Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.29719Please respect copyright.PENANARbAMujXR8J
29719Please respect copyright.PENANAcN7ctZ3gHB
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.29719Please respect copyright.PENANABmyQsqqPtP
29719Please respect copyright.PENANA0YC43PaWwz
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.29719Please respect copyright.PENANAD7ctzaI6KT
29719Please respect copyright.PENANAz51lQSu6Q1
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.29719Please respect copyright.PENANAsqjKbtUiwO
29719Please respect copyright.PENANAYtm0K5J9lS
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.29719Please respect copyright.PENANAgrsJvRdPC2
29719Please respect copyright.PENANAARJmT7fckX
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.29719Please respect copyright.PENANArLFhgh3GAv
29719Please respect copyright.PENANAa6ywV8etOJ
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.29719Please respect copyright.PENANA4nEANVc49d
29719Please respect copyright.PENANABLETTzR15W
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.29719Please respect copyright.PENANAhIWNVJh5Dn
29719Please respect copyright.PENANAbVIkBgJtDj
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.29719Please respect copyright.PENANAovwS77nbT8
29719Please respect copyright.PENANAEoXggta6As
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.29719Please respect copyright.PENANAgovlIbgy6B
29719Please respect copyright.PENANA0pGiwjwRm3
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.29719Please respect copyright.PENANAjz3V6jogbx
29719Please respect copyright.PENANAlmWF1cQbYJ
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.29719Please respect copyright.PENANAabm9AgBSXy
29719Please respect copyright.PENANAzUUp33uaPC
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.29719Please respect copyright.PENANAR8vLkLaFI5
29719Please respect copyright.PENANAVvc7Ps50bo
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.29719Please respect copyright.PENANAZhS4po8Rsb
29719Please respect copyright.PENANAn0FEzQc6hu
"Siap Kak."29719Please respect copyright.PENANAROCbhz0Rmx
29719Please respect copyright.PENANAqPzfykoZmD
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.29719Please respect copyright.PENANAptALARbPnt
29719Please respect copyright.PENANAD0QNiNS78U
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.29719Please respect copyright.PENANA69FiIBhCmk
29719Please respect copyright.PENANAitWzvWSsDr
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAEj75YJir56
29719Please respect copyright.PENANAbg4WVBwisA
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.29719Please respect copyright.PENANAfeFa1MCDR0
29719Please respect copyright.PENANAE5PbU7Hj1l
*****29719Please respect copyright.PENANAx9fTebUcl3
29719Please respect copyright.PENANA5Go5NP8EEE
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.29719Please respect copyright.PENANA69obQRRSCu
29719Please respect copyright.PENANAbCvIO8TXSG
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.29719Please respect copyright.PENANA5OlICTqpgu
29719Please respect copyright.PENANATFFQyZwBQD
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.29719Please respect copyright.PENANAaP9W64eKQc
29719Please respect copyright.PENANAxHS7zwHqMI
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.29719Please respect copyright.PENANAUDkIwlvJ0d
29719Please respect copyright.PENANA6o678Br9jL
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAbbxP5yfNI5
29719Please respect copyright.PENANA7XxYQ3VUJs
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANABv7AXlRgA3
29719Please respect copyright.PENANANoouckoEla
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.29719Please respect copyright.PENANAVLcFhebAPN
29719Please respect copyright.PENANAmCKieTDJfz
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.29719Please respect copyright.PENANA5q1OUzkidk
29719Please respect copyright.PENANAr48Rcl8oLc
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.29719Please respect copyright.PENANAYHFPenJI13
29719Please respect copyright.PENANAYOTvt3ZMPg
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.29719Please respect copyright.PENANAnvo7fWmG6R
29719Please respect copyright.PENANAJuRMz0qPSG
Ya... 29719Please respect copyright.PENANALspKWSrFap
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.29719Please respect copyright.PENANAomVP1rtauN
29719Please respect copyright.PENANAnojK4eB1Up
