Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.33149Please respect copyright.PENANAMZUNZcLPhu
33149Please respect copyright.PENANATUF4BHkntd
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.33149Please respect copyright.PENANABb5XfjTa3N
33149Please respect copyright.PENANAsjoJEnPkVy
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.33149Please respect copyright.PENANAaHHKf3HRBm
33149Please respect copyright.PENANAeVr86TFfmz
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.33149Please respect copyright.PENANAmrrfffYmoq
33149Please respect copyright.PENANAYZPfmOhXi3
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.33149Please respect copyright.PENANAELsH7uCJJ5
33149Please respect copyright.PENANAbl6uhqKMnI
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.33149Please respect copyright.PENANANH2f6xdFwD
33149Please respect copyright.PENANAmpjk8tao9I
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.33149Please respect copyright.PENANANI9QtljnFt
33149Please respect copyright.PENANATTdORbonsW
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.33149Please respect copyright.PENANAep6Xf69D5b
33149Please respect copyright.PENANArymRZwvCBR
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.33149Please respect copyright.PENANAHq8Ldq2u3K
33149Please respect copyright.PENANAPItwoOqbJE
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.33149Please respect copyright.PENANAddkwoRYKQ7
33149Please respect copyright.PENANAPl92KGL5uh
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.33149Please respect copyright.PENANAuTu0ElPElI
33149Please respect copyright.PENANAqwDH4v71So
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.33149Please respect copyright.PENANAh3zyiHVjcx
33149Please respect copyright.PENANA4gJjQhMADR
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.33149Please respect copyright.PENANAoqCk9K74kl
33149Please respect copyright.PENANAwJA2XwOGNw
*****33149Please respect copyright.PENANAdUypwZxnPj
33149Please respect copyright.PENANA3wCpEYd9IW
33149Please respect copyright.PENANAv6NnU1gMII
33149Please respect copyright.PENANA8naXAf91fn
33149Please respect copyright.PENANAgEiNnuPXvU
33149Please respect copyright.PENANAayueDF09F7
33149Please respect copyright.PENANAcnR4vRWQuV
33149Please respect copyright.PENANASWtEQfvJXn
33149Please respect copyright.PENANAXFUyVKu1yK
33149Please respect copyright.PENANA0M2M2yj9WL
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.33149Please respect copyright.PENANAJ9nwnDSu5A
33149Please respect copyright.PENANAQBrMdWlrX3
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.33149Please respect copyright.PENANAcB92NtRW90
33149Please respect copyright.PENANA9FfbTw65pR
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.33149Please respect copyright.PENANAgD6tUA9s6K
33149Please respect copyright.PENANAbkWekJsH5a
"Kak!" Panggil Rayhan.33149Please respect copyright.PENANA3bnkbuml47
33149Please respect copyright.PENANADxCqxscfAu
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.33149Please respect copyright.PENANAamdbmK0wGf
33149Please respect copyright.PENANAlBKr5wIKhK
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.33149Please respect copyright.PENANAORESPDduol
33149Please respect copyright.PENANA3ewqVlwcox
Deg... Deg... Deg...33149Please respect copyright.PENANA2fh7CAHqbA
33149Please respect copyright.PENANAbUzBcW5iIa
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.33149Please respect copyright.PENANAtvBdlzjJX7
33149Please respect copyright.PENANABsDlnTtnaM
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.33149Please respect copyright.PENANAsyF0iANq4K
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.33149Please respect copyright.PENANAFTv75Irpz3
33149Please respect copyright.PENANAWm7aJ6YzcX
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.33149Please respect copyright.PENANAbDQbvMUFNW
33149Please respect copyright.PENANAwH0VNJqhc2
"Cantik!" Ujar Rayhan.33149Please respect copyright.PENANANXJbeIboSl
33149Please respect copyright.PENANAOCUUliiYCi
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.33149Please respect copyright.PENANA5E03lv40z0
33149Please respect copyright.PENANAN32IGSm6fI
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.33149Please respect copyright.PENANAlagsSkJr1v
33149Please respect copyright.PENANAtrhAkfo1JL
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.33149Please respect copyright.PENANAp5Xr7LuxZB
33149Please respect copyright.PENANAsWRZPYCvSK
*****33149Please respect copyright.PENANALKOECsykV0
33149Please respect copyright.PENANAwZzFNg6t1n
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.33149Please respect copyright.PENANASzFiRCXYf0
33149Please respect copyright.PENANAmpoRkQQtk2
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.33149Please respect copyright.PENANAnggPwkQUeH
