Suara burung gereja menyambut pagi hari ini. Para santri dan Ustad-ustadza mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya. Kejadian dua hari yang lalu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu, walaupun ada kekhawatiran terutama bagi Santriwati, kalau-kalau mahluk aneh itu kembali meneror pesantren.34826Please respect copyright.PENANAUtM2LFCPD0
34826Please respect copyright.PENANAX1fv7ICa1r
Di ujung gerbang pesantren, tanpa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam melaju perlahan memasuki wilayah pesantren. Para satpam penjaga gerbang dengan penuh hormat menyambut orang yang ada di dalam mobil tersebut.34826Please respect copyright.PENANAS4jCKMDxdW
34826Please respect copyright.PENANAdY3OSuN5Kp
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Ustadza Laras. Sang sopir buru-buru membukakan pintu mobil bagian belakang.34826Please respect copyright.PENANAcqte4H1ll3
34826Please respect copyright.PENANA6sYVOrak4p
"Alhamdulillah, Abi pulang juga." Ujar Laras sembari mencium punggung tangan KH Umar.34826Please respect copyright.PENANAxIMMWjy322
34826Please respect copyright.PENANARfI9nrgNBK
Wajah KH Umar tampak sumringah, melihat sang Istri sendiri yang menyambut kepulangannya. "Umi udah kangen ya?" Goda KH Umar, membuat wajah Laras bersemu merah.34826Please respect copyright.PENANA7kgHW7FAUz
34826Please respect copyright.PENANATEpbPix3m1
"Yuk Bi masuk!" Ujar Ustadza Laras manja.34826Please respect copyright.PENANAvoLhL75mKL
34826Please respect copyright.PENANAKxlbDHJOPc
Di dalam rumah, Daniel ikut menyambut kedatangan orang nomor satu di pesantren itu. Mereka mengobrol sebentar, hingga akhirnya, KH Umar meninggalkannya karena ia ingin segera beristirahat didalam kamarnya. Sementara Daniel menghampiri Ustadza Laras yang tengah membuat segelas kopi untuk Suaminya.34826Please respect copyright.PENANA2GMfWq9iYs
34826Please respect copyright.PENANAR3RWAODOon
Laras terhenyak ketika melihat Daniel masuk ke dapur rumahnya. Sejenak ia teringat kejadian semalam, di mana Daniel berhasil membuatnya orgasme.34826Please respect copyright.PENANA5h6limPwBv
34826Please respect copyright.PENANA5AZWEA3NMo
Tidak sampai di situ saja, pemuda itu berhasil membuatnya tak bisa tidur semalaman, selalu terbayang senyummannya yang telah membuat dirinya sampai terkencing-kencing hanya dengan jarinya saja.34826Please respect copyright.PENANAJmwDifTPh9
34826Please respect copyright.PENANAyqLYM6xAmc
"Gimana kaki Tante?" Tanya Daniel.34826Please respect copyright.PENANAm9kSwmDLLu
34826Please respect copyright.PENANAzYxktkhkyJ
Laras tampak gerogi berada di dekat pemuda tampan itu. "Anu... Sudah agak mendingan Dan." Jawab Laras dengan suara gemetar.34826Please respect copyright.PENANAxQ0MbXiDo5
34826Please respect copyright.PENANAgfwW42DDoC
"Alhamdulillah!" Lirih Daniel pelan.34826Please respect copyright.PENANAinHtHIPaC9
34826Please respect copyright.PENANAenGLflPROq
Setelah selesai membuat kopi, Laras hendak pergi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir saja terjatuh. Beruntung Daniel dengan sigap menahan tubuhnya.34826Please respect copyright.PENANAcJBUwOraFL
34826Please respect copyright.PENANAS7WaC6kryo
"Tante gak apa-apa?" Tanya Daniel, ia terlihat khawatir.34826Please respect copyright.PENANAIVO9K1g1TE
34826Please respect copyright.PENANAbWGdZ4CY22
Laras menggelengkan kepalanya. "Tante gak apa-apa kok Dan! Saya ke kamar dulu ya." Ujar Laras permisi hendak meninggalkan Daniel.34826Please respect copyright.PENANA6Awf8I70S9
34826Please respect copyright.PENANACwZ2waYMs7
"Nanti biar Daniel pijitin lagi ya Tan!" Tawar Daniel.34826Please respect copyright.PENANAgC6Pxtih6Q
34826Please respect copyright.PENANA7rS7uEt0Dg
Tanpa mengatakan apapun Laras berlalu meninggalkan Daniel. Ia merasa sangat malu kalau harus bertatap mata dengan Daniel. Sesampainya di kamar Laras melihat suuaminya tengah melakukan ibadah sunah, shalat duha. Dengan hati-hati ia meletakan segelas kopi untuk suaminya diatas meja.34826Please respect copyright.PENANA9x6WvArzTA
34826Please respect copyright.PENANAt0NSTTTMMd
"Terimakasih Umi." Tegur KH Umar membuat Laras terperanjat.34826Please respect copyright.PENANAxbhMIBe0Et
34826Please respect copyright.PENANAAVQV6mKggc
Sembari mengelus dada Laras menatap manja suaminya. "Abi bikin kaget Umi aja." Protes Laras. Tapi di jawab dengan kecupan lembut di pipinya.34826Please respect copyright.PENANAPhTa33dJwT
34826Please respect copyright.PENANAAzqUVLgxob
"Gimana kabar di rumah selepas Abi pergi."34826Please respect copyright.PENANAooBUt8I9wz
34826Please respect copyright.PENANAC2er1Hqpgq
"Alhamdulillah, gak ada masalah Abi, tapi..." Laras menggantungkan kalimatnya, lalu duduk di tepian tempat tidurnya. KH Umar ikut duduk di samping Istrinya, tak sabar mendengarkan kelanjutan cerita Istrinya.34826Please respect copyright.PENANACMwqX5jzdF
34826Please respect copyright.PENANA6otuuX2WcA
"Beberapa hari ini pesantren kita di teror oleh mahluk aneh! Sudah dua orang yang telah menjadi korbannya." Jujur Laras.34826Please respect copyright.PENANA4eKtNgCv6w
34826Please respect copyright.PENANALqwZOX8K0r
