Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.31659Please respect copyright.PENANA9uC1KZS9Gj
31659Please respect copyright.PENANAez2uQ7zXnf
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.31659Please respect copyright.PENANArChGEjcxdO
31659Please respect copyright.PENANAZ2pZCRXkyF
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.31659Please respect copyright.PENANAo6abGgK4ZE
31659Please respect copyright.PENANAb7QyFBzkA2
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.31659Please respect copyright.PENANA7PvxpTv6lC
31659Please respect copyright.PENANAB1sU32qu3a
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANA3Uvkz50bc9
31659Please respect copyright.PENANAhHRA9r1uOb
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAFHHZ6KRSWM
31659Please respect copyright.PENANAu0tFDw6ZGg
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.31659Please respect copyright.PENANAaHxUImNpRj
31659Please respect copyright.PENANATnSEdDiUFA
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.31659Please respect copyright.PENANAMCg22o3cnD
31659Please respect copyright.PENANAbpaWi6eW4P
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAk4t0bOZ8LF
31659Please respect copyright.PENANA1rTgDYacZ4
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAOvnVJw5SSb
31659Please respect copyright.PENANAr7tRE5kmu6
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.31659Please respect copyright.PENANA1ogQUeERmA
31659Please respect copyright.PENANAEHCJ29j8iL
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.31659Please respect copyright.PENANATONfzLQoJ7
31659Please respect copyright.PENANANdTf9Bs8xI
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAsE2LIu2eXJ
31659Please respect copyright.PENANAJqN1cbjdF5
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.31659Please respect copyright.PENANA8zYGeE0vY2
31659Please respect copyright.PENANAmUghisM79p
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.31659Please respect copyright.PENANAnmzp5dAFeD
31659Please respect copyright.PENANAwPF3YmKrW0
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANALt4enKuS9L
31659Please respect copyright.PENANAR9jrA94OJI
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.31659Please respect copyright.PENANA7X85xHPp4f
31659Please respect copyright.PENANAiZGtE3r5Wv
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.31659Please respect copyright.PENANAYomWqEelUd
31659Please respect copyright.PENANAyxe89nYc0U
"Basah!" Bisik Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAwBt8lWj6Oj
31659Please respect copyright.PENANAJqip4D67l9
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANALUldfyQpSn
31659Please respect copyright.PENANA7aHYnD107K
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu31659Please respect copyright.PENANAnuHBDwB7k0
31659Please respect copyright.PENANAdQASoZaDB2
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAVZeIjNDYrU
31659Please respect copyright.PENANA1XRDSmzEkA
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAhAillx8Mqz
31659Please respect copyright.PENANAeYECXnxlUD
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAP3V1PmORSm
31659Please respect copyright.PENANAx0Vg6gP5aJ
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAzZojUxeTcs
31659Please respect copyright.PENANADr70DW8OKs
"Jilat sayang."31659Please respect copyright.PENANAgZlcbC1HgL
31659Please respect copyright.PENANAyVKp5bQslT
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.31659Please respect copyright.PENANAXtiqqQs0dO
31659Please respect copyright.PENANABVaL8l3s5b
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAqLLKnmZsG7
31659Please respect copyright.PENANA9BEB0OD8JD
Sluuuppss....31659Please respect copyright.PENANATyGH8smDc9
Sluuuppss...31659Please respect copyright.PENANA9rM988fXXT
Sluuuppss....31659Please respect copyright.PENANArQj4haEI7v
31659Please respect copyright.PENANAtAtxgnloWM
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.31659Please respect copyright.PENANA6818f7d6lg
31659Please respect copyright.PENANABYvtRAeWL2
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.31659Please respect copyright.PENANAJ1M4N6802P
31659Please respect copyright.PENANAuGUluwWqEi
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANA76ygDQslE8
31659Please respect copyright.PENANArtDccb2d2b
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.31659Please respect copyright.PENANADAW0uFtj5u
31659Please respect copyright.PENANAXprYlVPDdG
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.31659Please respect copyright.PENANAZxoA4zJvsR
31659Please respect copyright.PENANA5mlg77KBgy
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAlEpIGUlm44
31659Please respect copyright.PENANAocxfMh8RmT
