Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.28939Please respect copyright.PENANAzDoG97feFD
28939Please respect copyright.PENANAJQ6ix0jOL4
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.28939Please respect copyright.PENANAN4NkwLxyQe
28939Please respect copyright.PENANA0gHFEFRXQJ
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.28939Please respect copyright.PENANAPpWd18qsAI
28939Please respect copyright.PENANAztGHGZr48i
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.28939Please respect copyright.PENANAJ7BKPxQa0f
28939Please respect copyright.PENANAfAjQBUnfVj
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAjQYqXEASgD
28939Please respect copyright.PENANAy4Pa6sWjMx
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.28939Please respect copyright.PENANAvphNcwLGZD
28939Please respect copyright.PENANArf5FDSXzm4
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.28939Please respect copyright.PENANAbax5euiD6l
28939Please respect copyright.PENANAdYJlcD5ux0
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.28939Please respect copyright.PENANAF4vdIu3Vqa
28939Please respect copyright.PENANAehFUJSsR97
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.28939Please respect copyright.PENANAMdJRtEj7IS
28939Please respect copyright.PENANANM3L9QufX0
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.28939Please respect copyright.PENANAKt0DHV9ocG
28939Please respect copyright.PENANAWtUtYYydcP
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.28939Please respect copyright.PENANAU6BKw3VNDO
28939Please respect copyright.PENANAjeiGdyI78F
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.28939Please respect copyright.PENANAiMPkrLAGvO
28939Please respect copyright.PENANAaXCO4eHgmn
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.28939Please respect copyright.PENANAhyIP4UMqtJ
28939Please respect copyright.PENANApqyYvqfO0R
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.28939Please respect copyright.PENANAVuiOZP7lMM
28939Please respect copyright.PENANA2qh7BoGvYC
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.28939Please respect copyright.PENANAClFnc3avXo
28939Please respect copyright.PENANAcRfL1WSBIv
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.28939Please respect copyright.PENANACo6bv7WgZi
28939Please respect copyright.PENANA6tq4Ud30Mq
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.28939Please respect copyright.PENANALgwQhz7YF0
28939Please respect copyright.PENANANpRF1LMTqR
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.28939Please respect copyright.PENANAKGxq5TbGcF
28939Please respect copyright.PENANA2t0RLrZXco
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAsechZyXIE3
28939Please respect copyright.PENANAcXSsTe1wPy
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAKnvt1cRtKs
28939Please respect copyright.PENANAKub4vcWtY4
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.28939Please respect copyright.PENANAKSmo2ydY5V
28939Please respect copyright.PENANACh4eO10Wc1
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28939Please respect copyright.PENANAmHX3UcTxW5
28939Please respect copyright.PENANA8y4esTuaTx
Hening....28939Please respect copyright.PENANAZBIqDWFTlI
28939Please respect copyright.PENANARg7HdzZfnD
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.28939Please respect copyright.PENANAv9tGpvvHvc
28939Please respect copyright.PENANA1ueYyQ9POx
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.28939Please respect copyright.PENANAWGZuyOO5mb
28939Please respect copyright.PENANA2OK87ftZrb
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.28939Please respect copyright.PENANATE2I6jm96X
28939Please respect copyright.PENANA7W9VNb2Q7L
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.28939Please respect copyright.PENANATRTw7NJKff
28939Please respect copyright.PENANA6c3NIP18wH
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.28939Please respect copyright.PENANAuLwPmu7Ntk
28939Please respect copyright.PENANAcaatOZGhlO
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.28939Please respect copyright.PENANA1VJq31nEXT
28939Please respect copyright.PENANAzNZXFM9CeR
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.28939Please respect copyright.PENANA21L7gpTydA
28939Please respect copyright.PENANAJFEA3Jx9JK
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.28939Please respect copyright.PENANAeKtpPub7Ye
28939Please respect copyright.PENANApTEagsPgfH
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.28939Please respect copyright.PENANAMrmibTvucu
28939Please respect copyright.PENANAgvKYd7A7ji
"Masih berani?"28939Please respect copyright.PENANATmkZolOsJj
28939Please respect copyright.PENANApIvNkaxEmM
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.28939Please respect copyright.PENANA6PeQbqB4Fw
28939Please respect copyright.PENANAYnQ21XrvqP
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.28939Please respect copyright.PENANAN9aMhTKBtm
28939Please respect copyright.PENANAk2k88f3GWH
"Iya Kak, janji gak lagi..."28939Please respect copyright.PENANAVdMjXeIEjT
28939Please respect copyright.PENANAeGPjfifgOg
"Benar ya."28939Please respect copyright.PENANAVPVWlKV6sG
28939Please respect copyright.PENANAZxYFqTAVcQ
"Iya Kak." Mohon Rayhan.28939Please respect copyright.PENANA0b8p0LtRUP
28939Please respect copyright.PENANAvs8zAoB9re
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.28939Please respect copyright.PENANAlAO64KmOyx
28939Please respect copyright.PENANA9OfSISCGYE
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.28939Please respect copyright.PENANAl48WlqGiUr
28939Please respect copyright.PENANAwjEewacloY
