66224Please respect copyright.PENANA5EK7TGWFSF66224Please respect copyright.PENANAQHxwtNV7wo
Liya
66224Please respect copyright.PENANAIC6603Aofx
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.66224Please respect copyright.PENANAKGw7rImDv0
66224Please respect copyright.PENANAQjaibh0XGz
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.66224Please respect copyright.PENANAmbqQrHI6KR
66224Please respect copyright.PENANAyAQleDlG2w
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.66224Please respect copyright.PENANAsiouXE8pbc
66224Please respect copyright.PENANAI5qS6EKthM
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.66224Please respect copyright.PENANAmRQzE6IxeK
66224Please respect copyright.PENANAf2U9eIm1Ht
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.66224Please respect copyright.PENANAGO9AuAjRxj
66224Please respect copyright.PENANAmwTJVWm3J1
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.66224Please respect copyright.PENANANtbo7zbbjO
66224Please respect copyright.PENANAq1AvkmoOG1
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.66224Please respect copyright.PENANARNdphbbQEm
66224Please respect copyright.PENANAwE9gssXJaA
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.66224Please respect copyright.PENANAX8mtPLEb1F
66224Please respect copyright.PENANA9ws7zX8uog
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.66224Please respect copyright.PENANAnizNZvqAbJ
66224Please respect copyright.PENANAIUFpArvZhd
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.66224Please respect copyright.PENANAXVYQ6X0nnk
66224Please respect copyright.PENANAC2VRO6RBXa
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.66224Please respect copyright.PENANA8bgT0VwSf7
66224Please respect copyright.PENANAJzeI6IDPcb
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.66224Please respect copyright.PENANAtGnG6k1UZX
66224Please respect copyright.PENANAzjSIjArt0Q
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.66224Please respect copyright.PENANAGpRkqODu1O
66224Please respect copyright.PENANAFQpuogeadP
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.66224Please respect copyright.PENANA19BRjsDv4c
66224Please respect copyright.PENANA95Y1yrNBNd
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.66224Please respect copyright.PENANA16eWy5kEfd
66224Please respect copyright.PENANASSxupLjdsC
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.66224Please respect copyright.PENANAU210hz5Mnq
66224Please respect copyright.PENANAZiugcYcbGH
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.66224Please respect copyright.PENANA7xmxn2qsbb
66224Please respect copyright.PENANAc2yWsJ3FRM
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.66224Please respect copyright.PENANAlT3fYA0y33
66224Please respect copyright.PENANAz3EmfC5eJs
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.66224Please respect copyright.PENANA5wAnAWjptE
66224Please respect copyright.PENANAebAkcBpgcA
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.66224Please respect copyright.PENANAmXoydxkQoc
66224Please respect copyright.PENANAGRGOag8voo
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.66224Please respect copyright.PENANAVczVePP8VP
66224Please respect copyright.PENANAHlipVjcWAN
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.66224Please respect copyright.PENANAyA57nsiQod
66224Please respect copyright.PENANA7zrb4zcNXW
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.66224Please respect copyright.PENANAnwvVKnBNsl
66224Please respect copyright.PENANAErhs579p6y
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.66224Please respect copyright.PENANAOZtFRX3Tjj
66224Please respect copyright.PENANASGHi6JHLAK
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.66224Please respect copyright.PENANArGeokfFihO
66224Please respect copyright.PENANAadQOjDwuGA
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.66224Please respect copyright.PENANAMWZd4uXTbm
66224Please respect copyright.PENANA4uLedlWqib
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.66224Please respect copyright.PENANAjWk4bBvZjn
66224Please respect copyright.PENANAGNhi5mciIB
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.66224Please respect copyright.PENANAerFaE37e1Y
66224Please respect copyright.PENANAKARSgyk02Q
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.66224Please respect copyright.PENANAzSORfcIakB
66224Please respect copyright.PENANA1KVjtNOy37
