Jam di dinding kamar Rayhan sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi entah kenapa Rayhan tetap terjaga, walaupun ia sudah berusaha agar segera tidur. Segala posisi tidur yang paling nyaman sudah ia lakukan, tapi tetap saja mata Rayhan terjaga di tengah kesunyian malam.26386Please respect copyright.PENANA7MVc1sVSlY
26386Please respect copyright.PENANAPM9cQmYHVk
Ia bangun dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai ia keluar dari dalam kamarnya.26386Please respect copyright.PENANA9GMpSBOXXD
26386Please respect copyright.PENANAbjtjz0jiJ0
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zaskia yang tengah tertidur di sofa dalam keadaan tv menyalah. Rayhan mendesah pelan dan hendak membangunkan Kakaknya.26386Please respect copyright.PENANAH9vaL1qXMF
26386Please respect copyright.PENANAJv7C6CfKXx
"Cantik." Gumam Rayhan.26386Please respect copyright.PENANA7h7l7FQ6zj
26386Please respect copyright.PENANACXR01PYKDf
Ia tersenyum menatap wajah polos Kakaknya yang tengah terlelap. Perlahan Rayhan berlutut di samping wajah Zaskia, sembari menatap lembut wajah cantik Kakaknya yang membuat hatinya bergetar.26386Please respect copyright.PENANA7YSAJSGAiD
26386Please respect copyright.PENANAowVlWCBREV
Bibir merah Zaskia yang alami, seakan mengundang pemuda itu untuk menyentuhnya. Sadar atau tidak, kesanalah perginya jari Rayhan. Ia membelai bibir Zaskia yang terasa lembut.26386Please respect copyright.PENANA6kPLquq1Sv
26386Please respect copyright.PENANAtGz4mXKANm
Deg... Deg... Deg...26386Please respect copyright.PENANAvteAbqcw3f
26386Please respect copyright.PENANAlRHfPlNGYZ
Adrenalin Rayhan berpacu ketika ia memberanikan dirinya untuk menyentuh bibir Kakaknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Cup... Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Zaskia, dan tampaknya Zaskia sama sekali tidak terganggu oleh aksi nakal Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAp2S3GE8Ev2
26386Please respect copyright.PENANA8uCFpFghJp
Tidak bisa di bayangkan, apa yang akan terjadi kalau seandainya Zaskia terbangun oleh tindakan nekat Rayhan yang mencium kening Kakaknya.26386Please respect copyright.PENANArvH0uU3d6A
26386Please respect copyright.PENANArRqd9ISI8X
Mata Rayhan menjelajahi lekuk tubuh Zaskia yang malam ini mengenakan piyama motif lebah berbahan katun jepang dengan warna kuning. Rayhan menyipitkan matanya ketika melihat salah satu kancing piyama Zaskia yang tidak terkancing. Rayhan bisa menyimpulkan kalau Kakaknya malam ini tidak memakai beha.26386Please respect copyright.PENANA94v8jd9mao
26386Please respect copyright.PENANAN2nOPHb64i
Menyadari hal tersebut membuat kelakian Rayhan memberontak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertindak lebih jauh tanpa memperdulikan status mereka.26386Please respect copyright.PENANAuDSMGQog8a
26386Please respect copyright.PENANAkgwdJtQtBu
Kedua jari Rayhan, jempol dan telunjuknya mengapit sedikit kain piyama Zaskia agar lebih terbuka. Dan hasilnya seperti yang di harapkan Rayhan, ia bisa melihat puting payudara Zaskia yang mengintip malu-malu di balik kemeja yang di kenakan Kakaknya.26386Please respect copyright.PENANAWgUy3jwhyz
26386Please respect copyright.PENANAGXr6uZzkga
Gleeek...26386Please respect copyright.PENANARt0ybUZGff
26386Please respect copyright.PENANAFOTkxqOUyo
Dengan bersusah paya Rayhan menelan air liurnya, menatap nanar kearah puting Zaskia yang berwarna merah muda. Terlihat segar dan menggoda.26386Please respect copyright.PENANASV6VLJ7MnT
26386Please respect copyright.PENANAtbe2O6Hj1A
"Eehmm..." Zaskia menggeliat merubah posisinya hingga terlentang.26386Please respect copyright.PENANAhiTHnT02k1
26386Please respect copyright.PENANAyQOIv4cdpx
Rayhan sempat mundur satu langkah, sembari mengamati tingkah Kakaknya, takut kalau Zaskia sampai terjaga dan menemukan dirinya tengah bertindak kurang ajar. Bisa-bisa namanya akan di coret dari dalam Kartu keluarga kalau sampai aksinya ketahuan.26386Please respect copyright.PENANAjiFBVWpmcR
26386Please respect copyright.PENANAIdbi07AGRg
Setelah yakin kalau Kakaknya masih tertidur lelap, Rayhan kembali mendekati Zaskia. Ia meraih satu kancing lagi untuk di buka agar bisa leluasa mengamati payudara Zaskia.26386Please respect copyright.PENANAwW8wIUCVGz
26386Please respect copyright.PENANAKBz9z7EnkO
Besar, kencang, putih mulus tanpa cacat. Ketiga Kalimat itu sangat pantas untuk di sematkan kepada payudara Zaskia setelah ia amati dengan teliti. Tangannya terjulur ke depan menggapai payudara Kakaknya, dengan sedikit gerakan ia memberanikan diri meremas payudara Kakaknya.26386Please respect copyright.PENANA3q4d4WE90H
26386Please respect copyright.PENANAOmEtCL3dpG
"Engkk...." Desah Zaskia.26386Please respect copyright.PENANAIugawnRFEs
26386Please respect copyright.PENANAbmTztvqRL7
Rayhan kembali terdiam, setelah merasa aman Rayhan menyentuh puting Kakaknya yang mungil, membelai puting mungil itu dengan gemas.26386Please respect copyright.PENANAv3NtwjmYm4
26386Please respect copyright.PENANA8VzxdCdvk1
Lagi Zaskia menggeliat, seakan ia bisa merasakan kalau bagian sensitif nya tengah di rangsang oleh seseorang. Mungkin saat ini Zaskia tengah bermimpi sedang bercumbu dengan seorang pria idamannya.26386Please respect copyright.PENANAerAJaR1eHL
26386Please respect copyright.PENANAMsCWAMkZWY
Kembali ke Rayhan. Pemuda itu semakin nekat saja, ia mendekatkan bibirnya dan mencomot salah satu payudara Zaskia. Ia menghisap pelan payudara Kakaknya di dalam mulutnya yang terasa hangat. Sementara tangannya masih sibuk meremas payudara Zaskia yang menganggur.26386Please respect copyright.PENANAPIiWatPcgi
26386Please respect copyright.PENANA286dbxA1vS
Plaaaaak....26386Please respect copyright.PENANADzHGNVvMTq
26386Please respect copyright.PENANAJyqcJopXZi
Tangan Zaskia tiba-tiba memukul wajah Rayhan, membuat Rayhan terkejut setengah mati.26386Please respect copyright.PENANAoP1n38m2ja
26386Please respect copyright.PENANArttBHUGRXl
Rayhan menghela nafas, sembari mengusap wajahnya. "Apa yang kulakukan barusan?" Lirih Rayhan, ia menatap wajah Kakaknya yang masih terlelap. Ada rasa bersalah yang membuncah di hatinya, tidak seharusnya ia melecehkan Kakak kandungnya.26386Please respect copyright.PENANAHwJ9P7ZYRa
26386Please respect copyright.PENANAfEnLRqclPu
"Maafkan Ray Kak." Bisik Rayhan sembari menunduk.26386Please respect copyright.PENANAK1s8KZgxd0
26386Please respect copyright.PENANAHNGRjxkvi1
Kedua tangan Rayhan mengangkat tubuh Zaskia, lalu dia membawa Zaskia menuju kamarnya.26386Please respect copyright.PENANAbdf05xVbCb
26386Please respect copyright.PENANACnnNCis8L8
Setelah meletakan kakaknya diatas kasur, Rayhan mematikan lampu kamar kakaknya sebelum ia keluar dari dalam kamar Zaskia. Lagi Rayhan menghembuskan nafasnya, kemudian ia menutup pintu kamar Kakaknya.26386Please respect copyright.PENANAl9dFVKI0vG
26386Please respect copyright.PENANAb4NMcgp47a
*****26386Please respect copyright.PENANA3iNu6Ftirn
26386Please respect copyright.PENANAkrFV8kLJjc
26386Please respect copyright.PENANAN9xigJ0X99
26386Please respect copyright.PENANAnnDALN5Nua
