77854Please respect copyright.PENANAQqyMOBTwm4
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.77854Please respect copyright.PENANAI6ohNJFwpY
77854Please respect copyright.PENANAgKlyOfaYbt
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.77854Please respect copyright.PENANA6PpX1xbPy6
77854Please respect copyright.PENANADi3EqeFJrh
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.77854Please respect copyright.PENANAxGk0PYA7oR
77854Please respect copyright.PENANAsAmqWgdzbb
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.77854Please respect copyright.PENANAoGVkxdGRGq
77854Please respect copyright.PENANACKNQSqrjsi
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.77854Please respect copyright.PENANAa4jWQPnRRE
77854Please respect copyright.PENANAKewUkcyivH
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.77854Please respect copyright.PENANA6887bxuFRc
77854Please respect copyright.PENANAYu9CVAaA3Y
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.77854Please respect copyright.PENANAb9MFYMD9f5
77854Please respect copyright.PENANAycNvslauzm
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.77854Please respect copyright.PENANApSXsBG51hT
77854Please respect copyright.PENANAYUKEf8AH3B
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.77854Please respect copyright.PENANA5JW8rEyQFj
77854Please respect copyright.PENANAZ82h9PlwMb
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.77854Please respect copyright.PENANA32QmVUrtkE
77854Please respect copyright.PENANAeoc5A4lc5U
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.77854Please respect copyright.PENANAEKWpkDhJ8d
77854Please respect copyright.PENANADW1Us5nGyT
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.77854Please respect copyright.PENANAfa2Y1SqvqO
77854Please respect copyright.PENANAg8BC6nKufa
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.77854Please respect copyright.PENANAIuiRl24K4l
77854Please respect copyright.PENANArNw41fXUX0
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.77854Please respect copyright.PENANA0yhSXFDwrN
77854Please respect copyright.PENANAyCE86eTKMq
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.77854Please respect copyright.PENANAqBLmeB7VOJ
77854Please respect copyright.PENANADW3meGZVtH
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.77854Please respect copyright.PENANAlXzYxYiRiU
77854Please respect copyright.PENANAuM1Ss5ON3c
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.77854Please respect copyright.PENANAlgxIepAH2a
77854Please respect copyright.PENANA0FToJSEFXC
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.77854Please respect copyright.PENANAlykFrCP56M
77854Please respect copyright.PENANAlbUR3ERb6G
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.77854Please respect copyright.PENANApnVXU8w4Mg
77854Please respect copyright.PENANA7ThZXHbMP7
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.77854Please respect copyright.PENANA2MuS3DCcMn
77854Please respect copyright.PENANAXPTL9DkTcL
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.77854Please respect copyright.PENANANwNt8BW5mj
77854Please respect copyright.PENANAJAkFxfcqni
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.77854Please respect copyright.PENANAPJSGeabtrD
77854Please respect copyright.PENANAtessDhGFaE
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.77854Please respect copyright.PENANA9I5Rg0CrO2
77854Please respect copyright.PENANAgK5yMW55Xp
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.77854Please respect copyright.PENANAkAHUjjv0Zj
77854Please respect copyright.PENANAGYp1CD1l1w
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.77854Please respect copyright.PENANApctl4CQ1ak
77854Please respect copyright.PENANAR6tZ4kOPRe
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.77854Please respect copyright.PENANAmIykXcvDhI
77854Please respect copyright.PENANADOqcwFaPJw
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.77854Please respect copyright.PENANAeWjDAaNXim
77854Please respect copyright.PENANA1ustqlhRlF
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.77854Please respect copyright.PENANAaEHmTkqgiz
77854Please respect copyright.PENANAC7UkRMab0k
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.77854Please respect copyright.PENANAi9RZMHzlSX
77854Please respect copyright.PENANA5QsDVY6lKF
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.77854Please respect copyright.PENANAX3LEx7ba0i
77854Please respect copyright.PENANAW9qGbyUWhh
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.77854Please respect copyright.PENANAiv7d6U9CEz
77854Please respect copyright.PENANAovBmp7oDpv
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.77854Please respect copyright.PENANA7mgpH0vWcu
77854Please respect copyright.PENANAXsGM1aNsAi
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.77854Please respect copyright.PENANAkABhuxZMv5
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.77854Please respect copyright.PENANAAaeBDejNMw
77854Please respect copyright.PENANAXOC7ECF7wv
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.77854Please respect copyright.PENANAycDkwLGovp