KH Umar manggut-manggut, ia mengerti kekhawatiran Istrinya. "Abi sudah tau cerita itu dari KH Hasan. Abi juga sangat marah." Jelas KH Umar, ia merangkul pundak Istrinya untuk menenangkannya.34826Please respect copyright.PENANAW31QHT5hOv
34826Please respect copyright.PENANAaSsZOjAelD
"Lantas apa yang harus kita lakukan."34826Please respect copyright.PENANA5g98lezRu8
34826Please respect copyright.PENANAMRtaXGeStV
"Untuk sementara ini serahkan saja sama pihak berwajib, dan jangan lupa berdoa agar pelakunya cepat tertangkap." Ujar KH Umar kepada Istrinya.34826Please respect copyright.PENANAxlDahw0Zgh
34826Please respect copyright.PENANA5BU9ypyDzb
Laras sedikit kecewa mendengar perkataan suaminya, padahal ia berharap Suaminya memiliki ide berlian agar bisa meringkus mahluk aneh tersebut. Laras menghela nafas pelan, teringat dengan Isak tangis Ustadza Anita ketika ia datang untuk menjenguk sang Ustadza yang terlihat begitu depresi.34826Please respect copyright.PENANA71ati7Qwmq
34826Please respect copyright.PENANAspapMhLAM9
KH Umar mempererat pelukannya, dengan lembut dia mengecup bibir merah Istrinya. Darahnya mendidih merasakan kehangatan bibir sang Istri.34826Please respect copyright.PENANAWezRGUYl0O
34826Please respect copyright.PENANAeoNCb090iH
Hampir satu Minggu mereka tidak bertemu, membuat rindu KH Umar membuncah terhadap sang Istri. Pagi ini juga ia ingin menuntaskan rasa rindunya. Melepaskan syahwatnya yang terbelenggu cukup lama.34826Please respect copyright.PENANA3zNH0lNAaR
34826Please respect copyright.PENANAj13X7jBJoz
Laras yang mengerti segera membantu KH Umar untuk menanggalkan pakaiannya. Lalu di susul dengan melepaskan pakaiannya sendiri. Sehingga kini mereka dalam keadaan telanjang bulat, sama seperti ketika mereka baru di lahiran ke dunia ini. Kembali bersih tanpa pakaian.34826Please respect copyright.PENANAELHcoBFvj0
34826Please respect copyright.PENANA6OYybANLYf
Dia tidur terlentang dengan kedua kaki mengangkang, sementara KH Umar menindih tubuhnya.34826Please respect copyright.PENANAMLPPG0lLzS
34826Please respect copyright.PENANAtkFEPk6OJl
"Semoga berkah ya Umi." Bisik KH Umar.34826Please respect copyright.PENANAdaO83MmoE5
34826Please respect copyright.PENANA0MJsr2caNU
Laras mengganggukan kepalanya. "Amin." Balas Laras, sembari mengarahkan kemaluan KH Umar tepat di depan pintu masuk liang senggama miliknya.34826Please respect copyright.PENANApLbTP39UOP
34826Please respect copyright.PENANA8c8Ox7jfOv
Perlahan KH Umar menekan burungnya, menembus lipatan bibir vagina Istrinya.34826Please respect copyright.PENANAAPhGldwC7m
34826Please respect copyright.PENANAfLrZ8K3ByQ
Dengan ritme perlahan KH Umar mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina sang Istri yang terasa seret. Dari wajahnya, KH Umar terlihat sangat menikmati jepitan vagina sang Istri. Berbeda dengan Ustadza Laras yang terlihat datar, bahkan lebih datar dari biasanya.34826Please respect copyright.PENANAueBOUwKDqf
34826Please respect copyright.PENANA8CbdKpD2II
Entah kenapa Laras merasa penis KH Umar tidak ada apa-apanya di bandingkan jari Daniel yang terasa lebih besar di bandingkan kemaluan Suaminya.34826Please respect copyright.PENANA9xsVjAG7JR
34826Please respect copyright.PENANApCdbg7cM6z
"Astaghfirullah... Apa yang kupikirkan." Ucap Laras di dalam hati.34826Please respect copyright.PENANAe70oImF321
34826Please respect copyright.PENANA6L47dLDSWQ
Sebagai seorang Istri muslimah tidak seharusnya ia memikirkan pria lain, apa lagi ketika ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri. Tapi rasa penyesalannya, tetap tidak bisa memungkiri kalau ia merindukan sentuhan Daniel.34826Please respect copyright.PENANAyHxgRnBFfh
34826Please respect copyright.PENANAnk0hWyThno
Tidak butuh waktu lama, KH Umar menuntaskan hasratnya. Ia menumpahkan rasa cintanya dengan bentuk sperma ke dalam rahim sang Istri.34826Please respect copyright.PENANAG89pnOMO5W
34826Please respect copyright.PENANAsYYnMKVgEi
*****34826Please respect copyright.PENANA5oD3Iu55KI
34826Please respect copyright.PENANACGN14cYEoW
34826Please respect copyright.PENANA1Jn6UaP9nI
34826Please respect copyright.PENANAkUzKaFrXgd
34826Please respect copyright.PENANAJAnifUkAms
34826Please respect copyright.PENANAmRvOeJjsfW
34826Please respect copyright.PENANAR82z5LuCLZ
34826Please respect copyright.PENANAH3Z8hmXeiy
34826Please respect copyright.PENANA1nrKaEygBx
34826Please respect copyright.PENANAWqij7TLIMw
34826Please respect copyright.PENANAbGNbW8RwY6
Di tempat berbeda di waktu yang sama...34826Please respect copyright.PENANAMRmc7JzBrT
34826Please respect copyright.PENANA4mEO8ZBRUS
"Kak aku ke sekolah dulu." Pamit Rayhan.34826Please respect copyright.PENANA6ImYmKJXdW
34826Please respect copyright.PENANACGD8ei9EMN
Zaskia mencuci tangannya yang di penuhi gelembung sabun di wastafel, kemudian ia menyodorkan tangannya untuk di cium. Dengan hikmat Rayhan mencium punggung tangan Zaskia yang terasa halus. Kumis tipis Rayhan yang menggesek kulitnya membuat Zaskia merinding.34826Please respect copyright.PENANAUAdhfoCYRi
34826Please respect copyright.PENANAQ5NeR0gBf3
Iseng Rayhan mencium punggung Zaskia dengan bibirnya, hingga meninggalkan sedikit bekas noda air liurnya.34826Please respect copyright.PENANAKsDjvdPT8s
