Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.29311Please respect copyright.PENANAoxkvP0LJhl
29311Please respect copyright.PENANAVZmzBwTYc5
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.29311Please respect copyright.PENANANIKDhIZ5ai
29311Please respect copyright.PENANAqZSIxp5HjD
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.29311Please respect copyright.PENANAMn2Gwxllcc
29311Please respect copyright.PENANArH3WBFDldk
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.29311Please respect copyright.PENANAx08T2EnXrU
29311Please respect copyright.PENANAtZD8bbg1YO
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.29311Please respect copyright.PENANAmxauKJ7IMF
29311Please respect copyright.PENANAE3haylzOb1
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.29311Please respect copyright.PENANAAPAUAwpEeD
29311Please respect copyright.PENANAx3AXkS7ZkL
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.29311Please respect copyright.PENANAgi6zV2wjxk
29311Please respect copyright.PENANA9iLuEhEsDx
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.29311Please respect copyright.PENANACz1r57g21W
29311Please respect copyright.PENANAs73mYM0Uss
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.29311Please respect copyright.PENANA5yCS7FfHFt
29311Please respect copyright.PENANAod4PGaHtbl
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.29311Please respect copyright.PENANAklb0iPq4Dq
29311Please respect copyright.PENANAOL7ITgPDcT
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.29311Please respect copyright.PENANAGRUTpzqL6y
29311Please respect copyright.PENANAYuJ3SQcJDj
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.29311Please respect copyright.PENANApTzIu65v3b
29311Please respect copyright.PENANA24vQKQiSXb
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.29311Please respect copyright.PENANAO0c1CUyb4u
29311Please respect copyright.PENANAP7hYQIQxv6
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.29311Please respect copyright.PENANAzgvUM90uII
29311Please respect copyright.PENANA9cmjWIgdVY
"Siap Kak."29311Please respect copyright.PENANA8LuP1ARMCb
29311Please respect copyright.PENANAdS5779rJoW
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.29311Please respect copyright.PENANAX1kWGLv4Nr
29311Please respect copyright.PENANAVwxq0zWmCw
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.29311Please respect copyright.PENANACu4R6VOd6d
29311Please respect copyright.PENANAJ2uT1KA6ml
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAngRuzC0h33
29311Please respect copyright.PENANAxX4z7wI6sk
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.29311Please respect copyright.PENANACGQl88AGEI
29311Please respect copyright.PENANANHXmFMp9f2
*****29311Please respect copyright.PENANAb4vYVM56C3
29311Please respect copyright.PENANASWy5F6CsmR
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.29311Please respect copyright.PENANAl7S4GINJ4Z
29311Please respect copyright.PENANAez4xDyQtVt
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.29311Please respect copyright.PENANAKETqXSrvrr
29311Please respect copyright.PENANAtxhmvzmDRN
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.29311Please respect copyright.PENANACphnT2Xa3e
29311Please respect copyright.PENANA5U8M58vHWK
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.29311Please respect copyright.PENANAJL8EyQnoPp
29311Please respect copyright.PENANAp2umeLpF7J
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAuKZ1fSIC7r
29311Please respect copyright.PENANAhlA46wt9oI
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANA4OxznnTipA
29311Please respect copyright.PENANApMtkhFdib6
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.29311Please respect copyright.PENANAs8D9KewqpZ
29311Please respect copyright.PENANAc1kz77jtB0
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.29311Please respect copyright.PENANAqROuiNvgGR
29311Please respect copyright.PENANAm2xTdTmsy0
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.29311Please respect copyright.PENANArzhO9nzuG6
29311Please respect copyright.PENANABwtgcCQgMt
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.29311Please respect copyright.PENANAlGuQnq4MEi
29311Please respect copyright.PENANAllFDQqqvs4
Ya... 29311Please respect copyright.PENANAEM7ZEK1Rd4
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.29311Please respect copyright.PENANAoGm2GncTit
29311Please respect copyright.PENANAuyXnTwRxqt
