respect copyright.PENANA4cWnsK3iEU
23375Please respect copyright.PENANA19ylF0a9aK
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.23375Please respect copyright.PENANAIJt3lnJehU
23375Please respect copyright.PENANA1AwdXLorVX
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAcoVMrnnupB
23375Please respect copyright.PENANArK4pyhYnYb
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.23375Please respect copyright.PENANAHf5cYEMUPc
23375Please respect copyright.PENANAfdm1RNJxGK
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.23375Please respect copyright.PENANAXjIBrHfitT
23375Please respect copyright.PENANAdj29gjubZs
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAiYQ0YroCvB
23375Please respect copyright.PENANAZnszT622ZX
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.23375Please respect copyright.PENANADUnXvFnvc9
23375Please respect copyright.PENANAdC6bmeZtUO
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.23375Please respect copyright.PENANAnSj5WlvJZ9
23375Please respect copyright.PENANAWWHs1JZC8f
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.23375Please respect copyright.PENANAdFRv0f9bfv
23375Please respect copyright.PENANAnOcKuKVhag
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.23375Please respect copyright.PENANARTaqaNMLL3
23375Please respect copyright.PENANAMb3CqMWeWw
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.23375Please respect copyright.PENANA1cSzWRW75t
23375Please respect copyright.PENANA3RUyf9WKsC
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.23375Please respect copyright.PENANAI483HlC440
23375Please respect copyright.PENANAxOXm9YXWEi
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAjRTaidxMrW
23375Please respect copyright.PENANAX70js5UU1T
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.23375Please respect copyright.PENANAmwOF90pDlt
23375Please respect copyright.PENANAbFrpxEiQSf
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.23375Please respect copyright.PENANAGusRNIesAN
23375Please respect copyright.PENANAicllWSbcvf
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.23375Please respect copyright.PENANAgWwYhdHAPo
23375Please respect copyright.PENANA8xdFOnYm9p
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.23375Please respect copyright.PENANAMvrsZX29Po
23375Please respect copyright.PENANAYVmyAK3f4z
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.23375Please respect copyright.PENANA9BWWxB5Dpk
23375Please respect copyright.PENANAMNiPOKrQ7X
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAXuRlwAY2Cu
23375Please respect copyright.PENANAq9o4TNi1mu
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.23375Please respect copyright.PENANAT1lOj6Bc0i
23375Please respect copyright.PENANAPoi68DebZS
"Biasa, dari pasar."23375Please respect copyright.PENANAzVH8ENng5l
23375Please respect copyright.PENANAAo3Ih2st1D
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAxz1i9gevvY
23375Please respect copyright.PENANAWqJMsHhQto
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANA7s00b0Mbe5
23375Please respect copyright.PENANA2tgnDKEkxo
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.23375Please respect copyright.PENANAHjEduUOrH2
23375Please respect copyright.PENANAisDl80Syob
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAEkTz2Wqj42
23375Please respect copyright.PENANAUrDvOnuyGk
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.23375Please respect copyright.PENANA1Ja3kA75Wu
23375Please respect copyright.PENANA63KjHEAQsu
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.23375Please respect copyright.PENANASXRGMvzFGI
23375Please respect copyright.PENANAtFyPrBSYJG
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.23375Please respect copyright.PENANA4hAa4X87uB
23375Please respect copyright.PENANApwP48HYPjY
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAN8yfXHQMNg
23375Please respect copyright.PENANA6ZadpJHpYr
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANA7Z6PscRFam
23375Please respect copyright.PENANApKpcR0xac0
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAxeIjKF5H6H
23375Please respect copyright.PENANAZNksHOAVWc
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAyUev578QiD
23375Please respect copyright.PENANAVeHgYDzbmZ
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.23375Please respect copyright.PENANAMrJtjDNdDt
23375Please respect copyright.PENANAvNmTjdInZX
"Ustadza tadi lihat?"23375Please respect copyright.PENANAezMUWTYWJ6
23375Please respect copyright.PENANAKEvwBoOPRQ
