82651Please respect copyright.PENANAuM0ADXr4G2
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.82651Please respect copyright.PENANAGVUgVhJg9o
82651Please respect copyright.PENANA3nr4CWkT2A
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.82651Please respect copyright.PENANAUOFJxq9ZuV
82651Please respect copyright.PENANAb2Mr2nw8ms
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.82651Please respect copyright.PENANADEKf3emMfC
82651Please respect copyright.PENANAFCjnCrCdxF
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.82651Please respect copyright.PENANAbx00WhRqvz
82651Please respect copyright.PENANAB2Qs8tm5qb
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.82651Please respect copyright.PENANAmz2Aj6Gnre
82651Please respect copyright.PENANA0i8TaNXu08
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.82651Please respect copyright.PENANA47Z5TLCI3q
82651Please respect copyright.PENANAUdPvYHoejI
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.82651Please respect copyright.PENANAyM4xOO9JaR
82651Please respect copyright.PENANA8Rmm73a0KB
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.82651Please respect copyright.PENANAq0K9PODkMJ
82651Please respect copyright.PENANA5YJ9AAepAs
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.82651Please respect copyright.PENANAgrGskiNMvH
82651Please respect copyright.PENANAGPeEbcKv8H
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.82651Please respect copyright.PENANABRjKrd7ZXd
82651Please respect copyright.PENANA16CkmOvubz
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.82651Please respect copyright.PENANA3UvbBroFJK
82651Please respect copyright.PENANAmrWy2Oc62S
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.82651Please respect copyright.PENANAvWF4ngFzDi
82651Please respect copyright.PENANACGdWENqvWj
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.82651Please respect copyright.PENANAnoIci4rUaH
82651Please respect copyright.PENANAdeNhhcVzUC
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.82651Please respect copyright.PENANAmEnUTcmZpK
82651Please respect copyright.PENANAZR1ghZpuqZ
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.82651Please respect copyright.PENANAFX5iwcmIcW
82651Please respect copyright.PENANAeaTJCQUENX
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.82651Please respect copyright.PENANAbBOb3x5gO1
82651Please respect copyright.PENANAO3clIPKMzE
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.82651Please respect copyright.PENANAoVIdKv7PBR
82651Please respect copyright.PENANA3zekYzfrnZ
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.82651Please respect copyright.PENANA6OFBbkKIO2
82651Please respect copyright.PENANAPXpP2ueG59
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.82651Please respect copyright.PENANApzUFVAOnmV
82651Please respect copyright.PENANAyWdcqZVXLK
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.82651Please respect copyright.PENANAWPLD2dwBXh
82651Please respect copyright.PENANAPz1Y8BvyBw
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.82651Please respect copyright.PENANAgPOKHlMdK1
82651Please respect copyright.PENANAR8NRGxW9IS
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.82651Please respect copyright.PENANATZuzyEPh0a
82651Please respect copyright.PENANA85roRZOFHL
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.82651Please respect copyright.PENANAWcQukDidO1
82651Please respect copyright.PENANAyI0AKlZTRI
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.82651Please respect copyright.PENANAXYYwQJ6l4a
82651Please respect copyright.PENANAr9fKEoZzvg
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.82651Please respect copyright.PENANAGOgzGUkSpO
82651Please respect copyright.PENANAY4BHXuwZ1p
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.82651Please respect copyright.PENANAAb99EmEwbq
82651Please respect copyright.PENANAldDE3YjuHs
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.82651Please respect copyright.PENANAijTJeSxqpv
82651Please respect copyright.PENANAKlpBXzu6Ao
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.82651Please respect copyright.PENANA5eZfQ0JjiN
82651Please respect copyright.PENANAcb7EyMSumb
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.82651Please respect copyright.PENANAphtcqDRzZX
82651Please respect copyright.PENANAQMtJUXJd09
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.82651Please respect copyright.PENANAIwCwAwjaYO
82651Please respect copyright.PENANARBo98bkVgq
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.82651Please respect copyright.PENANAGENpHnPPLA
82651Please respect copyright.PENANAqZUFTypkPU
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.82651Please respect copyright.PENANAQuzKXAOYcM
82651Please respect copyright.PENANA8xFGyrsTY2
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.82651Please respect copyright.PENANAqhPLK8j404
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.82651Please respect copyright.PENANA1ghz5pY7WL
82651Please respect copyright.PENANAFsZoHav2yv
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.82651Please respect copyright.PENANAqq1fawkHIy