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.29719Please respect copyright.PENANA7jK4ZghfIN
29719Please respect copyright.PENANAKjiq3D7fxf
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAoo2pXmxg8d
29719Please respect copyright.PENANATDQTj2cW1d
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAvtuNNb7B4C
29719Please respect copyright.PENANAseKttYQtN3
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAwSFwAHvhTc
29719Please respect copyright.PENANA8eeCb5dVjD
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.29719Please respect copyright.PENANAra4FA7Vso2
29719Please respect copyright.PENANAHAmwx7VOnX
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAGZ5RUrdwEW
29719Please respect copyright.PENANAxkbhzeBiIa
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.29719Please respect copyright.PENANAGRl2Alg6r8
29719Please respect copyright.PENANAM3bitrUyGZ
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAnmjDbgrMYS
29719Please respect copyright.PENANAz0qQxRUJ1h
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.29719Please respect copyright.PENANAJIBywSkVBi
29719Please respect copyright.PENANA21GZfs6EEy
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.29719Please respect copyright.PENANAwRzCTUMDSg
29719Please respect copyright.PENANA7JYwFkcnnr
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.29719Please respect copyright.PENANAJvwM4Chdze
29719Please respect copyright.PENANAyPWONHPo7q
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAOoFqiha9nO
29719Please respect copyright.PENANAuuspTItU4k
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.29719Please respect copyright.PENANArfdJsgnmL4
29719Please respect copyright.PENANA0IJmmGYk21
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.29719Please respect copyright.PENANAIrvXKj589J
29719Please respect copyright.PENANA8DYcspyaIY
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAFfq7w3eX9N
29719Please respect copyright.PENANABPlSlaUXF1
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 29719Please respect copyright.PENANAPYNPLxeL4X
29719Please respect copyright.PENANAw9wnVrFRNj
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.29719Please respect copyright.PENANA4wpqZyDNYh
29719Please respect copyright.PENANARUNeR5A9oH
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.29719Please respect copyright.PENANAjrlgf3ndQG
29719Please respect copyright.PENANAL5RNurmkxU
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAv0615Vou1V
29719Please respect copyright.PENANAYGIM3SoNIc
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.29719Please respect copyright.PENANAFnajO5mZYb
29719Please respect copyright.PENANAJ594RyP3b1
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAXJFFQuwwSt
29719Please respect copyright.PENANAJfUyTKgEdb
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAy9aYM4p044
29719Please respect copyright.PENANAEsqoRgz32s
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.29719Please respect copyright.PENANAMOqsnuPLdP
29719Please respect copyright.PENANAnkqjkG5j2H
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.29719Please respect copyright.PENANAtRvH7Kne5A
29719Please respect copyright.PENANAHgYL4krv9z
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAo628cSb4Cf
29719Please respect copyright.PENANA2SXN3DiO21
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.29719Please respect copyright.PENANAumRiplsySh
29719Please respect copyright.PENANA2xAQv6i5Cc
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAM8Ql5UW7Xm
29719Please respect copyright.PENANAFSmITpLYZA
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.29719Please respect copyright.PENANAQYRJ1BG7Ch
29719Please respect copyright.PENANA1Wi4pvn3dm
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.29719Please respect copyright.PENANA95gR8ItKls
29719Please respect copyright.PENANAFfGgjunQmw
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.29719Please respect copyright.PENANAX3CqiqiNw8
29719Please respect copyright.PENANAw4jjTbg0VK
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.29719Please respect copyright.PENANA0KTGwbIB7J
29719Please respect copyright.PENANA9xNtRX1hGu
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.29719Please respect copyright.PENANAV9cn49rABq
29719Please respect copyright.PENANAFc2MVeGQen
Creetss... Creetss... Creetss...29719Please respect copyright.PENANAG3NXwi16FO
29719Please respect copyright.PENANAGVJ0vdLfmp
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANARUrOZmtSA7