34826Please respect copyright.PENANASe2DSo608c
"Adeek!" Histeris Zaskia. Buru-buru wanita berhijab hitam itu mengelap bekas air liur Rayhan dengan ujung jilbabnya yang lebar, seakan ia sangat jijik.34826Please respect copyright.PENANAJy4tVZNq0b
34826Please respect copyright.PENANAb4DfgeYZT3
Rayhan merenyitkan dahinya. "Ih, kayak najis aja Kak!" Protes Rayhan.34826Please respect copyright.PENANAySvf3YQj7d
34826Please respect copyright.PENANAlsqWps9WhW
"Emang najis! Wekss..." Ujar Zaskia sembari meleletkan lidahnya kearah Rayhan. Hal tersebut membuat Rayhan ingin menggigit lidah Kakaknya.34826Please respect copyright.PENANAMuSSzuigKS
34826Please respect copyright.PENANAAG8akAGZ1X
Rayhan berkacak pinggang. "Oh jadi gitu? Adiknya yang ganteng ini sekarang najis ya Kak." Rayhan mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti maksud dari ucapan Kakak kandungnya.34826Please respect copyright.PENANA1fmZAI73Bc
34826Please respect copyright.PENANAsKbVQAwosV
"Apaan si Dek."34826Please respect copyright.PENANA9xTGjjYqIy
34826Please respect copyright.PENANASUgmOOk7OW
"Habisnya Kakak gitu amat sama Adik sendiri." Omel Rayhan.34826Please respect copyright.PENANACwG9BhAYLa
34826Please respect copyright.PENANAZvBNwlwDXA
Zaskia menghela nafas. "Iya Maaf! Kamu si jorok banget, sampe ngelepehin air liur di tangan Kakak." Protes Zaskia kepada Rayhan yang memang sedang ingin menjahili dirinya.34826Please respect copyright.PENANAn33SbPqMp2
34826Please respect copyright.PENANAvveTj3h2qV
"Baru air liur, gimana kalau yang lain." Ujar Rayhan dengan nada yang semakin rendah.34826Please respect copyright.PENANArWMeqtYofk
34826Please respect copyright.PENANAnUmC8wm1WQ
Mata indah Zaskia menyipit, menatap curiga kearah Adiknya. "Maksud kamu apa Dek?" Tanya Zaskia penasaran. Rayhan mengetuk-ngetuk dagunya seakan sedang berfikir.34826Please respect copyright.PENANAf8iVpdsym7
34826Please respect copyright.PENANAcpbNA2F6yB
"Rahasia." Jawab Rayhan kemudian.34826Please respect copyright.PENANA7y30ZYmrHr
34826Please respect copyright.PENANAF3KO2aPB7f
Dengan satu tarikan nafas, Zaskia berteriak kencang. "Rayhaaaaan...." Pekik Zaskia tapi sang Adik sudah keburu kabur dari hadapannya.34826Please respect copyright.PENANADtIivNKhMr
34826Please respect copyright.PENANAXsSTraSIW4
Sembari bersiul ringan, Rayhan sesekali menendang kerikil yang ada di depannya. Sementara matanya berkeliaran mengawasi setiap santriwati yang berada tidak jauh darinya. Hingga akhirnya ia melewati rumah Ustadzah Dewi.34826Please respect copyright.PENANA6dqsRd2GiL
34826Please respect copyright.PENANAuCfiBcNn1E
Tampak sang Ustadza tengah menyapu halaman, membuat Rayhan berfikir ingin mampir sebentar.34826Please respect copyright.PENANAuLroJzrEgD
34826Please respect copyright.PENANAk25CNu8fPp
"Assalamualaikum Ustadza!" Sapa Rayhan.34826Please respect copyright.PENANAdz6LB8oIY9
34826Please respect copyright.PENANA055bd0rc7m
Ustadza Dewi tersenyum melihat murid kesayangannya. "Waalaikumsalam Ray! Semangat benar pagi ini?" Goda Ustadza Dewi sembari menatap Rayhan dengan tatapan yang sangat menggoda.34826Please respect copyright.PENANAziotPCq02g
34826Please respect copyright.PENANAQnY5mtahoV
"Bisa aja Ustadza, hehehe..."34826Please respect copyright.PENANAnnj6zrEa2R
34826Please respect copyright.PENANAl3YuXC3U0V
"Sana buruan sekolah, nanti telat." Ujar Dewi, dia kembali menyapu dedaunan yang memenuhi halaman depan rumahnya. Maklum saja akhir-akhir ini hujan di sertai angin kencang, membuat beberapa daun pohon yang ada di sekitar rumahnya berterbangan hingga kehalaman depan rumahnya.34826Please respect copyright.PENANAAsMilTbNYl
34826Please respect copyright.PENANAfHEvBh6BxX
Rayhan menggaruk kepalanya seperti orang yang sedang kebingungan. "Maunya si gitu Ustadza, tapi ana gak tega liat Ustadza nyapu sendirian." Jawab Rayhan memberi alasan yang cukup masuk akal.34826Please respect copyright.PENANALjZkZ7Zndz
34826Please respect copyright.PENANAHksZHd6VXU
"Jadi ceritanya mau bantuin Ustadza ni."34826Please respect copyright.PENANAnGFZNsImJD
34826Please respect copyright.PENANAAOWuEArv0i
"Kalau boleh!"34826Please respect copyright.PENANAvr85sMn3DK
34826Please respect copyright.PENANAkR8rbnvbTo
Ustadza Dewi kembali tersenyum. "Tentu boleh dong." Rayhan hendak mengambil alih sapu yang ada di tangan Ustadza Dewi, tapi ditolak.34826Please respect copyright.PENANA5BeMlG4jdq
34826Please respect copyright.PENANAKgyl5xsS0R
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan bingung.34826Please respect copyright.PENANAMgG6PnU8A0
34826Please respect copyright.PENANAksTZ1srgwE
"Bukan yang di depan, tapi yang di belakang rumah!" Jelas Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANAWUFGJPvFAH
34826Please respect copyright.PENANAaI4m0PRHkW
Rayhan mengerti dan setuju membantu Ustadza Dewi membersihkan halaman belakang rumahnya. Bersama Ustadza Dewi mereka pergi kebelakang rumah Ustadza Dewi. Di sana ternyata memang banyak dedaunan yang berguguran.34826Please respect copyright.PENANAMT2XLAbz6I
34826Please respect copyright.PENANAxu9dlsFMAk