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.66224Please respect copyright.PENANAug1znxn53B
66224Please respect copyright.PENANATe7cApsL0u
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.66224Please respect copyright.PENANA0pGQKBQp8E
66224Please respect copyright.PENANA3g6S1PLYQG
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.66224Please respect copyright.PENANAFoxNjcfSOa
66224Please respect copyright.PENANANq1F6kYrUJ
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.66224Please respect copyright.PENANAPYWOL1k78z
66224Please respect copyright.PENANAr3f3zg8h2S
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.66224Please respect copyright.PENANA0oR8yLBcVf
66224Please respect copyright.PENANApiyXhO63Go
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.66224Please respect copyright.PENANAFRzoY5JKXl
66224Please respect copyright.PENANAeCrObGPPTX
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.66224Please respect copyright.PENANAjJsdzhhdjb
66224Please respect copyright.PENANAnfulck9ioH
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.66224Please respect copyright.PENANAl7GQfoReHR
66224Please respect copyright.PENANAdKfCJkAv0N
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.66224Please respect copyright.PENANATKgDn1BkQY
66224Please respect copyright.PENANA8yXL4g2DXg
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.66224Please respect copyright.PENANAnBDbpY1pDE
66224Please respect copyright.PENANAZSq9ViTiuH
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”66224Please respect copyright.PENANA1k5t6doIqC
66224Please respect copyright.PENANA6PClfzuT8B
“PLAAAAAKKKK”66224Please respect copyright.PENANAG4CRA0YJqH
66224Please respect copyright.PENANAXkaXVNnhUn
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.66224Please respect copyright.PENANAFbtjJmaX6j
66224Please respect copyright.PENANALQZJrcgSAm
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.66224Please respect copyright.PENANAZRUzWze8ve
66224Please respect copyright.PENANA2bP65CIsvC
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.66224Please respect copyright.PENANA7D5bieE6Uy
66224Please respect copyright.PENANAklL02fVzMq
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.66224Please respect copyright.PENANAPEnkC9A9Ss
66224Please respect copyright.PENANAIhpaddu4jL
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.66224Please respect copyright.PENANAEA98eXm3Xq
66224Please respect copyright.PENANAkNjn5tmyKq
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.66224Please respect copyright.PENANAVPZkka6dlc
66224Please respect copyright.PENANAW3NaF0Zxiu
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.66224Please respect copyright.PENANAlJ2U04TR5D
66224Please respect copyright.PENANAOWz8hwIfUj
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.66224Please respect copyright.PENANA7b5Hzn7Nze
66224Please respect copyright.PENANA4WtCy4vXRV
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.66224Please respect copyright.PENANApsaWa5CfkO
66224Please respect copyright.PENANANRKRFu7zHM
"Dek.. Aku--"66224Please respect copyright.PENANAdgNpXeYDwO
66224Please respect copyright.PENANAWaRm1P1fin
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.66224Please respect copyright.PENANAhk36Fhsioe
66224Please respect copyright.PENANA1yf7aLRlbR
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”66224Please respect copyright.PENANAwUxic4MmlB
66224Please respect copyright.PENANA5QyJVyTm6k
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.66224Please respect copyright.PENANAn9a90zhniv
66224Please respect copyright.PENANAuUHEZxCZBK
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.66224Please respect copyright.PENANAquR9QhxNC3
66224Please respect copyright.PENANACjPfzGbClB
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.66224Please respect copyright.PENANA7CFouagumr
66224Please respect copyright.PENANAzqnNDUo1r8
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.66224Please respect copyright.PENANAhMPdAksneq
66224Please respect copyright.PENANAMzDCNUtBIc
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.66224Please respect copyright.PENANAmTQVAAL9DB
66224Please respect copyright.PENANA6U8eC80Qbb
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.66224Please respect copyright.PENANAS4aqg5aoBz
66224Please respect copyright.PENANA4NgcgY71RN
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.66224Please respect copyright.PENANAv6CI8dEhEB
