Suara burung gereja menyambut pagi hari ini. Para santri dan Ustad-ustadza mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya. Kejadian dua hari yang lalu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu, walaupun ada kekhawatiran terutama bagi Santriwati, kalau-kalau mahluk aneh itu kembali meneror pesantren.33531Please respect copyright.PENANAS445O27kGo
33531Please respect copyright.PENANAsF5m2OwzCx
Di ujung gerbang pesantren, tanpa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam melaju perlahan memasuki wilayah pesantren. Para satpam penjaga gerbang dengan penuh hormat menyambut orang yang ada di dalam mobil tersebut.33531Please respect copyright.PENANAp9mFmoiflB
33531Please respect copyright.PENANAqBjtSSQFsI
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Ustadza Laras. Sang sopir buru-buru membukakan pintu mobil bagian belakang.33531Please respect copyright.PENANAy7lo764S9F
33531Please respect copyright.PENANAd0iC4nMXkp
"Alhamdulillah, Abi pulang juga." Ujar Laras sembari mencium punggung tangan KH Umar.33531Please respect copyright.PENANAxS4RjCvBvO
33531Please respect copyright.PENANAcG7BQx6QjB
Wajah KH Umar tampak sumringah, melihat sang Istri sendiri yang menyambut kepulangannya. "Umi udah kangen ya?" Goda KH Umar, membuat wajah Laras bersemu merah.33531Please respect copyright.PENANAYDQBZO9ydo
33531Please respect copyright.PENANA8UzexHRvkR
"Yuk Bi masuk!" Ujar Ustadza Laras manja.33531Please respect copyright.PENANArg16M8gwV1
33531Please respect copyright.PENANAZujk1emnom
Di dalam rumah, Daniel ikut menyambut kedatangan orang nomor satu di pesantren itu. Mereka mengobrol sebentar, hingga akhirnya, KH Umar meninggalkannya karena ia ingin segera beristirahat didalam kamarnya. Sementara Daniel menghampiri Ustadza Laras yang tengah membuat segelas kopi untuk Suaminya.33531Please respect copyright.PENANA70IZ6Ud95O
33531Please respect copyright.PENANA6iweOgbhcG
Laras terhenyak ketika melihat Daniel masuk ke dapur rumahnya. Sejenak ia teringat kejadian semalam, di mana Daniel berhasil membuatnya orgasme.33531Please respect copyright.PENANAhoxt6CiupJ
33531Please respect copyright.PENANAY0rqNLDHyb
Tidak sampai di situ saja, pemuda itu berhasil membuatnya tak bisa tidur semalaman, selalu terbayang senyummannya yang telah membuat dirinya sampai terkencing-kencing hanya dengan jarinya saja.33531Please respect copyright.PENANA2Kz5ASuZlc
33531Please respect copyright.PENANAIsFMvkyU1o
"Gimana kaki Tante?" Tanya Daniel.33531Please respect copyright.PENANA0jUpaFfybK
33531Please respect copyright.PENANAjEHjYkJKmV
Laras tampak gerogi berada di dekat pemuda tampan itu. "Anu... Sudah agak mendingan Dan." Jawab Laras dengan suara gemetar.33531Please respect copyright.PENANA4wCycWRvzZ
33531Please respect copyright.PENANAn7S78EC5Hm
"Alhamdulillah!" Lirih Daniel pelan.33531Please respect copyright.PENANApS4wuCHb59
33531Please respect copyright.PENANA5MIlsMAtJs
Setelah selesai membuat kopi, Laras hendak pergi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir saja terjatuh. Beruntung Daniel dengan sigap menahan tubuhnya.33531Please respect copyright.PENANAtmI4CL6fbZ
33531Please respect copyright.PENANAiJ2HCcq71m
"Tante gak apa-apa?" Tanya Daniel, ia terlihat khawatir.33531Please respect copyright.PENANAqOdNcdx98D
33531Please respect copyright.PENANAwCItBkI5DV
Laras menggelengkan kepalanya. "Tante gak apa-apa kok Dan! Saya ke kamar dulu ya." Ujar Laras permisi hendak meninggalkan Daniel.33531Please respect copyright.PENANA0TDlcs15aD
33531Please respect copyright.PENANAU0JVpEYaw5
"Nanti biar Daniel pijitin lagi ya Tan!" Tawar Daniel.33531Please respect copyright.PENANAIqxnAyPZcw
33531Please respect copyright.PENANASbbDw5lCyN
Tanpa mengatakan apapun Laras berlalu meninggalkan Daniel. Ia merasa sangat malu kalau harus bertatap mata dengan Daniel. Sesampainya di kamar Laras melihat suuaminya tengah melakukan ibadah sunah, shalat duha. Dengan hati-hati ia meletakan segelas kopi untuk suaminya diatas meja.33531Please respect copyright.PENANAh82Pb16JEn
33531Please respect copyright.PENANA2UAkdGxlz1
"Terimakasih Umi." Tegur KH Umar membuat Laras terperanjat.33531Please respect copyright.PENANAXShyMgq8uG
33531Please respect copyright.PENANAV3q4E2SPZZ
Sembari mengelus dada Laras menatap manja suaminya. "Abi bikin kaget Umi aja." Protes Laras. Tapi di jawab dengan kecupan lembut di pipinya.33531Please respect copyright.PENANAXCuIndjivh
33531Please respect copyright.PENANAN4U0gtCX8D
"Gimana kabar di rumah selepas Abi pergi."33531Please respect copyright.PENANAH4fj2nzKjL
33531Please respect copyright.PENANA9GibJ0phW3
"Alhamdulillah, gak ada masalah Abi, tapi..." Laras menggantungkan kalimatnya, lalu duduk di tepian tempat tidurnya. KH Umar ikut duduk di samping Istrinya, tak sabar mendengarkan kelanjutan cerita Istrinya.33531Please respect copyright.PENANAUkaod0FJb8
33531Please respect copyright.PENANAGzOGucNReV
"Beberapa hari ini pesantren kita di teror oleh mahluk aneh! Sudah dua orang yang telah menjadi korbannya." Jujur Laras.33531Please respect copyright.PENANAB0JScAyfAY
33531Please respect copyright.PENANAgjBh8AxCGZ
