Malam hari di sebuah asrama...25492Please respect copyright.PENANAlHhm1rJy1L
25492Please respect copyright.PENANAjXWHKUkHVo
Kreaak...25492Please respect copyright.PENANAiCne8z2oB4
25492Please respect copyright.PENANA5JIFGPXg0b
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.25492Please respect copyright.PENANAVUFm0xobTK
25492Please respect copyright.PENANADZfuJTnLXm
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.25492Please respect copyright.PENANAkdfyNMXSBb
25492Please respect copyright.PENANAgb0K8mPclu
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.25492Please respect copyright.PENANAkGoO2JRgx5
25492Please respect copyright.PENANAa2AEr4DndI
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.25492Please respect copyright.PENANAgLtHPhfhYW
25492Please respect copyright.PENANAg6dEyZfIxc
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.25492Please respect copyright.PENANAJjaQo6EVkJ
25492Please respect copyright.PENANAU0gvaGitOB
"Ada apa Lo nyari gue?"25492Please respect copyright.PENANAe3a4SqgbGM
25492Please respect copyright.PENANAJwZC6e34w0
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.25492Please respect copyright.PENANAZ2ZmTQSWYA
25492Please respect copyright.PENANAN7NtL2WeC7
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.25492Please respect copyright.PENANASjrxvS68Gf
25492Please respect copyright.PENANAlsATHcbe49
"Kalau gue gak mau?"25492Please respect copyright.PENANAF3IbPdH2wJ
25492Please respect copyright.PENANAx6jcJi0Fbz
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.25492Please respect copyright.PENANAdtNHhZYjbT
25492Please respect copyright.PENANANPyyVY1n8B
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.25492Please respect copyright.PENANABFSunZ6M7a
25492Please respect copyright.PENANA0BXkxmBVG0
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.25492Please respect copyright.PENANAom57vkK6bT
25492Please respect copyright.PENANAqdvlvSbtOQ
"Lo taukan aturan mainnya?"25492Please respect copyright.PENANAakjBI4EYQ8
25492Please respect copyright.PENANAQW1njxAhUU
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.25492Please respect copyright.PENANA2zncTpcAKT
25492Please respect copyright.PENANA3aBJ22wPhh
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.25492Please respect copyright.PENANAL382DhPYG2
25492Please respect copyright.PENANAfRqB2gYXJ3
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.25492Please respect copyright.PENANARvZhMW2t8w
25492Please respect copyright.PENANAuqZDNqUQYC
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.25492Please respect copyright.PENANAiJFaOIFYMo
25492Please respect copyright.PENANAMYaHkRL3Rd
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.25492Please respect copyright.PENANATGyKxtI9DW
25492Please respect copyright.PENANA4svWB8nyBF
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.25492Please respect copyright.PENANAgWj5zDQ9zR
25492Please respect copyright.PENANAFyCaSlRoRs
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.25492Please respect copyright.PENANAWRqfwf7C8g
25492Please respect copyright.PENANAi6ZjsaevJ0
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.25492Please respect copyright.PENANAzFsTVkw4rk
25492Please respect copyright.PENANA2pwzU3FuR3
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.25492Please respect copyright.PENANA6IKfsgGUqJ
25492Please respect copyright.PENANABrEPuKEymn
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.25492Please respect copyright.PENANA7wMrId8pCc
25492Please respect copyright.PENANAu2TVk5U71Q
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.25492Please respect copyright.PENANAzH5uEmemlU
25492Please respect copyright.PENANAqQjCl5fvTO
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.25492Please respect copyright.PENANAqZ4fgMKDDz
25492Please respect copyright.PENANAKfqoRmnpo9
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.25492Please respect copyright.PENANAvOgxGo4YjR
25492Please respect copyright.PENANA4IUU2kHrQI
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.25492Please respect copyright.PENANApobmpmABxr
25492Please respect copyright.PENANARssB41OPOr
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.25492Please respect copyright.PENANAgbaAZoFkDx
25492Please respect copyright.PENANAfQ1TUR1H94
"Lumayan." Puji Heru.25492Please respect copyright.PENANA21R9qrI8AD