*****28939Please respect copyright.PENANASDpr56doch
28939Please respect copyright.PENANA96snd0KAo5
Di kediaman Ustadza Dwi28939Please respect copyright.PENANAHVrTmeEOr9
28939Please respect copyright.PENANAP42vbIudvQ
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.28939Please respect copyright.PENANAuOQBiobS4T
28939Please respect copyright.PENANAJkFiw5aoF5
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.28939Please respect copyright.PENANAKFD2hCsOk1
28939Please respect copyright.PENANA1Yvg98kh6O
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANAkRuXVORwcF
28939Please respect copyright.PENANAFYKugcvNHQ
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANAqTII4dmU20
28939Please respect copyright.PENANAnFwhSRL82N
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAms2iY9nwrl
28939Please respect copyright.PENANAidjCl9yqq5
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.28939Please respect copyright.PENANA3LHLwup3tw
28939Please respect copyright.PENANAu7ykVXj869
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.28939Please respect copyright.PENANA5cLRKCBxDn
28939Please respect copyright.PENANAMsb6ZIHPkC
Tapi tiba-tiba...28939Please respect copyright.PENANAV2lSIVhx3g
28939Please respect copyright.PENANA5J1iiup8Lo
Pook... Pook... Poop...28939Please respect copyright.PENANAU67MrNlGzY
28939Please respect copyright.PENANA4RscTFQRYy
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.28939Please respect copyright.PENANA2gqQOZrjFe
28939Please respect copyright.PENANA2d0pypDYmx
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.28939Please respect copyright.PENANAP4sAcovguX
28939Please respect copyright.PENANADeigE1PYFm
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.28939Please respect copyright.PENANA1qj4ghfZUw
28939Please respect copyright.PENANAxEm6b9JawD
"Majulah." Seringai Imbron.28939Please respect copyright.PENANA6eF4M2DIzV
28939Please respect copyright.PENANAFvTKRRKATI
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.28939Please respect copyright.PENANAVnxVExwsoY
28939Please respect copyright.PENANArwL9TI7Es6
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.28939Please respect copyright.PENANAVEwQMkRFuF
28939Please respect copyright.PENANAnTJYcS59CM
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.28939Please respect copyright.PENANAzZndCcMZWF
28939Please respect copyright.PENANADsZviOCb04
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.28939Please respect copyright.PENANA04yFp438sD
28939Please respect copyright.PENANA8bGcCQ0qxo
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.28939Please respect copyright.PENANAqGOMcjPuwM
28939Please respect copyright.PENANAvcrMXgQHGi
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.28939Please respect copyright.PENANApOxRHXAat1
28939Please respect copyright.PENANAEHgQrlEPpg
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.28939Please respect copyright.PENANAJRFh642Uhu
28939Please respect copyright.PENANAqepjOKzNo7
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.28939Please respect copyright.PENANAoB3lFKaL6x
28939Please respect copyright.PENANACLyP9oNLH1
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANA3Y4z5qoujO
28939Please respect copyright.PENANAxnNsyswef7
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.28939Please respect copyright.PENANANpDEvO9S98
28939Please respect copyright.PENANAKBgaEvmodv
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.28939Please respect copyright.PENANAXuph2rOHOm
28939Please respect copyright.PENANARNedBoLjQX
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.28939Please respect copyright.PENANAX97WapOMFc
28939Please respect copyright.PENANAOEwg65HPBA
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.28939Please respect copyright.PENANAnMY4IOZ6Wp
28939Please respect copyright.PENANANnR4MNR5be
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.28939Please respect copyright.PENANAVbizyevk49
28939Please respect copyright.PENANAWS6xUvjTAc
"I-iya Bu Ustadza."28939Please respect copyright.PENANAr6qeicexl2
28939Please respect copyright.PENANA7fSNpTlUWA
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.28939Please respect copyright.PENANAp67yYfkPfI
28939Please respect copyright.PENANACmVXADis6w
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAQlfmnVqSsV
28939Please respect copyright.PENANALoVSycgFt5
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.28939Please respect copyright.PENANAHZvGCXqEwD
28939Please respect copyright.PENANARNDcIPYvim
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.28939Please respect copyright.PENANAqs1qWSwrN1
28939Please respect copyright.PENANAfqTAhW3krf
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.28939Please respect copyright.PENANAgzLM1PxyLg
28939Please respect copyright.PENANA1vcq8a2m3F
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.28939Please respect copyright.PENANAu2Wh75QypC
28939Please respect copyright.PENANAgIIY4r9TQI
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.28939Please respect copyright.PENANAoAcIYaCRHu
28939Please respect copyright.PENANA85liq8zOhp
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.28939Please respect copyright.PENANAN0jhSs5m5d
28939Please respect copyright.PENANALdvp9jeApJ
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.28939Please respect copyright.PENANAKBiEI6poiZ
28939Please respect copyright.PENANAh0LE4VI8xj
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.28939Please respect copyright.PENANA6sR9hWJdLm
28939Please respect copyright.PENANAMU8pzktLmw
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.28939Please respect copyright.PENANAswpslEkeeV
