Tiga hari berlalu begitu saja, sementara Rayhan masih terbaring di rumahnya. Sejenak Rayhan kembali teringat dengan kejadian malam terkutuk yang nyaris merenggut nyawanya. Andai saja saat itu Kakaknya tidak datang menolongnya, mungkin saat ini Rayhan menjadi salah satu penghuni neraka.26029Please respect copyright.PENANAUYBAckMFzV
26029Please respect copyright.PENANAU3uczK9tHw
Pemuda itu tertawa di dalam hatinya, mengingat dirinya yang berencana menjaga Kakaknya, malah sekarang menjadi kebalikannya. Rayhan lupa, kalau Kakaknya pernah bergabung di salah satu perguruan tapak suci, dan pernah juara nasional antar kabupaten.26029Please respect copyright.PENANArvyOTSaJCR
26029Please respect copyright.PENANAQGpO1IJDdK
Rayhan mendesah bosan. Sudah tiga hari ia tidak kemana-mana hingga ia nyaris mati bosan. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Zaskia yang memintanya untuk beristirahat total.26029Please respect copyright.PENANA7qO9clxscO
26029Please respect copyright.PENANAP5HA3IA0Xi
Ketika ia sedang sibuk melamun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan tampak Zaskia masuk sembari membawa sepiring bubur untuknya. Baru melihatnya saja Rayhan sudah merasa eneg. Ia merasa bosan karena sudah tiga hari ini ia di suguhi bubur dan sop.26029Please respect copyright.PENANAIsST7MibZ2
26029Please respect copyright.PENANACo72QVR3h8
"Makan dulu Ray!" Ujar Zaskia sembari meletakan makanan diatas meja belajar Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAeYFcC3IPGB
26029Please respect copyright.PENANAOZMa0iEk7q
Dari belakang Rayhan dapat melihat jelas cetakan celana dalam Zaskia di balik gamis syar'i yang di kenakannya, ketika ia sedikit membungkuk. "Nanti aja Kak!" Jawab Rayhan singkat, ia menggeser posisi tidurnya.26029Please respect copyright.PENANAtg9RAAoFO5
26029Please respect copyright.PENANAVdZOMqUydy
"Kalau kamu gak makan, kapan bisa sembuhnya." Protes Zaskia.26029Please respect copyright.PENANAyzamBFS8Tx
26029Please respect copyright.PENANAOfdLZDgdij
Ia duduk di samping kepala Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Telapak tangannya yang halus menyentuh kening Rayhan, memastikan kondisi Rayhan saat ini. Ia sedikit merasa lega karena panas Rayhan kini telah turun.26029Please respect copyright.PENANA0SyHaRD9vP
26029Please respect copyright.PENANAQft95i9qUr
Masih teringat jelas di ingatan Zaskia ketika Rayhan di cekik dalam kondisi menggantung. Saat itu ia sangat ketakutan hingga kalap. Bahkan ia menangis sepanjang malam, ketika Rayhan harus menginap di rumah sakit. Tapi untunglah, tidak ada luka dalam yang cukup serius.26029Please respect copyright.PENANAGVlQKfQTyF
26029Please respect copyright.PENANAIZ9DqiSdJz
Sebagai Kakak Zaskia merasa gagal menjaga adiknya, membuatnya sangat menyesal, karena keegoisan nya, ia menempatkan Rayhan dalam bahaya.26029Please respect copyright.PENANAJHAfUvBKRR
26029Please respect copyright.PENANAuiKouUhGfx
"Ya nanti aku makan." Ujar Rayhan malas.26029Please respect copyright.PENANAMzv3iiR9Lz
26029Please respect copyright.PENANAKgS31sobpY
Zaskia mengambil piring diatas meja. "Makan sekarang." Perintahnya kepada Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAn3v6MGcsco
26029Please respect copyright.PENANAiJjfbJLbDf
"Masih kenyang Kak."26029Please respect copyright.PENANALoyHb9exnd
26029Please respect copyright.PENANA4hl3u2lASU
"Sedikit saja." Paksa Zaskia.26029Please respect copyright.PENANAdklGw2TCdQ
26029Please respect copyright.PENANApTc2dVUXDY
Kalau sudah seperti ini, Rayhan hanya pasrah menuruti kemauan Kakaknya. Ia menegakkan punggungnya. Zaskia segera menyuapi Rayhan, sesuap demi sesuap.26029Please respect copyright.PENANAU5PdSDOgui
26029Please respect copyright.PENANAnNJIdF1Elz
Melihat perhatian Zaskia kepadanya, tentu saja ada getaran-getaran halus yang merasuki hatinya. Sembari menyabut suapan Zaskia, Rayhan menatap mata bening Zaskia yang begitu teduh, lalu hidungnya, dan tak luput Rayhan memandangi bibir merah Zaskia.26029Please respect copyright.PENANAxF4dIxOj9R
26029Please respect copyright.PENANABLhd5RUYKD
Tidak terasa piring yang di pegang Zaskia telah kosong. Ia meletakan kembali piringnya di atas meja makan.26029Please respect copyright.PENANAg4BlE5zNnF
26029Please respect copyright.PENANALGBYwtxdyw
"Terimakasih ya Kak." Bisik Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAjPZ5HnYICo
26029Please respect copyright.PENANAAPugX7uPq5
Zaskia masih dapat mendengar bisikan Rayhan. "Sama-sama sayang, jangan buat Kakak khawatir lagi." Ujar Zaskia sembari mengucek-ucek rambut adiknya, lalu ia menundukan wajahnya untuk mencium kening Rayhan.26029Please respect copyright.PENANApRhztJZfDJ
26029Please respect copyright.PENANAjucZk6K6rv
Zaskia merenyitkan dahinya ketika mencium aroma tidak sedap dari rambut adiknya.26029Please respect copyright.PENANAS453USgkpM
26029Please respect copyright.PENANAMmJkbaIxa9
"Kamu sudah berapa hari gak mandi?" Tanya Zaskia menyelidik.26029Please respect copyright.PENANAy5SidE7iGD
26029Please respect copyright.PENANAiR3hg13RTS
Rayhan menyeringai masam. "Baru tiga hari Kak." Jawab Rayhan polos, sementara Zaskia tampak terkejut mendengar ucapan Adiknya. Pantas saja Zaskia mencium bauk apek. Ternyata itu aroma tubuh Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAXKG3HiQbid
26029Please respect copyright.PENANAhBLLKUnhF3
"Astaghfirullah Ray!"26029Please respect copyright.PENANAAgkWOo1AKE
26029Please respect copyright.PENANADIBAAo7rRI
"Kakak kan tau, kaki Ray masih sakit." Ujar Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAvl5u98vmUL
26029Please respect copyright.PENANAAM6yYdHoiZ
Zaskia yang tadinya ingin marah kini ia malah tertawa kasihan melihat Adiknya. Bahkan hanya sekedar untuk mandi saja Rayhan tidak bisa.26029Please respect copyright.PENANAUa1BvThna3
26029Please respect copyright.PENANADQkvy1lToY
"Biar Kakak yang mandikan kamu." Usul Zaskia.26029Please respect copyright.PENANASseAs4rbiW
26029Please respect copyright.PENANAz1upjz5F66
"Eh..."26029Please respect copyright.PENANAkSwewZ50Ng
26029Please respect copyright.PENANAQKzPFxjKhc
"Gak usah membantah." Ucap Zaskia memasang wajah galak.26029Please respect copyright.PENANADOwdrfmSMc