29719Please respect copyright.PENANA1tBfDyLWrs
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAwgwunUaJ71
29719Please respect copyright.PENANAruIAau9P0V
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.29719Please respect copyright.PENANA4wjHwUxOA2
29719Please respect copyright.PENANAWHXQOmiIlh
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAxB5Gl6gyIz
29719Please respect copyright.PENANAJnZTIN20Py
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.29719Please respect copyright.PENANAXkxrrWksHJ
29719Please respect copyright.PENANArJDbsj6Bjf
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.29719Please respect copyright.PENANADKQBc8G2Lr
29719Please respect copyright.PENANA1wJjSkqOo1
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.29719Please respect copyright.PENANACLpv9KBI3u
29719Please respect copyright.PENANAm5dsB7iSMN
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.29719Please respect copyright.PENANAzx5tokX5wt
29719Please respect copyright.PENANAF2u7HwRFAF
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.29719Please respect copyright.PENANA0Yb8hA2kFV
29719Please respect copyright.PENANArYlzZxVHA8
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANA13rI8HWDVJ
29719Please respect copyright.PENANAVUqeP40B99
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAyQzCzVYHf2
29719Please respect copyright.PENANAFANbboOVJF
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.29719Please respect copyright.PENANAEGKII4K5EQ
29719Please respect copyright.PENANAtLbhAPrj9m
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.29719Please respect copyright.PENANAWYxCAdUH36
29719Please respect copyright.PENANAmmdvuaxtSS
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29719Please respect copyright.PENANAdfBdw86Kt4
29719Please respect copyright.PENANAHFR7asluY4
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29719Please respect copyright.PENANAO4UAJwxH4H
29719Please respect copyright.PENANArp9ARHyPK1
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29719Please respect copyright.PENANAEiYJo3msAf
29719Please respect copyright.PENANA0gQkIcabNU
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.29719Please respect copyright.PENANAoypRiLUvUx
29719Please respect copyright.PENANA1dVWLr1ZaT
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.29719Please respect copyright.PENANATMjD6JWKvP
29719Please respect copyright.PENANAdbSVdM7LQS
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.29719Please respect copyright.PENANA4sUJg7Rxnv
29719Please respect copyright.PENANACqRaDTOz2y
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.29719Please respect copyright.PENANA5oDx2QRPbd
29719Please respect copyright.PENANAK2PMxCin9I
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAHcmQm6hLnI
29719Please respect copyright.PENANAgOgRwq4eOh
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.29719Please respect copyright.PENANA3k4UvM8YLt
29719Please respect copyright.PENANAFYeNjgyxHI
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.29719Please respect copyright.PENANA2W0huOKHQP
29719Please respect copyright.PENANA3Ustk7U0Ke
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.29719Please respect copyright.PENANAo2mPgHFacJ
29719Please respect copyright.PENANAiChMCUSoNj
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAjcwmjpnEmK
29719Please respect copyright.PENANApmSn2T0StK
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.29719Please respect copyright.PENANAy227tynXE5
29719Please respect copyright.PENANAnj5GVUlTe5
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.29719Please respect copyright.PENANAhXUkEIBbSK
29719Please respect copyright.PENANAGF5a30zfXx
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.29719Please respect copyright.PENANA4q7BMmqjSz
29719Please respect copyright.PENANAvsRQSRMs3q
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.29719Please respect copyright.PENANAi67GYShZ3I
29719Please respect copyright.PENANAVephXZnqmQ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29719Please respect copyright.PENANAJ6VTXx0ixE
29719Please respect copyright.PENANAudn5au1KLu
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.29719Please respect copyright.PENANA3Q8tsL46de
29719Please respect copyright.PENANAySEVKqp8Lk
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.29719Please respect copyright.PENANAHGi76OJMlo
29719Please respect copyright.PENANAghVnvIAwSM
