75110Please respect copyright.PENANAyXljvDdSqH
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.75110Please respect copyright.PENANASNysWbyroC
75110Please respect copyright.PENANA3yvQEOcRhM
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.75110Please respect copyright.PENANAbUxMTRAtPh
75110Please respect copyright.PENANArgP0ghskRt
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.75110Please respect copyright.PENANAcRFUietlSS
75110Please respect copyright.PENANAoMsyTxFGux
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.75110Please respect copyright.PENANAeDbS2frj8X
75110Please respect copyright.PENANAn1fU8Lkxrw
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.75110Please respect copyright.PENANAuBqis1jn9f
75110Please respect copyright.PENANAozOWZ5VtFh
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.75110Please respect copyright.PENANAf4faf2BiIQ
75110Please respect copyright.PENANANFVo3W3JRU
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.75110Please respect copyright.PENANAd8BMYvrCVh
75110Please respect copyright.PENANAVlUwLfpMJP
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.75110Please respect copyright.PENANAtcOdkjTOBh
75110Please respect copyright.PENANA2lFhfegcku
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.75110Please respect copyright.PENANAmenG0rEiA5
75110Please respect copyright.PENANAeIxCmpYzYb
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.75110Please respect copyright.PENANAdRiP3D4NSH
75110Please respect copyright.PENANAI7z0fClFXu
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.75110Please respect copyright.PENANA2rtUVkjgal
75110Please respect copyright.PENANAw8uDNqgcDL
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.75110Please respect copyright.PENANAICA96xskv0
75110Please respect copyright.PENANAESaHoZr4hK
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.75110Please respect copyright.PENANAF5G8MB4G1x
75110Please respect copyright.PENANARB5KOnU4VH
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.75110Please respect copyright.PENANABXEcACOoK8
75110Please respect copyright.PENANA81EfclyyBe
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.75110Please respect copyright.PENANAawwmK8uQSS
75110Please respect copyright.PENANAq1iybqCV9c
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.75110Please respect copyright.PENANAd1O8aBhhqt
75110Please respect copyright.PENANAFp3fM5kDSb
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.75110Please respect copyright.PENANAjV2tSd3gAQ
75110Please respect copyright.PENANAhomrjxLAjb
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.75110Please respect copyright.PENANAi1rvxlgEDN
75110Please respect copyright.PENANAdNABHEoR1d
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.75110Please respect copyright.PENANAODw6NhWT9C
75110Please respect copyright.PENANAHjtZqUBX3g
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.75110Please respect copyright.PENANAYMMjv0RBTp
75110Please respect copyright.PENANA3WHxUUKcUo
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.75110Please respect copyright.PENANApUZa9TUQLw
75110Please respect copyright.PENANAjM7124K1nl
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.75110Please respect copyright.PENANA9octfrmM5z
75110Please respect copyright.PENANAPsgAWo14rw
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.75110Please respect copyright.PENANAdmvxHXpFCB
75110Please respect copyright.PENANAJbbLWKCv5V
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.75110Please respect copyright.PENANArVhcrz2wVd
75110Please respect copyright.PENANAIvJAHLScaw
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.75110Please respect copyright.PENANAU824rngvPE
75110Please respect copyright.PENANAD2zaJLItSe
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.75110Please respect copyright.PENANApqRcSYi778
75110Please respect copyright.PENANAM65a5JCvmx
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.75110Please respect copyright.PENANA2kEkbNszA8
75110Please respect copyright.PENANA92yC5VcUhy
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.75110Please respect copyright.PENANAchvxKHAON2
75110Please respect copyright.PENANAmIcHMZWAva
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.75110Please respect copyright.PENANAkTXK2jjW6v
75110Please respect copyright.PENANA5B139rtQGG
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.75110Please respect copyright.PENANAD9TOOk8qJc
75110Please respect copyright.PENANAXKgbovFogs
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.75110Please respect copyright.PENANA996Ppbtj57
75110Please respect copyright.PENANAxnpvcDLy70
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.75110Please respect copyright.PENANAGjNvxeppgM
75110Please respect copyright.PENANA6m5KdILpKY
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.75110Please respect copyright.PENANAzAxwoHmDr5
75110Please respect copyright.PENANAGF0EaQ6gH8
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.75110Please respect copyright.PENANAcuQWYQub0F
75110Please respect copyright.PENANAXg88zNYiEF
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.75110Please respect copyright.PENANAC8iVFY4w0S
75110Please respect copyright.PENANAraUDuyGSP9
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.75110Please respect copyright.PENANAyVia8qU2NV