25492Please respect copyright.PENANAcNB6S8XED4
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.25492Please respect copyright.PENANA65hr1q8wG6
25492Please respect copyright.PENANAB94httSO6h
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.25492Please respect copyright.PENANAJ1Upa1fLdt
25492Please respect copyright.PENANAcTfVeV9hhR
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.25492Please respect copyright.PENANAxbHWIzEuHp
25492Please respect copyright.PENANAfVCCwPxqv3
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.25492Please respect copyright.PENANAEnpyCBGej8
25492Please respect copyright.PENANAAEqHc0FICe
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.25492Please respect copyright.PENANAs4xlU24hta
25492Please respect copyright.PENANA4bjb86xtqp
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.25492Please respect copyright.PENANAUi68wJXVoa
25492Please respect copyright.PENANADkdEh5IdsO
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.25492Please respect copyright.PENANA0Bvblyv9ID
25492Please respect copyright.PENANApmsDpFWixJ
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.25492Please respect copyright.PENANAr8yQOVkEAR
25492Please respect copyright.PENANAXIGZESwm75
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.25492Please respect copyright.PENANAnWY3dlzbX9
25492Please respect copyright.PENANAoZJ95EwhRy
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.25492Please respect copyright.PENANA53H4uAjKIS
25492Please respect copyright.PENANAODoMmz240q
Buuuuk...25492Please respect copyright.PENANASkk2okm9AM
25492Please respect copyright.PENANAKi2TRKhk3T
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.25492Please respect copyright.PENANACZEgD96w8O
25492Please respect copyright.PENANAN5w8uxrjRb
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.25492Please respect copyright.PENANAPFm9SaiA4Z
25492Please respect copyright.PENANACkz0OZW3wj
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.25492Please respect copyright.PENANAf2n3IaxEZF
25492Please respect copyright.PENANAPssHAJlfnL
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.25492Please respect copyright.PENANAwBA7WdB0D0
25492Please respect copyright.PENANAAF41Cc7u1s
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.25492Please respect copyright.PENANAxeZ3MZkuoS
25492Please respect copyright.PENANAda7T4RRNhx
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.25492Please respect copyright.PENANAzaGHAzBpQZ
25492Please respect copyright.PENANAZCpeONr8AD
"Anjing!" Umpat Heru.25492Please respect copyright.PENANAXpZHd9FSHu
25492Please respect copyright.PENANAj4nWOdpjub
Buuuk...25492Please respect copyright.PENANACLl2sWETk6
25492Please respect copyright.PENANA4JyoBsjwoO
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.25492Please respect copyright.PENANA0KoFlzp2X6
25492Please respect copyright.PENANAqZYsmASSRG
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.25492Please respect copyright.PENANAr4LpeqeITS
25492Please respect copyright.PENANAM05d7apvnD
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.25492Please respect copyright.PENANAbDRIM1LnbN
25492Please respect copyright.PENANAFyFUjqDJFH
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.25492Please respect copyright.PENANA6Eyi3zkRWC
25492Please respect copyright.PENANAsH0HAsGCZb
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.25492Please respect copyright.PENANA0tPG0f5Wuz
25492Please respect copyright.PENANArz5XHkSqMA
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.25492Please respect copyright.PENANAJG5Fu6D7ZM
25492Please respect copyright.PENANAJr2hRifNgl
*****25492Please respect copyright.PENANAZIzLtFlgeP
25492Please respect copyright.PENANAb8LV1aC7pe
"Astaghfirullah Rayhan..."25492Please respect copyright.PENANAqKs1NRskDf
25492Please respect copyright.PENANAJZF6jqvMGy
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.25492Please respect copyright.PENANA7lKtc8v5Gy
25492Please respect copyright.PENANAfYUlinHX1M
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.25492Please respect copyright.PENANA8lmnIm9PyL
25492Please respect copyright.PENANAA2WRyXTROg
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.25492Please respect copyright.PENANANFPAGMaL5o
25492Please respect copyright.PENANAELiIUngIJ7
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.25492Please respect copyright.PENANAiwiY4pVppF