"Ustadza." Panggil Rayhan.29719Please respect copyright.PENANABM4Yt3KfOa
29719Please respect copyright.PENANA2Lm4adifEw
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.29719Please respect copyright.PENANAlUiWEochGB
29719Please respect copyright.PENANAKvjezhLOGO
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAlIkIomUdd8
29719Please respect copyright.PENANAcyBkMgVcgn
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.29719Please respect copyright.PENANAkJlBYG4jU7
29719Please respect copyright.PENANA9FC7djmeOV
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAKlWxlr3q9p
29719Please respect copyright.PENANAPfibpb6qJx
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.29719Please respect copyright.PENANAG6dlJD3Mul
29719Please respect copyright.PENANAi6MEOz0UgU
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAPNTbLcbeY7
29719Please respect copyright.PENANALdTHDsDb8E
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.29719Please respect copyright.PENANAvJRP3kL0JW
29719Please respect copyright.PENANAdxD7fxph1y
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."29719Please respect copyright.PENANAaBeNuTDe0B
29719Please respect copyright.PENANAV7DTB4YBiO
Croooottss... Croooottss... Croooottss...29719Please respect copyright.PENANA3BPpJZrrcK
29719Please respect copyright.PENANA3rjL4AQcJA
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...29719Please respect copyright.PENANAQ6elDLiGP1
29719Please respect copyright.PENANAApl6Jf02bQ
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.29719Please respect copyright.PENANAkxZufzmkeT
29719Please respect copyright.PENANAjSJILNnH4j
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.29719Please respect copyright.PENANAG6nZrkf8RX
29719Please respect copyright.PENANAOxPa0rgPWi
****29719Please respect copyright.PENANAsy5pJAdyMs
29719Please respect copyright.PENANAO9c5vTgCtZ
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.29719Please respect copyright.PENANASx0QNABYZH
29719Please respect copyright.PENANA0oVugXhnOf
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.29719Please respect copyright.PENANA4JvS8BZqum
29719Please respect copyright.PENANArMc8fmnzT3
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.29719Please respect copyright.PENANAl3edC1mBNZ
29719Please respect copyright.PENANAU463SvrOcF
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.29719Please respect copyright.PENANAHHXZorZiDD
29719Please respect copyright.PENANAKCAlSdd904
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.29719Please respect copyright.PENANA8q8AOYccPE
29719Please respect copyright.PENANAbWuSr3GrzJ
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.29719Please respect copyright.PENANAImFL3qe611
29719Please respect copyright.PENANAUwSeWNHlhD
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.29719Please respect copyright.PENANAGI8TEjfBrW
29719Please respect copyright.PENANAbOo1tavzEq
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.29719Please respect copyright.PENANALNIophiI6J
29719Please respect copyright.PENANAoraCdbqiqC
"Ini soal kolor ijo."29719Please respect copyright.PENANA3frcM426Rv
29719Please respect copyright.PENANAATb7uhQyJr
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.29719Please respect copyright.PENANAe61631IH9y
29719Please respect copyright.PENANAMa4oIPscyi
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.29719Please respect copyright.PENANAICF43KVlfb
29719Please respect copyright.PENANAebixXkASG4
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.29719Please respect copyright.PENANAUNJRTHX5EP
29719Please respect copyright.PENANA7sIruAxFoA
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.29719Please respect copyright.PENANADQEUNwElt3
29719Please respect copyright.PENANAIkfyajqSPX
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.29719Please respect copyright.PENANAxI87iRWRUH
29719Please respect copyright.PENANADTWE6IZInq
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.29719Please respect copyright.PENANAsf4Ppd4Kv7
29719Please respect copyright.PENANAVENtu2JEPA
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.29719Please respect copyright.PENANAoR8Aroi8n7
29719Please respect copyright.PENANA4RBPhcTQ65
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.29719Please respect copyright.PENANAJeMUvdprca
29719Please respect copyright.PENANAcyj0zCEmcD
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.29719Please respect copyright.PENANAlUxWYQdkM7