KH Umar manggut-manggut, ia mengerti kekhawatiran Istrinya. "Abi sudah tau cerita itu dari KH Hasan. Abi juga sangat marah." Jelas KH Umar, ia merangkul pundak Istrinya untuk menenangkannya.33531Please respect copyright.PENANA3NIt01ddsR
33531Please respect copyright.PENANAkqkaQbbjAb
"Lantas apa yang harus kita lakukan."33531Please respect copyright.PENANAs9bmhFjA8o
33531Please respect copyright.PENANAE8bDoPIcKt
"Untuk sementara ini serahkan saja sama pihak berwajib, dan jangan lupa berdoa agar pelakunya cepat tertangkap." Ujar KH Umar kepada Istrinya.33531Please respect copyright.PENANA4IHUjO7vdA
33531Please respect copyright.PENANARjBTPKB5tb
Laras sedikit kecewa mendengar perkataan suaminya, padahal ia berharap Suaminya memiliki ide berlian agar bisa meringkus mahluk aneh tersebut. Laras menghela nafas pelan, teringat dengan Isak tangis Ustadza Anita ketika ia datang untuk menjenguk sang Ustadza yang terlihat begitu depresi.33531Please respect copyright.PENANAvSlQ79mtNk
33531Please respect copyright.PENANASgwOwM25bv
KH Umar mempererat pelukannya, dengan lembut dia mengecup bibir merah Istrinya. Darahnya mendidih merasakan kehangatan bibir sang Istri.33531Please respect copyright.PENANAnC4jDsfGaB
33531Please respect copyright.PENANAqlAVQfKrrb
Hampir satu Minggu mereka tidak bertemu, membuat rindu KH Umar membuncah terhadap sang Istri. Pagi ini juga ia ingin menuntaskan rasa rindunya. Melepaskan syahwatnya yang terbelenggu cukup lama.33531Please respect copyright.PENANAA3Jufr4zq9
33531Please respect copyright.PENANA7hL4nIVJBo
Laras yang mengerti segera membantu KH Umar untuk menanggalkan pakaiannya. Lalu di susul dengan melepaskan pakaiannya sendiri. Sehingga kini mereka dalam keadaan telanjang bulat, sama seperti ketika mereka baru di lahiran ke dunia ini. Kembali bersih tanpa pakaian.33531Please respect copyright.PENANAdzbherJ4s5
33531Please respect copyright.PENANA4SH60FXqAF
Dia tidur terlentang dengan kedua kaki mengangkang, sementara KH Umar menindih tubuhnya.33531Please respect copyright.PENANAbnjxU2yq2E
33531Please respect copyright.PENANAbbOsD5jt8J
"Semoga berkah ya Umi." Bisik KH Umar.33531Please respect copyright.PENANA92yqXYhHCY
33531Please respect copyright.PENANAKj2Fn4k0PP
Laras mengganggukan kepalanya. "Amin." Balas Laras, sembari mengarahkan kemaluan KH Umar tepat di depan pintu masuk liang senggama miliknya.33531Please respect copyright.PENANAx13JnoI2px
33531Please respect copyright.PENANApxuuk25fJJ
Perlahan KH Umar menekan burungnya, menembus lipatan bibir vagina Istrinya.33531Please respect copyright.PENANAxpWmFSa2j6
33531Please respect copyright.PENANAwSsha1MXVd
Dengan ritme perlahan KH Umar mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina sang Istri yang terasa seret. Dari wajahnya, KH Umar terlihat sangat menikmati jepitan vagina sang Istri. Berbeda dengan Ustadza Laras yang terlihat datar, bahkan lebih datar dari biasanya.33531Please respect copyright.PENANAdXXJhfaeAI
33531Please respect copyright.PENANAfDQxBhxveN
Entah kenapa Laras merasa penis KH Umar tidak ada apa-apanya di bandingkan jari Daniel yang terasa lebih besar di bandingkan kemaluan Suaminya.33531Please respect copyright.PENANAJk5RJJcXtS
33531Please respect copyright.PENANARkhEAnVqe7
"Astaghfirullah... Apa yang kupikirkan." Ucap Laras di dalam hati.33531Please respect copyright.PENANAH8LuVilNGL
33531Please respect copyright.PENANAbN664kVwgq
Sebagai seorang Istri muslimah tidak seharusnya ia memikirkan pria lain, apa lagi ketika ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri. Tapi rasa penyesalannya, tetap tidak bisa memungkiri kalau ia merindukan sentuhan Daniel.33531Please respect copyright.PENANAHswfrbqF2F
33531Please respect copyright.PENANA7wGZ1qZwyk
Tidak butuh waktu lama, KH Umar menuntaskan hasratnya. Ia menumpahkan rasa cintanya dengan bentuk sperma ke dalam rahim sang Istri.33531Please respect copyright.PENANAmXmS3nwGTP
33531Please respect copyright.PENANAMGILdyBpvl
*****33531Please respect copyright.PENANA7oFX0pgmlR
33531Please respect copyright.PENANAzSyDuBgNRD
33531Please respect copyright.PENANAz1xi9MzAEM
33531Please respect copyright.PENANArbcihAKqWT
33531Please respect copyright.PENANAqwPKIOtKHe
33531Please respect copyright.PENANAX2uLHX7Du3
33531Please respect copyright.PENANAHprbyh20ZS
33531Please respect copyright.PENANA9vARiKTGuG
33531Please respect copyright.PENANAW4r0sA22MY
33531Please respect copyright.PENANACeXWefytVz
33531Please respect copyright.PENANAKUDaBDjP1W
Di tempat berbeda di waktu yang sama...33531Please respect copyright.PENANAOJgxoURDTJ
33531Please respect copyright.PENANAj6irNTLtbO
"Kak aku ke sekolah dulu." Pamit Rayhan.33531Please respect copyright.PENANAEkJrzzipYS
33531Please respect copyright.PENANAeIGE5Ut44g
Zaskia mencuci tangannya yang di penuhi gelembung sabun di wastafel, kemudian ia menyodorkan tangannya untuk di cium. Dengan hikmat Rayhan mencium punggung tangan Zaskia yang terasa halus. Kumis tipis Rayhan yang menggesek kulitnya membuat Zaskia merinding.33531Please respect copyright.PENANA2bvzh8AIfA
33531Please respect copyright.PENANASA2fEbhOXI
Iseng Rayhan mencium punggung Zaskia dengan bibirnya, hingga meninggalkan sedikit bekas noda air liurnya.33531Please respect copyright.PENANAZiBf3I20Ur
