Bukannya belok ke kanan menuju kantor Aliyah, Zaskia malah terus melangkah menuju klinik pondok pesantren Al-Tauhid. Selain di percaya untuk mengajar, Julia juga mendapat kepercayaan di bagian kesehatan bersama beberapa santri senior kelas 3 Aliyah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkUdqwO0rZ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp01lAJxRmz
Tok... Tok... Tok...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbB9IpSr9UB
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5PcvAnZXN
"Assalamualaikum!"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJL5SA7mivZ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwSKsmDEGu
Cukup lama Zaskia menunggu jawaban, tapi tidak ada satupun yang menjawab salamnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5bWWk9VUW
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzKE5mKIab
Karena dirinya yang tengah emosi, membuat Zaskia memutuskan untuk masuk ke dalam klinik yang memang biasanya kalau pagi seperti saat ini masih terlihat sepi, tapi Zaskia yakin kalau Julia ada di dalam.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt78yyFyUpa
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSuI7TNLyL
Ia berjalan cepat menelusuri lorong klinik, menuju ruangan yang biasa di tempati Julia. Tanpa permisi lagi Zaskia membuka pintu klinik.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzm8XBI2MDk
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3XrzsHsHj
"Astaghfirullah!" Jerit Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvKStra76G
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxEhxz3qhD
Ia melihat sahabatnya Julia tengah duduk di pangkuan seorang santri dalam keadaan telanjang bulat.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQw1V0k1bqi
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbq7s8N5lm
Tubuh sintal Julia tampak naik turun diatas pangkuan sang Santri, sembari mengerang-erang, melolong panjang, menikmati sodokan kontol sang Santri yang tengah sibuk bermain dengan buah dadanya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpGltp0v8D
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvZg2ka2ZL
"Mbak..." Lirih Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKTMLZkfdw
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMg3auUDa6R
Julia dan Santri itupun tersadar akan kedatangan Zaskia, buru-buru Julia turun dari atas tubuh sang Santri dengan raut wajah panik, melihat Zaskia yang tengah menatap dirinya dengan tatapan tidak percaya. Sang Santri dengan cepat mengenakan kembali pakaiannya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAE1Ksr7p9z
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZihFbEfgx
Tanpa permisi pemuda itu buru-buru meninggalkan ruang praktek Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCPo1sXjsF
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdA0rjDgok
"Apa-apaan ini Mbak! Astaghfirullah." Zaskia sampai memegangi kepalanya, seakan kepalanya mau pecah melihat kelakuan orang yang begitu ia percayai.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlK5Ic9ZQL
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMxc2r2cPz
Julia mendesah pelan sembari memakai gamisnya kembali, lalu duduk di kursi kebesarannya yang biasa ia gunakan untuk memeriksa pasiennya. "Duduk Uhkti! Aku bisa menjelaskan semuanya." Ujar Julia berusaha bersikap tenang.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrrDCYCLrg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDGMAKWaT4
"Tidak perlu Mbak! Saya ke sini cuman mau menanyakan maksud Mbak memberikan obat ini?" Ketus Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraG3ZGmVqW
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHoI0yyS2o
"Duduk dulu."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmaAEgyzOC
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2kUXGreUv
Zaskia menghela nafas perlahan. "Apa maksud Mbak memberikan obat ini ke saya." Zaskia meletakan obat perangsang tersebut ke atas meja.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqP0naOKn6
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMwbYxI3uD
"Karena kamu membutuhkannya?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIHsockZdm
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAKusToCfd
"Apa? Saya gak butuh obat ini Mbak." Geram Zaskia. "Mbak tau apa yang terjadi gara-gara obat ini? Obat ini membuat saya sangat tersiksa Mbak. Dan... Dan... Rayhan, adik saya hampir meniduri saya." Tubuh Zaskia gemetar mengingat kejadian semalam.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaje75roHL
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnGU47Ot3m
"Hampir? Itu berarti tidak terjadi kan?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVIz7AJWqs
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLW7HIHoszd
Zaskia makin geram. "Dan itu bisa saja terjadi Mbak." Sinis Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQ2ew1TRaR
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVmctAi1iZ
"Mbak pikir kamu ke sini karena mau berterimakasih."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVkOQWCkRf
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpprgeZP1NO
"Gila... Mbak semalam Rayhan melecehkan saya! Ia menyentuh tubuh saya Mbak." Tubuh Zaskia terguncang, mata indahnya tampak berkaca-kaca.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQb7DQ5cVb
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtCkMkGpCG
"Bukankah itu yang kamu mau?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnyrlD95DZ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfUvKk6gk9
"Apa?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2N1nMGXxE
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYL6E8Kkp4c
"Mau sampai kapan Uhkti? Mau sampai kapan kamu membohongi diri kamu sendiri?" Julia menggenggam erat jemari Zaskia. "Mbak perempuan, Mbak tau apa yang kamu rasakan! Hanya saja ada tembok besar yang membuat kamu tidak berani melangkah. Mbak hanya mencoba untuk membantu kamu, merobohkan tembok itu." Jelas Julia, ia menatap dalam mata Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvQm5LuE8u
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStn1ctEj8G
"Mbak bohong." Lirih Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNjT1zpgub
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaGnf7H8jC
Julia tersenyum lalu berdiri, ia berjalan mengitari Zaskia dan berhenti di belakang Zaskia, dan memegang pundak Zaskia yang terguncang. "Ini memang sulit Uhkti! Tidak muda... Tapi percaya sama Mbak, obat ini perlahan tapi pasti akan merobohkan tembok itu." Bisik Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uYBl5DqN3
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6sLQm4vj9
"Ta-tapi ini dosa Mbak!" Tak tahan dengan tekanan batin yang di alaminya, Zaskia mulai menitikan air matanya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PC7S19O3a
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGIgkKe8Qw
"Tapi kamu menginginkannya."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRkknsGm5g
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9htDh5gMQR
Sejenak suasana menjadi hening, Zaskia tak lagi membantah ucapan sahabatnya. Memang benar Zaskia menginginkannya, hanya saja ia masih takut untuk mengakuinya. Selain karena perbuatan tersebut di larang oleh Agama, ia juga merasa kalau perasaannya terhadap Rayhan sangat tabu.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgTZKTGS0I
