60394Please respect copyright.PENANAcP1PVVpaQe
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.60394Please respect copyright.PENANAvjsrwzlpHL
60394Please respect copyright.PENANAT6gNZCkSoP
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.60394Please respect copyright.PENANACNroHyK74L
60394Please respect copyright.PENANASIL2mGDL6m
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.60394Please respect copyright.PENANAZ4FL3zul2R
60394Please respect copyright.PENANAiBbO1NuxZn
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAdCgNTT3wHU
60394Please respect copyright.PENANAcV5ZuMeKsA
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.60394Please respect copyright.PENANArtrUJZE70B
60394Please respect copyright.PENANABLbaR4CC96
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.60394Please respect copyright.PENANAVJKUzGrRn4
60394Please respect copyright.PENANALb0XAlxRZI
“TING!!!”60394Please respect copyright.PENANAfN7jgsKzR2
60394Please respect copyright.PENANA8HFqnglo5q
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.60394Please respect copyright.PENANAuYRi79SeMk
60394Please respect copyright.PENANANC35gEiEPv
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.60394Please respect copyright.PENANAaKdbP4C5Wr
60394Please respect copyright.PENANA7MDR8A9UnA
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.60394Please respect copyright.PENANAj1yccjpLq5
60394Please respect copyright.PENANAGTIZ5nqXVr
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.60394Please respect copyright.PENANAUOgMTEyps3
60394Please respect copyright.PENANAS2GrsOvePH
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.60394Please respect copyright.PENANAvjXVFpxuho
60394Please respect copyright.PENANArHew3jNKmI
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.60394Please respect copyright.PENANAL2mAHIyfpa
60394Please respect copyright.PENANAsGS3VAyw6W
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.60394Please respect copyright.PENANAkymoom1Bk0
60394Please respect copyright.PENANAzpDhMs8tv1
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.60394Please respect copyright.PENANASFdIuXS5LW
60394Please respect copyright.PENANAIIvLh8DPys
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.60394Please respect copyright.PENANAJoE9dUuScV
60394Please respect copyright.PENANAJUjHEja9Jn
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.60394Please respect copyright.PENANAptC7VRUtP3
60394Please respect copyright.PENANAQpNlqib0po
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.60394Please respect copyright.PENANAWiWa2OVK2G
60394Please respect copyright.PENANAY3eSM4s7Vt
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.60394Please respect copyright.PENANAWOYkF4brXV
60394Please respect copyright.PENANAaZtmhpKLAM
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.60394Please respect copyright.PENANAXPejL4gBBP
60394Please respect copyright.PENANAzKXjLM6ekG
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.60394Please respect copyright.PENANA3S5PYEx2y6
60394Please respect copyright.PENANA9rqMHMxRda
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.60394Please respect copyright.PENANA6JmJe4YT7r
60394Please respect copyright.PENANAaJaKs4KN7D
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.60394Please respect copyright.PENANAymXQm2mtHd
60394Please respect copyright.PENANAWi9dvvjJjY
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.60394Please respect copyright.PENANAdzio0ugDcq
60394Please respect copyright.PENANAi7sKL7EQcf
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.60394Please respect copyright.PENANAYzSZLqobrs
60394Please respect copyright.PENANAd0vOcvZITE
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.60394Please respect copyright.PENANAeGXM4KS4Rc
60394Please respect copyright.PENANAq1nS2Zi2Yz
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.60394Please respect copyright.PENANALL26w3Beal
60394Please respect copyright.PENANA4mFxiQJuJb
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.60394Please respect copyright.PENANAU9LMSMp0SZ
60394Please respect copyright.PENANA1bxr0WY4XK
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAGwZNslTcRQ
60394Please respect copyright.PENANARzKTrw5UeT
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.60394Please respect copyright.PENANAKWhrbv3I3g
60394Please respect copyright.PENANAvaLuGIVpZ5
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.60394Please respect copyright.PENANAHE9l2p0Dar
60394Please respect copyright.PENANAv3KCDRb3sk
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.60394Please respect copyright.PENANAHz6U8GiydZ
60394Please respect copyright.PENANAg6vVozyfSc
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.60394Please respect copyright.PENANAba613rtJEe
60394Please respect copyright.PENANAsMdZLCIVrO