29719Please respect copyright.PENANA30Sil5vzJT
"Siapa?" Kejar mereka serempak.29719Please respect copyright.PENANA7ITNs83ocN
29719Please respect copyright.PENANA8nhEWtBkCL
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.29719Please respect copyright.PENANA3fEyj76GGw
29719Please respect copyright.PENANAuCKqzGMVUS
*****29719Please respect copyright.PENANAi5Ak9M8AhR
29719Please respect copyright.PENANAMljd8WfbKF
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.29719Please respect copyright.PENANA3q8ZDgTQXJ
29719Please respect copyright.PENANArafi26p4xI
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.29719Please respect copyright.PENANAHE3wIMOHTv
29719Please respect copyright.PENANAzcMOiOyQpu
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.29719Please respect copyright.PENANA3zpbKXBwAW
29719Please respect copyright.PENANA47bYmtXaPp
Deg... Deg... Deg... 29719Please respect copyright.PENANANpVqooDusk
29719Please respect copyright.PENANAIhE3RNaDIC
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.29719Please respect copyright.PENANAoAXVbX7J5X
29719Please respect copyright.PENANAbpCqAgtMoc
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.29719Please respect copyright.PENANApjG8UxbfsF
29719Please respect copyright.PENANAWG31t5Ozn3
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.29719Please respect copyright.PENANAORECe5tZeZ
29719Please respect copyright.PENANARCFVvHKQY9
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.29719Please respect copyright.PENANAkIcPz0y0tN
29719Please respect copyright.PENANA9oJwNCjp2t
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.29719Please respect copyright.PENANA12i0Wk25p6
29719Please respect copyright.PENANAC2shBpAsdK
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."29719Please respect copyright.PENANAt8dYsV3oCT
29719Please respect copyright.PENANApjOfdRlioy
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.29719Please respect copyright.PENANAUWhyWeEVZI
29719Please respect copyright.PENANAM2y3PEyr5o
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.29719Please respect copyright.PENANALcPKdUbq2B
29719Please respect copyright.PENANAMrj5XNpKfR
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.29719Please respect copyright.PENANARsccQxkd6N
29719Please respect copyright.PENANA5C8sc3N6KG
Bruaaak...29719Please respect copyright.PENANA045OsElSul
29719Please respect copyright.PENANAzDnRy1EslE
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.29719Please respect copyright.PENANADMqB2dhM9x
29719Please respect copyright.PENANAoYDNvIXXMO
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.29719Please respect copyright.PENANACEUZR62Pi9
29719Please respect copyright.PENANANy8dx2OtTp
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.29719Please respect copyright.PENANAo10gWLU2tE
29719Please respect copyright.PENANAX3biicyj8B
Aku tidak takut....29719Please respect copyright.PENANAlijTJZVrWN
29719Please respect copyright.PENANAusGOMVAVpc
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.29719Please respect copyright.PENANA3PGGfulXR5
29719Please respect copyright.PENANA57s46KJFqJ
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.29719Please respect copyright.PENANAzh6xc1ih8e
29719Please respect copyright.PENANAk7Bz0IcrBV
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.29719Please respect copyright.PENANAzxWXCwkDTC
29719Please respect copyright.PENANA9XHaon7Bqh
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.29719Please respect copyright.PENANAcAGe9vqAbA
29719Please respect copyright.PENANAOPWbObTWNF
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.29719Please respect copyright.PENANAhmU3NR7uwC
29719Please respect copyright.PENANAuhhnhyGpZ5
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAbA6e0UFoJj
29719Please respect copyright.PENANAtbYEJver30
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.29719Please respect copyright.PENANAuYkCgvfbgk
29719Please respect copyright.PENANANgd6NakiSk
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.29719Please respect copyright.PENANALdlq7pYYGb
29719Please respect copyright.PENANAeCyTewFuVd
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAUE0qJ1f3S9
29719Please respect copyright.PENANAU2k6oTgzYu
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAVOGqGgMJ8F
29719Please respect copyright.PENANATS2J7TbW6S
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.29719Please respect copyright.PENANA7KemEU8dbn
