Rayhan terduduk lesu di depan meja makan. Sesekali ia melihat Zaskia yang tengah mencuci piring di wastafel. Semenjak subuh tadi Zaskia tidak juga menegurnya, membuat Rayhan merasa semakin bersalah. Ia tau kalau Kakaknya saat ini tengah marah kepadanya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ96zffiK9g
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtm8CgIOmK
Untuk ke sekian kalinya Rayhan menghela nafas. Ia bingung bagaimana caranya untuk mencairkan suasana yang terjadi diantara mereka berdua.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbBMOT5QGt
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNofpBLI48q
Andai saja ia tidak menerima undangan dari Ustadza Dewi, mungkin ia bisa pulang tepat waktu. Tapi apa mungkin dia bisa menolaknya? "Arrrttt... Sial!" Gerutu Rayhan di dalam hati, ia merasa ajakan Ustadza Dewi semalam sangat tidak tepat. Walaupun ia juga sangat menginginkannya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfC8RRQ97c
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zv1NQBYbL
Sadar kalau tidak ada gunanya menunggu Zaskia menegurnya, Rayhan mengambil inisiatif untuk menegur lebih dulu.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41GkUxks0K
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k3G4wpYVU
Ia beranjak menghampiri Kakaknya yang tengah mencuci piring, sisa sarapan mereka beberapa menit yang lalu. Sesekali Zaskia menyeka keringat yang ada di keningnya, tanpa menyadari sosok Rayhan yang menghampirinya dari belakang.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ehRweDvEX
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWLZNDX3xT
"Biar aku bantu ya Kak!" Ujar Rayhan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgB9lZwkcM5
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FA8AzyoxD
Zaskia sempat melihatnya, lalu kembali acuh. "Gak perlu, Kakak bisa sendiri." Tolak Zaskia ketus.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAKcT3ZPcy
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQrqjINwDV
Kedua tangan mulusnya tampak sibuk mencuci piring kotor. Sementara raut wajahnya memancarkan atmosfer negatif yang membuat Rayhan bergidik ngeri. Ia takut kalau nanti sampe salah ngomong.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAWfv4N9Rr
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJd8gV08qh
Zaskia sendiri juga tidak mengerti kenapa ia bisa se-emosi seperti ini. Ada rasa sakit yang menyeruak di hati kecilnya yang sulit ia sembuhkan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl80KzZUWzu
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNT1k3LaCs
"Aku pamit dulu ya Kak!" Rayhan hendak menyaliminya tapi lagi-lagi Zaskia memilih diam.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZ3yAuGbMY
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagD2VMfIML
Karena tidak ada perubahan dari sikap Zaskia, Rayhan segera meninggalkan Kakaknya dengan langkah gontai. Hatinya menjerit sedih karena merasa di campakkan oleh Kakaknya sendiri. Tidak biasanya Zaskia semarah itu kepada dirinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSp3LUPa2K8
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsopkMBrwu
Tanpa di ketahui Rayhan, di sudut matanya, Zaskia melihat kearah punggung adiknya yang perlahan menghilang di balik pintu rumahnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ982x60zD3U
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtO8ApGS4i
"Kamu jahat Dek!" Lirih Zaskia sembari menyapu air matanya yang mengalir dari kelopak matanya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLHjrxA2An
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD24aO0VZn1
******31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdKlFeORJZ
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxx7f88D8R
Sementara itu di tempat yang berbeda....31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcUCMGqng1
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrYYBVjF7M
Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa tampak tengah bersiap-siap berangkat ke sekolah. Sembari mengobrol ringan, mereka sibuk merapikan pakaian mereka di dalam kamar Aziza. Tetapi diantara mereka tampak Adinda lebih banyak diam. Kejadian semalam sangat mengganggunya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBuBKQjV8y
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWA7tnUTTP
Ingin rasanya ia memberi tau teman-temannya apa yang terjadi barusan, tapi ia takut akan membuat sahabatnya Aziza merasa sedih.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2oUvN73agF
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGP2GLtMvXY
Anak mana yang tidak sedih, kalau tau Ibunya sudah menjadi korban pemerkosaan. Pikir Adinda.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMH7zR8nvjR
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvO9i0UAu8
Adinda menghela nafas perlahan, sembari memasukan satu buah buku pelajaran ke dalam tasnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pgWleliJl
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHzJN7hu8N
"Aku ke toilet dulu ya!" Izin Adinda.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvXTuzfu0Q
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0sdrFu86d
Ia segera keluar dari dalam kamar sahabatnya. Setibanya di dapur ia sempat melihat Ustadza Dwi yang tengah menyiapkan sarapan pagi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMlTbAlhdF
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡye6DFMWJ6A