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.60394Please respect copyright.PENANAjIIIdmj7sf
60394Please respect copyright.PENANAYsTfrcX6SC
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.60394Please respect copyright.PENANADYGTgjDC3f
60394Please respect copyright.PENANAZ3eKdb0eHn
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.60394Please respect copyright.PENANA2eUhGzUzSv
60394Please respect copyright.PENANAixLClxn0Pd
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.60394Please respect copyright.PENANAE4jsBQ2ipl
60394Please respect copyright.PENANAdG2kDz2iPT
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.60394Please respect copyright.PENANAWpirzLggsY
60394Please respect copyright.PENANAuQNf58170A
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.60394Please respect copyright.PENANAJ2Hq7Ga1do
60394Please respect copyright.PENANA9SSumN858j
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.60394Please respect copyright.PENANAcXaSXKQKXS
60394Please respect copyright.PENANA2IWnzG1vKU
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.60394Please respect copyright.PENANAiKrU015pK9
60394Please respect copyright.PENANAS9gkC48xYi
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.60394Please respect copyright.PENANA9e9FhjWg3w
60394Please respect copyright.PENANAAnhxvjBkZR
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.60394Please respect copyright.PENANAClnvdC2rSL
60394Please respect copyright.PENANAsUY9kVIbHg
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.60394Please respect copyright.PENANA1qF1fj9lTT
60394Please respect copyright.PENANAapmyInqFXt
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.60394Please respect copyright.PENANAW04mS0Y8UN
60394Please respect copyright.PENANADffTxCdAiS
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.60394Please respect copyright.PENANAdK6pbFqt8M
60394Please respect copyright.PENANAhOwxZLF4J4
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.60394Please respect copyright.PENANAsljaRR4FUu
60394Please respect copyright.PENANAnIZwwet2Dm
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.60394Please respect copyright.PENANAAUUbhD9ZCJ
60394Please respect copyright.PENANAj8pARp9CTX
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.60394Please respect copyright.PENANAQBvH1N5n61
60394Please respect copyright.PENANAQV8Fswe57X
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.60394Please respect copyright.PENANAd7fcoRszm3
60394Please respect copyright.PENANAnvtQSP2W8g
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.60394Please respect copyright.PENANAhwr5J2FJnN
60394Please respect copyright.PENANAREbKv207SB
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.60394Please respect copyright.PENANAzTlps6XU2O
60394Please respect copyright.PENANAWR9l6leXPx
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.60394Please respect copyright.PENANAyxLtHXwKep
60394Please respect copyright.PENANAGVNm10aoSU
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.60394Please respect copyright.PENANAWkrCcw5kTi
60394Please respect copyright.PENANAo7FPslZz0j
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.60394Please respect copyright.PENANA2IJF9Jp3Hz
60394Please respect copyright.PENANAYnhUfSM7oz
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.60394Please respect copyright.PENANA4ut7pshwLQ
60394Please respect copyright.PENANAOLpQBy082t
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.60394Please respect copyright.PENANA2zEW0POGDV
60394Please respect copyright.PENANA6GvzRkhkjf
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.60394Please respect copyright.PENANAzQM8gCgaH6
60394Please respect copyright.PENANA5W7XOd5pZn
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.60394Please respect copyright.PENANA7o9M1B4UbZ
60394Please respect copyright.PENANA8q0Sr3ibbM
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.60394Please respect copyright.PENANAEVlnqk9WMP
60394Please respect copyright.PENANAt1tMxaJ0oz
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.60394Please respect copyright.PENANAGy5eZ30Oab
60394Please respect copyright.PENANAQxa2cKUnoa
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.60394Please respect copyright.PENANAHdf4DRQqg4
60394Please respect copyright.PENANAxCidSNggiS
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.60394Please respect copyright.PENANA8g3Jb371z4
60394Please respect copyright.PENANANY77aBIB0K
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.60394Please respect copyright.PENANAg280uQAzag
60394Please respect copyright.PENANAGtLXHagTKv
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.60394Please respect copyright.PENANAMGjZz3Lhtt
60394Please respect copyright.PENANA6I6nqVfkKX
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.60394Please respect copyright.PENANAkyvNItaahv