25492Please respect copyright.PENANA2uMd4JJjlQ
"Eh anu Kak."25492Please respect copyright.PENANAxyaHpcyWX5
25492Please respect copyright.PENANAKOroa8bRem
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.25492Please respect copyright.PENANAnmU1Oi5jnz
25492Please respect copyright.PENANAAoHqZz1Zs7
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.25492Please respect copyright.PENANAqOHXMz0uvF
25492Please respect copyright.PENANAitnSUsjcwR
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.25492Please respect copyright.PENANAUKV6A8M2u6
25492Please respect copyright.PENANA32EXTTJSH3
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.25492Please respect copyright.PENANA2IYfSE0XIr
25492Please respect copyright.PENANA3HHjS5MxPi
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.25492Please respect copyright.PENANA64zxAP1rPl
25492Please respect copyright.PENANAMCqwwbkHg2
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.25492Please respect copyright.PENANA2l1GGJZQT5
25492Please respect copyright.PENANAHYf5KRIOek
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.25492Please respect copyright.PENANAx1mGutmIs8
25492Please respect copyright.PENANAbWtDUBSeK5
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25492Please respect copyright.PENANApMBADR8pMj
25492Please respect copyright.PENANAijQyd3W6ZT
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.25492Please respect copyright.PENANAq0WSGqZVX5
25492Please respect copyright.PENANAsq9or84wTN
"Rayhan!" Tegur Zaskia.25492Please respect copyright.PENANA7b71T6UD8r
25492Please respect copyright.PENANAni26HuXabK
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.25492Please respect copyright.PENANA38MkndDQRV
25492Please respect copyright.PENANAq2WlEC5n9g
Gleeek...25492Please respect copyright.PENANAE0T2PU3Tx0
25492Please respect copyright.PENANACDrSD0R6c4
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.25492Please respect copyright.PENANADk20yf5ZFz
25492Please respect copyright.PENANAWiYJ00tgIl
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.25492Please respect copyright.PENANAHcuJheQOH9
25492Please respect copyright.PENANAVjKSgcAWZd
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.25492Please respect copyright.PENANANRU6MMDg7j
25492Please respect copyright.PENANAkAwHy4r1tD
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.25492Please respect copyright.PENANAallFFBcwbp
25492Please respect copyright.PENANA2IYUjzahXT
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.25492Please respect copyright.PENANAxyGwEVhQue
25492Please respect copyright.PENANA9hTjSMeMoD
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAq082ADTCGA
25492Please respect copyright.PENANAoV3cPpQClf
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.25492Please respect copyright.PENANAr6F6XWXXRP
25492Please respect copyright.PENANAlGcaNKDRx4
"Eh mau ngapain?"25492Please respect copyright.PENANAT191bEfZ5F
25492Please respect copyright.PENANALJJMBeDDYo
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.25492Please respect copyright.PENANAZPH5vnThnG
25492Please respect copyright.PENANAFsxmpVfAtB
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAi32BtC3GAY
25492Please respect copyright.PENANA36CutLRQyB
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"25492Please respect copyright.PENANACjoyMQxykO
25492Please respect copyright.PENANAEefDFeSqyu
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.25492Please respect copyright.PENANAehgO8yl02f
25492Please respect copyright.PENANAX1prn2FXpG
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.25492Please respect copyright.PENANAjdlSVcYKw9
25492Please respect copyright.PENANAP093rC11HD
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.25492Please respect copyright.PENANAexr9c5dSRm
25492Please respect copyright.PENANALUpTW9h7nw
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.25492Please respect copyright.PENANAQCRIq7k0Yj
25492Please respect copyright.PENANA66SQWvvDZd
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.25492Please respect copyright.PENANAvSiXhScNAb
25492Please respect copyright.PENANAYPfxbqcwB1
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.25492Please respect copyright.PENANAwIBE3xufHy
25492Please respect copyright.PENANAP4KMxJp76v
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.25492Please respect copyright.PENANA2UWwndxl7B