82651Please respect copyright.PENANAnxBOUZUYiw
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.82651Please respect copyright.PENANAxwvuyGWkaD
82651Please respect copyright.PENANAOvMi8MCf4Z
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.82651Please respect copyright.PENANAvVchebAVd7
82651Please respect copyright.PENANAfNshAddbUa
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.82651Please respect copyright.PENANAygVjnEbMtg
82651Please respect copyright.PENANAQ49uJrHTBF
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.82651Please respect copyright.PENANAPlK9ustj1w
82651Please respect copyright.PENANA31OKEi9dlB
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.82651Please respect copyright.PENANA7rScM06ruz
82651Please respect copyright.PENANACgIKwYUc3D
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.82651Please respect copyright.PENANAZ6l46IRH6w
82651Please respect copyright.PENANAXV6ErJhCZD
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.82651Please respect copyright.PENANApY2dNPZOQo
82651Please respect copyright.PENANAz5R86ayKhn
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.82651Please respect copyright.PENANAXLUEkHzF3d
82651Please respect copyright.PENANAZFh8etnNbi
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.82651Please respect copyright.PENANAgI6OZZX7WU
82651Please respect copyright.PENANADJlTjRLOC5
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.82651Please respect copyright.PENANAG1tfF8dEhV
82651Please respect copyright.PENANAGDQHfHr1B6
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.82651Please respect copyright.PENANAM2l3MjDT0I
82651Please respect copyright.PENANA2UFH8SrHCU
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.82651Please respect copyright.PENANAFYf3r6H9Lz
82651Please respect copyright.PENANAYXlTClOokC
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.82651Please respect copyright.PENANABePPv113oW
82651Please respect copyright.PENANAnYXr0FTmDE
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.82651Please respect copyright.PENANAUJ4f49WO6Y
82651Please respect copyright.PENANAuusSlmlWh4
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.82651Please respect copyright.PENANAdIko0uUP3w
82651Please respect copyright.PENANAO47iWjeoi4
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.82651Please respect copyright.PENANA9337o24eVw
82651Please respect copyright.PENANAotZLfY07IV
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.82651Please respect copyright.PENANAYkdlXHSnFB
82651Please respect copyright.PENANANHCZcb0dCX
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.82651Please respect copyright.PENANAnSZFuvWpPJ
82651Please respect copyright.PENANA7B0QmnGI61
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.82651Please respect copyright.PENANAfrsYB1gLJf
82651Please respect copyright.PENANApkFr1hEWwY
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.82651Please respect copyright.PENANAFJaAItzjLk
82651Please respect copyright.PENANAamvYrjlHfY
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.82651Please respect copyright.PENANA124TcEKKq8
82651Please respect copyright.PENANAYvInOob6Hr
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.82651Please respect copyright.PENANAdtrZjwbFAr
82651Please respect copyright.PENANAz8UhjiZJFC
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.82651Please respect copyright.PENANAJHnI5sia0C
82651Please respect copyright.PENANAXrU1oqhOFi
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.82651Please respect copyright.PENANADBHUaS8ykM
82651Please respect copyright.PENANAH2M7XeU0dD
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.82651Please respect copyright.PENANAqehSZlCDNx
82651Please respect copyright.PENANAP1aXxt2MN2
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.82651Please respect copyright.PENANAbmiEPECdmU
82651Please respect copyright.PENANAFxEi82UkMm
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.82651Please respect copyright.PENANAV6Xs8wTglb
82651Please respect copyright.PENANAgNvOnuBOsN
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.82651Please respect copyright.PENANA7UewQwSLAy
82651Please respect copyright.PENANAahWZR6Crjt
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.82651Please respect copyright.PENANAKfaT1PY3F9
82651Please respect copyright.PENANAKXnFuV2ZuU
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.82651Please respect copyright.PENANA6pr4rT39hB
82651Please respect copyright.PENANAAxmILKmhf1
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.82651Please respect copyright.PENANALAlqm30m6c
82651Please respect copyright.PENANAxQm3XqTGBK
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.82651Please respect copyright.PENANA4NfUPgJ7xs
82651Please respect copyright.PENANAQm06x89KZU
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.82651Please respect copyright.PENANAJqkVyJgOpi
82651Please respect copyright.PENANAERVuDfLNY1
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.82651Please respect copyright.PENANA11D5JO4xpw
