Malam hari di sebuah asrama...24497Please respect copyright.PENANAenfxIRfP7Z
24497Please respect copyright.PENANAnLjziaPVK2
Kreaak...24497Please respect copyright.PENANABObRPg7d8p
24497Please respect copyright.PENANAXoFb2RlIz1
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.24497Please respect copyright.PENANAl9cnOcEsBi
24497Please respect copyright.PENANAHlHyZLm8UV
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.24497Please respect copyright.PENANAaxI3VDwXcx
24497Please respect copyright.PENANAgjpy2W3T6y
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.24497Please respect copyright.PENANAD2haZNdvYR
24497Please respect copyright.PENANALBUNEGl0op
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.24497Please respect copyright.PENANAwsf6aQbj5j
24497Please respect copyright.PENANAs6sfJyHNIn
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.24497Please respect copyright.PENANABpD7d4HSOU
24497Please respect copyright.PENANAAE72bxLFuq
"Ada apa Lo nyari gue?"24497Please respect copyright.PENANAIMDsQPkzCF
24497Please respect copyright.PENANAdCzOzsvQrk
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.24497Please respect copyright.PENANAaoh7iQMDxo
24497Please respect copyright.PENANA9S519WyKQh
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.24497Please respect copyright.PENANAGYAm2YsAiw
24497Please respect copyright.PENANAJKQxHqwWG7
"Kalau gue gak mau?"24497Please respect copyright.PENANA0qdc6U6wjo
24497Please respect copyright.PENANAHLfRjVStLk
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.24497Please respect copyright.PENANA6hKU3LxYUe
24497Please respect copyright.PENANAW2NaSxOWUw
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.24497Please respect copyright.PENANAMGHa2VcHhB
24497Please respect copyright.PENANAmdsqU7gdmr
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.24497Please respect copyright.PENANAKfLxxEgSr4
24497Please respect copyright.PENANAnrEfrF4ADQ
"Lo taukan aturan mainnya?"24497Please respect copyright.PENANANQnGgR1I8j
24497Please respect copyright.PENANAY9qgU0pnfT
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.24497Please respect copyright.PENANAvvguRKCPSi
24497Please respect copyright.PENANAjHRDFS80Ln
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.24497Please respect copyright.PENANARE06TMvtmi
24497Please respect copyright.PENANAAIGWn60RPI
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.24497Please respect copyright.PENANADsgmMVZcO0
24497Please respect copyright.PENANAEMjsiQ3MqR
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.24497Please respect copyright.PENANAoWbP00Wo3f
24497Please respect copyright.PENANAUX7SlabeUD
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.24497Please respect copyright.PENANAx4gZa5EEV8
24497Please respect copyright.PENANAYqpTsC0kqW
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.24497Please respect copyright.PENANA3Pe0Mru75P
24497Please respect copyright.PENANAal9bG5dmwf
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.24497Please respect copyright.PENANAcmRvoyoTL4
24497Please respect copyright.PENANAPkq0oix3OO
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.24497Please respect copyright.PENANA4R9KqJtvD9
24497Please respect copyright.PENANAfoAXoApiyB
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.24497Please respect copyright.PENANADfdJe6u8U1
24497Please respect copyright.PENANAHGAoAKXnVX
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.24497Please respect copyright.PENANAIstwT88zA9
24497Please respect copyright.PENANAi50tgmikOV
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.24497Please respect copyright.PENANAYzaDiAGTwh
24497Please respect copyright.PENANAejHkjMigHw
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.24497Please respect copyright.PENANABZvSAi1C1S
24497Please respect copyright.PENANAUNilqraWQI
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.24497Please respect copyright.PENANA1hjMd8BUDy
24497Please respect copyright.PENANAjcSBEexM7E
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.24497Please respect copyright.PENANAHoEGi77hIe
24497Please respect copyright.PENANAec5nSJD08F
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.24497Please respect copyright.PENANATUbI4GULt6
24497Please respect copyright.PENANAptr3syFrlr
"Lumayan." Puji Heru.24497Please respect copyright.PENANAfkv9fX1wQz