33149Please respect copyright.PENANA8JrYFxsCW5
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..33149Please respect copyright.PENANAQT8PF0C1AN
33149Please respect copyright.PENANAPbod8uDYtu
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.33149Please respect copyright.PENANAwRRsb58GS1
33149Please respect copyright.PENANAlg3fVw49Gs
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.33149Please respect copyright.PENANAkJ2fkjwzjP
33149Please respect copyright.PENANAUiKp19x9e5
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.33149Please respect copyright.PENANAReylj6NPVf
33149Please respect copyright.PENANAYky9bluxZe
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.33149Please respect copyright.PENANAkflElAFW4p
33149Please respect copyright.PENANAMcLL3ieyfW
"Ray!"33149Please respect copyright.PENANA7SOwe5441G
33149Please respect copyright.PENANABufe6t6tvq
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.33149Please respect copyright.PENANA9GLMH8bZ5i
33149Please respect copyright.PENANAmXniXjXu93
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.33149Please respect copyright.PENANAdqJuxu4lC7
33149Please respect copyright.PENANAoFtdFLPZ2p
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAyZvCvjOeoy
33149Please respect copyright.PENANAV8It7nc9KD
"Dasar kamu."33149Please respect copyright.PENANAV3K0QD45DV
33149Please respect copyright.PENANAHImsdMCxWK
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.33149Please respect copyright.PENANABQxI2DkdZ7
33149Please respect copyright.PENANAc8sIiYRsA4
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.33149Please respect copyright.PENANAAUI5InNe6h
33149Please respect copyright.PENANA9WmYFwfADY
"Eh..."33149Please respect copyright.PENANAtYIfhREXi4
33149Please respect copyright.PENANADeohpxKaiE
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANALLStLHObIx
33149Please respect copyright.PENANA0vSYPeFNtv
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAkgvR1pMszy
33149Please respect copyright.PENANA7dSiOo1Ntk
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.33149Please respect copyright.PENANA2tzWhSqITO
33149Please respect copyright.PENANA7HOcogOGMa
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.33149Please respect copyright.PENANARgkWaulzt8
33149Please respect copyright.PENANACRFRRBeLFi
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.33149Please respect copyright.PENANAHv5nWj3S7M
33149Please respect copyright.PENANA6e2OMXtKZN
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.33149Please respect copyright.PENANAkJPe0Yysg6
33149Please respect copyright.PENANAUY1SdB3Epn
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.33149Please respect copyright.PENANAdHCoY7Y0gw
33149Please respect copyright.PENANA9CQMKqSrSQ
*****33149Please respect copyright.PENANALPbqgjLUa3
33149Please respect copyright.PENANANirKyg4Ayp
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.33149Please respect copyright.PENANA8b2NhKC0KS
33149Please respect copyright.PENANAGdBSd3hhKp
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.33149Please respect copyright.PENANAdlKWvDzEWg
33149Please respect copyright.PENANAvTHO9gjna2
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.33149Please respect copyright.PENANA7CEZdRDXpT
33149Please respect copyright.PENANAasLWAiq07q
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."33149Please respect copyright.PENANAt6Qo3ooSJu
33149Please respect copyright.PENANAC42pNvytl8
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.33149Please respect copyright.PENANAmc89Xq2NTn
33149Please respect copyright.PENANAzmIkVfcexu
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANA2XLGDd44ii
33149Please respect copyright.PENANA1evTmcmwq5
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAGg9wIufWcA
33149Please respect copyright.PENANAgoyhCwXlQ8
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.33149Please respect copyright.PENANAiX16GhJYv2
33149Please respect copyright.PENANA4wM1FL5G1P
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.33149Please respect copyright.PENANA4rICiekCH0
33149Please respect copyright.PENANAzmhlsuspCB
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.33149Please respect copyright.PENANAOxNhsyzZxz
33149Please respect copyright.PENANAviipGDsO8Z
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.33149Please respect copyright.PENANAr4m1XkOIJN
33149Please respect copyright.PENANA1xaHcB69k0
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.33149Please respect copyright.PENANAgc4FIB7RkP
33149Please respect copyright.PENANA9z197hOWzL
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.33149Please respect copyright.PENANA15LQFTfVEU
33149Please respect copyright.PENANAGRE75gwHx3