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.23375Please respect copyright.PENANArwpSxROEkS
23375Please respect copyright.PENANAny84RMMNgB
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAoa0snIEH2k
23375Please respect copyright.PENANA6ameNVXtEC
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.23375Please respect copyright.PENANA2NhVpqF8vo
23375Please respect copyright.PENANAfeXvBEoCmM
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAD2bQvJogtV
23375Please respect copyright.PENANAPPdDl5hISw
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.23375Please respect copyright.PENANAKPgoRCov6A
23375Please respect copyright.PENANAQwl4WMDi2i
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.23375Please respect copyright.PENANAAdnBtCZwmd
23375Please respect copyright.PENANAP43fHGzxJ5
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.23375Please respect copyright.PENANALKafJ2ccJ4
23375Please respect copyright.PENANA7RQLpA6T5c
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.23375Please respect copyright.PENANAhtt7wuWtP0
23375Please respect copyright.PENANAhX06985WRL
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAN1orO2iSAb
23375Please respect copyright.PENANA9FwUofzWbL
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANA7nCDepUgSJ
23375Please respect copyright.PENANAbFHlPg5aRr
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAKT5RfcjPvE
23375Please respect copyright.PENANABNUqtm9W6R
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANASuA5EQOTvR
23375Please respect copyright.PENANA6OZv2zZyLs
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.23375Please respect copyright.PENANASbRaScqCaH
23375Please respect copyright.PENANA2MtcBB5P3p
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAFxl1VaqcEA
23375Please respect copyright.PENANAzukbnLK8q6
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.23375Please respect copyright.PENANAR7eoxchXOm
23375Please respect copyright.PENANA2b1c9oy0A0
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAYuS9d15Bzp
23375Please respect copyright.PENANA5XeBy8rGt8
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.23375Please respect copyright.PENANAIitNfY3XNS
23375Please respect copyright.PENANAqs9yFngfC8
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.23375Please respect copyright.PENANAzSkEUIjOI3
23375Please respect copyright.PENANAxJa7pykRt4
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.23375Please respect copyright.PENANABJhSWjl26B
23375Please respect copyright.PENANAfK3O2LcHe1
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAABCQExZYL0
23375Please respect copyright.PENANADNsi4opCBN
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.23375Please respect copyright.PENANA348U9LS5XM
23375Please respect copyright.PENANAnonQsLPJ9A
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.23375Please respect copyright.PENANAOQzW9qmN5M
23375Please respect copyright.PENANANSyMviYJ6I
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.23375Please respect copyright.PENANAPhXK3k9IZR
23375Please respect copyright.PENANAeYdflqKbNc
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAVE87rkh9xE
23375Please respect copyright.PENANAckN621NiNy
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.23375Please respect copyright.PENANAk79e6GEWmy
23375Please respect copyright.PENANAIZyyREAPYP
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAVCuSth1Sea
23375Please respect copyright.PENANAB6yYpjddNS
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...23375Please respect copyright.PENANArFVoGXhtvF
23375Please respect copyright.PENANAptHr2UraFt
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAbkdOPFAakO
23375Please respect copyright.PENANAVIKYOE2bHQ
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.23375Please respect copyright.PENANAHN2oUGzSvn
23375Please respect copyright.PENANAwmDV7vHxWR
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.23375Please respect copyright.PENANANQtFh28taw
23375Please respect copyright.PENANACe21Yq9b5o
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAJMLSfz6doC
23375Please respect copyright.PENANAzztwLtktsJ
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.23375Please respect copyright.PENANAkbzLrZ2TeG
23375Please respect copyright.PENANA3FLTuNVT8c
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.23375Please respect copyright.PENANAb87ip6vfIg
23375Please respect copyright.PENANAgYJT6iBhxF
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAI2Cwgkid8i
