Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.28447Please respect copyright.PENANAYvkMVK5PKe
28447Please respect copyright.PENANAFXwXPVngoS
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.28447Please respect copyright.PENANAYwFTnYyFsm
28447Please respect copyright.PENANAi4oLI1yVJ8
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.28447Please respect copyright.PENANABRnzvnXslQ
28447Please respect copyright.PENANAYRQ0033EuX
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.28447Please respect copyright.PENANAiUV0Jpy3nm
28447Please respect copyright.PENANANZRdkAhRf0
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.28447Please respect copyright.PENANAvttEybkfPo
28447Please respect copyright.PENANAoVRWkc3sSM
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.28447Please respect copyright.PENANActep1dNpS3
28447Please respect copyright.PENANACy44e7ApE6
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.28447Please respect copyright.PENANABTyack3xie
28447Please respect copyright.PENANAW0EKoYObX0
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.28447Please respect copyright.PENANASEaZJ6jqCY
28447Please respect copyright.PENANAc3YkbDXwfj
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.28447Please respect copyright.PENANAodyVIc5RCf
28447Please respect copyright.PENANA9XvvoxnBOE
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.28447Please respect copyright.PENANAAfjdniZlD3
28447Please respect copyright.PENANAnbl8xaryfa
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.28447Please respect copyright.PENANAVfLb4Q8mEW
28447Please respect copyright.PENANALOy2cSHKtP
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.28447Please respect copyright.PENANA4GqPWvE3uF
28447Please respect copyright.PENANABnsoCSGE7L
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.28447Please respect copyright.PENANAaiSBpGfJIv
28447Please respect copyright.PENANAh71qpxrk9G
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.28447Please respect copyright.PENANAcoePh5Kdh1
28447Please respect copyright.PENANAmnLBkavK0b
"Siap Kak."28447Please respect copyright.PENANAQOIC4R0a1p
28447Please respect copyright.PENANAzXpjL4HWND
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.28447Please respect copyright.PENANA12NbQVoXR0
28447Please respect copyright.PENANAsWbAUaWCL4
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.28447Please respect copyright.PENANAQTntA7Mkin
28447Please respect copyright.PENANA1JYDBCMmyY
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAo9njoYF99H
28447Please respect copyright.PENANATjuJi81UbC
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.28447Please respect copyright.PENANA9VQQ2eslyj
28447Please respect copyright.PENANA8pnenU3gN1
*****28447Please respect copyright.PENANAW3o5DVWmvS
28447Please respect copyright.PENANAXEFpDpedCM
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.28447Please respect copyright.PENANAqr5oOksmuJ
28447Please respect copyright.PENANAaDaDcRL3OB
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.28447Please respect copyright.PENANAUR3eDXvoxw
28447Please respect copyright.PENANAVIkry43kPg
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.28447Please respect copyright.PENANAiPFLMJKdrp
28447Please respect copyright.PENANAHMSZuTJu1l
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.28447Please respect copyright.PENANAgst3EasCut
28447Please respect copyright.PENANA4FoTIVrM5c
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAce1kIX5JI6
28447Please respect copyright.PENANAelaaU7c02m
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAnuBOYrM40K
28447Please respect copyright.PENANAZA3xpxntCJ
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.28447Please respect copyright.PENANAFbAALwzJto
28447Please respect copyright.PENANAPqbcGCmSh9
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.28447Please respect copyright.PENANA2nu9LEHk5d
28447Please respect copyright.PENANA91Z9jRAtGP
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.28447Please respect copyright.PENANAlFjMh7gZUa
28447Please respect copyright.PENANAUAnQEyUzih
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.28447Please respect copyright.PENANAco539Da52T
28447Please respect copyright.PENANAL7rB6Y0Pf4
Ya... 28447Please respect copyright.PENANA4xTNfPzm4J
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.28447Please respect copyright.PENANAL4peqrK49z
28447Please respect copyright.PENANAXYjwRr7I1t