26386Please respect copyright.PENANA2T3xEEBMiE
26386Please respect copyright.PENANAfdfXzMfU7n
26386Please respect copyright.PENANAEZshk0p5aC
26386Please respect copyright.PENANAgBFq2GHl9f
Keesokan paginya...26386Please respect copyright.PENANAUwMIpOcsEg
Rayhan nyaris saja terlambat, setibanya di lokasi yang sudah di janjikan, tampak ketiga sahabatnya tengah menunggunya. Mereka bertiga menatap Rayhan sembari menggelengkan kepala melihat kebiasaan Rayhan yang selalu saja terlambat. Rayhan nyengir sembari menyapa ketiga temannya.26386Please respect copyright.PENANA73pOUvh1tN
26386Please respect copyright.PENANANtDg2jdhdI
"Sory bro, telat."26386Please respect copyright.PENANAqJP9cznYOw
26386Please respect copyright.PENANAF3yUdkyIUu
"Uda biasa." Celetuk Nico.26386Please respect copyright.PENANAuX3KB9qCaL
26386Please respect copyright.PENANAxQPP4xrRTp
Rayhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap teman-teman nya yang sudah lama menunggu kedatangannya.26386Please respect copyright.PENANAcww4pBAq6u
26386Please respect copyright.PENANA6NHzPha9UY
"Kalian ikuti gue." Instruksi Doni.26386Please respect copyright.PENANAeHkYhzbHGi
26386Please respect copyright.PENANAt970Y2gjv9
Mereka berempat menuju ke kediaman Ustadza Risty melalui jalan memutar. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak muda untuk di lewati karena banyak di tumbuhi ilalang dan ranting-ranting kering yang tumbuh liar di dekat danau.26386Please respect copyright.PENANAm4O3DcgZTv
26386Please respect copyright.PENANAxJXN4INJW2
Setibanya di belakang rumah Ustadza Risty, Doni mengomandoi ketiga sahabatnya untuk memanjat pohon jambu yang ada di belakang rumah Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANA2TIaoXbsVx
26386Please respect copyright.PENANAZx9YIJMgqP
"Hati-hati." Bisik Doni.26386Please respect copyright.PENANAu22SbFx26k
26386Please respect copyright.PENANA8s96dhUmQj
Pook... Pook... Pook...26386Please respect copyright.PENANAr43jhUAiPE
26386Please respect copyright.PENANAzg0TtGvcoA
Berulang kali Nico memukul lengan, kaki dan lehernya. "Anjing, semutnya banyak banget, bangke..." Umpat Nico kesal, karena di kerubungi semut.26386Please respect copyright.PENANAChudk0z8nH
26386Please respect copyright.PENANA7VpYRzCQqL
"Hahahaha..." Rayhan tertawa geli.26386Please respect copyright.PENANACtFMjgo7zp
26386Please respect copyright.PENANAeOM3QuWw8Y
"Sssstttt... Jangan berisik bego." Geram Doni was-was.26386Please respect copyright.PENANA8VKCtJMFTG
26386Please respect copyright.PENANAVwGUZUybXO
"Woy, bantuan gue." Teriak Azril dari bawah.26386Please respect copyright.PENANAGWsJTAzZ3X
26386Please respect copyright.PENANAzu2LVSrCdD
"Sssstttt..." Kompak mereka bertiga menegur Azril, sementara Azril yang tengah berusaha naik keatas pohon jambu tampak kesal dengan ketiga sahabatnya.26386Please respect copyright.PENANA2HmFUzSZbt
26386Please respect copyright.PENANANqWoLSEEo7
"Sini pegang tangan gue." Rayhan menyodorkan tangannya.26386Please respect copyright.PENANAjeS8nKlmS3
26386Please respect copyright.PENANADPt9dV8eMy
Azril dengan sigap menangkap tangan Rayhan, dengan bantuan Rayhan akhirnya ia bisa naik juga.26386Please respect copyright.PENANAshD0cVVK04
26386Please respect copyright.PENANAfTNR4dkghN
Doni menjulurkan tangannya untuk membuka sedikit atap seng kamar mandi Ustadza Risty yang ternyata tidak begitu sulit. Dengan adanya cela yang terbuka, membuat mereka berempat bisa melihat jelas isi di dalam kamar mandi Ustadza Risty yang terbilang sederhana, seperti kamar mandi di lingkungan pesantren pada umumnya.26386Please respect copyright.PENANAaADqYAvzQv
26386Please respect copyright.PENANAI6kPS49GFo
Ukurannya tidak begitu besar sekitar 2X1,5 meter, di dalam kamar mandi terdapat bak mandi berukuran setengah meter, closet jongkok dan ember berwarna hitam.26386Please respect copyright.PENANARWWW40PEfw
26386Please respect copyright.PENANA2IVwjpd6Cj
Selagi menunggu kedatangan Ustadza Risty, berulang kali mereka harus memukul badan mereka sendiri untuk mengusir semut hitam ataupun nyamuk yang berulang kali hinggap di kulit mereka.26386Please respect copyright.PENANANHPc0aIV1d
26386Please respect copyright.PENANAq0cGmxa49Y
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya sang pemeran utama datang juga. Ustadza Risty mengenakan daster berwarna merah tanpa motif, di pundaknya tersampir handuk berwarna coklat muda dengan tulis Gucci. Keempat pemuda tanggung yang tadinya sibuk mengusir serangga di kulit mereka mendadak diam tanpa suara.26386Please respect copyright.PENANAvAE9N1zvtR
26386Please respect copyright.PENANA42a07DCXfL
Bagaikan gerakan slow motion Ustadza Risty meloloskan daster miliknya dan menggantungkannya di belakang daun pintu kamar mandinya, menyisakan bra berwarna putih dan celana dalam berwarna hitam.26386Please respect copyright.PENANANEHMKp5GHZ
26386Please respect copyright.PENANAjmlTz9hScO
Ia berbalik menghadap bak mandi, melepas pengait behanya hingga payudaranya yang berukuran 34D terpampang di hadapan mereka. Dengan kompaknya, mereka berempat menelan air liur, memandangi payudara Ustadza Risty yang berukuran jumbo walaupun agak turun.26386Please respect copyright.PENANAHSgOli2nNs
26386Please respect copyright.PENANAn86isxVr4k
Pemandangan selanjutnya, membuat jantung mereka nyaris berhenti, ketika Ustadza Risty meletakan kedua tangannya di bagian elastis celana dalamnya. Dengan sedikit menggoyang pinggulnya, ia menarik turun celana dalamnya, melewati tungkai kakinya yang putih mulus.26386Please respect copyright.PENANAZPnqfC3Yiu
26386Please respect copyright.PENANAjz3i7BRMIp
Sejenak Ustadza Risty membelai tubuhnya, mengusap sepasang payudaranya dan pubik memeknya yang di tumbuhi rambut keriting yang tidak begitu lebat.26386Please respect copyright.PENANAhd0puxx4Uu
26386Please respect copyright.PENANAZeJC4Ki6lv
Mata Ustadza Risty terpejam ketika jari tangan kirinya menyentuh clitorisnya, sementara telapak tangan kanannya meremas-remas payudara bagian kiri. Rayhan dan teman-teman nya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang Ustadza yang kealimannya tidak di ragukan lagi, tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi.26386Please respect copyright.PENANAlUC6P1B34q
26386Please respect copyright.PENANA3cXhhYO2qP
"Aahkk... Sssttt... Aaaahkk..." Desah Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANAIWVXaWIbt5
26386Please respect copyright.PENANAK0ZrrGuefr
Jarinya menusuk lobang memeknya dengan mudah, kemudian jari itu bekerja mengorek-ngorek lobang kenikmatannya, hingga kedua pahanya bergetar.26386Please respect copyright.PENANAVI4JfQ9A4b
26386Please respect copyright.PENANAkPb6IT4BzV
"Aaaahkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANABIwuDnV6Op
26386Please respect copyright.PENANAXrLZ7UB1Ia
Semakin lama kocokan jarinya semakin cepat, sementara tangan kanannya memelintir putingnya yang berukuran cukup besar, berwarna coklat tua.26386Please respect copyright.PENANAVrbFoZ9Vqg
26386Please respect copyright.PENANAYM97xBW8CQ
Beberapa detik kemudian, Ustadza Risty melolong panjang menyambut orgasmenya.26386Please respect copyright.PENANAXVUEHqfMbF