Selagi Rayhan menyapu halaman belakang rumahnya, Ustadza Dewi hanya berdiri menonton apa yang di lakukan Rayhan. Pemuda itu mengumpulkan daun-daun tersebut di satu tempat, setelah semuanya terkumpul Rayhan membakar daun kering tersebut.34826Please respect copyright.PENANAME7ITL4OFu
34826Please respect copyright.PENANAQI9WV6fhPu
Ustadza Dewi berdecak kagum melihat hasil pekerjaan Rayhan yang dengan cepat membersihkan halaman belakang rumahnya.34826Please respect copyright.PENANAbFdjXGj4S2
34826Please respect copyright.PENANARWIVQS7BoJ
"Terimakasih ya Ray!" Ujar Ustadza Dewi senang.34826Please respect copyright.PENANA9aEHMloi5g
34826Please respect copyright.PENANAqcoS1YppYn
Rayhan mengangkat alisnya. "Cuman terimakasih doang Ustadza?" Tanya Rayhan. "Gak ada bonus gitu buat saya." Pinta Rayhan tanpa malu.34826Please respect copyright.PENANAjQMkV5595e
34826Please respect copyright.PENANARua0iNrRvs
"Bonus apa?" Tanyanya keheranan.34826Please respect copyright.PENANAdNzWLtcD62
34826Please respect copyright.PENANAihKqI1tdUe
Rayhan melingkarkan tangannya di pinggul Ustadza Dewi, lalu dengan lembut telapak tangan Rayhan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang berisi itu, membuat Ustadza Dewi tersentak kaget.34826Please respect copyright.PENANAeR12VRY60m
34826Please respect copyright.PENANA1nYCLuptBE
"Astaghfirullah! Sudah berani nakal kamu ya Ray!" Protes Dewi.34826Please respect copyright.PENANAZcjiV10OvT
34826Please respect copyright.PENANADtfqFI5ZBM
Rayhan nyengir kuda. "Sedikit aja Ustadza! Boleh ya." Pinta Rayhan, dia terus meremas bongkahan pantat gurunya itu tanpa ada rasa takut.34826Please respect copyright.PENANAeqF6AZd5eF
34826Please respect copyright.PENANAxi90chfeAA
Bagaimanapun juga kejadian kemarin membuat pemuda tengil itu yakin, kalau Ustadza Dewi juga menginginkan dirinya. Jadi tidak ada alasan baginya untuk takut melakukan perbuatan mesum terhadap sang Ustadza, walaupun Ustadza berucap melarang dirinya.34826Please respect copyright.PENANAe1YVWdSVi4
34826Please respect copyright.PENANA570cjkFoie
Sedikit demi sedikit Rayhan menarik bagian bawah gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga akhirnya gamis itu terangkat setinggi pinggangnya, memperlihatkan celana dalam putih berenda.34826Please respect copyright.PENANAhTVtIDAGX3
34826Please respect copyright.PENANAeiMMWc9aqr
"Astaghfirullah Ray! Bandel banget si kamu, nanti kalau di liat orang bagaimana?" Cemas Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANAVPhlXmRYNM
34826Please respect copyright.PENANAvo69EnpQRb
Rayhan mengedarkan pandangannya di sekitar rumah Ustadza Dewi. Yang terlihat hanyalah beberapa pohon besar dan ilalang. Memang sangat jarang ada orang yang lewat di belakang rumah Ustadza Dewi, tapi tetap saja apa yang dilakukan Rayhan terbilang nekat.34826Please respect copyright.PENANA0Q3oAVKjlF
34826Please respect copyright.PENANAYoH7gM1KDq
"Aman Ustadza!" Bisik Rayhan.34826Please respect copyright.PENANAe15izvmhEX
34826Please respect copyright.PENANAXUcozBDR8e
Telapak tangan Rayhan kembali meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi. Jemari tengahnya menggosok-gosok memek Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANApQ8Hp1FpoO
34826Please respect copyright.PENANAX65Kp4l97v
Wajah Ustadza Dewi menegang, ia merasakan desiran nikmat dari gesekan jari Muridnya. Jemari Rayhan berusaha masuk, menyelip ke dalam celana dalam Ustadza Dewi hingga jemarinya menyentuh daging kenyal memek Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANAyrtKcSOAJJ
34826Please respect copyright.PENANAminsOTiXFV
"Oughkk... Ray!" Desah Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANAqeE0SgyEMs
34826Please respect copyright.PENANAAxNTIwKQUH
Jemari Rayhan masuk menembus ruang memek Ustadza Dewi yang telah basah. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Dengan gerakan perlahan jemari Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANAY6MrzrVDbB
34826Please respect copyright.PENANAPzFTwjAYkg
Ustadza Dewi mendekap mulutnya, agar suara desahannya bisa di redam.34826Please respect copyright.PENANAMwnU19aLy4
34826Please respect copyright.PENANABSwAtQPFjS
"A-aahk... Rayhan! Aahkk... Aaahkk..."34826Please respect copyright.PENANAVoNnShB8eA
34826Please respect copyright.PENANAV2VILExTB4
"Enakkan Ustadza! Hehehe..." Goda Rayhan senang, melihat wajah Ustadza Dewi yang tampak sekali kalau keenakan.34826Please respect copyright.PENANAvxsj3RO4A7
34826Please respect copyright.PENANAMePrBmA5ZM
Ustadza Dewi menggigit bibirnya, ia sudah mendekati puncaknya. "Ray! Ustadza mau keluar sayang." Erang Ustadza Dewi, kedua kakinya gemetar ketika orgasme itu datang tanpa bisa ia tahan.34826Please respect copyright.PENANA7A2fise0JH
34826Please respect copyright.PENANA5UuuY6j4s6
"Oughkk..." Jerit Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANABuq3oorPcV
34826Please respect copyright.PENANAgqnEhtZn0H
Creeetsss...34826Please respect copyright.PENANANACQi8RkHs
Creeetsss...34826Please respect copyright.PENANA6xNuslsD83
Creeetsss...34826Please respect copyright.PENANALJ8AUyh7k9
34826Please respect copyright.PENANA084Ukzg0g8