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAycRusyCSV9
33149Please respect copyright.PENANAFo94qFNRAL
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.33149Please respect copyright.PENANAWcJOQSE4Xf
33149Please respect copyright.PENANAqcFeBJ801b
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.33149Please respect copyright.PENANA2l59VYiSOC
33149Please respect copyright.PENANAd6EQE3SEJS
Sluuuppsss...33149Please respect copyright.PENANAHsZziw43iY
Sluuuppsss...33149Please respect copyright.PENANAJMAmt62uiZ
Sluuuppsss...33149Please respect copyright.PENANAhEu8KXn12a
33149Please respect copyright.PENANAFEwe6xOJFv
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAe0rdZYS9us
33149Please respect copyright.PENANAkbrsgifuBq
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..33149Please respect copyright.PENANAfQWIsH52GM
33149Please respect copyright.PENANAVaXd5pz532
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...33149Please respect copyright.PENANA3d67LHO1jo
33149Please respect copyright.PENANAGGOIXpDWIv
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.33149Please respect copyright.PENANAme17bzd82V
33149Please respect copyright.PENANABYZ2MNak1Q
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.33149Please respect copyright.PENANAgScdeA3prO
33149Please respect copyright.PENANAFmAraaxyqN
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAv3xrR319BQ
33149Please respect copyright.PENANAJlEH5xP7uq
Seeeeeeeeeerrrr...33149Please respect copyright.PENANAQPPCpaSu1D
33149Please respect copyright.PENANAbYeMvR9f2O
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.33149Please respect copyright.PENANANGJCOalDzC
33149Please respect copyright.PENANAnS7R75RhgT
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.33149Please respect copyright.PENANArykeAqYCLc
33149Please respect copyright.PENANAWat9UU6ESs
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.33149Please respect copyright.PENANAVHMbPvVFHW
33149Please respect copyright.PENANAbReZslyWUb
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAtPhC8UWPOe
33149Please respect copyright.PENANATgdHwP6x0E
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.33149Please respect copyright.PENANArJMFGzebxv
33149Please respect copyright.PENANA3AnvH4ZuDX
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.33149Please respect copyright.PENANAJ9c6O7Jm4a
33149Please respect copyright.PENANA7Hx6uRhwF6
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANA9iSUhXzEJj
33149Please respect copyright.PENANAIHCHD41cQI
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.33149Please respect copyright.PENANA9DfKOh3Vug
33149Please respect copyright.PENANAMmpiT5DokF
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAQqj4QUn39o
33149Please respect copyright.PENANAZ0GhpyD3On
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.33149Please respect copyright.PENANAH88VuckCh0
33149Please respect copyright.PENANA9cGvao4SIq
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.33149Please respect copyright.PENANA5wFlMePTkS
33149Please respect copyright.PENANAVKxbd12vMQ
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANALjqJlcZ7uz
33149Please respect copyright.PENANAPOKTll5Z2A
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...33149Please respect copyright.PENANAhDpwKuPART
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...33149Please respect copyright.PENANAaNt4X5azhP
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...33149Please respect copyright.PENANAtrxj6sazmT
33149Please respect copyright.PENANAVk5pQTOXO1
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAnWcRZLeQJW
33149Please respect copyright.PENANAbGlEHZzgss
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.33149Please respect copyright.PENANAQCe9HCsf4T
33149Please respect copyright.PENANA4xUns1wMZS
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.33149Please respect copyright.PENANANss0oLa1od
33149Please respect copyright.PENANAGYhgnL2BkP
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.33149Please respect copyright.PENANAuZy4pvhsSc
33149Please respect copyright.PENANAAhpAThbZA0
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.33149Please respect copyright.PENANAsYREmlJyct
33149Please respect copyright.PENANATdBYrr6SIn
******33149Please respect copyright.PENANAO5Lin024kI
33149Please respect copyright.PENANAomIjqaMUqE
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.33149Please respect copyright.PENANA0LJCZT3dGG
33149Please respect copyright.PENANAog1XpAvKHg
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.33149Please respect copyright.PENANAQa96W2oc2V
33149Please respect copyright.PENANAvoRuQpPYIv
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.33149Please respect copyright.PENANA3G5IieRo5S
33149Please respect copyright.PENANAg16H4jMAnX