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.28447Please respect copyright.PENANAxajIFJYbXA
28447Please respect copyright.PENANAUuK2ncOhn5
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAS2gPeg3rOh
28447Please respect copyright.PENANA6TzFhXzIOj
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAWViBU9yN0e
28447Please respect copyright.PENANA7V8ONZyvkA
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAa0UulDLpOS
28447Please respect copyright.PENANAlbgt61WFSO
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.28447Please respect copyright.PENANAtq6jmSEcUr
28447Please respect copyright.PENANAntetwXEMFi
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAPvtEZE67ZN
28447Please respect copyright.PENANAGYA8DzfaiJ
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.28447Please respect copyright.PENANAffA8PNlgNV
28447Please respect copyright.PENANAGLjxNT71By
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAqiFxkYQAaW
28447Please respect copyright.PENANAkvVJP3NyHM
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.28447Please respect copyright.PENANAM0unF16iWI
28447Please respect copyright.PENANAvNABrDa0R5
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.28447Please respect copyright.PENANA5CQSE4wdsy
28447Please respect copyright.PENANAp5BaFSfD51
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.28447Please respect copyright.PENANAfbavaYhezG
28447Please respect copyright.PENANA8U0j93hTaE
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAyEpdCNwZ6A
28447Please respect copyright.PENANAmj01M1IaWw
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.28447Please respect copyright.PENANAAxjcgIlhLG
28447Please respect copyright.PENANA6Cq8uudQuZ
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.28447Please respect copyright.PENANAyBl4HNqppl
28447Please respect copyright.PENANAFSc0WZdVzM
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAtLv0bxkbDl
28447Please respect copyright.PENANA3FcsHiHce6
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 28447Please respect copyright.PENANApxxPbHS4ss
28447Please respect copyright.PENANA5nZg0hIhUo
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.28447Please respect copyright.PENANAoLhqDjbh8v
28447Please respect copyright.PENANAqtuIVTzm1x
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.28447Please respect copyright.PENANALG3eauNEO7
28447Please respect copyright.PENANApQwHjDsTtC
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.28447Please respect copyright.PENANA5xUbXs3zGt
28447Please respect copyright.PENANAnvfPBIlXs5
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.28447Please respect copyright.PENANAyOjP6a43Ex
28447Please respect copyright.PENANAM4NqyznnuU
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAML7XnN3SXY
28447Please respect copyright.PENANAcmprLdk3wT
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAeiGjgPGtvS
28447Please respect copyright.PENANAsRvUuqns8X
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.28447Please respect copyright.PENANA8ZuQ7biIee
28447Please respect copyright.PENANAmVtIqnicVz
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.28447Please respect copyright.PENANA9e13hOykqJ
28447Please respect copyright.PENANAVlnJSBkTAX
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANABAzArpcYl9
28447Please respect copyright.PENANAVNpHLphz21
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.28447Please respect copyright.PENANALWxaViJDz6
28447Please respect copyright.PENANARg1xCXd29N
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANApWbT7ns5hA
28447Please respect copyright.PENANANIFAvM1ytY
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.28447Please respect copyright.PENANA2y4lGshfCK
28447Please respect copyright.PENANAwhkDTdHZ0U
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.28447Please respect copyright.PENANAsN5KwE1b3Y
28447Please respect copyright.PENANAkJMTOAoNGt
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.28447Please respect copyright.PENANANaQpLoyr1W
28447Please respect copyright.PENANAqxBunIXKEI
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.28447Please respect copyright.PENANAIcuS0y9aXA
28447Please respect copyright.PENANA3hJEcuMqEo
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.28447Please respect copyright.PENANA1jHC2dDCsx
28447Please respect copyright.PENANAZ86amgI0H2
Creetss... Creetss... Creetss...28447Please respect copyright.PENANAcf4JMXQccI
28447Please respect copyright.PENANAopaDZQ6I4E