60394Please respect copyright.PENANArdHwQHxnU2
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.60394Please respect copyright.PENANA22LouI0s7v
60394Please respect copyright.PENANAuBTSRXYrOc
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.60394Please respect copyright.PENANA9aaV3jKhDi
60394Please respect copyright.PENANAD7TtT1dszJ
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.60394Please respect copyright.PENANA7WIWHNsWTl
60394Please respect copyright.PENANAhO6W0vH85T
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.60394Please respect copyright.PENANAJ07L5PPZgJ
60394Please respect copyright.PENANAHOmIRuLZll
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.60394Please respect copyright.PENANANBPyjUHvTC
60394Please respect copyright.PENANACbhuuq6EWc
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.60394Please respect copyright.PENANApLki8179ZK
60394Please respect copyright.PENANAsMGapygpru
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.60394Please respect copyright.PENANA8eKYSy1uX6
60394Please respect copyright.PENANAkHVtZvNyHk
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.60394Please respect copyright.PENANAFlgSLnKJe1
60394Please respect copyright.PENANA96XPtevavS
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.60394Please respect copyright.PENANAfpAHtQQIA2
60394Please respect copyright.PENANARBjw9pVzlz
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.60394Please respect copyright.PENANABM8MwRm5lk
60394Please respect copyright.PENANAV9nCLySWdP
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.60394Please respect copyright.PENANAvlhW5eW6KB
60394Please respect copyright.PENANAUZBbWoLzxy
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.60394Please respect copyright.PENANAyrY3pHSoZO
60394Please respect copyright.PENANAdwlYU0kUOq
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.60394Please respect copyright.PENANARGjfvWeH8Q
60394Please respect copyright.PENANAzSD7f3P2ZS
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.60394Please respect copyright.PENANA5LkbJnWPyV
60394Please respect copyright.PENANAwv3kMKrY5a
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.60394Please respect copyright.PENANAnX8jFMwyex
60394Please respect copyright.PENANAzlBEjDhiXt
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.60394Please respect copyright.PENANAx3hM6eL7VB
60394Please respect copyright.PENANA5i07PAQeVD
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.60394Please respect copyright.PENANAbcJCIO9zBO
60394Please respect copyright.PENANAxoJARegbqR
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.60394Please respect copyright.PENANAmsDY3wroQf
60394Please respect copyright.PENANAwDnbFyMjJR
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.60394Please respect copyright.PENANA6RyV2S6JoM
60394Please respect copyright.PENANAyE3qrmKtLb
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.60394Please respect copyright.PENANAdOFdWzq2wl
60394Please respect copyright.PENANA9I5MDkuHtB
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.60394Please respect copyright.PENANADEcyQzpsjR
60394Please respect copyright.PENANAXe88WP4PUF
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.60394Please respect copyright.PENANAzD0WISr1Ly
60394Please respect copyright.PENANAh7eJ6cetwD
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.60394Please respect copyright.PENANAeLajeMdAbr
60394Please respect copyright.PENANAdJ3kDiGhd5
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.60394Please respect copyright.PENANAE9YmJCA38c
60394Please respect copyright.PENANAQPdpAAJ6qX
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.60394Please respect copyright.PENANArHTRIWEr5x
60394Please respect copyright.PENANATxK3jnSAnb
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAzp9pbQcB8K
60394Please respect copyright.PENANAdjAkeX4Yij
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.60394Please respect copyright.PENANAGJme5PaHbu
60394Please respect copyright.PENANALkyjUkZ5eJ
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.60394Please respect copyright.PENANA9NEZ0pXZRi
60394Please respect copyright.PENANAZdjEkXANVO
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.60394Please respect copyright.PENANA6UEFZckKrj
60394Please respect copyright.PENANAjH495ykF9u
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.60394Please respect copyright.PENANAdMsUZpolWd
60394Please respect copyright.PENANAYK4rCorHwf
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.60394Please respect copyright.PENANAtV1fZ2Kfxm
60394Please respect copyright.PENANAzp4uF1alc9
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.60394Please respect copyright.PENANARcItQsUrwx
60394Please respect copyright.PENANAXOWOzUP6un
