Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.30144Please respect copyright.PENANAhkBbc37GCh
30144Please respect copyright.PENANAXTAcVThYZ8
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.30144Please respect copyright.PENANA1j8uG1LW7R
30144Please respect copyright.PENANAE41RTCDcZ2
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.30144Please respect copyright.PENANAffgvF1BYZD
30144Please respect copyright.PENANAfDymCD6OGB
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.30144Please respect copyright.PENANA1MwAf5o3OL
30144Please respect copyright.PENANAufH7KPnW91
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.30144Please respect copyright.PENANA4oi9gHP1MH
30144Please respect copyright.PENANA9hUYLu4pvm
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.30144Please respect copyright.PENANAO8oBGkHnfl
30144Please respect copyright.PENANAffm9byWDvd
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.30144Please respect copyright.PENANAnxgX0odpBW
30144Please respect copyright.PENANAutYSEw6kaT
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.30144Please respect copyright.PENANAFwxz36IpwQ
30144Please respect copyright.PENANAHUrE9g3rtF
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.30144Please respect copyright.PENANA3X3nED9MnJ
30144Please respect copyright.PENANAmxDRJiLy8t
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.30144Please respect copyright.PENANA52aih341Hy
30144Please respect copyright.PENANA9QGLs3bWTj
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.30144Please respect copyright.PENANALVkrEFjV33
30144Please respect copyright.PENANAu7Hx7Kfldi
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.30144Please respect copyright.PENANAmZbTHOrqLj
30144Please respect copyright.PENANA8Cn35HRuc1
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.30144Please respect copyright.PENANANQpHf0e67t
30144Please respect copyright.PENANAxUHVghfp32
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.30144Please respect copyright.PENANAOYsnajRkyT
30144Please respect copyright.PENANAWTZRpTy2Ng
"Siap Kak."30144Please respect copyright.PENANASKJILbP55y
30144Please respect copyright.PENANAtwermPAvxa
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.30144Please respect copyright.PENANAO6RSZNOrfu
30144Please respect copyright.PENANA1Yge8IMKjY
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.30144Please respect copyright.PENANA0SdqsITcr5
30144Please respect copyright.PENANAvEWQhBeuui
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAg0oHQg14Mg
30144Please respect copyright.PENANApdVg5eptMe
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.30144Please respect copyright.PENANAXY6ZvdCFpY
30144Please respect copyright.PENANAgOvbUahGyn
*****30144Please respect copyright.PENANAbPlSgtiHha
30144Please respect copyright.PENANAJmaLMLaheQ
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.30144Please respect copyright.PENANAXHxmvLGpQU
30144Please respect copyright.PENANA315cz72Ovy
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.30144Please respect copyright.PENANADCnffgRtNh
30144Please respect copyright.PENANA1iAy3IuNlF
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.30144Please respect copyright.PENANA6s4huOFJUU
30144Please respect copyright.PENANAtfkRG5lFqt
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.30144Please respect copyright.PENANAHV7RobxAnn
30144Please respect copyright.PENANAqzdwGJbmw9
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAADXcoqqShC
30144Please respect copyright.PENANAUg8iBIFyk9
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAIGp9JQJpAZ
30144Please respect copyright.PENANAxUyG1qHJ3u
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.30144Please respect copyright.PENANAW4RZaeOqz8
30144Please respect copyright.PENANArbzb1FhbOi
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.30144Please respect copyright.PENANA6DtbnMDLmJ
30144Please respect copyright.PENANABw2E9De2bw
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.30144Please respect copyright.PENANAzF8gM9m9n2
30144Please respect copyright.PENANAfem7AG2VHP
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.30144Please respect copyright.PENANA7t6ySPf8Bx
30144Please respect copyright.PENANAFOheajyeZ7
Ya... 30144Please respect copyright.PENANAZfuaWq8ci1
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.30144Please respect copyright.PENANAM9euFuOCgu
30144Please respect copyright.PENANAmnNfsiCex3