Tubuh Ustadza Dewi melemas, hingga bersujud dihadapan Rayhan. Ia merasa tulang-tulangnya seakan di lolosi.34826Please respect copyright.PENANArtOamrxX52
34826Please respect copyright.PENANAOyHSnVpNwH
Di hadapan Ustadza Dewi, Rayhan membuka celananya, mempertontonkan terpedo miliknya di hadapan Ustadza Dewi yang masih tersengal-sengal. Tampak Ustadza Dewi terkejut melihat ukuran penis Rayhan yang panjang dan besar itu.34826Please respect copyright.PENANAXftcpj3nE5
34826Please respect copyright.PENANAVrLChrJiga
Dengan kurang ajarnya Rayhan menggosokkan kontolnya di pipi Ustadza Dewi. Ia menyelinapkan kontolnya diantara pipi dan kerudung Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANAdB1N08fAk7
34826Please respect copyright.PENANA0HZLA4kjzY
"Kurang ajar kamu Ray! Eehmmss..." Lirih Ustadza Dewi yang kembali terbakar birahi.34826Please respect copyright.PENANAADRcRDNxXr
34826Please respect copyright.PENANAZy1NiR0uHv
Gairah Rayhan meletup-letup, melihat kemaluannya yang terselip diantara pipi mulus Ustadza Dewi dan kerudungnya yang berwarna cream. Begitu juga dengan Ustadza Dewi, ia merasa sangat nakal karena ulah Rayhan yang secara terang-terangan melecehkan dirinya.34826Please respect copyright.PENANAmzSyy1PzLB
34826Please respect copyright.PENANAVqEuLGIBu6
Setelah hampir satu menit Rayhan menyodok jilbab Ustadza Dewi, akhirnya Rayhan menghentikan aksinya, karena ia mengingkan lebih dari Ustadza Dewi.34826Please respect copyright.PENANA7RlPPrRE1m
34826Please respect copyright.PENANAz8GtMBiiuI
"Hisap kontolku Ustadza!" Pinta Rayhan.34826Please respect copyright.PENANArNVHxdxWHz
34826Please respect copyright.PENANAZIjpinpeHK
Jemari halus Ustadza Dewi menggenggam kontol Rayhan, lalu dia mengocoknya dengan perlahan. "Besar sekali kontol kamu Ray!" Puji Ustadza Dewi. Dia meludah di bagian kepala kontol Rayhan, lalu dia memasukan kontol itu ke dalam mulutnya.34826Please respect copyright.PENANAWcAfYrXwqL
34826Please respect copyright.PENANAw6qLQP6n4O
"Aaahkk..." Desah Rayhan.34826Please respect copyright.PENANAONZvOfBV8Q
34826Please respect copyright.PENANAq1NWxLmLpI
Kepala Ustadza Dewi bergerak maju mundur menghisap kontol Rayhan. Sementara tangannya membelai manja kantung telurnya.34826Please respect copyright.PENANAAp2gPHa02s
34826Please respect copyright.PENANAUB2MLy8kdp
Isapan yang di kombinasikan dengan jilatan membuat Rayhan melayang nikmat. Apa lagi yang mengoral kontolnya saat ini bukanlah orang sembarangan, wanita itu adalah seorang Ustadza yang terhormat. Wanita muslimah yang kesehariannya selalu memakai hijab lebar.34826Please respect copyright.PENANAuHgrxIQ87p
34826Please respect copyright.PENANA4JBDsJRXVh
Telapak tangan Rayhan membelai hijab cream yang di kenakan Ustadza Dewi. "Ustadza aku mau keluar." Lirih Rayhan.34826Please respect copyright.PENANAeQxpDpNByJ
34826Please respect copyright.PENANAmKMjvVkn08
Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan semakin dalam di dalam mulutnya. Croooootss.... Croooootss... Croooootss... Rayhan menembakan spermanya di dalam mulut Ustadza Dewi, wajah tampannya terlihat begitu puas setelah amunisinya ia tembakan.34826Please respect copyright.PENANAnIZTbZY2bz
34826Please respect copyright.PENANA0B2mB96xda
"Ughkk... Nikmat sekali Ustadza!" Puji Rayhan.34826Please respect copyright.PENANAhyZiTm2wjl
34826Please respect copyright.PENANAWjgYvnPcxN
Ustadza Dewi mengusap bibirnya dengan lengan tangannya. "Nakal kamu Ray! Berani ngontolin mulut Ustadzanya sendiri." Umpat Ustadza Dewi manja.34826Please respect copyright.PENANAaB8QV0Kioo
34826Please respect copyright.PENANA25vseHJSIh
"Maaf Ustadza! Habis mulut Ustadza memang layak di kontolin, hehehe..." Jawab Rayhan sembari mengenakan kembali celananya.34826Please respect copyright.PENANAEM8z2xTFLs
34826Please respect copyright.PENANAJZgb4S6278
"Sembarangan kamu ngomong."34826Please respect copyright.PENANAbuK70KSvZ8
34826Please respect copyright.PENANAjvgbcGGWGr
Rayhan tersenyum tipis. "Kalau begitu Ana ke sekolah dulu ya Ustadza, udah telat soalnya." Ujar Rayhan, Ustadza Dewi menganggukkan kepalanya.34826Please respect copyright.PENANAU37bCS8zMg
34826Please respect copyright.PENANATX3ZlujuNa
Dengan langkah penuh semangat Rayhan meninggalkan Ustadza Dewi yang masih terlihat lemas. Ia tidak menyangkah mereka akan melakukan perbuatan yang di larang agama sampai sejauh ini. Dan Ustadza Dewi berkeyakinan kalau semua ini belum berakhir.34826Please respect copyright.PENANAsuwk8sd3Oe
34826Please respect copyright.PENANAdlbepZn4fp
******34826Please respect copyright.PENANAYCAokGhjmu
34826Please respect copyright.PENANA9LkebvG7al
Sekitar jam sembilan pagi, Zaskia terlihat santai di mejanya. Ia lebih banyak melamun sembari memainkan layar handphone miliknya. Bayangan kejadian tadi malam seakan tidak mau hilang dari ingatannya. Sampai detik ini, ia masih ingat betul bentuk kemaluan adiknya. Dan sialnya, ia merasa di bawah sana selalu saja basah.34826Please respect copyright.PENANAtenjbGWl3i
34826Please respect copyright.PENANArtpuOH9678
Ia mendesah perlahan, berusaha mengalihkan pikiran ke handphone yang ada di tangannya. Tapi sayangnya ia gagal untuk tidak mengulang rekaman bentuk kemaluan Adiknya yang besar itu.34826Please respect copyright.PENANAj2qyCTC5Qc
