Suara burung gereja menyambut pagi hari ini. Para santri dan Ustad-ustadza mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya. Kejadian dua hari yang lalu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu, walaupun ada kekhawatiran terutama bagi Santriwati, kalau-kalau mahluk aneh itu kembali meneror pesantren.34875Please respect copyright.PENANALbSecwHLmC
34875Please respect copyright.PENANA1Ms2pBdFwo
Di ujung gerbang pesantren, tanpa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam melaju perlahan memasuki wilayah pesantren. Para satpam penjaga gerbang dengan penuh hormat menyambut orang yang ada di dalam mobil tersebut.34875Please respect copyright.PENANAtQGatlOexF
34875Please respect copyright.PENANAEP3OmItqqH
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Ustadza Laras. Sang sopir buru-buru membukakan pintu mobil bagian belakang.34875Please respect copyright.PENANA89eYeiqmcm
34875Please respect copyright.PENANAyyczWexJO4
"Alhamdulillah, Abi pulang juga." Ujar Laras sembari mencium punggung tangan KH Umar.34875Please respect copyright.PENANAcAq233kJvO
34875Please respect copyright.PENANAb0jl6Kr57S
Wajah KH Umar tampak sumringah, melihat sang Istri sendiri yang menyambut kepulangannya. "Umi udah kangen ya?" Goda KH Umar, membuat wajah Laras bersemu merah.34875Please respect copyright.PENANAe67cCpBIKC
34875Please respect copyright.PENANAoU7r2VJBYx
"Yuk Bi masuk!" Ujar Ustadza Laras manja.34875Please respect copyright.PENANAHRsxG2hFo2
34875Please respect copyright.PENANASwsuTOkvXh
Di dalam rumah, Daniel ikut menyambut kedatangan orang nomor satu di pesantren itu. Mereka mengobrol sebentar, hingga akhirnya, KH Umar meninggalkannya karena ia ingin segera beristirahat didalam kamarnya. Sementara Daniel menghampiri Ustadza Laras yang tengah membuat segelas kopi untuk Suaminya.34875Please respect copyright.PENANAMbq4QBNKRj
34875Please respect copyright.PENANAUG4XPgzzPW
Laras terhenyak ketika melihat Daniel masuk ke dapur rumahnya. Sejenak ia teringat kejadian semalam, di mana Daniel berhasil membuatnya orgasme.34875Please respect copyright.PENANAZ9NnSH14ji
34875Please respect copyright.PENANAkVYQQHhRvK
Tidak sampai di situ saja, pemuda itu berhasil membuatnya tak bisa tidur semalaman, selalu terbayang senyummannya yang telah membuat dirinya sampai terkencing-kencing hanya dengan jarinya saja.34875Please respect copyright.PENANAApIGepTyc9
34875Please respect copyright.PENANAPOtyIhqbGa
"Gimana kaki Tante?" Tanya Daniel.34875Please respect copyright.PENANAX3oNnG4xbA
34875Please respect copyright.PENANAfq6wZZunqT
Laras tampak gerogi berada di dekat pemuda tampan itu. "Anu... Sudah agak mendingan Dan." Jawab Laras dengan suara gemetar.34875Please respect copyright.PENANACjWxjYCn7k
34875Please respect copyright.PENANAJBnCukNHLs
"Alhamdulillah!" Lirih Daniel pelan.34875Please respect copyright.PENANAGL6XbdMh8k
34875Please respect copyright.PENANAv7IikgKNjD
Setelah selesai membuat kopi, Laras hendak pergi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir saja terjatuh. Beruntung Daniel dengan sigap menahan tubuhnya.34875Please respect copyright.PENANAfO3wSQaHnd
34875Please respect copyright.PENANABpdMbx59rC
"Tante gak apa-apa?" Tanya Daniel, ia terlihat khawatir.34875Please respect copyright.PENANA1g0WCWaKFR
34875Please respect copyright.PENANA9YLMfT5ryQ
Laras menggelengkan kepalanya. "Tante gak apa-apa kok Dan! Saya ke kamar dulu ya." Ujar Laras permisi hendak meninggalkan Daniel.34875Please respect copyright.PENANAwmd1W1GzW4
34875Please respect copyright.PENANAyIlAXJCbfR
"Nanti biar Daniel pijitin lagi ya Tan!" Tawar Daniel.34875Please respect copyright.PENANATtzurhm3xR
34875Please respect copyright.PENANADTV2L7Lcbx
Tanpa mengatakan apapun Laras berlalu meninggalkan Daniel. Ia merasa sangat malu kalau harus bertatap mata dengan Daniel. Sesampainya di kamar Laras melihat suuaminya tengah melakukan ibadah sunah, shalat duha. Dengan hati-hati ia meletakan segelas kopi untuk suaminya diatas meja.34875Please respect copyright.PENANAhEiMJgrNBM
34875Please respect copyright.PENANA6MAyL1tTUR
"Terimakasih Umi." Tegur KH Umar membuat Laras terperanjat.34875Please respect copyright.PENANAKth2Lv3K2g
34875Please respect copyright.PENANAeDPpg4IYsH
Sembari mengelus dada Laras menatap manja suaminya. "Abi bikin kaget Umi aja." Protes Laras. Tapi di jawab dengan kecupan lembut di pipinya.34875Please respect copyright.PENANAky4v7LVOOG
34875Please respect copyright.PENANAweNViw8oqD
"Gimana kabar di rumah selepas Abi pergi."34875Please respect copyright.PENANA3wQyE8ugqc
34875Please respect copyright.PENANARS6uVWEjdp
"Alhamdulillah, gak ada masalah Abi, tapi..." Laras menggantungkan kalimatnya, lalu duduk di tepian tempat tidurnya. KH Umar ikut duduk di samping Istrinya, tak sabar mendengarkan kelanjutan cerita Istrinya.34875Please respect copyright.PENANAvPPjCXo4F3
34875Please respect copyright.PENANARHN0aOpfbw
"Beberapa hari ini pesantren kita di teror oleh mahluk aneh! Sudah dua orang yang telah menjadi korbannya." Jujur Laras.34875Please respect copyright.PENANAEKrlMVq1Vv
34875Please respect copyright.PENANAB5gE0wBbok