26386Please respect copyright.PENANA3xzHZB4Jlh
"Oouuughhkk...."26386Please respect copyright.PENANA6AH2a4jzNf
26386Please respect copyright.PENANAnAhrzYGYde
Creeettsss.... Creeettsss... Creeettsss...26386Please respect copyright.PENANATGLEbHk5Nx
26386Please respect copyright.PENANA8KsFbEGJ5C
Keempat pasang mata yang tadi melihat aktivitas Ustadza Risty di dalam kamar mandi, tampak terbelalak tak percaya, kalau barusan salah satu guru pavorit mereka orgasme.26386Please respect copyright.PENANAJZBKOmtTRz
26386Please respect copyright.PENANAG80mIrCQdd
Pemandangan tersebut membuat keempat santri ponpes Al-tauhid menjadi gerasa-gerusu. Doni menaikan satu kakinya ke salah satu cabang pohon jambu yang lebih tinggi, agar leluasa mengintip Ustadza Risty mandi.26386Please respect copyright.PENANAOZT6tj1K8l
26386Please respect copyright.PENANACBbdx0NsOr
Setelah puas, Ustadza Risty mulai mengguyur tubuhnya dengan menggunakan gayung.26386Please respect copyright.PENANA69Vfkk2h1w
26386Please respect copyright.PENANAdRpS7peIzO
Tiba-tiba...26386Please respect copyright.PENANAoZFPUy6p0Z
26386Please respect copyright.PENANAxVHwKtEEU4
Kreaaak... Kraaaaak... Kraaak...26386Please respect copyright.PENANArQFaFiDX5K
26386Please respect copyright.PENANAhWo7WSaImI
Mereka berempat saling pandang, sedetik kemudian Bruaaaakk... dahan pohon yang menopang kaki mereka tidak kuat menahan berat badan tubuh mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa mereka jatuh bersamaan menghujam tanah cukup keras.26386Please respect copyright.PENANA2ozia1Xq69
26386Please respect copyright.PENANAj8mAIcAIq2
"Anjiiiing!" Pekik Doni.26386Please respect copyright.PENANACDS54y6B1n
26386Please respect copyright.PENANAdCN6Uz8nOt
Rayhan dengan setengah melompat menggapai dahan yang lebih tinggi, hingga ia selamat. Sementara ketiga temannya yang jatuh ke tanah merintih kesakitan.26386Please respect copyright.PENANAqPaLi3aWhc
26386Please respect copyright.PENANAJn2kI0zmzM
Dan pada saat bersamaan, mendengar suara ribut di luar membuat Ustadza Risty melihat ke atas, dan mendapatkan Rayhan yang tengah bergantung di dahan pohon jambu. Mata indahnya membeliak menyadari kalau salah satu muridnya tengah mengintipnya mandi.26386Please respect copyright.PENANAhDDRdkq0Am
26386Please respect copyright.PENANAM0Gw1vayFT
Saat Rayhan kembali melihat ke dalam kamar mandi, mereka berdua sempat beradu tatapan.26386Please respect copyright.PENANAOk9ol0VpXZ
26386Please respect copyright.PENANAX5qPCBQGLh
Kretaaaak....26386Please respect copyright.PENANAfZVFU13mkz
26386Please respect copyright.PENANATyIIrkRBPC
"Anjiiiing..." Geram Rayhan, ketika menyadari kalau dahan pohon yang ia gantungi patah.26386Please respect copyright.PENANAbOjABocem4
26386Please respect copyright.PENANAIq9F2wATx1
Tubuh Rayhan ikut terjatuh menyusul teman-teman nya yang lebih dulu terjatuh dari atas pohon.26386Please respect copyright.PENANAlcVdyUem9Q
26386Please respect copyright.PENANAvgSB84cetu
"Siapa itu?" Panggil Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANA8sj6V8R9hw
26386Please respect copyright.PENANAANeyWFt4gX
Mereka berempat saling pandang. "Kita ketahuan, kabuuur..." Ujar Nico dengan cepat bangkit dan berlari sempoyongan, melupakan rasa sakit di tubuhnya setelah terjatuh dari jarak hampir dua meter.26386Please respect copyright.PENANAoyeINtBnxg
26386Please respect copyright.PENANAqA8QkNez6e
Tanpa di komando, yang lain ikut berlari mengejar Nico. Menerobos ilalang dan ranting-ranting pohon yang menghalangi jalan mereka. Berulang kali mereka terjatuh, tapi kembali bangun dan berlari menjauh dari rumah Ustadza Risty, hingga akhirnya mereka tiba di jalan besar.26386Please respect copyright.PENANAirbYrFd1rW
26386Please respect copyright.PENANAVGQdsjZdHF
Sejenak mereka berempat mengatur nafas mereka yang memburu, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Mereka kembali saling pandang.26386Please respect copyright.PENANAbuCAvZo8I8
26386Please respect copyright.PENANAk4rVIHfBs0
"Hahahaha...." Tawa mereka bersamaan.26386Please respect copyright.PENANAl61mAEeMCM
26386Please respect copyright.PENANAWSRL8nbCRK
*****26386Please respect copyright.PENANASCaDLzRi3Z
26386Please respect copyright.PENANAdK2hkLyNkp
Teng... Teng... Teng...26386Please respect copyright.PENANAQDhn0k1D9C
Lonceng tanda berakhirnya istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat para santri Al-tauhid berbondong-bondong masuk ke kelas mereka masing-masing. Azril, Rayhan, Doni, dan Nico telah duduk di kursi mereka, sembari menunggu Ustadza Risty masuk ke kelas mereka.26386Please respect copyright.PENANAaaYO3NZr4U
26386Please respect copyright.PENANAx2Z7Z8VEIc
Alhasil, Ustadza Risty menjadi perbincangan hangat diantara mereka berempat.26386Please respect copyright.PENANACBkgcXi5JR
26386Please respect copyright.PENANAF288iduper
Bruaaaakk...26386Please respect copyright.PENANAmD6snHhhA4
26386Please respect copyright.PENANAi4Lm46UpTC
Seseorang menggebrak meja Rayhan membuat mereka berempat kaget bukan main, karena tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berempat.26386Please respect copyright.PENANAU2c9SYyr8u
26386Please respect copyright.PENANAx0pNkvs9Dg
"Lo cari masalah sama gue?" Hamka menatap Rayhan tajam.26386Please respect copyright.PENANAld8DMNum1P
26386Please respect copyright.PENANArXpbnabPWM
Rayhan mendesah pelan. "Tenang bos, ada masalah apa ini?" Tanya Rayhan berusaha tetap kalem, walaupun emosinya sudah di ubun-ubun.26386Please respect copyright.PENANAjzaMUJdbVt
26386Please respect copyright.PENANAozMo3ODHsX
"Lo gak tau masalahnya apa? KEMARIN LO UDAH MUKULIN KEDUA ANAK BUA GUE BANGSAT." Teriak Hamka keras, membuat suasana kelas yang tadinya ramai kini mendadak sunyi dan mencekam.26386Please respect copyright.PENANA2LptgDh1d3
26386Please respect copyright.PENANAFxeEbAxjgg
Doni dan Nico sudah bersiap menyerang Hamka kalau anak itu berani menyentuh Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAqx2I596Y4Q
26386Please respect copyright.PENANAbKe6rhfwuh
"Oh... Jadi itu anak buah Lo! Bilang sama mereka, jangan ganggu sahabat gue lagi, atau...." Rayhan tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya menatap sembari mendongakkan wajahnya dengan ekspresi menantang. Sikap Rayhan, membuat Hamka semakin murka.26386Please respect copyright.PENANALQrSZs2scq
26386Please respect copyright.PENANAnnkaQBEr8P
"Bangsat."26386Please respect copyright.PENANA2Ht13tIwPt
26386Please respect copyright.PENANAbn3eyKhkI9
Syuuuttttt....26386Please respect copyright.PENANAJ2EGkfvCc7
26386Please respect copyright.PENANApaJnYsNgP4
Tangan Kanan Hamka hendak memukul wajah Rayhan. Tapi reflek Rayhan sangat cepat hingga pukulannya mengenai sandaran kursi Rayhan. Dengan satu terjangan, tubuh Hamka terdorong kebelakang hingga menabrak meja yang ada di belakangnya.26386Please respect copyright.PENANATlKiWg9RcD
26386Please respect copyright.PENANA5c9l77DLHx
Braaakkk....26386Please respect copyright.PENANAL9HHlPB0C9
26386Please respect copyright.PENANAssuDNkPxCj