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.30144Please respect copyright.PENANALrZXdtOcac
30144Please respect copyright.PENANA7CLGof1VMp
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANARGDZGE3Uwr
30144Please respect copyright.PENANAV6bafvpLXh
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAwobz02tg0v
30144Please respect copyright.PENANAqA7ag3sqJX
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAJrH4YTBmab
30144Please respect copyright.PENANAdGqWDpBrKm
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.30144Please respect copyright.PENANAEoiex0VAVK
30144Please respect copyright.PENANA2KGcMqVt0U
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAoGRjHJrTQa
30144Please respect copyright.PENANABBpUl6xjX6
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.30144Please respect copyright.PENANAHG4CKRGI42
30144Please respect copyright.PENANADQflnegxHj
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAtKAgRnTCtc
30144Please respect copyright.PENANASBoUHACbQT
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.30144Please respect copyright.PENANASVG4xwgt6Z
30144Please respect copyright.PENANA1XJRjd27gk
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.30144Please respect copyright.PENANAISRWLaKoil
30144Please respect copyright.PENANAJxjjABnhzH
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.30144Please respect copyright.PENANAZNEXvSmp8o
30144Please respect copyright.PENANAxrLrArYkvC
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAdK23oQin3I
30144Please respect copyright.PENANAKv0JxADer7
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.30144Please respect copyright.PENANAdSkklAmOMp
30144Please respect copyright.PENANAJ3QryoQYSI
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.30144Please respect copyright.PENANAlBwwIdtvbt
30144Please respect copyright.PENANAHxQpkSyg7l
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAtWbtudoUz0
30144Please respect copyright.PENANA88ZSQB2mm8
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 30144Please respect copyright.PENANAl9rSRFvSFS
30144Please respect copyright.PENANAp2WZ5AdK0P
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.30144Please respect copyright.PENANAnI7cpx2bTv
30144Please respect copyright.PENANAqkNfjj9pFQ
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.30144Please respect copyright.PENANAO4p7EMRN8P
30144Please respect copyright.PENANAxqvERoK01e
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAyRZKA8p2jL
30144Please respect copyright.PENANAxeEl2u6TLJ
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.30144Please respect copyright.PENANAIalbxFjZKD
30144Please respect copyright.PENANAMV2PXV5MRw
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAURrfrJxQOj
30144Please respect copyright.PENANALBwF7Brkmj
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAxJxzr7sviZ
30144Please respect copyright.PENANAjCaA0SvDau
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.30144Please respect copyright.PENANAOv1t4gbYlL
30144Please respect copyright.PENANA1lnFebFnD5
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.30144Please respect copyright.PENANAdx5ZsbKuzW
30144Please respect copyright.PENANA8b4YDB4rZ6
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAnzZWnUop0S
30144Please respect copyright.PENANAHWyau8cp2E
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.30144Please respect copyright.PENANAPkrqVt02OQ
30144Please respect copyright.PENANAMkH1R7cdd8
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAWu7UElWrPk
30144Please respect copyright.PENANAe6y7anJ2Ek
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.30144Please respect copyright.PENANA44y5fJvNjB
30144Please respect copyright.PENANAYfI9MkNy0c
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.30144Please respect copyright.PENANAHq7g21qTY2
30144Please respect copyright.PENANAg4QomvhK9F
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.30144Please respect copyright.PENANApMtRP05MNY
30144Please respect copyright.PENANADRH1mhfBm9
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.30144Please respect copyright.PENANAqpl5eFnefp
30144Please respect copyright.PENANAQvuPNt46sE
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.30144Please respect copyright.PENANApFrjmh0IgQ
30144Please respect copyright.PENANAdZ1ujLqPiv
Creetss... Creetss... Creetss...30144Please respect copyright.PENANARLiylXM9mK
30144Please respect copyright.PENANADit1fHZeVt
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAseg9LgZmBt