KH Umar manggut-manggut, ia mengerti kekhawatiran Istrinya. "Abi sudah tau cerita itu dari KH Hasan. Abi juga sangat marah." Jelas KH Umar, ia merangkul pundak Istrinya untuk menenangkannya.34875Please respect copyright.PENANAljv8ZnTSpf
34875Please respect copyright.PENANAoWgSxEoSMy
"Lantas apa yang harus kita lakukan."34875Please respect copyright.PENANAY4ccGbO1bU
34875Please respect copyright.PENANAQPCU8clYEd
"Untuk sementara ini serahkan saja sama pihak berwajib, dan jangan lupa berdoa agar pelakunya cepat tertangkap." Ujar KH Umar kepada Istrinya.34875Please respect copyright.PENANANj9kLvrK4W
34875Please respect copyright.PENANASbolV8SqaE
Laras sedikit kecewa mendengar perkataan suaminya, padahal ia berharap Suaminya memiliki ide berlian agar bisa meringkus mahluk aneh tersebut. Laras menghela nafas pelan, teringat dengan Isak tangis Ustadza Anita ketika ia datang untuk menjenguk sang Ustadza yang terlihat begitu depresi.34875Please respect copyright.PENANAvP8Mv7a4h3
34875Please respect copyright.PENANAJJxuZbCMnz
KH Umar mempererat pelukannya, dengan lembut dia mengecup bibir merah Istrinya. Darahnya mendidih merasakan kehangatan bibir sang Istri.34875Please respect copyright.PENANALkWsolr6bT
34875Please respect copyright.PENANAgXcEcCkAHL
Hampir satu Minggu mereka tidak bertemu, membuat rindu KH Umar membuncah terhadap sang Istri. Pagi ini juga ia ingin menuntaskan rasa rindunya. Melepaskan syahwatnya yang terbelenggu cukup lama.34875Please respect copyright.PENANAX7OwBsjPAp
34875Please respect copyright.PENANANxEvjWLHLm
Laras yang mengerti segera membantu KH Umar untuk menanggalkan pakaiannya. Lalu di susul dengan melepaskan pakaiannya sendiri. Sehingga kini mereka dalam keadaan telanjang bulat, sama seperti ketika mereka baru di lahiran ke dunia ini. Kembali bersih tanpa pakaian.34875Please respect copyright.PENANAo86hkdPnRf
34875Please respect copyright.PENANAD98wpKcq9d
Dia tidur terlentang dengan kedua kaki mengangkang, sementara KH Umar menindih tubuhnya.34875Please respect copyright.PENANAc88jwCWYXb
34875Please respect copyright.PENANAQfwpQHeRpq
"Semoga berkah ya Umi." Bisik KH Umar.34875Please respect copyright.PENANA2GTOpz1CJ8
34875Please respect copyright.PENANAcqximudS4h
Laras mengganggukan kepalanya. "Amin." Balas Laras, sembari mengarahkan kemaluan KH Umar tepat di depan pintu masuk liang senggama miliknya.34875Please respect copyright.PENANAt6R3VhqOip
34875Please respect copyright.PENANABShf2nQVNl
Perlahan KH Umar menekan burungnya, menembus lipatan bibir vagina Istrinya.34875Please respect copyright.PENANA1Zr5z0WRVj
34875Please respect copyright.PENANA20Xm8iFn9Q
Dengan ritme perlahan KH Umar mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina sang Istri yang terasa seret. Dari wajahnya, KH Umar terlihat sangat menikmati jepitan vagina sang Istri. Berbeda dengan Ustadza Laras yang terlihat datar, bahkan lebih datar dari biasanya.34875Please respect copyright.PENANAe9cKUYE7uj
34875Please respect copyright.PENANAAgzZXokrWo
Entah kenapa Laras merasa penis KH Umar tidak ada apa-apanya di bandingkan jari Daniel yang terasa lebih besar di bandingkan kemaluan Suaminya.34875Please respect copyright.PENANA0VJX2PzATa
34875Please respect copyright.PENANAZgyCtQcj4K
"Astaghfirullah... Apa yang kupikirkan." Ucap Laras di dalam hati.34875Please respect copyright.PENANACE2SN5bQHJ
34875Please respect copyright.PENANAt5Dki1rmII
Sebagai seorang Istri muslimah tidak seharusnya ia memikirkan pria lain, apa lagi ketika ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri. Tapi rasa penyesalannya, tetap tidak bisa memungkiri kalau ia merindukan sentuhan Daniel.34875Please respect copyright.PENANAUBr6P1fFum
34875Please respect copyright.PENANA9kuiYFdjZf
Tidak butuh waktu lama, KH Umar menuntaskan hasratnya. Ia menumpahkan rasa cintanya dengan bentuk sperma ke dalam rahim sang Istri.34875Please respect copyright.PENANAI3XYAkLm5V
34875Please respect copyright.PENANAMem0CYx97J
*****34875Please respect copyright.PENANA9kxeXCAw5Q
34875Please respect copyright.PENANAmt6JY9MrNl
34875Please respect copyright.PENANAOxt0uCCYlK
34875Please respect copyright.PENANAVJNaup2FuY
34875Please respect copyright.PENANAr0WpEViMVL
34875Please respect copyright.PENANAuD8EOVA4ud
34875Please respect copyright.PENANA0HIP7qyymt
34875Please respect copyright.PENANAcchz9ZZ84c
34875Please respect copyright.PENANAKMWMcgYdEN
34875Please respect copyright.PENANAvnW3m0IbKU
34875Please respect copyright.PENANAfJhcnnzLGU
Di tempat berbeda di waktu yang sama...34875Please respect copyright.PENANArICyEHvdSj
34875Please respect copyright.PENANA43efeg2uQQ
"Kak aku ke sekolah dulu." Pamit Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAaWGjeZCIUj
34875Please respect copyright.PENANAt78sp9LaPd
Zaskia mencuci tangannya yang di penuhi gelembung sabun di wastafel, kemudian ia menyodorkan tangannya untuk di cium. Dengan hikmat Rayhan mencium punggung tangan Zaskia yang terasa halus. Kumis tipis Rayhan yang menggesek kulitnya membuat Zaskia merinding.34875Please respect copyright.PENANAjzL2yJiNw7
34875Please respect copyright.PENANAog6wqqjgCW
Iseng Rayhan mencium punggung Zaskia dengan bibirnya, hingga meninggalkan sedikit bekas noda air liurnya.34875Please respect copyright.PENANAuSW6Gcid2d