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAHgbhao2Y9g
31659Please respect copyright.PENANAdEw7ILb6Pl
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAazIvQKNlcZ
31659Please respect copyright.PENANArFhTjU9mPN
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAnu7KiZ3Vho
31659Please respect copyright.PENANAGiFP0kaUpI
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAJC13Dy7xYg
31659Please respect copyright.PENANABTHMsyaxRB
Ploookkksss....31659Please respect copyright.PENANA75K7HE46AP
Ploookkksss....31659Please respect copyright.PENANAMGzUC2NPD1
Ploookkksss....31659Please respect copyright.PENANAoe4N2deLN3
31659Please respect copyright.PENANAGwArWWG3uF
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAkECr5kBQDJ
31659Please respect copyright.PENANAga7f4cWyas
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAu9WxYHP3Y8
31659Please respect copyright.PENANAyakgVhTVJF
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.31659Please respect copyright.PENANAHxMy4ybcyy
31659Please respect copyright.PENANA9vsmICCNY8
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.31659Please respect copyright.PENANA8SPpLOAImp
31659Please respect copyright.PENANARfRYYx1HPI
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAoUbOhDMv4p
31659Please respect copyright.PENANAxIXVuVDE0V
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.31659Please respect copyright.PENANAUMVHIFSBpi
31659Please respect copyright.PENANAYkuDsOTrct
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.31659Please respect copyright.PENANACacEQI6ND2
31659Please respect copyright.PENANAQxvwWSnpkU
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.31659Please respect copyright.PENANAX7AeKlWang
31659Please respect copyright.PENANARTsUK7e2ms
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.31659Please respect copyright.PENANA1DIMRIuXi0
31659Please respect copyright.PENANAEu92Uhk0lX
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANACNLEwCffPl
31659Please respect copyright.PENANAwBmCJIy4Ep
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.31659Please respect copyright.PENANAdpAIyFW5eu
31659Please respect copyright.PENANAIOwgtDxZbD
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.31659Please respect copyright.PENANAPFBnMJYjun
31659Please respect copyright.PENANA4inAbzt12I
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.31659Please respect copyright.PENANA0RjDTHVcmT
31659Please respect copyright.PENANA0ZLVx2ZvqE
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANA1PO7GIBEfI
31659Please respect copyright.PENANAUuyIYGrV2a
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.31659Please respect copyright.PENANADA2wBvLZtU
31659Please respect copyright.PENANAm4xrt5hcPc
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.31659Please respect copyright.PENANAkOuHPHErvY
31659Please respect copyright.PENANARjhRx3sjAk
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.31659Please respect copyright.PENANAuYDGItOCSM
31659Please respect copyright.PENANAOCmrL2hlE3
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAqKBYZlp1MP
31659Please respect copyright.PENANAnOcDaRIeE5
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.31659Please respect copyright.PENANAKlxMvMjLcc
31659Please respect copyright.PENANAGKVoHIZ80w
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.31659Please respect copyright.PENANAVBkijhtVZq
31659Please respect copyright.PENANArtvKV3uUif
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.31659Please respect copyright.PENANAkQ2xfCHxnp
31659Please respect copyright.PENANAGfolNDGWGb
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.31659Please respect copyright.PENANAttCP6OX39i
31659Please respect copyright.PENANAaGDhgY66Bv
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAbRDprNntBj
31659Please respect copyright.PENANAGFrVLw5FoO
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAZcr2q1sP9g
31659Please respect copyright.PENANAVQihBAUvt0
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAkMx9s64FkW
31659Please respect copyright.PENANADIIcpvxMYD
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.31659Please respect copyright.PENANAOJjI9bh2K3
31659Please respect copyright.PENANAWcpXbnz7Pr
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.31659Please respect copyright.PENANAiQb78VsbWl
31659Please respect copyright.PENANAF1wU8vPFto
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.31659Please respect copyright.PENANA3pyhT9JW6I
31659Please respect copyright.PENANAJ9AI7ann1M
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANA0Pqy2ZKSC6
31659Please respect copyright.PENANAGQyPSET4Jv
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAA8PcXJFCSl
31659Please respect copyright.PENANA9xSPZdAMPB