66224Please respect copyright.PENANAqn8N3WGfUh
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.66224Please respect copyright.PENANAZBSH5MZeTu
66224Please respect copyright.PENANAngZiAFFjJG
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.66224Please respect copyright.PENANAGXEtb2NnFE
66224Please respect copyright.PENANApBLq6liyiT
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.66224Please respect copyright.PENANA08BtCwj2Jw
66224Please respect copyright.PENANAN2O7TS9E9g
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.66224Please respect copyright.PENANAgo6LBAVN6j
66224Please respect copyright.PENANAI61KVXpuPF
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.66224Please respect copyright.PENANAMzTV8vpmuF
66224Please respect copyright.PENANAa3awvkrNpu
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.66224Please respect copyright.PENANAj7ucwO60qf
66224Please respect copyright.PENANAZcndwZKA4e
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.66224Please respect copyright.PENANAeuerWYEY9t
66224Please respect copyright.PENANA0MNlqMyqyh
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.66224Please respect copyright.PENANAK02b6X4rjN
66224Please respect copyright.PENANArSSU3B1MAJ
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.66224Please respect copyright.PENANAvd8sSvGRt8
66224Please respect copyright.PENANASgQtxUPHmm
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.66224Please respect copyright.PENANApIhI1aB9dv
66224Please respect copyright.PENANAT02r8rQ4Ic
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.66224Please respect copyright.PENANAFi5SXTbZGN
66224Please respect copyright.PENANAvayafUkjBb
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.66224Please respect copyright.PENANAXKAWKcOaZe
66224Please respect copyright.PENANABhi52RBk7q
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.66224Please respect copyright.PENANAixqqflgOGw
66224Please respect copyright.PENANAnGs6dFugDK
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.66224Please respect copyright.PENANAYMQmqw1rRw
66224Please respect copyright.PENANAtVCdDvfUFu
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.66224Please respect copyright.PENANAjetlSYClYd
66224Please respect copyright.PENANAVVrqR89Typ
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.66224Please respect copyright.PENANAPqZ9RoLZ2o
66224Please respect copyright.PENANAiTy8i9aXeC
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.66224Please respect copyright.PENANATJiBS21s9q
66224Please respect copyright.PENANApvC6YJLrma
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.66224Please respect copyright.PENANA2HetyR27xv
66224Please respect copyright.PENANAospqUJBvb7
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.66224Please respect copyright.PENANAAEZXJnKPYB
66224Please respect copyright.PENANA4cMdEDY4f6
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.66224Please respect copyright.PENANAu9JwWZXUVI
66224Please respect copyright.PENANA5uwfwdDYIw
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.66224Please respect copyright.PENANAmUG6EzJt9z
66224Please respect copyright.PENANA4qDgahazbh
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.66224Please respect copyright.PENANAOJMsdr1tj9
66224Please respect copyright.PENANAnpC16xMnhS
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.66224Please respect copyright.PENANA2dXTxYmzcR
66224Please respect copyright.PENANAZtZ76Ja9au
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.66224Please respect copyright.PENANAcv0AHX1H3d
66224Please respect copyright.PENANA5d5u5uStUa
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.66224Please respect copyright.PENANAzDe5qTRUB8
66224Please respect copyright.PENANAZmp9YFE0db
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.66224Please respect copyright.PENANAxO3BPOO58z
66224Please respect copyright.PENANAMixeSETSdP
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.66224Please respect copyright.PENANAbUis7wVwOI
66224Please respect copyright.PENANAhGCO2OwZ8y
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.66224Please respect copyright.PENANArrwu3ur3Gx
66224Please respect copyright.PENANAG9BqS2JwVU
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.66224Please respect copyright.PENANAnouYkKSqDh
66224Please respect copyright.PENANA2cYXkFXKf5
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.66224Please respect copyright.PENANAogkRXoCK7c