29719Please respect copyright.PENANAElNlDDspMD
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.29719Please respect copyright.PENANASBJ2YdbYJo
29719Please respect copyright.PENANADjXYZksFYo
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.29719Please respect copyright.PENANAq5Qdo67iAw
29719Please respect copyright.PENANAw01rPd928X
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.29719Please respect copyright.PENANANZWMKZNdfK
29719Please respect copyright.PENANAe50aBO1XJs
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.29719Please respect copyright.PENANAAJlHfVIi7L
29719Please respect copyright.PENANAzyR14Vhbfr
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.29719Please respect copyright.PENANAkwlk6Apkjl
29719Please respect copyright.PENANAql6TWoTrmE
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAVCNmltGaFf
29719Please respect copyright.PENANAy8cfutcHrU
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAcI7BlOJMKf
29719Please respect copyright.PENANAxL28mFlBIX
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAxOBTau935I
29719Please respect copyright.PENANAYpIMx6mhgz
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAkkZYjAkSHk
29719Please respect copyright.PENANAY6n6p3vBME
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.29719Please respect copyright.PENANA851W3aDflr
29719Please respect copyright.PENANAQ3twdluo8a
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.29719Please respect copyright.PENANAUwog0JjoJA
29719Please respect copyright.PENANAhTPsW6TF7M
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.29719Please respect copyright.PENANATVnVAuxUCc
29719Please respect copyright.PENANAkik0v7yS0j
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.29719Please respect copyright.PENANAzIlFacEbdw
29719Please respect copyright.PENANAbqV0hf9XMy
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAm8xvq1V5Hx
29719Please respect copyright.PENANARVuTumwaNa
Kraaaak...29719Please respect copyright.PENANA69o4COj7t9
29719Please respect copyright.PENANAuxjBV5b9X9
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.29719Please respect copyright.PENANAH8vrCvSq0T
29719Please respect copyright.PENANAVaeoRU3JFd
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.29719Please respect copyright.PENANADAI8ZXT63C
29719Please respect copyright.PENANANocfBQElF5
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.29719Please respect copyright.PENANAa5s3qLxnGq
29719Please respect copyright.PENANAjthGngeGz1
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.29719Please respect copyright.PENANAnrQYe0dMXD
29719Please respect copyright.PENANAK6mEAqUJKt
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAyc5gCWYMkc
29719Please respect copyright.PENANAsP1YVjIdpW
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.29719Please respect copyright.PENANAriTURHYLDt
29719Please respect copyright.PENANANoKCW7IXd7
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.29719Please respect copyright.PENANAbOwVMldGF6
29719Please respect copyright.PENANAmLYIlDE1dC
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.29719Please respect copyright.PENANA7z7dowh4HI
29719Please respect copyright.PENANAxpelkULeA4
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.29719Please respect copyright.PENANAM452usCXW5
29719Please respect copyright.PENANAykvB09sx90
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.29719Please respect copyright.PENANAJzv7Mns7os
29719Please respect copyright.PENANA9zZ7aG6DuF
Buuuk...29719Please respect copyright.PENANAQN1tJvg0Qe
29719Please respect copyright.PENANAi2azOso355
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.29719Please respect copyright.PENANAot6yOouhC5
29719Please respect copyright.PENANAJsF8eIJSuW
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.29719Please respect copyright.PENANAt1TFOi1cbr
29719Please respect copyright.PENANAPdMQU8NXDO
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.29719Please respect copyright.PENANAiEJ9e2Dblz
29719Please respect copyright.PENANAJJfFHop7R7
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.29719Please respect copyright.PENANAGzCpeg4kQb
29719Please respect copyright.PENANAVLxUEBuGFc
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANALe9ZS5aO0e
29719Please respect copyright.PENANA0R9TCZMNtD
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.29719Please respect copyright.PENANAdMUxo37Cs4
29719Please respect copyright.PENANAZFla1zBdjL