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.31659Please respect copyright.PENANAlH8NVJPseP
31659Please respect copyright.PENANAZ0XPY7PzgC
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAokPH3YlrN5
31659Please respect copyright.PENANA4X3GFSXgp2
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.31659Please respect copyright.PENANAKMZsvxGXHp
31659Please respect copyright.PENANAwJuVc7vR2B
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.31659Please respect copyright.PENANADoMKClJAaD
31659Please respect copyright.PENANAmymj1S2YJ9
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAHTAcQKr7Qx
31659Please respect copyright.PENANAOcf0IKHbTO
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAHIrhWK4YIm
31659Please respect copyright.PENANAvwQcEFkQzD
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.31659Please respect copyright.PENANAuU31fsy68o
31659Please respect copyright.PENANA3Wgs4JfA8b
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.31659Please respect copyright.PENANASPE531n28t
31659Please respect copyright.PENANA3raSfraLXy
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.31659Please respect copyright.PENANAHQx9u2mjWp
31659Please respect copyright.PENANAqLSczTghr1
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAZtN5gPqB89
31659Please respect copyright.PENANA8koDvyxgmG
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.31659Please respect copyright.PENANAgXC8PxHOKU
31659Please respect copyright.PENANAV7JypNtery
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAhTK4eFBdlN
31659Please respect copyright.PENANARYvS0xKJpf
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.31659Please respect copyright.PENANAYtUiDPKZNL
31659Please respect copyright.PENANAPXrfIeM2hI
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."31659Please respect copyright.PENANA7g4uuEVpRO
31659Please respect copyright.PENANA6fU9ueuXLn
Plaaakk...31659Please respect copyright.PENANAK2kGtsTVTR
31659Please respect copyright.PENANAIae0HESnGI
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.31659Please respect copyright.PENANAuBYEAa2sjx
31659Please respect copyright.PENANAe9IWs9A9Z6
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAO4iyLL6rAM
31659Please respect copyright.PENANATcBjlhDsuV
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.31659Please respect copyright.PENANAA7gr1cEGUJ
31659Please respect copyright.PENANAVHqtvhlAzk
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.31659Please respect copyright.PENANAdwgK0ZQytL
31659Please respect copyright.PENANA97wIpFDsn0
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.31659Please respect copyright.PENANAUHK0PC29P3
31659Please respect copyright.PENANAloksuDxW92
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAxJzfLkOaah
31659Please respect copyright.PENANAFBQcT5FAiS
Ploookkksss...31659Please respect copyright.PENANA2TPXpYsDLE
Ploookkksss...31659Please respect copyright.PENANAZ1e8GtQ9j0
Ploookkksss...31659Please respect copyright.PENANAtnuRWnUrRB
31659Please respect copyright.PENANAE5lKa9IfcT
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.31659Please respect copyright.PENANAgM87RhVtA6
31659Please respect copyright.PENANAO2CKidBX1m
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAf6aIlOFeJw
31659Please respect copyright.PENANAHQ5YJk75J0
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANA8a757Ux47x
31659Please respect copyright.PENANAKMjqMirgC9
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.31659Please respect copyright.PENANA6rAV8uTuEf
31659Please respect copyright.PENANAwvRtk52BLN
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.31659Please respect copyright.PENANACJAvjNqSB6
31659Please respect copyright.PENANAw0gLrRVgpR
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....31659Please respect copyright.PENANAzBhmwpiFnw
31659Please respect copyright.PENANANyCQw4dRL9
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.31659Please respect copyright.PENANA8Vmgy9kdnk
31659Please respect copyright.PENANA2LCsBYXcWn
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.31659Please respect copyright.PENANAtf4MMEkcOm
31659Please respect copyright.PENANAjyLduQOfRA
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.31659Please respect copyright.PENANA0dRaBfgukw
31659Please respect copyright.PENANACNu2PBy7xe
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.31659Please respect copyright.PENANAlvMI3XkoQP
31659Please respect copyright.PENANAoMCoiurGXp
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.31659Please respect copyright.PENANAR7pkfDv8tz
31659Please respect copyright.PENANAVO4mK9WSGh
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.31659Please respect copyright.PENANAsdvy6ERNXo