82651Please respect copyright.PENANAJnRw47czx7
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.82651Please respect copyright.PENANAH3dORKwyYc
82651Please respect copyright.PENANAVVFrFuF7n6
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.82651Please respect copyright.PENANARyg4R8G0zh
82651Please respect copyright.PENANA1FeLm63EeQ
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.82651Please respect copyright.PENANAsgiWs9OXDX
82651Please respect copyright.PENANAdkOMqjN3Tr
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.82651Please respect copyright.PENANAsNInKjIyiN
82651Please respect copyright.PENANA7NKeOzcCey
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.82651Please respect copyright.PENANA3IyjVbWiBD
82651Please respect copyright.PENANAbwO1BITlDu
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."82651Please respect copyright.PENANAiOCd0yyfhC
82651Please respect copyright.PENANAGbCIp8DwYJ
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.82651Please respect copyright.PENANA5mrONFUXpE
82651Please respect copyright.PENANA9DiFSxjKKP
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.82651Please respect copyright.PENANAoyhML0RGtC
82651Please respect copyright.PENANADVfptaJXoo
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.82651Please respect copyright.PENANAYb8bhxxtmW
82651Please respect copyright.PENANAwQ9zdotlqR
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.82651Please respect copyright.PENANAFXcNsKlmAK
82651Please respect copyright.PENANARiFXkaKoBJ
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.82651Please respect copyright.PENANAJBvzAlDspf
82651Please respect copyright.PENANA1PFkh1ldGw
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.82651Please respect copyright.PENANA6zDo207i0m
82651Please respect copyright.PENANAyhepUr8VK6
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.82651Please respect copyright.PENANArN9EK35M3V
82651Please respect copyright.PENANABV7mfhB23A
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.82651Please respect copyright.PENANAerFrdmX2wh
82651Please respect copyright.PENANA9ZCcrDAKWR
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.82651Please respect copyright.PENANAnVUgfugduo
82651Please respect copyright.PENANAnWIX5eR29c
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.82651Please respect copyright.PENANATKK8mT17Xd
82651Please respect copyright.PENANATp4XjonvlJ
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.82651Please respect copyright.PENANAnTORyFhHlE
82651Please respect copyright.PENANAFbr5vMG5Mj
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.82651Please respect copyright.PENANAwfjdunfUOx
82651Please respect copyright.PENANAQX3j1woBKD
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.82651Please respect copyright.PENANAqETkGUjDE4
82651Please respect copyright.PENANAxbIvM1Zks5
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.82651Please respect copyright.PENANAVYVFT3ynJY
82651Please respect copyright.PENANAx0n5673Hwk
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.82651Please respect copyright.PENANAbf2jCui1Xn
82651Please respect copyright.PENANAiKnhPq9pJW
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.82651Please respect copyright.PENANAdpOgMimPXA
82651Please respect copyright.PENANAIHX2Yfq2yg
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.82651Please respect copyright.PENANAM2NfN3Wbyy
82651Please respect copyright.PENANAi1fcZwefgz
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.82651Please respect copyright.PENANAEVziC6k1kH
82651Please respect copyright.PENANAoUHpXgjPsE
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.82651Please respect copyright.PENANAwslvAVYrzU
82651Please respect copyright.PENANA5efyuFfhlu
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.82651Please respect copyright.PENANAXQW8SxwTCa
82651Please respect copyright.PENANApFlsa9EFtm
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.82651Please respect copyright.PENANAlVQJaZjJUx
82651Please respect copyright.PENANAYuTRYrSQXd
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.82651Please respect copyright.PENANAcZ18hgkd4O
82651Please respect copyright.PENANA51mooQYKyK
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.82651Please respect copyright.PENANAhLPdTTGGPf
82651Please respect copyright.PENANA8BGRbhY6DY
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.82651Please respect copyright.PENANAEtK5EJy3vg
82651Please respect copyright.PENANAru0L9Ys5uc
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.82651Please respect copyright.PENANA8qZwvzmyju
82651Please respect copyright.PENANAXGtNSx18xO
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.82651Please respect copyright.PENANAvrWo6fErik
82651Please respect copyright.PENANA71rK3ElYwC
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.82651Please respect copyright.PENANAFJ2WlnixrX
82651Please respect copyright.PENANAlr6E52P0fu
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.82651Please respect copyright.PENANAZwthz78DQz
82651Please respect copyright.PENANAeHjDkYRYQz