Rayhan segera berdiri dan di susul oleh Doni maupun Nico. Di bantu oleh kedua temannya Hamka kembali berdiri, Hamka mengibaskan tangannya hingga kedua tangan temannya yang tengah memeganginya terlepas.26386Please respect copyright.PENANAyUQK5csxh5
26386Please respect copyright.PENANAg99D7L1EiR
"Kalau Lo mau berantem, jangan di sini." Ujar Rayhan pelan tapi tajam bagaikan mata pisau.26386Please respect copyright.PENANAnJcbgi1g7e
26386Please respect copyright.PENANAZjjL9DHMTq
Hamka menyeringai. "Gue tunggu Lo lusa habis jumad di lapangan dekat danau." Ujar Hamka, matanya memerah menahan ledakan amarahnya.26386Please respect copyright.PENANAhIczDdk9Wo
26386Please respect copyright.PENANA7Oe2W6qWtQ
"Tapi dengan satu syarat. Kalau Lo kalah, jangan perna mengusik Azril lagi."26386Please respect copyright.PENANA0cqL921prW
26386Please respect copyright.PENANA4OlT0Zvl2Q
"Deal." Ujar Hamka.26386Please respect copyright.PENANAwgZRqY7qOx
26386Please respect copyright.PENANAXuF8t1IfVP
Dia berjalan keluar kelas Rayhan sembari menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.26386Please respect copyright.PENANAjKj6l5IoTT
26386Please respect copyright.PENANADhdeVNhb0f
Selepas kepergian Hamka, Doni dan Nico terduduk lemas di kursi mereka. Beberapa kali Nico mengusap wajahnya yang bermandikan keringat sanking tegangnya.26386Please respect copyright.PENANAcoSxtDirJN
26386Please respect copyright.PENANAkOSeXqUzqL
"Lo tau dia siapa?" Tanya Doni.26386Please respect copyright.PENANAJpR2Y7eVm9
26386Please respect copyright.PENANAJg4UhCk8on
Rayhan ikut duduk di kursinya. "Tau, dia anak kelas sebelah namanya Hamka." Jawab Rayhan singkat.26386Please respect copyright.PENANAn7DDWk3OUq
26386Please respect copyright.PENANAqRsedaRiOi
"Anjing...." Umpat Nico. "Dia itu jagoan dari asrama Hamza! Lo sadar gak si, kalau elo itu salah nantang orang." Ucap Nico berapi-api, ia tampak kesal terhadap sahabatnya yang telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak tepat.26386Please respect copyright.PENANAinD0hvxHqO
26386Please respect copyright.PENANAEXZkIzUd8h
"Lo ada masalah apa sama Hamka?" Tanya Doni lebih kalem.26386Please respect copyright.PENANAuRDGOquwNp
26386Please respect copyright.PENANAxomSG7pcCw
Rayhan mendesah pelan, ia hendak menjawab pertanyaan Doni, tapi di potong oleh Azril. "Gue yang salah, Rayhan hanya ngebelain gue." Ujar Azril tak bersemangat, ia merasa bersalah, karena dirinya Rayhan terlibat masalah dengan Hamka.26386Please respect copyright.PENANAn7Os4eZtI4
26386Please respect copyright.PENANAzXhijl8SVw
"Mereka yang salah bukan Lo." Lirih Rayhan.26386Please respect copyright.PENANA4tlLxqrvU0
26386Please respect copyright.PENANAH1feZnrcTi
"Ini apaan si, pake saling salah segala, emang ada masalah apa si." Ujar Nico yang semakin kesal.26386Please respect copyright.PENANAtkfSpkslWM
26386Please respect copyright.PENANA29KudGRLLr
Doni menepuk pundak Nico. "Lo bisa lebih santai kan?" Ucap Doni pelan, tapi aura yang ia keluarkan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk Nico berdiri.26386Please respect copyright.PENANAjGus8KG92Q
26386Please respect copyright.PENANAwpDAobHRAh
"Sory..." Ujar Nico meredah.26386Please respect copyright.PENANA5cZfpSxb74
26386Please respect copyright.PENANA7lzH70acJi
"Jadi gini, kemarin Juned dan Robby malakin Azril, karena gak terima jadi gue hajar. Dan gue yakin, kalian berdua kalau berada di posisi gue juga pasti melakukan hal yang sama." Jawab Rayhan, sembari merangkul pundak Azril yang hanya diam saja karena merasa bersalah.26386Please respect copyright.PENANA4oqMoGwTdt
26386Please respect copyright.PENANA9SxOhTkdoR
Nico mendengus kesal. "Bangsat mereka berdua." Umpat Nico yang tampak kesal.26386Please respect copyright.PENANAnQfsTd6EXc
26386Please respect copyright.PENANAYAQBrZtEtE
"Apa yang Lo lakukan itu sudah benar." Kata Doni tersenyum bangga dengan apa yang di lakukan Rayhan, berani mengambil resiko demi sahabatnya.26386Please respect copyright.PENANAFHGqU1sSrA
26386Please respect copyright.PENANAoshLkOHvUh
"Masalah Hamka gimana?" Tanya Azril yang sedari tadi diam.26386Please respect copyright.PENANAoF6owkkJbr
26386Please respect copyright.PENANAMDWnSBeo8s
"Bagaimanapun juga Hamka bukan sosok orang sembarangan, dia tidak mungkin menjadi jagoan di asrama Hamza kalau dia lemah." Tutur Nico.26386Please respect copyright.PENANAHBdnQTBnt2
26386Please respect copyright.PENANAQqKbTQOvNA
"Selain itu yang gue takutkan ia akan main keroyokan, seperti yang dia lakukan kepada Dedy." Ucap Nico.26386Please respect copyright.PENANA1gCnGjhxJR
26386Please respect copyright.PENANAWm6dUFw6R4
Rayhan agak kaget mendengarnya. "Dedy pernah lawan Hamka? Siapa yang menang?" Tanya Rayhan penasaran.26386Please respect copyright.PENANAPPl8dsybIH
26386Please respect copyright.PENANA27EreLJjvH
"Tentu saja Dedy, bahkan sekarang asrama Kholid yang di pimpin Dedy menjadi asrama yang paling kuat di pesantren kita. Dia tidak terkalahkan." Jawab Nico, tubuhnya merinding mengingat cara Dedy memukul lawan-lawannya. Sejenak ia teringat dengan kejadian kemarin ketika mereka hampir terlibat perkelahian dengan Dedy dkk.26386Please respect copyright.PENANAQlOQykJZ2q
26386Please respect copyright.PENANAUt211hUFbA
"Tadi kata Lo Dedy di keroyok?"26386Please respect copyright.PENANAqFaJQf07mm
26386Please respect copyright.PENANAaboMUON8NN
"Dedy memang di keroyok, tapi teman-teman asrama Dedy balik meyerang mereka, dan berhasil mengalahkan Hamka dan seluruh asrama Hamza, bahkan sampe ke santri pengabdian yang ada di asrama Hamza." Jelas Doni, ia terlihat biasa-biasa saja.26386Please respect copyright.PENANAoBO09VxP1o
26386Please respect copyright.PENANAb2z6k28Ec8
"Habislah kita." Keluh Azril.26386Please respect copyright.PENANA2mhobozen9
26386Please respect copyright.PENANAtEbPyltKnv
"Hamka cuman ada masalah sama gue, kita berharap saja dia main adil, satu lawan satu sama gue." Ujar Rayhan, menenangkan Azril yang tampak pucat.26386Please respect copyright.PENANAjYTCwk0tcW
26386Please respect copyright.PENANA4o9dKvAZfL
"Gue akan ajak anak-anak dari asrama gue." Ujar Doni.26386Please respect copyright.PENANAtmMupl3Pc1
26386Please respect copyright.PENANAPjKgHZizAI
Nico melihat Doni. "Apa mungkin Heru mau bantuin Lo?" Ujar Doni pesimis.26386Please respect copyright.PENANAV4tpjhrYNh
26386Please respect copyright.PENANAoZ0blibzYA
"Kalau dia tidak mau, ini gue yang bicara." Doni mengepalkan tinjunya di hadapan teman-temannya.26386Please respect copyright.PENANAsvusjAgByt
26386Please respect copyright.PENANAlV9QXelLwr
Plok... Plok... Plok...26386Please respect copyright.PENANA1QOzEVCHMj
26386Please respect copyright.PENANAaVKUhRgN84
Nico bertepuk tangan. "Akhirnya teman gue mau juga menguasai asrama Al Fatih. Gue dukung Lo sob." Ujar Nico bersemangat. Dulu ia sempat berambisi merebut kekuasaan asrama Al Fatih, tapi kalah dari Heru. Berbeda dengan Doni yang sama sekali tidak tertarik untuk merebutkan orang nomor satu di asrama Al Fati.26386Please respect copyright.PENANAf3k1QIhgke
26386Please respect copyright.PENANAOhsMXCJUDL
Obrolan seru mereka harus terputus ketika seorang Ustadza yang mengajar hari ini masuk ke kelas mereka.26386Please respect copyright.PENANAT6H8YwwmUR