66224Please respect copyright.PENANAWN3Wjpvi70
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.66224Please respect copyright.PENANAER91XsNNYL
66224Please respect copyright.PENANAnBMsZtnxzu
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.66224Please respect copyright.PENANASknK5pd6cS
66224Please respect copyright.PENANA0TvLGW6MP2
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.66224Please respect copyright.PENANAOxTBLi8LDV
66224Please respect copyright.PENANAMLfiWlyjts
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.66224Please respect copyright.PENANAEF2rNqlL4b
66224Please respect copyright.PENANAOKGIAj66NC
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.66224Please respect copyright.PENANA6SHeZdDwYE
66224Please respect copyright.PENANAcl3KBdtxLl
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.66224Please respect copyright.PENANAAxtszxqWaD
66224Please respect copyright.PENANA83vFh4o8Z3
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.66224Please respect copyright.PENANA1LYPL428z8
66224Please respect copyright.PENANAjP5zHu8gB7
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.66224Please respect copyright.PENANAXjsrmZtxOQ
66224Please respect copyright.PENANAbt4KUzFkV2
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.66224Please respect copyright.PENANABMoNLmbtCV
66224Please respect copyright.PENANAyUEpH7mhQb
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.66224Please respect copyright.PENANAJKdI0hTEqZ
66224Please respect copyright.PENANAX1oHBA76oN
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.66224Please respect copyright.PENANAZue0tV9TA8
66224Please respect copyright.PENANAGEiqeDgrR4
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.66224Please respect copyright.PENANAOLV57rqBwV
66224Please respect copyright.PENANACc1gSiNHOH
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.66224Please respect copyright.PENANAAN7OXj6VVh
66224Please respect copyright.PENANAHyvrHUwzrw
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.66224Please respect copyright.PENANAOJxn3mVVOZ
66224Please respect copyright.PENANAqM61nqP42l
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.66224Please respect copyright.PENANA2yLhNLTxkR
66224Please respect copyright.PENANA4uPlu4vtC7
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.66224Please respect copyright.PENANAn6GqsfkpFs
66224Please respect copyright.PENANARnPJIITLcd
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.66224Please respect copyright.PENANAYrrWd1B0RM
66224Please respect copyright.PENANAuUtZjqWD3v
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.66224Please respect copyright.PENANA4vQEIYNrW6
66224Please respect copyright.PENANA1lG4WLWy3y
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.66224Please respect copyright.PENANARvPGwN9VpC
66224Please respect copyright.PENANApDJVz6b0bZ
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.66224Please respect copyright.PENANAMmWmT6QzG2
66224Please respect copyright.PENANANfwJLLRX7w
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.66224Please respect copyright.PENANAGEcBBcyoGx
66224Please respect copyright.PENANA51h6G8RUSE
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.66224Please respect copyright.PENANAAhKmZ3DLCb
66224Please respect copyright.PENANAZCavdJUQhA
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.66224Please respect copyright.PENANAXfRUtAfWQk
66224Please respect copyright.PENANAeknwZtZRsU
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.66224Please respect copyright.PENANApoDqW0Z3wf
66224Please respect copyright.PENANAMulxOblqN6
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.66224Please respect copyright.PENANAlLyGZi9mDt
66224Please respect copyright.PENANAhX2FnG6RYD
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.66224Please respect copyright.PENANA8G8Rkghtns
66224Please respect copyright.PENANAsaRRRiom8V
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.66224Please respect copyright.PENANAJvjLPXnX2g
66224Please respect copyright.PENANAw7xNAxYFvA
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.66224Please respect copyright.PENANASSDV0FKI8g
66224Please respect copyright.PENANA83kPVADY58
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.66224Please respect copyright.PENANAid5a0kGA4L
66224Please respect copyright.PENANAkXbINoeQyq
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.66224Please respect copyright.PENANADeAGWfuQFc