34875Please respect copyright.PENANAlyHhZOE4Wn
"Adeek!" Histeris Zaskia. Buru-buru wanita berhijab hitam itu mengelap bekas air liur Rayhan dengan ujung jilbabnya yang lebar, seakan ia sangat jijik.34875Please respect copyright.PENANAhMOysILFtP
34875Please respect copyright.PENANA7V9JzLhMKw
Rayhan merenyitkan dahinya. "Ih, kayak najis aja Kak!" Protes Rayhan.34875Please respect copyright.PENANARpwyj08RnW
34875Please respect copyright.PENANAHjVadNaVMl
"Emang najis! Wekss..." Ujar Zaskia sembari meleletkan lidahnya kearah Rayhan. Hal tersebut membuat Rayhan ingin menggigit lidah Kakaknya.34875Please respect copyright.PENANAFTqyNVkF0P
34875Please respect copyright.PENANA9W69hJHppE
Rayhan berkacak pinggang. "Oh jadi gitu? Adiknya yang ganteng ini sekarang najis ya Kak." Rayhan mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti maksud dari ucapan Kakak kandungnya.34875Please respect copyright.PENANAuzR6ROoJ4X
34875Please respect copyright.PENANAN7HCfSLwos
"Apaan si Dek."34875Please respect copyright.PENANADgo2JFhEzI
34875Please respect copyright.PENANAk8IG4nsByF
"Habisnya Kakak gitu amat sama Adik sendiri." Omel Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAlBGbMjz1tP
34875Please respect copyright.PENANAUUPibzBm4D
Zaskia menghela nafas. "Iya Maaf! Kamu si jorok banget, sampe ngelepehin air liur di tangan Kakak." Protes Zaskia kepada Rayhan yang memang sedang ingin menjahili dirinya.34875Please respect copyright.PENANAvAwpwghSVj
34875Please respect copyright.PENANAchgekByeAH
"Baru air liur, gimana kalau yang lain." Ujar Rayhan dengan nada yang semakin rendah.34875Please respect copyright.PENANA6z4Tn5AwGE
34875Please respect copyright.PENANAKXS6wCWLd6
Mata indah Zaskia menyipit, menatap curiga kearah Adiknya. "Maksud kamu apa Dek?" Tanya Zaskia penasaran. Rayhan mengetuk-ngetuk dagunya seakan sedang berfikir.34875Please respect copyright.PENANAVZQt6mVlho
34875Please respect copyright.PENANAO5GM24KxfH
"Rahasia." Jawab Rayhan kemudian.34875Please respect copyright.PENANAeEqo33pydE
34875Please respect copyright.PENANAA7VQpC4haE
Dengan satu tarikan nafas, Zaskia berteriak kencang. "Rayhaaaaan...." Pekik Zaskia tapi sang Adik sudah keburu kabur dari hadapannya.34875Please respect copyright.PENANA4T01WdwrY7
34875Please respect copyright.PENANAsVmC9u1v7U
Sembari bersiul ringan, Rayhan sesekali menendang kerikil yang ada di depannya. Sementara matanya berkeliaran mengawasi setiap santriwati yang berada tidak jauh darinya. Hingga akhirnya ia melewati rumah Ustadzah Dewi.34875Please respect copyright.PENANA5Ktfji5ant
34875Please respect copyright.PENANAhclJrGYabp
Tampak sang Ustadza tengah menyapu halaman, membuat Rayhan berfikir ingin mampir sebentar.34875Please respect copyright.PENANAqBJlvdVcYa
34875Please respect copyright.PENANA5dzfIfIEpR
"Assalamualaikum Ustadza!" Sapa Rayhan.34875Please respect copyright.PENANALlovaTAEgy
34875Please respect copyright.PENANATGomdlkbF0
Ustadza Dewi tersenyum melihat murid kesayangannya. "Waalaikumsalam Ray! Semangat benar pagi ini?" Goda Ustadza Dewi sembari menatap Rayhan dengan tatapan yang sangat menggoda.34875Please respect copyright.PENANAKwAGNSwFWy
34875Please respect copyright.PENANAozt2dBLA65
"Bisa aja Ustadza, hehehe..."34875Please respect copyright.PENANAx0IbgowALt
34875Please respect copyright.PENANAujKNnkmiYB
"Sana buruan sekolah, nanti telat." Ujar Dewi, dia kembali menyapu dedaunan yang memenuhi halaman depan rumahnya. Maklum saja akhir-akhir ini hujan di sertai angin kencang, membuat beberapa daun pohon yang ada di sekitar rumahnya berterbangan hingga kehalaman depan rumahnya.34875Please respect copyright.PENANAKPqHEemiIT
34875Please respect copyright.PENANAUNKsVRXJ2B
Rayhan menggaruk kepalanya seperti orang yang sedang kebingungan. "Maunya si gitu Ustadza, tapi ana gak tega liat Ustadza nyapu sendirian." Jawab Rayhan memberi alasan yang cukup masuk akal.34875Please respect copyright.PENANAsfJkDzTRgO
34875Please respect copyright.PENANAslLBH35x28
"Jadi ceritanya mau bantuin Ustadza ni."34875Please respect copyright.PENANA7ndGy4k4eL
34875Please respect copyright.PENANAp6GS6fDPkN
"Kalau boleh!"34875Please respect copyright.PENANAO3j8KLAGyZ
34875Please respect copyright.PENANAfi2uTIA1M9
Ustadza Dewi kembali tersenyum. "Tentu boleh dong." Rayhan hendak mengambil alih sapu yang ada di tangan Ustadza Dewi, tapi ditolak.34875Please respect copyright.PENANAEv8LsMg04O
34875Please respect copyright.PENANAZ6ROgwxcdY
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan bingung.34875Please respect copyright.PENANAlAmPZpKhPb
34875Please respect copyright.PENANA035KIjMO8c
"Bukan yang di depan, tapi yang di belakang rumah!" Jelas Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAEWT6ZpkdEb
34875Please respect copyright.PENANAWixWEQOt72
Rayhan mengerti dan setuju membantu Ustadza Dewi membersihkan halaman belakang rumahnya. Bersama Ustadza Dewi mereka pergi kebelakang rumah Ustadza Dewi. Di sana ternyata memang banyak dedaunan yang berguguran.34875Please respect copyright.PENANANVFquEKEN3
34875Please respect copyright.PENANAZ8LxJkFxl7