26386Please respect copyright.PENANANVnBb3gzo5
*****26386Please respect copyright.PENANAMwt1mQR1tT
26386Please respect copyright.PENANA3hOFJQeuVf
Rayhan, Doni, Nico, dan Azril tampak pucat pasi selama proses ngajar mengajar bersama Ustadza Risty. Terutama Rayhan, ia masih ingat jelas kalau Ustadza Risty sempat melihat keberadaannya ketika bergantungan di dahan pohon jambu belakang rumah Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANARW5dvhIBZC
26386Please respect copyright.PENANA17t5B1lANR
Tetapi selama proses mengajar, Ustadza Risty terlihat biasa-biasa saja, tidak ada hal yang aneh dari cara Ustadza Risty mengajar mereka.26386Please respect copyright.PENANArsR8mVRKNd
26386Please respect copyright.PENANAuZRw1Swb5q
"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu dosa besar. Siapa yang bisa menebaknya." Unjuk Ustadza Risty kepada murid-muridnya.26386Please respect copyright.PENANAas72yYAfl6
26386Please respect copyright.PENANAt2FlLWFZAc
"Menyembah berhala."26386Please respect copyright.PENANACApMHevLYm
26386Please respect copyright.PENANAQpJAhJ2LJo
"Musrik."26386Please respect copyright.PENANAyvavGUca5o
26386Please respect copyright.PENANAcu1Mucqhw3
"Maling."26386Please respect copyright.PENANAz7yoKdCU4p
26386Please respect copyright.PENANAaUJegGV2ML
"ZINA."26386Please respect copyright.PENANAkev9YT0NAs
26386Please respect copyright.PENANAVur57HMJgw
Deg...26386Please respect copyright.PENANAJr9xq8m8Ve
26386Please respect copyright.PENANAKNev9EUMyO
Mata Ustadza Risty melirik kearah Rayhan yang baru saja menyebutkan salah satu dosa besar yang di lakukan manusia di dunia ini. Yaitu Zina. Hari ini, Ustadza Risty akan membahas tentang zina yang akhir-akhir ini merajalelah di kalangan anak remaja pada umumnya.26386Please respect copyright.PENANAw5jKHQCl2B
26386Please respect copyright.PENANAJl6ptZuDYZ
Tapi entah kenapa ketika kalimat itu keluar dari Rayhan, Risty merasa tubuhnya gemetar, ada sesuatu yang aneh yang membuncah di hati Risty.26386Please respect copyright.PENANAIypP3Pgdk0
26386Please respect copyright.PENANAZKClHVhOac
Masih ingat jelas mata pemuda itu ketika menatapnya dalam keadaan telanjang. Tatapan yang tajam, seakan pemuda itu mengisyaratkan kalau pemuda itu menginginkan dirinya. Tentu saja ia sangat marah, tapi anehnya ia tidak bisa mengekspresikan kemarahannya kepada Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAW4SUsgDcPq
26386Please respect copyright.PENANA9oLzQD2qbn
"Benar... Ustadza hari ini akan membahas tentang zina. Apa itu zina?" Ujar Ustadza Risty sembari menuliskannya di papan tulis. "Pengertian zina, macam-macam zina, dampak zina, dan hukum zina." Lanjut Ustadza Risty, sementara dari belakang Rayhan menatap nanar kearah Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANAz0DDq8g5Bz
26386Please respect copyright.PENANAaftiSH4oKs
"Kita mulai dari pengertian zina. Ada yang tau?" Ustadza Risty melihat satu persatu kearah muridnya. Dan ia melihat Rayhan mengangkat tangannya. "Iya Ray, coba kamu jelaskan." Walaupun ia tersenyum tapi hatinya bergejolak.26386Please respect copyright.PENANArXVjEwr5Eo
26386Please respect copyright.PENANAQ25Kcg6E1w
Rayhan berdiri. "Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina." Ucap Rayhan lantang tanpa gagu.26386Please respect copyright.PENANAw6VPv2KsbI
26386Please respect copyright.PENANABb2LjOBXKP
"Benar sekali! Zina tidak selalu berhubungan dengan bersenggama." Ujar Ustadza Risty. "Segala bentuk seksualitas bisa masuk dalam katagori zina, seperti onani, menonton video porno, terangsang melihat lawan jenis dan..." Ustadz Risty menatap Rayhan. "Mengintip." Tutur Ustadza Risty pelan, tapi bisa di dengar jelas oleh Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAQwv8q8yXGm
26386Please respect copyright.PENANA8nNbwCdlzH
Pemuda itu menelan air liurnya, wajah tampak pucat pasi. Kini ia semakin yakin kalau aksinya tadi pagi telah ketahuan. Berulang kali Rayhan mengusap keringat di wajahnya yang sebesar biji jagung, sanking tegangnya.26386Please respect copyright.PENANAzgWg7uefEx
26386Please respect copyright.PENANAgReeaSEnvx
Ustadza Risty kembali melanjutkan penjelasannya tentang zina, baik itu pengertian zina, akibat buruk dari perbuatan zina dan jenis-jenis zina yang sering di lakukan tanpa di sadari. Tak lupa Ustadza Risty juga memberi tau tentang hukum zina dan dalil-dalil yang mendukung tentang perzinahan.26386Please respect copyright.PENANAtydgFRVw0L
26386Please respect copyright.PENANAxzCBT0Rvhg
Ia juga memberikan tips untuk murid-murid nya bagaimana cara menghindari zina, dan secara tidak langsung ia menyentil Rayhan yang kini lebih banyak diam.26386Please respect copyright.PENANA7XDBtOwnTt
26386Please respect copyright.PENANAA6xwg4l5It
Tidak terasa waktu berjalan cepat, walaupun Rayhan merasa waktu berjalan sangat lambat ketika Ustadza Risty menjelaskan tentang zina. Ada rasa takut yang luar biasa di rasakan Rayhan, tapi rasa takut tersebut malah membuat adrenalin Rayhan terpacu menanti apa yang akan di lakukan Ustadza Risty kepada dirinya.26386Please respect copyright.PENANAw1Z2iz0Vry
26386Please respect copyright.PENANAlvBl3UhWNg
"Baiklah anak-anak, bab zina untuk hari ini, Ustadz rasa sudah cukup. Kita tutup pelajaran hari ini dengan melapaskan alhamdalah."26386Please respect copyright.PENANARGBPvFj5ZU
26386Please respect copyright.PENANAgD6XmvQXwJ
"Alhamdulillah hirobbilalamin."26386Please respect copyright.PENANAqe05bd4W8m
26386Please respect copyright.PENANArjXz30LiYL
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Ustadza Risty yang di jawab serentak oleh murid-muridnya. "Oh ya, Rayhan nanti sore kamu ke rumah Ustadza." Ustadza menatap Rayhan sebentar kemudian berlalu pergi.26386Please respect copyright.PENANAj7oh8KESCC
26386Please respect copyright.PENANAFh6sIvy1Xy
"Tamat Ray!" Celetuk Nico.26386Please respect copyright.PENANATcOmkQtY5Z
26386Please respect copyright.PENANA1ISUfq2U0A
Rayhan mendesah pelan sembari membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas.26386Please respect copyright.PENANAk9gFzP4j1X
26386Please respect copyright.PENANAB4z4JPhTai
*****26386Please respect copyright.PENANAdjthzggmYX
26386Please respect copyright.PENANAXgDxuFETxV
26386Please respect copyright.PENANAit6YqiMRiJ
26386Please respect copyright.PENANA2YjcfQcIEU
Di ruangan berbeda...26386Please respect copyright.PENANAMmDEJmTiaC
26386Please respect copyright.PENANAdBlYJ5bdkF
Ketika seluruh santri berhamburan keluar kelas ketika mendengar suara lonceng tanda berakhirnya sekolah, tidak dengan gadis cantik bernama Fei, berusia 18 tahun. Ia tertahan di dalam kelas bersama seorang Ustadzah yang di kenal killer di pesantren karena sikap tegasnya.26386Please respect copyright.PENANAipYW3OxM3k
26386Please respect copyright.PENANAgMbn4Hdf7o
Ia berdiri di depan kelas tidak jauh dari kursi sang Ustadza, sementara bibirnya komat Kamit menghafal pelajaran mahfuzod yang di ajarkan oleh Ustadza Wanda.26386Please respect copyright.PENANAj4qqHqwCij
26386Please respect copyright.PENANAhG3KK24EqS