24497Please respect copyright.PENANA41sdKl5ypk
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.24497Please respect copyright.PENANAUc7K4p2DmO
24497Please respect copyright.PENANAHmSSa4SsHp
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.24497Please respect copyright.PENANARqZwaWSamv
24497Please respect copyright.PENANA33GcjoV5TK
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.24497Please respect copyright.PENANAI9K5n1PHaW
24497Please respect copyright.PENANAECMR1inCYp
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.24497Please respect copyright.PENANAokuAFsaMkU
24497Please respect copyright.PENANAPHYYmAVFcY
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.24497Please respect copyright.PENANASvKXyoUhdn
24497Please respect copyright.PENANAlq8wGsPR2Q
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.24497Please respect copyright.PENANAMxwSxsDnQh
24497Please respect copyright.PENANAExW0w8Ngjo
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.24497Please respect copyright.PENANAIHQsMkRvvb
24497Please respect copyright.PENANACCb62BOmdI
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.24497Please respect copyright.PENANAG7MbAHnkZh
24497Please respect copyright.PENANAVNjVIawvaD
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.24497Please respect copyright.PENANAJ2slC3QNx9
24497Please respect copyright.PENANA6ylX3Ru8PV
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.24497Please respect copyright.PENANANqnz18cgYW
24497Please respect copyright.PENANAW71Ixp76jv
Buuuuk...24497Please respect copyright.PENANASqUMGYENpu
24497Please respect copyright.PENANAFKleVXjr9q
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.24497Please respect copyright.PENANAIWdJySvkJa
24497Please respect copyright.PENANAghiVsMoWqr
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.24497Please respect copyright.PENANAq16pfyFrnS
24497Please respect copyright.PENANA8ahpJiMTn7
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.24497Please respect copyright.PENANA7MYPQJfCx0
24497Please respect copyright.PENANAF5IL657CD4
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.24497Please respect copyright.PENANAAzSYF2y0QX
24497Please respect copyright.PENANA6RDHaYPY9e
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.24497Please respect copyright.PENANAm597VUFIg6
24497Please respect copyright.PENANAOF6XI6lihi
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.24497Please respect copyright.PENANAh2KPK7MmYG
24497Please respect copyright.PENANAP4EgFDmRSd
"Anjing!" Umpat Heru.24497Please respect copyright.PENANAaVCY9xIzsR
24497Please respect copyright.PENANAoD7nNuanHl
Buuuk...24497Please respect copyright.PENANAhb6MHLBlWF
24497Please respect copyright.PENANAD4ubJ7rYxN
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.24497Please respect copyright.PENANAXlwBvpNj7t
24497Please respect copyright.PENANAa7KfEVwH5Q
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.24497Please respect copyright.PENANA1jrdetnXDh
24497Please respect copyright.PENANAbqo6lNLheq
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.24497Please respect copyright.PENANAeYrXglOmUj
24497Please respect copyright.PENANAdqmQqcweQe
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.24497Please respect copyright.PENANACKM8WK52EY
24497Please respect copyright.PENANAUeB9twHoVc
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.24497Please respect copyright.PENANA2s0D4QT8eo
24497Please respect copyright.PENANA1iR3kimEIc
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.24497Please respect copyright.PENANAEc2CEERQIf
24497Please respect copyright.PENANAAg3Ol54fOp
*****24497Please respect copyright.PENANAhNpch6xTTM
24497Please respect copyright.PENANAVwbKPX8iRT
"Astaghfirullah Rayhan..."24497Please respect copyright.PENANAAmUKBxiQvI
24497Please respect copyright.PENANAQyd20ZgbvS
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.24497Please respect copyright.PENANAY14oIfZfD3
24497Please respect copyright.PENANATAJ5W2DNpA
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.24497Please respect copyright.PENANAj2IDWzOGNy
24497Please respect copyright.PENANAkMvzKMI9c7
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.24497Please respect copyright.PENANAjW4W4C6PBR
24497Please respect copyright.PENANA58mIzCVLPH
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.24497Please respect copyright.PENANADEnseqKBxM