75110Please respect copyright.PENANAIZ135zWPya
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.75110Please respect copyright.PENANA1QAtrF0AYI
75110Please respect copyright.PENANAyR8StUwUrr
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.75110Please respect copyright.PENANAnCR0UYgbtb
75110Please respect copyright.PENANADARYqLbGIM
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.75110Please respect copyright.PENANAX2ZVqZXBWq
75110Please respect copyright.PENANAMCu9eFORdM
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.75110Please respect copyright.PENANAxfK1fTV41l
75110Please respect copyright.PENANAlyWSC7UxpA
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.75110Please respect copyright.PENANAuEOGmOBVto
75110Please respect copyright.PENANATnqKS4Zk9F
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"75110Please respect copyright.PENANAeU9XqY19FY
75110Please respect copyright.PENANATtTiM98gHa
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.75110Please respect copyright.PENANANDz4QIu6JN
75110Please respect copyright.PENANA3ugUhsYxPW
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.75110Please respect copyright.PENANA9gj9093fKL
75110Please respect copyright.PENANAhnaKoXT7uv
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.75110Please respect copyright.PENANADNT546OW3G
75110Please respect copyright.PENANA4UB9VRagt6
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.75110Please respect copyright.PENANA9zECEyGkMC
75110Please respect copyright.PENANAL0WzmJPsUm
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.75110Please respect copyright.PENANADkYkeniNW6
75110Please respect copyright.PENANA0F5YvomFvJ
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.75110Please respect copyright.PENANAFEYMh0tyDu
75110Please respect copyright.PENANAykJaXqtcGV
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.75110Please respect copyright.PENANAUQaA4K9vc0
75110Please respect copyright.PENANAZsMxuvIt7G
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.75110Please respect copyright.PENANABY5eTTTvVq
75110Please respect copyright.PENANATndCDKRtVa
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.75110Please respect copyright.PENANAGX3axsb3NV
75110Please respect copyright.PENANAIXU2cpvRJn
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.75110Please respect copyright.PENANApkeHBSuYKv
75110Please respect copyright.PENANAefZV0uGxiS
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.75110Please respect copyright.PENANAmddkIixVHL
75110Please respect copyright.PENANAY7JiAfE7c0
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"75110Please respect copyright.PENANA5x8FrkWlBp
75110Please respect copyright.PENANAXRxuonkf46
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.75110Please respect copyright.PENANAmPbVi0aUU7
75110Please respect copyright.PENANAvWFVL1lz1S
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.75110Please respect copyright.PENANAgs5uzQ539g
75110Please respect copyright.PENANAUUnOsX8WNA
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.75110Please respect copyright.PENANAfOxiMJu3Fs
75110Please respect copyright.PENANASmhwJ1ERKJ
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.75110Please respect copyright.PENANAbAyUDVw99L
75110Please respect copyright.PENANAk0Q1aBXKTi
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.75110Please respect copyright.PENANAbLniNPvanW
75110Please respect copyright.PENANAb4H6S18w7J
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.75110Please respect copyright.PENANACqYKEci8YJ
75110Please respect copyright.PENANAiewGCJWy7L
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.75110Please respect copyright.PENANAIwel5N60MM
75110Please respect copyright.PENANAB3NqRvZqdt
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.75110Please respect copyright.PENANAEY0NmQs4nY
75110Please respect copyright.PENANAUjr4B4lxuZ
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.75110Please respect copyright.PENANA4JoBk46KwR
75110Please respect copyright.PENANAsyQzV0QBsZ
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.75110Please respect copyright.PENANAF0GD7rvwlw
75110Please respect copyright.PENANAPfJUNJMN7E
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.75110Please respect copyright.PENANAQ9QQS06S4D
75110Please respect copyright.PENANA8VmDjHse8U
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.75110Please respect copyright.PENANA49cdCG8XLg
75110Please respect copyright.PENANAwTs5ba9o9G
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.75110Please respect copyright.PENANApQ9DHnmX0s
75110Please respect copyright.PENANADIPD1HEiL1
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.75110Please respect copyright.PENANAa6lbGrFv1L
75110Please respect copyright.PENANAk26cJv4v4l
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.75110Please respect copyright.PENANA1UgqkQnT71
75110Please respect copyright.PENANAi4dXgQT5iK
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.75110Please respect copyright.PENANAc9oUwHAbkD
75110Please respect copyright.PENANA3ep3ALppF6
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.75110Please respect copyright.PENANAUqmqgMXOhI
75110Please respect copyright.PENANA7SpWqXg06M