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.29719Please respect copyright.PENANA6TnkSaSae7
29719Please respect copyright.PENANAcp6ohs88sF
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.29719Please respect copyright.PENANA7g43NPfOhM
29719Please respect copyright.PENANApFNKnr7VRs
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.29719Please respect copyright.PENANAITLIBltFIC
29719Please respect copyright.PENANAUySIWSu8Lu
"Rayhaaaan." Jerit Nico.29719Please respect copyright.PENANA5fvq4z8rsf
29719Please respect copyright.PENANA3DgZKc5PBN
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.29719Please respect copyright.PENANAKYCIyVG2lt
29719Please respect copyright.PENANAEsC1PPCbkK
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAkt8WEtZix8
29719Please respect copyright.PENANA0fbFWPnfvg
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.29719Please respect copyright.PENANADDNd7im4Lp
29719Please respect copyright.PENANA2VwTV8GJIT
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.29719Please respect copyright.PENANAqGNU2e5Et2
29719Please respect copyright.PENANAEZ5OjTXf8o
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.29719Please respect copyright.PENANAFGKxK8triR
29719Please respect copyright.PENANAc5QlCub6eB
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.29719Please respect copyright.PENANAkA3MFngsIr
29719Please respect copyright.PENANAEAhsBEityv
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.29719Please respect copyright.PENANADfeLTyuR9w
29719Please respect copyright.PENANABOMsWykh2i
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.29719Please respect copyright.PENANAVjDaAuguDS
29719Please respect copyright.PENANAqmdgkIpcxZ
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAsBoa2FwYdI
29719Please respect copyright.PENANA7PWHHXb4ot
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.29719Please respect copyright.PENANAnl8Irc64Cx
29719Please respect copyright.PENANABsUHWiGudJ
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.29719Please respect copyright.PENANAYMLvrAgNxI
29719Please respect copyright.PENANAZwh7osAGfP
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.29719Please respect copyright.PENANAGkBTjUKKbz
29719Please respect copyright.PENANApSUU3VjMH7
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.29719Please respect copyright.PENANAKXirmn4OMW
29719Please respect copyright.PENANAwwzYYgBYEJ
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.29719Please respect copyright.PENANA5xCpolC1lC
29719Please respect copyright.PENANAuSYYURGXrh
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.29719Please respect copyright.PENANAreBdRyjuuq
29719Please respect copyright.PENANA85UwVfbeuI
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.29719Please respect copyright.PENANAH21cKbMwhj
29719Please respect copyright.PENANAvd2n7zxIpE
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.29719Please respect copyright.PENANAoaOCLJ1ZPD
29719Please respect copyright.PENANACpPICmAdKf
Duaaaarrrr...29719Please respect copyright.PENANAl5oBpcn7mq
29719Please respect copyright.PENANA2VXaqmM288
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.29719Please respect copyright.PENANAZZJYXzaKBW
29719Please respect copyright.PENANAvt7mTbv9Uq
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.29719Please respect copyright.PENANAlnnpUufpxC
29719Please respect copyright.PENANAq7MvNA9lQx
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.29719Please respect copyright.PENANAZRPFkjoKoq
29719Please respect copyright.PENANAuqeSiQprHy
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.29719Please respect copyright.PENANAMomRc7Ro6I
29719Please respect copyright.PENANAoD53HTJNfg
"Mang Burhan!" Jerit mereka.29719Please respect copyright.PENANALbhae6VDPX
29719Please respect copyright.PENANAoiVBx9qQPy
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.29719Please respect copyright.PENANASJ8KXnQEtj
29719Please respect copyright.PENANABxBb6jylLO
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."29719Please respect copyright.PENANAnCmGg1kY5W
29719Please respect copyright.PENANAx13b9nwkP9
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.29719Please respect copyright.PENANALp9hgpum9H
29719Please respect copyright.PENANAeZB8TI54lO
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.29719Please respect copyright.PENANA84lfC7S5IE
29719Please respect copyright.PENANAd7Y1xUBLqM
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.29719Please respect copyright.PENANA66l91NLBhM