Selagi Rayhan menyapu halaman belakang rumahnya, Ustadza Dewi hanya berdiri menonton apa yang di lakukan Rayhan. Pemuda itu mengumpulkan daun-daun tersebut di satu tempat, setelah semuanya terkumpul Rayhan membakar daun kering tersebut.34875Please respect copyright.PENANAsikGg8FDEi
34875Please respect copyright.PENANAW6RCzDglwf
Ustadza Dewi berdecak kagum melihat hasil pekerjaan Rayhan yang dengan cepat membersihkan halaman belakang rumahnya.34875Please respect copyright.PENANAnDA3vV6o2s
34875Please respect copyright.PENANARZlKypmvAl
"Terimakasih ya Ray!" Ujar Ustadza Dewi senang.34875Please respect copyright.PENANAJuKo2lcJj7
34875Please respect copyright.PENANASnKkrCgJkT
Rayhan mengangkat alisnya. "Cuman terimakasih doang Ustadza?" Tanya Rayhan. "Gak ada bonus gitu buat saya." Pinta Rayhan tanpa malu.34875Please respect copyright.PENANAnYFs8eFSV4
34875Please respect copyright.PENANAKx7Uru9yNC
"Bonus apa?" Tanyanya keheranan.34875Please respect copyright.PENANAujPowlPyQZ
34875Please respect copyright.PENANAHYulOMm5wI
Rayhan melingkarkan tangannya di pinggul Ustadza Dewi, lalu dengan lembut telapak tangan Rayhan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang berisi itu, membuat Ustadza Dewi tersentak kaget.34875Please respect copyright.PENANAellhnLtBbX
34875Please respect copyright.PENANAGn0iIMtFQw
"Astaghfirullah! Sudah berani nakal kamu ya Ray!" Protes Dewi.34875Please respect copyright.PENANAqtgXC8DTXX
34875Please respect copyright.PENANAglesjjGOAe
Rayhan nyengir kuda. "Sedikit aja Ustadza! Boleh ya." Pinta Rayhan, dia terus meremas bongkahan pantat gurunya itu tanpa ada rasa takut.34875Please respect copyright.PENANA5EIrvcM9k0
34875Please respect copyright.PENANAItraXXC1SC
Bagaimanapun juga kejadian kemarin membuat pemuda tengil itu yakin, kalau Ustadza Dewi juga menginginkan dirinya. Jadi tidak ada alasan baginya untuk takut melakukan perbuatan mesum terhadap sang Ustadza, walaupun Ustadza berucap melarang dirinya.34875Please respect copyright.PENANAjWhKSGwc6Q
34875Please respect copyright.PENANAXwrGkQ3q67
Sedikit demi sedikit Rayhan menarik bagian bawah gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga akhirnya gamis itu terangkat setinggi pinggangnya, memperlihatkan celana dalam putih berenda.34875Please respect copyright.PENANAQ3BdHh2256
34875Please respect copyright.PENANAdgsxGz0MIq
"Astaghfirullah Ray! Bandel banget si kamu, nanti kalau di liat orang bagaimana?" Cemas Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAKT91YOrLv0
34875Please respect copyright.PENANAGlFuAFzK0E
Rayhan mengedarkan pandangannya di sekitar rumah Ustadza Dewi. Yang terlihat hanyalah beberapa pohon besar dan ilalang. Memang sangat jarang ada orang yang lewat di belakang rumah Ustadza Dewi, tapi tetap saja apa yang dilakukan Rayhan terbilang nekat.34875Please respect copyright.PENANAyS5E05ej8f
34875Please respect copyright.PENANALtYG8pNOBG
"Aman Ustadza!" Bisik Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAnVD6GHtRJh
34875Please respect copyright.PENANAWaXRC1qkvz
Telapak tangan Rayhan kembali meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi. Jemari tengahnya menggosok-gosok memek Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAIhhXeQi3YX
34875Please respect copyright.PENANAYPUgFNzLsd
Wajah Ustadza Dewi menegang, ia merasakan desiran nikmat dari gesekan jari Muridnya. Jemari Rayhan berusaha masuk, menyelip ke dalam celana dalam Ustadza Dewi hingga jemarinya menyentuh daging kenyal memek Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAHpiGGtlZQ7
34875Please respect copyright.PENANAZzvOUAUJeJ
"Oughkk... Ray!" Desah Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAvusj0vh5gG
34875Please respect copyright.PENANAyHQJWPucNn
Jemari Rayhan masuk menembus ruang memek Ustadza Dewi yang telah basah. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Dengan gerakan perlahan jemari Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAcNrGWTPbLI
34875Please respect copyright.PENANATW8wPAQ7iq
Ustadza Dewi mendekap mulutnya, agar suara desahannya bisa di redam.34875Please respect copyright.PENANAXPCcxmpz0R
34875Please respect copyright.PENANArp8BygYufg
"A-aahk... Rayhan! Aahkk... Aaahkk..."34875Please respect copyright.PENANAusE56HQ6xC
34875Please respect copyright.PENANANjIto3hHtB
"Enakkan Ustadza! Hehehe..." Goda Rayhan senang, melihat wajah Ustadza Dewi yang tampak sekali kalau keenakan.34875Please respect copyright.PENANAYIsOS7Wy5k
34875Please respect copyright.PENANATw7EbSMRO0
Ustadza Dewi menggigit bibirnya, ia sudah mendekati puncaknya. "Ray! Ustadza mau keluar sayang." Erang Ustadza Dewi, kedua kakinya gemetar ketika orgasme itu datang tanpa bisa ia tahan.34875Please respect copyright.PENANAFAoTK7iZQ6
34875Please respect copyright.PENANAQ8Lnt2Bfmw
"Oughkk..." Jerit Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANAEPXQ2OtNcC
34875Please respect copyright.PENANAQooKk2rp2g
Creeetsss...34875Please respect copyright.PENANAu9WYCkWWiv
Creeetsss...34875Please respect copyright.PENANAIFB95jNlyT
Creeetsss...34875Please respect copyright.PENANAYywdIGU3AO
34875Please respect copyright.PENANANasbDiWybJ