“Ogah!!” teriakku meledeknya.60394Please respect copyright.PENANAvDDSWSo3Pz
60394Please respect copyright.PENANA6tU3XtPJYL
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.60394Please respect copyright.PENANAfVKtQTy4am
60394Please respect copyright.PENANA9rgiOEDlDy
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.60394Please respect copyright.PENANAqfkQWJjulN
60394Please respect copyright.PENANAekZWu6IcpY
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.60394Please respect copyright.PENANA6Jz1mEeOCy
60394Please respect copyright.PENANADOVgrU3S6c
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.60394Please respect copyright.PENANAvcj3vIsHaB
60394Please respect copyright.PENANAAVN60XENaB
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.60394Please respect copyright.PENANARRavnraWex
60394Please respect copyright.PENANAEq96UMYRxj
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.60394Please respect copyright.PENANAPRRthdTKHF
60394Please respect copyright.PENANACFW2TJblYa
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.60394Please respect copyright.PENANA8aqDVX9v2l
60394Please respect copyright.PENANAVBLhBGVz13
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.60394Please respect copyright.PENANAIVHbm8R6ip
60394Please respect copyright.PENANALRp1Ag2AnQ
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.60394Please respect copyright.PENANAqZ2UPHY3He
60394Please respect copyright.PENANAGZWw8WgfvF
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.60394Please respect copyright.PENANAP6FrUyDTzP
60394Please respect copyright.PENANAmUnvFDPReA
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.60394Please respect copyright.PENANAM7nDfHDUW2
60394Please respect copyright.PENANAbT3S1xabQB
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.60394Please respect copyright.PENANAcurEvGoaEU
60394Please respect copyright.PENANAo73AqI1dtw
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.60394Please respect copyright.PENANATF3t8XKvww
60394Please respect copyright.PENANA2weXazb8SJ
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.60394Please respect copyright.PENANAu8x5OPuZph
60394Please respect copyright.PENANAGUBlcxdmeG
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.60394Please respect copyright.PENANAVh7BL8DAyp
60394Please respect copyright.PENANAs94x7QDnFT
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.60394Please respect copyright.PENANAQi8yAvME23
60394Please respect copyright.PENANAQexyvrksjz
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.60394Please respect copyright.PENANAK0z5advPgM
60394Please respect copyright.PENANARnPHX1lMKX
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.60394Please respect copyright.PENANANHQgpH1bh7
60394Please respect copyright.PENANAcdHzYoWwN8
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.60394Please respect copyright.PENANAl4Ut3mEI3f
60394Please respect copyright.PENANAFjk43bEA7r
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.60394Please respect copyright.PENANAocuaX8Mkk9
60394Please respect copyright.PENANAo7rj8CFA1A
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.60394Please respect copyright.PENANAB5V3qTMEnP
60394Please respect copyright.PENANAWwrC67pj6V
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.60394Please respect copyright.PENANAazUMVz8VKH
60394Please respect copyright.PENANAmPzx7jpIHT
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.60394Please respect copyright.PENANACoeEoA4Ffg
60394Please respect copyright.PENANAEFp6B8hs6n
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.60394Please respect copyright.PENANACLL98tLNTq
60394Please respect copyright.PENANANQt8J5jZa0
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.60394Please respect copyright.PENANAdMtNKcPPe0
60394Please respect copyright.PENANAeEt1Z0Rlth
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.60394Please respect copyright.PENANAXWzBEiMZMU
60394Please respect copyright.PENANAYOBboSUt3K
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.60394Please respect copyright.PENANAgedkYwzI4w
60394Please respect copyright.PENANA8DCf7i9old
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.60394Please respect copyright.PENANA0rb0fCbxxn
60394Please respect copyright.PENANABMBUk9gg4F
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.60394Please respect copyright.PENANAm0HfAbNXEL
60394Please respect copyright.PENANAqZLktF22yS
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.60394Please respect copyright.PENANAdIj55Viqno
60394Please respect copyright.PENANAm2nJpNmwSm
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.60394Please respect copyright.PENANA2vpkK13EuC
60394Please respect copyright.PENANAd9aFfPVFuj
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.60394Please respect copyright.PENANAVnLQT9GfSB
60394Please respect copyright.PENANAeKUhISeWk4