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEZlc0XvlP
Sebagai seorang Kakak, tentu sudah menjadi tugasnya untuk menjadi seorang panutan adiknya. Bagiamana mungkin ia bisa menjadi panutan kalau dirinya sendiri tidak baik.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFGnHqUmBM
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzC7BLOCti
"Coba ceritakan sama Mbak! Apa yang terjadi semalam? Sekarang kamu duduk dulu." Tanya Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACC7BPhlBM
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDD38hCun8
Zaskia yang melunak akhirnya menuruti ucapan Julia, ia duduk dengan wajah tertunduk. "Se... Semalam aku meminum obat yang Mbak berikan! Dan... Efeknya sangat mengerikan Mbak! Tubuhku rasanya panas dingin, gak bisa di gerakan, bahkan bicara saja aku gak bisa." Lirih Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTyQ6yW3j9
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvleIJFHnB
"Terus."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcQEgxX81z
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjf2oJKTNM5
"Terus tidak lama kemudian Rayhan ke kamarku Mbak! Ia berusaha membangunkan aku! Tapi... Aku gak bisa." Ucap Zaskia, ia menggigit bibirnya mengingat bagaimana pemuda itu mulai menyentuhnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ULC4ZkJDh
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxYlvfXE7H
"Setelah itu dia melecehkan kamu?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6t3I0WMVY
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJew09eFYs
"....." Zaskia mengangguk.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9eGFdb0Xt
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiv1T08XNg
"Apa kamu membenci Rayhan?" Tanya Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hbKhJrcc7
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4o3wS112z
"....." Zaskia menggelengkan kepalanya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBabDycBFWU
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEefm2x0LhW
"Kenapa? Bukannya dia sudah melecehkan kamu sayang?" Tanya Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4aKTYsGwjP
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfwpYrnMBV
Zaskia menghela nafas. "Awalnya saya memang sangat marah Mbak! Tapi... Tapi... Sentuhan Rayhan membuat penderitaan saya berkurang!" Zaskia memejamkan matanya sembari menjambak rambutnya di balik jilbab yang ia kenakan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46Rj4U4ehg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NmBzy4zmW
"Seandainya Rayhan tidak datang dan melecehkan Uhkti, apa yang akan terjadi?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTPY0Cycu2
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jCsDZaAVR
"Se-sepanjang malam saya pasti akan merasa sangat tersiksa Mbak." Jawab Zaskia, ia rasanya ingin menangis sejadi-jadinya walaupun ia tidak tau apa alasannya menangis.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJZs3AlN1c
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguxfqxt48q
Julia merangkul pundak Zaskia, dan dengan reflek Zaskia melingkarkan tangannya di pinggang Julia yang berdiri di sampingnya. Ia membenamkan wajahnya di perut Julia sembari menitikan air mata.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcWsH4hFLO
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAltL8gWCg
Perlahan Julia membelai, mengusap kepala Zaskia yang tengah menangis di pelukannya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsYbED6Ems
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ixZoArKak
"Rayhan baik ya! Andai dia tidak datang kamu pasti sangat menderita! Seharusnya kamu berterimakasih sama Rayhan yang sudah membantu kamu." Ucap lembut Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YcOzO45dL
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0eWF7jtfQ
"Saya merasa berdosa."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOJ4iXsSB4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDN5dV2UO1R
"Tapi kamu bahagiakan, karena orang yang menolong kamu adalah orang yang sangat kamu sayangi." Bisik Julia, membuat Zaskia semakin erat memeluk Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndUY3nlpTy
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEixUlbtjZH
"Mbak..." Zaskia menatap Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZq4qYIa4L9
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RwqezMfoR
Julia tersenyum dan menghapus air mata Zaskia. "Gak apa-apa Uhkti! Wajar kalau kamu menginginkan Adik kamu yang datang menolong kamu." Ujar Julia menenangkan perasaan Zaskia yang kacau. "Dan setiap malam, dia akan selalu datang untuk melepaskan penderitaan kamu." Sambung Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPS9zilZUPx
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVoieZaf2n
"....." Zaskia cemberut manja.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqq6j1xR1e
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVvnLR7eMD
"Duh enaknya yang punya pangeran berkuda! Mbak jadi iri sama kamu." Goda Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWJPqsoqcg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rfmauOgPx
"Iiihk... Mbak." Gemas Zaskia mencubit Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXO1QPyDPy
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7JLchwvKJ
Wanita berusia 38 tahun itu tertawa melihat tingkah Zaskia yang seperti anak ABG yang tengah jatu cinta, begitu juga dengan Zaskia, ia tertawa mentertawakan dirinya sendiri yang entah kenapa selalu saja mendapatkan pembenaran dari tindakannya yang salah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9GjcrE230
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9J7Am0gEQw
Cukup lama mereka mengobrol ringan, hingga akhirnya Zaskia memutuskan untuk pamit karena ia masih ada kelas sehabis istirahat siang.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3EWtSQQJxe
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8AQqIEE7W
Baru saja Zaskia hendak membuka pintu klinik, tiba-tiba Julia kembali memanggilnya. "Barang kamu ada yang ketinggalan Uhkti." Ucap Julia sembari mengangkat obat perangsang yang tadi di bawak Zaskia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wxKQZErf5
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGbJqIs9wK
"Itu..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbF9E9WUHby
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKcdIWrrLU
"Ambil."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesz6SB8FV2
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9uxOMDJ3g
Zaskia kembali mendekat dan menerima obat perangsang tersebut dari Julia.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLQe3rsjL4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGRkmdtIQF
"Dosisinya di tambah satu tetes ya." Ucap Julia seraya mengedipkan matanya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT38PcxqoJB
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPfMX07fni
Wajah Zaskia merona merah, ia merasa malu sekali di hadapan Julia. "I-iya Mbak! Terimakasih..." Jawab Zaskia dan menyimpan kembali obat perangsang tersebut.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8k9wPLkoR
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60iLLXOybp