Tubuh Ustadza Dewi melemas, hingga bersujud dihadapan Rayhan. Ia merasa tulang-tulangnya seakan di lolosi.34875Please respect copyright.PENANAlKbkBifIff
34875Please respect copyright.PENANAOPPo7YrJVR
Di hadapan Ustadza Dewi, Rayhan membuka celananya, mempertontonkan terpedo miliknya di hadapan Ustadza Dewi yang masih tersengal-sengal. Tampak Ustadza Dewi terkejut melihat ukuran penis Rayhan yang panjang dan besar itu.34875Please respect copyright.PENANAfH6BVzDwY1
34875Please respect copyright.PENANAXzXILYvO3M
Dengan kurang ajarnya Rayhan menggosokkan kontolnya di pipi Ustadza Dewi. Ia menyelinapkan kontolnya diantara pipi dan kerudung Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANATkkzOpH2vw
34875Please respect copyright.PENANALLoeSYDCuQ
"Kurang ajar kamu Ray! Eehmmss..." Lirih Ustadza Dewi yang kembali terbakar birahi.34875Please respect copyright.PENANAKooC61p5c1
34875Please respect copyright.PENANAtvK6CSdKHt
Gairah Rayhan meletup-letup, melihat kemaluannya yang terselip diantara pipi mulus Ustadza Dewi dan kerudungnya yang berwarna cream. Begitu juga dengan Ustadza Dewi, ia merasa sangat nakal karena ulah Rayhan yang secara terang-terangan melecehkan dirinya.34875Please respect copyright.PENANAGBpR4AwrKY
34875Please respect copyright.PENANAZNpWzvmX6V
Setelah hampir satu menit Rayhan menyodok jilbab Ustadza Dewi, akhirnya Rayhan menghentikan aksinya, karena ia mengingkan lebih dari Ustadza Dewi.34875Please respect copyright.PENANASwgN5KWGdY
34875Please respect copyright.PENANAre7HzdyWxg
"Hisap kontolku Ustadza!" Pinta Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAh1X7SOoaMb
34875Please respect copyright.PENANAWJkHGUCphc
Jemari halus Ustadza Dewi menggenggam kontol Rayhan, lalu dia mengocoknya dengan perlahan. "Besar sekali kontol kamu Ray!" Puji Ustadza Dewi. Dia meludah di bagian kepala kontol Rayhan, lalu dia memasukan kontol itu ke dalam mulutnya.34875Please respect copyright.PENANARVPNMHaYIk
34875Please respect copyright.PENANAw9zUHLOgXg
"Aaahkk..." Desah Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAesbRLIe1zt
34875Please respect copyright.PENANAEGJP1TtVrb
Kepala Ustadza Dewi bergerak maju mundur menghisap kontol Rayhan. Sementara tangannya membelai manja kantung telurnya.34875Please respect copyright.PENANAPeiThxLng6
34875Please respect copyright.PENANAXtTxbQlM1V
Isapan yang di kombinasikan dengan jilatan membuat Rayhan melayang nikmat. Apa lagi yang mengoral kontolnya saat ini bukanlah orang sembarangan, wanita itu adalah seorang Ustadza yang terhormat. Wanita muslimah yang kesehariannya selalu memakai hijab lebar.34875Please respect copyright.PENANA3A0phuZjlf
34875Please respect copyright.PENANAlsWl9yq9a7
Telapak tangan Rayhan membelai hijab cream yang di kenakan Ustadza Dewi. "Ustadza aku mau keluar." Lirih Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAr7ppUhf4E3
34875Please respect copyright.PENANAHN40kLNfjU
Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan semakin dalam di dalam mulutnya. Croooootss.... Croooootss... Croooootss... Rayhan menembakan spermanya di dalam mulut Ustadza Dewi, wajah tampannya terlihat begitu puas setelah amunisinya ia tembakan.34875Please respect copyright.PENANA9hQPL1LyMr
34875Please respect copyright.PENANApVNyXITzPP
"Ughkk... Nikmat sekali Ustadza!" Puji Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAAjjBiUeDm4
34875Please respect copyright.PENANAok9xHutwhp
Ustadza Dewi mengusap bibirnya dengan lengan tangannya. "Nakal kamu Ray! Berani ngontolin mulut Ustadzanya sendiri." Umpat Ustadza Dewi manja.34875Please respect copyright.PENANAaE34A5okb9
34875Please respect copyright.PENANAQMUBSGYFkd
"Maaf Ustadza! Habis mulut Ustadza memang layak di kontolin, hehehe..." Jawab Rayhan sembari mengenakan kembali celananya.34875Please respect copyright.PENANA2055gt4qyR
34875Please respect copyright.PENANAXBpVHShvSk
"Sembarangan kamu ngomong."34875Please respect copyright.PENANAg6aUVbStyO
34875Please respect copyright.PENANAFCcrUwzEqa
Rayhan tersenyum tipis. "Kalau begitu Ana ke sekolah dulu ya Ustadza, udah telat soalnya." Ujar Rayhan, Ustadza Dewi menganggukkan kepalanya.34875Please respect copyright.PENANAMtQv2z5u0A
34875Please respect copyright.PENANA7wFv0JQNw7
Dengan langkah penuh semangat Rayhan meninggalkan Ustadza Dewi yang masih terlihat lemas. Ia tidak menyangkah mereka akan melakukan perbuatan yang di larang agama sampai sejauh ini. Dan Ustadza Dewi berkeyakinan kalau semua ini belum berakhir.34875Please respect copyright.PENANAhE1U9kdG2N
34875Please respect copyright.PENANAmF4JjCtV17
******34875Please respect copyright.PENANATIm2AM3h5z
34875Please respect copyright.PENANAvw9BgepjLr
Sekitar jam sembilan pagi, Zaskia terlihat santai di mejanya. Ia lebih banyak melamun sembari memainkan layar handphone miliknya. Bayangan kejadian tadi malam seakan tidak mau hilang dari ingatannya. Sampai detik ini, ia masih ingat betul bentuk kemaluan adiknya. Dan sialnya, ia merasa di bawah sana selalu saja basah.34875Please respect copyright.PENANAQtwUMtCRgc
34875Please respect copyright.PENANAkqksURqst1
Ia mendesah perlahan, berusaha mengalihkan pikiran ke handphone yang ada di tangannya. Tapi sayangnya ia gagal untuk tidak mengulang rekaman bentuk kemaluan Adiknya yang besar itu.34875Please respect copyright.PENANAoKpGoeUihC