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.33149Please respect copyright.PENANAzZZol8jLCU
33149Please respect copyright.PENANASiXGk9zJaY
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAdlt9upAy24
33149Please respect copyright.PENANAJDoHEfqm9E
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.33149Please respect copyright.PENANA87h0QVf6AY
33149Please respect copyright.PENANAqvR41ZcAaX
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.33149Please respect copyright.PENANAQ57WFtoZme
33149Please respect copyright.PENANAE1xybx0CAo
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.33149Please respect copyright.PENANAjIcf6VHZ3o
33149Please respect copyright.PENANAgnBZDwFFxG
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.33149Please respect copyright.PENANAsb5qWNMEe0
33149Please respect copyright.PENANAptHSn6WcOc
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.33149Please respect copyright.PENANAW8lrwnRbPK
33149Please respect copyright.PENANAG81CditSqM
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.33149Please respect copyright.PENANA50rjgcC5lU
33149Please respect copyright.PENANAWP5Jp4sZa5
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAUzuDQ2l1H4
33149Please respect copyright.PENANARhzNPYK1nQ
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.33149Please respect copyright.PENANADSpDM9EhTY
33149Please respect copyright.PENANAS3nhVAl2GP
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.33149Please respect copyright.PENANAOZC7qgfSTT
33149Please respect copyright.PENANAvEUm5V918p
Bleeesss...33149Please respect copyright.PENANAJpnAgrW7Mw
33149Please respect copyright.PENANA8BvNnxAm0O
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANA6N5nIRbz14
33149Please respect copyright.PENANAKgxmPjnApg
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.33149Please respect copyright.PENANALFf1fexDnV
33149Please respect copyright.PENANAgWINKPd3cn
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.33149Please respect copyright.PENANA0beS4Nz5PT
33149Please respect copyright.PENANAm5KKWU6Uu7
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.33149Please respect copyright.PENANAryn2Amu4sy
33149Please respect copyright.PENANAg2YRc4drTO
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.33149Please respect copyright.PENANARH0o2PGsbO
33149Please respect copyright.PENANATJwkRm42RW
Seeeeeeeeeerrrr....33149Please respect copyright.PENANA8803IAugXR
33149Please respect copyright.PENANADSI6ufjsEc
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.33149Please respect copyright.PENANAiN8SSauefB
33149Please respect copyright.PENANArOQuOsnmbC
*****33149Please respect copyright.PENANA5abZhJLhPR
33149Please respect copyright.PENANA0dOWhyZKUn
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.33149Please respect copyright.PENANAIfINh9BBX6
33149Please respect copyright.PENANAn3grtiqrGw
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.33149Please respect copyright.PENANAwRKTGMOKBS
33149Please respect copyright.PENANAIoktbxI6Kd
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.33149Please respect copyright.PENANAbZzuMHtukW
33149Please respect copyright.PENANACjbkLRyHlz
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...33149Please respect copyright.PENANAxtqWugAP7C
33149Please respect copyright.PENANATu9oXa5Y4F
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.33149Please respect copyright.PENANAiaTMYvcxSU
33149Please respect copyright.PENANAjygCCRiszc
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.33149Please respect copyright.PENANA1O5uvwrFVV
33149Please respect copyright.PENANAyzHBdjDzTR
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.33149Please respect copyright.PENANAyw4V46cyfO
33149Please respect copyright.PENANALj2WK49ddo
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.33149Please respect copyright.PENANAA3nQgTdhYB
33149Please respect copyright.PENANAdjVkPNwTw4
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.33149Please respect copyright.PENANA2mJVUfBXgh
33149Please respect copyright.PENANAzOtyAaG8NN
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.33149Please respect copyright.PENANAs5rZt7THBo
33149Please respect copyright.PENANABrJIQrE5h0
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.33149Please respect copyright.PENANAazrtOmK2A8
33149Please respect copyright.PENANAkY4b56iagc
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.33149Please respect copyright.PENANAIVtv0magAW
33149Please respect copyright.PENANAomTzjrMbNW
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.33149Please respect copyright.PENANAm0vpiQKnrU
33149Please respect copyright.PENANA5DMABnnW8l
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.33149Please respect copyright.PENANAoiugsouMY8