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.75110Please respect copyright.PENANAeXG7zhcigM
75110Please respect copyright.PENANA9dYiJ2J9j9
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.75110Please respect copyright.PENANAkJJJxbe39K
75110Please respect copyright.PENANArpTq0xN8yS
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.75110Please respect copyright.PENANA0yjGsxOgjb
75110Please respect copyright.PENANA6i0UqSZdfu
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.75110Please respect copyright.PENANAvBgW0zSTXX
75110Please respect copyright.PENANAV2Pm21fqqG
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.75110Please respect copyright.PENANAhq5FC3Msr2
75110Please respect copyright.PENANAkuvhgZG2Tq
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.75110Please respect copyright.PENANAKeFfHn3eRq
75110Please respect copyright.PENANApQFIdlqw8U
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.75110Please respect copyright.PENANAFvsZQDtgpv
75110Please respect copyright.PENANAVyOLhoA7U0
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.75110Please respect copyright.PENANA9G944l61NV
75110Please respect copyright.PENANAnAR3679sgM
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.75110Please respect copyright.PENANAepDD0jDMV5
75110Please respect copyright.PENANAFwwVgVQS8V
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"75110Please respect copyright.PENANAyvCTuRnUzw
75110Please respect copyright.PENANApui8bChiD6
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.75110Please respect copyright.PENANADACGryEGde
75110Please respect copyright.PENANARlVNkYHt2k
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.75110Please respect copyright.PENANArQYS5eOsUH
75110Please respect copyright.PENANAADc9rRLVXV
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.75110Please respect copyright.PENANAQUSqyu7xds
75110Please respect copyright.PENANAtTed24oIFI
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."75110Please respect copyright.PENANAzXETi1ksFR
75110Please respect copyright.PENANAJlDvCpytZi
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.75110Please respect copyright.PENANAYW0kTgTLxA
75110Please respect copyright.PENANA4y1XQ3V8BI
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.75110Please respect copyright.PENANA7GjsnpQ3La
75110Please respect copyright.PENANAnXTl0zt0AL
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.75110Please respect copyright.PENANAB9mMu9Tazt
75110Please respect copyright.PENANAP30XvqWajJ
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.75110Please respect copyright.PENANA5sqXMTeCa5
75110Please respect copyright.PENANAbcgGUk0sqp
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.75110Please respect copyright.PENANAf2vcgcz8kT
75110Please respect copyright.PENANAAM0FpSjRV3
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.75110Please respect copyright.PENANAYax3cuvqQh
75110Please respect copyright.PENANAYMM7ad7FCX
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.75110Please respect copyright.PENANAEULsmzkdAo
75110Please respect copyright.PENANAVb4WOPGNdC
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.75110Please respect copyright.PENANAiPq9XZRY0K
75110Please respect copyright.PENANAftmChvHyKR
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.75110Please respect copyright.PENANAQqucScU1HM
75110Please respect copyright.PENANAuyg1q6bEv7
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.75110Please respect copyright.PENANAwqbHmqTt4I
75110Please respect copyright.PENANAI6iDIulUSF
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.75110Please respect copyright.PENANAL6JxrDhjVt
75110Please respect copyright.PENANA1z64mhcHj8
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.75110Please respect copyright.PENANA7rt6L9jUJU
75110Please respect copyright.PENANAOscI1gdW0t
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.75110Please respect copyright.PENANAeDinUvpynI
75110Please respect copyright.PENANA7PNb1fb0Kw
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.75110Please respect copyright.PENANATvDQHDzTyJ
75110Please respect copyright.PENANA1YZftzusf3
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.75110Please respect copyright.PENANAZFSW0odDkV
75110Please respect copyright.PENANAiP2SPUg3Gp
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.75110Please respect copyright.PENANAjJRAmPWBLz
75110Please respect copyright.PENANAv7YqaXnOSm
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.75110Please respect copyright.PENANAsG3RbXJkt4
75110Please respect copyright.PENANAKZh1zOlFeX
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.75110Please respect copyright.PENANArU4JYvdY4y
75110Please respect copyright.PENANAGxCzcXiCX2
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.75110Please respect copyright.PENANAVNC9SYwUJe
75110Please respect copyright.PENANAb5yHpmfeAH
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.75110Please respect copyright.PENANA3sWq7aPdBY
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.75110Please respect copyright.PENANAPFZweA7V9O
75110Please respect copyright.PENANAC5jCblD7mf
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.75110Please respect copyright.PENANAL46sr5yhP8
75110Please respect copyright.PENANA0NIyGUTFOt