34875Please respect copyright.PENANAkw8ChqGlld
Dari kejauhan Julia yang melihat sahabatnya lebih banyak diam, memutuskan untuk menghampirinya. Sanking khusuknya Zaskia sama sekali tidak menyadari sosok Julia sahabatnya.34875Please respect copyright.PENANAanVPegAiuq
34875Please respect copyright.PENANAwnt6wP1IYj
"Za... Halo!" Julia melambaikan tangannya di depan Zaskia.34875Please respect copyright.PENANALMUZHpDcCF
34875Please respect copyright.PENANAyj9JXmoYIB
"Astaghfirullah!" Zaskia terhenyak kaget. "Mbak Julia, bikin kaget aja." Protes Zaskia, ia menghela nafas sembari meletakan handphone miliknya diatas meja.34875Please respect copyright.PENANABw8lTDt3DI
34875Please respect copyright.PENANAQaHRzAqE8t
"Kamu kenapa Za? Ada masalah?" Tanya Julia.34875Please respect copyright.PENANA7HbXOAoTKJ
34875Please respect copyright.PENANAlWcpYXnccZ
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa kok Mbak." Elak Zaskia, ia ragu untuk menceritakan masalahnya kepada seniornya. Ia takut Julia akan memandang rendah dirinya, kalau seandainya ia tau permasalahannya.34875Please respect copyright.PENANA2KQx1j5zVJ
34875Please respect copyright.PENANARawN9FBNkC
"Ayolah!" Paksa Julia.34875Please respect copyright.PENANAvSzRzGZMuW
34875Please respect copyright.PENANAubCpUzJpMv
"Beneran gak ada Mbak."34875Please respect copyright.PENANAPbbDRbOPiL
34875Please respect copyright.PENANAAiWUeK6Oyq
Julia diam sejenak sembari menatap dalam wajah sahabatnya hingga membuat Zaskia merasa risih. "Tentang Rayhan?" Tembak Julia, Zaskia tampak terkejut mendengarnya.34875Please respect copyright.PENANAiHso8UDrDd
34875Please respect copyright.PENANAEY5I3daJLT
"Kok Mbak tau? Eh..." Zaskia menutup mulutnya karena barusan ia keceplosan.34875Please respect copyright.PENANANoupDlA7xb
34875Please respect copyright.PENANAo1D2aYaiJA
Julia tersenyum senang karena dugaannya sama sekali tidak meleset. Berbeda dengan Zaskia yang menjadi salah tingkah di hadapan sahabatnya.34875Please respect copyright.PENANAyBsk44mEWa
34875Please respect copyright.PENANANsUEm1XR3B
"Cerita sama Mbak!"34875Please respect copyright.PENANAael8G5xO2W
34875Please respect copyright.PENANAC9C6WlhiOi
"Tapi Mbak?"34875Please respect copyright.PENANATaPciWW4rc
34875Please respect copyright.PENANAJSDoBn7WrK
"Mbak akan bantu kamu cari jalan keluarnya." Ujar Julia meyakinkan.34875Please respect copyright.PENANA4zmyZfZFXh
34875Please respect copyright.PENANArXUUibu561
Zaskia menghela nafas, tampak payudaranya sedikit bergoyang di balik gamis yang ia kenakan. "Iya Mbak, ini masalah Rayhan!" Ujar Zaskia menyerah, ia tidak bisa menutupi masalahnya di depan sahabatnya.34875Please respect copyright.PENANAQLHdCDb0cm
34875Please respect copyright.PENANAcMZlnZPYZ8
"Kenapa lagi dengan dia."34875Please respect copyright.PENANApFa5XPJKAQ
34875Please respect copyright.PENANApbDsJldUoS
"Jujur Mbak, ana merasa bingung dengan perasaan ana saat ini Mbak. Apa lagi akhir-akhir ini ana merasa Rayhan sengaja mencari kesempatan mengintip ana." Ujar Zaskia pelan. "Dan puncaknya semalam." Lirih Zaskia, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Memastikan kalau tidak ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.34875Please respect copyright.PENANAUGrxFaFW5B
34875Please respect copyright.PENANAciATiDJbOe
"Kenapa semalam?" Kejar Julia.34875Please respect copyright.PENANAtjaZusM4uJ
34875Please respect copyright.PENANABIZOLlTGIS
"Se-semalam habis shalat ana mau ganti mukena, dan saat itu Rayhan melihat ana yang cuman memakai celana dalam." Lirih Zaskia, wajahnya memerah menahan malu mengingat kejadian semalam.34875Please respect copyright.PENANAyTbFj4lEJ5
34875Please respect copyright.PENANAbWsNbMYFAx
"Astaghfirullah!" Kaget Julia.34875Please respect copyright.PENANABndkw5haK8
34875Please respect copyright.PENANAJljtwT6z15
"Parahnya lagi, semalam ana juga tidak sengaja melihat itunya Rayhan." Suara Zaskia terdengar serak.34875Please respect copyright.PENANAYAIE3Msai2
34875Please respect copyright.PENANA4tzNu98Mct
Julia tampak serius mendengarkan cerita Zaskia. "Maksud Uhkti, kontol!" Ujar Julia sedikit mencondongkan badannya kearah Zaskia.34875Please respect copyright.PENANA6YCAAmoeJo
34875Please respect copyright.PENANAP9NXw1qFVt
"Astaghfirullah!"34875Please respect copyright.PENANAKw3hCzv8da
34875Please respect copyright.PENANAfNr5LkJs2R
"Benar gak?"34875Please respect copyright.PENANAjQ8WmxJN7n
34875Please respect copyright.PENANAGuVOyRlRLq
Zaskia mengangguk lemah. "Ana merasa Rayhan sengaja mempertontonkan itunya." Raut wajah Zaskia penuh penyesalan. Ia merasa sangat berdosa karena semalam tanpa sadar ia telah melakukan zina mata.34875Please respect copyright.PENANAv97byxvWat
34875Please respect copyright.PENANAqmCEIpmZja
"Kamu serius Za!" Potong Julia. Zaskia menganggukkan kepalanya dengan malas. "Besar gak?" Canda Julia, di selimuti rasa penasaran yang tinggi.34875Please respect copyright.PENANAjYbEn0UkcO
34875Please respect copyright.PENANAuY44UpyPjA
Zaskia tampak membuang nafas. "Ana serius Mbak!" Kesal Zaskia. Tetapi di dalam hatinya ia menjawab pertanyaan Ustadza Julia tentang ukuran kontol Rayhan yang sangat besar.34875Please respect copyright.PENANApzhWXZOqhL