33149Please respect copyright.PENANAoWOy1MXykr
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.33149Please respect copyright.PENANADy10SZzVHc
33149Please respect copyright.PENANA3ydKCANM76
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANACxtA0UmbCr
33149Please respect copyright.PENANAHVZQfPT6cT
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.33149Please respect copyright.PENANAEBscr0E10E
33149Please respect copyright.PENANAHgUhTf1rFJ
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.33149Please respect copyright.PENANAfHvpVBh172
33149Please respect copyright.PENANA7XgUX01JLO
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.33149Please respect copyright.PENANA3oyODvjqAp
33149Please respect copyright.PENANA7a8hFTRHQN
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.33149Please respect copyright.PENANAdp3eI75ucc
33149Please respect copyright.PENANA8GMQrcptNG
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.33149Please respect copyright.PENANAwzEewqmEMA
33149Please respect copyright.PENANAgVmOFOkhdO
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.33149Please respect copyright.PENANAXGTeyvCyMO
33149Please respect copyright.PENANANIdMqptU46
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.33149Please respect copyright.PENANA1uDnTVnWo8
33149Please respect copyright.PENANAsu2e01sAr3
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.33149Please respect copyright.PENANAun7MBWt2um
33149Please respect copyright.PENANAQjTTojq5Qb
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.33149Please respect copyright.PENANAgNVs0U7C6a
33149Please respect copyright.PENANAmn1Pt8Y2AG
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.33149Please respect copyright.PENANAsRPjfRwtEV
33149Please respect copyright.PENANA8dLh7E4BEV
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.33149Please respect copyright.PENANAjB2HPV3bi1
33149Please respect copyright.PENANAScLt8TMo4q
Sruuuppss....33149Please respect copyright.PENANA9qDIfM53ju
Sruuuppss...33149Please respect copyright.PENANArMHa246S3n
Sruuuppss...33149Please respect copyright.PENANA7TQxk9MsrU
33149Please respect copyright.PENANA1VHmWWdQkK
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.33149Please respect copyright.PENANA5rIdgGgfRp
33149Please respect copyright.PENANAqyEnoGQcEC
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.33149Please respect copyright.PENANACLyeQnmP1f
33149Please respect copyright.PENANAx5ctsoxKO8
Driit... Driit... Driit...33149Please respect copyright.PENANAed3bbTSnlm
33149Please respect copyright.PENANAcZVUwlpeiJ
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.33149Please respect copyright.PENANADYCJxSA9yY
33149Please respect copyright.PENANAaoFwNWVDFP
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.33149Please respect copyright.PENANARXizeohhYC
33149Please respect copyright.PENANADzNpKt4gvx
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.33149Please respect copyright.PENANASOSkL3bKau
33149Please respect copyright.PENANAXdLzx3ObG2
*****33149Please respect copyright.PENANACHS0DG8RML
33149Please respect copyright.PENANA4UHnf3vByN
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.33149Please respect copyright.PENANAbXyuFQqUYN
33149Please respect copyright.PENANAXyxVJg3jI4
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.33149Please respect copyright.PENANA27yeOviz6R
33149Please respect copyright.PENANARAuS83FXFd
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANAlP1TDqlbOh
33149Please respect copyright.PENANA4tLEvTxTzD
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.33149Please respect copyright.PENANA5IgHKN5xeX
33149Please respect copyright.PENANA11qlnsYjdN
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANACVlO93erH5
33149Please respect copyright.PENANAR4x3ahxiQK
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.33149Please respect copyright.PENANA9wv0dzzFzC
33149Please respect copyright.PENANA7TPisgZza7
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.33149Please respect copyright.PENANAhAfc2NrzmS
33149Please respect copyright.PENANAtcrw0ACWmz
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.33149Please respect copyright.PENANA3nZg5g4uDi
33149Please respect copyright.PENANAoj7V7lhr1J
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.33149Please respect copyright.PENANAvCHSb2lnpG
33149Please respect copyright.PENANAViZgA9VuK4
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.33149Please respect copyright.PENANAkpE4G7PdiE
33149Please respect copyright.PENANAWHAuI6GnwC
Ya...33149Please respect copyright.PENANAHQJ9vZYeEq
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.33149Please respect copyright.PENANAkKOdq7wR6G
33149Please respect copyright.PENANArk1gDo0aJA
*****33149Please respect copyright.PENANAa2RmjWhix7