26029Please respect copyright.PENANALb9LUZBaIm
Sebenarnya Rayhan malu kalau harus di mandikan oleh Kakaknya. Mengingat usia Rayhan saat ini yang sudah dewasa, tapi karena tidak ingin membuat Kakaknya mengamuk, akhirnya Rayhan memilih pasrah.26029Please respect copyright.PENANAa4Jzwi6Eb0
26029Please respect copyright.PENANAVqzFgDoq7i
Zaskia segera membantu adiknya untuk berdiri. Dengan bersusah paya akhirnya Rayhan bisa berdiri dengan merangkul pundak Kakaknya. Sebenarnya Rayhan merasa kasihan, mengingat tubuhnya lebih besar dari pada Kakaknya. Tapi Zaskia tetap memaksa.26029Please respect copyright.PENANAjxTd1hza0S
26029Please respect copyright.PENANA1Q2H3dxxvW
Setibanya di dalam kamar mandi, Zaskia segera menutup pintu kamar mandi seakan takut kalau ada orang lain yang melihat. Tentu saja dengan tertutupnya pintu kamar mandi, membuat mereka terlihat semakin intim.26029Please respect copyright.PENANAcUDtfVpVyr
26029Please respect copyright.PENANAmDNd5ArK3Z
Di dalam kamar mandi Rayhan duduk di bangku plastik berukuran kecil.26029Please respect copyright.PENANAtRuBw3cuEK
26029Please respect copyright.PENANAGzB4Vuzmrs
"Bajunya kok gak di lepas." Ujar Zaskia melihat Rayhan yang memakai pakaian lengkap. "Sini biar Kakak yang buka." Zaskia menarik kaos yang di kenakan Rayhan hingga tampak dada bidang Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAygWp6uYUFn
26029Please respect copyright.PENANAlOl6bzGXqg
Saat Zaskia hendak menarik celana pendeknya, Rayhan sempat menahan tangan Kakaknya. Tapi tidak berapa lama karena Zaskia buru-buru melototinya.26029Please respect copyright.PENANAPtYvHzKFvO
26029Please respect copyright.PENANAEYGYZcvy0h
Dengan perlahan celana pendek Rayhan ketarik kebawah, dan pada saat bersamaan Zaskia tersadar dari apa yang ia lakukan saat ini, ketika matanya melihat kontol Rayhan yang berukuran jumbo keluar dari sangkarnya. Untuk beberapa detik tangan Zaskia berhenti menarik celana adiknya.26029Please respect copyright.PENANAXGjGrrQIQ2
26029Please respect copyright.PENANAWxhL1xi0rz
Deg... Deg... Deg...26029Please respect copyright.PENANAN81mdUsKn0
Jantung Zaskia berdebar-debar sanking tegangnya, ia lupa kalau Rayhan kini telah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa. Beberapa detik yang lalu Zaskia masih memandang Rayhan masih seperti anak kecil, tapi kali ini daya tarik seksual yang di miliki Rayhan membuatnya sadar.26029Please respect copyright.PENANAxJbPbD5p0n
26029Please respect copyright.PENANAIoxCfGlU33
"Kok diam Kak?" Tanya Rayhan memasang wajah polos.26029Please respect copyright.PENANAkrKPeKleDV
26029Please respect copyright.PENANAIzNJtkisqj
"Eh iya..." Zaskia tersadar dari lamunannya. "Kok susah sekali buka celana kamu Dek." Ujar Zaskia, dengan suara yang terdengar gemetaran, menandakan kalau saat ini ia tengah gerogi.26029Please respect copyright.PENANADZxtBWPY8T
26029Please respect copyright.PENANAJjirlqsR2T
Di dalam hati Rayhan tersenyum senang, ia berfikir ingin sedikit menggoda Kakak Kandungnya.26029Please respect copyright.PENANAPJTy4oS3xB
26029Please respect copyright.PENANA7lSI0odmhl
Setelah sedikit bersusah paya akhirnya Zaskia berhasil melepas celana adiknya. Ia segera meletakan celana adiknya di dalam keranjang pakaian kotor bersama baju Rayhan. Sejenak Zaskia terdiam membelakangi Rayhan.26029Please respect copyright.PENANADrmp3hVw5y
26029Please respect copyright.PENANA3QuV0fQBhz
Astaghfirullah...26029Please respect copyright.PENANAqmEX8WQWSw
Zaskia memejamkan matanya, menenangkan dirinya yang mendadak gelisah.26029Please respect copyright.PENANAZJXWN8PT4V
26029Please respect copyright.PENANAvQgu7KXahs
Walaupun Rayhan adalah adik kandungnya, tapi tetap saja Rayhan seorang pria dan dia seorang wanita. Seharusnya Zaskia menyadarinya sejak awal sebelum memaksa Rayhan untuk mandi. Tapi sekarang sudah terlambat, ia tidak mungkin meminta Rayhan mandi sendiri, karena kondisi tubuh Rayhan yang masih lemah.26029Please respect copyright.PENANA1aTPxR5my6
26029Please respect copyright.PENANAAwlpOETe0l
"Dia adikku, apa yang salah kalau aku memandikannya? Apa lagi saat ini ia sedang sakit, bukankah sudah menjadi tugasku untuk membantunya? Benar... Kamu tidak salah Zaskia." Lirih Zaskia di dalam hati.26029Please respect copyright.PENANATGIBU0ppCJ
26029Please respect copyright.PENANAoL9wuzNYiK
Setelah merasa tenang, Zaskia kembali berbalik menghadap kearah Rayhan. Dan pada saat bersamaan, matanya kembali tertuju kearah kontol Rayhan.26029Please respect copyright.PENANA77kaqlLh8B
26029Please respect copyright.PENANAGVhClbUT1v
Deg... Deg... Deg...26029Please respect copyright.PENANAIoXVW3dHQV
26029Please respect copyright.PENANApQ0e7ot2Gu
Ya Tuhan... Itu kontol Rayhan? Serius itu kontol adikku? Ya Tuhan... Besar... Besar sekali... Gemuk... Issstt... Ehmmpsss... Kenapa nafasku jadi sesak. Bisik hati Zaskia sembari melihat kontol Rayhan yang manggut-manggut.26029Please respect copyright.PENANAG4Z6xtrrFt
26029Please respect copyright.PENANAjtNMq6KbxN
"Kak... Kakak..." Panggil Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAJBPt03WtXf
26029Please respect copyright.PENANAsJ5E63BG2E
"Eh, iya dek." Zaskia tergagap.26029Please respect copyright.PENANACmVTBuI3ki
26029Please respect copyright.PENANAuhDQG9MzIH
Ia buru-buru mendekati adiknya, dan sebisa mungkin ia tidak melihat kearah tubuh telanjang Rayhan. Ia mendekati bak mandi dari samping tubuh Rayhan sembari mengambil gayung yang ada di dalam bak mandi.26029Please respect copyright.PENANAZaRHPLjLr6
26029Please respect copyright.PENANAxbOaFJokRn
"Kak."26029Please respect copyright.PENANAHjzQ7FlmG8
26029Please respect copyright.PENANA52WTXvqAw4
"I-i-iya Dek."26029Please respect copyright.PENANAWBzq7jphti
26029Please respect copyright.PENANA1VuqqP8eYo
Rayhan mengulum senyum melihat Kak Zaskia yang terlihat sangat tegang. "Anu Kak! Itu bajunya gak di lepas aja Kak, takut nanti basah." Ujar Rayhan mengingatkan Kakaknya. Zaskia menunduk melihat pakaiannya, ujung gamisnya sedikit basah karena menyentuh lantai kamar mandi.26029Please respect copyright.PENANAVOlM2vGTv4
26029Please respect copyright.PENANAEN2QsQunYV