Kembali ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Ustadza Dwi di perkosa oleh kolor ijo. Tapi anehnya, tadi malam Adinda merasa Ustadza Dwi seperti orang yang tidak sedang di perkosa tapi melainkan seperti seorang yang tengah memadu kasih.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4fwuXPF0n
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGx3l4Zt5i
"Dinda, kemari sebentar." Panggil Ustadza Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWSqPkrpdH
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ataFltXJP
Adinda segera menghampiri Ustadza Dwi. "Ada apa Ustadza?" Tanya Adinda heran, entah kenapa ia merasa ada beban ketika berada di dekat Ustadza Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3C8aEZt3H
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTRK3MZ6hl
Wanita berkerudung hitam itu tersenyum tipis. "Duduk dulu, ada yang ingin Ustadza omongkan." Pinta Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKaHp4VG7C
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTe4LX80Y2
Di dalam hati, Adinda bertanya-tanya tentang apa yang akan di bicarakan oleh Ustadza Dwi kepadanya. Ia segera duduk di kursi makan bersebrangan dengan Ustadza Dwi yang terlihat santai. Adinda dapat merasakan aura Ustadza Dwi yang begitu anggun Dengan balutan gamis berwarna hitam.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNhCRSsAEO
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2OyR2g14q
"Ada apa Ustadza?" Tanya Adinda tidak sabar.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98ZoufIVJY
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXCN4fTjcW
Ustadza Dwi tersenyum tipis. "Ini soal semalam!" Ucap Ustadza Dwi memulai pembicaraan. Wajah Adinda mendadak pucat pasi, perasaannya semakin tak enak ketika melihat Ustadza Dwi yang mulai serius.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUpLHev9kh
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeSImbb0fD
"Maksudnya?"31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLTdDMUZWd
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BbD0gvYas
"Ustadza tau, kalau kamu sudah melihat semuanya." Ustadza Dewi meraih tangan Adinda. "Tolong kejadian semalam untuk di rahasiakan." Pinta Ustadza Dwi, bukan tanpa alasan kenapa ia ingin kejadian semalam di rahasiakan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYMspfSuqS
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3u2NPqanq
"Ja-jadi Ustadza tau kalau aku melihat semuanya?" Kaget Adinda. Ia merasa bersalah karena semalam ia tidak mencoba menolong Ustadza Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaF0ZZ2BYoi
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoT76gfC7xv
Ustadza Dwi mengangguk pelan. "Iya, dan Ustadza berharap kamu bisa melupakan kejadian semalam." Ujar Ustadza Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZ56Q0OiEz
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3MKYF3Oh4
"Maafkan aku Ustadza!"31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxR5tRLNZL
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONVA8S4eTH
Ustadza Dwi kembali tersenyum. "Ustadza mengerti, kamu tidak perlu merasa bersalah." Kata Ustadza Dwi, ia menggenggam tangan muridnya semakin erat.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Z9BuKxBrM
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvs40tYCx7
"Terimakasih Ustadza."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFUF22pjGw
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41XuLTxAtv
"Kamu maukan, menjaga rahasia semalam." Ulang Ustadza Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd81JB1pfIO
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfolAxUL9rf
Adinda menghela nafas perlahan. "Iya Ustadza, ana mengerti!" Jujur Adinda, walaupun ia tidak tau pasti di balik alasan Ustadza Dwi memintanya untuk merahasiakan kejadian semalam. Tapi ia yakin, Ustadza Dwi pasti punya alasan yang kuat.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2sA6A4tkn
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMDzf3JztU
"Alhamdulillah! Ustadza senang kalau kamu mau menjaga rahasia semalam."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMWugXD3uA
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO3TIuKw4M
Setelah itu Ustadza Dwi tidak lagi membahas tentang kejadian semalam, ia lebih banyak menanyakan tentang sekolah mereka. Dan sedikit memberi nasehat kepada muridnya agar rajin belajar. Dan Adinda mengaminkan setiap nasehat yang di berikan Ustadza Dwi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRYTnVoDXI
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8DKL5mufl
Setelah mengobrol cukup lama, Adinda permisi untuk pergi ke toilet. Ada sedikit rasa lega yang di rasakan Adinda, setelah obrolan mereka barusan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSunmGcOucu
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFkKxZoOAT
*****31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpjpZZwnoO
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZAEm5nSSx
Sementara itu di kediaman KH Umar, tampak pemilik yayasan tersebut terlihat begitu sibuk. Ia memakai pakaian terbaiknya, membuat Ustadza Laras sedikit heran dengan Suaminya yang terlihat begitu rapi, seakan ingin berpergian jauh.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUNoNvESTO
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvjirUrw7y
"Abi mau kemana?" Tanya Ustadza Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9AZaE8WCo
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuV4YkMgcTG
KH Umar merapikan kemejanya. "Mau ke kantor polisi bareng KH Hasan." Jawab KH Umar, selaku pemilik pesantren, ia di minta pihak berwajib untuk memberikan keterangan prihal kejadian yang akhir-akhir terjadi di pesantren.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvv8cY3tbD5