77854Please respect copyright.PENANAH9VeKFAXug
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.77854Please respect copyright.PENANAENg0TuywL1
77854Please respect copyright.PENANAR7zzHMOnbA
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.77854Please respect copyright.PENANAdy7eWDVPxg
77854Please respect copyright.PENANA60GsCUHcq6
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.77854Please respect copyright.PENANAppuLDWCUo3
77854Please respect copyright.PENANAqwdqti0785
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.77854Please respect copyright.PENANAHqGjtE2EvA
77854Please respect copyright.PENANA7F74M3m2UV
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.77854Please respect copyright.PENANAS92zWeAnbV
77854Please respect copyright.PENANAy36Al4czE6
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.77854Please respect copyright.PENANAY6YgEcH5JH
77854Please respect copyright.PENANArFXY6saWlb
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.77854Please respect copyright.PENANALEzsv68EwN
77854Please respect copyright.PENANANI33lr4vGT
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.77854Please respect copyright.PENANAzpwpNU2kHH
77854Please respect copyright.PENANAl1mb2ZGsUi
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.77854Please respect copyright.PENANADs1YiIFIkD
77854Please respect copyright.PENANAoJIkZof4nm
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.77854Please respect copyright.PENANAx7rgRWsgss
77854Please respect copyright.PENANAU1bV2ERt11
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.77854Please respect copyright.PENANAZoMpPxZnr3
77854Please respect copyright.PENANA06Bh36bzDX
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.77854Please respect copyright.PENANACQltYZFT9K
77854Please respect copyright.PENANAdwphKL8BIZ
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.77854Please respect copyright.PENANA2ZC2BFEEby
77854Please respect copyright.PENANAWHYJSbIcte
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.77854Please respect copyright.PENANAlteXYZZht6
77854Please respect copyright.PENANAJK2Vk0ZZx8
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.77854Please respect copyright.PENANABXHJaqNskS
77854Please respect copyright.PENANA7dNsH4ekKj
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.77854Please respect copyright.PENANAwftLKdA0F4
77854Please respect copyright.PENANAKzORP309HY
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.77854Please respect copyright.PENANAkotG8mGaJg
77854Please respect copyright.PENANAOr8SNFHjEl
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.77854Please respect copyright.PENANAlysqInSAXc
77854Please respect copyright.PENANAEaGgkT5G45
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.77854Please respect copyright.PENANA5IvcORelFV
77854Please respect copyright.PENANAqs7CvtXXmu
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.77854Please respect copyright.PENANAMa0Fh0nGQq
77854Please respect copyright.PENANA7q16kWXOFp
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.77854Please respect copyright.PENANAClwc6F61y8
77854Please respect copyright.PENANABCSJTFjQMy
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.77854Please respect copyright.PENANAS2YgdGsGQd
77854Please respect copyright.PENANAq3ay8EaBjv
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.77854Please respect copyright.PENANAyjHjeyK3t2
77854Please respect copyright.PENANACjX6xPX0YG
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.77854Please respect copyright.PENANAb80Rj5XBkY
77854Please respect copyright.PENANADFE0ZLxRve
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.77854Please respect copyright.PENANAAANz7s9xUM
77854Please respect copyright.PENANATLrfwWfgOO
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.77854Please respect copyright.PENANA8IuPD8DEaX
77854Please respect copyright.PENANACf777NlB0Z
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.77854Please respect copyright.PENANAFVFcNIiYBL
77854Please respect copyright.PENANACtOvnFheCC
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.77854Please respect copyright.PENANAbvEb1Vkgau
77854Please respect copyright.PENANAdFxfLHjSFZ
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.77854Please respect copyright.PENANAPEikB77acM
77854Please respect copyright.PENANAMj2MvtVNp3
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.77854Please respect copyright.PENANABPyIJpnXRv
77854Please respect copyright.PENANAvwYQHmG7q9
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.77854Please respect copyright.PENANAKFrdtvMhMv
77854Please respect copyright.PENANApx22booXuO
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.77854Please respect copyright.PENANAH3NPL1JeeU
77854Please respect copyright.PENANAIntybcQKpH
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.77854Please respect copyright.PENANAOUDEdOeXg5
77854Please respect copyright.PENANAC6IedAGI7h
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.77854Please respect copyright.PENANAir1LUuMfuO