30144Please respect copyright.PENANAJNNHJiana4
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAeCLAYMeGK0
30144Please respect copyright.PENANAzDF3AqLZi3
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.30144Please respect copyright.PENANAWmjQMk8NYt
30144Please respect copyright.PENANAkwKwyMoo1R
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.30144Please respect copyright.PENANARn1YARJmRy
30144Please respect copyright.PENANAV6KrRO2sv8
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.30144Please respect copyright.PENANAOdkWtieJyS
30144Please respect copyright.PENANAZWGPlA2QH1
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.30144Please respect copyright.PENANAlkGok2bEdT
30144Please respect copyright.PENANAHXgUgxokHh
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.30144Please respect copyright.PENANAtvfWY8xseG
30144Please respect copyright.PENANAl0ZOtinqcu
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.30144Please respect copyright.PENANAXoMFq37q8p
30144Please respect copyright.PENANAZVoGQTwb8H
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.30144Please respect copyright.PENANAFzzXp4SfOb
30144Please respect copyright.PENANAJdolK0MfLg
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAwY41Il0g61
30144Please respect copyright.PENANAj6grw0BMhK
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANATRbVXT5bZw
30144Please respect copyright.PENANAmOLNOL2pwC
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.30144Please respect copyright.PENANA3x8JKNrDhU
30144Please respect copyright.PENANAb9UprFd1Yl
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.30144Please respect copyright.PENANA4TvbEwgbq8
30144Please respect copyright.PENANA7w1jGvmiAz
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30144Please respect copyright.PENANAVhyBbmoPbn
30144Please respect copyright.PENANAESUF61LC9E
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30144Please respect copyright.PENANA1y0WIQ7pZ8
30144Please respect copyright.PENANA2XgYoe558l
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30144Please respect copyright.PENANAftYoViDebm
30144Please respect copyright.PENANAxZAmSPFcZD
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.30144Please respect copyright.PENANAMuRNhAjF1H
30144Please respect copyright.PENANAMwdhyE20vF
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.30144Please respect copyright.PENANANz18lbScFP
30144Please respect copyright.PENANAFUPVHzYAGY
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.30144Please respect copyright.PENANAa270D2pkaE
30144Please respect copyright.PENANAJs0mQNPpPg
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.30144Please respect copyright.PENANAKIH0YPnKcm
30144Please respect copyright.PENANAUMIFdk0u0X
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAS36HVc9YFH
30144Please respect copyright.PENANAK1GzQKctvd
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAN7vylss77i
30144Please respect copyright.PENANATTlJFh1U2b
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.30144Please respect copyright.PENANAdrHa884UZq
30144Please respect copyright.PENANAyJh2Uc0fs8
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.30144Please respect copyright.PENANA8vxDMDztWw
30144Please respect copyright.PENANAGcgPitwbj5
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAJhdqNAjBzO
30144Please respect copyright.PENANApdBZ4DxgHT
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.30144Please respect copyright.PENANAT5aYSBNSY9
30144Please respect copyright.PENANANMNOOszJKU
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.30144Please respect copyright.PENANArrtbPvuYdh
30144Please respect copyright.PENANAwvD17zDicj
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.30144Please respect copyright.PENANAXJo2PNZRTG
30144Please respect copyright.PENANA99nHdidJOb
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.30144Please respect copyright.PENANA2usYYvas2s
30144Please respect copyright.PENANAtLMDH8TFFt
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30144Please respect copyright.PENANAWwvId2k30n
30144Please respect copyright.PENANAdAZrzyBpLE
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAztPIShPF0T
30144Please respect copyright.PENANAu72tdBYJva
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.30144Please respect copyright.PENANAAp1M3Usmdi
30144Please respect copyright.PENANAsV32GBxQ8Y
"Ustadza." Panggil Rayhan.30144Please respect copyright.PENANApsOLrzLRmH