Zaskia yang tengah kalut karena keputusannya ingin memandikan adiknya, tanpa sadar menanggalkan gamisnya dan menyisakan tank top berserta celana legging yang membalut sepasang kaki jenjangnya. Bagi Rayhan bisa milihat Zaskia memakai pakaian saat ini saja sudah cukup, tapi di luar dugaan, Zaskia malah membuka tanktopnya.26029Please respect copyright.PENANATo4Eai4EwP
26029Please respect copyright.PENANAR2FMgzdrBB
Zaskia berjalan santai melewati Rayhan yang terdiam seribu bahasa melihat penampilan Kakaknya yang kini memakai bra berwarna biru muda berbahan spandek.26029Please respect copyright.PENANAkb5AcVfYGf
26029Please respect copyright.PENANA3a1F34pNpg
Ia menggantungkan gamisnya di belakang daun pintu kamar mandi, berikut dengan tanktop miliknya. Dan pemandangan selanjutnya, membuat Rayhan nyaris mati berdiri ketika Zaskia sedikit membungkuk di depannya sembari menarik perlahan celana legging yang ia kenakan.26029Please respect copyright.PENANA65H9D281mq
26029Please respect copyright.PENANAJAHHMvkXnK
Deg... Deg... Deg...26029Please respect copyright.PENANA6qxAqsvey3
26029Please respect copyright.PENANArIQdaZjG7R
Detak jantung Rayhan menjadi tak beraturan, dan nafasnya tampak tersengal-sengal seakan ia baru saja lari meraton. Sedikit demi sedikit celana legging berwarna hitam yang di kenakan Zaskia di tarik lepas, melewati paha mulusnya, lutut, betis hingga akhirnya celana legging itu benar-benar lepas dari kedua kaki jenjangnya.26029Please respect copyright.PENANAmbwuAnSwn2
26029Please respect copyright.PENANApPpdHrh6gJ
Kini di hadapannya Zaskia berdiri membelakanginya hanya memakai satu set dalaman berwarna biru muda yang sedikit menerawang.26029Please respect copyright.PENANAGVhhP7YYJN
26029Please respect copyright.PENANA1bllhZhK5s
Mata Rayhan menjelajahi punggung Zaskia yang putih mulus dan terdapat tali pengait bra. Terus turun menatap pinggang ramping Kakaknya, di bawahnya terlihat sedikit belahan pantat Zaskia yang putih mulus, karena celana dalamnya sedikit ketarik kebawah ketika ia melepas celana legingnya.26029Please respect copyright.PENANATMyq8wwo2f
26029Please respect copyright.PENANAfCbNpyNsYB
Tanpa sadar Rayhan menggenggam kemaluannya, sembari menatap nanar kearah pantat itik Kakaknya yang terlihat sangat kencang dan besar, sungguh sebuah pemandangan terindah yang pernah di lihat Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAx7eMlNSzxM
26029Please respect copyright.PENANAWAOrXxbgLD
Baru beberapa detik Rayhan menatap pantat Kakaknya, tiba-tiba Zaskia memutar tubuhnya.26029Please respect copyright.PENANAs7o9tBy9Ef
26029Please respect copyright.PENANAvMISArtUYX
"Ray." Lirih Zaskia.26029Please respect copyright.PENANAEv7rD7sQkx
26029Please respect copyright.PENANA5ttFf4eaTb
Matanya tertuju kearah kontol Rayhan yang kini telah berdiri sempurna mengancung menghadap kearahnya. Sama seperti Rayhan, yang menatap nanar kearah vagina Zaskia yang terlihat gemuk dan menjiplak di celana dalamnya.26029Please respect copyright.PENANA57DpgTN3DP
26029Please respect copyright.PENANAjLBkmnSd7c
Rayhan mengangkat wajahnya, hingga mata mereka saling menatap selama beberapa detik. Tangan kanan Zaskia mendekap mulutnya, sementara tangan kirinya mengepal tepat diatas gundukan memeknya.26029Please respect copyright.PENANAADAGkf5Kym
26029Please respect copyright.PENANAaeHplPGSPL
"Rayhaaaaaaaaaaaaaaaan....."26029Please respect copyright.PENANAZWC1S0pntA
26029Please respect copyright.PENANAPRId0Fv5kA
*****26029Please respect copyright.PENANAcrCeVcW06M
26029Please respect copyright.PENANA3LcBv4dlOI
Mengingat kejadian tadi pagi, tak henti-hentinya Rayhan ingin tertawa. Ia tidak menyangka kalau Kakaknya sepolos itu. Tetapi walaupun Kakaknya kesal karena termakan omongannya, Zaskia tetap memandikannya, hanya saja Zaskia memakai kembali pakaiannya secara utuh. Alhasil pakaian Zaskia menjadi basah kuyup. Dan selama memandikan Rayhan, Zaskia terlihat sangat gerogi, karena beberapa kali ia harus melihat kontol Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAcyi9u19Fpq
26029Please respect copyright.PENANAA9iQa0X3xU
Rayhan mendesah pelan, rasa bosan kembali menyelimutinya. Ia ingin sekali bisa keluar rumah, berkumpul bersama teman-temannya, bermain sepak bola dan sebagainya., tapi kondisinya saat ini belum memungkinkan.26029Please respect copyright.PENANAWCSwCuQVnE
26029Please respect copyright.PENANA7vC1MONkSW
"Ray!"26029Please respect copyright.PENANAC6n58aug0W
26029Please respect copyright.PENANAvOeTOJVxTB
Rayhan melirik kearah pintu kamarnya. "Iya Kak, ada apa?" Tanya Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAAH8AnhJbkK
26029Please respect copyright.PENANA9FwLTNIHH7
"Ada teman kamu."26029Please respect copyright.PENANAwsfgXxsozg
26029Please respect copyright.PENANAkUm8uql6aS
"Suruh masuk aja Kak."26029Please respect copyright.PENANAkfNA2zvH2M
26029Please respect copyright.PENANAhTCoOfMOD1
Zaskia melihat kebelakang. "Masuk aja, Rayhan belum bisa banyak gerak." Ujar Zaskia memberi tau kepada teman Adiknya.26029Please respect copyright.PENANAAdyvmGXDSr
26029Please respect copyright.PENANAluKm4umuLn
Saat tamunya masuk ke dalam kamarnya, Rayhan tampak sangat terkejut melihat sosok wanita cantik memakai kemeja putih di padu dengan rok berwarna hijau. Ia tersenyum manis menyapa Rayhan.26029Please respect copyright.PENANA77IujyIGIJ
26029Please respect copyright.PENANA4jmHBP7jpa
Selama ia tinggal di pesantren, baru kali ini ia di kunjungi teman wanita. Dan sialnya, ia keburu memberi izin wanita tersebut untuk masuk kedalam kamarnya yang berantakan.26029Please respect copyright.PENANAmiqrQphs8O
26029Please respect copyright.PENANA6QG9aAXCqx
"Cifa?"26029Please respect copyright.PENANAdq5XR1p5or
26029Please respect copyright.PENANAM5fKjVJEOL
"Apa kabar kamu Ray? Udah mendingan?" Tanya Asyifa sembari duduk di kursi belajar Rayhan .26029Please respect copyright.PENANACMM84jabmj
26029Please respect copyright.PENANAPOG8eZdXBV
Dengan bersusah paya Rayhan menegakkan tubuhnya. "Alhamdulillah, udah mulai baikan. Tumben kamu ke sini, ada apa?" Tanya Rayhan penasaran, karena selama ini Asyifa selalu terlihat cuek kepadanya, bahkan beberapa kali Asyifa menatapnya dengan tatapan benci.26029Please respect copyright.PENANAcDaUiGks1E
26029Please respect copyright.PENANASl7OmZR99r