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.29311Please respect copyright.PENANACZ5G826lfV
29311Please respect copyright.PENANAU8HxXkwCWU
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANA3RhPm4Xw7M
29311Please respect copyright.PENANAIV98j7MPRI
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAUuiSV6u1Ys
29311Please respect copyright.PENANAiDnkGRcUIg
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAJb82LRfTvA
29311Please respect copyright.PENANABaN5b12i9t
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.29311Please respect copyright.PENANArktH7cgXKj
29311Please respect copyright.PENANAx1jmRPH0z5
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANA9rb8UECeMy
29311Please respect copyright.PENANA8gMJDApXKv
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.29311Please respect copyright.PENANAUsyxgAb1BR
29311Please respect copyright.PENANA4UI1tKcZa4
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.29311Please respect copyright.PENANA0Oa1uL9yUv
29311Please respect copyright.PENANA5yPmK2pFsW
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.29311Please respect copyright.PENANA22ksVKCDk9
29311Please respect copyright.PENANAkWst3Yjo7X
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.29311Please respect copyright.PENANA8BrJ5VTEch
29311Please respect copyright.PENANACzgc73j5mz
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.29311Please respect copyright.PENANAdD9JA6KqYj
29311Please respect copyright.PENANAmPShDBjYRR
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAO9uIYdXJV5
29311Please respect copyright.PENANApzcpZMyvs4
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.29311Please respect copyright.PENANAYZTzbd6uNn
29311Please respect copyright.PENANALuCzrx3uZJ
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.29311Please respect copyright.PENANAknXxwSaeXw
29311Please respect copyright.PENANA88kYrUelkT
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.29311Please respect copyright.PENANASBvQRvYICL
29311Please respect copyright.PENANA5QPKMaz6u1
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 29311Please respect copyright.PENANAzLfMobPFaJ
29311Please respect copyright.PENANApx7ImxIy11
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.29311Please respect copyright.PENANA9YhUXdi14O
29311Please respect copyright.PENANABsmCGwduVQ
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.29311Please respect copyright.PENANAUDz5FjdmVU
29311Please respect copyright.PENANAyFsTRuPluN
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAIdO7gTV86Q
29311Please respect copyright.PENANAW9CWfbP6Cc
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.29311Please respect copyright.PENANAJcMB5SP0eF
29311Please respect copyright.PENANAkk8lRTzcii
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAzHloHe5hTE
29311Please respect copyright.PENANAF2Z9aHJRTp
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAmNidvcHgXP
29311Please respect copyright.PENANApbpYZaRmYQ
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.29311Please respect copyright.PENANAUuBBHCmgBT
29311Please respect copyright.PENANAJzJcVvzmAU
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.29311Please respect copyright.PENANAOwq5mc79R8
29311Please respect copyright.PENANACfwcxewFJN
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAPC13ugVEy0
29311Please respect copyright.PENANAWLnvRk8wMw
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.29311Please respect copyright.PENANAf77mVsYrgb
29311Please respect copyright.PENANA0tWciGrehB
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAwSKUlwCwL6
29311Please respect copyright.PENANAhbSDuXg474
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.29311Please respect copyright.PENANAd8W2eFt9vL
29311Please respect copyright.PENANAdHNc9U6B7L
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.29311Please respect copyright.PENANAByvb3gvnV4
29311Please respect copyright.PENANATx3MKYjFie
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.29311Please respect copyright.PENANA9jC52hXCon
29311Please respect copyright.PENANAiyJTYifDq6
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.29311Please respect copyright.PENANAD42PxBUV6B
29311Please respect copyright.PENANA0iD7zx0TjX
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.29311Please respect copyright.PENANA96cqI2ovlB
29311Please respect copyright.PENANAkPWDp5RHbO
Creetss... Creetss... Creetss...29311Please respect copyright.PENANAEM5J7bRAFe
29311Please respect copyright.PENANA1klL5zSB09