30144Please respect copyright.PENANA0LMetLYLIs
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.30144Please respect copyright.PENANAfp0cdBToza
30144Please respect copyright.PENANAbTJvKH139I
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAZ3JqFuAiUj
30144Please respect copyright.PENANATxxMPcDqEI
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.30144Please respect copyright.PENANAQlJw90lUJd
30144Please respect copyright.PENANAFGm6ZZR4HO
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAe5S7K7QB3X
30144Please respect copyright.PENANA39g9QgsO1F
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.30144Please respect copyright.PENANAZ8ApmjelLB
30144Please respect copyright.PENANAVZkdwt0gXt
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANA0odHvK2iDN
30144Please respect copyright.PENANAJgyNdUyYxb
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.30144Please respect copyright.PENANAmNlssWLO5P
30144Please respect copyright.PENANANzQl9DpLLk
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."30144Please respect copyright.PENANAOElY35rTqP
30144Please respect copyright.PENANAXRNGTdnArO
Croooottss... Croooottss... Croooottss...30144Please respect copyright.PENANAKZ2iOUsDw2
30144Please respect copyright.PENANAEAzrxqxLzw
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...30144Please respect copyright.PENANASTIvQDzg4F
30144Please respect copyright.PENANAGK2RmxnoHo
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.30144Please respect copyright.PENANAheDSTp6lTD
30144Please respect copyright.PENANATlCHejPOSZ
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.30144Please respect copyright.PENANAsDx6m5KoRR
30144Please respect copyright.PENANAIQMH7KCNQ0
****30144Please respect copyright.PENANAW6jcAQUBVL
30144Please respect copyright.PENANAkTbQcvR388
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.30144Please respect copyright.PENANAjyHTtgtPn8
30144Please respect copyright.PENANACUupPlA3ZU
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.30144Please respect copyright.PENANA5TCoKr3ZDO
30144Please respect copyright.PENANA5bJoVQymTw
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.30144Please respect copyright.PENANA80DzaHd0hD
30144Please respect copyright.PENANA1ndwYUxQkn
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.30144Please respect copyright.PENANABMy03TKcIz
30144Please respect copyright.PENANAZrWA9q25Hn
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.30144Please respect copyright.PENANAZkzBc6JPXN
30144Please respect copyright.PENANA5B3UcHrXY0
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.30144Please respect copyright.PENANAw4JkVuivZl
30144Please respect copyright.PENANATNUVigS46c
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.30144Please respect copyright.PENANAx60GiFmO4o
30144Please respect copyright.PENANAwBOxUdpHXc
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.30144Please respect copyright.PENANAITxqMc13by
30144Please respect copyright.PENANAFqIfV5aldC
"Ini soal kolor ijo."30144Please respect copyright.PENANAP9t2agxFp9
30144Please respect copyright.PENANAIMELvQtY8v
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.30144Please respect copyright.PENANATJDet2z1Gy
30144Please respect copyright.PENANAk6re3gUmEl
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.30144Please respect copyright.PENANA4TYTqZ5zik
30144Please respect copyright.PENANADILjfI9dBC
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.30144Please respect copyright.PENANAejbtOqwLgy
30144Please respect copyright.PENANAj3LtgGUejQ
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAV5JgnQeI3s
30144Please respect copyright.PENANA5W2CeFCl4b
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.30144Please respect copyright.PENANAY7l0XoxS84
30144Please respect copyright.PENANAWWifHk86mm
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.30144Please respect copyright.PENANA4M5UZPNACS
30144Please respect copyright.PENANAksoCEH3AJn
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.30144Please respect copyright.PENANAZgaMHmr4tb
30144Please respect copyright.PENANAV7ZnuQTRRh
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.30144Please respect copyright.PENANA62XRTQbTiB
30144Please respect copyright.PENANA7szhWF4F6f
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.30144Please respect copyright.PENANA6WZahGjoYx
30144Please respect copyright.PENANAkk4SSNzP59
"Siapa?" Kejar mereka serempak.30144Please respect copyright.PENANAZlMrzeA57W