23375Please respect copyright.PENANAiGFdIQefNM
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.23375Please respect copyright.PENANATghgVKxZDf
23375Please respect copyright.PENANAlIYw8970hl
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.23375Please respect copyright.PENANAtdJ4Y7Vk36
23375Please respect copyright.PENANAHcxfezXpdR
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...23375Please respect copyright.PENANA5HDJoMZd7R
23375Please respect copyright.PENANAlDzOcgdcLf
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...23375Please respect copyright.PENANAXB1CknO2Ix
23375Please respect copyright.PENANAA3ALmvZyv1
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...23375Please respect copyright.PENANAajErS7IC8V
23375Please respect copyright.PENANA8Njjqdy1hB
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.23375Please respect copyright.PENANA6bynyau6Kj
23375Please respect copyright.PENANACQB1nmwBkW
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANARshNWVQpUU
23375Please respect copyright.PENANA3wI8wlh1cU
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.23375Please respect copyright.PENANARFFnj2DNwC
23375Please respect copyright.PENANA5sSiyeIWkc
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.23375Please respect copyright.PENANAi0kvC3LVME
23375Please respect copyright.PENANAqnFTcptGUq
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAOYZ81Gc4tx
23375Please respect copyright.PENANABwQoVSQxiA
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.23375Please respect copyright.PENANAdNZ3gsYQ75
23375Please respect copyright.PENANA3s7irU6wcv
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.23375Please respect copyright.PENANAoh7T1AmH85
23375Please respect copyright.PENANAQxKPp6G5MT
*****23375Please respect copyright.PENANAqbhUQieTru
23375Please respect copyright.PENANAOSmdxwyrpe
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.23375Please respect copyright.PENANAIIr3ckEJcf
23375Please respect copyright.PENANAZPln0C8jOG
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.23375Please respect copyright.PENANAmZwYwund07
23375Please respect copyright.PENANA5OsSEr63eI
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.23375Please respect copyright.PENANASpAaX7Io3u
23375Please respect copyright.PENANAvu0CpvcFvW
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.23375Please respect copyright.PENANAdZD4ahBFd3
23375Please respect copyright.PENANAJ3o5jZXACU
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAPDKT9LmBZI
23375Please respect copyright.PENANAndAjNVwKvk
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.23375Please respect copyright.PENANAIcA2wSPETN
23375Please respect copyright.PENANAhxxZYBJ0G9
"Gue maju." Ujar Rayhan.23375Please respect copyright.PENANA1AtRKND1b6
23375Please respect copyright.PENANAuimefgrIjY
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.23375Please respect copyright.PENANAWOYcGOHpL4
23375Please respect copyright.PENANAyVRmaGmDuY
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.23375Please respect copyright.PENANAA1biv6Gp06
23375Please respect copyright.PENANAj6J5OE6soX
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.23375Please respect copyright.PENANA8PfOpyEHBt
23375Please respect copyright.PENANAeuBHx84Vel
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAreq3pfM5zw
23375Please respect copyright.PENANALzN0CRmtIZ
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.23375Please respect copyright.PENANATPpRfNPu2E
23375Please respect copyright.PENANAxbBC9S6GvO
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.23375Please respect copyright.PENANAXGsNBZU7bR
23375Please respect copyright.PENANAv9ci4Q25Dl
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.23375Please respect copyright.PENANAIunpieAK9Q
23375Please respect copyright.PENANAwbWwFg65eC
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.23375Please respect copyright.PENANA3IIn7bRgET
23375Please respect copyright.PENANAvewHpjSc4o
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.23375Please respect copyright.PENANA5iRLYLTiJv
23375Please respect copyright.PENANA57NOnG7zPX
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAiVpx59hY81
23375Please respect copyright.PENANAbTSfPq39cc
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.23375Please respect copyright.PENANA1qgdYyu7eb
23375Please respect copyright.PENANAyP67LX0BvH
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.23375Please respect copyright.PENANAr0acHXI41E