25492Please respect copyright.PENANAERbnFBLGm9
"Eh..." Kaget Zaskia.25492Please respect copyright.PENANA47bDOFiDyA
25492Please respect copyright.PENANAMcShdfYuKu
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.25492Please respect copyright.PENANA3BGWhKjxHF
25492Please respect copyright.PENANAW4jr8HojsH
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.25492Please respect copyright.PENANA2gLGT8YKrl
25492Please respect copyright.PENANAtoaVmrCeMW
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.25492Please respect copyright.PENANAkmOMGc71B7
25492Please respect copyright.PENANAENJY59IGPJ
"Waduh..." Kaget Rayhan.25492Please respect copyright.PENANAMfxesNgMkn
25492Please respect copyright.PENANAFyNBpwK5ZR
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.25492Please respect copyright.PENANAgkhL36p9un
25492Please respect copyright.PENANAcCKPay9xy7
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.25492Please respect copyright.PENANA1FvSdGtxqf
25492Please respect copyright.PENANApHTjdSbTcK
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.25492Please respect copyright.PENANAdEBOIrXB5S
25492Please respect copyright.PENANALh3JoGtiVp
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.25492Please respect copyright.PENANAVDX9sj1bjL
25492Please respect copyright.PENANAO4zy74JGf5
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.25492Please respect copyright.PENANALcFvnxTioh
25492Please respect copyright.PENANAMY7Zi46YTN
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.25492Please respect copyright.PENANA41JjraFx2N
25492Please respect copyright.PENANAVIucaifUGB
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.25492Please respect copyright.PENANALKutZmodrF
25492Please respect copyright.PENANANxxUIteZpv
"Engg... Dek!"25492Please respect copyright.PENANAJKhzAr9kVl
25492Please respect copyright.PENANAqktMYI4fAd
"Iya Kak."25492Please respect copyright.PENANAtr9C3niFsh
25492Please respect copyright.PENANAQ38X1p0wmZ
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.25492Please respect copyright.PENANAVUm3Ad0WKH
25492Please respect copyright.PENANAOdmhxdypXt
"Belum kak."25492Please respect copyright.PENANAMpFEorqwrK
25492Please respect copyright.PENANA2CBT2QAUP3
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAP18FRRRnAg
25492Please respect copyright.PENANAQrT29R8eeh
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.25492Please respect copyright.PENANAE0GCed6PQE
25492Please respect copyright.PENANA53NnBsC263
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.25492Please respect copyright.PENANAxUbufzj2ap
25492Please respect copyright.PENANAlSF6jBdzAp
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.25492Please respect copyright.PENANAJ14P2AWNdE
25492Please respect copyright.PENANAzqEtZc4bcp
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.25492Please respect copyright.PENANAu9GuIqm4oO
25492Please respect copyright.PENANA9ExZupYMUB
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.25492Please respect copyright.PENANAqGEooOodA0
25492Please respect copyright.PENANAuRkiwhxbQa
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.25492Please respect copyright.PENANAnNrRm9Nu7q
25492Please respect copyright.PENANAu5w96lTKug
"Oughkk..." Ia melolong panjang.25492Please respect copyright.PENANAZHhKiHKT9s
25492Please respect copyright.PENANAPboDyuFo9B
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.25492Please respect copyright.PENANAaOKoNykRr2
25492Please respect copyright.PENANA8syJOIR52E
"Eh... Iya!"25492Please respect copyright.PENANAzSqoWZxtoh
25492Please respect copyright.PENANAZIISu82f9h
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.25492Please respect copyright.PENANAqPDYg77lOj
25492Please respect copyright.PENANA13K7bgVZQ1
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.25492Please respect copyright.PENANABl39CE3k0I
25492Please respect copyright.PENANAEb0GM9tHaH
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.25492Please respect copyright.PENANAoTcPjAHNtS
25492Please respect copyright.PENANAWCaFa0a5nr
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.25492Please respect copyright.PENANAWRbIfw7Uwx
25492Please respect copyright.PENANAvRvV2tvd7J
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.25492Please respect copyright.PENANAkpZZY8K6L1
25492Please respect copyright.PENANADsIzCVnm8y