"Jadi aku gak boleh jenguk kamu?"26029Please respect copyright.PENANAWbKngNmRG5
26029Please respect copyright.PENANAusluyU7RJH
"Bukannya begitu, tentu aku senang kamu mau datang ke sini, itu artinya kamu sudah gak marah lagi sama aku." Ujar Rayhan.26029Please respect copyright.PENANADFAWqCwuAq
26029Please respect copyright.PENANAGDO67J1QZ1
Asyifa tersenyum manis. "Yang bilang aku gak marah siapa? Geer..." Celetuk Asyifa, merubah wajah Rayhan yang tadi cerah kini berubah masam.26029Please respect copyright.PENANAXqKjKTXZpt
26029Please respect copyright.PENANAQh6fUKoX16
"Kirain..."26029Please respect copyright.PENANAewz7sq4IN1
26029Please respect copyright.PENANAcqftw7tcU3
"Hihihi..." Tawa renyah Asyifa. "Aku gak akan marah lagi, tapi dengan satu syarat." Ujar Asyifa.26029Please respect copyright.PENANAtqyONsMsao
26029Please respect copyright.PENANAuyvaiv3dv9
"Apa?"26029Please respect copyright.PENANAUFyNkcNnZe
26029Please respect copyright.PENANAWOpgEqWHWT
"Kamu harus cepat sembuh."26029Please respect copyright.PENANA2exHv3Fmep
26029Please respect copyright.PENANAWOmjRuBEZU
Rayhan kembali tersenyum, ia menyodorkan jari kelingkingnya, Asyifa mengaitkan jari kelingking Rayhan dengan jari kelingkingnya sebagai simbol ikrar janji yang mereka ucapkan. Selagi jari kelingking mereka menyatu, mata mereka saling menatap seraya tersenyum.26029Please respect copyright.PENANA6dkgyytXLI
26029Please respect copyright.PENANA80Y8DS9laD
Baik Rayhan maupun Asyifa, mereka berdua dapat merasakan getaran-getaran lembut yang menggetarkan hati mereka. Dan tanpa mereka sadari, virus merah jambu telah menyebar ke hati mereka.26029Please respect copyright.PENANA7qmevlfDD5
26029Please respect copyright.PENANATnzoqjkUXb
"Terimakasih ya Ray!" Lirih Asyifa.26029Please respect copyright.PENANASzN1Q0j1Af
26029Please respect copyright.PENANAyWVHxUuxTy
Rayhan tersenyum lembut. "Sama-sama, oh ya mau sampai kapan jari kita nyatu kayak gini? Bukan muhrim loh." Goda Rayhan, sembari mengedipkan matanya.26029Please respect copyright.PENANAd7WnPLehyH
26029Please respect copyright.PENANA1KjOUC4qPp
Wajah Asyifa mendadak merah merona setelah menyadari kalau jarinya sejak tadi mengikat jari Rayhan, seakan ia tidak rela kalau jari Rayhan terlepas dari jari kelingkingnya. Buru-buru Asyifa membuang jari Rayhan hingga tangan Rayhan terhempas di atas tempat tidur.26029Please respect copyright.PENANA8Ny5o86GMm
26029Please respect copyright.PENANAwfA0WBt0AZ
"Auww..." Rayhan menjerit kecil.26029Please respect copyright.PENANAzlB55Xul36
26029Please respect copyright.PENANAJQtDKXcx0m
"Eh... Ma-maaf!" Asyifa reflek berlutut di samping Rayhan, sembari memegangi tangan Rayhan. "Mana yang sakit Ray?" Tanya Asyifa, ia terlihat begitu panik. Wajah panik Asyifa malah membuat Rayhan tertawa.26029Please respect copyright.PENANAU0RJFC6kaJ
26029Please respect copyright.PENANAWZv6nuLjog
"Hahaha... Kamu lucu sekali Cifa." Ledek Rayhan.26029Please respect copyright.PENANAKDxujTcrEl
26029Please respect copyright.PENANApfdo2QFyv2
Wajah Asyifa terlihat sangat sebal, reflek ia mencubit lengan Rayhan membuat pemuda itu mengasuh kesakitan di selingi tawanya yang terlihat puas setelah berhasil menggoda Asyifa. Begitu juga dengan Asyifa, tanpa ia sadari dirinya pun ikut tertawa lepas. Seakan ia telah lupa kejadian di mana ia hampir kehilangan kesuciannya.26029Please respect copyright.PENANAlRqDuz4pme
*****26029Please respect copyright.PENANAM68l6iMcUY
26029Please respect copyright.PENANAMyx1ugsohh
"Burhan sudah di makamkan Bi?" Tanya Laras yang tengah sibuk melipat pakaian di dalam kamarnya.26029Please respect copyright.PENANAF9BV32DgpX
26029Please respect copyright.PENANAY7MGsJSCxC
KH Umar yang baru saja tiba di rumah setelah dua hari ia terpaksa meninggalkan Istrinya dan tinggal di kediaman Mang Burhan sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan penghormatan terakhirnya kepada beliau. "Sudah Mi, sehabis di otopsi Burhan langsung di makamkan." Jelas KH Umar.26029Please respect copyright.PENANA3R2wuC13Nr
26029Please respect copyright.PENANAd0TK9KRgAD
"Umi benar-benar tidak menyangkah kalau Burhan bisa bertindak sejauh itu." Ujar Hj Laras mengingat betapa baiknya Burhan selama ini terhadap keluarga mereka.26029Please respect copyright.PENANAv4Y9uDLINo
26029Please respect copyright.PENANAdDjzuYt5js
"Begitulah manusia Umi." KH Umar duduk di samping Istrinya. "Tidak pernah puas dengan apa yang di miliki, selalu saja menginginkan lebih dan lebih. Padahal Tuhan sudah memberikan kita yang terbaik yang kita butuhkan saat ini. Andai saja Burhan memiliki harta yang banyak dan Istri cantik, belum tentu Burhan bahagia." Nasehat KH Umar sungguh mengena di hati Laras.26029Please respect copyright.PENANAAsGCD5nsIF
26029Please respect copyright.PENANAV6JntuITfl
Kalau di pikir-pikir, apa yang di katakan KH Umar membuat Laras ikut tersentil. Selama ini ia memiliki kehidupan yang normal, memiliki putra dan putri yang membanggakan. Tetapi semenjak hadirnya Daniel, kehidupan nya berubah derastis. Walaupun di bawah ancaman dan pemerkosaan, tetapi Laras tidak memungkiri kalau dirinya juga menikmati ketika Daniel memperkosa dirinya, bahkan dua malam belakangan ini, ia terus memohon kepada Daniel akan menuntaskan birahinya.26029Please respect copyright.PENANAaip3AaUGFn
26029Please respect copyright.PENANADujW0HiBwp
Mengingat semua itu membuat Laras sangat menyesal. Dari awal dirinya memang salah, seharusnya saat pertama kali Daniel menyentuhnya, ia telah melaporkan perbuatan Daniel. Tapi Laras malah memilih diam.26029Please respect copyright.PENANAQaPTtCKffl
26029Please respect copyright.PENANAInZQ8L8AQN
Dan sekarang Laras seakan kehabisan alasan untuk melaporkan Daniel ke pihak berwajib atas pemerkosaan yang di lakukan Daniel kepadanya.26029Please respect copyright.PENANAqbd2tP2uUS
26029Please respect copyright.PENANAOQ9JeQthmk
"Intinya kita harus selalu mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu insyaallah kita tidak akan tersesat." KH Umar meriah tangan Istrinya, ia menggenggam tangan Istrinya penuh cinta.26029Please respect copyright.PENANAQGLqHn5yWh
26029Please respect copyright.PENANAK4R18szzow