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qEWSe7Cg0
"Apa pelakunya sudah di temukan Abi?" Tanya Laras penasaran. Ia sangat berharap, pelaku yang menyamar menjadi kolor ijo itu segera di tangkap.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxmKFGVLYp
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCozKsN5L4
"Belum Mi!" Desah KH Umar. "Umi gak perlu takut, insyaallah keluarga kita akan aman." Sambung KH Umar menenangkan Istrinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPLXFRgvm4
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOUFadwfTs
"Nanti hasilnya kasih tau Umi ya."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVot4aS5Htg
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtTq0NwLur
KH Umar mengangguk, sembari melangkah keluar dari dalam kamar mereka. Sementara Ustadza Laras mengekor di belakangnya. Di ruang tamu, tanpa Daniel terlihat santai, ia buru-buru bangun saat melihat KH Umar terlihat begitu rapi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5Yk0mEDHu
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtH7YgTmcC6
KH Umar tersenyum melihat keponakan yang kini terlihat berbeda dari yang ia kenal dulu.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7CApFuZES
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ309vnzBq7h
Daniel kini lebih sopan, dan caranya berbicara juga terkesan sangat dewasa, membuat kepercayaan KH Umar terhadap Daniel semakin besar.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7HvJpxQEP
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HKNR6hfPF
"Mau kemana Kiai?" Tegur Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHumvcTsl4
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTuSBlKsft
"Saya mau ke kantor polisi dulu, mau ngurus masalah pemerkosaan kemarin." Jelas KH Umar.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELdAkj1mkI
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXNo4eG9WE
"Mau saya temani." Tawar Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqP6wTxcoiv
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOeC5vNUiX
KH Umar menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu biar saya sendiri saja! Tapi kiayi titip rumah ya, tolong jaga Tante dan sepupumu selagi kiayi pergi." Ujar KH Umar, yang di sambut anggukan oleh Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cNZyxHNtJ
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxjRxjG8an
Sungguh salah besar jika KH Umar mempercayakan keluarganya kepada Daniel. Karena pada dasarnya Daniel punya rencana jahat untuk keluarganya. Pemuda tidak tau di untung itu berencana ingin merebut Istrinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEirUeg3h0v
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVYT0noafA
Kepergian KH Umar tentu saja di sambut gembira oleh Daniel, karena dengan begitu ia hanya tinggal berdua saja dengan Ustadza Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHQhDmDb1I
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwmGWJL8h5
"Insyaallah akan saya jaga amanah Kiayi." Ujar Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUAefORBs5
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwafTabrUbV
KH Umar tersenyum senang mendengarnya. Ia merasa lega karena ada Daniel yang akan menjaga Istri dan kedua anaknya ketika ia sedang tidak ada di rumah.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFlCrJBruS
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoQk82ym1n
Setelah pamit kepada Daniel, KH Umar segera pergi untuk bertemu dengan KH Hasan. Selanjutnya mereka akan kantor polisi untuk memberikan keterangan yang di butuhkan oleh pihak berwajib, agar lebih muda menangkap sang pelaku pemerkosaan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHdRTJ4lzY
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnxg0QrnYO
*****31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDZjdKZAR2
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNqKPNEkp5
Rayhan berjalan gontai menuju kelasnya yang ada di wilayah santri. Saat melihat rumah Ustadza Dewi, ia kembali teringat dengan sikapnya semalam yang begitu saja meninggalkan Ustadza Dewi. Ia merasa, kalau dirinya harus meminta maaf.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaSXV4A3oL
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmAEsHw4Jq
Langkah kakinya berbelok ke rumah Ustadza Dewi, dan sempat berlintasan dengan Nikita yang baru saja keluar dari rumah.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdUnfGyKXN
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNyR5OJUPX
Tok... Tok... Tok...31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡls9PL4mHzD
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcuZMTnRO8
"Assalamualaikum!" Sapa Rayhan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuP2idO1ocm
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02Q0xlTgQf
"Waalaikumsalam! Siapa..."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSQdQsPuyH
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecfHL9YyVX
"Ini aku Ustadza, Rayhan!" Jawab Rayhan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplJxCaDGlJ
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGZ1jLbBas
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi keluar menyambut Rayhan. "Oh kamu Ray!" Ujarnya terlihat tidak begitu senang dengan kehadiran Rayhan. "Ada perlu apa?" Tanya Ustadza Dewi sedikit ketus.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPB4elQ0tXE
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNMf23blMK