*****64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ppKbzMBZg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2Q8xl1Whc
Langit tampak mendung mengiringi langkah Rayhan yang baru saja pulang sekolah. Ia berjalan menelusuri jalan setapak, tak jauh dari rumah Ustadza Risty, Rayhan berbelok menerobos semak belukar yang panjangnya hingga sepinggang.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCskLqK0I8G
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJiR9HEJyB
Setelah hampir lima menit lamanya ia menerobos semak belukar, akhirnya Rayhan tiba di tepian danau yang berada tidak jauh dari belakang rumah Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEtVdDVY4Y
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8rAiWgmvZ
"Lama banget." Keluh Ustadza Risty setibanya Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnI1r1t15Bd
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6tSUcVdRt
Pemuda itu tersenyum, lalu duduk di samping Ustadza Risty yang tengah duduk di atas tikar yang ia bentangkan diatas rerumputan. "Kangen ya..." Goda Rayhan, membuat wajah Ustadza Risty merona merah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoplze3Q2A
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0odGJiZ12e
"Geer."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivBiwLJtpq
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmnR6g1ZUO
"Hahahaha...."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0aDFAwz1w
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPg7Aym7O2
"Kamu tau, semalam Ustad Fuad bilang ke Ustadza kalau dia gak jadi berpoligami." Ujar Ustadza Risty dengan wajah berbinar.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIv6xaDQmD
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHUTZAF8Vy
"Oh ya..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kXjKfJ4GA
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLcGJYNVbT
Ustadza Risty mengangguk. "Karena Ustad Fuad merasa puas dengan pelayanan Ustadza. Dan itu.... Berkat kamu Rayhan." Bisik Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFN00ds5bU
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz20PAce41a
"Alhamdulillah kalau begitu." Rayhan menggenggam tangan Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXNN4iQCmv
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCtTuPY6pY
"Jadi..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImj11hJmfZ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNd7uVJGYy
"Apa?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUu2JXZeF6
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXL0z6Vp9x
"Ehmm... Kamu mau minta hadiah apa dari Ustadza?" Tanya Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwt4bT0zjjx
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQmJeQWfvJ
"Hadiah?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CucD74pPb
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CnJ41wAGD
"Iya."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBq6vA2v3P
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEuBWw7oIc
"Apa ya..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFIPLbFIwq
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhans0W2sv
"Apa aja! Ustadza akan berusaha mengabulkan semua permintaan kamu." Ucap Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmpmRCkBmt
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EU5hnZyJC
"Kalau saya minta Ustadza gimana?" Tanya Rayhan, ia menatap dalam mata Ustadza Risty yang tampak tegang karena ucapannya barusan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuP04YR4RQP
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvm19x1Ioq
"Aapa."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTf0gGbOXa
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowjTybPpe7
"Ya... Saya mau Ustadza! Saya mau memiliki Ustadza." Bisik Rayhan, ia menggenggam jemari Ustadza yang terasa begitu halus dan lembut.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6K1qsmAXtY
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4po7Ifhq6
"Ustadza milik Ustad Fuad." Lirih Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaFU7GjNvs
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudin86t06t
"Dan saya akan merebutnya dari Ustad Fuad." Rayhan semakin berani, ia tidak hanya menggenggam tangan Ustadza Risty, tapi juga membelai jemari halus itu.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLYWsm5svA
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaWt5mOXYh
"Kamu berani?" Tantang Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywg7wMjsQg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSJuMGtQu7
Rayhan menarik wajah Ustadza Risty, dan sedetik kemudian Rayhan melumat bibir merah Ustadza Risty dengan perlahan. Walaupun sempat terkejut, tapi Ustadza Risty tidak melakukan perlawanan apapun, ia membalas pagutan mesrah dari Muridnya itu.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZsJdAXtAF
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMHpo9MaoL
Ia membiarkan lidah muridnya bermain-main di dalam mulutnya, bahkan ia menelan air liur Rayhan yang masuk ke dalam mulutnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZue5ePqkku
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7qDaicJH7
Telapak tangan Rayhan menggapai payudara Ustadza Risty yang berbentuk mirip lemon. Walaupun tidak begitu besar, tapi terasa begitu pas di telapak tangan Rayhan, hingga ia leluasa memeras susu Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcjI1oJJXw
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcisQNCCrN
"Ughkk... Hmmppsss... Hmmppsss..." Lenguh Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR8JHgVyj0
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzBdHx6EdG
Hampir satu menit mereka berciuman, hingga akhirnya Rayhan melepas pagutannya setelah nafasnya di rasa hampir habis. Ia menatap dalam wajah cantik Ustadza Risty yang tampak tersipu malu setelah melakukan ciuman tabu antara murid dan guru.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02tVlgrvyT
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSO7lIaD4cK
Rayhan mendekap tubuh Ustadza Risty, kedua tangannya meremas-remas buah dada Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXd8Tp03iA
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwzEYJxQNc
"Nakal kamu Ray! Ughkk... Ini punya Ustad." Lirih Ustadza Risty sembari sesekali memejamkan matanya, menikmati remasan Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHexKn269t
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFliWemDY7
"Sekarang milik saya Ustadza."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aquNBo1U9
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjbcYhPp1P
Kedua tangan Rayhan membuka resleting gamis Ustadza Risty yang berada di balik punggungnya. Kemudian ia menurunkan gamis Ustadza Risty hingga sebatas perutnya. Rayhan agak kecewa karena di balik gamisnya Ustadza Risty masih mengenakan tank top.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKR5T1f4xH
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QYZSbUC5A
Segera Rayhan menarik keatas tank top yang di kenakan Zaskia hingga tampak buah dada Zaskia yang berada di balik cup bra berwarna merah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEJnXQAUbZ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlz7mI4hqZP