34826Please respect copyright.PENANAExWGH5R5Je
Dari kejauhan Julia yang melihat sahabatnya lebih banyak diam, memutuskan untuk menghampirinya. Sanking khusuknya Zaskia sama sekali tidak menyadari sosok Julia sahabatnya.34826Please respect copyright.PENANAF3cy41TfSC
34826Please respect copyright.PENANA0ToxuNasJ3
"Za... Halo!" Julia melambaikan tangannya di depan Zaskia.34826Please respect copyright.PENANAJXRxEQr1M8
34826Please respect copyright.PENANAkOJy5DQGjD
"Astaghfirullah!" Zaskia terhenyak kaget. "Mbak Julia, bikin kaget aja." Protes Zaskia, ia menghela nafas sembari meletakan handphone miliknya diatas meja.34826Please respect copyright.PENANAVLyb62PaQp
34826Please respect copyright.PENANAO18R13Vt3k
"Kamu kenapa Za? Ada masalah?" Tanya Julia.34826Please respect copyright.PENANAbcS5iaetHq
34826Please respect copyright.PENANAQZCmWuFQ5f
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa kok Mbak." Elak Zaskia, ia ragu untuk menceritakan masalahnya kepada seniornya. Ia takut Julia akan memandang rendah dirinya, kalau seandainya ia tau permasalahannya.34826Please respect copyright.PENANAIHSJbh3yqd
34826Please respect copyright.PENANAxkXNwpL0K7
"Ayolah!" Paksa Julia.34826Please respect copyright.PENANAGfxb2lhZPi
34826Please respect copyright.PENANArhEMUWeIHz
"Beneran gak ada Mbak."34826Please respect copyright.PENANAoWkntwf8ZH
34826Please respect copyright.PENANAKtxbekaRq1
Julia diam sejenak sembari menatap dalam wajah sahabatnya hingga membuat Zaskia merasa risih. "Tentang Rayhan?" Tembak Julia, Zaskia tampak terkejut mendengarnya.34826Please respect copyright.PENANAqHVaPTgWls
34826Please respect copyright.PENANAwFsA4M4g7F
"Kok Mbak tau? Eh..." Zaskia menutup mulutnya karena barusan ia keceplosan.34826Please respect copyright.PENANAarPdREaRlq
34826Please respect copyright.PENANAO9tXg3MkMq
Julia tersenyum senang karena dugaannya sama sekali tidak meleset. Berbeda dengan Zaskia yang menjadi salah tingkah di hadapan sahabatnya.34826Please respect copyright.PENANAsc9kJxKR4X
34826Please respect copyright.PENANAdtGb1LTHJr
"Cerita sama Mbak!"34826Please respect copyright.PENANAySVUfJbiUO
34826Please respect copyright.PENANA6Vr2bENtlA
"Tapi Mbak?"34826Please respect copyright.PENANA0KPAYa6b0e
34826Please respect copyright.PENANAtmfLkIYUaj
"Mbak akan bantu kamu cari jalan keluarnya." Ujar Julia meyakinkan.34826Please respect copyright.PENANA7WBTXCv01p
34826Please respect copyright.PENANAhsyCdTt7IT
Zaskia menghela nafas, tampak payudaranya sedikit bergoyang di balik gamis yang ia kenakan. "Iya Mbak, ini masalah Rayhan!" Ujar Zaskia menyerah, ia tidak bisa menutupi masalahnya di depan sahabatnya.34826Please respect copyright.PENANAwZ0kjm0zmf
34826Please respect copyright.PENANA0P6npSlCWk
"Kenapa lagi dengan dia."34826Please respect copyright.PENANAadturKuXix
34826Please respect copyright.PENANAw7f14EgIKY
"Jujur Mbak, ana merasa bingung dengan perasaan ana saat ini Mbak. Apa lagi akhir-akhir ini ana merasa Rayhan sengaja mencari kesempatan mengintip ana." Ujar Zaskia pelan. "Dan puncaknya semalam." Lirih Zaskia, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Memastikan kalau tidak ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.34826Please respect copyright.PENANAhA7B1Rf6yi
34826Please respect copyright.PENANAk014D2SmQE
"Kenapa semalam?" Kejar Julia.34826Please respect copyright.PENANA698xwrS0Qb
34826Please respect copyright.PENANAmDldrp9Pdr
"Se-semalam habis shalat ana mau ganti mukena, dan saat itu Rayhan melihat ana yang cuman memakai celana dalam." Lirih Zaskia, wajahnya memerah menahan malu mengingat kejadian semalam.34826Please respect copyright.PENANAURSyg9gPCD
34826Please respect copyright.PENANAGNBIz6uiJ1
"Astaghfirullah!" Kaget Julia.34826Please respect copyright.PENANAWblwbN46CY
34826Please respect copyright.PENANAYm7bJOpWQa
"Parahnya lagi, semalam ana juga tidak sengaja melihat itunya Rayhan." Suara Zaskia terdengar serak.34826Please respect copyright.PENANAi0Jio5BG06
34826Please respect copyright.PENANAoESd1EUP4f
Julia tampak serius mendengarkan cerita Zaskia. "Maksud Uhkti, kontol!" Ujar Julia sedikit mencondongkan badannya kearah Zaskia.34826Please respect copyright.PENANA7gEGfe2fTN
34826Please respect copyright.PENANAwsHgOCZ0tS
"Astaghfirullah!"34826Please respect copyright.PENANAHweas8BdzF
34826Please respect copyright.PENANAAFOh9B9EfD
"Benar gak?"34826Please respect copyright.PENANAiPBxnAVBKB
34826Please respect copyright.PENANANXCTLsNkeJ
Zaskia mengangguk lemah. "Ana merasa Rayhan sengaja mempertontonkan itunya." Raut wajah Zaskia penuh penyesalan. Ia merasa sangat berdosa karena semalam tanpa sadar ia telah melakukan zina mata.34826Please respect copyright.PENANAadw0bU2NW7
34826Please respect copyright.PENANAdNNMg1ljue
"Kamu serius Za!" Potong Julia. Zaskia menganggukkan kepalanya dengan malas. "Besar gak?" Canda Julia, di selimuti rasa penasaran yang tinggi.34826Please respect copyright.PENANAthl4Z8ws3V
34826Please respect copyright.PENANApvbNpe3OYy
Zaskia tampak membuang nafas. "Ana serius Mbak!" Kesal Zaskia. Tetapi di dalam hatinya ia menjawab pertanyaan Ustadza Julia tentang ukuran kontol Rayhan yang sangat besar.34826Please respect copyright.PENANAN6eo7Wejbv