Rayhan mendesah pelan. "Cuman mau ngobrol! Kalau Ustadza Dewi tidak keberatan." Ujar Rayhan, entah kenapa Rayhan merasa canggung di hadapan Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzM0Ih9gdtI
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIo2lieSe3O
"Masuk!" Ajak Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVp2tj7DQ8
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrNr7VIpDY
Walaupun ia marah dengan sikap Rayhan semalam, tapi ia tidak bisa mengabaikan sosok Rayhan yang semalam telah memberinya sebuah kenikmatan dunia yang belum pernah ia dapatkan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nRwt6YHIi
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFixmccLJ0T
Rayhan duduk di sofa, di mana ia semalam sempat menelanjangi Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeL0FJHcgIX
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgcdhlX1Au
"Ustadza buatkan minum dulu ya." Ujar Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yjy4weR5M
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKkfcZ7Jis
Tapi Rayhan buru-buru menghentikannya, ia menarik tangan Ustadza Dewi. "Tidak usah Ustadza! Sebenarnya aku ke sini cuman mau meminta maaf soal semalam." Jujur Rayhan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClnGoHMcmB
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBCrXAuIip
"Minta maaf karena kamu sudah meniduri Ustadza?" Tembak Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70eA5DVqAp
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AEnnN08l9
Rayhan berdiri, ia mengerti kenapa Ustadza Dewi marah kepada dirinya. Bagaimanapun juga Ustadza Dewi pasti merasa kalau ia telah mencampakkannya, setelah ia merenggut kenikmatan tubuh Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsztgceHSgN
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MCyUh3guM
Perlahan Rayhan memeluk Ustadza Dewi dari belakang, tangannya melingkar di atas perut Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoggty7FPX
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy56wWgoObh
"Bukan! Saya mau meminta maaf karena semalam pergi begitu saja dari rumah Ustadza Dewi." Ujar Rayhan jujur, dan berharap Ustadza Dewi mau memaafkan kesalahannya semalam.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZldBjb7EC
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvFwwgRtn8
Ustadza Dewi mendesah pelan. "Kenapa?" Lirihnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xrCBT6NTe
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGnSEcgYdh
Dengan perlahan Rayhan menjelaskan alasannya kenapa ia harus segera pulang, bahkan sampai lupa berpamitan dengan Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFyxEIrEwn
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfYsCs3eyZ
Sebagai seorang wanita dewasa, Ustadza Dewi sangat mengerti dengan kekhawatiran Rayhan terhadap keselamatan Kakak kandungnya, dan ia merasa sangat egois karena sempat berfikiran negatif tentang Rayhan yang semalam telah menidurinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHoqrvNyVv
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIC3kxaaCr
Ustadza Dewi memutar tubuhnya menghadap Rayhan, dia menyentuh kedua pipi Rayhan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86yE6Wn2oA
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTT6bohhWFX
"Hmmmpss.... Slllppsss.... Srruupsss..." Entah siapa yang memulai duluan, bibir mereka berdua telah menyatu satu sama lain.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjHphouQNR
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1FJjXYaT8
Rayhan memanggut bibir merah Ustadza Dewi, menghisap lidahnya, dan menelan air liurnya. Setelah beberapa menit mereka melepas ciuman panas tersebut. Cukup lama mereka saling pandang satu sama lainnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxsonDlT88
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvklJY1vhZ
"Ustadza maafkan kamu, tapi dengan satu syarat."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvW6xcmEbSt
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjig91L9CY
"Apa?"31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11fOMW1XDd
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAJFZ4cuMM
"Setubuhi Ustadza sekarang juga! Hari ini kamu tidak usah sekolah, temani Ustadza sebagai penebus kesalahan kamu kemarin." Pinta Ustadza Dewi.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGt0l3j1UPB
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhdPmPPEdv
Rayhan tersenyum tipis. "Oke!" Jawab Rayhan singkat.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOQNrlQRDy
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCZ6YP8gZV
******31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhe7l7s3Lc6
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpoJf1R2AK
Kediaman KH Umar.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwGZ3a0BR4
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPi21JCcQs
Selepas kepergian KH Umar, Laras lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersantai. Ia meletakan kedua kakinya diatas meja, sementara tangannya berulang kali mengganti channel televisi berukuran 41 inc. Entah kenapa, ia merasa kosong.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvt9ZH4QxyC
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLs4JkT5WiX
Melihat mangsanya kini sendirian, tentu saja Daniel tidak akan membuang kesempatan yang ada. Ia membuatkan segelas jus jeruk yang sudah ia campur dengan obat perangsang yang baru ia beli dari online shop.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TbOSKf0ni
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVkjGRp8Q4
Daniel segera menghampiri Laras dan meletakan segelas jus di samping kaki Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMQu2fAA3f