"Gimana udah hafal?" Tanya Ustadza Wanda.26386Please respect copyright.PENANAYKKG3mS8GG
26386Please respect copyright.PENANA0wrlBsJcOq
Fei tertunduk, kedua kakinya gemetar entah karena rasa takut berlebih, atau di karenakan kakinya kesemutan karena terlalu lama berdiri. "Be-be-belum Ustadza." Jawab Fei yang terlihat sangat gugup, ia tidak berani memandang Ustadza Wanda.26386Please respect copyright.PENANAfbm7VXW8Zn
26386Please respect copyright.PENANAsy8aHLh3O3
"Kenapa kamu tidak hafal." Ustadza Wanda berdiri dari kursinya.26386Please respect copyright.PENANAmz4EJjXBmn
26386Please respect copyright.PENANADkFAuchltO
Ia merangkul pundak muridnya yang masih berdiri kaku di depan kelas. "Ana lupa kalau ada hafalan Ustadza." Tubuhnya merinding ketika Ustadza Wanda membelai punggungnya.26386Please respect copyright.PENANAwSeSsUnpNo
26386Please respect copyright.PENANAjhOw8YK4kR
"Alasan kamu, bilang aja males." Jari lentik Ustadza Wanda turun menuju pinggangnya.26386Please respect copyright.PENANAU4r2deTjMc
26386Please respect copyright.PENANAfn7GJXjabz
Bulu kuduk Fei rasanya berdiri ketika ia merasakan ada belaian lembut di bongkahan pantatnya. "Hehehe... Iya Ustadza." Jawab Fei yang kini terlihat mulai rileks, instingnya berkata kalau Ustadza Wanda tidak akan memberikannya sebuah hukuman yang berat.26386Please respect copyright.PENANA0wyHIAinpl
26386Please respect copyright.PENANAwudeps3tZg
Gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang lesbi memang sudah tersebar di kalangan para santri, hanya saja, tidak semua santri yang mengetahui kebenaran sosok Ustadza Wanda yang di kenal sangat tegas.26386Please respect copyright.PENANA8VuGTBpTSJ
26386Please respect copyright.PENANAtl1SpNpMFB
Tapi hari ini, gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang LGBT memang benar adanya.26386Please respect copyright.PENANATVj8bmP5gv
26386Please respect copyright.PENANAbDRGgn0UgJ
Fei kini menyaksikan sendiri kalau Ustadza Wanda memang seorang lesbi. Tetapi walaupun begitu Fey tidak perduli, baginya yang terpenting selamat dari hukuman Ustadza Wanda, walaupun itu artinya ia harus telah di jamah oleh Ustadza Wanda kepada dirinya.26386Please respect copyright.PENANA4gVJdJ9tfJ
26386Please respect copyright.PENANAcUCN5BB8G4
"Ngaku sekarang kan." Ucap Ustadza Wanda berbarengan dengan mencolek selangkangan muridnya.26386Please respect copyright.PENANAahuoUZVmyb
26386Please respect copyright.PENANASuOBwXiY0M
"Maaf ya Ustadza!" Melas Fei.26386Please respect copyright.PENANASwDZApxRsI
26386Please respect copyright.PENANAhE4crGX8Ac
Ia memasang wajah imut yang membuat Ustadza gemas. Alhasil Ustadza Wanda mencubit pipi Fei yang agak tembem.26386Please respect copyright.PENANAZB0qIbW0fx
26386Please respect copyright.PENANABnJGf7v2kR
Kemudian ia meminta Fei duduk di kursi bagian pojok belakang, kemudian Ustadza Wanda duduk di samping muridnya dan meminta muridnya untuk kembali menghafal, dia mengancam tidak akan mengizinkan muridnya pulang kalau Fei tetap bisa menghafalnya.26386Please respect copyright.PENANAFznT7ZuLmP
26386Please respect copyright.PENANAwdeJaP6PPS
Selagi Fei mengulang hafalan, Ustadza Wanda kembali merangsang muridnya. Ia meletakan tangan diatas paha muridnya sembari mengelusnya.26386Please respect copyright.PENANARD2JQuHY90
26386Please respect copyright.PENANAuDGHJESvhN
Fei sempat melirik kearah Ustadza Wanda sembari menggigit bibir merahnya. Jujur ia mulai terangsang, tubuhnya seakan kesemutan dan bibir vaginanya di rasakan berdenyut-denyut bagaikan detak nadi.26386Please respect copyright.PENANAzJSDqqqCdT
26386Please respect copyright.PENANAJmmFYiCHh3
"Kamu tuh sebenarnya cantik, tapi sayang kamu tuh males." Ucap Ustadza Wanda.26386Please respect copyright.PENANAUr7MNkCyuo
26386Please respect copyright.PENANAR0BuAqldWE
Fei terdiam mendengarnya, ia membiarkan rok hijau yang di kenakannya di singkap keatas. Fei sedikit tenang karena ia memakai dalaman piyama. Kemudian ia kembali merasakan pijitan di selangkangannya. Mata Fei sayu menatap Ustadza Wanda yang tengah tersenyum kepadanya.26386Please respect copyright.PENANAusBqIwRe6T
26386Please respect copyright.PENANAq035pMRMZM
Tangan Wanda turun ke lengan muridnya, lalu menyusup diantara ketiak muridnya, menyentuh payudara Fey yang membulat sempurna.26386Please respect copyright.PENANA5nkfcPEXja
26386Please respect copyright.PENANA5Jd2WgVEVj
"Eenghkk..." Desah Fei.26386Please respect copyright.PENANA49naRrqnpd
26386Please respect copyright.PENANAEKRe47Bjjg
Remasan-remasan kecil telapak tangan Wanda membelai payudara Fei. Sementara di bawah sama jarinya memijit selangkangan muridnya.26386Please respect copyright.PENANAl26QLlCCcU
26386Please respect copyright.PENANAhYQ4NHE3y6
Walaupun agak kecewa karena Fei memakai celana training, tetapi Wanda berusaha mengabaikan kekecewaan nya, dan fokus merangsang tubuh muridnya yang sepertinya makin hanyut akan sentuhannya. Jari Wanda naik keatas, ia menyusup kedalam celana tidur Fei.26386Please respect copyright.PENANAarGd1l33pB
26386Please respect copyright.PENANAEicWhja0el
Reflek Fei menahan pergelangan tangan Gurunya, ia belum siap kalau harus sampai sejauh itu.26386Please respect copyright.PENANAK7x9jFzsoz
26386Please respect copyright.PENANAOfyPjgo29Q
Tapi Wanda sudah berpengalaman menghadapi penolakan seperti yang di lakukan muridnya. Ia hanya perlu sedikit bersabar agar bisa menaklukkan muridnya.26386Please respect copyright.PENANAWixt1zZGXX
26386Please respect copyright.PENANATt2mT1X2hN
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi nanti malam kamu ke kamar Ustadza." Perintah Wanda, ia segera menarik diri dari muridnya. Bagianya saat ini sudah lebih cukup.26386Please respect copyright.PENANAzmCXKiezAj
26386Please respect copyright.PENANAx1Km9G85Vb
Fei terdiam di tempatnya, dengan perasaan berkecamuk saat ini. Ia sendiri merasa sangat normal, tapi entah kenapa ia sangat terangsang ketika Ustadza Wanda menyentuhnya. Bahkan seandainya saja Ustadza Wanda mau sedikit memaksanya, mungkin ia akan membiarkan jari-jari Ustadza Wanda bermain dengan selangkangannya.26386Please respect copyright.PENANAsyHAGLl0OY
26386Please respect copyright.PENANAmy46fW4xIr
Ada rasa penyesalan di dalam diri Fei ketika melihat sosok Ustadza Wanda yang menghilang di balik pintu kelasnya. Tapi kekecewaan nya memudar mengingat nanti malam ia akan kembali menghadap Ustadza Wanda.26386Please respect copyright.PENANAq15JxkTlMc
26386Please respect copyright.PENANAa9Hy1Lb6nf
Entah apa yang akan terjadi nanti malam, yang pasti saat ini ia sangat tegang menanti pertemuannya dengan Ustadza Wanda.26386Please respect copyright.PENANAY5HhrUteKr
26386Please respect copyright.PENANAQpFg6yy6WV
*****26386Please respect copyright.PENANA6UaXTP8Hb7
26386Please respect copyright.PENANAJCNM0rWKLO
26386Please respect copyright.PENANAA4sxyrrvam
26386Please respect copyright.PENANA1Mqi6RnkF8
26386Please respect copyright.PENANA1FgofmxCOJ
"Kak, aku keluar dulu ya." Rayhan mencomot kue kering yang baru saja di angkat dari oven. Ia buru-buru meninggalkan dapur sebelum Kakaknya menyadari kalau kue nya baru saja hilang satu.26386Please respect copyright.PENANAqf5Aj06RIb