28939Please respect copyright.PENANAqENoaNtwib
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.28939Please respect copyright.PENANAPYigvRrSNG
28939Please respect copyright.PENANAeDRZ08azlk
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.28939Please respect copyright.PENANAjciPmxuT88
28939Please respect copyright.PENANAHfLu1qrloz
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.28939Please respect copyright.PENANAnmYkEpQldq
28939Please respect copyright.PENANAIWrJbPr3Y3
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.28939Please respect copyright.PENANAhNzv16DPlP
28939Please respect copyright.PENANAlWbW41zCnu
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.28939Please respect copyright.PENANAB65zRQAHsz
28939Please respect copyright.PENANAv6SfPzvFYj
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAjfhNlr6iKY
28939Please respect copyright.PENANATbe4kbOjZE
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.28939Please respect copyright.PENANAUE2PL8qb3L
28939Please respect copyright.PENANA0gkwyt33zH
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.28939Please respect copyright.PENANAM4BE9rAOdS
28939Please respect copyright.PENANArI3bged502
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAlkYEfgvErg
28939Please respect copyright.PENANAme7v42ld1m
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.28939Please respect copyright.PENANAKKJyJRqbMi
28939Please respect copyright.PENANAHfyqbcJIxT
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.28939Please respect copyright.PENANAz0NVzGzBDh
28939Please respect copyright.PENANAZ9Nb9WSyzB
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.28939Please respect copyright.PENANAT5AazAv8xo
28939Please respect copyright.PENANAktHNTEY55F
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.28939Please respect copyright.PENANA7jLncJPkDi
28939Please respect copyright.PENANArRsCl605em
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...28939Please respect copyright.PENANAQVfacDwbBh
28939Please respect copyright.PENANA3K3zL64XQN
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAVt6z5ylETI
28939Please respect copyright.PENANAm3GkoUuiQ6
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.28939Please respect copyright.PENANAju0AIu6PKs
28939Please respect copyright.PENANAxisw2kFuMb
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAz04tkmNf9M
28939Please respect copyright.PENANA9ZtDPOjmlw
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.28939Please respect copyright.PENANAEsjKTiMpJS
28939Please respect copyright.PENANAxdEZyjHLMF
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.28939Please respect copyright.PENANACuyxUbAc3B
28939Please respect copyright.PENANARsGgDCZihG
28939Please respect copyright.PENANAPPvnH81xTm
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.28939Please respect copyright.PENANAT0abfxi9gI
28939Please respect copyright.PENANA1FsiCVgjQd
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAal5ldSY9nH
28939Please respect copyright.PENANAJHGNTcaD49
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.28939Please respect copyright.PENANA6ssSfcbk9S
28939Please respect copyright.PENANA4fvDdpDcLR
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.28939Please respect copyright.PENANAKnWfTL4j0P
28939Please respect copyright.PENANAA3Wh1gDfEs
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.28939Please respect copyright.PENANA6dxVYQlY2i
28939Please respect copyright.PENANAKamyK7K6rK
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.28939Please respect copyright.PENANAjZcxGk66IB
28939Please respect copyright.PENANAjpXTRZmFsG
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.28939Please respect copyright.PENANA61ZB5VUNf3
28939Please respect copyright.PENANANH8WUTvp0h
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.28939Please respect copyright.PENANAZ4JCGH5COB
28939Please respect copyright.PENANAHv65YqhshI
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.28939Please respect copyright.PENANAVia0sYi36h
28939Please respect copyright.PENANAGMDM2H7uoC
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.28939Please respect copyright.PENANAfIlPt5Jejb
28939Please respect copyright.PENANAkQ1J2agk4O
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.28939Please respect copyright.PENANA7SIRzjzQ1I
28939Please respect copyright.PENANAIOVBjIfriY
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.28939Please respect copyright.PENANALTyvsHVBGn
28939Please respect copyright.PENANAEmphmG75WO
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.28939Please respect copyright.PENANAmyCUY1IljH
28939Please respect copyright.PENANAUw6q3BbRZ7
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.28939Please respect copyright.PENANA5f8q7pM3EY
28939Please respect copyright.PENANA4ySgIWX7sa
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.28939Please respect copyright.PENANAV5KUD19mbJ
28939Please respect copyright.PENANA88O6Lefnhq
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.28939Please respect copyright.PENANAZy3Bdjvf41
28939Please respect copyright.PENANAPf8PbSYAPD
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.28939Please respect copyright.PENANAegpzlX2t74
28939Please respect copyright.PENANArRq0xnodPg
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.28939Please respect copyright.PENANAa4C05UpQE4
28939Please respect copyright.PENANATXIDVAinIu
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.28939Please respect copyright.PENANAZadBQYnWEl
28939Please respect copyright.PENANAbnhgIY4F3d
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.28939Please respect copyright.PENANAecBndS7gTp