33531Please respect copyright.PENANAKFJ6nYSQ4a
"Adeek!" Histeris Zaskia. Buru-buru wanita berhijab hitam itu mengelap bekas air liur Rayhan dengan ujung jilbabnya yang lebar, seakan ia sangat jijik.33531Please respect copyright.PENANACPGV4aBNox
33531Please respect copyright.PENANAHhIR90pbax
Rayhan merenyitkan dahinya. "Ih, kayak najis aja Kak!" Protes Rayhan.33531Please respect copyright.PENANA8xyjw1Fjew
33531Please respect copyright.PENANAeN2TkCWNbj
"Emang najis! Wekss..." Ujar Zaskia sembari meleletkan lidahnya kearah Rayhan. Hal tersebut membuat Rayhan ingin menggigit lidah Kakaknya.33531Please respect copyright.PENANAWEf4U3yU3W
33531Please respect copyright.PENANAyXB7BoDOda
Rayhan berkacak pinggang. "Oh jadi gitu? Adiknya yang ganteng ini sekarang najis ya Kak." Rayhan mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti maksud dari ucapan Kakak kandungnya.33531Please respect copyright.PENANAnXWEk2vyGY
33531Please respect copyright.PENANAkYCwbJvY0W
"Apaan si Dek."33531Please respect copyright.PENANAURVjbQQ3O6
33531Please respect copyright.PENANAw7tiuEkHdM
"Habisnya Kakak gitu amat sama Adik sendiri." Omel Rayhan.33531Please respect copyright.PENANAkWsXU6B2pI
33531Please respect copyright.PENANAphanB2cys3
Zaskia menghela nafas. "Iya Maaf! Kamu si jorok banget, sampe ngelepehin air liur di tangan Kakak." Protes Zaskia kepada Rayhan yang memang sedang ingin menjahili dirinya.33531Please respect copyright.PENANA51yNnCjOPk
33531Please respect copyright.PENANAbzlKOTC8hB
"Baru air liur, gimana kalau yang lain." Ujar Rayhan dengan nada yang semakin rendah.33531Please respect copyright.PENANAG0FVE519ji
33531Please respect copyright.PENANASwAcBhkTA3
Mata indah Zaskia menyipit, menatap curiga kearah Adiknya. "Maksud kamu apa Dek?" Tanya Zaskia penasaran. Rayhan mengetuk-ngetuk dagunya seakan sedang berfikir.33531Please respect copyright.PENANAefMEPBBQPu
33531Please respect copyright.PENANA8K1scYKumY
"Rahasia." Jawab Rayhan kemudian.33531Please respect copyright.PENANABO5AqGWbeN
33531Please respect copyright.PENANA0JgBJZWJDw
Dengan satu tarikan nafas, Zaskia berteriak kencang. "Rayhaaaaan...." Pekik Zaskia tapi sang Adik sudah keburu kabur dari hadapannya.33531Please respect copyright.PENANA8C6PU91diH
33531Please respect copyright.PENANAZJRIK6c11E
Sembari bersiul ringan, Rayhan sesekali menendang kerikil yang ada di depannya. Sementara matanya berkeliaran mengawasi setiap santriwati yang berada tidak jauh darinya. Hingga akhirnya ia melewati rumah Ustadzah Dewi.33531Please respect copyright.PENANABvTY6hEDBA
33531Please respect copyright.PENANA0BdCxx40uR
Tampak sang Ustadza tengah menyapu halaman, membuat Rayhan berfikir ingin mampir sebentar.33531Please respect copyright.PENANAOgBpweqZe0
33531Please respect copyright.PENANAa4aayU8qLP
"Assalamualaikum Ustadza!" Sapa Rayhan.33531Please respect copyright.PENANAhZQgJYuyyx
33531Please respect copyright.PENANAMJOiOewxbk
Ustadza Dewi tersenyum melihat murid kesayangannya. "Waalaikumsalam Ray! Semangat benar pagi ini?" Goda Ustadza Dewi sembari menatap Rayhan dengan tatapan yang sangat menggoda.33531Please respect copyright.PENANAUbExH1lwTH
33531Please respect copyright.PENANACjnXKfKBr8
"Bisa aja Ustadza, hehehe..."33531Please respect copyright.PENANAdKw2ko6m7K
33531Please respect copyright.PENANApyLyYs5KXv
"Sana buruan sekolah, nanti telat." Ujar Dewi, dia kembali menyapu dedaunan yang memenuhi halaman depan rumahnya. Maklum saja akhir-akhir ini hujan di sertai angin kencang, membuat beberapa daun pohon yang ada di sekitar rumahnya berterbangan hingga kehalaman depan rumahnya.33531Please respect copyright.PENANAg2H9n6rIsq
33531Please respect copyright.PENANAokQB865Gw6
Rayhan menggaruk kepalanya seperti orang yang sedang kebingungan. "Maunya si gitu Ustadza, tapi ana gak tega liat Ustadza nyapu sendirian." Jawab Rayhan memberi alasan yang cukup masuk akal.33531Please respect copyright.PENANA1eIYDEwn7P
33531Please respect copyright.PENANAUG9DajsqrQ
"Jadi ceritanya mau bantuin Ustadza ni."33531Please respect copyright.PENANAxsn3wNJfnT
33531Please respect copyright.PENANAFWxOKM7WSe
"Kalau boleh!"33531Please respect copyright.PENANAcrKxd0Zed5
33531Please respect copyright.PENANAhlS23lCbiM
Ustadza Dewi kembali tersenyum. "Tentu boleh dong." Rayhan hendak mengambil alih sapu yang ada di tangan Ustadza Dewi, tapi ditolak.33531Please respect copyright.PENANA8ljZPKGDhm
33531Please respect copyright.PENANAiue6RDviLY
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan bingung.33531Please respect copyright.PENANA3ITXHMdnp1
33531Please respect copyright.PENANANFcRD644cT
"Bukan yang di depan, tapi yang di belakang rumah!" Jelas Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAMOOMuAwfvr
33531Please respect copyright.PENANAcn7YU1SBKQ
Rayhan mengerti dan setuju membantu Ustadza Dewi membersihkan halaman belakang rumahnya. Bersama Ustadza Dewi mereka pergi kebelakang rumah Ustadza Dewi. Di sana ternyata memang banyak dedaunan yang berguguran.33531Please respect copyright.PENANAnk6vAKbcXv
33531Please respect copyright.PENANAIGSclkjzeX