29719Please respect copyright.PENANANO9xWwTXrd
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.29719Please respect copyright.PENANAjINOP8Yink
29719Please respect copyright.PENANAZtCWRpoRpc
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.29719Please respect copyright.PENANAkwgElZHXRI
29719Please respect copyright.PENANAaRw9CtqYf1
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.29719Please respect copyright.PENANAOGhwZP1FSg
29719Please respect copyright.PENANAg6aO8ZgnPX
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.29719Please respect copyright.PENANA3ittydqZsz
29719Please respect copyright.PENANAH7dA8MrIJV
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.29719Please respect copyright.PENANAFwPbz5BmWA
29719Please respect copyright.PENANA5Qc4fewIEN
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.29719Please respect copyright.PENANAYKgR3BGXbo
29719Please respect copyright.PENANA7ijArSIVXM
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.29719Please respect copyright.PENANALCXrfGZDPa
29719Please respect copyright.PENANAeAyuCLago6
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.29719Please respect copyright.PENANAijpUVD8uqo
29719Please respect copyright.PENANAmHxrABRnCa
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.29719Please respect copyright.PENANA5zGaF2k4gX
29719Please respect copyright.PENANA3blSrOIimw
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.29719Please respect copyright.PENANACz5HKUKPb6
29719Please respect copyright.PENANATkqqVfQFEg
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.29719Please respect copyright.PENANA2rCbSjta7K
29719Please respect copyright.PENANAPhlMApz2DV
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.29719Please respect copyright.PENANASB9rKhU3w2
29719Please respect copyright.PENANA6g6DsdHgHv
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.29719Please respect copyright.PENANA5fa7KhLI34
29719Please respect copyright.PENANAhhJhZocOR7
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.29719Please respect copyright.PENANAy8kgIphyOR
29719Please respect copyright.PENANA3k4ixuEviw
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.29719Please respect copyright.PENANAuIdtvY2hXH
29719Please respect copyright.PENANAkYTVLqt6Gd
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.29719Please respect copyright.PENANA3wGlWHFjCB
29719Please respect copyright.PENANAU8CXzLJxIU
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"29719Please respect copyright.PENANA4FxGmdk6DP
29719Please respect copyright.PENANAvgSEGO8DO7
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"29719Please respect copyright.PENANAERHjVmBj8G
29719Please respect copyright.PENANALZ3uFh6HoL
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"29719Please respect copyright.PENANAtDf15teQJl
29719Please respect copyright.PENANAfHS2XY7ZMG
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.29719Please respect copyright.PENANACITjrxdCES
29719Please respect copyright.PENANAeLDu8wleVe
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.29719Please respect copyright.PENANA0l21QY1wSB
29719Please respect copyright.PENANA9jItyIQlof
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"29719Please respect copyright.PENANASI6NGVXLOK
29719Please respect copyright.PENANAZpoOWGg2MR
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.29719Please respect copyright.PENANAWOWa0Texnt
29719Please respect copyright.PENANAzragwlopW7
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."29719Please respect copyright.PENANAWvgY4UP5lH
29719Please respect copyright.PENANAR1BCjkNmHQ
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.29719Please respect copyright.PENANA3lbzRRhG5P
29719Please respect copyright.PENANARQoiGyhSeR
"Terimakasih Mbah!"29719Please respect copyright.PENANAllex9HMGKm
29719Please respect copyright.PENANA5RPReHV65n
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.29719Please respect copyright.PENANAzXgzEZtLVR
29719Please respect copyright.PENANAO50GxJ1hmk
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.29719Please respect copyright.PENANACtxC77PoGx
29719Please respect copyright.PENANAkXltXN5ipu
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.29719Please respect copyright.PENANAt9SzSHkatG
29719Please respect copyright.PENANADjKV4Ic0E9
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.29719Please respect copyright.PENANART7VKyd2Bp