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAVIyL2SDYkm
29311Please respect copyright.PENANAi44nIhkfuG
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAesbFmhJDer
29311Please respect copyright.PENANAFXBwwyeIVt
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.29311Please respect copyright.PENANAroJEwWtvLy
29311Please respect copyright.PENANAGSqL6A7DgB
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAbb2VZmuWix
29311Please respect copyright.PENANAXDlyzZifsK
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.29311Please respect copyright.PENANAns5s0Kn9aG
29311Please respect copyright.PENANADGjeqKbvNN
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.29311Please respect copyright.PENANAfm2oC8wdap
29311Please respect copyright.PENANA9NVNqISWKE
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.29311Please respect copyright.PENANAU1WGkOCwYv
29311Please respect copyright.PENANA1bgWYjqF7J
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.29311Please respect copyright.PENANA34r6pMmtmN
29311Please respect copyright.PENANAsQcW4JmRy0
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.29311Please respect copyright.PENANAr0H90HGnlc
29311Please respect copyright.PENANAQRXtQp0WxD
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAFq5HWdfP5L
29311Please respect copyright.PENANADbjVPgt6Wf
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAwzh9n5jItR
29311Please respect copyright.PENANAHhJZUeGnN0
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.29311Please respect copyright.PENANAeGM1BqcFj1
29311Please respect copyright.PENANAB5Cv1GnGSx
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.29311Please respect copyright.PENANAHe3nhwpncR
29311Please respect copyright.PENANAEhbtllL2PT
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29311Please respect copyright.PENANARtlplNbarn
29311Please respect copyright.PENANAMjm4kRFLp0
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29311Please respect copyright.PENANAgXP6Vp234Q
29311Please respect copyright.PENANAwdTtuIwfN2
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29311Please respect copyright.PENANAIXaJn1YJJE
29311Please respect copyright.PENANAF5NMFTkqfm
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.29311Please respect copyright.PENANAEpq1f8otEb
29311Please respect copyright.PENANAneYDVSXAcH
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.29311Please respect copyright.PENANAbS1xEPmoKz
29311Please respect copyright.PENANAQjOWcNt9TS
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.29311Please respect copyright.PENANAQAL3dQ6Ugo
29311Please respect copyright.PENANAtjyMO87wz8
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.29311Please respect copyright.PENANAARnDEgHKY2
29311Please respect copyright.PENANAPW9XSMd3Ty
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAQSi4n3IiN0
29311Please respect copyright.PENANAVgcCgMJjve
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAqiQ3abK3TZ
29311Please respect copyright.PENANAMWuCbHVMk3
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.29311Please respect copyright.PENANALdZYfbTe4f
29311Please respect copyright.PENANAri6iLdK9H8
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.29311Please respect copyright.PENANA9pWDWejAus
29311Please respect copyright.PENANAObg6MHaVUy
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAd6kQJFgbVs
29311Please respect copyright.PENANAQHNwxHB6zp
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.29311Please respect copyright.PENANAr0gVMAqUeU
29311Please respect copyright.PENANA8pklCFnLEG
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.29311Please respect copyright.PENANAn8Z9Oo5lmX
29311Please respect copyright.PENANAmwl0owMBwe
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.29311Please respect copyright.PENANAY7ydI0b8EA
29311Please respect copyright.PENANAj6Cx11V68q
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.29311Please respect copyright.PENANAey5wYdBG8x
29311Please respect copyright.PENANAfBO3IZUF3S
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29311Please respect copyright.PENANAb2ClLd0mwB
29311Please respect copyright.PENANA7DRMkiXbnj
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.29311Please respect copyright.PENANA9ozTNFvDbU
29311Please respect copyright.PENANAAlkHMBV9Ag
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.29311Please respect copyright.PENANAniUqXdU0nY
29311Please respect copyright.PENANATb5awVoVtW