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQCEcRi6q7
Laras yang baru sadar dengan kehadiran Daniel, buru-buru menurunkan kakinya. Ia merasa tidak sopan, menaikan kedua kakinya diatas meja, sementara di dekatnya ada seorang pria. Apa lagi dirinya adalah seorang Ahkwat yang harus menjaga sopan santunnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rAjiaWTTv
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqOo4oqvix
"Silakan di minum Tante." Ujar Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ868kGRKkgb
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YmblcGhzb
Laras melihat senang kearah jus yang baru saja di berikan Daniel untuknya. "Tau aja kamu Dan, kalau Tante lagi haus." Ujar Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxHUuE5gQC
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRUej5pbTy
Laras mengambil gelas tersebut dan tanpa merasa curiga ia meminum jus tersebut cukup banyak.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzBdiDdHl7
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZD6oRg6Ch
"Ahkk... Lega sekali rasanya." Gumam Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykQPkHcosl
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmbtIjE2kl
Daniel cukup senang melihatnya. "Oh ya Tante, gimana kakinya? Apa masih sakit?" Tanya Daniel, membuat Laras terdiam sejenak31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlrbcuXDAd
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH38qkurVdL
Wanita berusia 39 tahun tersebut sempat melupakan kejadian kemarin, di mana ia di buat orgasme oleh pemuda yang ada di sampingnya. Sebagai seorang wanita, ia merasa malu setiap kali mengingat kejadian malam itu, untunglah Azril tidak menyaksikannya secara langsung.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0zbt9zfeu
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZ9UT3TdFU
Tetapi ia juga tidak bisa memungkiri kalau beberapa kali ia terangsang setiap kali mengingatnya. Bahkan jauh di dalam dirinya ia ingin kembali mengulanginya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHlAn6i3xx
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPi5RkT9zpE
"Sepertinya sudah agak mendingan Dan!" Jawab Laras pelan, ia sangat malu sekali.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BdfvVlkQb
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZegSeJnamO
Daniel mengangguk pelan. "Biar aku periksa Tan!" Daniel berlutut di depan Laras, lalu memegangi pergelangan kaki Laras yang memang sudah tidak bengkak lagi seperti saat pertama kali ia terjatuh.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡma2hTvS9cf
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVQH7sRUnk
"Eh..." Laras tersentak kaget.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gscAwEaPu
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiE26OTsAYX
"Iya, ini sudah agak mendingan Tan!" Lirih Daniel, sembari memijit lembut pergelangan kaki Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLC3APOL5u
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYT8JqLxe5I
Sentuhan jemari Daniel, membuat tubuh Laras merinding. Ia merasakan sensasi yang sebelumnya juga pernah ia rasakan, hanya saja kali ini terasa berkali-kali lipat dari sebelumnya. Bahkan belum apa-apa, vaginanya sudah terasa basah.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbP2DsmyV5K
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFEJ89invy
Laras yang tadinya hendak menghentikan aksi Daniel, mendadak diam seribu bahasa, ia membiarkan pemuda itu menyentuh pergelangan kakinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTawmv1irY7
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrlPJL1SR1
]"Astaghfirullah! Ada apa denganku?"Gumam Laras di dalam hati, sembari menggigit bibir bawahnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfi0FcRDelZ
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwJVKS2Vz3
Pijitan Daniel naik keatas, sedikit menyingkap gamis Laras hingga ke betisnya. Dengan lincahnya, jemari Daniel yang kasar memijit betis Laras, sembari melirik wajah Laras, melihat perubahan ekspresi wajah Laras yang mulai tidak tenang, karena obat perangsang yang mulai bekerja, membangkitkan birahi Istri dari pemilik pesantren.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyL7OxytU0d
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9fplcrQu2
Daniel semakin berani, ia menyingkap labih banyak gamis berwarna merah yang di kenakan oleh Laras hingga melewati lututnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGUNuG79sl
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACnVpqoyUe
"Dan!"31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijeC4ufOy4
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqg3XxHI6m
"Tahan ya Tan! Biar kakinya sembuh total." Ujar Daniel beralasan, sementara tangannya masuk semakin dalam menyentuh paha mulusnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fGE7n166W
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXs5BOE5QYK
Tubuh Laras menggeliat, merasakan geli di sekujur tubuhnya. "Daniel! Aaahkk... Tante gak tahan!" Lirih Laras, ia sudah tidak sanggup menahan gejolak birahinya yang semakin terbakar.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeiexGZCIU
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEmv9ew5Vi
"Nanti juga enak kok Tan!" Ujar Daniel penuh arti.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUQyAwXP3b
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQPW4jOv5w