31659Please respect copyright.PENANAECMhtmXXlL
*****31659Please respect copyright.PENANAl6Ra6fb32T
31659Please respect copyright.PENANAeDZPxBzt47
31659Please respect copyright.PENANAyCGTSXr0DB
31659Please respect copyright.PENANAqwxFgY0keH
31659Please respect copyright.PENANA7xNpSs4vHs
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.31659Please respect copyright.PENANAj36CvnJlj1
31659Please respect copyright.PENANAaFcvHlUCQv
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.31659Please respect copyright.PENANA214TE6DFGh
31659Please respect copyright.PENANAm8c1MIVs65
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.31659Please respect copyright.PENANArfWrDMmhsW
31659Please respect copyright.PENANAJX2VVl7Ztq
"Bengong lagi." Tegur Julia.31659Please respect copyright.PENANA9wv1X31Hwr
31659Please respect copyright.PENANAo1Apx2Pwbn
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.31659Please respect copyright.PENANAXhGgIJC5NL
31659Please respect copyright.PENANAOJpxx4E8Qp
"Coba cerita."31659Please respect copyright.PENANAIzmizi9QlE
31659Please respect copyright.PENANAzLlclNNfJw
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.31659Please respect copyright.PENANApvNJV5WfZy
31659Please respect copyright.PENANAr7MLb4MQpi
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.31659Please respect copyright.PENANAXDxqmlm5vE
31659Please respect copyright.PENANAmkq6u7ZOCt
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.31659Please respect copyright.PENANAg7sDWHbAnp
31659Please respect copyright.PENANA8QbI2XcrFX
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"31659Please respect copyright.PENANA9uEcd2rso4
31659Please respect copyright.PENANA9Z5vMG56l2
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.31659Please respect copyright.PENANAk6wGCfeRhX
31659Please respect copyright.PENANAK9FIUdZ555
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."31659Please respect copyright.PENANAxUCiaZFRGY
31659Please respect copyright.PENANAQxqA5yGSHt
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.31659Please respect copyright.PENANACaL10QSAQu
31659Please respect copyright.PENANAeW59BgKpOP
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.31659Please respect copyright.PENANAWeMDdgQZox
31659Please respect copyright.PENANAoVr0xsjVeK
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.31659Please respect copyright.PENANA26aeE2s7c3
31659Please respect copyright.PENANAjNDGKYnzxx
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.31659Please respect copyright.PENANAwxo56aY9B2
31659Please respect copyright.PENANARL8tXW59jF
****31659Please respect copyright.PENANAYvOipxLOig
31659Please respect copyright.PENANAV303alF9N4
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...31659Please respect copyright.PENANANJYfX0W2aV
31659Please respect copyright.PENANA64wAIp5PvY
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.31659Please respect copyright.PENANAdHvOVPtpxs
31659Please respect copyright.PENANA6M79wIPS2h
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.31659Please respect copyright.PENANApW721i0HdU
31659Please respect copyright.PENANAnlfiTO4LKr
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.31659Please respect copyright.PENANAWp1Sw0gbaN
31659Please respect copyright.PENANAOXlaPwMsnU
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.31659Please respect copyright.PENANAaZ6EgnYk0O
31659Please respect copyright.PENANAU5XztYvihV
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.31659Please respect copyright.PENANAsDWN6qg7kH
31659Please respect copyright.PENANAzAKG1RfEMI
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."31659Please respect copyright.PENANApkl8IL1wdW
31659Please respect copyright.PENANAnX9gJaxP7a
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.31659Please respect copyright.PENANAhqUngSGmLp
31659Please respect copyright.PENANA1f2wHUI01B
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"31659Please respect copyright.PENANA3Zo9GqSURV
31659Please respect copyright.PENANAVGH1uBwc2b
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.31659Please respect copyright.PENANA6mTDLH5P1E
31659Please respect copyright.PENANArPqkOomyDX
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.31659Please respect copyright.PENANAd6gq1dSgwy
31659Please respect copyright.PENANAOhH87JkClN
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.31659Please respect copyright.PENANA9I6LZnum1k
31659Please respect copyright.PENANAw9ej3BmUBV
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.31659Please respect copyright.PENANAT3Uq20fIpC
31659Please respect copyright.PENANAtbqICFErc5
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.31659Please respect copyright.PENANA3O0RfDbv94