24497Please respect copyright.PENANAjCstuJjfjc
"Eh anu Kak."24497Please respect copyright.PENANAgeXAkckqmj
24497Please respect copyright.PENANAoo3hg0WFXB
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.24497Please respect copyright.PENANA3pAaeCLSFm
24497Please respect copyright.PENANAgr31VGsfXM
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.24497Please respect copyright.PENANARpAENIB2dZ
24497Please respect copyright.PENANApukWGiIuco
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.24497Please respect copyright.PENANA9WeVYgYEl6
24497Please respect copyright.PENANAmt4O9P5itV
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.24497Please respect copyright.PENANABZ42HOxK3Z
24497Please respect copyright.PENANAuUZhn1h3xC
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.24497Please respect copyright.PENANATBVFsNAL8n
24497Please respect copyright.PENANAP4wcE0nqjh
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.24497Please respect copyright.PENANAfYK7qOlwSX
24497Please respect copyright.PENANA6NT7ypsnky
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.24497Please respect copyright.PENANAHQ5Faaa3ZE
24497Please respect copyright.PENANAZzfLONhaJp
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...24497Please respect copyright.PENANAMGfiV0wC26
24497Please respect copyright.PENANAFJLfX8MQBH
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.24497Please respect copyright.PENANA1olrcDzqjp
24497Please respect copyright.PENANA9S7qdnDBk5
"Rayhan!" Tegur Zaskia.24497Please respect copyright.PENANA0dMRUG68cC
24497Please respect copyright.PENANAbnDSujGixb
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.24497Please respect copyright.PENANALrYHQxheI6
24497Please respect copyright.PENANAHAB89huVJv
Gleeek...24497Please respect copyright.PENANA0DOz6tuo55
24497Please respect copyright.PENANAuVwqFIkMc0
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.24497Please respect copyright.PENANAqT1CjvbOne
24497Please respect copyright.PENANA5oGUs1bwVD
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.24497Please respect copyright.PENANAEmsUmlL60q
24497Please respect copyright.PENANAuRjRENjTaH
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAuCS05XgmZp
24497Please respect copyright.PENANAA4x8u44kX3
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.24497Please respect copyright.PENANAxPbxao1QUl
24497Please respect copyright.PENANAk1Agh4hCrn
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.24497Please respect copyright.PENANAFmqt0mXCtz
24497Please respect copyright.PENANAiQaXVdpMcA
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAnRTqMikh1C
24497Please respect copyright.PENANAJLf32JXS8t
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.24497Please respect copyright.PENANA1GIpqaZlwt
24497Please respect copyright.PENANAJ2axVOy2Cn
"Eh mau ngapain?"24497Please respect copyright.PENANAkQJgImwLiB
24497Please respect copyright.PENANAZy9uLQvzhL
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.24497Please respect copyright.PENANA4OOL4NF8w4
24497Please respect copyright.PENANApIw9zXnf6v
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAMtNBF3cmgP
24497Please respect copyright.PENANA9nqUwdQ4NX
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"24497Please respect copyright.PENANARCVMI6jJaN
24497Please respect copyright.PENANAEhyO3S2rkl
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.24497Please respect copyright.PENANAv3zZVOAvNj
24497Please respect copyright.PENANAh2KIELmtUU
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.24497Please respect copyright.PENANAeUhH0b7DUe
24497Please respect copyright.PENANAQ2AkYw4pDI
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.24497Please respect copyright.PENANA58PouM2xW1
24497Please respect copyright.PENANA4Y9XAKDUzd
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.24497Please respect copyright.PENANAFcGkuoyEBJ
24497Please respect copyright.PENANAgCsE6dnJcF
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.24497Please respect copyright.PENANAXVU0eOrdzh
24497Please respect copyright.PENANAzoAsOTxuEG
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.24497Please respect copyright.PENANAw79pNJQOUO
24497Please respect copyright.PENANAqJG8Ff5Jy8
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.24497Please respect copyright.PENANAOg6T7ZA52m
24497Please respect copyright.PENANAckAtgKNXLk