30144Please respect copyright.PENANAhJcY2Nj9Kp
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.30144Please respect copyright.PENANAYSgNE40iz1
30144Please respect copyright.PENANA9GiDdWRImA
*****30144Please respect copyright.PENANACfKjhWwXdw
30144Please respect copyright.PENANAttAkXxnBAJ
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.30144Please respect copyright.PENANACzKJCW52RP
30144Please respect copyright.PENANA9LCt24M9xA
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.30144Please respect copyright.PENANAVEWgusiYZx
30144Please respect copyright.PENANAi64NvzE3uJ
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.30144Please respect copyright.PENANAiCop6jpjQv
30144Please respect copyright.PENANAATJfwuXvp7
Deg... Deg... Deg... 30144Please respect copyright.PENANAVqn6raYeiJ
30144Please respect copyright.PENANAU4sIrsNBll
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.30144Please respect copyright.PENANAMtRqh7C9dq
30144Please respect copyright.PENANAlR35VOKSe3
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.30144Please respect copyright.PENANAExPbMLCghI
30144Please respect copyright.PENANAF95OrQK5Q6
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.30144Please respect copyright.PENANABnV3HmbjzH
30144Please respect copyright.PENANAS5zyK79po0
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.30144Please respect copyright.PENANAcLkADENwOM
30144Please respect copyright.PENANAErWQ36D3A3
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.30144Please respect copyright.PENANAgWVpkw6Fsc
30144Please respect copyright.PENANAj23tSmEI9g
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."30144Please respect copyright.PENANASm2CzVOAyx
30144Please respect copyright.PENANARH0tjZwISz
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.30144Please respect copyright.PENANADVqnQDUNAa
30144Please respect copyright.PENANAP0rnTaHCwT
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.30144Please respect copyright.PENANAIOKrSvLCKW
30144Please respect copyright.PENANAxB95rNAmnT
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.30144Please respect copyright.PENANAXyY8nFhEET
30144Please respect copyright.PENANAMxr8dyQX3G
Bruaaak...30144Please respect copyright.PENANAXUzUcVG0LU
30144Please respect copyright.PENANADIjCXmtz5J
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.30144Please respect copyright.PENANAafyvuqtMQ7
30144Please respect copyright.PENANAMpdVE69Eac
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.30144Please respect copyright.PENANAyeYTJoX1jp
30144Please respect copyright.PENANAPYtKWxcWzg
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.30144Please respect copyright.PENANAptlIiarfnt
30144Please respect copyright.PENANARdtFbMsPCX
Aku tidak takut....30144Please respect copyright.PENANAZcHPr9cFfl
30144Please respect copyright.PENANAugG2rXwsTv
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.30144Please respect copyright.PENANADVyu9WNn94
30144Please respect copyright.PENANAePMBxae22t
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.30144Please respect copyright.PENANA5LzF7niP4s
30144Please respect copyright.PENANArhpPnbR7fE
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.30144Please respect copyright.PENANAcQN7TKjrfW
30144Please respect copyright.PENANAjrw5z7s9mg
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.30144Please respect copyright.PENANA98HGqEGpmH
30144Please respect copyright.PENANA07HWMLVxHZ
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.30144Please respect copyright.PENANAeRnrPOjDWi
30144Please respect copyright.PENANA9TlgsNqF35
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.30144Please respect copyright.PENANArAN2SBrebK
30144Please respect copyright.PENANAmf2Bqa5DsX
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.30144Please respect copyright.PENANAiSaQVePfD8
30144Please respect copyright.PENANACeVRRUasju
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.30144Please respect copyright.PENANAR1miEC6zSg
30144Please respect copyright.PENANA2X1PuN9h6S
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANAQRI50H9ihy
30144Please respect copyright.PENANAoAhhNm43eV
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANA6NhrMpC5UQ
30144Please respect copyright.PENANAqfu1aDRCos
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.30144Please respect copyright.PENANA6AyhxHtIjg
30144Please respect copyright.PENANAcIxJtS0WYU