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.75110Please respect copyright.PENANAr0eInzWQMd
75110Please respect copyright.PENANAuN83bOyWx5
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.75110Please respect copyright.PENANA7w7lK0dPey
75110Please respect copyright.PENANA65XDno1Ud9
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.75110Please respect copyright.PENANAm69TemdnCK
75110Please respect copyright.PENANAsAs6jXJIZA
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.75110Please respect copyright.PENANAKRMhljiMoJ
75110Please respect copyright.PENANAdstHPFFKFo
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.75110Please respect copyright.PENANAmmSx5z705g
75110Please respect copyright.PENANAkqpH93r4V9
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.75110Please respect copyright.PENANAJAVs9PuQxQ
75110Please respect copyright.PENANAbbBxLVdE75
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.75110Please respect copyright.PENANAATmsu55PvV
75110Please respect copyright.PENANA84OCLNVb9o
"Keselamatan?" Tanyaku heran.75110Please respect copyright.PENANAqRgshhEjnX
75110Please respect copyright.PENANANLwnGiZpO1
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.75110Please respect copyright.PENANAcXDULBXDHK
75110Please respect copyright.PENANAHrIvQvJftP
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.75110Please respect copyright.PENANAmCeyhNUACU
75110Please respect copyright.PENANASZUXXcaWvH
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.75110Please respect copyright.PENANAA0c2LuZBZ3
75110Please respect copyright.PENANAvOGj4f50YA
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.75110Please respect copyright.PENANAMszvEg1jrC
75110Please respect copyright.PENANAAAo06YHT22
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.75110Please respect copyright.PENANA1XtWvj62og
75110Please respect copyright.PENANA05zUbxbIvL
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.75110Please respect copyright.PENANAJeLp5I3Rtj
75110Please respect copyright.PENANANmAtajgSbD
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.75110Please respect copyright.PENANA8tYvcVcBXV
75110Please respect copyright.PENANAlU0Wx5D5dI
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.75110Please respect copyright.PENANAMccFoDQDah
75110Please respect copyright.PENANA2QSrBxA6mn
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.75110Please respect copyright.PENANA7n2ND3JK3w
75110Please respect copyright.PENANAwSdgAT8O2J
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.75110Please respect copyright.PENANAxWYbkF98rx
75110Please respect copyright.PENANA6pnvtLPzZI
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.75110Please respect copyright.PENANAsyippRGRPC
75110Please respect copyright.PENANAtBkeqnt79j
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.75110Please respect copyright.PENANA2Yx031QH5i
75110Please respect copyright.PENANA9SSTVXNXl9
"Hmmmppphh... Masshh..."75110Please respect copyright.PENANAbi5v1mthPk
75110Please respect copyright.PENANAoLkp7Mxn7x
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.75110Please respect copyright.PENANAPI4jp5TB2C
75110Please respect copyright.PENANArDTgatFGXX
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.75110Please respect copyright.PENANAh0be36NQrr
75110Please respect copyright.PENANAKdlLb9gnNY
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.75110Please respect copyright.PENANAFCOsACLjKK
75110Please respect copyright.PENANAeig0D3MYT3
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.75110Please respect copyright.PENANALBJsxRuJVo
75110Please respect copyright.PENANAnH6UDOHMW0
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.75110Please respect copyright.PENANABDLBoD9MDl
75110Please respect copyright.PENANADrf0BOIKBN
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.75110Please respect copyright.PENANAlBpRQUrume
75110Please respect copyright.PENANAI3jTfS4E8m
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.75110Please respect copyright.PENANAEBJDqxYvXg
75110Please respect copyright.PENANADoyzY4Cdbt
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.75110Please respect copyright.PENANARTVogkphQk
75110Please respect copyright.PENANAiaEIMdlpkb
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?75110Please respect copyright.PENANAed1d3mnw0F
75110Please respect copyright.PENANAOSuENetSTG
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.75110Please respect copyright.PENANAP4rmMDDarj
75110Please respect copyright.PENANAlnb52WSzI4
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.75110Please respect copyright.PENANAbnkbZ1xfoo
75110Please respect copyright.PENANAeRZaAxfV1u
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.75110Please respect copyright.PENANAWTlGkDD6hg
75110Please respect copyright.PENANALHsTIZ0Sid
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.75110Please respect copyright.PENANARUUWsmUzDY
75110Please respect copyright.PENANAAeD1lkkZU5
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.75110Please respect copyright.PENANAstaoPqQhWt
75110Please respect copyright.PENANAreCPoMEtmi
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.75110Please respect copyright.PENANAlxr0N2ibxn
75110Please respect copyright.PENANAz2AuLmEBDn
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.75110Please respect copyright.PENANAnY1ihJPvSL