23375Please respect copyright.PENANAXCKBLSaIiG
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAApQhIeH2an
23375Please respect copyright.PENANAaMUjInfMn8
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.23375Please respect copyright.PENANAuLU1IEAn9U
23375Please respect copyright.PENANAO5G2yvoOGE
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.23375Please respect copyright.PENANAM5kzJEyiJx
23375Please respect copyright.PENANA09RvWdOpMc
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.23375Please respect copyright.PENANA9U4kt4QYiG
23375Please respect copyright.PENANAi6yOdWS7hR
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.23375Please respect copyright.PENANAw2IUdQWuAI
23375Please respect copyright.PENANAt8XsPWDJgH
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.23375Please respect copyright.PENANAdtB4y0yoWL
23375Please respect copyright.PENANAg6SFXZxvCx
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.23375Please respect copyright.PENANAaPNCJ6UUde
23375Please respect copyright.PENANAyRuWJfznlL
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.23375Please respect copyright.PENANACRLKcnJxMp
23375Please respect copyright.PENANA175mzFecMH
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.23375Please respect copyright.PENANA8nqQEAPoiU
23375Please respect copyright.PENANAst2kk1yJqu
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.23375Please respect copyright.PENANA3RYzu5ZXtD
23375Please respect copyright.PENANALqyWsXCgWw
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.23375Please respect copyright.PENANA9EOD1ms2rh
23375Please respect copyright.PENANAsfk53B8Y97
"SERBUUU...."23375Please respect copyright.PENANAbPggtmAWqx
23375Please respect copyright.PENANA1RwQLhmUQx
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.23375Please respect copyright.PENANAjXdnuqhPLb
23375Please respect copyright.PENANAVKx7ibICfa
"ANJIIIING." Teriak Nico.23375Please respect copyright.PENANAgWNnJFQtuE
23375Please respect copyright.PENANAVfDhg6yfzG
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.23375Please respect copyright.PENANAQnlv73wfE4
23375Please respect copyright.PENANAtL5Y2ZlXxo
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.23375Please respect copyright.PENANA8QaOw8b8w1
23375Please respect copyright.PENANAwD1yoIie77
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.23375Please respect copyright.PENANAebkGiwnHsV
23375Please respect copyright.PENANAqibwX7hM6S
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.23375Please respect copyright.PENANAlADHw3ZywE
23375Please respect copyright.PENANAsYckrSfllr
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.23375Please respect copyright.PENANAz0lyf5bBvB
23375Please respect copyright.PENANA9EPcaRxfT5
*****23375Please respect copyright.PENANArEifbotne9
23375Please respect copyright.PENANAkQq038UQiP
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.23375Please respect copyright.PENANAXQRPGSf852
23375Please respect copyright.PENANApEgXnw4Aw8
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.23375Please respect copyright.PENANAxJFiouRikB
23375Please respect copyright.PENANAAAjKMV9OQK
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.23375Please respect copyright.PENANAMtmZM1mmcX
23375Please respect copyright.PENANAxqxU6pODXw
"Maaf Kak! Sssttt..."23375Please respect copyright.PENANAhnAyNkDr6n
23375Please respect copyright.PENANAF31PHX4riG
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.23375Please respect copyright.PENANAblg7YrtKSi
23375Please respect copyright.PENANAzl3iBjTZnz
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.23375Please respect copyright.PENANAyjEVP058Xw
23375Please respect copyright.PENANAyYpazmJJMU
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.23375Please respect copyright.PENANAxfRwlSnv1r
23375Please respect copyright.PENANAjw52fzoFs9
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.23375Please respect copyright.PENANAdL9QFNKVf8
23375Please respect copyright.PENANAT7VBNQVa8G
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.23375Please respect copyright.PENANAWDhE2fqLqN
23375Please respect copyright.PENANAi3I0nXMwzV
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.23375Please respect copyright.PENANAv2e0YD5mNs
23375Please respect copyright.PENANABOkGDJbtBX
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.23375Please respect copyright.PENANAfHFRHtrEqK
23375Please respect copyright.PENANAGDc0x6igLS