"Ustadza." Panggil Rayhan.29311Please respect copyright.PENANA26n9ABNZWg
29311Please respect copyright.PENANAjEciOe6mZv
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.29311Please respect copyright.PENANAYvfGvKCkvI
29311Please respect copyright.PENANA7pwEJfwSVy
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAzi2mx8ejmz
29311Please respect copyright.PENANAjBPfLodNpd
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.29311Please respect copyright.PENANAvwdaIdlWNO
29311Please respect copyright.PENANAjLxR1Wt3x1
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANA5cv8bqQvaU
29311Please respect copyright.PENANAFLCiTFBY5n
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.29311Please respect copyright.PENANAdbWRWQT26K
29311Please respect copyright.PENANA9b368hhI5x
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAPVz2rxOh9K
29311Please respect copyright.PENANABddHf5IMEF
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.29311Please respect copyright.PENANAj39D4gZo1Q
29311Please respect copyright.PENANAqwHeU29LL7
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."29311Please respect copyright.PENANAnuVA96OZdk
29311Please respect copyright.PENANAzBmwx7OrT3
Croooottss... Croooottss... Croooottss...29311Please respect copyright.PENANA7Kqh5egm0P
29311Please respect copyright.PENANACbgjGftrZB
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...29311Please respect copyright.PENANAfMhXNzP9je
29311Please respect copyright.PENANAGrGaCgu7fD
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.29311Please respect copyright.PENANA4Ya2IA5Jhr
29311Please respect copyright.PENANAyUPlw5u9Nz
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.29311Please respect copyright.PENANARnTo1lVbPV
29311Please respect copyright.PENANAsKu6F366ff
****29311Please respect copyright.PENANAKnCbLVT18j
29311Please respect copyright.PENANArWv9BqPN0z
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.29311Please respect copyright.PENANACJiHg0OpPT
29311Please respect copyright.PENANAfySlzBr2sa
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.29311Please respect copyright.PENANAML5u5YXJuW
29311Please respect copyright.PENANAhZvywBg0TK
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.29311Please respect copyright.PENANAw3bBtz3AJl
29311Please respect copyright.PENANAXj62WHmxSX
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.29311Please respect copyright.PENANA1GbxLlmQzj
29311Please respect copyright.PENANAOEmo7XBYT3
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.29311Please respect copyright.PENANAmfiyfQIgDT
29311Please respect copyright.PENANAQ8Qp6ieuuZ
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.29311Please respect copyright.PENANAdpDm9DynPq
29311Please respect copyright.PENANAk4g5VHurRd
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.29311Please respect copyright.PENANAfCeoJ8A2Gn
29311Please respect copyright.PENANAZdqNmEg7TB
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.29311Please respect copyright.PENANAY9KydUwxwv
29311Please respect copyright.PENANAPAyHYhLuTH
"Ini soal kolor ijo."29311Please respect copyright.PENANAdPgM9j9ID9
29311Please respect copyright.PENANABZb4qNKtwT
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.29311Please respect copyright.PENANAkaGf0I50KA
29311Please respect copyright.PENANAaUegWwFWDN
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.29311Please respect copyright.PENANAUWD2zCYRPG
29311Please respect copyright.PENANAa5Oqmo40O8
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.29311Please respect copyright.PENANAScaQdBwkbz
29311Please respect copyright.PENANAqt21sClSug
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAjYPjlyYcQS
29311Please respect copyright.PENANAO35xyh6Zt9
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.29311Please respect copyright.PENANAmB6KU9HbBZ
29311Please respect copyright.PENANALToqQ1da7c
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.29311Please respect copyright.PENANAMow7CFHuhh
29311Please respect copyright.PENANACHJGNCnJX1
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.29311Please respect copyright.PENANAZ2iNGKj0nV
29311Please respect copyright.PENANA5DQbMjlpRY
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.29311Please respect copyright.PENANA6yTyOmI824
29311Please respect copyright.PENANAsMpkNIVImq
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.29311Please respect copyright.PENANApzGREFHjVw
29311Please respect copyright.PENANAjaCVT72rRt