Laras menatap sayu kearah Daniel, dan nafasnya terdengar makin memburu ketika jemari Daniel menyentuh selangkangannya. Ia yakin sekali, kalau Daniel juga menyadari kalau dirinya saat ini sudah sangat terangsang karena sentuhan Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4yB4WyZtG
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQH140ScAoK
Dadanya naik turun mengikuti irama nafasnya, tatkala jari Daniel menyentuh tepat di bagian gundukan vaginanya. Tidak ingin hanyut akan kenikmatan semu yang di berikan keponakannya, Laras berusaha menahan pergelangan tangan Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5CCjE5GFK
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogQocRhnnd
Bukannya berhenti, Daniel malah menyingkap gamis Laras lebih tinggi lagi, dan tampaklah kain segitiga berwarna putih berenda yang di kenakan Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBicVUHMR9
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCKu6x8wpB
"Daniel! Kamu..." Lirih Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNZwx3yMFX
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrromslN7Y
Daniel tersenyum tipis, ia dengan sengaja membelai gundukan vagina Laras. "Saya tau, kalau Bu Haja juga menginginkannya." Ujar Daniel, sembari membuka kedua kaki Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uAYjeoEDQ
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxu9E6BP2g
"Jangaaaaan Dan! Astaghfirullah."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5fS49Z554
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgZu7mtgsV
Daniel menangkap tangan Laras yang mencoba menghalangi aksinya. Sementara tangan kirinya, mengusap-usap kemaluan Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbEvONn099
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzy22k36lyL
Tubuh Laras menggelinjang, seiring dengan celana dalamnya semakin membanjir. Pinggulnya tersentak-sentak seiring dengan orgasme yang tiba-tiba saja datang tanpa di harapkan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDXDSXlfo2
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKUn8ZfwLf
"Oughkk..." Lenguh Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VZeeAAwDf
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAC5eHSQD3f
Seeeeeeeeeerrrr....31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6FYgD47gN
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4A6zIXqwe
Daniel tersenyum puas melihat tubuh Laras yang terkulai lemas setelah orgasmenya barusan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ab7QX9Vm7
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzwEGxnSBJ
Ia berdiri dan membuka celananya, mengeluarkan senjata andalannya di hadapan Laras, Istri dari seorang Kiayi yang sangat di hormati di lingkungan pesantren itu. Laras bergidik ngeri melihat penis Daniel yang berukuran sangat besar. Kepala penisnya yang berbentuk jamur terlihat sangat lebar sekali.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwN4SUIVgEs
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOKYqfZ1UZ
"A-apa-apaan kamu Dan!" Protes Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdQkhEpr4B
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOfsaQQAxv
Daniel naik keatas sofa, dia menyodorkan penisnya kearah Laras. "Hisap kontol saya Nyonya Haja Laras Umar." Ujar Daniel, menyebut gelar dan nama suami Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRw3aHRVGz
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5GwkbmNbC
"Jangan gila kamu Daniel." Bentak Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AN4Ze1BnP
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3qMjwa9mC
Daniel memegangi kepala Laras, dan memaksanya menghisap penisnya. Laras menggerakan kepalanya, menghindari kemaluan Daniel yang berulang kali menempel di bibir merahnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjTKOf8Qju
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKj9X07jg5Q
Tidak kehabisan akal, Daniel memencet hidung Laras hingga Istri dari KH Umar itu tak bisa bernafas.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4fkWpZjI6
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFs6RbGQjO9
Dengan satu dorongan, penis Daniel masuk kedalam mulut Laras. "Hmmmpss..." Daniel menekan kepala Laras hingga penisnya masuk hingga ke dalam tenggorokan Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpaEf1p90T
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡljSxAXpMyv
Wajah cantik Ustadza Laras memerah, karena kesulitan bernafas. Apa lagi rambut kemaluan Daniel menusuk hidungnya. Tapi anehnya, Laras malah merasakan sensasi nikmat didalam dirinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9XOiseiHg
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpsAMrQPYx
Setelah yakin kalau mangsanya semakin tidak berdaya, barulah Daniel menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Laras, yang biasanya selalu mengucapkan Kalam Tuhan. Tapi kali ini di gunakan untuk memuaskan hasrat birahinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWKS0qwhly
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9lb7zlNJR
"Nikmat sekali Haja Laras! Oughkk... Terus." Erang Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5Sc45na30
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYJIIP5p6n
Dia membelai kepala Laras yang tertutup jilbab berwarna merah, sewarna dengan gamisnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQf8i0rvIg
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvhaysgE7I
Semakin lama, Laras mulai melemah, ia semakin pasrah menerima kemaluan Daniel di dalam mulutnya. Laras sendiri juga tidak mengerti kenapa ia begitu mudah menyerah menghadapi syahwatnya. Dan jujur saja, wanita alim itu mulai menikmati penis Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBr7IJG03BF