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.60394Please respect copyright.PENANA6yABMwDRlF
60394Please respect copyright.PENANAL3snpPDzGM
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.60394Please respect copyright.PENANA9AlVmgvvAF
60394Please respect copyright.PENANAKYhGgQ84Qe
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.60394Please respect copyright.PENANA4v1cz7vEVw
60394Please respect copyright.PENANANI4iNILgjc
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.60394Please respect copyright.PENANAmGQf8SWG9h
60394Please respect copyright.PENANAUW9Dsy2LOb
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.60394Please respect copyright.PENANAejEcce1teX
60394Please respect copyright.PENANAJbG61SmPfw
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.60394Please respect copyright.PENANAmzPy4N5n22
60394Please respect copyright.PENANAnGuokYLJkA
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.60394Please respect copyright.PENANAiqCkaSgWOL
60394Please respect copyright.PENANA9eHlHRgV6I
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAnY2wwn7oi0
60394Please respect copyright.PENANA9yXe0I45Z9
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.60394Please respect copyright.PENANAUgibn370qg
60394Please respect copyright.PENANApbXhIoQHwI
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.60394Please respect copyright.PENANAFPN8KhJN3r
60394Please respect copyright.PENANACJe9SlVbAc
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.60394Please respect copyright.PENANAGtXw5rSq50
60394Please respect copyright.PENANA4DXqyXdHmj
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANA7EwQ5Bjw9z
60394Please respect copyright.PENANAm4a0CXu6eL
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.60394Please respect copyright.PENANA3oKgSexDT8
60394Please respect copyright.PENANAS2MBK8cjUi
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.60394Please respect copyright.PENANAoJ8aa3BaQk
60394Please respect copyright.PENANA6kXjbKVhDo
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.60394Please respect copyright.PENANAhT7ZJ704Yn
60394Please respect copyright.PENANAZ3i2Uprnfo
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.60394Please respect copyright.PENANAuaj8h1juCC
60394Please respect copyright.PENANALhkA2glgdB
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.60394Please respect copyright.PENANAir6JA6pHY4
60394Please respect copyright.PENANABfhQneHQIr
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.60394Please respect copyright.PENANAam1RWHhDyD
60394Please respect copyright.PENANAm708OWRKqp
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.60394Please respect copyright.PENANAGAjW90Rab3
60394Please respect copyright.PENANAdHhdJQLEZW
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.60394Please respect copyright.PENANA7nrZ8uhDXL
60394Please respect copyright.PENANApQaH3k2QFA
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANA7V5olhN9Hn
60394Please respect copyright.PENANA7SsFWXviAR
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAi0hke3cze0
60394Please respect copyright.PENANAvuKd4eaaOU
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.60394Please respect copyright.PENANAdNWb5ii7VM
60394Please respect copyright.PENANAt82EEvmWga
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.60394Please respect copyright.PENANAFtOi4PxH7G
60394Please respect copyright.PENANAkQEsnhJcYo
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.60394Please respect copyright.PENANAqh1lwNoSUi
60394Please respect copyright.PENANAoRdjc9OBwV
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.60394Please respect copyright.PENANAIVo5JMJRmN
60394Please respect copyright.PENANAcx1lkc6Kcp
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.60394Please respect copyright.PENANA2gWUpgk6B1
60394Please respect copyright.PENANAKn2Xf8OSTr
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.60394Please respect copyright.PENANAPaIfuEuLX5
60394Please respect copyright.PENANAIQjAWBhu8R
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.60394Please respect copyright.PENANAruvlh66f9H
60394Please respect copyright.PENANAk8ecOp75zA
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAM7ZRkQzwEq
60394Please respect copyright.PENANA9pz7tGfcZ8
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.60394Please respect copyright.PENANAkR9sda6wQI
60394Please respect copyright.PENANAldZV49Ne7Z
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.60394Please respect copyright.PENANAEgylenVRxp
60394Please respect copyright.PENANABQpIyLGRhV
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.60394Please respect copyright.PENANAP97VXBUcjV
60394Please respect copyright.PENANA6wPdfBJtwk
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.60394Please respect copyright.PENANAnHi7ea99kd