"Lain kali, Ustadza tidak boleh memakai pakaian apapun di balik gamis Ustadza." Titah Rayhan, ia melepas penutup terakhir payudara Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEqR95lrP4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCBPhmW0R2
Tangan mulus Ustadza Risty menggenggam tangan Rayhan yang tengah meremas buah dadanya. "Jadi sekarang kamu sudah berani memberi perintah sama gurumu?" Sindir Ustadza Risty menatap Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡck7bBfUj9N
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56wIuN2bKj
"Tentu... Apa Ustadza mau membantahnya."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64jyL1IHOA
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllHZeu5IiQ
"Ustadza tidak berani sayang! Karena Ustadza milik kamu sekarang." Jawab Ustadza Risty, ia meraih dagu Rayhan dan mencium bibir Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTCx0nDwyV
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdKbepiQlC
"Ehmmpps... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwW9Y5R8Cb
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmt6PP7EOoY
Sembari melumat bibir Ustadza Risty, Rayhan membaringkan Ustadza Risty diatas tikar, ia melepas pagutannya dan mulai menelanjangi Ustadza Risty hingga tubuh tubuh Risty menjadi polos dan hanya menyisakan selembar kain yang menutupi kepalanya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSPpVTdmFn
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV0YQ5AiuX
Telapak tangan Rayhan membelai kepala Ustadza Risty, menatap nanar tubuh telanjang Ustadzanya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHW2gUINwnC
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQbJDMsuOF
"Indah sekali Ustadza." Bisik Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45O07EvtBf
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOX4vyI2nY9
Pemuda itu tidak mampu menyembunyikan kekagumannya terhadap gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang di cukur rapi. Sadar kalau murid tengah menatap bagian terintim tubuhnya, membuat Ustadza Risty merinding. Rayhan pria pertama selain suaminya yang menatap keindahan tubuhnya secara langsung.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjcxZ5skT4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FsW7Sbo9H
Rayhan kembali mencium bibir Ustadza Risty, mereka bertukar air liur, sementara telapak tangan Rayhan bermain dengan buah dada Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEsEfrEp12
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D3fV1MDPN
Ciuman Rayhan turun menuju leher Ustadza Risty, ia menyibak jilbab Ustadza Risty yang memang sudah berantakan. Lalu dia mulai menjilati leher jenjang Ustadza Risty, memberi beberapa cupangan di leher Ustadza Risty yang tengah mendesah nikmat.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DNqTeTlpy
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjIUFYTOnj
Kemudian ciuman Rayhan kembali turun menuju dua buah gunung kembar yang terlihat menggemaskan itu. Secara bergantian ia menghisap dan meremas payudara Ustadza Risty, membuat wanita bersuami itu makin tak berdaya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJf709p0T2k
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIiGt5hgVK
"Oughkk... Ray! Aaahkk... Aahkkk..." Desah Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpBc07oIhI
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRRgG9BOkk
Jemari Rayhan turun kebawah, menggelitik perut Ustadza Risty yang sedikit berlemak, lalu turun menuju lembah surga yang tampak sudah becek. "Wanita jalang!" Bisik Rayhan, membuat wajah Ustadza Risty merona merah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJ14Ikp7ph
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiI1o63WqJC
"Itu karena kamu sayang! Ssstt... Kamu membuat Ustadza menjadi wanita jalang."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0q5zUFvxUi
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3vbMI8KaA
"Bukan! Ini salah Ustad Fuad yang gak bisa membuat Ustadza menjadi wanita jalang." Balas Rayhan, menatap mata Ustadza Risty yang tampak sayu.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LJor3yJ56
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpH4Hz36X9o
"Terserah... Lakukan sekarang sayang."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bgKAsEf06
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5Jay45l0c
Rayhan tidak mengubris ucapan Ustadza Risty, ia menggeser tubuhnya kebelakang, membuka kedua paha Ustadza Risty hingga ia dapat melihat kemaluan Ustadza Risty yang terlihat begitu indah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvUJ0plDMP
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqlHpBUGq4
"Oughkk..." Jerit Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbF5P8OJ4ll
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0j8uMdCcL
Lidah Rayhan bermain-main dengan kemaluan Ustadza Risty yang sudah basah dan semakin basah karena bercampur dengan air liur Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ClUthADiB
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTk5FufkDO
Ia menyapu memek Ustadza Risty dengan seksama, sementara kedua jarinya terdorong masuk menjelajahi lorong memek Ustadza Risty yang terasa hangat dan berkedut-kedut meremas kedua jarinya. Perlahan Rayhan menggerakan jarinya maju mundur.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdHvtdZwRx
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDzdGahenM
"Aahkkk... Ray! Oughkk..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClUZO6Z73y
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWp8Fs0YoWA
Semakin lama Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Risty, yang ia kombinasikan dengan jilatan di clitoris Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWGjoNKpTs
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ayx9IO8L5
Tubuh Ustadza Risty bergetar hebat, ia sudah tidak tahan lagi akan gelombang nikmat yang di berikan Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffvc6c38DV
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXSBUErm6c
"Ustadza dapat Ray..." Lolongan Ustadza Risty terdengar sangat menggairahkan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KdHNwOTTG
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepiEsh91d4
Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvseHpj3Bek
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ephfwe9P4
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhJiIZ6nJq
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLDz1DcHwR
Air cinta Ustadza Risty tumpah mengenai wajah Rayhan yang masih berada di bawah selangkangannya. Dengan rakus Rayhan menyeruput cairan yang keluar dari dalam memek Ustadza Risty yang tampak kepayahan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpKdRcq8Pm
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjjKlSivgs
"Jorok!" Komentar Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlLXBgyqrg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUXNqqVNk3
Rayhan tersenyum. "Jadi seperti ini rasanya memek Istrinya Ustad Fuad?" Goda Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCkc7Iyxhz
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCXCtaikOw
"Jahat kamu Ray." Rajuk Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtrnyme4yd
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bFkQKnzEL