66224Please respect copyright.PENANAYrNjHGeGg6
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.66224Please respect copyright.PENANAfCautvn9zs
66224Please respect copyright.PENANAE54yhhFyj7
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.66224Please respect copyright.PENANAvvFrTRKRed
66224Please respect copyright.PENANAamVAU3CpqP
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.66224Please respect copyright.PENANANi3MMOQj8J
66224Please respect copyright.PENANAf2FF5fkp8R
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.66224Please respect copyright.PENANAL0WGoiYkWN
66224Please respect copyright.PENANAsl1fvp04OM
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.66224Please respect copyright.PENANAOuupwfN49F
66224Please respect copyright.PENANAWmchBisahM
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.66224Please respect copyright.PENANAWDx60lQ2oH
66224Please respect copyright.PENANAm3rAP8meSB
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.66224Please respect copyright.PENANAdpPN3L8yNj
66224Please respect copyright.PENANA0mDzVXPlYG
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.66224Please respect copyright.PENANAEoI3MhcrZa
66224Please respect copyright.PENANAFcT6EBOCM7
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.66224Please respect copyright.PENANA8ymf535pOi
66224Please respect copyright.PENANANtK7jykWFW
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.66224Please respect copyright.PENANAvAcTMcdWtI
66224Please respect copyright.PENANAeMU6DqeRtG
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.66224Please respect copyright.PENANAw0nfOpKlpQ
66224Please respect copyright.PENANAxL14UOuSjd
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.66224Please respect copyright.PENANAb8OZJTYAkf
66224Please respect copyright.PENANAn8L76L19vF
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.66224Please respect copyright.PENANAGimFw0SgNx
66224Please respect copyright.PENANAc0XowGwrdw
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"66224Please respect copyright.PENANAp8YMBXhl8l
66224Please respect copyright.PENANAvdyHo4yZXy
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.66224Please respect copyright.PENANAnTgWhHWr2U
66224Please respect copyright.PENANAUm1RNEvF3c
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.66224Please respect copyright.PENANAOHDLpeTGdU
66224Please respect copyright.PENANAqwyCS68erA
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.66224Please respect copyright.PENANAjTyp8FmVvu
66224Please respect copyright.PENANA19EgaCWZeb
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.66224Please respect copyright.PENANACZZmDjSSWW
66224Please respect copyright.PENANAxrMoKEmKRA
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.66224Please respect copyright.PENANALbryAn3LlR
66224Please respect copyright.PENANAe1WrT8kYck
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.66224Please respect copyright.PENANAvxEkhXeo21
66224Please respect copyright.PENANAPvYoc6f45Q
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.66224Please respect copyright.PENANAEWrT5p3SgP
66224Please respect copyright.PENANA9O1A6gaZjJ
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.66224Please respect copyright.PENANA1XEpDzwILl
66224Please respect copyright.PENANAUOA8sifkVy
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.66224Please respect copyright.PENANA3xABFbd3nn
66224Please respect copyright.PENANApitdDslenf
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.66224Please respect copyright.PENANAeg8fFGtHyE
66224Please respect copyright.PENANADGJj00I1zv
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.66224Please respect copyright.PENANA0rlOxbDAKS
66224Please respect copyright.PENANAJPFH5vpbtC
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.66224Please respect copyright.PENANA1boFldOhnV
66224Please respect copyright.PENANAqNrCz24r5a
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.66224Please respect copyright.PENANAgeli8m4jed
66224Please respect copyright.PENANAmuH4j6Pqmq
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.66224Please respect copyright.PENANAqwus1xiPvG
66224Please respect copyright.PENANAp8Fd7bSnk3
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.66224Please respect copyright.PENANAgRa7Ahyiut
66224Please respect copyright.PENANApkfuubGwzo
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.66224Please respect copyright.PENANAzP3RZ52CHe