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ799gp3fLhT
Daging kemaluan Daniel terasa begitu keras dan asin. Ada sensasi yang sulit di gambarkan ketika kepala penis Daniel menyodok tenggorokannya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvGWxkdt9K
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLpH0312Ul
Plooopss...31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGovJqI2Io
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡer9Ad83aVf
Daniel mencabut kemaluannya dari dalam mulut Laras. "Oughkk... Nikmat sekali!" Racau Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3z0NKIiPa
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2KP4fwEBS
"Houks... Houks... Houks..." Berulang kali Laras batuk.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWt9OOeXEI
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH66OZRGFY
"Buka pakaiannya Bu Haja!" Suruh Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbShkRTZAR
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXv4kRfpWr
Laras menggelengkan kepalanya ketika Daniel memaksa membuka pakaiannya. Dengan sedikit harga diri yang masih menempel di hatinya, ia berusaha meronta minta di lepaskan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGKZ5zk04U
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBes69I3f3E
Tetapi Daniel tidak kalah cekatannya, ia merobek gamis yang di kenakan Laras, hingga bagian depan gamisnya terbuka dan memperlihatkan sepasang gunung kembar yang berukuran 36E. Sangat besar untuk ukuran wanita normal pada umumnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfC07ok9MzU
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoMTyLt3kb
"Besar sekali Bu Haja!" Ujar Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMR0SWL3KOi
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP99gOCxj8A
Laras menggelengkan kepala. "Jangan Dan! Tante mohooon." Melas Laras. Ia merasa malu di lihat Daniel dalam keadaan setengah telanjang, apa lagi Daniel berulang kali memanggilnya dengan nama gelarnya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbYqEjWrX2
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QxcyLJ2Aj
"Ternyata masih ada rasa malu, setelah di buat orgasme kemarin!" Ejek Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKm1Zc4ieyG
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTUKlpOIYn
Wajah Laras merona merah, ia merasa sangat terhina, tapi ia mengakui apa yang di katakan Daniel memang benar. Apa dia masih punya rasa malu? Laras menggigit bibirnya, menahan gemuruh di dadanya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnyjRLFEdE
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkBSl1oJKP
Daniel menangkap payudara Laras, dan merobek behanya hingga putus.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukVY0JVimB
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0J07XlUyK5
"Auuuww..." Laras terpekik kencang.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCpN6zjoET
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlsEGF6ygJ
Kedua tangan Daniel mengepal payudara Laras. Dia meremasnya dengan sangat kasar, hingga meninggalkan bekas merah di kedua payudara Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwjKRo2Up0
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxU7yYBooY
Sembari mendekap tubuh Laras, dia melumat bibir Laras. Memaksa wanita berusia 39 tahun itu untuk membalas lumatan bibirnya. Dengan setengah terpaksa Laras membalas lumatan Daniel, dan harus diakui, ciuman Daniel membuat Laras terasa melayang.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBEdAkYvS8
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM37HG0y2et
Sejenak Laras lupa kalau dirinya saat ini tengah di perkosa oleh keponakannya sendiri. Sentuhan Daniel terlalu nikmat untuk di abaikan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKxiIPZR4a
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXW8A44tQSo
"Gimana Bu Haja, enak?" Goda Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNOFqIt8OX
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqpEhuxj6E
Laras diam sejenak tak tau harus mengatakan apa. "Ini dosa Dan! Oughkk..." Tubuh Laras tersentak ketika ia merasakan jari tengah Daniel menyeruak masuk ke dalam vaginanya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4rmsbSzIl
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfn9EaKUbA
"Apa Bu Haja, saya tidak dengar." Ledek Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaoEwlKj21
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauBlZp4uuW
"Danieeeel.... Aahkk... Ini dosa..." Jerit Laras ketika Daniel semakin cepat mengocok vaginanya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbslrz0H2Hl
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0E6J8HLFW
Tubuh indah Laras melinting seperti ikan yang kehabisan air. Nafasnya tersengal-sengal, sembari mengeluarkan suara erangan erotis dari bibir seksinya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSltO9iiYQ4
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCpdsFXSU7
Sementara di bawah sana, Tidak hanya satu jari, melainkan ada dua jari yang tengah mengobok-obok vaginanya, dan tampak cairan pelumas milik Laras keluar semakin tidak terbendung.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrN3zO2RvH
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvCHz3vfpZ
"Ulangi Bu Haja! Saya tidak dengar."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6STzJpi5kG
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ324F0r7pBA