Rayhan yang sudah sangat bernafsu segera menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvY4TIXs9rS
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNshJsqIlU
"Hisap kontolku Ustadza jalang." Ujar Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0xZxNiJnh
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjbSbDzTUb
"Setelah merasakan memeknya Istri Ustad Fuad, dan sekarang kamu meminta Istrinya Ustad Fuad untuk mengoral kontolmu." Ejek Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrQC0w3O1F
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuphGJCYyZ
"Lakukan." Perintah Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvB3SQtXkt
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCIqcy8J1D
"Baik Tuan!"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12eUeNzPeU
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hSAw5mOi8
Jemari Ustadza Risty menggenggam kontol Rayhan, ia menggerakan jemarinya turun naik. "Aku memintamu untuk menghisapnya, bukan mengocoknya." Ucap Rayhan, dengan nada mengintimidasi.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMnMbGj9Y0
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75nzhgF4me
"Bandel." Ucap Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmDy0Swsyt
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEoDfH1MYn
Ia menjulurkan lidahnya menyapu kepala kontol Rayhan yang berbentuk jamur hingga ke batangnya. Dengan gerakan perlahan ia mulai menghisap kontol Rayhan dengan gerakan memutar, dan sesekali menggelitik lobang kencing Rayhan dengan ujung lidahnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNhCWxaOoR
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGhyWy2IZV
Bibir merahnya tampak kesulitan mengoral kontol Rayhan, tapi ia ingin memberikan yang terbaik untuk Rayhan, pemuda yang telah berebut dirinya dari Suaminya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8gEbtkZKf
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIb46KIZdG
Harus di akui kalau Ustadza Risty semakin pandai memanjakan kontolnya, membuat Rayhan mulai kewalahan. Karena tidak ingin segera orgasme, Rayhan meminta Ustadza Risty untuk berhenti mengoral kontolnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88JEg0b4IO
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36zIffaDEk
Kembali ke posisinya semula, Rayhan menindih tubuh Ustadza Risty, ia memposisikan kontolnya tepat di depan gerbang masuk bibir kemaluan Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWA0UXvUFC7
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqsMdTjYJS
"Masukan Ray! Miliki tubuh ini, tubuh yang seharusnya hanya di miliki Ustad Fuad." Goda Ustadza Risty sembari mengelus wajah tampan Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTrHjT52b6
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUt1wcCjwCS
"Apa yang harus di masukan Ustadza?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHttMh19Y9
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVO2vmHepb
"Kontol... Kamu sayang! Masukan kontol kamu ke dalam memek Ustadza jalang ini." Ucap Ustadza Risty yang semakin tidak tahan ingin segera di masuki kontol Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUqxdfjQp4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbewtUoRqiV
Rayhan tersenyum lalu ia menggesek-gesekkan batang kemaluannya di bibir kemaluan Ustadza Risty. Dengan satu hentakan kasar, Rayhan menancapkan kontolnya ke dalam memek Istri Ustad Fuad.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDc96Ft1FEW
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxmrh13epy
Duaaaar...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFairwkCi71
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhcwl7FgKK
Tiba-tiba langit berteriak dengan keras, yang di sertai rintikan hujan yang jatuh ke bumi.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrWFVFXsKY
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTe3uCSheF
"Oughkk..." Jerit Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAR1DBefWuw
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmiMeJhgAA
Tusukan kontol Rayhan di dalam memek Ustadza Risty semakin lama semakin cepat, seiring dengan guyuran hujan yang semakin deras menerpa tubuh mereka yang tengah bercinta diatas tikar.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3wCj6RQJM
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQTfSSUx59
Rayhan mendekap kepala Ustadza Risty dan melumat bibir Ustadza Risty dengan perlahan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7urYajK0dG
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSLABedN3S
Di bawah guyuran hujan mereka berpacu dengan birahi, tidak perduli dengan suara gledek yang seakan memberi memperingatkan atas perbuatan mereka saat ini.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95czTwokN0
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSU0IooBXP
"Ray! Aaahkk... Enak..." Racau Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kg5DDYysA
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHweO5LiKa
Jemari Rayhan kembali meremas-remas susu Ustadza Risty, dan memilin putingnya. "Ssstt... Aahkkk... Maaf Ustad Fuad, memek jalang Istrimu ku genjot." Erang Rayhan, yang semakin gencar menyodok-nyodok memek Ustadza Risty yang terasa meremas-remas batang kontolnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0nJUpu9Qh
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvjYjFuJEi
Keluar masuk... Keluar masuk... Keluar masuk...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslzaRgeIpW
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vm4SPULUy
Genjotan Rayhan semakin lama semakin cepat, dengan hentakan yang kuat kuat menubruk memek Ustadza Risty yang terasa semakin licin.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfzFowazFV
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXv5Jcgn7KQ
Kedua tangan Ustadza Risty melingkar di leher Rayhan, dengan mata terpejam menikmati setiap hentakan kontol Rayhan di dalam memeknya. Tidak lama kemudian Rayhan mengangkat satu kaki Ustadza Risty, kaki jenjang itu ia silangkan ke samping sehingga memek Ustadza Risty terasa semakin seret.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8IIDptOXw
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6ORESYEd4
Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss... Slookss.... Slookss...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiCpkNtdmL
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYRUbIWDq3
"Ray! Aahkkk... Ustadza dapat Nak!" Jerit Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnu56j5jGJ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIsuohpqYz
Tubuhnya menggelepar seperti ikan kehabisan air. Bukannya berhenti Rayhan semakin gencar menyodok-nyodok memek Ustadza Risty yang kian ketat memeluk batang kontolnya yang tengah menyodok-nyodok memeknya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiQQTeYcmx
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBnGJjbucQ
Alhasil orgasme Ustadza Risty seakan tak pernah padam, membuat Ustadza Risty makin tersiksa.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlC52WhkbN
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJPyIhoyPO
Ploopss...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZdYApuFCU
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRz9OMZhKa9
Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak memek Ustadza Risty terlihat makin memerah karena sodokan kasar kontol Rayhan terhadap memeknya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeehqPKOFQ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUcKBX5P6d
"Nungging." Perintah Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyroV1CwtV
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkRErtkCRU
Pemuda itu mengusap wajahnya yang di guyur air hujan yang semakin lebat.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7ZBkGRkML
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDXEVv4s4z
"Ughkk... Ayo sayang masukan lagi, memek ini milik kamu sekarang." Goda Ustadza Risty, ia melebarkan kakinya dengan sedikit mengangkat pantatnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1a7O3hPjc
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWQfesZCBH
Plaaak...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaeW3wddHS
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5ZtPMgoYA
Rayhan menampar pantat mulus Ustadza Risty hingga tampak memerah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6o33txUkX
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13G7u2EINN
"Auww... Ray!"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡur3aL8bvWv
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcct1q6etf
Plaaak...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkDtjV1PsF
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHlWrr4DGr
"Binal... Wanita jalang." Umpat Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYW8vplbKE
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBv4AveohBG
"Masukan Ray... Masukan kontol kamu ke dalam memek Istrinya Fuad." Desah Ustadza Risty, pantatnya tampak tersentak-sentak setiap kali di tampar Rayhan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcF6oSBuF5
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjrLoOgN4N
Tangan kanan Rayhan menuntun kontolnya untuk kembali melesat ke dalam memek Ustadza Risty. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontolnya kembali bersemayam di dalam memek Ustadza Risty. Sembari menggenjot Ustadza Risty dari belakang, Rayhan menarik jilbabnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc73Hzdo8jN
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07T1MHMwqk
Layaknya seorang joki kuda, Rayhan menyentak-nyentak pinggulnya, menyodok memek Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5GXIUn1MZ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07b443IgA8
"Ray... Aahkkk... Aahkkk..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaHKuAO1s7
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmVFSRg42f
"Aku mau keluar Ustadza..." Erang Rayhan, ia makin cepat mengocok kontolnya di dalam memek Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZLQM2FZmB
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWMC4qZ3Mh
Wajah Ustadza Risty tampak panik, walaupun dirinya juga di landa rasa nikmat yang luar biasa, ia merasa kalau dirinya juga sebentar lagi akan sampai.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltbUwuaCNY
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeNDmoEYv7
"Di luar Ray! Oughkk... Aku dapat." Jerit Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnNyOtREL3
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa09rmTGMbk
Untuk ketiga kalinya Ustadza Risty melolong panjang melepaskan syahwatnya. Pantat Ustadza Risty bergetar hebat di bawah guyuran hujan, hingga tubuhnya ambruk dan dadanya menempel keatas tikar.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNPovgwTPC
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TREUmBCX7
Rayhan makin gencar menyodok memek Ustadza Risty, hingga akhirnya ia merasakan aliran darahnya berkumpul di satu titik.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbT15hxJFL2
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsR50L99Oz
"Aku keluar..."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxlXdYaslJ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYcYL9Wuo4
Rayhan mencabut kontolnya dan menumpahkan spermanya diatas pantat mulus Ustadza Risty.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBC29B86lwK
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAqZWmHWoD
Croooottss... Croooottss... Croooottss...64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXr2Kjwd2vj
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDszKcjHzom
*****64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUiOJbn7dr
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlSPP40aNi
Sehabis shalat ashar, Aurel menuju perpustakaan, ia mengambil sebuah buku lalu duduk di teras perpustakaan. Alih-alih membaca buku, Aurel malah lebih banyak melamun, meratapi nasibnya yang begitu kacau setelah mengenal kekasihnya Dedi.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoXbF5N7Nl
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uHEmLqnO3
Kini ia tidak hanya kehilangan harga dirinya sebagai seorang wanita muslimah, tapi juga harus kehilangan sahabat-sahabatnya yang selalu setia menemani dirinya di saat ia sedih seperti saat ini.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI16Q0GX3XS
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YhTuhhJ3b
Andai saja ia mendengarkan ucapan teman-temannya, mungkin ia tidak akan kemakan jebakan Dedi, pemuda yang telah menjebaknya hingga ia harus melayani keempat teman Dedi bersamaan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJnDhVpolF
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFsik97eES
"Aurel."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5cbByVRHN
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCaiIGKXo0
Aurel menoleh ke samping lalu dengan sigap mengusap air matanya. "Eh kamu Asyifa!" Ujar Aurel, ia berusaha tersenyum agar sahabatnya tidak curiga.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2tcvMlkW4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkQuxpPcTX
"Kamu kenapa?" Asyifa duduk di samping Aurel.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxK2YSpcC1
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO90Dh40pW7
"Aku gak apa-apa kok!" Jawab Aurel.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1dyWEiTPo
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1P18ftA5Xa
Asyifa memegang lengan sahabatnya. "Bohong! Aku tau kalau sahabatku saat ini sedang sedih." Ujar Asyifa, membuat Aurel terdiam.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjF0cp2dmIq
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWl4u7uUyTx
Memang sukar rasanya menipu orang terdekat kita. Tanpa Aurel ceritapun, Asyifa pasti bisa menebak kalau dirinya saat ini tengah sedih. Tapi apakah mungkin ia harus menceritakan kejadian tadi pagi sama sahabatnya? Tidak... Tidak... Aurel tidak ingin melibatkan teman-temannya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvk3egSv4m
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0Ip02vVLI
"Ayo cerita."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZa6AOqUMiX
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8p7x0spCy
"Maafin aku ya Asyifa! Aku sudah jahat sama kalian semua." Lirih Aurel.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGl9O2Cz9k
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnSuvSLdgI
Asyifa tersenyum. "Minta maaf buat apa? Kamu gak salah kok..." Ujar Asyifa.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UukqZliyP