*****23375Please respect copyright.PENANAhErSPFJrPY
23375Please respect copyright.PENANAVY7YF40AVY
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.23375Please respect copyright.PENANAESYixmQop4
23375Please respect copyright.PENANAZRCHiKVj8V
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.23375Please respect copyright.PENANAb6J9vaYu5m
23375Please respect copyright.PENANAlquPYg0KlP
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.23375Please respect copyright.PENANAeSOp2vobOb
23375Please respect copyright.PENANAuya47voLmM
"Umi." Panggil Azril.23375Please respect copyright.PENANAs6koua50SX
23375Please respect copyright.PENANA3VdQUnIM8f
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.23375Please respect copyright.PENANA0aQBQqKHzy
23375Please respect copyright.PENANAWHaa7UdqUX
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.23375Please respect copyright.PENANALtPmbQyjJl
23375Please respect copyright.PENANACKRDxajhIA
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.23375Please respect copyright.PENANA5UUgqFvtDD
23375Please respect copyright.PENANAg4MOHtWyoa
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.23375Please respect copyright.PENANASU6uwH7Jvg
23375Please respect copyright.PENANAWGAsiAWDHX
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.23375Please respect copyright.PENANAQMlmMOiXdH
23375Please respect copyright.PENANA83wwWLhThQ
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."23375Please respect copyright.PENANAfXSMz5weFl
23375Please respect copyright.PENANA8EjNoaX0dL
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.23375Please respect copyright.PENANAtvnduJtUd8
23375Please respect copyright.PENANAzOO5UHBoSK
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.23375Please respect copyright.PENANA6nxrrLm7pv
23375Please respect copyright.PENANABnoAtgmR1y
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.23375Please respect copyright.PENANASj7HIBuWxb
23375Please respect copyright.PENANA6k3j0Of3fR
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.23375Please respect copyright.PENANAxl5nxuk2g8
23375Please respect copyright.PENANAnrvqYmzqdB
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.23375Please respect copyright.PENANAevfwuhY00L
23375Please respect copyright.PENANArRrhM2AQsd
"Umi..."23375Please respect copyright.PENANAD0QsmCnk1L
23375Please respect copyright.PENANACm5j3NPm4k
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.23375Please respect copyright.PENANAJxpxyEioAu
23375Please respect copyright.PENANAOGFdATwrmo
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.23375Please respect copyright.PENANAzvuFJEesDH
23375Please respect copyright.PENANACv7uo7ZbJa
*****23375Please respect copyright.PENANAm3P6d1FteI
23375Please respect copyright.PENANAVT52pSdWPb
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.23375Please respect copyright.PENANA5HwyDjJF5z
23375Please respect copyright.PENANANF1MJ1bYEx
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAVBKtIJEWfd
23375Please respect copyright.PENANAcfXwvfk31J
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.23375Please respect copyright.PENANA8aBnPr3mH0
23375Please respect copyright.PENANARfGrCG5YbY
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.23375Please respect copyright.PENANARtGzUyhuUK
23375Please respect copyright.PENANAjVLkSgBQrw
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAgxjgDDW4aI
23375Please respect copyright.PENANAmReDuYduYb
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.23375Please respect copyright.PENANA7XOhVRNt3r
23375Please respect copyright.PENANABcrRDuhEWo
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.23375Please respect copyright.PENANAj0Ak7UtDsA
23375Please respect copyright.PENANAccX5CSHdMA
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.23375Please respect copyright.PENANASb0unTYEed
23375Please respect copyright.PENANAL8kXgDnuaB
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAuDfK3mbc9v
23375Please respect copyright.PENANA0Ceh62KVkZ
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.23375Please respect copyright.PENANA1k3ErXmjZo
23375Please respect copyright.PENANAWxl9uzPKZp
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.23375Please respect copyright.PENANA9pT1kB0h8L
23375Please respect copyright.PENANAuTQz6thbPZ
"Kak!" Lirih Rayhan.23375Please respect copyright.PENANAm6PltAbupO
23375Please respect copyright.PENANAUcovnu3uPJ
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.23375Please respect copyright.PENANAbAnu7HVC4W