26386Please respect copyright.PENANAibOkKjMfoX
"Mau kemana kamu Dek?"26386Please respect copyright.PENANACUNyXFIOWw
26386Please respect copyright.PENANArl9JL9XogT
Rayhan menatap Kakaknya yang berada di balik pemisah dapur. "Mau main bola, seperti biasa Kak." Ujar Rayhan, sembari mengenakan sandal Eiger miliknya.26386Please respect copyright.PENANAey3KSWrKvG
26386Please respect copyright.PENANAvCTDHMZqEp
"Pulangnya jangan terlalu sore." Teriak Zaskia dari dapur.26386Please respect copyright.PENANA3tNG4Aslu7
26386Please respect copyright.PENANAnu5qEYYRUd
"Iya Kak! Assalamualaikum..." Rayhan melambaikan tangannya kearah Zaskia.26386Please respect copyright.PENANAY9qpFQg30a
26386Please respect copyright.PENANAH6Pm6ZwwzR
"Waalaikumsalam."26386Please respect copyright.PENANA7tgy7PKk01
26386Please respect copyright.PENANAt9dGVu3B0r
Rayhan bergegas berjalan menuju kediaman Ustadza Risty. Selama di perjalanan Rayhan terus berfikir bagaimana cara memberi alasan kepada Ustadza Risty, agar ia tidak mengadukan perbuatannya kepada Kakaknya Zaskia. Dan akan lebih bahaya lagi kalau Ustadza Risty membawa kasusnya ke mahkamah pesantren, bisa-bisa ia akan di keluarkan dari pesantren, itu artinya Kak Zaskia akan sangat kecewa terhadap dirinya.26386Please respect copyright.PENANAYtw7wZl29A
26386Please respect copyright.PENANAKvKwCnl1g6
Tapi kalaupun Ustadza Risty berniat membawanya ke mahkamah pesantren, kenapa ia tidak langsung menyeretnya, bukankah itu lebih mudah?.26386Please respect copyright.PENANAaBYOHng4Sk
26386Please respect copyright.PENANA65afURicmZ
Rayhan menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak berfikir. Masalah Hamka belum juga selesai, sekarang ia malah di hadapi sebuah masalah yang lebih pelik lagi, yang mengancam masa depannya di pesantren.26386Please respect copyright.PENANAYC2mJvizWW
26386Please respect copyright.PENANAVI0ICwGUbS
Setibanya di rumah Ustadza Risty, suasana rumah Ustadza Risty terlihat sepi. Seakan tidak ada aktivitas di dalam rumah. Rayhan mendekati pintu rumah Ustadza Risty, dengan satu tarikan nafas, Rayhan hendak mengetuk daun pintu rumah Ustadza Risty. Tapi tiba-tiba...26386Please respect copyright.PENANAioSBvx2Oam
26386Please respect copyright.PENANAGrJfm7Drrv
Praaaang....26386Please respect copyright.PENANAkb4kaDvoWF
26386Please respect copyright.PENANAjPGBVr56V8
Rayhan mendengar ada suara gaduh di dalam rumah Ustadza Risty. Kemudian terdengar suara teriakan Ustadza Risty dari dalam rumahnya.26386Please respect copyright.PENANANeZMrWGEKa
26386Please respect copyright.PENANAvqyUjhY9mm
"Apa kurangnya aku Abi? Kenapa Abi mau nikah lagi." Isak tangis Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANAjtayevhxrI
26386Please respect copyright.PENANAJZwZ4domtj
"Apa Umi mau melawan perintah agama?"26386Please respect copyright.PENANAoaJJpiHvID
26386Please respect copyright.PENANA75eDVIc33j
"Tapi Umi gak ridho Bi! Selama ini Umi sudah melakukan apapun yang Abi inginkan. Tapi kenapa Abi sekarang mau ninggalin Umi."26386Please respect copyright.PENANAN32G9EDpwp
26386Please respect copyright.PENANAbfjKFwsk1X
"Capek ngomong sama Umi."26386Please respect copyright.PENANAffrwxUFtOR
26386Please respect copyright.PENANAkjJIuFo5DW
Rayhan tersentak kaget mendengar keributan yang ada di dalam rumah Ustadza Risty. Ketika ia mendengar langkah kaki yang menuju kearahnya, Rayhan segera bersembunyi di balik dinding samping rumah Ustadza Risty. Ia sempat melihat Ustad Fuad keluar dari rumah mereka.26386Please respect copyright.PENANAZI3o0iCtIG
26386Please respect copyright.PENANA9uswMPXxSK
Dari wajahnya terlihat jelas kalau Ustad Fuad sangat emosi. Ia menghentakkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Selepas kepergian Ustad Fuad, Rayhan keluar dari persembunyiannya.26386Please respect copyright.PENANAd8oK9oQhp1
26386Please respect copyright.PENANAlUbuOd29kB
Sejenak Rayhan menghela nafas. Sekarang ia di buat bingung, antara ingin tetap menghadap Ustadza Risty atau kembali pulang ke rumahnya, mengingat kondisi ustadzah Risty saat ini yang tengah bersedih.26386Please respect copyright.PENANA6qLoiTkUzp
26386Please respect copyright.PENANAXuElVJgICH
"Ray!"26386Please respect copyright.PENANAD60n7wrWKV
26386Please respect copyright.PENANABW7gjN1avb
Rayhan menoleh ke belakang. "Eh iya Ustadza." Jawab Rayhan tergagap saat melihat Ustadza Risty berdiri di ambang pintu sembari mengusap air matanya.26386Please respect copyright.PENANAQmogWBFQGo
26386Please respect copyright.PENANAWmLHSsa6Mp
"Ayo masuk." Perintahnya.26386Please respect copyright.PENANABv3hBnwJwz
26386Please respect copyright.PENANAVk8sKKRvMH
Walaupun Rayhan merasa ini bukan waktu yang tepat ia menemui Ustadza Risty, tapi seruan Ustadza Risty tentu tak bisa ia abaikan. Toh kalau memang Ustadza Risty butuh waktu sendiri, rasanya tidak mungkin ia memintanya untuk masuk.26386Please respect copyright.PENANACYL2rHnyFz
26386Please respect copyright.PENANAfDHGLpkyB2
Rayhan duduk di sofa milik Ustadza Risty, sementara Ustadza Risty duduk di sampingnya.26386Please respect copyright.PENANAZU9UNaVKVq
26386Please respect copyright.PENANAyu7FJHBURx
"Ustadza!" Rayhan menyodorkan tisu.26386Please respect copyright.PENANAuGMZqYSxg2
26386Please respect copyright.PENANAFrhdzINiuG
Ustadza Risty tersenyum tipis. "Terimakasih Ray!" Ia menyeka air matanya dengan tisu. Dari ekspresi wajahnya, Rayhan bisa merasakan kesedihan yang di rasakan ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANAyefRI0AF2i
26386Please respect copyright.PENANA87G4KYdb9i
"Kamu tadi denger Ustadza ribut sama Ustad Fuad?"26386Please respect copyright.PENANA4Idxe6dIN3
26386Please respect copyright.PENANAdOtwWMnX6z
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi tidak begitu jelas." Jawab Rayhan sedikit berbohong.26386Please respect copyright.PENANA2YEZKWY0Kd
26386Please respect copyright.PENANAtQF0ZoM87p
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa, apa yang kamu dengar barusan ya." Pinta Ustadza Risty, Rayhan menganggukkan kepalanya. Walaupun Ustadza Risty tidak memintanya, Rayhan akan tetap menjaga aib keluarga gurunya itu.26386Please respect copyright.PENANA3xEqTVC1yZ
26386Please respect copyright.PENANAWwCrJxcTlS
"Terimakasih ya Nak! Ustadza sangat malu kalau sampai ada orang lain yang tau." Aku Ustadza Risty.26386Please respect copyright.PENANA3qCfQzUNXT
26386Please respect copyright.PENANAQW461Mes8N
Rayhan tentu saja mengerti. "Rahasia Ustadza aman sama saya, hehehe..." Canda Rayhan sembari menepuk dadanya, tingkah konyol Rayhan, membuat Ustadza Risty tertawa.26386Please respect copyright.PENANAr6QXgiZSnY
26386Please respect copyright.PENANAqWAWxyNvh0
"Bisa aja kamu Ray."26386Please respect copyright.PENANAKVNsBc1Kwp
26386Please respect copyright.PENANACK1EmpKk6U
"Hehehe..."26386Please respect copyright.PENANAvdRkzYRXMN
26386Please respect copyright.PENANAuOL8qXFs6b
Mereka terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rayhan sibuk memikirkan masalahnya karena ketahuan mengintip pagi tadi. Sementara Ustadza Risty memikirkan nasib keluarganya. Ia tentu tak ingin bercerai, tapi ia juga tidak ingin di madu oleh suaminya.26386Please respect copyright.PENANAOOwv4liaFG