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEJYzY124k
"Aku takut kehilangan kalian."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEhrjcwmbX
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7iUetmpo0W
Tiba-tiba Aurel memeluk sahabatnya itu, ia benar-benar menyesal karena tidak mau mendengarkan nasehat sahabatnya itu, sehingga ia harus kehilangan mereka demi seorang pemuda yang malah tega menyakiti nya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImN6FQVaM2
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFnuUSIgex
Tapi nasi sudah menjadi bubur, Aurel hanya berharap sahabat-sahabatnya mau memaafkan dirinya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJIraHNHS8
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFUzSPgNDQ
"Kamu tidak akan pernah kehilangan kami." Tegas Asyifa.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFEGJjqnY4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAD9JTGAtBh
"Apa kamu mau memaafkan aku?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SaKvkQGUc
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrjeUB4pJA
Asyifa mengangguk. "Tentu saja, Kitakan teman..." Ujar Asyifa kembali tersenyum.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9hZbdfoje
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCMQH5KA3A
"Terimakasih."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA3R8aHFNp
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRvHHbYeKg
Asyifa berdiri. "Ya sudah jangan sedih lagi, ayo kita belajar bersama, besok kan ada kuis." Ajak Asyifa. Aurel mengangguk dan menyambut uluran tangan Asyifa.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHQLnJcW0q
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwgm3e6PxY
Mereka berdua segera kembali masuk ke dalam perpustakaan untuk belajar bersama. Entah kenapa Aurel merasa sangat bahagia sekali, rasanya sudah lama ia tidak merasakan perasaan seperti saat ini. Terimakasih Tuhan, sudah memberikan sahabat terbaik.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIu7Ar15ue
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qkG6uGuNG
*****64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXX5Tq4O6Z
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlgk34Dhbe
Di tempat yang berbeda, Aziza tampak duduk di tepian bangku penonton sembari melihat teman-teman asramanya yang tengah bermain basket, walaupun lapangan saat ini sedikit tergenang air karena hujan barusan, tapi mereka terlihat begitu bersemangat.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKvA9F102w
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hW8YJZOQG
Saat sedang menikmati permainan teman-temannya, Aziza tidak sengaja melihat Ustadza Wanda bersama Fei yang tengah berjalan bersama-sama.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qf5mreohf
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbMKhEXKoU
Kehadiran mereka membuat Aziza kembali teringat kejadian kemarin ketika ia memergoki Ustadza Wanda tengah berbuat mesum di dalam toilet bersama Fei. Rasanya sulit sekali untuk mempercayai apa yang ia lihat, mengingat Ustadza Wanda adalah seorang guru di ponpes Al-Tauhid.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmyulPEdyY
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUij84RiUG
Wanda terlihat berbisik kepada Fei, kemudian mereka berpisah. Fei segera menuju kosnya, sementara Ustadza Wanda menghampiri Aziza.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYR6gPYAVR
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY2woJQJkw
"Gak ikut main?" Tanya Wanda.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykGABNboWs
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBs5hxQGVe
Aziza tampak gerogi. "Eh... Ehmm... Iya Ustadza, cuman mau lihat-lihat aja." Jawab Aziza tampak terlihat salah tingkah karena di dekati Ustadza Wanda.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYAa7PvkpP
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSm9e8D59gA
"Kenapa?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC67IHNOJv4
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pYuSsDGqy
Ustadza Wanda duduk di samping Aziza, lalu wanita cantik itu meletakan tangannya di paha Aziza.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGmeL4Jhd2
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXmCp2YQLA
Seandainya saja ia tidak melihat kejadian kemarin, mungkin Aziza akan bersikap biasa-biasa saja, tapi masalahnya ia sudah memergoki kelakuan menyimpang Ustadza Wanda, membuat Aziza menjadi risih.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh74C4CEpsS
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkH5fykkqHl
"Eh... Gak apa-apa Ustadza." Aziza menggeser kakinya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaMc6XZI5A
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqd8RDpYc2
Ustadza Wanda tersenyum melihat ketakutan dari tatapan Aziza. "Soal kemarin! Ustadza minta maaf ya." Ucap Ustadza Wanda sembari mengamati anak didiknya yang tengah bermain basket di lapangan yang basah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwQf9comwL
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH81LjxXhcF
"Maksud Ustadza?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tBB1EJsWE
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DWp0fDdQA
"Ustadza tau kalau kemarin kamu melihat Ustadza sama temanmu Fei." Ujar Ustadza Wanda, sukses membuat Aziza semakin salah tingkah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCBK83RMk7
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTwSArs83Y
"Jadi Ustadza tau."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoMdRLTJdN
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4zvsGQIdw
"Kamu bisa kan jaga rahasia Ustadza?" Tanya Ustadza Wanda, jemarinya naik keatas merabahi paha Aziza yang di balut celana panjang berwarna hitam.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLtGfEpGZr
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3qcJxmbCo
"Eh... Ehmm... Iya Ustadza." Ujar Aziza makin tak tenang.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtlmV9kXEr
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfWpdyfXO8
Memang Aziza tidak berniat mengadukan perbuatan Ustadza Wanda, karena ia merasa itu bukan urusannya. Tapi kejadian kemarin membuat pandangan Aziza terhadap gurunya menjadi berubah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0CFmRIU95
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfgH6KzZyR
Mendengar ucapan Aziza membuat Ustadza Wanda senang, ia semakin berani merabah semakin atas kaki Aziza, hingga nyaris menyentuh selangkangan Aziza.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9je4VkAqa
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBKLrsPbmR
"Astaghfirullah!" Hentak Aziza.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgtcmRiGIz
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlE9q6VPCl
Gadis cantik itu langsung berdiri dan menatap tak suka kearah Ustadza Wanda yang ia anggap terlalu berani. "Kenapa sayang." Ucap lembut Wanda.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWOlHH85GO
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjkuu7XvS2
"Maaf Ustadza! Saya bukan Fei." Lirih Aziza.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ329ckBwyj2
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6vl75aOQr