28939Please respect copyright.PENANAsCiJaWGwIh
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.28939Please respect copyright.PENANAatLjMPIvN9
28939Please respect copyright.PENANAycVwVyluUX
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.28939Please respect copyright.PENANAdEVWnThsR6
28939Please respect copyright.PENANAjcQeRHB1Dg
Bleeess...28939Please respect copyright.PENANA1dCUKSu6S0
28939Please respect copyright.PENANARtc8EckXld
"Ough..." Lenguh Dwi.28939Please respect copyright.PENANATdg9TISwnA
28939Please respect copyright.PENANArAvDLkS3vs
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.28939Please respect copyright.PENANAm9sEZWJ0Q3
28939Please respect copyright.PENANAB4cnwZQnU5
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.28939Please respect copyright.PENANADmtNUgrJyh
28939Please respect copyright.PENANANRkc2UCzOG
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"28939Please respect copyright.PENANAfhGYPNyMFU
28939Please respect copyright.PENANA85WXwuWLiA
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.28939Please respect copyright.PENANAKl2ORdLvum
28939Please respect copyright.PENANA0KqAFRVLv3
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.28939Please respect copyright.PENANA2MtbVcuafY
28939Please respect copyright.PENANA2yDv2F66mx
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.28939Please respect copyright.PENANAnRRQzUNFpi
28939Please respect copyright.PENANASDsJKZBgDj
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.28939Please respect copyright.PENANAh5CRY3gQe1
28939Please respect copyright.PENANAu5MMOk1kZQ
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.28939Please respect copyright.PENANAUv9JkP3xtg
28939Please respect copyright.PENANAaY3C2UGGLd
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.28939Please respect copyright.PENANAt39kvFCgfF
28939Please respect copyright.PENANAEHSvYjBmQW
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.28939Please respect copyright.PENANA5pI53100Gj
28939Please respect copyright.PENANAo0w4TQbcqi
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.28939Please respect copyright.PENANAbCqyFX9LPa
28939Please respect copyright.PENANAvrq466CwPU
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.28939Please respect copyright.PENANA4MeCX8tTGF
28939Please respect copyright.PENANAaMS5ok7gms
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.28939Please respect copyright.PENANAS16OejLIPn
28939Please respect copyright.PENANAJ7ZCRH6iRh
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.28939Please respect copyright.PENANA0iOKM5TyR0
28939Please respect copyright.PENANAuLggb1LI8P
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANA2uTjJlA1np
28939Please respect copyright.PENANAP69VgbJl1I
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.28939Please respect copyright.PENANAVWIGsvIq1f
28939Please respect copyright.PENANAnY7ZLrGIkd
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANA0QDhgYm5Oi
28939Please respect copyright.PENANAirxwvnCS9v
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.28939Please respect copyright.PENANAWsOwXvFuTQ
28939Please respect copyright.PENANA8lAcmAdYuZ
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.28939Please respect copyright.PENANAvjjAHwFvhL
28939Please respect copyright.PENANAzWk1zxud78
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAqnO3UkKlhM
28939Please respect copyright.PENANALvmNM7X9u6
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAwQHkoNkmX6
28939Please respect copyright.PENANAmDOWRPVOJN
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAHV1o8RinXX
28939Please respect copyright.PENANA23lVGy68U9
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANA9voTSNG7hT
28939Please respect copyright.PENANANEne872LbY
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.28939Please respect copyright.PENANAIVTKJnyat2
28939Please respect copyright.PENANAOnQSdRuet1
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.28939Please respect copyright.PENANA7ZpngjxVF5
28939Please respect copyright.PENANAohtfCRZoae
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAk2T1BFoS3E
28939Please respect copyright.PENANAJrG2CiZEdy
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANAukCaZA3uq3
28939Please respect copyright.PENANAiZorGlEKmT
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.28939Please respect copyright.PENANANicShegAZf
28939Please respect copyright.PENANAJ7ScYVSMd5
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.28939Please respect copyright.PENANATqmVdbes4U
28939Please respect copyright.PENANAxz7fiKxcE7
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.28939Please respect copyright.PENANAFYwrezV6vr
28939Please respect copyright.PENANAx40ZcsX6lw
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.28939Please respect copyright.PENANAKBDgnoCzmK
28939Please respect copyright.PENANAJobzHjWYCa
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANAAbk1YMeBqV
28939Please respect copyright.PENANAMK7DEYKDNR
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.28939Please respect copyright.PENANAcN5Bf3VHqj
28939Please respect copyright.PENANAooqHNQTt9g
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.28939Please respect copyright.PENANABL4Bh2VP4q
28939Please respect copyright.PENANAtuds0exBnp
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.28939Please respect copyright.PENANAbiaxEweawP
28939Please respect copyright.PENANAoGm48DhiiB
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANA8jJpJYPRJB
28939Please respect copyright.PENANAjxY3gh1voW
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.28939Please respect copyright.PENANAFGc9DqYa3O