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...25492Please respect copyright.PENANAXB1k5gxDny
25492Please respect copyright.PENANAIHiKLqxgnH
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.25492Please respect copyright.PENANAvphLOyW7lt
25492Please respect copyright.PENANAJWrUJNkANY
"Eh..."25492Please respect copyright.PENANAKtD2BsUlBQ
25492Please respect copyright.PENANAiRUFMmyVsC
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.25492Please respect copyright.PENANAkHZUhZn5rA
25492Please respect copyright.PENANAyNFJoSTFAO
"Ya Tuhaaaan..."25492Please respect copyright.PENANA1qnYcU2RJj
25492Please respect copyright.PENANAcAfnlSU4Rz
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.25492Please respect copyright.PENANAKE8bLibYwq
25492Please respect copyright.PENANAkz5Q54aTg4
****25492Please respect copyright.PENANAqIG1KKbigJ
25492Please respect copyright.PENANANlhodcaWLL
Jam istirahat di kantin santri...25492Please respect copyright.PENANAOkNb0Ewjiv
25492Please respect copyright.PENANA0yoaT76svd
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.25492Please respect copyright.PENANAOY3AjWri8U
25492Please respect copyright.PENANAsrBfDlal9I
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.25492Please respect copyright.PENANA2rAAmmGZ41
25492Please respect copyright.PENANAXPHRvqFfTG
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.25492Please respect copyright.PENANAwtC752kGC0
25492Please respect copyright.PENANAS0T3YHARwX
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.25492Please respect copyright.PENANAZkLhkQxEN8
25492Please respect copyright.PENANA7bbRVmWGwN
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.25492Please respect copyright.PENANATlmQT8J7Z9
25492Please respect copyright.PENANAtknE6ZPLjJ
"Heru..." Jawab singkat Doni.25492Please respect copyright.PENANAdAE1o65EXV
25492Please respect copyright.PENANAdAgklUboCC
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.25492Please respect copyright.PENANALoMD7Vq0jr
25492Please respect copyright.PENANAyN0wxBICOp
"Lo gak apa-apa?"25492Please respect copyright.PENANAOP3SOIkHob
25492Please respect copyright.PENANAJsTvclGIfp
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...25492Please respect copyright.PENANA7suROOUoKl
25492Please respect copyright.PENANAvFnPUnEPdv
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.25492Please respect copyright.PENANA7Df3KCfLyF
25492Please respect copyright.PENANA1LLZsnA3GM
"Lo udah ngomong sama anak-anak."25492Please respect copyright.PENANAKaoM6lympB
25492Please respect copyright.PENANADrTz8d7urC
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.25492Please respect copyright.PENANAGuHuuGhush
25492Please respect copyright.PENANApe9Ei8ZqCy
"Bagus..." Ucap Nico senang.25492Please respect copyright.PENANA9HyhtGnWAL
25492Please respect copyright.PENANA71cMMVPIVg
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.25492Please respect copyright.PENANACf1GMJVn1U
25492Please respect copyright.PENANAt2tyX6axJH
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.25492Please respect copyright.PENANAP50jXZ7b8e
25492Please respect copyright.PENANAq1Q30KcsGQ
"Yups, benar." Timpal Nico.25492Please respect copyright.PENANAo7lENpmBm6
25492Please respect copyright.PENANAxEIhJkj0hn
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.25492Please respect copyright.PENANA01mO6KDWVW
25492Please respect copyright.PENANAVhEcGzswpm
****25492Please respect copyright.PENANASWmMrLCcrD
25492Please respect copyright.PENANAaxSMEQSpfM
25492Please respect copyright.PENANA6NMkWtpe45
25492Please respect copyright.PENANA7Q6Y0FuXs8
25492Please respect copyright.PENANAEei1zWRcoX
25492Please respect copyright.PENANAcQYkH3E1xa
25492Please respect copyright.PENANAVKr2hco6bG
25492Please respect copyright.PENANA3WG8fDO7jJ
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.25492Please respect copyright.PENANADlVFBbLHUo
25492Please respect copyright.PENANAMHRABMVfWD
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.25492Please respect copyright.PENANAfs559fu4oN
25492Please respect copyright.PENANAqKaxpQVJqE
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.25492Please respect copyright.PENANACsEC9AJTau
25492Please respect copyright.PENANAyCrgWHzxD6
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.25492Please respect copyright.PENANAE2aYUsSDeH