Laras tersenyum tipis, ia tau apa yang di inginkan Suaminya saat ini setelah dua hari tidak bertemu dengannya.26029Please respect copyright.PENANAQVhqc9qvZw
26029Please respect copyright.PENANAdklHyj5NKK
Tanpa di minta Laras menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Kemudian ia berbaring diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. KH Umar yang juga telah telanjang bulat naik keatas tubuh Istrinya. Tidak lupa ia melapaskan doa sebelum meniduri Istirnya.26029Please respect copyright.PENANANJaCyO1NSg
26029Please respect copyright.PENANA01AJcucZOR
Saat proses penetrasi di lakukan KH Umar. Laras merasa sangat hambar. Berulang kali ia teringat bagaimana ketika Daniel yang mengaduk-aduk memeknya, rasanya sangat nikmat dan bikin ketagihan. Berbeda ketika Suaminya yang melakukannya, ia merasa sangat hambar.26029Please respect copyright.PENANAUUDSpyEis5
26029Please respect copyright.PENANAuyiYgUw1at
Maafkan Umi Abi, mungkin Umi salah satu manusia yang tak pandai bersyukur, dan selalu menginginkan lebih dan lebih. Hingga Umi tersesat seperti saat ini.26029Please respect copyright.PENANA90UMVGUAQL
26029Please respect copyright.PENANAD1SBDg28ix
****26029Please respect copyright.PENANAvj5CKmqSAB
26029Please respect copyright.PENANA9JhkDtIezG
26029Please respect copyright.PENANAPjkGmsYXuT
Siang hari di kediaman Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANAZCO5svTMTI
26029Please respect copyright.PENANA5ZMgrQpBe2
Ustadza Dwi terlihat sibuk menyapu teras rumahnya. Dan pada saat bersamaan Pak Imbron yang baru saja selesai membuang sampah lewat di depan rumah Ustadza Dwi. Pria berwajah buruk rupa itu tersenyum menyapa Ustadza Dwi, yang di balas dengan senyuman juga.26029Please respect copyright.PENANACPaMHUzwA0
26029Please respect copyright.PENANAuReRSmUC6d
Masih lekat di ingatan Ustadza Dwi bentuk celana Pak Imbron ketika membantu dirinya memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Semenjak hari itu Ustadza Dwi tak pernah bisa melupakannya, ia selalu terbayang-bayang dengan ukuran kontol Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANAjZYxgWqBjL
26029Please respect copyright.PENANAsbx3Sh41gM
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANAqXi2zyoGUk
26029Please respect copyright.PENANAra8e5b6r9T
Pak Imbron menghentikan langkahnya sejenak. "Waalaikumsalam Bu Ustadza." Balas Pak Imbron, seraya memamerkan gigi kuningnya.26029Please respect copyright.PENANA58oljMpIyD
26029Please respect copyright.PENANA3pJfm7gp7z
"Dari mana Pak?"26029Please respect copyright.PENANAbKnd6Gqpsx
26029Please respect copyright.PENANAGT9xrwM5F5
"Biasa Bu Ustadza habis buang sampah." Jawab Pak Imbron, yang tak pernah bosan memandangi wajah cantik Ustadza Dwi yang siang ini mengenakan gamis syar'i berbahan Balotelli. Di bagian depan gamis berwarna ungu tersebut terdapat resleting, dan ada tali pita berwarna putih di bagian pinggangnya.26029Please respect copyright.PENANAAM47BELZQu
26029Please respect copyright.PENANAhXDBVnL2SA
"Mau mampir dulu Pak." Ajak Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANAU2TaQmbPcC
26029Please respect copyright.PENANAwER0hgiHXQ
"Gak usah Bu Ustadza, takut merepotkan."26029Please respect copyright.PENANAGxKnPcbFM1
26029Please respect copyright.PENANAJCxhFjPhMr
"Kok repot, saya malahan merasa sangat senang kalau Bapak mau mampir ke rumah saya." Bujuk Ustadza Dwi, seakan ia lupa kalau dirinya adalah seorang wanita muslimah yang sangat tidak pantas mengundang pria yang bukan muhrimnya masuk ke dalam rumahnya, ketika suaminya tak berada di rumah.26029Please respect copyright.PENANA1efWaCnffN
26029Please respect copyright.PENANAfeZZ4Wy87F
"Bu Ustadza bisa aja ni."26029Please respect copyright.PENANA1Xd0oG6Vqr
26029Please respect copyright.PENANATgTNTu9M3N
Ustadza Dwi tersenyum simpul. "Bener ni gak mau mampir? Padahal baru mau di bikinin kopi spesial loh." Pancing Ustada Dwi sembari tersenyum penuh arti.26029Please respect copyright.PENANAIt6NFp7JYl
26029Please respect copyright.PENANAkRrpC6Wc34
"Serius ni Bu Ustadza? Wa... Saya udah kangen sekali mencicipi kopi Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron, membuat Ustadza Dwii tertawa renyah mendengarnya. Tapi ia cukup senang karena Pak Imbron akhirnya mau main ke rumahnya.26029Please respect copyright.PENANA3Pd7to9PQ9
26029Please respect copyright.PENANAB6ccK2XvtA
"Hihihi... Pak Imbron bisa aja! Tapi maaf Pak, masuknya lewat belakang aja ya."26029Please respect copyright.PENANAWBpARCiICS
26029Please respect copyright.PENANA8JcNpmv1nW
"Emangnya kenapa Bu Ustadza?"26029Please respect copyright.PENANA0VSzEG9xaN
26029Please respect copyright.PENANA4Y35cDsgwX
"Nanti Bapak juga akan tau." Jawab Ustadza Dwi seraya tersenyum.26029Please respect copyright.PENANAGL3HwycPXX
26029Please respect copyright.PENANAvT3uG9usH6
Walaupun tidak begitu mengerti maksud Ustadza Dwi, Pak Imbron cukup senang bisa bertandang kembali ke rumah Ustadza Dwi. Ia bersiul ringan sembari mengitari rumah Ustadza Dwi. Setibanya di depan pintu belakang rumah Ustadza Dwi, Imbron hendak mengetuk pintu tersebut, tapi baru sekali ketuk, pintu itu terdorong ke dalam.26029Please respect copyright.PENANAFJfqDvIJ55
26029Please respect copyright.PENANAsTLXyHZHnE
Ternyata pintu rumah Ustadza Dwi tidak terkunci, dengan begitu Pak Imbron bisa masuk tanpa menunggu Ustadza Dwi membukakannya.26029Please respect copyright.PENANA8h7QXircKb
26029Please respect copyright.PENANApSEebWNzAD
Baru satu langkah masuk ke dalam rumah, Pak Imbron melihat Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.26029Please respect copyright.PENANAxVFDKQyG1t
26029Please respect copyright.PENANAYZfyou7bkE
"Tunggu di depan ya Pak, saya buatkan dulu."26029Please respect copyright.PENANABKhSMQY10l
26029Please respect copyright.PENANAS5qaseaNFE
"Oh iya Bu Ustadza." Jawab Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANAu7XlkvsrLU
26029Please respect copyright.PENANAdUy6wJdPPa
Ia segera menuju bagian depan rumah Ustadza Dwi, dan duduk di sofa sembari menunggu Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANAQN3Ly3EDnD
26029Please respect copyright.PENANAe0Z7tyykcW