28939Please respect copyright.PENANAGEH12nvOtC
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.28939Please respect copyright.PENANAqGFNNEHQmv
28939Please respect copyright.PENANA4eMwvFNoNn
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.28939Please respect copyright.PENANABvNXxcmOHn
28939Please respect copyright.PENANAI338582Zv9
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.28939Please respect copyright.PENANA4BjEWqsm6U
28939Please respect copyright.PENANA7rowqzuUZu
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.28939Please respect copyright.PENANAQ25ZtO4gh6
28939Please respect copyright.PENANAI3YhQ1jKSm
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.28939Please respect copyright.PENANAD20IBG0LbN
28939Please respect copyright.PENANAtvg4Kjz3gW
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.28939Please respect copyright.PENANAX7xUDNaDY7
28939Please respect copyright.PENANAHVcWHXlBoj
*****28939Please respect copyright.PENANA4VdhEpsOVx
28939Please respect copyright.PENANAl0kAG7wrpo
Teng... Teng... Teng...28939Please respect copyright.PENANA8ggthmwDmq
28939Please respect copyright.PENANABLyuXZKWAw
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.28939Please respect copyright.PENANALcob2hV8Yv
28939Please respect copyright.PENANA2wN6gaKLJ8
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.28939Please respect copyright.PENANAbtV4KW1Ae3
28939Please respect copyright.PENANA4qZxQo9Iso
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.28939Please respect copyright.PENANAFgYQHjRbST
28939Please respect copyright.PENANAxQVS6thuhk
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.28939Please respect copyright.PENANA5cZ2OAIeXv
28939Please respect copyright.PENANAMNTXkB43bM
"Ustadza boleh duduk di sini?"28939Please respect copyright.PENANAo7ddxwKbz2
28939Please respect copyright.PENANAgO8r8ZKR6J
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.28939Please respect copyright.PENANAzsn9QAXzth
28939Please respect copyright.PENANA1DWOn0NtqL
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.28939Please respect copyright.PENANAs6yDjdrRII
28939Please respect copyright.PENANAes8Y6tLiI3
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.28939Please respect copyright.PENANAjZdds1WWN8
28939Please respect copyright.PENANAr1v2tnKJfC
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.28939Please respect copyright.PENANAvV8WNf7gJY
28939Please respect copyright.PENANADOpkCUwpL6
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."28939Please respect copyright.PENANAfUcaf0psyA
28939Please respect copyright.PENANA1jM6rmkmD5
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.28939Please respect copyright.PENANAHpwnKkSu0U
28939Please respect copyright.PENANAq6goau2VGv
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.28939Please respect copyright.PENANAwU2QBNpY1I
28939Please respect copyright.PENANAChoLpNXr78
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.28939Please respect copyright.PENANAqmVbti4YE9
28939Please respect copyright.PENANAolTD0OlxZi
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.28939Please respect copyright.PENANAiam53Adn8C
28939Please respect copyright.PENANANLdF2xyYmn
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.28939Please respect copyright.PENANA7greuC2xub
28939Please respect copyright.PENANAPmqqb5iHMO
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.28939Please respect copyright.PENANA6MigDxaoxu
28939Please respect copyright.PENANAhz2cWx4BII
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.28939Please respect copyright.PENANAFSxDV6BOAn
28939Please respect copyright.PENANAWlJ30fc6qt
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.28939Please respect copyright.PENANAN3W89I7ya4
28939Please respect copyright.PENANAMtBujWnNi9
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.28939Please respect copyright.PENANAancFxGbA9g
28939Please respect copyright.PENANAz72bz0TSqA
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.28939Please respect copyright.PENANA0pBGgWtl48
28939Please respect copyright.PENANA5DRxGe2cP7
"Wangi." Puji Wanda.28939Please respect copyright.PENANASQSxlDNC0T
28939Please respect copyright.PENANAA7P0rlO0eW
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.28939Please respect copyright.PENANAjWQAgbbZdm
28939Please respect copyright.PENANAl5NDRgzzy4
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.28939Please respect copyright.PENANA4BqJWxNNFu
28939Please respect copyright.PENANA49gNG9tjrA
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.28939Please respect copyright.PENANA2SaBkjUI1u
28939Please respect copyright.PENANAG3I9mljnIk
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.28939Please respect copyright.PENANAG9yPSBJUJY
28939Please respect copyright.PENANAurSasduxGT
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.28939Please respect copyright.PENANA3w29lMcjJV
28939Please respect copyright.PENANAdGK7QGqNJU
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.28939Please respect copyright.PENANAr5KTF5xWf7
28939Please respect copyright.PENANAgXDNEAEFGm
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.28939Please respect copyright.PENANAN3BkuHPZXV
28939Please respect copyright.PENANA9yW0R8zZH3
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.28939Please respect copyright.PENANA7CBuPT7koG
28939Please respect copyright.PENANAhXyLtSYNHl
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.28939Please respect copyright.PENANAtXv6V7CNeZ
28939Please respect copyright.PENANA3eQPA8Dcn6