"Eh..." Kaget Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAVA3YPXg7Us
24497Please respect copyright.PENANAl6z0lwIniS
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.24497Please respect copyright.PENANA7LhCWbO39y
24497Please respect copyright.PENANAFTRAKRjmbM
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.24497Please respect copyright.PENANAb6WWbbJ4EE
24497Please respect copyright.PENANAgOUTAMkzgn
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.24497Please respect copyright.PENANAFplSnkyv8J
24497Please respect copyright.PENANAwkwBth4byK
"Waduh..." Kaget Rayhan.24497Please respect copyright.PENANAQbwUfE8531
24497Please respect copyright.PENANA9ghoq73bQI
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.24497Please respect copyright.PENANAgVyNhYnEER
24497Please respect copyright.PENANA8URY2S9od2
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.24497Please respect copyright.PENANAOL22EaQddM
24497Please respect copyright.PENANANZX21h8jZw
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.24497Please respect copyright.PENANALfmO69edEn
24497Please respect copyright.PENANAfwxSSm9zUn
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.24497Please respect copyright.PENANAnxWjzay7mH
24497Please respect copyright.PENANAXFewzn7N0j
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.24497Please respect copyright.PENANAgA9zK6d5wI
24497Please respect copyright.PENANADs9zJx1KCE
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.24497Please respect copyright.PENANAOxRbXPYv1h
24497Please respect copyright.PENANACaOkDMaxiQ
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.24497Please respect copyright.PENANAZ4D2GaBdkB
24497Please respect copyright.PENANAZkQ77kWAjZ
"Engg... Dek!"24497Please respect copyright.PENANACeMMFYBoai
24497Please respect copyright.PENANAl76Wca26sE
"Iya Kak."24497Please respect copyright.PENANAFw7cborw0E
24497Please respect copyright.PENANA9DVl5SZJpZ
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.24497Please respect copyright.PENANAiNkdJScZRC
24497Please respect copyright.PENANAURqAVilJ0H
"Belum kak."24497Please respect copyright.PENANAosge7lyrR8
24497Please respect copyright.PENANAWrw8sOkRAp
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAnHqkfAX5TU
24497Please respect copyright.PENANAtQAWq1qOSk
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.24497Please respect copyright.PENANAHJd751LhTU
24497Please respect copyright.PENANAPCBjYA4d6S
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.24497Please respect copyright.PENANAemaFxf8H5V
24497Please respect copyright.PENANA9JMoFlNjzL
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.24497Please respect copyright.PENANAEVFfofHZsp
24497Please respect copyright.PENANAXfhnoocmPo
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.24497Please respect copyright.PENANAchB6hTE3hz
24497Please respect copyright.PENANA1IHb22Utf3
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.24497Please respect copyright.PENANAFamzTxWglP
24497Please respect copyright.PENANAtisSvTxPZS
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.24497Please respect copyright.PENANARJbpqVy8mo
24497Please respect copyright.PENANACKesVJqkSR
"Oughkk..." Ia melolong panjang.24497Please respect copyright.PENANAumGLCe4kVU
24497Please respect copyright.PENANAUwzedWzpS9
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.24497Please respect copyright.PENANAugi5vSOzzW
24497Please respect copyright.PENANAOXyqrREhan
"Eh... Iya!"24497Please respect copyright.PENANAEM9pN5iAXz
24497Please respect copyright.PENANAj7KE7Z5f3h
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.24497Please respect copyright.PENANA3Q0OPelEW0
24497Please respect copyright.PENANAOMxeGAQUFQ
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.24497Please respect copyright.PENANA6WbGQA6D3x
24497Please respect copyright.PENANAT8PgHH21ab
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.24497Please respect copyright.PENANAJnDHmSse7f
24497Please respect copyright.PENANAdDCAFjfOAs
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.24497Please respect copyright.PENANAOUiKpLwFEF
24497Please respect copyright.PENANAUZy4jsrtyF
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.24497Please respect copyright.PENANAMTxcqk4VUW
24497Please respect copyright.PENANARbfQXbSz7w