"Ya, kamu bukan dia, karena kamu lebih cantik dari Fei." Bisik Ustadza Wanda membuat tubuh Aziza merinding.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56Dk8a4sk9
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qMt2O5Zs9
"Sepertinya saya harus pergi sekarang! Assalamualaikum." Ucap Aziza cepat, lalu tanpa menunggu jawaban Ustadza Wanda, Aziza buru-buru pergi kembali ke rumahnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmUh1Y1hKC
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOA8Ypj4cUO
Ustadza Wanda menatap punggung Aziza yang pergi meninggalkannya begitu saja. Ia tersenyum penuh arti sembari menggigit bibirnya. "Lihat saja nanti sayang!" Gumam Ustadza Wanda, lalu beranjak pergi.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXQtdhxMet
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmh6p4o68aN
*****64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MkHLtZ8S7
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJ7jhkXQUd
Hujan yang tadi sudah reda, kini kembali mulai mengguyur pondok pesantren Al-Tauhid dengan perlahan. Azril yang baru saja pulang dari lapangan sepak bola bergegas menuju rumahnya sembari menenteng sepatu bola yang ada di tangannya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYazvEWt3nj
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rWiUOoQSQ
Ketika ia hampir tiba di rumahnya, tiba-tiba ia melihat sosok santri yang amat ia kenal baru saja keluar dari rumahnya. Pemuda itu adalah Dedi.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLuA9tJuFf
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0ep7rZEzZ
"Ngapain dia ada di rumah?" Gumam Azril.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZf85jsuse
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0be645L2NH
Pemuda itu bergegas menuju rumahnya setelah Dedi menghilang dari pandangannya. Setibanya di rumah ia melihat Laras yang tengah duduk di depan televisi. Wanita yang kini menjadi panutannya itu tampak tersenyum ketika melihat kehadirannya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOTPn7rJOj
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpSYwiZX1U
Azril segera menghampirinya dan mencium lembut punggung Laras, yang di balas dengan kecupan di keningnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfOl6AgamR
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqk44oEiAJd
"Mandi, terus ganti baju dulu sana." Suruh Laras.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡse7n35TSsj
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Kz6IKvNh7
"Iya Umi."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU80pEDg4hy
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvexNPujEJF
Baru saja berjalan beberapa langkah Azril menghentikan langkahnya. "Eh Umi... Hmmm... Tadi aku lihat ada teman sekolahku ke rumah kita, dia nyari siapa Umi?" Tanya Azril penasaran.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMrGTPguoa
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVv8RbbeuH
"Dedi maksud kamu?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YpWpqak2x
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1o85I8RJOe
"Iya Umi."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFFqbCFmDQ
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tuYdJJZW6
"Dia nyari Kakak kamu Clara! Sepertinya si dia pacarnya Clara." Jawab Laras.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88bJoMN6Vh
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQm4zK8gzv
"Apa?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrp99QPIx3
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGfAHxCdef
"Kenapa?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiyKQxHZRN
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0waxWioSF
Azril yang tadi sudah merasakan kalau ada yang tidak beres semakin merasa khawatir. "Kok Kak Clara di bolehin pacaran Umi?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHoIKDpVR8
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PrsE8vR1c
"Emangnya kenapa kalau Kakak kamu pacaran?"64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKapmBl0Ppg
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr56N2Fo4oB
"Bukannya Abi melarang kami pacaran?" Ujar Azril, ia masih ingat dengan pesan KH Umar yang meminta anaknya untuk tidak coba-coba menjalin hubungan dengan lawan jenis sebelum menikah.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zbF3eXxr9
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWqQ3D9SJ2
Laras tersenyum. "Itukan kalau Abi tau, kalau gak tau." Ucap Laras pelan.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRXKy1YGCR
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOuyUI8fhI
"Tapi Umi."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZjCjMN1Ca
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5VEbD7AVs
"Kamu kenapa si sayang? Wajar dong kalau Kakak kamu mulai pacaran. Itu artinya Kakak kamu normal." Bela Laras, membuat Azril benar-benar tidak mengerti.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbiX8X2acs
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWPONXXupR
"Setau Azril, Dedi itu pacaran sama Aurel Umi! Aku cuman takut kalau Kak Clara cuman di permainkan oleh Dedi." Ungkap Azril tentang kekhawatirannya dengan sosok Dedi yang ternyata juga mendekati Kakak Tirinya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGdMr7Qmm7
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXMrQeIFI9
"Astaghfirullah... Azril."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0ECHCv70Q
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGp682nLrIt
"Azril gak bohong Umi." Bela Azril.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpOEzeco0a
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQI3UbVHR3
Laras menatap marah kearah putranya. "Umi gak pernah ngajarin kamu nuduh orang sembarangan! Yang Umi lihat dia anak baik-baik." Ujar Laras, membuat Azril benar-benar dilema saat ini.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0ElSiNLDS
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcr1FJ65Yk8
"Azril gak bohong." Azril tertunduk diam.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwqJyZfv8Z
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCrytRD8NW
"Cukup."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAneUZ7mOP
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PwhMxrSlZ
Azril segera bersimpuh di depan Laras. "Umi... Azril gak mau kalau nanti Kak Clara di permainkan sama Dedi, Azril sangat mengenal dia." Ujar Azril tidak menyerah meyakinkan Ibu Sambungnya.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDLCkq423P
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14zcG1tFRm
"Sepertinya Umi harus sedikit keras sama kamu."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3QwsCcXIS
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnH51lmqVn
"Umi."64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewjo61xUV0
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VUu3xnH63
Laras tidak mengubris ucapan Azril, ia berdiri dan menatap tajam kearah Azril. "Sekarang kamu mandi, ganti baju lalu ke kamar Umi." Ucap Laras lantang, lalu meninggalkan Azril yang tampak masih bengong.64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iKVsCas2C
64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zPq0gYZzJ
*****64723Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFfFEn0fM3
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