34826Please respect copyright.PENANAnHj0xYcePU
"Hahaha... Aduh! Sakit perut Mbak."34826Please respect copyright.PENANAFfr70MtfUl
34826Please respect copyright.PENANAJKBPoP8qel
"Tuhkan, Mbak malah ketawa." Sungut Zaskia.34826Please respect copyright.PENANAl35Hm7DUtc
34826Please respect copyright.PENANAKChFFpQqBT
Setengah mati Julia berusaha untuk tidak tertawa, hingga wajahnya bersemu merah. "Maaf Zaskia! Aduuuuh... Maaf... Maaf ya Uhkti." Pinta Julia, ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak tertawa lagi, tentu Julia tidak ingin kehilangan bagian penting dari cerita Zaskia. "Lanjutkan lagi ceritamu." Kata Julia setelah berhasil menenangkan dirinya.34826Please respect copyright.PENANAGexN22xIZP
34826Please respect copyright.PENANA2NHHveR5Z5
Dengan perlahan Zaskia menceritakan semua kejadian semalam berikut dengan perasaannya. Sesekali Julia kembali tertawa, membuat Zaskia berulang kali mengancam tidak akan cerita. Tapi pada akhirnya Zaskia menceritakan semuanya.34826Please respect copyright.PENANASlptj9HZ9K
34826Please respect copyright.PENANAZA5jYr3lqP
Sebagai sahabat Julia memberikan sedikit nasehat kepada Zaskia, agar wanita cantik itu tidak terlalu khawatir tentang sosok adiknya.34826Please respect copyright.PENANAEVPTAVBuDk
34826Please respect copyright.PENANA5hoUVKfLbJ
******34826Please respect copyright.PENANA352qiPZfxE
34826Please respect copyright.PENANAJWflqUhAPL
Kasus kolor ijo masih menjadi trending topik di kalangan pesantren. Baik Ustad-ustadza maupun para santri masih membicarakan kasus kolor ijo yang telah memakan dua korban. Rasa penasaran tentang sosok kolor ijo membuat mereka merasa cemas.34826Please respect copyright.PENANAcjaRfRR47G
34826Please respect copyright.PENANAZ6VyDPoDcF
Di sudut kantin Santriwati, tampak beberapa santri dengan seragam yang sama tengah mengobrol serius tentang sosok mengerikan yang telah meneror pondok pesantren Al-tauhid. Kedamaian yang dulu selalu mereka rasakan, kini berubah menjadi sangat mencekam. Tak jarang mereka terjaga di tengah malam, mewaspadai kedatangan mahluk aneh tersebut.34826Please respect copyright.PENANA3uJlSuQg0Y
34826Please respect copyright.PENANAtpCKskbjvB
Bahkan keamanan pondok pesantren semakin di perketat. Jumblah piket malampun di tambah, terutama di wilayah santriwati dan di sekitaran rumah Ustad-ustadza yang telah menikah.34826Please respect copyright.PENANA259fKU47nO
34826Please respect copyright.PENANAlgxQoJ7Dc2
"Semalam aku gak bisa tidur!" Keluh Aurel.34826Please respect copyright.PENANAoI24fbh8xq
34826Please respect copyright.PENANA6iB47AIX7a
Asyifa mendesah pelan, sembari menyeruput jus alpukat kesukaannya. "Aku juga! Ini sangat mengganggu." Tambah Asyifa, bibir merahnya tampak manyun.34826Please respect copyright.PENANAmdKYUsHcep
34826Please respect copyright.PENANArNJJVGIElg
"Istighfar! Ini semua cobaan tuhan." Ujar Adinda mencoba menenangkan sahabatnya. "Insyaallah, secepatnya mahluk itu akan tertangkap." Sambungnya, dia menatap yakin kearah sahabatnya.34826Please respect copyright.PENANAeonYoCHo4L
34826Please respect copyright.PENANAex8L8V7jaw
"Semoga saja!" Ujar Asyifa frustasi.34826Please respect copyright.PENANAWIPuq8DfcZ
34826Please respect copyright.PENANAHHHjWWnxAh
"Gimana kalau mahluk itu datang? Apa yang harus kita lakukan." Aziza yang dari tadi diam kini ikut angkat bicara. Tubuhnya gemetar membayangkan sosok mengerikan tersebut. "Di rumah kami hanya tinggal berdua, soalnya Abi sedang tidak ada di rumah." Lirih Aziza, wajahnya pucat sanking takutnya.34826Please respect copyright.PENANAzA2y2uIMK6
34826Please respect copyright.PENANAlIZ37rGRk1
"Aku ada ide." Celetuk Dinda.34826Please respect copyright.PENANAy40xkSY3Tx
34826Please respect copyright.PENANA140tYc2hth
Mereka bertiga fokus melihat kearah Adinda. "Apa?" Kejar Aurel tak sabar.34826Please respect copyright.PENANAOputzqADlf
34826Please respect copyright.PENANAsgnxk3cCKY
"Bagaimana kalau malam ini kita menginap di rumah Aziza." Usul Adinda, membuat wajah-wajah lesu itu kembali terlihat bercahaya.34826Please respect copyright.PENANA0twFKkD8S5
34826Please respect copyright.PENANAcIBLBhsAIx
"Setuju!" Teriak mereka serempak.34826Please respect copyright.PENANA53OiLQpgOm
34826Please respect copyright.PENANAR3TxVZD6lg
Alhasil dalam sekejap mereka berempat menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Beberapa Ustadza tanpa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka. Dan sebagian lagi ada yang memberi isyarat agar mereka tidak berisik.34826Please respect copyright.PENANAmcRSS8vnlu
34826Please respect copyright.PENANAUPj11wHGlY
Sementara itu, di dalam kantin Mang Soleh tengah mengurut batang kemaluannya, sembari menatap nanar kearah ke empat anak remaja itu.34826Please respect copyright.PENANARuqkmdOb94
34826Please respect copyright.PENANATnOtkocYou
*****34826Please respect copyright.PENANA5EIPXFmLLh
34826Please respect copyright.PENANAnolMFyFNFP
Angkot tua itu berjalan dengan perlahan, sesekali ia terguncang tatkalah salah satu bannya masuk ke dalam lobang yang cukup besar. Ibu-ibu yang berada di dalam angkot tampak menjerit, ada rasa khawatir kalau mobil tersebut akan terbalik.34826Please respect copyright.PENANAWAp8evwsZr