Pinggul Laras tersentak-sentak menyambut kedua jari Daniel. "Ini dosa Dan... Dosaaa... Aahkk... Aaahkk... Daniel! Hentikaaaan..." Melas Laras, kepalanya terbanting ke kiri dan kanan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyBiDCk9xY
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq02ZeJu4rO
Sloookss...31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59zXMDHDlB
Sloookss...31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzywew8bgdo
Sloookss...31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexZ2DZCtxc
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nY9v5LIot
"Aaaarrrttt...." Jerit Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoCudI38M5
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo410LtfY64
Creeetsss....31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77ASM8QwJD
Creeetsss....31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JxtIDXj14
Creeetsss....31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JToKB6ubd
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ960bJKzeyZ
Daniel mencabut jarinya dari dalam selangkangan Laras. Lalu mengangkatnya dan memperlihatkannya kepada Laras yang menatap sayu kearah jari Daniel yang bermandikan lendir cintanya. Ia tidak menyangkah, kalau rasanya akan senikmat itu.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpaTMKYKwBK
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44d6aZjbLu
"Ulangi lagi." Bisik Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEltRFKtyS9
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvtY3VkCPV
Dengan nafas terengah-engah Laras berucap. "Ini dosa Dan! Dosa." Bisik Laras, nafasnya terputus-putus, seakan ia saat ini tengah terjebak oleh kepulan asap yang membuatnya sulit bernafas.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8gEb71kjt
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBgnE66zkE
Daniel tersenyum puas mendengarnya. Dia kembali turun dari atas sofa, lalu menarik lepas celana dalam yang di kenakan Laras. Tanpa sadar Laras mengangkat pinggulnya, membantu Daniel melepas celana dalamnya yang telah sangat basah. Daniel sempat menjilati kemaluan Laras selama beberapa detik.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgYONboBz0
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVSAnM4Sx7
Setelah di rasa cukup, Daniel kembali mengangkangkan kedua kaki Laras. Dia memposisikan kemaluannya di depan bibir kemaluan Laras yang telah becek.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nPN4GZ0pf
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyUpa5kj83
"Dan!" Lirih Laras.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzxDztojUv
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEfIq7B9n8
Daniel menggesek-gesek kemaluannya di bibir vagina Laras. "Nikmati saja Bu Haja! Buang jauh-jauh iman Bu Haja untuk beberapa waktu kedepan." Ujar Daniel, seraya tersenyum manis yang memabukan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNuy3SxLNp
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6zZG4Ibw0
"Pelan-pelan." Kata Laras pasrah.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc30j8cPGdh
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpjpO7VQKt
Daniel sangat senang mendengarnya, dia menekan penisnya menerobos masuk ke dalam senggama milik Istri KH Umar, pemilik ponpes Al-tauhid. Wajah Daniel mengeras, merasakan jepitan dinding vagina Laras yang memeluk ketat batang kemaluannya yang berukuran jumbo.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVJ9CeV5Mg
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBWa7Llp2S
Hal yang hampir sama juga di rasakan Laras. Ia merasa, kemaluan Danial sangat keras dan hangat.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtKSiBhel5
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡin5rJ1tarq
"Oughkk... Dan! Aaahkk..."31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjt9OsYo25
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAJyIeSjpF
"Memek Bu Haja nikmat sekali! Sempit..." Komentar Daniel.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZJtGpYPv5
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtQnwx6fWV
Dengan gerakan perlahan Daniel menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina Laras. Wajah cantik Laras yang merona merah, menambah suasana menjadi lebih erotis. Daniel menundukkan wajahnya, dan menjilati payudara Laras yang membusung ke depan.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAqTYITImT
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eTBY9lXJH
Gesekan kedua kelamin mereka, di tambah dengan hisapan di payudaranya, membuat Laras kembali bergairah. Ia mendesah-desah random, menikmati perzinahannya.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVXjkpCQ0c
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXX3eYMv65v
Sejenak Laras benar-benar melepaskan imannya, melupakan pelajaran agama yang pernah ia pelajari, demi mendapatkan kenikmatan duniawi yang hanya sementara, kenikmatan sesat yang hanya akan mengantarkan dirinya menuju jurang neraka.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJgPjS6ITn
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHr8Hrwrdls
"Bu Haja keluaaaar Dasan...." Teriak Laras, tanpa sadar memanggil dirinya sendiri dengan gelar yang ia dapat beberapa tahun yang lalu.31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunRyW1LSXB
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUB68FavfPS
Seeeeeeeeeerrrrr.....31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpa0a8vwdK
31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95FXkCQePv
*****31757Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSv2tmfaOy
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