25492Please respect copyright.PENANAo1Iq3VhkR0
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.25492Please respect copyright.PENANAdbjkB9itKu
25492Please respect copyright.PENANAVNR9lEiv0V
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.25492Please respect copyright.PENANAVXRerqfP3U
25492Please respect copyright.PENANALGFi5VsyOF
"Bapak bisa aja."25492Please respect copyright.PENANAULsky3MspU
25492Please respect copyright.PENANA0nvPnDJMir
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.25492Please respect copyright.PENANAXywmEHAupx
25492Please respect copyright.PENANAgVnpkqEcZs
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.25492Please respect copyright.PENANA3QjKeK5c9S
25492Please respect copyright.PENANA0lm3YvAacF
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.25492Please respect copyright.PENANAWCzyZ7V7ex
25492Please respect copyright.PENANAVUvyeMxrUL
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.25492Please respect copyright.PENANA1KVgVG2LrD
25492Please respect copyright.PENANAMTBZQyw0Go
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.25492Please respect copyright.PENANAo13D7MKNEH
25492Please respect copyright.PENANA4Csrg02oj8
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.25492Please respect copyright.PENANABpKbICoQJ6
25492Please respect copyright.PENANAZOHl8fFY9C
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.25492Please respect copyright.PENANAT4wWStIyNT
25492Please respect copyright.PENANAOfalpzqSrx
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.25492Please respect copyright.PENANAvSh1Nn29vI
25492Please respect copyright.PENANAuHkq0wq0F5
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.25492Please respect copyright.PENANAPKj4siDUbL
25492Please respect copyright.PENANAAumb3DGEo0
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.25492Please respect copyright.PENANAaV4VDXhPRM
25492Please respect copyright.PENANAoayNkZPv2p
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.25492Please respect copyright.PENANAAZR0CtzUsi
25492Please respect copyright.PENANAay16HjT4rj
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.25492Please respect copyright.PENANA7gFqJ4Fpo0
25492Please respect copyright.PENANA5HqqY4Kxh2
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.25492Please respect copyright.PENANAa31oNmGitN
25492Please respect copyright.PENANAnuh2xEEdWI
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.25492Please respect copyright.PENANAFvCM3GVBdO
25492Please respect copyright.PENANA3qkXqfRmY8
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.25492Please respect copyright.PENANAV7bl7uaFdj
25492Please respect copyright.PENANAS6ADCikDK2
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.25492Please respect copyright.PENANAqLHEbmPCuL
25492Please respect copyright.PENANAcwdshLEzG0
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.25492Please respect copyright.PENANAq9VjUkxKeB
25492Please respect copyright.PENANAah5ExDBPrc
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.25492Please respect copyright.PENANADW8Iow75GB
25492Please respect copyright.PENANAwvGpe7JC1U
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.25492Please respect copyright.PENANAVkY35yfGOz
25492Please respect copyright.PENANACn2z3oibpJ
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.25492Please respect copyright.PENANAAL9CWefuuR
25492Please respect copyright.PENANAraZP01kRVp
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.25492Please respect copyright.PENANA0Q9lyykAmY
25492Please respect copyright.PENANAYAv5Umzuz5
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....25492Please respect copyright.PENANAaAhSVmQCqw
25492Please respect copyright.PENANAb9DRZaQuid
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.25492Please respect copyright.PENANAf9OnrhWw8D
25492Please respect copyright.PENANA4XMW3UzuwS
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."25492Please respect copyright.PENANAOu1QIfTTLa
25492Please respect copyright.PENANA7h36qJ5iDc
Plak...25492Please respect copyright.PENANA7PIOOCTbw7
Plak...25492Please respect copyright.PENANAK6Tr6rXw1Z
Plak...25492Please respect copyright.PENANAECBSZ7iXxY
25492Please respect copyright.PENANAqjyn3q0biD
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.25492Please respect copyright.PENANAig7ODSs6K1
25492Please respect copyright.PENANACJwunKmdsl