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.28939Please respect copyright.PENANAwM8wR2LT4X
28939Please respect copyright.PENANAeFDyTIqD6J
*****28939Please respect copyright.PENANAsVgoMKohqn
28939Please respect copyright.PENANAmUmbbyWBX5
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.28939Please respect copyright.PENANA63qql7xomd
28939Please respect copyright.PENANAsBPlU0AjyQ
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.28939Please respect copyright.PENANAsLgo6S8B0X
28939Please respect copyright.PENANAIvSyY11Jyg
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.28939Please respect copyright.PENANAS5baFGyVbg
28939Please respect copyright.PENANA7AQQ1I6WxD
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.28939Please respect copyright.PENANAG8D3YY3e06
28939Please respect copyright.PENANAnr0fdBllrv
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.28939Please respect copyright.PENANACMBjTmE8um
28939Please respect copyright.PENANABw90PDAoOa
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.28939Please respect copyright.PENANALUidI34ErC
28939Please respect copyright.PENANAWUleAoDBpX
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.28939Please respect copyright.PENANAdaUTcHQ5fj
28939Please respect copyright.PENANAEOVkYVaxIA
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.28939Please respect copyright.PENANAvE81vLVMlt
28939Please respect copyright.PENANALnZecaB7wX
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.28939Please respect copyright.PENANAQuhGklzA3a
28939Please respect copyright.PENANA6TiUuf20sS
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.28939Please respect copyright.PENANAX0Wsj3TOuI
28939Please respect copyright.PENANAYY2Oo0hpHu
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."28939Please respect copyright.PENANAZ6rpIQFDoG
28939Please respect copyright.PENANAcsWyOFiYoN
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.28939Please respect copyright.PENANA59MOgiGaUJ
28939Please respect copyright.PENANA6ZNKwdKINA
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.28939Please respect copyright.PENANAMNY6vfs65u
28939Please respect copyright.PENANA2k5zhhjyfg
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.28939Please respect copyright.PENANAfJVCV9Frbt
28939Please respect copyright.PENANAsMSAOYA5ll
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.28939Please respect copyright.PENANAhrfkIeSEJb
28939Please respect copyright.PENANAMefn7ybcHg
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.28939Please respect copyright.PENANAPFUuSynZu0
28939Please respect copyright.PENANAH3QbSF8Ktk
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.28939Please respect copyright.PENANAhb1bCYJ5ML
28939Please respect copyright.PENANAKeJetyQFSg
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.28939Please respect copyright.PENANA2bjBW2uNlH
28939Please respect copyright.PENANAOCJWdSH1Gl
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.28939Please respect copyright.PENANAxmIdtBDe0Q
28939Please respect copyright.PENANATYrwV4UjPr
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.28939Please respect copyright.PENANAqVF2B0Gr7t
28939Please respect copyright.PENANAwLGH1K08WP
*****28939Please respect copyright.PENANAUHNa3MRJLH
28939Please respect copyright.PENANAstbQ8Mele2
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.28939Please respect copyright.PENANALuMNy6kn4L
28939Please respect copyright.PENANA1gw9oAL53E
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAThYTs2dAYB
28939Please respect copyright.PENANAbqdLktf2o7
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.28939Please respect copyright.PENANAW1zKMAZ466
28939Please respect copyright.PENANA5yppBiGNVp
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.28939Please respect copyright.PENANA0fqOwKi0qP
28939Please respect copyright.PENANAYOTNRCkaxq
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."28939Please respect copyright.PENANAL5SYO5BV6b
28939Please respect copyright.PENANAJ6zkU3LNYS
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.28939Please respect copyright.PENANAB76IuClI59
28939Please respect copyright.PENANARs4BqMKBe8
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.28939Please respect copyright.PENANAFu7DiNSRmu
28939Please respect copyright.PENANAx8o8bGf5Kj
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.28939Please respect copyright.PENANAm2MIizo6BR
28939Please respect copyright.PENANAm8VVnULrFJ
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.28939Please respect copyright.PENANAhZKvKWClIe
28939Please respect copyright.PENANAkuRI6YzeyI
"Apa kamu bahagia?"28939Please respect copyright.PENANAcoGNNKce7u
28939Please respect copyright.PENANA3zX5sF9qbP
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.28939Please respect copyright.PENANA1fAtggFh2v
28939Please respect copyright.PENANAdYVcYTHc87
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.28939Please respect copyright.PENANAYeHvKOJm4i
28939Please respect copyright.PENANA6GohlIPwNs
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.28939Please respect copyright.PENANAQnOGP3HiLh
28939Please respect copyright.PENANALoWVSXbXFk
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.28939Please respect copyright.PENANAkSz8eWcSPd
28939Please respect copyright.PENANAZ9m49dpvEo
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.28939Please respect copyright.PENANAyYScq3206f
28939Please respect copyright.PENANAEHbtIebjjU
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.28939Please respect copyright.PENANAKj2XIOrKZh
28939Please respect copyright.PENANAK060d713oN
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.28939Please respect copyright.PENANAfjnQaEUf2w