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.30144Please respect copyright.PENANAxK7FVXebTR
30144Please respect copyright.PENANALhzGdfnY0o
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.30144Please respect copyright.PENANAZhFlfFzbwq
30144Please respect copyright.PENANAoiCRDjORyE
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.30144Please respect copyright.PENANAYuZqUQMxq1
30144Please respect copyright.PENANAoEBgmqxBds
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.30144Please respect copyright.PENANAkl1PcaLPEG
30144Please respect copyright.PENANA9eOez7OlnO
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.30144Please respect copyright.PENANAHGt9XiaPKz
30144Please respect copyright.PENANAazUn7oq46m
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.30144Please respect copyright.PENANA3GrXq77Akl
30144Please respect copyright.PENANAisIFYA0g3o
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAvDUDBc5ei1
30144Please respect copyright.PENANATepjZytGwC
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANA8G3yHr03GD
30144Please respect copyright.PENANAMfZdfwslIi
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANAtyFJRAKZXo
30144Please respect copyright.PENANAcPnA3qxv00
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.30144Please respect copyright.PENANAb79yR4tXyH
30144Please respect copyright.PENANAPOgTNFgbwH
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.30144Please respect copyright.PENANAi4Aw2vYiGz
30144Please respect copyright.PENANAFXd2kwEtZZ
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.30144Please respect copyright.PENANASX3hbQ0dX2
30144Please respect copyright.PENANAEv0xLVQZ7Q
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.30144Please respect copyright.PENANAAmMGzBUvIJ
30144Please respect copyright.PENANASkuxo8ixTk
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANAUlSH6k3SQI
30144Please respect copyright.PENANAVzBgFG25gY
Kraaaak...30144Please respect copyright.PENANAE4zUnqDnDj
30144Please respect copyright.PENANAfnu0hxvxTd
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.30144Please respect copyright.PENANAN84EtNqe6X
30144Please respect copyright.PENANAAXpN5YrH8x
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.30144Please respect copyright.PENANA64E3elyAwG
30144Please respect copyright.PENANAbktnIraEsF
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.30144Please respect copyright.PENANAPMkwDpAd5B
30144Please respect copyright.PENANA5Pjhwr76Mg
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.30144Please respect copyright.PENANAvfJybfdk00
30144Please respect copyright.PENANAqSsZimCgLQ
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANAkXbk5rTHGQ
30144Please respect copyright.PENANAdbArVdJZOa
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.30144Please respect copyright.PENANAZ1Roh8zDQe
30144Please respect copyright.PENANAu8ZDckC7n1
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.30144Please respect copyright.PENANAXn1dupYYFH
30144Please respect copyright.PENANAhxr5S6azl9
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.30144Please respect copyright.PENANAUO3zevijor
30144Please respect copyright.PENANAswTJWBNjyw
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.30144Please respect copyright.PENANARPM6vkivbh
30144Please respect copyright.PENANA1tr7SbN4Nh
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.30144Please respect copyright.PENANAjLKjX5kLx7
30144Please respect copyright.PENANAzMVA7Q5Voe
Buuuk...30144Please respect copyright.PENANAgE22C1bAgw
30144Please respect copyright.PENANArdW4CqtkkD
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.30144Please respect copyright.PENANAK1YzyldOgk
30144Please respect copyright.PENANAoZBlDRAaPB
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.30144Please respect copyright.PENANAs5tIwKfCZL
30144Please respect copyright.PENANAAiFVzm83UH
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.30144Please respect copyright.PENANAQb8griZZsf
30144Please respect copyright.PENANA7JFw0z2VtK
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.30144Please respect copyright.PENANA1oZOxK0vUJ
30144Please respect copyright.PENANANToC5VYhhT
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANAHVTrzKV9iA
30144Please respect copyright.PENANAej6iC2BPy5
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.30144Please respect copyright.PENANAMVGTKL5mjx
30144Please respect copyright.PENANAx5iciFRMDQ