60394Please respect copyright.PENANAdjVAISdYyi
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.60394Please respect copyright.PENANApxltznPGRg
60394Please respect copyright.PENANABOxKlwbSY2
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.60394Please respect copyright.PENANAav3vA4uMMi
60394Please respect copyright.PENANAHWLz7id0oa
"ASTAGA..." batinku berteriak.60394Please respect copyright.PENANAcyWV550G5C
60394Please respect copyright.PENANAMRhiFLs38b
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.60394Please respect copyright.PENANAh8fTsOh6AK
60394Please respect copyright.PENANAUNsvKDYXZL
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAAgaXxysgW4
60394Please respect copyright.PENANALVZxRyASj9
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.60394Please respect copyright.PENANA2DDDpQrUPM
60394Please respect copyright.PENANAOABMBnY7Ny
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.60394Please respect copyright.PENANAcMPCdlKleP
60394Please respect copyright.PENANA0EGlBFmpoQ
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?60394Please respect copyright.PENANAjlAcX3SvV1
60394Please respect copyright.PENANAFPaqmCqky2
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.60394Please respect copyright.PENANAZDgk3AvI4l
60394Please respect copyright.PENANArVroleffmz
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.60394Please respect copyright.PENANA4VKAS5YDit
60394Please respect copyright.PENANAohNVxGa9ek
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.60394Please respect copyright.PENANAJmtVLsTsgj
60394Please respect copyright.PENANAMz0l8yNFSb
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.60394Please respect copyright.PENANAj2isVKCs4E
60394Please respect copyright.PENANAD7hZSTcjEx
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.60394Please respect copyright.PENANA1nhCecP13p
60394Please respect copyright.PENANAoQWQMqQJk9
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.60394Please respect copyright.PENANAtvSTAg6nQR
60394Please respect copyright.PENANA1hNzJXJGYE
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.60394Please respect copyright.PENANAoxs8pYKPnU
60394Please respect copyright.PENANAFXjx7aU77T
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.60394Please respect copyright.PENANAK2InjRV6qk
60394Please respect copyright.PENANAJXFgVYfTSb
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.60394Please respect copyright.PENANAiE5NNTt9DJ
60394Please respect copyright.PENANA3hSneLZ3L4
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANAjeeCWoD3HU
60394Please respect copyright.PENANAO7ItGVd96M
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.60394Please respect copyright.PENANAEREEJqTqUK
60394Please respect copyright.PENANAcV5OS5IsUJ
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.60394Please respect copyright.PENANApp2gG7X0EB
60394Please respect copyright.PENANArwbaJ0YDgz
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.60394Please respect copyright.PENANAC7JXNEWduO
60394Please respect copyright.PENANAdux3Y2NUr9
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.60394Please respect copyright.PENANAnf1scqRopk
60394Please respect copyright.PENANAUOqmi3IlK9
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.60394Please respect copyright.PENANAEMMnUjFn0b
60394Please respect copyright.PENANAIdQfYUqkjd
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.60394Please respect copyright.PENANAKbg1a77yxF
60394Please respect copyright.PENANAGEziniw5bZ
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.60394Please respect copyright.PENANAd9X8aVy1HL
60394Please respect copyright.PENANAPnot7JZu0p
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.60394Please respect copyright.PENANAWsBPjdhwIj
60394Please respect copyright.PENANAx27KXT1JqV
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.60394Please respect copyright.PENANAi1goaaPHTj
60394Please respect copyright.PENANAaEiCqGBnbN
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.60394Please respect copyright.PENANAJmYGyzb27N
60394Please respect copyright.PENANADq67eASVmd
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.60394Please respect copyright.PENANATqUZqpY5vV
60394Please respect copyright.PENANABCa9EWXP5k
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.60394Please respect copyright.PENANA8HR1ncqLo8
60394Please respect copyright.PENANA6q28XheWtI
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.60394Please respect copyright.PENANADEo6q9p8jH
60394Please respect copyright.PENANAlNay2dIrKV
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.60394Please respect copyright.PENANAJW6UymxclP
60394Please respect copyright.PENANAB1w3C75Ulf
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.60394Please respect copyright.PENANAlvuQ3SZUhP