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAs0WAEG9G6k
28447Please respect copyright.PENANAwLKZjfO5pX
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAGi1WaYKpPs
28447Please respect copyright.PENANAO4rQ7B5eY0
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.28447Please respect copyright.PENANAfKi69ryOKK
28447Please respect copyright.PENANAVjgT3c3JIL
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.28447Please respect copyright.PENANACh26PpLJEH
28447Please respect copyright.PENANASD1N9WoZtt
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.28447Please respect copyright.PENANAvIjFxCVsxa
28447Please respect copyright.PENANAKIz22e6agt
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.28447Please respect copyright.PENANAlFSv5AMyrK
28447Please respect copyright.PENANAMVOrSl41e5
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.28447Please respect copyright.PENANAh84qS5tUIT
28447Please respect copyright.PENANAKGrihY16aF
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.28447Please respect copyright.PENANAYNOIp5IVSn
28447Please respect copyright.PENANAGgh1kdbDyz
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.28447Please respect copyright.PENANA8cWDnqAzPf
28447Please respect copyright.PENANAwqlAR2Re4D
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAeKiX1POIMc
28447Please respect copyright.PENANAheRJ3rSadK
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAbdQiytnXhe
28447Please respect copyright.PENANA5uz4gdqmJa
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.28447Please respect copyright.PENANA8tnrbw6fx7
28447Please respect copyright.PENANA2VH0TjRl1F
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.28447Please respect copyright.PENANAMmXZpQJqFS
28447Please respect copyright.PENANAa2Dahxk7Ch
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28447Please respect copyright.PENANAMHkvcz8lZS
28447Please respect copyright.PENANACumFZTaQ27
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28447Please respect copyright.PENANAutHDPWKVbt
28447Please respect copyright.PENANAwChPmz7DO4
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28447Please respect copyright.PENANA9uicnyIdyy
28447Please respect copyright.PENANAjx5D8FuSjB
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.28447Please respect copyright.PENANAf7VanSlxDG
28447Please respect copyright.PENANAabW4SEeE4W
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.28447Please respect copyright.PENANAPOEzHnlo5n
28447Please respect copyright.PENANAnmQxz8jGJm
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.28447Please respect copyright.PENANA6wi0xphGyH
28447Please respect copyright.PENANAo1i7ruJceJ
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.28447Please respect copyright.PENANA91cuo5XXV9
28447Please respect copyright.PENANA1KiL97H2Qo
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAwTUK6ZrqzQ
28447Please respect copyright.PENANAtG3Ha5Hmzs
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.28447Please respect copyright.PENANA9DJPMXeAsw
28447Please respect copyright.PENANAiLsGDz9loj
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.28447Please respect copyright.PENANAz5gvf7UdGb
28447Please respect copyright.PENANAcNCwRPRXUA
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.28447Please respect copyright.PENANAgibyEr8NrL
28447Please respect copyright.PENANAXXWmYuKPod
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANA9yNbTEMdii
28447Please respect copyright.PENANA5eqnLARr3O
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.28447Please respect copyright.PENANAz5NigGjZCt
28447Please respect copyright.PENANABoDrEzvfx4
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.28447Please respect copyright.PENANAPN0QVcWRwC
28447Please respect copyright.PENANAGZCCmZz5XP
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.28447Please respect copyright.PENANAUmmc8abJEr
28447Please respect copyright.PENANArDqehutkd5
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.28447Please respect copyright.PENANAyxAmchkdyt
28447Please respect copyright.PENANAuxVdOQhpES
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28447Please respect copyright.PENANAc3pfI4v9WA
28447Please respect copyright.PENANASpN7mcLTTs
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAXT9Tr3MPfI
28447Please respect copyright.PENANA2rl06a9LvW
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.28447Please respect copyright.PENANA6jDnuXjNbE
28447Please respect copyright.PENANA2igV5Sgy6V