66224Please respect copyright.PENANAUqlcCG8vnK
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.66224Please respect copyright.PENANA6IexwHa3Qb
66224Please respect copyright.PENANAENuXbMMpdK
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.66224Please respect copyright.PENANAW2yXePFObZ
66224Please respect copyright.PENANAM5fPfDmWof
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.66224Please respect copyright.PENANAf5RUvZK78O
66224Please respect copyright.PENANAMKSB8jTmmx
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.66224Please respect copyright.PENANAmXvvNhJ8ae
66224Please respect copyright.PENANAXHqCmqK0Bd
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.66224Please respect copyright.PENANA90jDTciHkL
66224Please respect copyright.PENANAqpV4xCTmBp
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.66224Please respect copyright.PENANA8KIBat5IkQ
66224Please respect copyright.PENANAcSoKbGeRXU
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.66224Please respect copyright.PENANAQcPWGtOgyw
66224Please respect copyright.PENANAfsbIWvy1B0
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.66224Please respect copyright.PENANASRzuQLJNL3
66224Please respect copyright.PENANAA8K0GT85Y2
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.66224Please respect copyright.PENANAuH3qR0wyks
66224Please respect copyright.PENANA3kRAqJoEC2
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.66224Please respect copyright.PENANAXjIdTIcElW
66224Please respect copyright.PENANA7Z7G67mnXA
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.66224Please respect copyright.PENANAV7Dc5YHgDV
66224Please respect copyright.PENANA7QiaZ1rChN
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.66224Please respect copyright.PENANANztgCfGw2V
66224Please respect copyright.PENANAjPdXwGkXeW
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.66224Please respect copyright.PENANAgELIjzc4Sx
66224Please respect copyright.PENANAX5mOvFDtT9
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.66224Please respect copyright.PENANAMOPLPmUy48
66224Please respect copyright.PENANA5vdkYUs6oG
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.66224Please respect copyright.PENANA8KisVPQ8ra
66224Please respect copyright.PENANA7oBQfFi6Hs
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.66224Please respect copyright.PENANAFsswI3IWTB
66224Please respect copyright.PENANAIPByN9xpQz
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.66224Please respect copyright.PENANA7ttyb9tR2Z
66224Please respect copyright.PENANAE37DzLuYcJ
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.66224Please respect copyright.PENANA0QypR2NEzy
66224Please respect copyright.PENANAJpwS2vN5Qu
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.66224Please respect copyright.PENANAOfh4Yix5oM
66224Please respect copyright.PENANADxJrviMcJK
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.66224Please respect copyright.PENANA2CnqDTFxhK
66224Please respect copyright.PENANAepgYdzo9LH
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.66224Please respect copyright.PENANAmEqDPtiCSd
66224Please respect copyright.PENANAnZdp87BXZO
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.66224Please respect copyright.PENANAZoPe9NieJO
66224Please respect copyright.PENANAowhOYbNqeM
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.66224Please respect copyright.PENANAtz5bhhw9E4
66224Please respect copyright.PENANAPCGM7WrAoW
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.66224Please respect copyright.PENANAUGdyRBbM4J
66224Please respect copyright.PENANANkzyMenkOG
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.66224Please respect copyright.PENANAXOuWxIHHq5
66224Please respect copyright.PENANAvpPu75Kq18
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.66224Please respect copyright.PENANAI96RYQg9Uk
66224Please respect copyright.PENANAS2khN3hPme
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.66224Please respect copyright.PENANA9fa8qnlrjt
66224Please respect copyright.PENANAmRXa3MCQkL
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!66224Please respect copyright.PENANAXlnq3pNiWR
66224Please respect copyright.PENANA1EKCdL9yuN
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.66224Please respect copyright.PENANAyqZ62EjIoy
66224Please respect copyright.PENANAb8UyeZL058
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 66224Please respect copyright.PENANA23zN1QtPck