77854Please respect copyright.PENANA0HdLTw1Omq
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.77854Please respect copyright.PENANAmWCSTzA8gZ
77854Please respect copyright.PENANADkiu1iR6M5
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.77854Please respect copyright.PENANASH74e2DzyU
77854Please respect copyright.PENANARE9X179IGI
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.77854Please respect copyright.PENANATOtquwnweT
77854Please respect copyright.PENANAzHtl4kTuxe
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.77854Please respect copyright.PENANAVXmjfZh9el
77854Please respect copyright.PENANArFTPlq0uPH
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.77854Please respect copyright.PENANAX4nFig00Lf
77854Please respect copyright.PENANAUgC40AQ3PG
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."77854Please respect copyright.PENANAls0Rp3pWs8
77854Please respect copyright.PENANAgK5lpkDxEz
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.77854Please respect copyright.PENANAh3hecT7OKO
77854Please respect copyright.PENANA1gHBaJXRUB
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.77854Please respect copyright.PENANAM8ugxUDRk6
77854Please respect copyright.PENANANVQUKQCDXk
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.77854Please respect copyright.PENANAwt4F14GI1N
77854Please respect copyright.PENANAiWaCtYrEj7
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.77854Please respect copyright.PENANABmqg9Mc8kf
77854Please respect copyright.PENANAMyyD9Ae9Q3
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.77854Please respect copyright.PENANAQS7Mbd3Tmz
77854Please respect copyright.PENANAnoA8ybg04E
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.77854Please respect copyright.PENANAF7MFldgjV9
77854Please respect copyright.PENANA0yA0enoGyz
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.77854Please respect copyright.PENANAGALJuhyWWG
77854Please respect copyright.PENANAflSlXPRM0q
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.77854Please respect copyright.PENANAf1dLHJK3yk
77854Please respect copyright.PENANARZB0GlkFhQ
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.77854Please respect copyright.PENANAKcTMj13rrS
77854Please respect copyright.PENANAFX6EZGoyrV
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.77854Please respect copyright.PENANAm63upBAkLW
77854Please respect copyright.PENANA90TzVYmZ1T
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.77854Please respect copyright.PENANAE9medLyTod
77854Please respect copyright.PENANANxbuWMx1mN
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.77854Please respect copyright.PENANA8fehtipXVD
77854Please respect copyright.PENANA4ujsVqNgxq
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.77854Please respect copyright.PENANAKhsDqezg4q
77854Please respect copyright.PENANAXYvJKo1Wcy
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.77854Please respect copyright.PENANAbnR4IYvVBj
77854Please respect copyright.PENANA0IibtmMiEb
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.77854Please respect copyright.PENANAz6oO7FCdmf
77854Please respect copyright.PENANAV9M04w33VS
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.77854Please respect copyright.PENANAKGuahd2Nek
77854Please respect copyright.PENANALvmY7sEP6D
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.77854Please respect copyright.PENANA1tf7ULDWXn
77854Please respect copyright.PENANAGoBlMwo8Np
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.77854Please respect copyright.PENANANbrfH9u5B2
77854Please respect copyright.PENANAGB7sjDtFRY
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.77854Please respect copyright.PENANA72mfMbGAUI
77854Please respect copyright.PENANAtW2tkdYjR7
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.77854Please respect copyright.PENANAba40V2UN0M
77854Please respect copyright.PENANA07COicgPYK
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.77854Please respect copyright.PENANAgUyr2pn9i7
77854Please respect copyright.PENANAzbUdLOp3VX
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.77854Please respect copyright.PENANAEVQFz1g6IF
77854Please respect copyright.PENANAkbjfuQoTqN
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.77854Please respect copyright.PENANAeKiTk43Ht6
77854Please respect copyright.PENANAdVCt3Vx8qO
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.77854Please respect copyright.PENANAGcy504ICcv
77854Please respect copyright.PENANAggqx96pjPP
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.77854Please respect copyright.PENANAjGv02Y86p8
77854Please respect copyright.PENANAkcfvS1TuP3
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.77854Please respect copyright.PENANAqvZaqmFTwI
77854Please respect copyright.PENANAolH6i1Ybf4
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.77854Please respect copyright.PENANAJlBXr58G4N
77854Please respect copyright.PENANA0DztWFmxTO
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.77854Please respect copyright.PENANAgsrwYrOalQ
77854Please respect copyright.PENANAWSW8L98Yyy