28939Please respect copyright.PENANA4iy47a7WA2
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.28939Please respect copyright.PENANAUAsygsweYs
28939Please respect copyright.PENANAa1vWmSk0V1
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.28939Please respect copyright.PENANAxijm1wZxFg
28939Please respect copyright.PENANAeKmjC86SMY
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.28939Please respect copyright.PENANARyfxPDaABT
28939Please respect copyright.PENANA0kGd7XI5Ex
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.28939Please respect copyright.PENANAVC8Nz3ruyB
28939Please respect copyright.PENANAVPEWxicV6V
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.28939Please respect copyright.PENANAtgpSEUAYQQ
28939Please respect copyright.PENANAf2iOhC737g
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.28939Please respect copyright.PENANArB1cRHdZcp
28939Please respect copyright.PENANAWrKukfWFd1
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.28939Please respect copyright.PENANAw8AE3CIv4B
28939Please respect copyright.PENANAYaeBZCM5mJ
******28939Please respect copyright.PENANAMdafTeW6wo
28939Please respect copyright.PENANAj6fJCkmufZ
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.28939Please respect copyright.PENANAeurUQDDxcf
28939Please respect copyright.PENANAsIgj51StNB
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.28939Please respect copyright.PENANAJXrqxJuVTu
28939Please respect copyright.PENANAaePN626eh1
"Ray!"28939Please respect copyright.PENANAxP7zJNLjcH
28939Please respect copyright.PENANAEEX7nqpZeN
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.28939Please respect copyright.PENANAjsmoMxc7O3
28939Please respect copyright.PENANAbl0MFLZTl2
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAvHTNdIDV2L
28939Please respect copyright.PENANAqafj3nMPsV
"Bisa jadi! Hehehe..."28939Please respect copyright.PENANAJDnhAR7F0A
28939Please respect copyright.PENANA0hzBwGkfBk
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.28939Please respect copyright.PENANAUsPJXD4kpx
28939Please respect copyright.PENANAX9ukoQdz3q
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.28939Please respect copyright.PENANA9cX607436S
28939Please respect copyright.PENANA7HzdTDtnOA
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.28939Please respect copyright.PENANA4yIITF2rnz
28939Please respect copyright.PENANAqXoDei2mUw
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAbfjSO9N3bC
28939Please respect copyright.PENANAp3afpIVPjS
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAibK9rUs9kP
28939Please respect copyright.PENANAyfEBPfUNno
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.28939Please respect copyright.PENANAmdcsbD9Snw
28939Please respect copyright.PENANAJX2tICMzAu
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.28939Please respect copyright.PENANAfhgeGQV7Ca
28939Please respect copyright.PENANAtakKqJscuy
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.28939Please respect copyright.PENANAU4nWLJki4a
28939Please respect copyright.PENANAhKYXqGPAXW
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.28939Please respect copyright.PENANAh5NxpBxbMv
28939Please respect copyright.PENANAGilq9AzXXx
"Biasa Ustadza, hehe..."28939Please respect copyright.PENANAp0Q2Hb453J
28939Please respect copyright.PENANAWA1kjHyyfP
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANA55kIMkVC3J
28939Please respect copyright.PENANA57lFJmGQby
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAjkkB5NLM8b
28939Please respect copyright.PENANA8CfVCwk82L
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.28939Please respect copyright.PENANAT8cbyLmxYX
28939Please respect copyright.PENANAFUlIk9M09Q
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.28939Please respect copyright.PENANA3k6dxgm58x
28939Please respect copyright.PENANASSFS54q5ZQ
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.28939Please respect copyright.PENANABZLCIDk7wG
28939Please respect copyright.PENANAXFQfMsRSEI
"Masalah apa?"28939Please respect copyright.PENANApWc8EUQrXD
28939Please respect copyright.PENANAUJtkm1p1eL
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAWOqNxG9Pjw
28939Please respect copyright.PENANAmbRFD25MoY
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"28939Please respect copyright.PENANAO648qtmWkG
28939Please respect copyright.PENANASaSuuXHZod
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAWs2Dx7mAFb
28939Please respect copyright.PENANA9fcpBEeIne
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.28939Please respect copyright.PENANAv1gJXnTKTS
28939Please respect copyright.PENANAh8mmTW0ofJ
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.28939Please respect copyright.PENANA6ruWJeK186
28939Please respect copyright.PENANAsdE3LEPPAC
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.28939Please respect copyright.PENANA3ZQcOAd82V
28939Please respect copyright.PENANArYP1EaOemC
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"28939Please respect copyright.PENANApktAENEg7B
28939Please respect copyright.PENANAaZPtqsK7fP
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.28939Please respect copyright.PENANAVPrAUReBOL
28939Please respect copyright.PENANATHedmpghQB
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAi3wMrbHXNu
28939Please respect copyright.PENANApj5lbdRjiK
"Ustadza yakin?"28939Please respect copyright.PENANAu8gk6cTsOe
28939Please respect copyright.PENANAYw83i4Z716
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.28939Please respect copyright.PENANAVoEiaHYnw1
28939Please respect copyright.PENANA3EQmXnkIrv