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.25492Please respect copyright.PENANAbAeQdhaTVf
25492Please respect copyright.PENANADSc1wQVSty
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.25492Please respect copyright.PENANANyulk4YpuQ
25492Please respect copyright.PENANAltNTdj7Ey1
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.25492Please respect copyright.PENANAO5VsTOOEi6
25492Please respect copyright.PENANAG6T6EySqij
Ploppss...25492Please respect copyright.PENANAXStSaolbjD
25492Please respect copyright.PENANA0TIz1ll7Jd
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.25492Please respect copyright.PENANAp41199Lzuf
25492Please respect copyright.PENANAAFooSOSZGQ
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.25492Please respect copyright.PENANAGufqsItaYD
25492Please respect copyright.PENANA1WwPqAMNnr
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.25492Please respect copyright.PENANAJyIukWVsID
25492Please respect copyright.PENANASVg6FQnY3l
"Sebentar lagi Pak."25492Please respect copyright.PENANAWbcMkVnZm9
25492Please respect copyright.PENANAm6kB4hnGMI
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.25492Please respect copyright.PENANAvmz2FUEsz3
25492Please respect copyright.PENANAkJZCIAIih1
*****25492Please respect copyright.PENANAANa6ry6nkS
25492Please respect copyright.PENANA3F5090rpTY
"Mana si Imbron?"25492Please respect copyright.PENANA5EbVbbw3zn
25492Please respect copyright.PENANAJf8RvHjOiO
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.25492Please respect copyright.PENANAVdfOWInA8n
25492Please respect copyright.PENANABrrleEFidN
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.25492Please respect copyright.PENANAO9dsBJzemg
25492Please respect copyright.PENANARUU7nbnaAJ
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.25492Please respect copyright.PENANAUVmFcXVYOU
25492Please respect copyright.PENANAzDuRlkXeRD
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.25492Please respect copyright.PENANAKyx8TrUKnL
25492Please respect copyright.PENANAT1gtbXriWT
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.25492Please respect copyright.PENANAAQ61xkIWtS
25492Please respect copyright.PENANAlecFrazwio
*****25492Please respect copyright.PENANAC9eAJMrB6N
25492Please respect copyright.PENANA1zqOd6HMmY
25492Please respect copyright.PENANA6pF7uwFZTI
25492Please respect copyright.PENANAPsoLMJZLV9
25492Please respect copyright.PENANAFAEIHuB5hk
25492Please respect copyright.PENANAOY9YLPIllI
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAH9dUyMa1yl
25492Please respect copyright.PENANAA57aIFpWi8
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.25492Please respect copyright.PENANAt6GuTJaS8M
25492Please respect copyright.PENANA180AeM72e2
"Kamu kenapa lagi say!"25492Please respect copyright.PENANAc9Rpte2fG0
25492Please respect copyright.PENANAkR5LzBXZ66
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.25492Please respect copyright.PENANAtwVel6nKnV
25492Please respect copyright.PENANAuNjlfWKAsV
"Maksudnya?"25492Please respect copyright.PENANAen8ZRIxDUf
25492Please respect copyright.PENANAnFYkknKYcE
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.25492Please respect copyright.PENANAxKAeARww7o
25492Please respect copyright.PENANARgssaZ3bkG
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.25492Please respect copyright.PENANAdytLswobaW
25492Please respect copyright.PENANAOOg8FhY636
"Maksudnya?"25492Please respect copyright.PENANAYQB7OsnO7K
25492Please respect copyright.PENANAaYfhxqWmu1
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.25492Please respect copyright.PENANAgalpCQeyFs
25492Please respect copyright.PENANA4vSQpEylsm
"Kenapa bisa begitu."25492Please respect copyright.PENANAhU8hgoC3wd
25492Please respect copyright.PENANAjg42Ozbe2g
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAH0XoDcoQRd
25492Please respect copyright.PENANApFKLh1OaTk
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAHsBHVRD50p
25492Please respect copyright.PENANATQfLNlYxK4
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.25492Please respect copyright.PENANAu7tCcpaKeF
25492Please respect copyright.PENANAi9b65viCJG
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.25492Please respect copyright.PENANAClOLQfrQFr
25492Please respect copyright.PENANA8ENlVAoOHY
*****25492Please respect copyright.PENANAN7vdO9k85w