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...24497Please respect copyright.PENANASKA21e123I
24497Please respect copyright.PENANAsrBovWoFea
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.24497Please respect copyright.PENANAzCcnOH2TZj
24497Please respect copyright.PENANAboBsb4ZDVV
"Eh..."24497Please respect copyright.PENANAzee3heJcq3
24497Please respect copyright.PENANAxPDUYwsz8O
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.24497Please respect copyright.PENANAQ42seUmHa0
24497Please respect copyright.PENANA72d383PA8a
"Ya Tuhaaaan..."24497Please respect copyright.PENANA2i3ld6KDcN
24497Please respect copyright.PENANA9wD9zgcK61
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.24497Please respect copyright.PENANAnlxcjAqrBB
24497Please respect copyright.PENANA9NfPDybKf4
****24497Please respect copyright.PENANAJt0xeytF58
24497Please respect copyright.PENANAcyT0Lfr52M
Jam istirahat di kantin santri...24497Please respect copyright.PENANA7GqQI9ixtT
24497Please respect copyright.PENANAhNMZpq2Jhg
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.24497Please respect copyright.PENANAqsnYQjMtj3
24497Please respect copyright.PENANAjTuNVLhijG
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.24497Please respect copyright.PENANA22W77Sutg6
24497Please respect copyright.PENANAo72Kugm7DA
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.24497Please respect copyright.PENANA7u1FWE4rwf
24497Please respect copyright.PENANA1Y9zIYsu4s
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.24497Please respect copyright.PENANA6PncQNkV5I
24497Please respect copyright.PENANAUrES50UE7v
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.24497Please respect copyright.PENANAC92EaR6jRy
24497Please respect copyright.PENANACZcWbjdxgz
"Heru..." Jawab singkat Doni.24497Please respect copyright.PENANAjBLnzrW8Oq
24497Please respect copyright.PENANA8KawXMnA9n
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.24497Please respect copyright.PENANAmluDsXyJyA
24497Please respect copyright.PENANAfmfxpQYl9m
"Lo gak apa-apa?"24497Please respect copyright.PENANACkv09xZagC
24497Please respect copyright.PENANA8E4Dy972Oq
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...24497Please respect copyright.PENANAJd9u6t4RYO
24497Please respect copyright.PENANAbroIgGJGPz
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.24497Please respect copyright.PENANAGEN1Fdflou
24497Please respect copyright.PENANAoU4g0K4LX3
"Lo udah ngomong sama anak-anak."24497Please respect copyright.PENANAnCjeuqCN4o
24497Please respect copyright.PENANAYddhXUi9QQ
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.24497Please respect copyright.PENANAn9089MS81b
24497Please respect copyright.PENANAAVH59DQLer
"Bagus..." Ucap Nico senang.24497Please respect copyright.PENANABbytRbykJX
24497Please respect copyright.PENANAXXiohqsuAQ
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.24497Please respect copyright.PENANACOEgef2wtG
24497Please respect copyright.PENANAn62fjTaQwz
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.24497Please respect copyright.PENANAEbtbEuADNQ
24497Please respect copyright.PENANAVoGbT0El7f
"Yups, benar." Timpal Nico.24497Please respect copyright.PENANACAWzalRMSn
24497Please respect copyright.PENANABIs9DchbqE
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.24497Please respect copyright.PENANAOkTMyCMXWS
24497Please respect copyright.PENANAJZ3OEnvFOB
****24497Please respect copyright.PENANA52Ac8AyhFE
24497Please respect copyright.PENANAxPbppMnkW8
24497Please respect copyright.PENANAzu6eim57Ea
24497Please respect copyright.PENANAFiMOxYA4Q4
24497Please respect copyright.PENANAnQ1UB8w4qx
24497Please respect copyright.PENANAaKb1KdFhbm
24497Please respect copyright.PENANA4htvUNthZO
24497Please respect copyright.PENANAiiMkC40PGg
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.24497Please respect copyright.PENANAvSN6wpsU7B
24497Please respect copyright.PENANALBNhoMuYYj
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.24497Please respect copyright.PENANAO0NFD1ZMkx
24497Please respect copyright.PENANAWR4qHeyjiu
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.24497Please respect copyright.PENANAg30Aw22dk3
24497Please respect copyright.PENANAFAcec7eksU
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.24497Please respect copyright.PENANAi9dH5ctHnK
24497Please respect copyright.PENANAkSzVlro2Jw