34875Please respect copyright.PENANAQKegiwKWh2
"Hahaha... Aduh! Sakit perut Mbak."34875Please respect copyright.PENANAKzccUEkJhU
34875Please respect copyright.PENANAeOfqS652wy
"Tuhkan, Mbak malah ketawa." Sungut Zaskia.34875Please respect copyright.PENANAuzB8urUW4r
34875Please respect copyright.PENANAAL9GLdHgjZ
Setengah mati Julia berusaha untuk tidak tertawa, hingga wajahnya bersemu merah. "Maaf Zaskia! Aduuuuh... Maaf... Maaf ya Uhkti." Pinta Julia, ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak tertawa lagi, tentu Julia tidak ingin kehilangan bagian penting dari cerita Zaskia. "Lanjutkan lagi ceritamu." Kata Julia setelah berhasil menenangkan dirinya.34875Please respect copyright.PENANAVJ2JAhMzt3
34875Please respect copyright.PENANA8f5flayyVj
Dengan perlahan Zaskia menceritakan semua kejadian semalam berikut dengan perasaannya. Sesekali Julia kembali tertawa, membuat Zaskia berulang kali mengancam tidak akan cerita. Tapi pada akhirnya Zaskia menceritakan semuanya.34875Please respect copyright.PENANAf0e7FHdzrH
34875Please respect copyright.PENANAyABoR13CAE
Sebagai sahabat Julia memberikan sedikit nasehat kepada Zaskia, agar wanita cantik itu tidak terlalu khawatir tentang sosok adiknya.34875Please respect copyright.PENANA7jQusfTCQk
34875Please respect copyright.PENANANkgoP9fvjs
******34875Please respect copyright.PENANAOwT1wUxELW
34875Please respect copyright.PENANAWLwNfqqjvG
Kasus kolor ijo masih menjadi trending topik di kalangan pesantren. Baik Ustad-ustadza maupun para santri masih membicarakan kasus kolor ijo yang telah memakan dua korban. Rasa penasaran tentang sosok kolor ijo membuat mereka merasa cemas.34875Please respect copyright.PENANA9uUF7gY7yY
34875Please respect copyright.PENANAW2IPIoKqlU
Di sudut kantin Santriwati, tampak beberapa santri dengan seragam yang sama tengah mengobrol serius tentang sosok mengerikan yang telah meneror pondok pesantren Al-tauhid. Kedamaian yang dulu selalu mereka rasakan, kini berubah menjadi sangat mencekam. Tak jarang mereka terjaga di tengah malam, mewaspadai kedatangan mahluk aneh tersebut.34875Please respect copyright.PENANA6ieIsUbV4T
34875Please respect copyright.PENANA4HdCRpDcqR
Bahkan keamanan pondok pesantren semakin di perketat. Jumblah piket malampun di tambah, terutama di wilayah santriwati dan di sekitaran rumah Ustad-ustadza yang telah menikah.34875Please respect copyright.PENANAhgaXKLWsqf
34875Please respect copyright.PENANAuwakIQbmzh
"Semalam aku gak bisa tidur!" Keluh Aurel.34875Please respect copyright.PENANA1h3FZCaJR8
34875Please respect copyright.PENANA9Pi4sM8GaN
Asyifa mendesah pelan, sembari menyeruput jus alpukat kesukaannya. "Aku juga! Ini sangat mengganggu." Tambah Asyifa, bibir merahnya tampak manyun.34875Please respect copyright.PENANAHwAGmUEX6e
34875Please respect copyright.PENANAk2tAyjvUMU
"Istighfar! Ini semua cobaan tuhan." Ujar Adinda mencoba menenangkan sahabatnya. "Insyaallah, secepatnya mahluk itu akan tertangkap." Sambungnya, dia menatap yakin kearah sahabatnya.34875Please respect copyright.PENANANMJamDAwl2
34875Please respect copyright.PENANAMKVDLs0M6l
"Semoga saja!" Ujar Asyifa frustasi.34875Please respect copyright.PENANAIP9zhH9dhM
34875Please respect copyright.PENANAghNanuIkYE
"Gimana kalau mahluk itu datang? Apa yang harus kita lakukan." Aziza yang dari tadi diam kini ikut angkat bicara. Tubuhnya gemetar membayangkan sosok mengerikan tersebut. "Di rumah kami hanya tinggal berdua, soalnya Abi sedang tidak ada di rumah." Lirih Aziza, wajahnya pucat sanking takutnya.34875Please respect copyright.PENANAIpT7IVfUNw
34875Please respect copyright.PENANATUIBe6WjcL
"Aku ada ide." Celetuk Dinda.34875Please respect copyright.PENANAU6nuVcoCd6
34875Please respect copyright.PENANACIFaka3AwU
Mereka bertiga fokus melihat kearah Adinda. "Apa?" Kejar Aurel tak sabar.34875Please respect copyright.PENANAZPcCezRdns
34875Please respect copyright.PENANA9hSqtRHLYh
"Bagaimana kalau malam ini kita menginap di rumah Aziza." Usul Adinda, membuat wajah-wajah lesu itu kembali terlihat bercahaya.34875Please respect copyright.PENANAawVF5IegHy
34875Please respect copyright.PENANAJjyLaSD5P9
"Setuju!" Teriak mereka serempak.34875Please respect copyright.PENANAKa5NhOzIXt
34875Please respect copyright.PENANA87f6TbPL6k
Alhasil dalam sekejap mereka berempat menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Beberapa Ustadza tanpa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka. Dan sebagian lagi ada yang memberi isyarat agar mereka tidak berisik.34875Please respect copyright.PENANAm1wiGI66Jh
34875Please respect copyright.PENANAiN3jMI4grE
Sementara itu, di dalam kantin Mang Soleh tengah mengurut batang kemaluannya, sembari menatap nanar kearah ke empat anak remaja itu.34875Please respect copyright.PENANANZktYLDrcJ
34875Please respect copyright.PENANAMLmZ832nJ4
*****34875Please respect copyright.PENANAyCHciYpcTh
34875Please respect copyright.PENANAUijDwf60cI