23375Please respect copyright.PENANACELPWcr7HY
"Maafin aku Kak!"23375Please respect copyright.PENANAutq7VcxOGT
23375Please respect copyright.PENANAaXujC5Y2Ru
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.23375Please respect copyright.PENANA68K0J8GO9A
23375Please respect copyright.PENANAYUGfxCC6Zk
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.23375Please respect copyright.PENANAXhhuu11OO1
23375Please respect copyright.PENANAxOyUCnjFx1
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.23375Please respect copyright.PENANARxFBxUu6fr
23375Please respect copyright.PENANAWauy5okTO4
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.23375Please respect copyright.PENANALA8o4yjcDR
23375Please respect copyright.PENANA96IhhrYPIN
****23375Please respect copyright.PENANAYatDWBg8JH
23375Please respect copyright.PENANAA2BsMQhrxF
Kediaman KH Umar23375Please respect copyright.PENANAfEPlt1nN4q
23375Please respect copyright.PENANAxpANKguSB7
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.23375Please respect copyright.PENANA85MG5ObjHc
23375Please respect copyright.PENANAjlD02q3SPU
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.23375Please respect copyright.PENANASBVdSWMSRB
23375Please respect copyright.PENANAqG5OQd8zK9
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.23375Please respect copyright.PENANAa83MpydBOP
23375Please respect copyright.PENANA3UbREEszhe
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.23375Please respect copyright.PENANAm6QsjuPEaq
23375Please respect copyright.PENANASOaORNt56Z
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.23375Please respect copyright.PENANA82HxV0tsGf
23375Please respect copyright.PENANAFk0p3SGhOh
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.23375Please respect copyright.PENANA2keKJnVab5
23375Please respect copyright.PENANAApDJpfecT5
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.23375Please respect copyright.PENANANlsDIOIvcu
23375Please respect copyright.PENANAQu8KWAiNKu
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.23375Please respect copyright.PENANA6IiF8iaIQL
23375Please respect copyright.PENANAVbnRHlS54U
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.23375Please respect copyright.PENANAshPNjzogFB
23375Please respect copyright.PENANAaeVz7hyA9H
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.23375Please respect copyright.PENANAoxfdXvrp1c
23375Please respect copyright.PENANAZJsrX46CfQ
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.23375Please respect copyright.PENANAslN2rpiJGR
23375Please respect copyright.PENANATIwbfu2PU2
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.23375Please respect copyright.PENANAJCEocp9toc
23375Please respect copyright.PENANAPyngvgztQ2
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.23375Please respect copyright.PENANAVDTbBZNFbZ
23375Please respect copyright.PENANAORtMaw5xvH
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.23375Please respect copyright.PENANA6btnRlgYsc
23375Please respect copyright.PENANAzw44lcd4fo
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.23375Please respect copyright.PENANAxEUXX8bkD4
23375Please respect copyright.PENANAU6KfYHwMM2
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."23375Please respect copyright.PENANA4k2312EoL7
23375Please respect copyright.PENANAGE6VxIL1ve
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.23375Please respect copyright.PENANACHyY5ssd4W
23375Please respect copyright.PENANAtqiv4uQRi5
"Apa?"23375Please respect copyright.PENANA8dXbESJ6zG
23375Please respect copyright.PENANAScTYRISbjw
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.23375Please respect copyright.PENANAMN6eKADDc2
23375Please respect copyright.PENANAjOlXa4jOMB
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.23375Please respect copyright.PENANAiXTYZyB3Gc
23375Please respect copyright.PENANA35sr2HLgNn
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.23375Please respect copyright.PENANAVSTlN881cX
23375Please respect copyright.PENANAM922UJU1Hj
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.23375Please respect copyright.PENANAieuLSYfyRH
23375Please respect copyright.PENANAJbnolZvkAV
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.23375Please respect copyright.PENANAZG9QBpzhe1
23375Please respect copyright.PENANAzTkgIk3kij
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.23375Please respect copyright.PENANA17ugcBMXON
23375Please respect copyright.PENANA2DTlqlx21j
*****23375Please respect copyright.PENANAyTMX4UYevs