Selagi Rayhan menyapu halaman belakang rumahnya, Ustadza Dewi hanya berdiri menonton apa yang di lakukan Rayhan. Pemuda itu mengumpulkan daun-daun tersebut di satu tempat, setelah semuanya terkumpul Rayhan membakar daun kering tersebut.33531Please respect copyright.PENANAi4NwypF2oc
33531Please respect copyright.PENANA3rVLOBCRP3
Ustadza Dewi berdecak kagum melihat hasil pekerjaan Rayhan yang dengan cepat membersihkan halaman belakang rumahnya.33531Please respect copyright.PENANA0s0mfENy8q
33531Please respect copyright.PENANAzkJpVdtp3i
"Terimakasih ya Ray!" Ujar Ustadza Dewi senang.33531Please respect copyright.PENANALNh8nqrIws
33531Please respect copyright.PENANAa6agrot9Gf
Rayhan mengangkat alisnya. "Cuman terimakasih doang Ustadza?" Tanya Rayhan. "Gak ada bonus gitu buat saya." Pinta Rayhan tanpa malu.33531Please respect copyright.PENANAtLV8WdEXTL
33531Please respect copyright.PENANAfsYUUL8Gnf
"Bonus apa?" Tanyanya keheranan.33531Please respect copyright.PENANAMS8cNlNP7t
33531Please respect copyright.PENANARTjM2nw1le
Rayhan melingkarkan tangannya di pinggul Ustadza Dewi, lalu dengan lembut telapak tangan Rayhan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang berisi itu, membuat Ustadza Dewi tersentak kaget.33531Please respect copyright.PENANAuHSQ9n8qXS
33531Please respect copyright.PENANAMjX1FpOX9h
"Astaghfirullah! Sudah berani nakal kamu ya Ray!" Protes Dewi.33531Please respect copyright.PENANANTY6cDbSbG
33531Please respect copyright.PENANAeeI0BeeGsa
Rayhan nyengir kuda. "Sedikit aja Ustadza! Boleh ya." Pinta Rayhan, dia terus meremas bongkahan pantat gurunya itu tanpa ada rasa takut.33531Please respect copyright.PENANArdcfcD13CG
33531Please respect copyright.PENANA9C3QcwHz8N
Bagaimanapun juga kejadian kemarin membuat pemuda tengil itu yakin, kalau Ustadza Dewi juga menginginkan dirinya. Jadi tidak ada alasan baginya untuk takut melakukan perbuatan mesum terhadap sang Ustadza, walaupun Ustadza berucap melarang dirinya.33531Please respect copyright.PENANAvlPA1vSjDt
33531Please respect copyright.PENANAYAzgVEnZTP
Sedikit demi sedikit Rayhan menarik bagian bawah gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga akhirnya gamis itu terangkat setinggi pinggangnya, memperlihatkan celana dalam putih berenda.33531Please respect copyright.PENANA38GVHJbV2s
33531Please respect copyright.PENANAil8mfD4sqW
"Astaghfirullah Ray! Bandel banget si kamu, nanti kalau di liat orang bagaimana?" Cemas Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAaDnRFZBkDl
33531Please respect copyright.PENANA81QhgkBpk9
Rayhan mengedarkan pandangannya di sekitar rumah Ustadza Dewi. Yang terlihat hanyalah beberapa pohon besar dan ilalang. Memang sangat jarang ada orang yang lewat di belakang rumah Ustadza Dewi, tapi tetap saja apa yang dilakukan Rayhan terbilang nekat.33531Please respect copyright.PENANAbEuyutr5zy
33531Please respect copyright.PENANAswcMyGamiI
"Aman Ustadza!" Bisik Rayhan.33531Please respect copyright.PENANA9WEWSvQlus
33531Please respect copyright.PENANAB5YGBzzxfj
Telapak tangan Rayhan kembali meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi. Jemari tengahnya menggosok-gosok memek Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAslhBEo365Q
33531Please respect copyright.PENANA2TbT3E3LxN
Wajah Ustadza Dewi menegang, ia merasakan desiran nikmat dari gesekan jari Muridnya. Jemari Rayhan berusaha masuk, menyelip ke dalam celana dalam Ustadza Dewi hingga jemarinya menyentuh daging kenyal memek Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAVAniUctrJ1
33531Please respect copyright.PENANA0kG9Du9GKe
"Oughkk... Ray!" Desah Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAhUEJL5M1tc
33531Please respect copyright.PENANAQ4XOqfcJtt
Jemari Rayhan masuk menembus ruang memek Ustadza Dewi yang telah basah. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Dengan gerakan perlahan jemari Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAQc86ZOGnCO
33531Please respect copyright.PENANAQirv4x8w1Y
Ustadza Dewi mendekap mulutnya, agar suara desahannya bisa di redam.33531Please respect copyright.PENANAHFa0NCGPt5
33531Please respect copyright.PENANAa7M7cvalIQ
"A-aahk... Rayhan! Aahkk... Aaahkk..."33531Please respect copyright.PENANAnHkV1RWipe
33531Please respect copyright.PENANAdoA3nI6g2H
"Enakkan Ustadza! Hehehe..." Goda Rayhan senang, melihat wajah Ustadza Dewi yang tampak sekali kalau keenakan.33531Please respect copyright.PENANARTGUXPy7R9
33531Please respect copyright.PENANAfYDOB4ePLq
Ustadza Dewi menggigit bibirnya, ia sudah mendekati puncaknya. "Ray! Ustadza mau keluar sayang." Erang Ustadza Dewi, kedua kakinya gemetar ketika orgasme itu datang tanpa bisa ia tahan.33531Please respect copyright.PENANA7hAX0Li8Uc
33531Please respect copyright.PENANAmyQKqCFuuD
"Oughkk..." Jerit Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAbYXCf5BdmH
33531Please respect copyright.PENANAML0NS2bvqk
Creeetsss...33531Please respect copyright.PENANAKU5hKCjPsx
Creeetsss...33531Please respect copyright.PENANAJYOfmh7onI
Creeetsss...33531Please respect copyright.PENANA7EfNKB7wOT
33531Please respect copyright.PENANAPbb1ut9zh9