26386Please respect copyright.PENANACzgBG0fTvy
Ustadza Risty menghela nafas cukup keras, menyadarkan lamunan Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAqslbJBkVfr
26386Please respect copyright.PENANAfNEp81KkOQ
"Oh iya Ustadza! Ehmm... Soal Ustadza memanggil saya ke sini ada apa ya?" Tanya Rayhan, ia berharap apa yang ia duga salah, walaupun kemungkinan itu sangat kecil.26386Please respect copyright.PENANAXBwODOpmHA
26386Please respect copyright.PENANA3EGX8wtsH7
Ustadza Risty mengangkat alisnya, sembari menatap Rayhan dengan tatapan menyelidik. "Yakin kamu gak tau? Apa pura-pura gak tau?" Selidik Ustadza Risty, Rayhan tersenyum kecut sembari menggaruk-garuk kepalanya.26386Please respect copyright.PENANAWxySrpz6af
26386Please respect copyright.PENANAnNlngA4QFW
"Soal tadi pagi ya Ustadza."26386Please respect copyright.PENANAMaciH3xggP
26386Please respect copyright.PENANAeDikaTyhu7
"Tuh tau..." Ujar Ustadza Risty yang terlihat lebih santai. "Sebenarnya Ustadza berencana ingin mengintrogasi kamu dan menghukum kamu seberat-beratnya. Tapi karena masalah tadi, lebih baik Ustadza tunda dulu." Ujar Risty, membawa kabar gembira bagi Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAro6gKGAJ5m
26386Please respect copyright.PENANAl3qjX08F0M
"Alhamdulillah." Rayhan mengusap wajahnya penuh syukur.26386Please respect copyright.PENANAVl1ca475sO
26386Please respect copyright.PENANAO1857j65h0
"Jangan senang dulu, ini hanya sementara."26386Please respect copyright.PENANAnWAk8cJKVQ
26386Please respect copyright.PENANAWFJFr6vS72
Rayhan kembali tersenyum. "Gak apa-apa Ustadza! Setidaknya untuk saat ini saya aman. Hehehe...." Girang Rayhan, yang membuat Ustadza Risty tertawa makin keras.26386Please respect copyright.PENANAReUZHoNujD
26386Please respect copyright.PENANAlSUD48kuNT
"Ustadza kok jadi berubah pikiran ya." Risty mengetuk-ngetuk dagunya.26386Please respect copyright.PENANAXkUlfRPjGM
26386Please respect copyright.PENANAJ4GQ9ekdBc
Wajah Rayhan mendadak panik. "Ya... Jangan dong Ustadza!" Melas Rayhan. "Sembari menatap wajah cantik Ustadza Risty, yang membuat wajah Ustadza Risty merona merah.26386Please respect copyright.PENANALnxvvrs9dS
26386Please respect copyright.PENANAxca7d2nHbK
"Hihihi... Makanya jangan senang dulu." Goda Ustadza Risty. "Tapi terimakasih ya Ray! Karena kamu sekarang beban Ustadza jadi sedikit berkurang." Terang Ustadza Risty, sembari merapikan jilbab pashmina yang di kenakannya.26386Please respect copyright.PENANAoU0mgqqBWS
26386Please respect copyright.PENANAxn9z7FZbpi
"Saya siap kok jadi pendengar yang baik untuk Ustadza."26386Please respect copyright.PENANAT6pp4vuEXE
26386Please respect copyright.PENANAfwTFFpGaax
Kening Ustadza Risty berkerut. "Curhat sama kamu maksudnya?" Tanya Ustadza Risty tak yakin, Rayhan menganggukkan kepalanya.26386Please respect copyright.PENANAEtYNeUT4vj
26386Please respect copyright.PENANAo6JH6sS8ND
"Ya mau sama siapa lagi? Bukannya Ustadza tidak mau orang lain tau masalah Ustafza? Satu-satunya orang yang bisa Ustadza ajak bicara ya cuma sama saya." Analogi yang di sampaikan Rayhan sangat tepat bagi Ustadza Risty, satu-satunya orang yang bisa di ajaknya berbagi hanya Rayhan.26386Please respect copyright.PENANAoFtKL4q259
26386Please respect copyright.PENANAEgPM4UXawq
Tapi yang jadi masalah, apa pemuda itu mengerti dengan problematika rumah tangga yang di hadapinya saat ini? Mengingat Rayhan di matanya, hanyalah anak kemarin sore.26386Please respect copyright.PENANAVNFCOPCtso
26386Please respect copyright.PENANALwXzDpBFod
*****26386Please respect copyright.PENANAiALaRywz0p
26386Please respect copyright.PENANAYlBliD0BiE
26386Please respect copyright.PENANAnkEL1xQDBh
26386Please respect copyright.PENANAStjlSmU7VJ
26386Please respect copyright.PENANAz2l3YAtmbq
26386Please respect copyright.PENANA0UsnV659EE
26386Please respect copyright.PENANAE1aMBfiQ2T
26386Please respect copyright.PENANAXe7n8CQKjZ
26386Please respect copyright.PENANAv0pgbgCb70
26386Please respect copyright.PENANA6awnwvBJf1
Suara adzan magrib berkumandang dari manara masjid yang tidak begitu jauh dari rumah Haja Laras. Wanita berparas cantik itu baru saja selesai mandi, tepatnya mandi wajib, setelah hampir tiga jam lamanya ia di perkosa oleh Daniel. Walaupun Laras ragu kalau dirinya masih pantas di sebut sebagai korban pemerkosaan oleh keponakan nya.26386Please respect copyright.PENANAxuIrzHGYzD
26386Please respect copyright.PENANA8GTQNH3vFy
Setibanya di dalam kamar, Laras berdiri di depan sebuah cermin besar, ia menatap dirinya yang kini berlumur dosa. Entah, apakah kubangan dosa yang ada di dalam dirinya masih bisa di bersihkan atau tidak.26386Please respect copyright.PENANAc57u7aiqk5
26386Please respect copyright.PENANA4N7AWewFYR
Laras menanggalkan handuknya, membiarkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Sepasang payudaranya terlihat semakin ranum dan kencang semenjak di pegang Daniel. Sementara rambut kemaluannya terlihat semakin subur, karena ia tidak pernah lagi mencukurnya.26386Please respect copyright.PENANA8PMPjC8FQk
26386Please respect copyright.PENANAiolV5BTlUE
Sudah tidak terhitung berapa kali kontol jumbo Daniel menyeruak masuk ke dalam memeknya. Sudah tidak terhitung lagi berapa liter sperma Daniel bersemayam di dalam rahimnya.26386Please respect copyright.PENANAazVwna6WPs
26386Please respect copyright.PENANAtMFzWBEN8x
Sejauh ini Laras cukup bersyukur, karena ia tidak juga mengandung anak dari hubungan terlarang mereka berdua, mengingat ia tidak pernah lagi mengonsumsi pil KB yang biasa ia beli di apotik seperti yang di minta Daniel kepadanya.26386Please respect copyright.PENANAAcX7qKfzPK
26386Please respect copyright.PENANAKzDrSXfCX2
Ia segera mengambil satu stel pakaian dalam berwarna hitam, dan sebuah daster santai lengan panjang berwarna putih dengan motif bunga.26386Please respect copyright.PENANAvMhCfzjKJq
26386Please respect copyright.PENANAEgP1eG5iiN
Saat ia tengah memakai jilbab simple yang berbahan kaos, tanpa di sengaja ia melihat siluet bayangan seseorang yang menghilang dari depan pintu kamar tidurnya yang sedikit terbuka. Walaupun hanya beberapa detik, Laras yakin kalau seseorang baru saja mengintipnya.26386Please respect copyright.PENANAN4icaRVQWy
26386Please respect copyright.PENANAGsluAMQ4XT
Tapi siapa?26386Please respect copyright.PENANACXCK9wyAyu
26386Please respect copyright.PENANAKGxlqkF5cG
Daniel? Tidak mungkin.... Kalau pemuda itu mau, ia hanya perlu masuk dan menyergapnya. Kemungkinan satu-satunya yang ada di benak Laras ada satu nama, yaitu Azril putranya.26386Please respect copyright.PENANAmYcz11VF9D
26386Please respect copyright.PENANASkrWqSCrPs
Laras tersenyum misterius, ia meremas kedua tangannya sembari membayangkan hukuman apa yang pantas untuk putranya nanti. Dengan menghukum Azril, rasa kesalnya dengan Daniel bisa sedikit terobati.26386Please respect copyright.PENANAOA084nnSkq
26386Please respect copyright.PENANAiFZVEGxqOZ
***** 26386Please respect copyright.PENANAtbUD5kvuTE