Tidak lama kemudian wanita berparas cantik itu datang sembari membawakan segelas kopi untuknya. Dengan sedikit membungkuk kan badannya, Ustadza Dwi meletakan segelas kopi diatas meja.26029Please respect copyright.PENANAz0FPSt28MP
26029Please respect copyright.PENANAIRQpP9ww9m
"Di minum Pak." Pinta Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANAKPCkydVGbA
26029Please respect copyright.PENANA9tJGdQfZGt
Pak Imbron kembali tersenyum. "Terimakasih banyak Bu Ustadza, saya jadi merepotkan ni." Seloroh Pak Imbron, sembari mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi. "Hmm... Ini nikmat sekali Bu Ustadza." Puji Pak Imbron, membuat Ustadza Dwi sangat senang mendengarnya.26029Please respect copyright.PENANAoCF98btV4l
26029Please respect copyright.PENANAWyZIvybsIq
"Aduh Bapak bisa aja ni!" Ustadza Dwi tersenyum renyah sembari menutup mulutnya. "Suami saya aja gak pernah loh Pak, muji kopi buatan saya." Ujar Ustadza Dwi tersenyum malu.26029Please respect copyright.PENANAHQPpj0ADVu
26029Please respect copyright.PENANASuV7ARX1sO
"Serius Bu Ustadza? Wa... Berarti Pak Ustad tidak ngerti seninya kopi."26029Please respect copyright.PENANAKeVtn0atfx
26029Please respect copyright.PENANAGb5cXiUxoI
"Ya, sepertinya memang begitu."26029Please respect copyright.PENANABaXh3LIorb
26029Please respect copyright.PENANAdZOFotlXTo
"Ini kopinya enak banget loh Bu, sumpah." Pak Imbron kembali menyeruput kopi buatan Ustadza Dwi. "Pahitnya pas, manisnya pas, rasa susunya juga pas." Sambung Pak Imbron sembari mengacungkan jari jempolnya.26029Please respect copyright.PENANAgborl70JBI
26029Please respect copyright.PENANAIrhMWNROzh
"Yang pas memang selalu enak ya Pak."26029Please respect copyright.PENANA7QbU9F4TgV
26029Please respect copyright.PENANAAVVbygnACO
"Hahaha, memang benar Bu."Gelak tawa Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANA5fRXufV5TV
26029Please respect copyright.PENANAKaVEZOH8v1
Ustadza Dwi tersenyum manis, sembari memperhatikan sosok pria paru baya yang ada di hadapannya saat ini. Setiap kali berada di dekat Pak Imbron, Ustadza Dwi selalu terbayang akan pemerkosaan yang di lakukan kolor ijo kepadanya. Bayangan tersebut selalu membuatnya basah.26029Please respect copyright.PENANAJI5JDuOSax
26029Please respect copyright.PENANAVKz2HWfmh5
Diam-diam Ustadza Dwi menyukai sosok Pak Imbron, andai saja Pak Imbron menginginkannya tentu Ustadza Dwi akan dengan senang hati berbagi kehangatan dengan Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANANmkf3zG6CZ
26029Please respect copyright.PENANALu3xGteeZ9
Mata indah Ustadza Dwi turun kebawah, menuju selangkangan Pak Imbron. Mata Ustadza Dwi membeliak ketika melihat kearah resleting Pak Imbron yang terbuka. Ia dapat melihat jelas kontol Pak Imbron yang berbulu lebat, dan seperti yang sudah ia duga, Pak Imbron memang memiliki kontol berukuran sangat besar.26029Please respect copyright.PENANA3rWLaBQax5
26029Please respect copyright.PENANAW1i609Yr67
"Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mulai gelisah.26029Please respect copyright.PENANASTapJoQnUL
26029Please respect copyright.PENANAsNvIy6Qo4M
Dia memainkan cincin perkawinannya yang melingkar di jari manisnya. Sembari sesekali melihat kontol Pak Imbron yang sangat menggoda imannya.26029Please respect copyright.PENANAub3FHW6b6K
26029Please respect copyright.PENANAcB0mwK41kA
Pak Imbron yang baru saja kembali mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi, tampak heran melihat tingkah Ustadza Dwi yang tampak tidak tenang, berulang kali Ustadza Dwi mengganti posisi duduknya, sembari melirik kearah selangkangannya.26029Please respect copyright.PENANA2QrIafPMj7
26029Please respect copyright.PENANA1cLTSBHWNO
"Bu Ustadza gak apa-apa?" Tanya Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANA2kHC1gHkTE
26029Please respect copyright.PENANALQvKlPFmGF
Ustadza Dwi makin terlihat salah tingkah. "Anu Pak, itunya kebuka!" Jawab Ustadza Dwi. Pak Imbron baru sadar ketika ia melihat resletingnya terbuka dan memperlihatkan kejantanannya.26029Please respect copyright.PENANAVGn6JDgbPJ
26029Please respect copyright.PENANAjn1fKfTGo6
Buru-buru Pak Imbron menutup selangkangannya dengan kedua tangannya. "Ma-maaf Bu Ustadza, saya lupa kalau resleting saya rusak." Ujar Pak Imbron merasa bersalah.26029Please respect copyright.PENANAhKDwMhRZl5
26029Please respect copyright.PENANAC1F8Pom39b
"Ehmmpsss... Gak apa-apa kok Pak? Saya yang salah sudah lancang melihat itu Bapak."26029Please respect copyright.PENANAhy7ZDZPka1
26029Please respect copyright.PENANAqd51C7i0cj
Pak Imbron menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sembari nyengir memamerkan giginya yang tidak rata. Tangannya yang tidak lagi menutupi selangkangannya, membuat Ustadza Dwi bisa kembali melihat kontol Pak Imbron yang berukuran jumbo.26029Please respect copyright.PENANAEtPhsSS1US
26029Please respect copyright.PENANAEpGfhMM3ce
Tapi kali ini Pak Imbron membiarkannya, ia sangat yakin kalau Bu Ustadza menyukai kontolnya.26029Please respect copyright.PENANAoCvivQXrSo
26029Please respect copyright.PENANAZWDMYwGn6E
"Saya malah senang di liatin Bu Ustadza." Pancing Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANAl3FRiwKScc
26029Please respect copyright.PENANA7qKLvSRp7o
Ustadza Dwi tersipu malu sembari memperbaiki jilbabnya, tapi matanya tak berpaling dari kontol Pak Imbron yang terlihat kaku dan keras. "Bapak bisa aja." Lirih Ustadza Dwi nyaris tak terdengar sanking geroginya. "Itu aurat Pak, dosa loh kalau di kasih liat ke orang lain." Sambung Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANAMPUfjqRX1p
26029Please respect copyright.PENANAic4mnWlrGy
"Masak si Bu?" Tangan Pak Imbron menarik keluar kemaluannya.26029Please respect copyright.PENANA6CaqXGwxQ0
26029Please respect copyright.PENANA9qEKlJW1V2
"Astaghfirullah!" Jerit kecil Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANA6YU4oqujB1
26029Please respect copyright.PENANAk1sM3JSWkd
Ia mendekap mulutnya, tapi matanya menatap kearah kontol sang petugas kebersihan itu. Ia sangat mengagumi kontol Pak Imbron yang berukuran sangat besar, ia membayangkan betapa nikmatnya kalau kontol besar itu mengaduk-aduk lobang memeknya.26029Please respect copyright.PENANAtMizdPzGN4
26029Please respect copyright.PENANAdGLbaPo8lZ