"Ustadza." Panggil Rayhan.28447Please respect copyright.PENANADFigbVOZWA
28447Please respect copyright.PENANAcH17FBoaNX
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.28447Please respect copyright.PENANAEwsHM12j74
28447Please respect copyright.PENANAlRngbYHoii
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAfg7gUX3ICH
28447Please respect copyright.PENANAIIAaUTuniE
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.28447Please respect copyright.PENANAm9P268qssq
28447Please respect copyright.PENANAl8KOSrkmse
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAIjkwWLqkCI
28447Please respect copyright.PENANAOQe1ddD9W9
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.28447Please respect copyright.PENANAXMdsMdMrpy
28447Please respect copyright.PENANAo0IaluxpUu
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAZTvyciInDc
28447Please respect copyright.PENANAfHtAhmkrwT
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.28447Please respect copyright.PENANAuGubJyuBOG
28447Please respect copyright.PENANAfsFkIRbZ2D
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."28447Please respect copyright.PENANAXmy1dsChqb
28447Please respect copyright.PENANAWN5Sa6OeWj
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28447Please respect copyright.PENANAZTrJRLe8ZB
28447Please respect copyright.PENANAOCfTt2axIW
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...28447Please respect copyright.PENANAVLuLe2uZ45
28447Please respect copyright.PENANA2pTdfFtqZA
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.28447Please respect copyright.PENANAqXbqqL25in
28447Please respect copyright.PENANAJLTqB81bwe
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.28447Please respect copyright.PENANAMnC67cpInU
28447Please respect copyright.PENANAu8TE0ZoE0y
****28447Please respect copyright.PENANAn3faTiu9gY
28447Please respect copyright.PENANA3JXY9cVtjw
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.28447Please respect copyright.PENANATN9r7aQ9p0
28447Please respect copyright.PENANAkJgnkb4PxY
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.28447Please respect copyright.PENANAxQyBkxpdzE
28447Please respect copyright.PENANAFRJyV8mQ5g
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.28447Please respect copyright.PENANAXugN2Oq86k
28447Please respect copyright.PENANARlajhAGYAu
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.28447Please respect copyright.PENANAImU5Ik5qqM
28447Please respect copyright.PENANAHrwJF8EhYO
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.28447Please respect copyright.PENANAm3re6asfMG
28447Please respect copyright.PENANAdZsUtweP8Y
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.28447Please respect copyright.PENANAPGyqY0mUYF
28447Please respect copyright.PENANAvrwaa0CQMQ
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.28447Please respect copyright.PENANAsSUm5T7dgR
28447Please respect copyright.PENANAyC52e7d8Oi
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.28447Please respect copyright.PENANAtl6IVEz2zc
28447Please respect copyright.PENANA82yk6XWpF5
"Ini soal kolor ijo."28447Please respect copyright.PENANA0vF5mLVF0v
28447Please respect copyright.PENANAIGkBAMcEWv
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.28447Please respect copyright.PENANAOH1Ib4CskZ
28447Please respect copyright.PENANAKfaQirIRIK
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.28447Please respect copyright.PENANAU5Z3xnzX8P
28447Please respect copyright.PENANAK6fqehhqkN
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.28447Please respect copyright.PENANA6QgvtpiOWh
28447Please respect copyright.PENANAsDiCgpVnf0
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAjfx9wqUrXS
28447Please respect copyright.PENANATrJ9forTft
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.28447Please respect copyright.PENANAltUc2CGM0k
28447Please respect copyright.PENANAa3rxJVfNad
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.28447Please respect copyright.PENANATTEtFANbve
28447Please respect copyright.PENANA3DjNH0XAWL
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.28447Please respect copyright.PENANAPP2mq81Byb
28447Please respect copyright.PENANArXdKbSDK4b
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.28447Please respect copyright.PENANADHUOGCMq3s
28447Please respect copyright.PENANAYkgQk75qDQ
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.28447Please respect copyright.PENANAf6KqMLTexT