"Siapa?" Kejar mereka serempak.29311Please respect copyright.PENANAps1hdWanx7
29311Please respect copyright.PENANAhs1UQ9Ucmf
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.29311Please respect copyright.PENANAuVPI9qk4rU
29311Please respect copyright.PENANAWgAhfK69qA
*****29311Please respect copyright.PENANAMkV7BQxvfy
29311Please respect copyright.PENANASC7xzbNdIq
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.29311Please respect copyright.PENANAtOy18E9zwW
29311Please respect copyright.PENANA9zKFnwM7GS
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.29311Please respect copyright.PENANAKwoJTsEDzP
29311Please respect copyright.PENANAQei4zZXjrY
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.29311Please respect copyright.PENANAa3sV1fueG9
29311Please respect copyright.PENANAGj3QY5Dzlk
Deg... Deg... Deg... 29311Please respect copyright.PENANAQj9HpBL79d
29311Please respect copyright.PENANAnjJhaasGIi
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.29311Please respect copyright.PENANAQQ0zAFh6xt
29311Please respect copyright.PENANAGOu23PYspV
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.29311Please respect copyright.PENANAMRtUjLk5H9
29311Please respect copyright.PENANARV4VZWyEBw
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.29311Please respect copyright.PENANAsr7p1T7yEW
29311Please respect copyright.PENANAwmFgF36Kg8
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.29311Please respect copyright.PENANAvLqZXmO7jO
29311Please respect copyright.PENANA9ZmYW3bcKb
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.29311Please respect copyright.PENANA6RskcLyi4K
29311Please respect copyright.PENANA4F3zEI5peR
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."29311Please respect copyright.PENANADTYWoa3t2A
29311Please respect copyright.PENANAobuhuto8eM
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.29311Please respect copyright.PENANAAznRRoDgBf
29311Please respect copyright.PENANAx8kVs1L8qe
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.29311Please respect copyright.PENANAhNLbm1otV0
29311Please respect copyright.PENANACCdPWGfJm9
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.29311Please respect copyright.PENANA5jgLOnmwX4
29311Please respect copyright.PENANALZVEcvdILJ
Bruaaak...29311Please respect copyright.PENANAW9OJed4aNo
29311Please respect copyright.PENANAb9GbP5BHwZ
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.29311Please respect copyright.PENANADsbp7vhjB2
29311Please respect copyright.PENANAiziX3zcqFR
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.29311Please respect copyright.PENANAHSw6CmL4CG
29311Please respect copyright.PENANAQ16y3mmEPn
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.29311Please respect copyright.PENANAXSD5n1fxP6
29311Please respect copyright.PENANAjbUaXDSlN9
Aku tidak takut....29311Please respect copyright.PENANAbqUAN2Cp2v
29311Please respect copyright.PENANAxAvOIaZVqj
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.29311Please respect copyright.PENANAAmCWN9HtpI
29311Please respect copyright.PENANAsdoO0xkeoo
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.29311Please respect copyright.PENANA7ubTgZKzUd
29311Please respect copyright.PENANAq8eSzBmUo6
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.29311Please respect copyright.PENANAorkqdjJZTc
29311Please respect copyright.PENANAdtOP8BxELE
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.29311Please respect copyright.PENANAQ9Eml48zxP
29311Please respect copyright.PENANA8MJQssgmsF
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.29311Please respect copyright.PENANAIIggZbr53w
29311Please respect copyright.PENANAnV6p0A24qq
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.29311Please respect copyright.PENANA4PdcveO1AZ
29311Please respect copyright.PENANAXvwiTcQaNc
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.29311Please respect copyright.PENANAZuTFDANYA8
29311Please respect copyright.PENANA6ucaUJU4QL
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.29311Please respect copyright.PENANAwqCSXSqLKO
29311Please respect copyright.PENANAhE5zPE64o3
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANAtSuJ2MlHcv
29311Please respect copyright.PENANAXDJ0jbOlTD
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANA7oeNjEaReC
29311Please respect copyright.PENANAYwqb61p3zJ
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.29311Please respect copyright.PENANAWQnLR4fGXZ