Tanpa merasa bersalah, Pak Imbron mengocok kontolnya di hadapan Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANApZvcd8MCKb
26029Please respect copyright.PENANA3aWs5WMvLA
"Kalau Bu Ustadza mau." Pak Imbron meraih tangan Ustadza Dwi. "Bu Ustadza boleh pegang." Dia menarik tangan Ustadza Dwi dan meletakannya di atas kontolnya.26029Please respect copyright.PENANALCuzq9MB99
26029Please respect copyright.PENANAYBlNqi9FAN
"Astaghfirullah!" Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya.26029Please respect copyright.PENANAUESh8lgpcS
26029Please respect copyright.PENANATSmaynvRpY
Walaupun masih malu-malu Ustadza Dwi menggenggam kontol Pak Imbron. Dengan gerakan perlahan Ustadza Dwi mengocok kontol Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANAyfwwUF05Hq
26029Please respect copyright.PENANAFtsKjqK561
Jemarinya yang halus mengusap kepala kontol sang petugas kebersihan. Wajah cantik Ustadza Dwi meringis ketika kulit telapak tangannya menyapu air mazi yang keluar dari ujung lobang kencing kontol Pak Imbron yang terasa hangat, hingga menjalar ke seluruh tubuhnya.26029Please respect copyright.PENANAjqQsXQZpIo
26029Please respect copyright.PENANA9A8BMLSLhc
Berulang kali Ustadza Dwi menelan air liurnya, ingin rasanya ia merasakan kontol Pak Imbron di mulutnya. Tapi sedikit harga diri, membuatnya memilih bertahan.26029Please respect copyright.PENANAbuFx6QRSqS
26029Please respect copyright.PENANArnVuwlLLG3
"Besar gak Bu Ustadza?" Tanya Pak Imbron.26029Please respect copyright.PENANAe7GMZPiKLA
26029Please respect copyright.PENANAuJjoEr8LH7
Ustadza Dwi menggigit bibir bawahnya. "Be-be-besar sekali Pak! Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mendesah pelan.26029Please respect copyright.PENANAWxVBlxpAHr
26029Please respect copyright.PENANADFx96gGmUX
"Sini Bu dekatan lagi." Pak Imbron merangkul pundak Ustadza Dwi agar lebih mendekat. "Besar mana di bandingkan milik Pak Ustad?" Goda Pak Imbron, sembari menatap bibir merah Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANASz1nelSxOt
26029Please respect copyright.PENANA9lMzqDLM4O
"Be... Be... Besar pu... Punya... Punya... bapak." Lirih Ustadza Dwi.26029Please respect copyright.PENANACH61V2l4ww
26029Please respect copyright.PENANA8p5xMHMIt1
Pak Imbron mendekatkan wajah Ustadza Dwi ke wajahnya. Reflek Ustadza Dwi memejamkan matanya, dan sedikit membuka bibir sensualnya. Nafas Ustadza Dwi mulai tersengal-sengal ketika ia mencium aroma tembakau dari dalam bibir Pak Imbron. Ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba gangguan datang tanpa di undang.26029Please respect copyright.PENANA8GJ5qd39k1
26029Please respect copyright.PENANAAZZ8LoF61H
Tok... Tok... Tok...26029Please respect copyright.PENANA8HFvE17QIX
26029Please respect copyright.PENANAn32MOlvuOS
"Assalamualaikum, Umi."26029Please respect copyright.PENANAz9pmsb0zBJ
26029Please respect copyright.PENANA1UButYgsfR
Buru-buru Ustadza Dwi mendorong dada Pak Imbron agar menjauh darinya.26029Please respect copyright.PENANAwHWdP8mXpr
26029Please respect copyright.PENANA6YKZysD85f
Wajah mereka berdua yang tadinya merah padam karena birahi kini mendadak pucat pasi. Tanpa di suruh, Pak Imbron bergegas menuju pintu belakang. Sementara Ustadza Dwi bergegas menuju pintu depan.26029Please respect copyright.PENANAqWHu8NDJKJ
26029Please respect copyright.PENANAW4vaFDM5cN
Setelah yakin Pak Imbron sudah meninggalkan rumahnya, Ustadz Dwi baru membukakan pintu untuk anak gadisnya, setelah beberapa kali memanggilnya.26029Please respect copyright.PENANApBv8jJOuEG
26029Please respect copyright.PENANAY5b6HzkZ8t
"Kok lama Mi?" Tanya Aziza.26029Please respect copyright.PENANAdISX0nR4kO
26029Please respect copyright.PENANAckdMh12v9j
"Tadi Umi ketiduran."26029Please respect copyright.PENANAfnT3r5uAT9
26029Please respect copyright.PENANAxguh8h7moG
Aziza manggut-manggut, sembari hendak ke kamarnya. Tapi matanya sempat melihat kearah segelas kopi milik Pak Imbron yang tertinggal di meja tamu.26029Please respect copyright.PENANAxTcA6AcRZm
26029Please respect copyright.PENANA51neztkbj5
"Ada tamu ya Mi?" Aziza merenyitkan dahinya.26029Please respect copyright.PENANAdmgYyBAoIi
26029Please respect copyright.PENANA3Bwr03fCFC
"Oh, itu punya Umi."26029Please respect copyright.PENANARmwJUvspsP
26029Please respect copyright.PENANA7M5eiID0el
Aziza sempat merasa heran mendengar pengakuan Ibunya, karena setau dirinya Ustadza Dwi tidak suka kopi. Entah semenjak kapan Ibunya jadi suka kopi? Aziza tidak mau ambil pusing, ia segera menuju kamarnya. Sementara Ustadza Dwi tampak menghela nafas lega.26029Please respect copyright.PENANADP7G2KuXJq
26029Please respect copyright.PENANAP6woBZZgGG
Ia tersenyum tipis sembari menghabiskan kopi sisa Pak Imbron yang baginya terasa nikmat.26029Please respect copyright.PENANAGkW4VtWri0
26029Please respect copyright.PENANAmotHknZYFY
*****26029Please respect copyright.PENANAGqyWzT0Sqn
26029Please respect copyright.PENANAOVHNLaxyFl
26029Please respect copyright.PENANA57GcnPucut
26029Please respect copyright.PENANAwvHpAP49L2
26029Please respect copyright.PENANAAu4slpeyac
26029Please respect copyright.PENANAGAzQlyLDrz
26029Please respect copyright.PENANAIR0PsmJAzZ
26029Please respect copyright.PENANAqY5FVgEaXX
26029Please respect copyright.PENANArpDbe2DCE8
26029Please respect copyright.PENANAiPxk5w7Wi4
26029Please respect copyright.PENANAvvjzPScfG3
26029Please respect copyright.PENANAMwwBDQ9VHA
26029Please respect copyright.PENANAxVtObSU5rL
Sementara itu, di dalam kamar asrama yang di khususkan untuk seorang Ustadza yang belum menikah. Tampak dua anak manusia berbeda generasi tengah bercumbu mesra layaknya sepasang kekasih. Mereka berciuman sangat panas sembari saling merebah.26029Please respect copyright.PENANAhUEc6DZlZj
26029Please respect copyright.PENANAlPC9fCUrIx
Ustadza Wanda dengan perlahan mempreteli kancing kemeja berwarna putih yang di kenakan oleh Muridnya, dia melepas seragam tersebut menyisakan bra berwarna putih.26029Please respect copyright.PENANAaIUIqcF4bB
26029Please respect copyright.PENANAtb5J3rtKt3
Telapak tangannya yang halus membelai payudara muridnya yang berukuran 36c, kemudian ia melepas bra tersebut, dan membebaskan payudara Lala dari belenggu bra yang sudah sejak tadi pagi membungkusnya.26029Please respect copyright.PENANAcnNi0eyekp