Angkot tua itu berjalan dengan perlahan, sesekali ia terguncang tatkalah salah satu bannya masuk ke dalam lobang yang cukup besar. Ibu-ibu yang berada di dalam angkot tampak menjerit, ada rasa khawatir kalau mobil tersebut akan terbalik.34875Please respect copyright.PENANA96ETzZ9wbG
34875Please respect copyright.PENANAEi5uRdzQlM
"Bang, pelan-pelan saja!" Protes salah satu penumpang yang tengah menggendong seorang anak.34875Please respect copyright.PENANAGbquQZx3Za
34875Please respect copyright.PENANAWcLn6Ili7U
Tetapi sang sopir seakan tidak perduli. Sembari menghisap rokok kretek, ia menghajar setiap lobang yang ada di hadapannya tanpa ada rasa takut. Rayhan yang juga menjadi salah satu penumpang angkutan umum tersebut tanpa menghela nafas.34875Please respect copyright.PENANAJ9ah4I4570
34875Please respect copyright.PENANAVJvAKYvqPj
Perutnya terasa mual karena goncangan di dalam angkot yang tidak beraturan. Belum lagi bauk amis yang menyengat dari penumpang yang duduk di sampingnya.34875Please respect copyright.PENANAUCdpvPcspt
34875Please respect copyright.PENANA5RfTHpwWZM
Hal yang sama juga di rasakan Asyifa dan Aziza, mereka berdua kompak menutup hidung, untuk mengurangi bauk amis yang menyengat. Sesekali Asyifa melirik kearah Rayhan, tetapi ia buru-buru membuang mukanya ketika Rayhan balas menatapnya.34875Please respect copyright.PENANAwW2yRsQg6E
34875Please respect copyright.PENANAK8BFgRRyy2
"Kalian mau kemana?" Sapa Rayhan kemudian.34875Please respect copyright.PENANAktpSnxrBdP
34875Please respect copyright.PENANALjwkzqqh7q
Aziza tersenyum manis. "Kami mau ke pasar Akhi! Kalau Akhi sendiri mau kemana?" Tanya Aziza sopan, membuat Asyifa geram. Dia mencubit paha Aziza sembari memberi kode untuk diam.34875Please respect copyright.PENANApR15w3gKNz
34875Please respect copyright.PENANAEIvHtIPtnq
"Gak usah di ajak ngomong!" Bisik Asyifa.34875Please respect copyright.PENANAir7E8jFXGv
34875Please respect copyright.PENANAVx0NSbaKYY
Gadis berjilbab merah muda itu menatap Rayhan tak suka. Ia masih teringat kejadian di kantor Aliya beberapa hari yang lalu. Ia masih sangat marah kepada Rayhan, apa lagi sampai hari ini pemuda itu tidak meminta maaf atas kejadian waktu itu.34875Please respect copyright.PENANArOAZMloke2
34875Please respect copyright.PENANAk0unpfzfqc
Rayhan yang mengerti amarah Asyifa, memilih diam. Sesekali ia tersenyum tipis mengingat kejadian waktu itu.34875Please respect copyright.PENANAwfz62RVoJL
34875Please respect copyright.PENANAel3c7mH7wW
Sementara Aziza tampak tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Karena Asyifa yang ia kenal adalah sosok wanita yang ramah pada siapa saja. Tapi di hadapan Rayhan, Asyifa malah terlihat berbeda.34875Please respect copyright.PENANAxLgqVy2OZD
34875Please respect copyright.PENANAVTqEcXXteE
"Kamu kenapa Asyifa?" Tanya Aziza pelan.34875Please respect copyright.PENANAaKD21ptsO7
34875Please respect copyright.PENANAF58hJpEtAG
Asyifa membuang muka kearah jendela angkot, seraya menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa." Jawab Asyifa singkat.34875Please respect copyright.PENANAl49tayGIzY
34875Please respect copyright.PENANA55YDGqUP4w
Aziza menghela nafas dalam, lalu diam sembari menikmati perjalanan mereka. Hingga akhirnya angkot yang mereka tumpangi akhirnya tiba di terminal pasar kabupaten. Para penumpang berbondong-bondong keluar dari dalam angkot, begitu juga dengan Asyifa dan Aziza.34875Please respect copyright.PENANAUtfLJ7JoSQ
34875Please respect copyright.PENANAvcW8yCIfhT
Ketika hendak menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah motor 2tak melaju dengan kencangnya. Asyifa yang tak menyadarinya dengan santai hendak menyebrang.34875Please respect copyright.PENANA5tbI5wYPG9
34875Please respect copyright.PENANAOZKJr55Grw
Rayhan dengan cepat menarik tangan Asyifa, hingga tubuh Asyifa jatuh di dalam pelukannya. "Ngeeeeeeeng...." Dengan kecepatan maksimal, motor Yamaha RX-King melaju cepat, tepat didepannya. Asyifa yang melihat kejadian tersebut tanpa pucat pasi.34875Please respect copyright.PENANA6V8VgVkB2V
34875Please respect copyright.PENANAHHwdY72lrJ
Cukup lama bagi Asyifa untuk mengembalikan kesadarannya. Dan ketika ia sadar, Asyifa sangat terkejut ketika tau berada di dalam pelukan Rayhan.34875Please respect copyright.PENANAZiA0PAtiID
34875Please respect copyright.PENANAntZGYltU4t
"Astaghfirullah! Kamu..." Asyifa mengarahkan tunjuknya kearah Rayhan. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah.34875Please respect copyright.PENANAoquwu7r7Py
34875Please respect copyright.PENANAEgTMaIUAd3
"Cie... Cie... Cie..." Goda Aziza.34875Please respect copyright.PENANAga7fNIgtRG
34875Please respect copyright.PENANAf4JHoYVvy2
Asyifa yang tadinya hendak marah, berubah menjadi sangat malu setelah di goda oleh sahabatnya. Ia bergegas menarik tangan Aziza untuk segera memasuki pasar tanpa memperdulikan pemuda yang baru saja menyelamatkan nyawanya.34875Please respect copyright.PENANAkGGzzywNfS
34875Please respect copyright.PENANAyjvoBTjikz
Rayhan yang melihat hal tersebut hanya diam, sembari menyunggingkan senyumnya. "Cantik juga." Gumam Rayhan, sembari ikut menyebrang jalan.34875Please respect copyright.PENANAKuryS93tSP
34875Please respect copyright.PENANAV6RjsgVjNH
*****34875Please respect copyright.PENANA6ytvcrJnUM