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.30144Please respect copyright.PENANAAdL5BqpR6Z
30144Please respect copyright.PENANAYZ37ZdvZVw
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.30144Please respect copyright.PENANA4NbjgUQRLD
30144Please respect copyright.PENANAqUO19cyYxV
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.30144Please respect copyright.PENANA4R2aIoIrnw
30144Please respect copyright.PENANAq7qT1ghLo0
"Rayhaaaan." Jerit Nico.30144Please respect copyright.PENANAVAMlbMUvVv
30144Please respect copyright.PENANAbzfnHxjr2n
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.30144Please respect copyright.PENANA176zWuwTNc
30144Please respect copyright.PENANAPtqdfp6SwX
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAUPzJbn0xDX
30144Please respect copyright.PENANAFvsq0Ka24T
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.30144Please respect copyright.PENANAWLBn8EIUCs
30144Please respect copyright.PENANA5PHf54Swxk
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.30144Please respect copyright.PENANAg6rmFh6yPT
30144Please respect copyright.PENANAL7DSQamsKh
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.30144Please respect copyright.PENANATaY8p4n3We
30144Please respect copyright.PENANAg9eajIJ2cq
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.30144Please respect copyright.PENANAjpYoW0anXx
30144Please respect copyright.PENANAb5u59woooZ
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.30144Please respect copyright.PENANA08DRFSVp0h
30144Please respect copyright.PENANANQYOoAM6v5
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.30144Please respect copyright.PENANAMU6Ix51R8S
30144Please respect copyright.PENANAjImPPH1BPK
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.30144Please respect copyright.PENANADspjsoj4mK
30144Please respect copyright.PENANAkyN670UBd7
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.30144Please respect copyright.PENANAfI2TUk9Fx7
30144Please respect copyright.PENANAG9hGSjnyAW
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.30144Please respect copyright.PENANANiYxBI0Ijb
30144Please respect copyright.PENANAvoYXNdDNJ6
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.30144Please respect copyright.PENANA8eRbg48hxt
30144Please respect copyright.PENANA3Nw4i6pZM9
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.30144Please respect copyright.PENANARj8Yic6fkC
30144Please respect copyright.PENANAl5Zm7IIO69
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.30144Please respect copyright.PENANATgw8dii5ei
30144Please respect copyright.PENANAtlbe6f3fpr
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.30144Please respect copyright.PENANAZpJPE3de5x
30144Please respect copyright.PENANAGSYjpiLN5m
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.30144Please respect copyright.PENANAvuahpiMFlD
30144Please respect copyright.PENANAu1JFND3bzb
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.30144Please respect copyright.PENANAtCHcMjxath
30144Please respect copyright.PENANAn7Z6b4PnhN
Duaaaarrrr...30144Please respect copyright.PENANAqU0pe9tQMa
30144Please respect copyright.PENANAvorfroJ87I
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.30144Please respect copyright.PENANALGf9VH8IQT
30144Please respect copyright.PENANAMKV7HYZDXp
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.30144Please respect copyright.PENANA67WRDgh2kf
30144Please respect copyright.PENANAYkzUnQPwfx
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.30144Please respect copyright.PENANALJAII3OJIi
30144Please respect copyright.PENANAutoLtY7se5
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.30144Please respect copyright.PENANAZzgURIOkrd
30144Please respect copyright.PENANAQtuDONIb9I
"Mang Burhan!" Jerit mereka.30144Please respect copyright.PENANAqffSANiWoK
30144Please respect copyright.PENANAFNw6s6mtGI
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.30144Please respect copyright.PENANAAh2ui5LBZ8
30144Please respect copyright.PENANAUzzNeb4iCr
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."30144Please respect copyright.PENANAa5ZLv4GHZD
30144Please respect copyright.PENANAqJKUpZEU8z
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.30144Please respect copyright.PENANAYGUJbdfZMZ
30144Please respect copyright.PENANAOpUIcG9NgO
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.30144Please respect copyright.PENANA5nbPiGlSIt
30144Please respect copyright.PENANARD9EUsoDSm