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.24497Please respect copyright.PENANA60xrqIG2k9
24497Please respect copyright.PENANAv8Fvw5KpqV
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.24497Please respect copyright.PENANAtZPNOZIkmD
24497Please respect copyright.PENANAklicHPFEve
"Bapak bisa aja."24497Please respect copyright.PENANA7avlXuJ4xR
24497Please respect copyright.PENANA97APkQSUiN
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.24497Please respect copyright.PENANAzNzjQYR73e
24497Please respect copyright.PENANAuAXcEMmdrU
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.24497Please respect copyright.PENANAUdOMrqJB55
24497Please respect copyright.PENANAe4uuKdf4dc
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.24497Please respect copyright.PENANAncUa9anm3G
24497Please respect copyright.PENANA6whnjMic4i
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.24497Please respect copyright.PENANAtMFEKdaN6X
24497Please respect copyright.PENANAsIQjWoleUD
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.24497Please respect copyright.PENANAzUo3J8lKo3
24497Please respect copyright.PENANA144OHq7rVW
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.24497Please respect copyright.PENANAm6aTHYNkJC
24497Please respect copyright.PENANAKGwY8baf9C
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.24497Please respect copyright.PENANAXEcNNyi6VD
24497Please respect copyright.PENANASPl74Yr9z1
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.24497Please respect copyright.PENANAvtuHrzscXJ
24497Please respect copyright.PENANABHofBVBWA8
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.24497Please respect copyright.PENANA4cb0jWDskS
24497Please respect copyright.PENANAflOBws73rM
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.24497Please respect copyright.PENANAxIZDhMY1Cl
24497Please respect copyright.PENANAVSlH2zdJyr
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.24497Please respect copyright.PENANAw2qtc464I7
24497Please respect copyright.PENANAlRxI2AYlCB
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.24497Please respect copyright.PENANAAmUtUVFcHR
24497Please respect copyright.PENANAejUl7dFWNH
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.24497Please respect copyright.PENANAvILwgouKUV
24497Please respect copyright.PENANAaq2gRRIHzZ
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.24497Please respect copyright.PENANAZL85szD6zE
24497Please respect copyright.PENANArsgQNNR0aL
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.24497Please respect copyright.PENANAlO5TFaHpjl
24497Please respect copyright.PENANAJQlTTDJmOX
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.24497Please respect copyright.PENANAEzNOyPiUK1
24497Please respect copyright.PENANASZpH5xy4gr
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.24497Please respect copyright.PENANAGplYiBBGKi
24497Please respect copyright.PENANAO1YPzGJ6Zs
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.24497Please respect copyright.PENANAebxTGuMAYq
24497Please respect copyright.PENANAQLd9cHwIsY
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.24497Please respect copyright.PENANAcClrrD2IQh
24497Please respect copyright.PENANA2BnO5DAI7L
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.24497Please respect copyright.PENANAnL0kw5G6SZ
24497Please respect copyright.PENANAYyR4k2KSyY
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.24497Please respect copyright.PENANAjhoPOYoKK8
24497Please respect copyright.PENANAm1rgB6J27Y
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....24497Please respect copyright.PENANAyFz76dcSYm
24497Please respect copyright.PENANAahwSkRKR9L
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.24497Please respect copyright.PENANAFeYoWCBQdI
24497Please respect copyright.PENANANUOnigYRMr
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."24497Please respect copyright.PENANAloC2cztS0b
24497Please respect copyright.PENANAQK7RXrAkCz
Plak...24497Please respect copyright.PENANAu1BvMMjWFj
Plak...24497Please respect copyright.PENANAer2u0gup1R
Plak...24497Please respect copyright.PENANAlRvgef2Z7P
24497Please respect copyright.PENANAjaQBJkup7o
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.24497Please respect copyright.PENANAqO2DJDYpYT
24497Please respect copyright.PENANAPeFNXw8rrv
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.24497Please respect copyright.PENANAse0lX20ftS