29311Please respect copyright.PENANAikC6eZqqbg
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.29311Please respect copyright.PENANAPM70h0lzSK
29311Please respect copyright.PENANAcEQvVozDj5
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.29311Please respect copyright.PENANACxoCidFJYf
29311Please respect copyright.PENANAvZifzuVSbl
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.29311Please respect copyright.PENANARjit4RM3IS
29311Please respect copyright.PENANARktxeOkHrx
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.29311Please respect copyright.PENANAzph8N6519r
29311Please respect copyright.PENANABrCVFDBPiq
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.29311Please respect copyright.PENANANOui3ZAK8F
29311Please respect copyright.PENANA4CAr0jKYwQ
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAIBLmUuaqID
29311Please respect copyright.PENANAwY2KMaf2Tq
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAB0w5HFXJpj
29311Please respect copyright.PENANAx393v3wy9P
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANAPeUoLqhg26
29311Please respect copyright.PENANAAPEXmRqqtQ
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANALvom97RZOa
29311Please respect copyright.PENANAVyoj3N1maR
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.29311Please respect copyright.PENANAsguU4j9zsi
29311Please respect copyright.PENANAB35CjXRdtS
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.29311Please respect copyright.PENANAAbNp34pEF0
29311Please respect copyright.PENANAANeXwskA1g
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.29311Please respect copyright.PENANAvMiWzirXus
29311Please respect copyright.PENANAvhHLPwxu38
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.29311Please respect copyright.PENANAqK43ASglhD
29311Please respect copyright.PENANAwPB3OSiFwS
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANApijo2mTUqp
29311Please respect copyright.PENANAgkxNLJuy4E
Kraaaak...29311Please respect copyright.PENANAkqRDPgxXpL
29311Please respect copyright.PENANAd2OhvWSbDj
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.29311Please respect copyright.PENANADgWim1qmzV
29311Please respect copyright.PENANA8tLSkl0CUV
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.29311Please respect copyright.PENANAdb552k7WO1
29311Please respect copyright.PENANAwmTLQJH5z2
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.29311Please respect copyright.PENANAvDpEwZn6jq
29311Please respect copyright.PENANASA8oG1QNki
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.29311Please respect copyright.PENANAW3DPbrmuDP
29311Please respect copyright.PENANANnLhzEJDPL
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANA06GYtbRQm9
29311Please respect copyright.PENANACg3bkuxpf4
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.29311Please respect copyright.PENANA6Q4RrvmNeu
29311Please respect copyright.PENANAQN75pCDF1Q
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.29311Please respect copyright.PENANAEwYy7oH6jD
29311Please respect copyright.PENANALr0Krff4Td
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.29311Please respect copyright.PENANAA58QReFoud
29311Please respect copyright.PENANAy2ha5wepBA
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.29311Please respect copyright.PENANAWKsczb4Krh
29311Please respect copyright.PENANAYP5ivOZ5od
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.29311Please respect copyright.PENANACy8M9dGpH3
29311Please respect copyright.PENANAAQNFa1xs68
Buuuk...29311Please respect copyright.PENANAKWNByQnOla
29311Please respect copyright.PENANAQYufUo2Gsk
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.29311Please respect copyright.PENANAhriJYaR1l5
29311Please respect copyright.PENANAgqvDQBGh42
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.29311Please respect copyright.PENANAqGDJCfwJuM
29311Please respect copyright.PENANAFFjOA69Iko
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.29311Please respect copyright.PENANAPEsGK7fhPb
29311Please respect copyright.PENANA97Pjpb5sU5
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.29311Please respect copyright.PENANAHtyU0oohHj
29311Please respect copyright.PENANAgfGfwt2vd7
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANAwoH3x9dTf7
29311Please respect copyright.PENANAhw9q2zh24O
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.29311Please respect copyright.PENANAztE9OTqEgS
29311Please respect copyright.PENANAvUYjwBhTHL