26029Please respect copyright.PENANAAIzIDPaPet
"Sssttt... Ustadza!" Desah Lala.26029Please respect copyright.PENANAQvNf5DPPYy
26029Please respect copyright.PENANABTsUccjww3
Ustadza Wanda membungkukkan badannya, mencomot salah satu payudara Lala. Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... dia menghisap lembut putingnya.26029Please respect copyright.PENANAu79lfR5Daf
26029Please respect copyright.PENANAoN17kI2QXx
Mata Lala merem melek keenakan sembari mendekap kepala Ustadza Wanda yang secara bergantian menghisap payudaranya yang ranum. Wajahnya menadah keatas meresapi setiap hisapan putingnya di mulut Ustadza Wanda.26029Please respect copyright.PENANAATXmXEGpbj
26029Please respect copyright.PENANA4LHLzr4YhZ
"Sssstttt... Aahkk... Aaahk..." Desah Lala.26029Please respect copyright.PENANAn5eFCBijaC
26029Please respect copyright.PENANA5h2W3NIAOl
"Sayang, kamu duduk di meja Ustadza ya." Suruh Ustadza Wanda, dan tanpa penolakan Lala duduk diatas meja Ustadza Wanda.26029Please respect copyright.PENANADmmCupu49l
26029Please respect copyright.PENANAFYcEkybL82
Kedua tangan Ustadza Wanda masuk ke dalam rok hijau yang di kenakan muridnya, lalu dengan perlahan ia menarik celana dalam muridnya dan membuangnya secara sembarangan. Lala mengangkat satu kakinya keatas meja, mempertontonkan memeknya di hadapan sang Ustadza.26029Please respect copyright.PENANArkLmxVY5Wt
26029Please respect copyright.PENANALVX87dYWlq
Jemari Ustadza Wanda membelai memek muridnya yang ternyata telah basah.26029Please respect copyright.PENANAhA6TYB7wZx
26029Please respect copyright.PENANAxnsFO6qKIN
Kedua tangannya melingkar di leher Ustadza Wanda, dan tanpa merasa canggung mereka bertukar bibirnya. Saling melumat dan menghisap satu sama lain. Sementara jemari Ustadza Wanda bermain-main dengan bibir memek Lala yang semakin banyak mengeluarkan pelumas.26029Please respect copyright.PENANAJkcWO7YYNg
26029Please respect copyright.PENANAfDUvEqfbNy
"Hmmmpss... Hmmmpss... Hmmmpss..."26029Please respect copyright.PENANARPeA9GQMlG
26029Please respect copyright.PENANA9gPYXd4eio
Sembari berciuman, jari tengah Ustadza Wanda menerobos masuk ke dalam memek muridnya. Dengan gerakan perlahan, jemari Ustadza Wanda keluar masuk dengan perlahan.26029Please respect copyright.PENANAhR3QnjDK7u
26029Please respect copyright.PENANAIe3SfxtpMX
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...26029Please respect copyright.PENANA8rIHGpgV0h
26029Please respect copyright.PENANAkkF8RWHa9r
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...26029Please respect copyright.PENANAmq2eF45HSl
26029Please respect copyright.PENANANberN6XBpW
"Aahkk... Ustadza! Aaaahkk..." Desah Lala keenakan.26029Please respect copyright.PENANADNg6Hc7u5I
26029Please respect copyright.PENANAd9Y1mJtxEm
Ciuman Ustadza Wanda mendarat di dada bagian atas kanan Lala, terus turun menuju gumpalan daging payudara Muridnya. Lidahnya menari-nari di bagian aurola Lala yang kehitaman, sedikit menyentil puting Lala yang perlahan mulai mengeras, merespon rasa nikmat yang di berikan gurunya.26029Please respect copyright.PENANA34TKaTXFtO
26029Please respect copyright.PENANAwZfd6lSYNA
Bibir tipisnya mencomot puting Lala, menghisapnya dengan lembut, menstimulasi putingnya. Lala mendongakkan kepalanya, sembari menggigit bibirnya.26029Please respect copyright.PENANAdXBvfa3YQy
26029Please respect copyright.PENANA5C36XBkChd
"Saya keluar Ustadza!" Jerit Lala.26029Please respect copyright.PENANASR5KQQXiCs
26029Please respect copyright.PENANArNZz4e1YK7
Pinggulnya tersentak-sentak menyambut orgasme kecilnya, tampak lelehan lendir kewanitaannya mengalir di sela-sela pangkal pahanya.26029Please respect copyright.PENANADf7ub9404e
26029Please respect copyright.PENANAjg6Gmt5OCr
Mata Lala menatap sayu sang Ustadza, dan kemudian giliran dirinya menanggalkan gamis yang di kenakan Ustadza Wanda hingga sang Ustadza nyaris telanjang bulat dan hanya menyisakan kaos kaki dan jilbab segiempat dengan motif abstrak berwarna merah.26029Please respect copyright.PENANAVHnebdDtJr
26029Please respect copyright.PENANAKZ4Rpgbo7J
Ustadza Wanda mendekap kepala muridnya yang tengah menyusu diatas payudaranya. Sembari mendesis nikmat, dengan nafas memburu.26029Please respect copyright.PENANAsoSbAzPCQW
26029Please respect copyright.PENANA7Kbz7VGs7Y
"Jilat memek Ustadza sayang!" Pinta Wanda.26029Please respect copyright.PENANA7XjGWrg8sj
26029Please respect copyright.PENANAjVvZEIv0bc
Ia berbaring diatas matras miliknya yang di selimuti seprei berwarna putih. Kemudian ia tiduran terlentang dengan memamerkan memeknya yang berbulu lebat.26029Please respect copyright.PENANAbqiaKjKBZ6
26029Please respect copyright.PENANATh90sy11zi
Lala segera bersimpuh di bawah kaki Ustadza Wanda, sembari menciumi paha mulus gurunya. Lidahnya menyapu lembut bibir kemaluan Wanda, menyentil clitorisnya, dan sesekali menusuk lobang memek Wanda dengan ujung lidahnya, membuat tubuh Wanda menggelinjang nikmat.26029Please respect copyright.PENANAut2pDd9vUI
26029Please respect copyright.PENANAAn2fXJYRki
"Oughkk... Yesss... Terus sayang! Aaaahkk..." Erang Wanda.26029Please respect copyright.PENANAAlC3r7P4LT
26029Please respect copyright.PENANAbULayPbUXR
Kedua paha gemuknya menjepit kepala muridnya yang tengah menjelajahi bibir memek Wanda.26029Please respect copyright.PENANA5I3GV3DsZR
26029Please respect copyright.PENANAc0SW74AxSS
Tidak butuh waktu lama baginya untuk segera mendapatkan puncak kenikmatannya. Creetss... Creetss... Creetss... Lendir kewanitaannya muncrat hingga membasahi wajah cantik Lala yang tersenyum sumringah.26029Please respect copyright.PENANAhDhCLY3alx
26029Please respect copyright.PENANAMfgW2imoeQ
"Terimakasih sayang!" Bisik Wanda.26029Please respect copyright.PENANAb6ifi8mXcB
26029Please respect copyright.PENANACxxAORhPqe
Lala tiduran di samping Ustadza Wanda sembari memeluk guru kesayangannya itu. "Sama-sama Ustadza." Jawab Lala, sembari memejamkan matanya.26029Please respect copyright.PENANAGUstUDYHbZ
26029Please respect copyright.PENANAt7IFLTpcR2
*****26029Please respect copyright.PENANAS6cKmriX31