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.28939Please respect copyright.PENANAn6x34xF3AD
28939Please respect copyright.PENANANUsAzDkzvN
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.28939Please respect copyright.PENANARlK9s1MB72
28939Please respect copyright.PENANAm92P9o4fRg
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.28939Please respect copyright.PENANAQJW3yzyZZA
28939Please respect copyright.PENANAskJEH81AQu
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAVvDZgF85DK
28939Please respect copyright.PENANA2QNqOlJMQu
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.28939Please respect copyright.PENANAMaLK51IU2t
28939Please respect copyright.PENANA6eAV1I5T97
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.28939Please respect copyright.PENANAlDDOvigmME
28939Please respect copyright.PENANAQ0krgiQVZJ
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.28939Please respect copyright.PENANAJoutufEmnP
28939Please respect copyright.PENANAH3qcuwSasN
"Eh..."28939Please respect copyright.PENANA8eqLZHzVit
28939Please respect copyright.PENANASM2XgQ9L9S
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.28939Please respect copyright.PENANAWEUAvBPL6a
28939Please respect copyright.PENANAsrb5Fa9Uqa
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.28939Please respect copyright.PENANAnot61gozRR
28939Please respect copyright.PENANADcejuVsOxP
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.28939Please respect copyright.PENANA60gQOoS374
28939Please respect copyright.PENANAQpc6WNyWIo
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.28939Please respect copyright.PENANA6H4XA3JO2g
28939Please respect copyright.PENANAKJEF8QwP8y
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.28939Please respect copyright.PENANAS2j6yMeRc5
28939Please respect copyright.PENANAABED6k35Cj
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAeQxFEKEQQx
28939Please respect copyright.PENANAdIgK9N98bt
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAXBtIdSBdPR
28939Please respect copyright.PENANAFELYJHdWg9
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAX872IKkZpo
28939Please respect copyright.PENANADjprAC7Uww
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.28939Please respect copyright.PENANABi6JWcD4Ka
28939Please respect copyright.PENANAqC5gnuASbv
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAwUGUUt9eZg
28939Please respect copyright.PENANAAUE86rXUhH
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.28939Please respect copyright.PENANA5fWmUQIQ80
28939Please respect copyright.PENANAL4eHrPhlUj
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAy4w5rH00F4
28939Please respect copyright.PENANAFI2Ex0EWKv
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.28939Please respect copyright.PENANAkzVfT1bjMq
28939Please respect copyright.PENANAWjvYHB7n1W
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.28939Please respect copyright.PENANACB4RQYSlwy
28939Please respect copyright.PENANAPs7MXTBIR8
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAXX4UNCO2bS
28939Please respect copyright.PENANAIZIjRAX0oh
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.28939Please respect copyright.PENANAarbGJxFHOd
28939Please respect copyright.PENANAjn0f39MIVw
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28939Please respect copyright.PENANAYn6SowQbly
28939Please respect copyright.PENANAHBEftp0BTz
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.28939Please respect copyright.PENANAyMVSy51Rmy
28939Please respect copyright.PENANAcvfxCv4oT4
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.28939Please respect copyright.PENANAU1M0qVGwQL
28939Please respect copyright.PENANA5L7ACBEGWi
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"28939Please respect copyright.PENANACAv9IDcz98
28939Please respect copyright.PENANARjHnHyjmm0
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.28939Please respect copyright.PENANASXjWkGfstP
28939Please respect copyright.PENANAFH2AddbWDZ
Cekrekk...28939Please respect copyright.PENANAFtzc3lF7ba
28939Please respect copyright.PENANAIMrfkmD69q
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.28939Please respect copyright.PENANAnI8G5YYf8U
28939Please respect copyright.PENANAPs77yHMbMf
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.28939Please respect copyright.PENANAoeU7AMHdTG
28939Please respect copyright.PENANAwdPmzsOI4W
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANAimmU7BKcR5
28939Please respect copyright.PENANAHfhZ04Uv3m
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.28939Please respect copyright.PENANApGtsQ593Go
28939Please respect copyright.PENANAuqAZABciEL
"Sangat suka."28939Please respect copyright.PENANA1tHD0vA4Q9
28939Please respect copyright.PENANAroWz6qf85i
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.28939Please respect copyright.PENANA2Mo4xXEecz
28939Please respect copyright.PENANAPd3QHZJOFv
"Ray!"28939Please respect copyright.PENANARXCIHfGMuQ
28939Please respect copyright.PENANAC5WemwES5R
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.28939Please respect copyright.PENANAy1ZrArUX0t
28939Please respect copyright.PENANAhgvdO6qEBy
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.28939Please respect copyright.PENANAdGuFAv662o
28939Please respect copyright.PENANApzsVtg6AtU
"Nanti akan saya kabarkan."28939Please respect copyright.PENANA2FYMGcK7VX
28939Please respect copyright.PENANAm29h4P9eqm
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.28939Please respect copyright.PENANAf7FS8PQVCn
28939Please respect copyright.PENANAEQeeaJ9YWV
*****28939Please respect copyright.PENANAioYeKRmLxz