28447Please respect copyright.PENANAwWQ98jthvl
"Siapa?" Kejar mereka serempak.28447Please respect copyright.PENANAj9cVaZezZi
28447Please respect copyright.PENANA6BOxkXoLT4
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.28447Please respect copyright.PENANAHeXa3mCcTf
28447Please respect copyright.PENANASBCfhceaQH
*****28447Please respect copyright.PENANAUCHvmr1dXQ
28447Please respect copyright.PENANAODfdavXklz
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.28447Please respect copyright.PENANAfDGfhRZ7Zk
28447Please respect copyright.PENANAzX5WPPUAmW
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.28447Please respect copyright.PENANAgxKf2XVELQ
28447Please respect copyright.PENANAtiFWBfKuOh
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.28447Please respect copyright.PENANAFRu1fpGkGP
28447Please respect copyright.PENANA7KHbuPXmum
Deg... Deg... Deg... 28447Please respect copyright.PENANAYZV7OoZOzL
28447Please respect copyright.PENANAThcEJKA9i2
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.28447Please respect copyright.PENANA9DFXGfE3R3
28447Please respect copyright.PENANAk1X1Fix2QQ
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.28447Please respect copyright.PENANALgc6TufR2C
28447Please respect copyright.PENANAYR00c2W0tN
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.28447Please respect copyright.PENANAynBOgNoJZr
28447Please respect copyright.PENANAyLM10gFrl9
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.28447Please respect copyright.PENANAiE1AfV4Da3
28447Please respect copyright.PENANASdUNFdtmjE
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.28447Please respect copyright.PENANAYeHlOYrX50
28447Please respect copyright.PENANAg8RfGhWeMP
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."28447Please respect copyright.PENANA9sm31OLmV4
28447Please respect copyright.PENANAu80tDy31zv
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.28447Please respect copyright.PENANAjU82ywQ1rT
28447Please respect copyright.PENANAiy5GHkg52v
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.28447Please respect copyright.PENANAUg1petSAJu
28447Please respect copyright.PENANAZ7xrgxPooK
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.28447Please respect copyright.PENANAgER7E4uSh2
28447Please respect copyright.PENANAkJiwGfxxKe
Bruaaak...28447Please respect copyright.PENANAY9FhhwU9M1
28447Please respect copyright.PENANAKopgOKOHgJ
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.28447Please respect copyright.PENANAVbgzkcj7GH
28447Please respect copyright.PENANAx9myY8bDN3
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.28447Please respect copyright.PENANAL3AiZ6iE0Q
28447Please respect copyright.PENANAHOWgh5qkRt
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.28447Please respect copyright.PENANAO4DfE5ip6v
28447Please respect copyright.PENANA7DmOVUjUJI
Aku tidak takut....28447Please respect copyright.PENANAlbZd0ulqSj
28447Please respect copyright.PENANAzkKvv7ejB5
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.28447Please respect copyright.PENANAvbQ4yOqbfc
28447Please respect copyright.PENANAHDSYDzKBbs
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.28447Please respect copyright.PENANA2y7HwmeuEb
28447Please respect copyright.PENANAAqS6JwYcMj
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.28447Please respect copyright.PENANAy49aObm3Dz
28447Please respect copyright.PENANAIyquXEhVIr
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.28447Please respect copyright.PENANAlxhMPhHUwf
28447Please respect copyright.PENANA1pUAyklFtH
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.28447Please respect copyright.PENANASeprxEmUpN
28447Please respect copyright.PENANAffiFh7yqMX
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAyRMUtwf8fz
28447Please respect copyright.PENANA4PBUgH9Uhm
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.28447Please respect copyright.PENANApPZKkTBUKa
28447Please respect copyright.PENANAIBxfucgWFU
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.28447Please respect copyright.PENANAynXSmxUQWr
28447Please respect copyright.PENANAkfgeqrxjsy
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANA5z26SVnfkc
28447Please respect copyright.PENANAKarCAQVxGU
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANAowe7DErgW4
28447Please respect copyright.PENANAcGgisEorp8
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.28447Please respect copyright.PENANACGuE49JVuP