34826Please respect copyright.PENANAiDllnfFock
"Bang, pelan-pelan saja!" Protes salah satu penumpang yang tengah menggendong seorang anak.34826Please respect copyright.PENANAaJmXNmDW7k
34826Please respect copyright.PENANALATwC4SFWa
Tetapi sang sopir seakan tidak perduli. Sembari menghisap rokok kretek, ia menghajar setiap lobang yang ada di hadapannya tanpa ada rasa takut. Rayhan yang juga menjadi salah satu penumpang angkutan umum tersebut tanpa menghela nafas.34826Please respect copyright.PENANAj7BUTZmNXG
34826Please respect copyright.PENANAQzaemKbjV7
Perutnya terasa mual karena goncangan di dalam angkot yang tidak beraturan. Belum lagi bauk amis yang menyengat dari penumpang yang duduk di sampingnya.34826Please respect copyright.PENANAGgaOeCDAJM
34826Please respect copyright.PENANAQOJhPypuaO
Hal yang sama juga di rasakan Asyifa dan Aziza, mereka berdua kompak menutup hidung, untuk mengurangi bauk amis yang menyengat. Sesekali Asyifa melirik kearah Rayhan, tetapi ia buru-buru membuang mukanya ketika Rayhan balas menatapnya.34826Please respect copyright.PENANA74UPLAHRTV
34826Please respect copyright.PENANAtYiBOw09Z8
"Kalian mau kemana?" Sapa Rayhan kemudian.34826Please respect copyright.PENANAG2VPXHzA9y
34826Please respect copyright.PENANAOTsRuP7uDp
Aziza tersenyum manis. "Kami mau ke pasar Akhi! Kalau Akhi sendiri mau kemana?" Tanya Aziza sopan, membuat Asyifa geram. Dia mencubit paha Aziza sembari memberi kode untuk diam.34826Please respect copyright.PENANAYAHWu6BylJ
34826Please respect copyright.PENANA9E4A0EMlR9
"Gak usah di ajak ngomong!" Bisik Asyifa.34826Please respect copyright.PENANAZqt3XjdLyc
34826Please respect copyright.PENANAwalJYbCZ0K
Gadis berjilbab merah muda itu menatap Rayhan tak suka. Ia masih teringat kejadian di kantor Aliya beberapa hari yang lalu. Ia masih sangat marah kepada Rayhan, apa lagi sampai hari ini pemuda itu tidak meminta maaf atas kejadian waktu itu.34826Please respect copyright.PENANAYJ3AUJxnjo
34826Please respect copyright.PENANA0798aE1gcj
Rayhan yang mengerti amarah Asyifa, memilih diam. Sesekali ia tersenyum tipis mengingat kejadian waktu itu.34826Please respect copyright.PENANAEiMKW4ly0c
34826Please respect copyright.PENANABye5Gp9K8I
Sementara Aziza tampak tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Karena Asyifa yang ia kenal adalah sosok wanita yang ramah pada siapa saja. Tapi di hadapan Rayhan, Asyifa malah terlihat berbeda.34826Please respect copyright.PENANA4hs3Q4RKS5
34826Please respect copyright.PENANANLdKzWCrbQ
"Kamu kenapa Asyifa?" Tanya Aziza pelan.34826Please respect copyright.PENANAtNIzk1Op0R
34826Please respect copyright.PENANAvV8ijGB9bG
Asyifa membuang muka kearah jendela angkot, seraya menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa." Jawab Asyifa singkat.34826Please respect copyright.PENANADwxqGu2xpN
34826Please respect copyright.PENANArO7VTskh0f
Aziza menghela nafas dalam, lalu diam sembari menikmati perjalanan mereka. Hingga akhirnya angkot yang mereka tumpangi akhirnya tiba di terminal pasar kabupaten. Para penumpang berbondong-bondong keluar dari dalam angkot, begitu juga dengan Asyifa dan Aziza.34826Please respect copyright.PENANAauWiKvmEe2
34826Please respect copyright.PENANAV7sEr58sPc
Ketika hendak menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah motor 2tak melaju dengan kencangnya. Asyifa yang tak menyadarinya dengan santai hendak menyebrang.34826Please respect copyright.PENANAQlTv3fjJmU
34826Please respect copyright.PENANAYOz9IbUVAD
Rayhan dengan cepat menarik tangan Asyifa, hingga tubuh Asyifa jatuh di dalam pelukannya. "Ngeeeeeeeng...." Dengan kecepatan maksimal, motor Yamaha RX-King melaju cepat, tepat didepannya. Asyifa yang melihat kejadian tersebut tanpa pucat pasi.34826Please respect copyright.PENANABPAPOoxW6U
34826Please respect copyright.PENANAVgcK33GKj4
Cukup lama bagi Asyifa untuk mengembalikan kesadarannya. Dan ketika ia sadar, Asyifa sangat terkejut ketika tau berada di dalam pelukan Rayhan.34826Please respect copyright.PENANA2haxJel2S4
34826Please respect copyright.PENANA57Zm6b5OzB
"Astaghfirullah! Kamu..." Asyifa mengarahkan tunjuknya kearah Rayhan. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah.34826Please respect copyright.PENANAucvFbINIml
34826Please respect copyright.PENANASePoHHPrjb
"Cie... Cie... Cie..." Goda Aziza.34826Please respect copyright.PENANAF0fRGCpiuQ
34826Please respect copyright.PENANAACoKrc90y3
Asyifa yang tadinya hendak marah, berubah menjadi sangat malu setelah di goda oleh sahabatnya. Ia bergegas menarik tangan Aziza untuk segera memasuki pasar tanpa memperdulikan pemuda yang baru saja menyelamatkan nyawanya.34826Please respect copyright.PENANAjPp4P8gDvR
34826Please respect copyright.PENANAVTnIHq5LfO
Rayhan yang melihat hal tersebut hanya diam, sembari menyunggingkan senyumnya. "Cantik juga." Gumam Rayhan, sembari ikut menyebrang jalan.34826Please respect copyright.PENANAFSvELlAD7i
34826Please respect copyright.PENANAZIB0jB11Er
*****34826Please respect copyright.PENANAKZgEFw6E96