31659Please respect copyright.PENANANf6tYW2ZT2
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.31659Please respect copyright.PENANAzajYJ9UqHf
31659Please respect copyright.PENANAwzAl2XVLkI
"Ustadza!" Panggil Imbron.31659Please respect copyright.PENANAJ3GmourGRG
31659Please respect copyright.PENANAlZlVyFjE3A
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.31659Please respect copyright.PENANAwK90foDarO
31659Please respect copyright.PENANAqKt1fkZmi6
"Ada tangga?" Ulang Imbron.31659Please respect copyright.PENANA2vI3qCkGrL
31659Please respect copyright.PENANArMYL3rAPxR
"Oh iya ada di belakang."31659Please respect copyright.PENANADiDgyGqGo0
31659Please respect copyright.PENANA7y1qQjhRjI
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.31659Please respect copyright.PENANA40XGWfmMqF
31659Please respect copyright.PENANA4tpRBZgzAh
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.31659Please respect copyright.PENANAGKLhFRDyv4
31659Please respect copyright.PENANA0IKRD9vQ9E
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.31659Please respect copyright.PENANAZbiBygcD4F
31659Please respect copyright.PENANA6FjF3eQG1W
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.31659Please respect copyright.PENANAeWL4iQprLW
31659Please respect copyright.PENANASCd3i1IEe7
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.31659Please respect copyright.PENANAJ5OxMjtOWB
31659Please respect copyright.PENANA5fEQ1joILs
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.31659Please respect copyright.PENANAZ1qK28lUuN
31659Please respect copyright.PENANAsYsmYYEFL5
"Tolong ya Pak."31659Please respect copyright.PENANAyefc0tTkbk
31659Please respect copyright.PENANAZwRZRpbrSx
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.31659Please respect copyright.PENANApdInceR0EJ
31659Please respect copyright.PENANA8WUigbOWgr
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.31659Please respect copyright.PENANAePWNeTSwvM
31659Please respect copyright.PENANAuNx3F7slmb
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.31659Please respect copyright.PENANAy96mAWAXqv
31659Please respect copyright.PENANAK0bWyyLIAj
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.31659Please respect copyright.PENANAc8AVVz9Zz1
31659Please respect copyright.PENANANh1oME3cKt
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.31659Please respect copyright.PENANA4TJRJNt3rS
31659Please respect copyright.PENANAgJXXX5gMXH
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.31659Please respect copyright.PENANAuROqvSiL3p
31659Please respect copyright.PENANAVMxlDxkBAh
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.31659Please respect copyright.PENANAljBV7G8K9R
31659Please respect copyright.PENANAhGgPDnbb3p
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.31659Please respect copyright.PENANAXwHa915cFx
31659Please respect copyright.PENANAEj9wvvsHOP
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.31659Please respect copyright.PENANA8iCW8rZrx2
31659Please respect copyright.PENANAuqGqun4UCC
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.31659Please respect copyright.PENANA4gIQdjK67k
31659Please respect copyright.PENANAsPpsv1ibHR
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."31659Please respect copyright.PENANAwku6uQXB5G
31659Please respect copyright.PENANAJXSGJRkpMu
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.31659Please respect copyright.PENANAcoawDjNiAn
31659Please respect copyright.PENANAmJSRjU6BpM
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.31659Please respect copyright.PENANAaOcMRTyELY
31659Please respect copyright.PENANAKHIa6JF8qr
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.31659Please respect copyright.PENANA498XpTL7jl
31659Please respect copyright.PENANAD13VOqZTKn
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.31659Please respect copyright.PENANA4zNpHh3exX
31659Please respect copyright.PENANArewUDNUZ6x
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.31659Please respect copyright.PENANAGIuxWpoWyb
31659Please respect copyright.PENANAkjUx1atxVx
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.31659Please respect copyright.PENANAXfJdNiMRh0
31659Please respect copyright.PENANAAQjUXtBa0a
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.31659Please respect copyright.PENANAZ6Y5dzQ9he
31659Please respect copyright.PENANAX5tK4WnfFz
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.31659Please respect copyright.PENANApfbumPLWJG
31659Please respect copyright.PENANAuVcSMza8JR
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.31659Please respect copyright.PENANASZJC8tSZE5
31659Please respect copyright.PENANA3bM6v2QCOs