28447Please respect copyright.PENANAjrH5VSvdiR
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.28447Please respect copyright.PENANApVJckdBm9f
28447Please respect copyright.PENANAmiSDL88PV7
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.28447Please respect copyright.PENANAfZBDVGe14A
28447Please respect copyright.PENANAYV2vfH1UQn
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.28447Please respect copyright.PENANASLhzYsNms5
28447Please respect copyright.PENANAs6yF70LqHT
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.28447Please respect copyright.PENANALH9h0Qme3m
28447Please respect copyright.PENANA3aY0XodmKt
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.28447Please respect copyright.PENANAnanmkVQ600
28447Please respect copyright.PENANAmUx34v2wCA
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAMOE9sxfQ0f
28447Please respect copyright.PENANAvRExTJ5hgZ
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAhadn74vIxe
28447Please respect copyright.PENANATAFqaLXRol
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANAQVkOPMkH5a
28447Please respect copyright.PENANA4n9VYaNhrS
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANADPqhhtIGNK
28447Please respect copyright.PENANAC1XL42xkT6
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.28447Please respect copyright.PENANAaB2NeTKdzj
28447Please respect copyright.PENANAxsppy0oHwv
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.28447Please respect copyright.PENANASKd1Mnbpu5
28447Please respect copyright.PENANANhwbeGVUGT
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.28447Please respect copyright.PENANAiDtwxVLuXw
28447Please respect copyright.PENANAfttmwahEC4
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.28447Please respect copyright.PENANAEHUoAKF2G8
28447Please respect copyright.PENANAimUwDHA49j
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANACqlYC3wsYQ
28447Please respect copyright.PENANAzOoZlXwkDH
Kraaaak...28447Please respect copyright.PENANAetaOpZbqiS
28447Please respect copyright.PENANAsVbl5KxPm6
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.28447Please respect copyright.PENANAa5s87qrXRs
28447Please respect copyright.PENANAS0OTSUP4lf
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.28447Please respect copyright.PENANAmkcEpxg5pA
28447Please respect copyright.PENANAKSyOCOmwBI
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.28447Please respect copyright.PENANArh4Jcv4yY4
28447Please respect copyright.PENANAbA0tHVCFE0
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.28447Please respect copyright.PENANAIZX7tgZEN4
28447Please respect copyright.PENANAIgD522U5BU
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANAGVGNo8GJLs
28447Please respect copyright.PENANAi1XIoggeR0
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.28447Please respect copyright.PENANAdNKk7MrTiE
28447Please respect copyright.PENANA1u9yWs2Xdu
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.28447Please respect copyright.PENANA53HJZ7B6cF
28447Please respect copyright.PENANAOVviKoVtpv
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.28447Please respect copyright.PENANAMVHKubFdQM
28447Please respect copyright.PENANAoK0QRejyxM
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.28447Please respect copyright.PENANA7pDUC8h4Rx
28447Please respect copyright.PENANAsIh8SQ5z9T
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.28447Please respect copyright.PENANAcGxm3wTohp
28447Please respect copyright.PENANArv3a8omB2Y
Buuuk...28447Please respect copyright.PENANArEAT0kERzR
28447Please respect copyright.PENANA3IP9hUtgA7
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.28447Please respect copyright.PENANAAadiESvrxF
28447Please respect copyright.PENANAtPUZ1PWHDo
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.28447Please respect copyright.PENANAkez2NbgL3p
28447Please respect copyright.PENANAlETORwbma0
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.28447Please respect copyright.PENANAED0mPyH3GL
28447Please respect copyright.PENANAZ9wpOvObqb
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.28447Please respect copyright.PENANAq9o2wSnIFH
28447Please respect copyright.PENANAiaGzDhhwEH
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANA7XUq0fteAX
28447Please respect copyright.PENANAytvZdpZMCf
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.28447Please respect copyright.PENANAw4d8NWZUo8
28447Please respect copyright.PENANAdfzL3DBKKj