24497Please respect copyright.PENANAasXwWh0fXO
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.24497Please respect copyright.PENANA6ncWKQZojS
24497Please respect copyright.PENANAwPhg4HJ7qL
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.24497Please respect copyright.PENANAzmarvSDETZ
24497Please respect copyright.PENANAMAtOxpBQNN
Ploppss...24497Please respect copyright.PENANAL3bB8nd7fS
24497Please respect copyright.PENANAkop9dIsCBr
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.24497Please respect copyright.PENANAY8qtP42uCG
24497Please respect copyright.PENANAmq6esn85n5
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.24497Please respect copyright.PENANAqcmP6RkcPA
24497Please respect copyright.PENANArdCzncHO0j
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.24497Please respect copyright.PENANAj6cAafwkST
24497Please respect copyright.PENANAHHz2WaEXvh
"Sebentar lagi Pak."24497Please respect copyright.PENANA7wjBvfaXEE
24497Please respect copyright.PENANAT2YsBKP5K5
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.24497Please respect copyright.PENANAkZH9LGmYM3
24497Please respect copyright.PENANAxabKqOQq4D
*****24497Please respect copyright.PENANAQSAPTy50co
24497Please respect copyright.PENANADN4qPnxKUj
"Mana si Imbron?"24497Please respect copyright.PENANAutzXkYzpqL
24497Please respect copyright.PENANAyFgniK5V1I
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.24497Please respect copyright.PENANAMixIWamjUL
24497Please respect copyright.PENANAU2pV0nca0z
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.24497Please respect copyright.PENANAaQMig7XY9d
24497Please respect copyright.PENANAcuSaiNLhQI
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.24497Please respect copyright.PENANAswqKoP6qLp
24497Please respect copyright.PENANAwJByJTnryt
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.24497Please respect copyright.PENANA5MBZuXUv5a
24497Please respect copyright.PENANA0F7PlioTIm
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.24497Please respect copyright.PENANA1aPjBT3rtU
24497Please respect copyright.PENANAxgOzKEBGp3
*****24497Please respect copyright.PENANA8NvN8jfmrs
24497Please respect copyright.PENANAhZJro6J0O5
24497Please respect copyright.PENANAIOWFXAF3UO
24497Please respect copyright.PENANAxD4VzKadul
24497Please respect copyright.PENANAYTecWnm4Jv
24497Please respect copyright.PENANAtHdKjiBSPZ
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAv5R6Hqu8n8
24497Please respect copyright.PENANAoWh1e59Ozb
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.24497Please respect copyright.PENANAc3JG5ClU1Z
24497Please respect copyright.PENANANUI8MXbaRr
"Kamu kenapa lagi say!"24497Please respect copyright.PENANALnjGAkuElU
24497Please respect copyright.PENANAzhpfRzWSXS
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.24497Please respect copyright.PENANA99m5dXDFLe
24497Please respect copyright.PENANAau4B4pKvS4
"Maksudnya?"24497Please respect copyright.PENANARl2cbem5Yj
24497Please respect copyright.PENANA8SROyGwpoU
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.24497Please respect copyright.PENANAvgqQJAYMGs
24497Please respect copyright.PENANAda8d7NIann
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.24497Please respect copyright.PENANAZwNHjAzDcX
24497Please respect copyright.PENANAYKkG0MLju8
"Maksudnya?"24497Please respect copyright.PENANAwAnhAzTupi
24497Please respect copyright.PENANAmC1LFskn6e
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.24497Please respect copyright.PENANALn6nfFMVlC
24497Please respect copyright.PENANAMpXjEgzK4Y
"Kenapa bisa begitu."24497Please respect copyright.PENANAyypVIxJx4d
24497Please respect copyright.PENANAQRSqoXoqxm
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.24497Please respect copyright.PENANANfmGLcxfdk
24497Please respect copyright.PENANAS6BrWOFzqF
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.24497Please respect copyright.PENANAACvTw7Fwed
24497Please respect copyright.PENANA5RiGb3GgjI
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.24497Please respect copyright.PENANA4hYBMNpvsV
24497Please respect copyright.PENANAXxAtdAXSMR
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.24497Please respect copyright.PENANAQxnJHTjsGy
24497Please respect copyright.PENANA5edeQCMuhr
*****24497Please respect copyright.PENANA0AiDfxrzZE