Tubuh Ustadza Dewi melemas, hingga bersujud dihadapan Rayhan. Ia merasa tulang-tulangnya seakan di lolosi.33531Please respect copyright.PENANATWlpef2fLE
33531Please respect copyright.PENANAbHyfpeSxXD
Di hadapan Ustadza Dewi, Rayhan membuka celananya, mempertontonkan terpedo miliknya di hadapan Ustadza Dewi yang masih tersengal-sengal. Tampak Ustadza Dewi terkejut melihat ukuran penis Rayhan yang panjang dan besar itu.33531Please respect copyright.PENANA277E35p9NJ
33531Please respect copyright.PENANAUcxBEOlKcp
Dengan kurang ajarnya Rayhan menggosokkan kontolnya di pipi Ustadza Dewi. Ia menyelinapkan kontolnya diantara pipi dan kerudung Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAyLko5mSQ4j
33531Please respect copyright.PENANAatBFOs46dK
"Kurang ajar kamu Ray! Eehmmss..." Lirih Ustadza Dewi yang kembali terbakar birahi.33531Please respect copyright.PENANAgvgcpDaPXs
33531Please respect copyright.PENANAP7a2kXorlr
Gairah Rayhan meletup-letup, melihat kemaluannya yang terselip diantara pipi mulus Ustadza Dewi dan kerudungnya yang berwarna cream. Begitu juga dengan Ustadza Dewi, ia merasa sangat nakal karena ulah Rayhan yang secara terang-terangan melecehkan dirinya.33531Please respect copyright.PENANAjehxRVrEfl
33531Please respect copyright.PENANAVXMKMbFOcu
Setelah hampir satu menit Rayhan menyodok jilbab Ustadza Dewi, akhirnya Rayhan menghentikan aksinya, karena ia mengingkan lebih dari Ustadza Dewi.33531Please respect copyright.PENANAdh48bJXftW
33531Please respect copyright.PENANAyKYg3BtfFG
"Hisap kontolku Ustadza!" Pinta Rayhan.33531Please respect copyright.PENANAU0vanm1eej
33531Please respect copyright.PENANATb5KzAK2lZ
Jemari halus Ustadza Dewi menggenggam kontol Rayhan, lalu dia mengocoknya dengan perlahan. "Besar sekali kontol kamu Ray!" Puji Ustadza Dewi. Dia meludah di bagian kepala kontol Rayhan, lalu dia memasukan kontol itu ke dalam mulutnya.33531Please respect copyright.PENANAMEbzEYvnQP
33531Please respect copyright.PENANA7u1D1oWs1J
"Aaahkk..." Desah Rayhan.33531Please respect copyright.PENANA7WJitPDKXb
33531Please respect copyright.PENANAmVa6JtuWn0
Kepala Ustadza Dewi bergerak maju mundur menghisap kontol Rayhan. Sementara tangannya membelai manja kantung telurnya.33531Please respect copyright.PENANA22iWxRZKsA
33531Please respect copyright.PENANATX1sSYDg7L
Isapan yang di kombinasikan dengan jilatan membuat Rayhan melayang nikmat. Apa lagi yang mengoral kontolnya saat ini bukanlah orang sembarangan, wanita itu adalah seorang Ustadza yang terhormat. Wanita muslimah yang kesehariannya selalu memakai hijab lebar.33531Please respect copyright.PENANAoPiq2f6B0O
33531Please respect copyright.PENANArszy3Bbei0
Telapak tangan Rayhan membelai hijab cream yang di kenakan Ustadza Dewi. "Ustadza aku mau keluar." Lirih Rayhan.33531Please respect copyright.PENANAdDIEaOCUbL
33531Please respect copyright.PENANAFWH4OY9L96
Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan semakin dalam di dalam mulutnya. Croooootss.... Croooootss... Croooootss... Rayhan menembakan spermanya di dalam mulut Ustadza Dewi, wajah tampannya terlihat begitu puas setelah amunisinya ia tembakan.33531Please respect copyright.PENANA3K2F0QvKij
33531Please respect copyright.PENANAg59H38PiG0
"Ughkk... Nikmat sekali Ustadza!" Puji Rayhan.33531Please respect copyright.PENANAtnoWNowe7U
33531Please respect copyright.PENANAGwH6bUrSnh
Ustadza Dewi mengusap bibirnya dengan lengan tangannya. "Nakal kamu Ray! Berani ngontolin mulut Ustadzanya sendiri." Umpat Ustadza Dewi manja.33531Please respect copyright.PENANA2AQJvyuwbz
33531Please respect copyright.PENANA9UN4RbD4Pd
"Maaf Ustadza! Habis mulut Ustadza memang layak di kontolin, hehehe..." Jawab Rayhan sembari mengenakan kembali celananya.33531Please respect copyright.PENANASf2WjLKISk
33531Please respect copyright.PENANA08RqTL8nFI
"Sembarangan kamu ngomong."33531Please respect copyright.PENANAAKhGi9NJw7
33531Please respect copyright.PENANA1l5LRb5rhL
Rayhan tersenyum tipis. "Kalau begitu Ana ke sekolah dulu ya Ustadza, udah telat soalnya." Ujar Rayhan, Ustadza Dewi menganggukkan kepalanya.33531Please respect copyright.PENANAndkg1cZsuV
33531Please respect copyright.PENANAkYvxMIMga3
Dengan langkah penuh semangat Rayhan meninggalkan Ustadza Dewi yang masih terlihat lemas. Ia tidak menyangkah mereka akan melakukan perbuatan yang di larang agama sampai sejauh ini. Dan Ustadza Dewi berkeyakinan kalau semua ini belum berakhir.33531Please respect copyright.PENANA1GulbpVelE
33531Please respect copyright.PENANAjrvr63wLzt
******33531Please respect copyright.PENANAesK6XHmoVa
33531Please respect copyright.PENANAeVhX3QcI6K
Sekitar jam sembilan pagi, Zaskia terlihat santai di mejanya. Ia lebih banyak melamun sembari memainkan layar handphone miliknya. Bayangan kejadian tadi malam seakan tidak mau hilang dari ingatannya. Sampai detik ini, ia masih ingat betul bentuk kemaluan adiknya. Dan sialnya, ia merasa di bawah sana selalu saja basah.33531Please respect copyright.PENANA2jT7H7BJ4s
33531Please respect copyright.PENANAPI79bxizTs
Ia mendesah perlahan, berusaha mengalihkan pikiran ke handphone yang ada di tangannya. Tapi sayangnya ia gagal untuk tidak mengulang rekaman bentuk kemaluan Adiknya yang besar itu.33531Please respect copyright.PENANAYZ4CaNt00j