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.28447Please respect copyright.PENANADeYXbgY3Iw
28447Please respect copyright.PENANASdDbCAU0uV
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.28447Please respect copyright.PENANA61fMfgIDbI
28447Please respect copyright.PENANACdIbgShYZn
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.28447Please respect copyright.PENANAkcBCEAeeUo
28447Please respect copyright.PENANAnN08nfTMZB
"Rayhaaaan." Jerit Nico.28447Please respect copyright.PENANAG2b4Dbd7pN
28447Please respect copyright.PENANADRhUG0NnGu
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.28447Please respect copyright.PENANACPYi3NvOem
28447Please respect copyright.PENANABP0PTxQAtM
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAxezUlvU6Bg
28447Please respect copyright.PENANAvrWihALez0
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.28447Please respect copyright.PENANAzs8Qoooh4o
28447Please respect copyright.PENANAN2AhQdvUlt
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.28447Please respect copyright.PENANAAT1xxo1Lcr
28447Please respect copyright.PENANAx4vhVRiKV4
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.28447Please respect copyright.PENANA8UU5g7PJSY
28447Please respect copyright.PENANA3ZIXK4U6lC
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.28447Please respect copyright.PENANABI6Qf7PHkY
28447Please respect copyright.PENANAsku0leIQjU
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.28447Please respect copyright.PENANAS9H0V6PaHQ
28447Please respect copyright.PENANAXAwsGhl5fh
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.28447Please respect copyright.PENANAwF8EvZjbcf
28447Please respect copyright.PENANArTvmjHjd1C
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAfEHxtYMfcb
28447Please respect copyright.PENANA67HfZ3AJH9
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.28447Please respect copyright.PENANAn6TD4XhaaF
28447Please respect copyright.PENANA1epSGARaVC
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.28447Please respect copyright.PENANACQ688CsyDf
28447Please respect copyright.PENANAKSEmGyflEx
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.28447Please respect copyright.PENANAdv5iIEQnOm
28447Please respect copyright.PENANAGu6a6wdm5P
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.28447Please respect copyright.PENANA7VyMe5GLAw
28447Please respect copyright.PENANAf94j2fLy7n
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.28447Please respect copyright.PENANATf66OOYsi2
28447Please respect copyright.PENANAMG4pjmwwwW
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.28447Please respect copyright.PENANAH0vW2pJCM5
28447Please respect copyright.PENANAhT52vOEchu
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.28447Please respect copyright.PENANA2vF0jih8eN
28447Please respect copyright.PENANAhBGIpS2961
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.28447Please respect copyright.PENANAOt6buzrpEb
28447Please respect copyright.PENANA5ucSZeuAPD
Duaaaarrrr...28447Please respect copyright.PENANAFYl5euIp6M
28447Please respect copyright.PENANAfoCZAakKvC
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.28447Please respect copyright.PENANAKZ3GuE6YYE
28447Please respect copyright.PENANAdnAnR7qfMf
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.28447Please respect copyright.PENANA7dS1Bopa0w
28447Please respect copyright.PENANAOXzTpqzmRq
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.28447Please respect copyright.PENANAjdNyoYGkFc
28447Please respect copyright.PENANAkegEZpDvbu
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.28447Please respect copyright.PENANAgg4JuhQDQ7
28447Please respect copyright.PENANA75YvaHm2Gr
"Mang Burhan!" Jerit mereka.28447Please respect copyright.PENANAHAvDN9cBbl
28447Please respect copyright.PENANAljwNrJdrwZ
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.28447Please respect copyright.PENANAFMOXmNiVHz
28447Please respect copyright.PENANA1P22GzHpPV
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."28447Please respect copyright.PENANAnwj8CHJt2t
28447Please respect copyright.PENANAdW6fU5qNYW
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.28447Please respect copyright.PENANAiuN8Jw5X8y
28447Please respect copyright.PENANAGSVFgk6XTR
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.28447Please respect copyright.PENANA2Ax5wNVVUY
28447Please respect copyright.PENANAOIgivKGtGr