"Diemut..." bisiknya.77854Please respect copyright.PENANAMYJlRnzsZ7
77854Please respect copyright.PENANAFjr6FkVa1O
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.77854Please respect copyright.PENANA3mhQhQTmq4
77854Please respect copyright.PENANA03I4j8IP32
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.77854Please respect copyright.PENANAOMOpkRSdUl
77854Please respect copyright.PENANAZ2myzLcN74
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.77854Please respect copyright.PENANAnmxAHUmn10
77854Please respect copyright.PENANAaAgwRXvpCX
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.77854Please respect copyright.PENANAjYIBWWTJFz
77854Please respect copyright.PENANAjbLA3A5q9f
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.77854Please respect copyright.PENANANPXJAqkPKh
77854Please respect copyright.PENANANphc2YBtbo
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.77854Please respect copyright.PENANAWzGekGVzGA
77854Please respect copyright.PENANA3qvBIc0mSI
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.77854Please respect copyright.PENANAMGLZcVrdAK
77854Please respect copyright.PENANA34XdLxjTa4
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.77854Please respect copyright.PENANA6jFHqz84ip
77854Please respect copyright.PENANAC63PC4zwTB
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.77854Please respect copyright.PENANAD9woeiaGNg
77854Please respect copyright.PENANAr41wQcKw4u
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.77854Please respect copyright.PENANAkPdpBDFp1H
77854Please respect copyright.PENANAGUMtZkxLu6
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.77854Please respect copyright.PENANAvChT3kabVG
77854Please respect copyright.PENANAg42z0TtDTw
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.77854Please respect copyright.PENANAqA28WfEkuf
77854Please respect copyright.PENANATENqlVpwjd
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.77854Please respect copyright.PENANAkOXknLIKU2
77854Please respect copyright.PENANABYp1tY1foJ
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.77854Please respect copyright.PENANAFnxw5TyZzj
77854Please respect copyright.PENANAdfxBThwRDg
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.77854Please respect copyright.PENANA6fwdLOtM5K
77854Please respect copyright.PENANATHYdWOweiG
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.77854Please respect copyright.PENANAfS8Pk4yKz5
77854Please respect copyright.PENANAX29ZUvH3KD
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.77854Please respect copyright.PENANAwT2AMlVm7l
77854Please respect copyright.PENANA5sWwfTSbRB
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.77854Please respect copyright.PENANAyJ5Koc1o1r
77854Please respect copyright.PENANAEA0acn4IuU
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.77854Please respect copyright.PENANAcswOg24PND
77854Please respect copyright.PENANAu800QW8uUR
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.77854Please respect copyright.PENANA6rpyrfuJDn
77854Please respect copyright.PENANAIg2f0gZKeE
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.77854Please respect copyright.PENANAVDPuAouZZd
77854Please respect copyright.PENANAiitPWq8DYn
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.77854Please respect copyright.PENANAjGaouQVFVc
77854Please respect copyright.PENANArwfvbxQtVI
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.77854Please respect copyright.PENANA835XetPp6R
77854Please respect copyright.PENANACCSZ7Ium9l
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.77854Please respect copyright.PENANAonegkZOmW3
77854Please respect copyright.PENANAKQICh5887Q
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.77854Please respect copyright.PENANALt89DqkU5G
77854Please respect copyright.PENANAFl1SrSRLXC
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.77854Please respect copyright.PENANAySInlf71wS
77854Please respect copyright.PENANAjdB98V7LrW
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.77854Please respect copyright.PENANA12FrpgkA8k
77854Please respect copyright.PENANAVUfSbnpJpP
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.77854Please respect copyright.PENANAbKxzFRLsRk
77854Please respect copyright.PENANAVUYCaTKQiC
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.77854Please respect copyright.PENANAFRn6OijshF
77854Please respect copyright.PENANAjZaJmJnhWx
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.77854Please respect copyright.PENANAQdjTzLrndc
77854Please respect copyright.PENANAK4SaTLCEnP
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.77854Please respect copyright.PENANA6PuxVNgQX1
77854Please respect copyright.PENANAP5PzXxhdIr
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.77854Please respect copyright.PENANAEcwbrOSkRp
77854Please respect copyright.PENANAdNpcYY47jn
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.77854Please respect copyright.PENANAZAkJWxIjhS
77854Please respect copyright.PENANAkwRxTHzVCH
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 77854Please respect copyright.PENANADIEhAfS8tr