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.29311Please respect copyright.PENANAA5LcTDF1Mo
29311Please respect copyright.PENANAfEUylukFSy
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.29311Please respect copyright.PENANAQga8OpY2ua
29311Please respect copyright.PENANACmeXjmA3SL
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.29311Please respect copyright.PENANAZClc6mqEHL
29311Please respect copyright.PENANAgMwfZSUFWf
"Rayhaaaan." Jerit Nico.29311Please respect copyright.PENANAy0Tp7qkVAQ
29311Please respect copyright.PENANAP59GyBxJZw
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.29311Please respect copyright.PENANAlY92RlI7Dt
29311Please respect copyright.PENANAQqN2IC4Jg7
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAt6xqioIRBp
29311Please respect copyright.PENANARr1Jit5IQ1
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.29311Please respect copyright.PENANAKEx1EITSa6
29311Please respect copyright.PENANAJcUwlCuuhT
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.29311Please respect copyright.PENANAUxFR4ScwpD
29311Please respect copyright.PENANAkbLtkZjEGw
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.29311Please respect copyright.PENANAopmNt7LhWN
29311Please respect copyright.PENANATXU9AZ51Xl
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.29311Please respect copyright.PENANAJF8XI0tl9q
29311Please respect copyright.PENANAMmctKZXZd6
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.29311Please respect copyright.PENANASYHkhokVCh
29311Please respect copyright.PENANAgEWgm5IyEY
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.29311Please respect copyright.PENANAQqqcxFV7xv
29311Please respect copyright.PENANA5HGJowHjdV
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.29311Please respect copyright.PENANAvYEw7FDpPg
29311Please respect copyright.PENANAxsilHXgYMN
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.29311Please respect copyright.PENANATbzzUEvDzM
29311Please respect copyright.PENANA919OEfnTah
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.29311Please respect copyright.PENANAe29cmp5N8R
29311Please respect copyright.PENANAKE048PqNrR
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.29311Please respect copyright.PENANACls6aeXBKV
29311Please respect copyright.PENANAnLC4Oi5RLs
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.29311Please respect copyright.PENANAxWDqHqAC0I
29311Please respect copyright.PENANAAom5PU7xk9
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.29311Please respect copyright.PENANAQ48qNyTsa0
29311Please respect copyright.PENANAV00DkXzCQx
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.29311Please respect copyright.PENANABoHqjKw2g7
29311Please respect copyright.PENANATukcgRH2wp
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.29311Please respect copyright.PENANAktQitMncW3
29311Please respect copyright.PENANAgoZLvOFDp7
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.29311Please respect copyright.PENANAPBSy52rexU
29311Please respect copyright.PENANAe3zWCID3x9
Duaaaarrrr...29311Please respect copyright.PENANAAqreAVH2EC
29311Please respect copyright.PENANAgRqxxHFv5q
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.29311Please respect copyright.PENANADxb904GpKK
29311Please respect copyright.PENANAKUVUTJyBBS
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.29311Please respect copyright.PENANAEkWvnhl5yZ
29311Please respect copyright.PENANALNyTHpdQEP
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.29311Please respect copyright.PENANAjZXPdh2B47
29311Please respect copyright.PENANAh8oNmxnCUn
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.29311Please respect copyright.PENANAQSPKEldgJc
29311Please respect copyright.PENANA0gGmqyUUKp
"Mang Burhan!" Jerit mereka.29311Please respect copyright.PENANAD9k51Fa2E1
29311Please respect copyright.PENANAXK4ivZ4fG4
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.29311Please respect copyright.PENANA8eqXvMt9Zt
29311Please respect copyright.PENANA0tyjy3sZSo
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."29311Please respect copyright.PENANAX5m6BD716q
29311Please respect copyright.PENANAKUowcX3daf
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.29311Please respect copyright.PENANAHNgHKuizRj
29311Please respect copyright.PENANA2arQYe2LWS
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.29311Please respect copyright.PENANAQV2uAQkNJ4
29311Please respect copyright.PENANAzn36FK6zNl