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.28447Please respect copyright.PENANA3clIg3dCVc
28447Please respect copyright.PENANAzr260oJS8P
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.28447Please respect copyright.PENANAM3y475bZZj
28447Please respect copyright.PENANAwUeGi9RAPQ
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.28447Please respect copyright.PENANACGtHDSzNZe
28447Please respect copyright.PENANAXeeU5wsx2Q
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.28447Please respect copyright.PENANA1dDMEHZfFz
28447Please respect copyright.PENANAYmI223seE0
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.28447Please respect copyright.PENANAcN2fdqVG1w
28447Please respect copyright.PENANAyraVST39b4
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.28447Please respect copyright.PENANAdST4QPeuxE
28447Please respect copyright.PENANAwntNWV1rQF
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.28447Please respect copyright.PENANAwwG7KSF5tT
28447Please respect copyright.PENANAYhkRM0wQSg
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.28447Please respect copyright.PENANAzOVGVMA2nB
28447Please respect copyright.PENANAL39ypAdL5F
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.28447Please respect copyright.PENANAPdCDyQ2OfO
28447Please respect copyright.PENANAxsSinr16YQ
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.28447Please respect copyright.PENANA03aHdLQvA0
28447Please respect copyright.PENANAxTl3lnPCKs
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.28447Please respect copyright.PENANAtRwHw9HRLy
28447Please respect copyright.PENANA9r1AryIUAl
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.28447Please respect copyright.PENANA6RwQ9przxA
28447Please respect copyright.PENANA9YOqdYyGXm
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.28447Please respect copyright.PENANAsmQgKBK2ev
28447Please respect copyright.PENANAHVMNqTSv6o
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.28447Please respect copyright.PENANA0ENfeVFmHp
28447Please respect copyright.PENANAxxfjNYppeX
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.28447Please respect copyright.PENANAhCjo1aaF0W
28447Please respect copyright.PENANAKHefFwOiJ2
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.28447Please respect copyright.PENANAOrOUOYesBF
28447Please respect copyright.PENANATWAZ7xA17j
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.28447Please respect copyright.PENANAyCQBDGljsb
28447Please respect copyright.PENANAo1WHH9lU9u
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"28447Please respect copyright.PENANAQkp9MthPZ6
28447Please respect copyright.PENANAvtv1bP8oZh
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"28447Please respect copyright.PENANAw2zbV0pIIq
28447Please respect copyright.PENANA0gwA44JXLD
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"28447Please respect copyright.PENANAK5x8CcI1Se
28447Please respect copyright.PENANA2HaEw79WYD
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.28447Please respect copyright.PENANAkcDj2xGluB
28447Please respect copyright.PENANAbUoMaanrDD
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.28447Please respect copyright.PENANAUI0w77O0kW
28447Please respect copyright.PENANAHdbt0sRRzN
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"28447Please respect copyright.PENANAS03qN65un5
28447Please respect copyright.PENANAfP3ujWAf9p
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.28447Please respect copyright.PENANAoe385eCPGF
28447Please respect copyright.PENANAH5rMJkXF0r
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."28447Please respect copyright.PENANAIwVDRhr6wr
28447Please respect copyright.PENANAV3odYC64Lp
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.28447Please respect copyright.PENANA8g03aDsnfZ
28447Please respect copyright.PENANAyrqs0JLkht
"Terimakasih Mbah!"28447Please respect copyright.PENANAh12CPNrpux
28447Please respect copyright.PENANAnWGDDsGUaC
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.28447Please respect copyright.PENANAYA6tbMdAjU
28447Please respect copyright.PENANAZnbEuO3u2P
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.28447Please respect copyright.PENANAJcWkWjWm1y
28447Please respect copyright.PENANA2ywBBS8iiL
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.28447Please respect copyright.PENANAxgmJoLGWpr
28447Please respect copyright.PENANAZ6L8LFPRph
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.28447Please respect copyright.PENANAEDTm85fB8d