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.30144Please respect copyright.PENANAr4XAZnV3VD
30144Please respect copyright.PENANARrLK57eLJT
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.30144Please respect copyright.PENANAmaIapXSp4E
30144Please respect copyright.PENANA8qHbiipxbi
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.30144Please respect copyright.PENANATfYldlxjor
30144Please respect copyright.PENANAPGm1sRUmC3
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.30144Please respect copyright.PENANAg12IoCPzgM
30144Please respect copyright.PENANAtmhf0idNTJ
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.30144Please respect copyright.PENANAzvecSLtz83
30144Please respect copyright.PENANA900xN5GDhX
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.30144Please respect copyright.PENANA6iLxKSwvAu
30144Please respect copyright.PENANAigDUQQ2UoN
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.30144Please respect copyright.PENANApns11u7PLZ
30144Please respect copyright.PENANApl37iLSXQH
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.30144Please respect copyright.PENANA7898lvGDz3
30144Please respect copyright.PENANABzbiA75oyh
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.30144Please respect copyright.PENANAC4spuba4MC
30144Please respect copyright.PENANA2wNuLxw7Sz
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.30144Please respect copyright.PENANADQ9yZQIlJw
30144Please respect copyright.PENANAgAqrcfNxMz
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.30144Please respect copyright.PENANAWpbhc067y0
30144Please respect copyright.PENANA37uUGnqYau
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.30144Please respect copyright.PENANAMOkoH1GYNP
30144Please respect copyright.PENANA5yjL4DI4l3
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.30144Please respect copyright.PENANAxHU2yB94GO
30144Please respect copyright.PENANAQgetUlp4fi
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.30144Please respect copyright.PENANA0bigLaUaxz
30144Please respect copyright.PENANAMXfiVrDEck
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.30144Please respect copyright.PENANAtddaXUg8f5
30144Please respect copyright.PENANApQQAvmcvx9
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.30144Please respect copyright.PENANAPZtxgq5KKW
30144Please respect copyright.PENANAiv9tfFHTGH
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.30144Please respect copyright.PENANA8RYs62giua
30144Please respect copyright.PENANAqhtpKMa6Cs
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"30144Please respect copyright.PENANAVIsLQlVOfi
30144Please respect copyright.PENANAR4tqYxCJsF
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"30144Please respect copyright.PENANA6PMKpGAvPK
30144Please respect copyright.PENANAiHJcRCIW9c
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"30144Please respect copyright.PENANAlHrBGYkcoR
30144Please respect copyright.PENANA8f7Np1NM4v
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.30144Please respect copyright.PENANAunDcyi1w2f
30144Please respect copyright.PENANAitkeDoqB50
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.30144Please respect copyright.PENANAa5VDjDLbpE
30144Please respect copyright.PENANAWzLpUNXgP5
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"30144Please respect copyright.PENANAn17trrAGUs
30144Please respect copyright.PENANAY3mLa5RTOk
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.30144Please respect copyright.PENANAu7j59ldYUf
30144Please respect copyright.PENANAFqsH055FMJ
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."30144Please respect copyright.PENANAqWo4ZlRZM7
30144Please respect copyright.PENANArLYyGkYQJu
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.30144Please respect copyright.PENANAIFsW2gN4py
30144Please respect copyright.PENANADsIbYQRX17
"Terimakasih Mbah!"30144Please respect copyright.PENANAq3p0TADAAr
30144Please respect copyright.PENANA3x3ttJed3N
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.30144Please respect copyright.PENANAvv1sBDmCqn
30144Please respect copyright.PENANA8XXP3NFUt8
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.30144Please respect copyright.PENANArn2MxT4aMF
30144Please respect copyright.PENANAQZRW082hIS
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.30144Please respect copyright.PENANASsKj8fmB7A
30144Please respect copyright.PENANAPtysdqE0bw
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.30144Please respect copyright.PENANAqJ63jwyopn