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.29311Please respect copyright.PENANAaiPqDO46w9
29311Please respect copyright.PENANAfx325vVsrc
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.29311Please respect copyright.PENANA3rj5Cd9Q0K
29311Please respect copyright.PENANAxw03KLbEFz
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.29311Please respect copyright.PENANAGkJHUvwXGq
29311Please respect copyright.PENANAlYkna0lspw
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.29311Please respect copyright.PENANAgH3Hzm1Qkb
29311Please respect copyright.PENANAg0nSgQjk9z
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.29311Please respect copyright.PENANARm2z4pgmxo
29311Please respect copyright.PENANAoBVSqry43d
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.29311Please respect copyright.PENANAOHLuetSWDH
29311Please respect copyright.PENANAyyDxhWcSM3
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.29311Please respect copyright.PENANARLLbpwPnq3
29311Please respect copyright.PENANAFECzSFvDiC
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.29311Please respect copyright.PENANAFq3Mn9V6er
29311Please respect copyright.PENANAuFoPl9qXSs
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.29311Please respect copyright.PENANAzYz53w5POI
29311Please respect copyright.PENANADQ8lZaWpsZ
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.29311Please respect copyright.PENANA7bcINleYAG
29311Please respect copyright.PENANAyZr90ZrUvE
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.29311Please respect copyright.PENANABUCyBbthMy
29311Please respect copyright.PENANARO76Dydf5E
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.29311Please respect copyright.PENANAGiQ5ydmZTL
29311Please respect copyright.PENANAR0dxqwkNIy
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.29311Please respect copyright.PENANA75QaDShxTc
29311Please respect copyright.PENANAVebRWHtXPO
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.29311Please respect copyright.PENANAWU1MYKJpLh
29311Please respect copyright.PENANASgqsf1MonO
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.29311Please respect copyright.PENANAj85mD7lI7d
29311Please respect copyright.PENANAKZtR3g5YII
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.29311Please respect copyright.PENANAOHnJsfsNuS
29311Please respect copyright.PENANATTK1AtYqk0
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.29311Please respect copyright.PENANATQwEfgUn2n
29311Please respect copyright.PENANAjdQGnYbkz1
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"29311Please respect copyright.PENANAa8pDojD3oH
29311Please respect copyright.PENANA7WTBPLL5Bl
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"29311Please respect copyright.PENANAlnMwYAszVo
29311Please respect copyright.PENANASEXzqyueie
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"29311Please respect copyright.PENANA0KSn1TXjQO
29311Please respect copyright.PENANA1WS6bu9aU6
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.29311Please respect copyright.PENANAcovyWjNgtK
29311Please respect copyright.PENANAm6XMsip2Ho
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.29311Please respect copyright.PENANACMSlW8H7ig
29311Please respect copyright.PENANAa2ALoTXZb4
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"29311Please respect copyright.PENANABdgD6tJvRX
29311Please respect copyright.PENANATIUdSQsj8E
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.29311Please respect copyright.PENANAmJLGrppRsJ
29311Please respect copyright.PENANAa6LGp5yJ1o
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."29311Please respect copyright.PENANARXDjpFHxta
29311Please respect copyright.PENANAsLZoD9SgNu
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.29311Please respect copyright.PENANA6fIpO8s5FH
29311Please respect copyright.PENANAnMDwKzvqHO
"Terimakasih Mbah!"29311Please respect copyright.PENANAEJhFYMHZhq
29311Please respect copyright.PENANAqDH53bcINO
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.29311Please respect copyright.PENANA4bptOeFyP5
29311Please respect copyright.PENANAojuvmNqE6Y
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.29311Please respect copyright.PENANAHT793TzObY
29311Please respect copyright.PENANAwWe0TrsLqE
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.29311Please respect copyright.PENANA2mtPlUKX7E
29311Please respect copyright.PENANAGPfkQNnmc8
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.29311Please respect copyright.PENANA9PGXSFP79E