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.31659Please respect copyright.PENANAbxzHDtIyNu
31659Please respect copyright.PENANAYg7jQUcHzP
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.31659Please respect copyright.PENANAFx0xaqx8mo
31659Please respect copyright.PENANAZF0nxVmpig
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.31659Please respect copyright.PENANAFzJDeTNO0f
31659Please respect copyright.PENANAhCD0rGZa3R
*****31659Please respect copyright.PENANAQZU6etGpXl
31659Please respect copyright.PENANAv91NrGvy5b
31659Please respect copyright.PENANAjtnrocWuIy
31659Please respect copyright.PENANAjojs6cEugW
31659Please respect copyright.PENANA0CuQyWSxF9
Pulang sekolah...31659Please respect copyright.PENANARGZUoWujE3
31659Please respect copyright.PENANAwdSXnz4UQs
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni31659Please respect copyright.PENANAcBQbZOzh4u
31659Please respect copyright.PENANAYU8TsjrQcx
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.31659Please respect copyright.PENANAxLYhibtr1o
31659Please respect copyright.PENANAatGJ9L9vjo
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.31659Please respect copyright.PENANAsysBlb6hqv
31659Please respect copyright.PENANA1eWIKtBzaF
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.31659Please respect copyright.PENANAQvWBoS8u54
31659Please respect copyright.PENANAomogqbcPPr
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.31659Please respect copyright.PENANA4xFPb2m3z0
31659Please respect copyright.PENANAZt2KscxFKy
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.31659Please respect copyright.PENANANE0Gtwarvj
31659Please respect copyright.PENANASSy4WftW4T
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.31659Please respect copyright.PENANA9vZF6og7HW
31659Please respect copyright.PENANAcz3UuyqRx9
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.31659Please respect copyright.PENANAix9ZK4oYRQ
31659Please respect copyright.PENANAEfRreceT9x
"Umi!" Lirih Azril.31659Please respect copyright.PENANALgkS5Ozfoj
31659Please respect copyright.PENANAtmHcV2fbWN
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.31659Please respect copyright.PENANAkFMmUuiKQL
31659Please respect copyright.PENANArDUfBk8MbF
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.31659Please respect copyright.PENANANXsllwxOeN
31659Please respect copyright.PENANA2148iwrnS9
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.31659Please respect copyright.PENANAQ0L5vXCQih
31659Please respect copyright.PENANAn3ORzFZFyp
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.31659Please respect copyright.PENANAJOlEMFPjQW
31659Please respect copyright.PENANAJcq3VVFnee
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.31659Please respect copyright.PENANANKz4aMh6nA
31659Please respect copyright.PENANA6NVHWt5WYc
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.31659Please respect copyright.PENANAiqVbMSxIoQ
31659Please respect copyright.PENANAHrhSCtkHrC
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.31659Please respect copyright.PENANA30fqC9BHf4
31659Please respect copyright.PENANARF4P5xWWl9
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.31659Please respect copyright.PENANAw6EWTmgqk9
31659Please respect copyright.PENANAD8yTcmka7k
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.31659Please respect copyright.PENANA6QYyMQpQJZ
31659Please respect copyright.PENANA0QjRO7Rnmi
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.31659Please respect copyright.PENANAFHWc4qFLlm
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.31659Please respect copyright.PENANAtrk1ULYlAA
31659Please respect copyright.PENANAQMrFlcQGiE
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.31659Please respect copyright.PENANAhEYD3GAvcI
31659Please respect copyright.PENANAstvN00OmTR
31659Please respect copyright.PENANAk3azM0aebS
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.31659Please respect copyright.PENANA00FJH2f1o9
31659Please respect copyright.PENANAIMgSolVHiV
Azril mendadak kagok. "U-umi."31659Please respect copyright.PENANAh8Ol4ThAkF
31659Please respect copyright.PENANANr6lZDJNr2
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.31659Please respect copyright.PENANAidpAPsLZ2m
31659Please respect copyright.PENANAnmi9mu7Q8p
"Baru aja Mi." Jawab Azril.31659Please respect copyright.PENANA5Zs9XlarAD
31659Please respect copyright.PENANAvovdmAl9uD
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.31659Please respect copyright.PENANAqHf2Xuso33
31659Please respect copyright.PENANAtgGQ73DAn9
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.31659Please respect copyright.PENANAsOm3VgLe0c
31659Please respect copyright.PENANANX1CmUmLJs
*****31659Please respect copyright.PENANA6OTtXCArgT