33531Please respect copyright.PENANAio5bEnYAJs
Dari kejauhan Julia yang melihat sahabatnya lebih banyak diam, memutuskan untuk menghampirinya. Sanking khusuknya Zaskia sama sekali tidak menyadari sosok Julia sahabatnya.33531Please respect copyright.PENANAqNwR4CyVfd
33531Please respect copyright.PENANApAiPPG71Aw
"Za... Halo!" Julia melambaikan tangannya di depan Zaskia.33531Please respect copyright.PENANAdyfCIYv2CC
33531Please respect copyright.PENANAp9conMZRgL
"Astaghfirullah!" Zaskia terhenyak kaget. "Mbak Julia, bikin kaget aja." Protes Zaskia, ia menghela nafas sembari meletakan handphone miliknya diatas meja.33531Please respect copyright.PENANAckfTkmh6zx
33531Please respect copyright.PENANA7kjRAWgZ2Y
"Kamu kenapa Za? Ada masalah?" Tanya Julia.33531Please respect copyright.PENANADU3eoPVY4G
33531Please respect copyright.PENANAtaf7KzhuAw
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa kok Mbak." Elak Zaskia, ia ragu untuk menceritakan masalahnya kepada seniornya. Ia takut Julia akan memandang rendah dirinya, kalau seandainya ia tau permasalahannya.33531Please respect copyright.PENANArQzmhCJpMi
33531Please respect copyright.PENANA2XdF0haqFe
"Ayolah!" Paksa Julia.33531Please respect copyright.PENANAtWPRcYWAYA
33531Please respect copyright.PENANAwmSUIroGsZ
"Beneran gak ada Mbak."33531Please respect copyright.PENANAprYE6BLKkD
33531Please respect copyright.PENANABCQgjwIMRA
Julia diam sejenak sembari menatap dalam wajah sahabatnya hingga membuat Zaskia merasa risih. "Tentang Rayhan?" Tembak Julia, Zaskia tampak terkejut mendengarnya.33531Please respect copyright.PENANAnliGGqcT6r
33531Please respect copyright.PENANAVVZnphLVNY
"Kok Mbak tau? Eh..." Zaskia menutup mulutnya karena barusan ia keceplosan.33531Please respect copyright.PENANAD5Akz9QymY
33531Please respect copyright.PENANAkAfhH7sVps
Julia tersenyum senang karena dugaannya sama sekali tidak meleset. Berbeda dengan Zaskia yang menjadi salah tingkah di hadapan sahabatnya.33531Please respect copyright.PENANA1wqWNr9eLc
33531Please respect copyright.PENANAyN3fTOX3xb
"Cerita sama Mbak!"33531Please respect copyright.PENANA3YoYSnETLj
33531Please respect copyright.PENANATjKpyetPyb
"Tapi Mbak?"33531Please respect copyright.PENANAePRsQkPNXA
33531Please respect copyright.PENANANHxoYiR4ZM
"Mbak akan bantu kamu cari jalan keluarnya." Ujar Julia meyakinkan.33531Please respect copyright.PENANAN1IKQ1OhiN
33531Please respect copyright.PENANA4D3bCiTEAT
Zaskia menghela nafas, tampak payudaranya sedikit bergoyang di balik gamis yang ia kenakan. "Iya Mbak, ini masalah Rayhan!" Ujar Zaskia menyerah, ia tidak bisa menutupi masalahnya di depan sahabatnya.33531Please respect copyright.PENANACPxJFaKvCl
33531Please respect copyright.PENANA8yQd2ufiEY
"Kenapa lagi dengan dia."33531Please respect copyright.PENANAeUwfAOxMHz
33531Please respect copyright.PENANAtYY8NI0PjP
"Jujur Mbak, ana merasa bingung dengan perasaan ana saat ini Mbak. Apa lagi akhir-akhir ini ana merasa Rayhan sengaja mencari kesempatan mengintip ana." Ujar Zaskia pelan. "Dan puncaknya semalam." Lirih Zaskia, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Memastikan kalau tidak ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.33531Please respect copyright.PENANAAYrmgx1XlD
33531Please respect copyright.PENANAgwYHJNiY5Z
"Kenapa semalam?" Kejar Julia.33531Please respect copyright.PENANA7Hd6rlp8BO
33531Please respect copyright.PENANAQ10q2UkT71
"Se-semalam habis shalat ana mau ganti mukena, dan saat itu Rayhan melihat ana yang cuman memakai celana dalam." Lirih Zaskia, wajahnya memerah menahan malu mengingat kejadian semalam.33531Please respect copyright.PENANA6cRjm1gnlE
33531Please respect copyright.PENANAvcF10DY6pJ
"Astaghfirullah!" Kaget Julia.33531Please respect copyright.PENANAFaqPRVTKad
33531Please respect copyright.PENANAhLUVpAV1oU
"Parahnya lagi, semalam ana juga tidak sengaja melihat itunya Rayhan." Suara Zaskia terdengar serak.33531Please respect copyright.PENANAnDUzYg9sRo
33531Please respect copyright.PENANAFWbganO9je
Julia tampak serius mendengarkan cerita Zaskia. "Maksud Uhkti, kontol!" Ujar Julia sedikit mencondongkan badannya kearah Zaskia.33531Please respect copyright.PENANAgCU9UMkTOC
33531Please respect copyright.PENANAcvM3vLjY3u
"Astaghfirullah!"33531Please respect copyright.PENANAPS7aa8fy6s
33531Please respect copyright.PENANA6Lu29PA110
"Benar gak?"33531Please respect copyright.PENANADyw8lmuKP2
33531Please respect copyright.PENANACQo7ZnFwxe
Zaskia mengangguk lemah. "Ana merasa Rayhan sengaja mempertontonkan itunya." Raut wajah Zaskia penuh penyesalan. Ia merasa sangat berdosa karena semalam tanpa sadar ia telah melakukan zina mata.33531Please respect copyright.PENANALsOn7spVV1
33531Please respect copyright.PENANAmSS37k2XPI
"Kamu serius Za!" Potong Julia. Zaskia menganggukkan kepalanya dengan malas. "Besar gak?" Canda Julia, di selimuti rasa penasaran yang tinggi.33531Please respect copyright.PENANAChxTOiJsiD
33531Please respect copyright.PENANASKFQ9yTBfi
Zaskia tampak membuang nafas. "Ana serius Mbak!" Kesal Zaskia. Tetapi di dalam hatinya ia menjawab pertanyaan Ustadza Julia tentang ukuran kontol Rayhan yang sangat besar.33531Please respect copyright.PENANADRFQFSNz2r