"Diemut..." bisiknya.82651Please respect copyright.PENANAdOWPf8D8No
82651Please respect copyright.PENANAyqnD29VFZh
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.82651Please respect copyright.PENANA5uNtyLleQs
82651Please respect copyright.PENANANH9n8V77kp
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.82651Please respect copyright.PENANAMEFnyubMKz
82651Please respect copyright.PENANAyg1QfjOa0I
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.82651Please respect copyright.PENANAT8uEUOYnoL
82651Please respect copyright.PENANAItR3XPsB1B
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.82651Please respect copyright.PENANA7z2tsiCKWI
82651Please respect copyright.PENANACNKuYecKrQ
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.82651Please respect copyright.PENANAKpbNGnvJlh
82651Please respect copyright.PENANAsKOpehnJzh
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.82651Please respect copyright.PENANAP60TSLRp06
82651Please respect copyright.PENANAAgXlGf1YvK
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.82651Please respect copyright.PENANAWCYZY9xzpf
82651Please respect copyright.PENANAs1Y60nvNhj
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.82651Please respect copyright.PENANAw8ndYDKrpe
82651Please respect copyright.PENANAovPXzdqYYt
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.82651Please respect copyright.PENANAw5qVokoXme
82651Please respect copyright.PENANAV1zvUaYfho
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.82651Please respect copyright.PENANAfPFRGytv8g
82651Please respect copyright.PENANA3SaHvkeR5Y
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.82651Please respect copyright.PENANAKlOMfYCtdn
82651Please respect copyright.PENANAD131jFpI4n
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.82651Please respect copyright.PENANAKileWjjDWL
82651Please respect copyright.PENANAFm1Ye9KH2A
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.82651Please respect copyright.PENANA8GVwIbFwij
82651Please respect copyright.PENANAi5dgcDucTd
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.82651Please respect copyright.PENANAW0XVFo8oQS
82651Please respect copyright.PENANAc0tCWA7eSH
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.82651Please respect copyright.PENANAEKeufEO7ZS
82651Please respect copyright.PENANAUxSh8Fyr79
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.82651Please respect copyright.PENANA1xHm5mBho6
82651Please respect copyright.PENANAZaCnGVHxlY
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.82651Please respect copyright.PENANARwN1fyRH8g
82651Please respect copyright.PENANAdVscBhEigC
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.82651Please respect copyright.PENANASqydJ8Arn3
82651Please respect copyright.PENANA7MnDyunjjW
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.82651Please respect copyright.PENANA5Ttxgv0RL5
82651Please respect copyright.PENANAFeXUliHJjV
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.82651Please respect copyright.PENANAu1JcbomWdk
82651Please respect copyright.PENANAdGphRAyWM4
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.82651Please respect copyright.PENANA74nhCwKAnH
82651Please respect copyright.PENANAHLjaHYZGbF
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.82651Please respect copyright.PENANAtGtvm10dBA
82651Please respect copyright.PENANA17wesazAde
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.82651Please respect copyright.PENANAXB4R2zoFp3
82651Please respect copyright.PENANAmfEVhC2CHH
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.82651Please respect copyright.PENANARcx0mVGO2B
82651Please respect copyright.PENANA2pz0QVhFZ7
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.82651Please respect copyright.PENANA5ROwdMObRV
82651Please respect copyright.PENANAtl5zA4gras
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.82651Please respect copyright.PENANAznQBYdbdQj
82651Please respect copyright.PENANAEx4Ri2hBZ7
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.82651Please respect copyright.PENANA7wjEfTshB6
82651Please respect copyright.PENANAsvk8Rikc6j
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.82651Please respect copyright.PENANA9NEMvq2wui
82651Please respect copyright.PENANAlC6qCUsnnD
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.82651Please respect copyright.PENANAwvTOmybWD2
82651Please respect copyright.PENANAmFI2tMmyAy
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.82651Please respect copyright.PENANA5wm84SIWPD
82651Please respect copyright.PENANAxhj29kTQpn
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.82651Please respect copyright.PENANApD1tUCImmO
82651Please respect copyright.PENANAgnO228lqYK
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.82651Please respect copyright.PENANAoHSbTUOhzH
82651Please respect copyright.PENANAtFV8dFLvEc
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.82651Please respect copyright.PENANAI5bZ3rxCDk
82651Please respect copyright.PENANAyC7R6RXgwY
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 82651Please respect copyright.PENANAVyAWYs7ExY