33531Please respect copyright.PENANAYgMG76kByK
"Hahaha... Aduh! Sakit perut Mbak."33531Please respect copyright.PENANASmIxaUT1Cj
33531Please respect copyright.PENANAXfmpCqeviU
"Tuhkan, Mbak malah ketawa." Sungut Zaskia.33531Please respect copyright.PENANAOluZ1U3Oqr
33531Please respect copyright.PENANALpclEKsQZv
Setengah mati Julia berusaha untuk tidak tertawa, hingga wajahnya bersemu merah. "Maaf Zaskia! Aduuuuh... Maaf... Maaf ya Uhkti." Pinta Julia, ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak tertawa lagi, tentu Julia tidak ingin kehilangan bagian penting dari cerita Zaskia. "Lanjutkan lagi ceritamu." Kata Julia setelah berhasil menenangkan dirinya.33531Please respect copyright.PENANAo2qHmuaais
33531Please respect copyright.PENANAxb0VsFnjK6
Dengan perlahan Zaskia menceritakan semua kejadian semalam berikut dengan perasaannya. Sesekali Julia kembali tertawa, membuat Zaskia berulang kali mengancam tidak akan cerita. Tapi pada akhirnya Zaskia menceritakan semuanya.33531Please respect copyright.PENANABY60B6MLO1
33531Please respect copyright.PENANAyJp2szg9qv
Sebagai sahabat Julia memberikan sedikit nasehat kepada Zaskia, agar wanita cantik itu tidak terlalu khawatir tentang sosok adiknya.33531Please respect copyright.PENANAVaKcrjI4Jp
33531Please respect copyright.PENANAt1E4B6d0dE
******33531Please respect copyright.PENANABCK8K6qrz3
33531Please respect copyright.PENANAUVvoHZQUmw
Kasus kolor ijo masih menjadi trending topik di kalangan pesantren. Baik Ustad-ustadza maupun para santri masih membicarakan kasus kolor ijo yang telah memakan dua korban. Rasa penasaran tentang sosok kolor ijo membuat mereka merasa cemas.33531Please respect copyright.PENANAREVB7V47hS
33531Please respect copyright.PENANAa5RoLzSGUk
Di sudut kantin Santriwati, tampak beberapa santri dengan seragam yang sama tengah mengobrol serius tentang sosok mengerikan yang telah meneror pondok pesantren Al-tauhid. Kedamaian yang dulu selalu mereka rasakan, kini berubah menjadi sangat mencekam. Tak jarang mereka terjaga di tengah malam, mewaspadai kedatangan mahluk aneh tersebut.33531Please respect copyright.PENANAW6ugmjQkO1
33531Please respect copyright.PENANAO3v2AUBu0e
Bahkan keamanan pondok pesantren semakin di perketat. Jumblah piket malampun di tambah, terutama di wilayah santriwati dan di sekitaran rumah Ustad-ustadza yang telah menikah.33531Please respect copyright.PENANAog8lahlsSD
33531Please respect copyright.PENANAG0qscXyQ3A
"Semalam aku gak bisa tidur!" Keluh Aurel.33531Please respect copyright.PENANA195lO7KcuG
33531Please respect copyright.PENANAcvnhVa0O2g
Asyifa mendesah pelan, sembari menyeruput jus alpukat kesukaannya. "Aku juga! Ini sangat mengganggu." Tambah Asyifa, bibir merahnya tampak manyun.33531Please respect copyright.PENANAbCHuT2X0eG
33531Please respect copyright.PENANAujt0np0Ncl
"Istighfar! Ini semua cobaan tuhan." Ujar Adinda mencoba menenangkan sahabatnya. "Insyaallah, secepatnya mahluk itu akan tertangkap." Sambungnya, dia menatap yakin kearah sahabatnya.33531Please respect copyright.PENANARxPqktxT5O
33531Please respect copyright.PENANAAV9GYR8sLJ
"Semoga saja!" Ujar Asyifa frustasi.33531Please respect copyright.PENANARVU7TxfPRy
33531Please respect copyright.PENANAcvS6IgeJQd
"Gimana kalau mahluk itu datang? Apa yang harus kita lakukan." Aziza yang dari tadi diam kini ikut angkat bicara. Tubuhnya gemetar membayangkan sosok mengerikan tersebut. "Di rumah kami hanya tinggal berdua, soalnya Abi sedang tidak ada di rumah." Lirih Aziza, wajahnya pucat sanking takutnya.33531Please respect copyright.PENANAOsIiau5cKT
33531Please respect copyright.PENANAABSK2DMeBX
"Aku ada ide." Celetuk Dinda.33531Please respect copyright.PENANAgVp5ZuvUD8
33531Please respect copyright.PENANAJczQLKlE5F
Mereka bertiga fokus melihat kearah Adinda. "Apa?" Kejar Aurel tak sabar.33531Please respect copyright.PENANA8gbJ4JTtJv
33531Please respect copyright.PENANAjbi7kwATqn
"Bagaimana kalau malam ini kita menginap di rumah Aziza." Usul Adinda, membuat wajah-wajah lesu itu kembali terlihat bercahaya.33531Please respect copyright.PENANA1vKICGT8zU
33531Please respect copyright.PENANA94GqGuTEZY
"Setuju!" Teriak mereka serempak.33531Please respect copyright.PENANALAzJbEH8tu
33531Please respect copyright.PENANAbuT6GO2WIF
Alhasil dalam sekejap mereka berempat menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Beberapa Ustadza tanpa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka. Dan sebagian lagi ada yang memberi isyarat agar mereka tidak berisik.33531Please respect copyright.PENANAkAbk1miYNj
33531Please respect copyright.PENANAyuuCHkZGKB
Sementara itu, di dalam kantin Mang Soleh tengah mengurut batang kemaluannya, sembari menatap nanar kearah ke empat anak remaja itu.33531Please respect copyright.PENANA79OUrymAPj
33531Please respect copyright.PENANAZ5pPQEUmMm
*****33531Please respect copyright.PENANAK24RBFFqyS
33531Please respect copyright.PENANAQczDf4kx97
Angkot tua itu berjalan dengan perlahan, sesekali ia terguncang tatkalah salah satu bannya masuk ke dalam lobang yang cukup besar. Ibu-ibu yang berada di dalam angkot tampak menjerit, ada rasa khawatir kalau mobil tersebut akan terbalik.33531Please respect copyright.PENANAn3x5Of1S8d
33531Please respect copyright.PENANA4DQRy4VQJr
"Bang, pelan-pelan saja!" Protes salah satu penumpang yang tengah menggendong seorang anak.33531Please respect copyright.PENANAPalhZSXGDy
33531Please respect copyright.PENANAOiykGHURAt
Tetapi sang sopir seakan tidak perduli. Sembari menghisap rokok kretek, ia menghajar setiap lobang yang ada di hadapannya tanpa ada rasa takut. Rayhan yang juga menjadi salah satu penumpang angkutan umum tersebut tanpa menghela nafas.33531Please respect copyright.PENANAXShQNThFIU
33531Please respect copyright.PENANA6O9vLV0mMa
Perutnya terasa mual karena goncangan di dalam angkot yang tidak beraturan. Belum lagi bauk amis yang menyengat dari penumpang yang duduk di sampingnya.33531Please respect copyright.PENANAEADNu6GaA5
33531Please respect copyright.PENANANJtXQyIvOk
Hal yang sama juga di rasakan Asyifa dan Aziza, mereka berdua kompak menutup hidung, untuk mengurangi bauk amis yang menyengat. Sesekali Asyifa melirik kearah Rayhan, tetapi ia buru-buru membuang mukanya ketika Rayhan balas menatapnya.33531Please respect copyright.PENANAwHsuhQ0PQs
33531Please respect copyright.PENANAJc7p5BFKVO
"Kalian mau kemana?" Sapa Rayhan kemudian.33531Please respect copyright.PENANA3ibtuCHI0t
33531Please respect copyright.PENANA8j6bgSELzb
Aziza tersenyum manis. "Kami mau ke pasar Akhi! Kalau Akhi sendiri mau kemana?" Tanya Aziza sopan, membuat Asyifa geram. Dia mencubit paha Aziza sembari memberi kode untuk diam.33531Please respect copyright.PENANAEXKhEDofPq
33531Please respect copyright.PENANADjydf12xPV
"Gak usah di ajak ngomong!" Bisik Asyifa.33531Please respect copyright.PENANAkn5R7S4sDE
33531Please respect copyright.PENANA6ZQVuNZPQi
Gadis berjilbab merah muda itu menatap Rayhan tak suka. Ia masih teringat kejadian di kantor Aliya beberapa hari yang lalu. Ia masih sangat marah kepada Rayhan, apa lagi sampai hari ini pemuda itu tidak meminta maaf atas kejadian waktu itu.33531Please respect copyright.PENANAYyL1NlWCxi
33531Please respect copyright.PENANAY8cmRZLcAh
Rayhan yang mengerti amarah Asyifa, memilih diam. Sesekali ia tersenyum tipis mengingat kejadian waktu itu.33531Please respect copyright.PENANAR68tFpFIJR
33531Please respect copyright.PENANA2cTAd629fy
Sementara Aziza tampak tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Karena Asyifa yang ia kenal adalah sosok wanita yang ramah pada siapa saja. Tapi di hadapan Rayhan, Asyifa malah terlihat berbeda.33531Please respect copyright.PENANAt3w0OViUaV
33531Please respect copyright.PENANAhW2rAOOyEM
"Kamu kenapa Asyifa?" Tanya Aziza pelan.33531Please respect copyright.PENANArdf9AdMemT
33531Please respect copyright.PENANA4f7ZfAxNlq
Asyifa membuang muka kearah jendela angkot, seraya menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa." Jawab Asyifa singkat.33531Please respect copyright.PENANAsEn5WpoFWu
33531Please respect copyright.PENANAdq0EAwilkn
Aziza menghela nafas dalam, lalu diam sembari menikmati perjalanan mereka. Hingga akhirnya angkot yang mereka tumpangi akhirnya tiba di terminal pasar kabupaten. Para penumpang berbondong-bondong keluar dari dalam angkot, begitu juga dengan Asyifa dan Aziza.33531Please respect copyright.PENANAgxJ7fVY4R2
33531Please respect copyright.PENANAgjcYLgO9xh
Ketika hendak menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah motor 2tak melaju dengan kencangnya. Asyifa yang tak menyadarinya dengan santai hendak menyebrang.33531Please respect copyright.PENANA342NRJaPKL
33531Please respect copyright.PENANAroshxoOBvm
Rayhan dengan cepat menarik tangan Asyifa, hingga tubuh Asyifa jatuh di dalam pelukannya. "Ngeeeeeeeng...." Dengan kecepatan maksimal, motor Yamaha RX-King melaju cepat, tepat didepannya. Asyifa yang melihat kejadian tersebut tanpa pucat pasi.33531Please respect copyright.PENANApPDbYerSmQ
33531Please respect copyright.PENANAnWB6KsF1e5
Cukup lama bagi Asyifa untuk mengembalikan kesadarannya. Dan ketika ia sadar, Asyifa sangat terkejut ketika tau berada di dalam pelukan Rayhan.33531Please respect copyright.PENANA5Lgxh1nSdQ
33531Please respect copyright.PENANA70eJFgBLvX
"Astaghfirullah! Kamu..." Asyifa mengarahkan tunjuknya kearah Rayhan. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah.33531Please respect copyright.PENANAU73Psrg7jj
33531Please respect copyright.PENANAseKPceEoEo
"Cie... Cie... Cie..." Goda Aziza.33531Please respect copyright.PENANAOcWvukWw5O
33531Please respect copyright.PENANAIVng7IP2tE
Asyifa yang tadinya hendak marah, berubah menjadi sangat malu setelah di goda oleh sahabatnya. Ia bergegas menarik tangan Aziza untuk segera memasuki pasar tanpa memperdulikan pemuda yang baru saja menyelamatkan nyawanya.33531Please respect copyright.PENANAabTbDx0EcL
33531Please respect copyright.PENANAtQebcxUBLE
Rayhan yang melihat hal tersebut hanya diam, sembari menyunggingkan senyumnya. "Cantik juga." Gumam Rayhan, sembari ikut menyebrang jalan.33531Please respect copyright.PENANA32yzK5CgVj
33531Please respect copyright.PENANAfuNUNaL8yc
*****33531Please respect copyright.PENANAvQUGHsV5Qd