75110Please respect copyright.PENANAGoYJy1tKAd
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.75110Please respect copyright.PENANAg5YtNQm1oE
75110Please respect copyright.PENANAZ7YWPzeaEh
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.75110Please respect copyright.PENANAwpOcoazFhN
75110Please respect copyright.PENANAI6u033J4iW
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.75110Please respect copyright.PENANAJ78oOa0NrP
75110Please respect copyright.PENANA4H2i9EJYLn
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.75110Please respect copyright.PENANA7mQXND5We8
75110Please respect copyright.PENANAnvjk2b0EMJ
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.75110Please respect copyright.PENANAbOzJzhFJj3
75110Please respect copyright.PENANAtWJ4WwThXX
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.75110Please respect copyright.PENANAAsAOKVw9IG
75110Please respect copyright.PENANA2ZdUJJCMqI
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.75110Please respect copyright.PENANAcGrIQjZp4t
75110Please respect copyright.PENANA1DgWSNui7a
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.75110Please respect copyright.PENANA8PPnGGhZmc
75110Please respect copyright.PENANAoRSYpzi8ln
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam75110Please respect copyright.PENANACQf3kJxfoq
75110Please respect copyright.PENANA516R4cXPWU
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.75110Please respect copyright.PENANAGEsSiqQDdW
75110Please respect copyright.PENANAWETnYB1HHC
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.75110Please respect copyright.PENANAEFiPbnfpkM
75110Please respect copyright.PENANAUfeGWk0TRv
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.75110Please respect copyright.PENANA8cMeh1BlZF
75110Please respect copyright.PENANAqhPOB0yCsk
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.75110Please respect copyright.PENANAqVNvxpCQBS
75110Please respect copyright.PENANAJdR38CkWdA
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.75110Please respect copyright.PENANAusRjwoRfsW
75110Please respect copyright.PENANATyrPAiKiWp
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.75110Please respect copyright.PENANAXE0b5xfwLw
75110Please respect copyright.PENANACrfaN0D9B6
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.75110Please respect copyright.PENANAXr45oczRCe
75110Please respect copyright.PENANA1VDVv3T6wv
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.75110Please respect copyright.PENANAf0QzOT7l4c
75110Please respect copyright.PENANAaalH3Q4lBq
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.75110Please respect copyright.PENANAjtfFf0m4vv
75110Please respect copyright.PENANAovDgBHrBuS
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.75110Please respect copyright.PENANA2Tl41J7bMi
75110Please respect copyright.PENANAwN1fxqznJ8
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.75110Please respect copyright.PENANA2mrepzsrxS
75110Please respect copyright.PENANAgkp8htpRdU
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.75110Please respect copyright.PENANAvDGBofJrlj
75110Please respect copyright.PENANAIu9cvgUJ3Y
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.75110Please respect copyright.PENANAHttmgiZHXE
75110Please respect copyright.PENANA0qLSWAVDiZ
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.75110Please respect copyright.PENANAAYg8xAgjUM
75110Please respect copyright.PENANAEoM3WIwf7S
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.75110Please respect copyright.PENANAqqaInSVtkf
75110Please respect copyright.PENANAIrJnu8D9Vt
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.75110Please respect copyright.PENANAute4Zb1FAL
75110Please respect copyright.PENANAAXHuV3H0I5
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.75110Please respect copyright.PENANAWWTid5autu
75110Please respect copyright.PENANAoaVvkcPVF9
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.75110Please respect copyright.PENANAJlwqfIq2hr
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.75110Please respect copyright.PENANAHdxjnohwUe
75110Please respect copyright.PENANAiEiEkXlF8a
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.75110Please respect copyright.PENANAl1mXTLrzrK
75110Please respect copyright.PENANAhzQX8B5fWD
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.75110Please respect copyright.PENANA3qaLtbmlRX
75110Please respect copyright.PENANAumBFy77Ivv
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.75110Please respect copyright.PENANAim9xc4Xaw6
75110Please respect copyright.PENANAJ1Q1DnKs51
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.75110Please respect copyright.PENANA5H139aQFDw
75110Please respect copyright.PENANAox7VSttlZ6
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.75110Please respect copyright.PENANA2heKv0Qdxv
75110Please respect copyright.PENANAal9QTqQzeI
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh75110Please respect copyright.PENANAgvwd0s8GfP
75110Please respect copyright.PENANA6HbvWMZpZq
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.75110Please respect copyright.PENANA4pEtCMfhiM
75110Please respect copyright.PENANA0Mr0qmcoFq
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.75110Please respect copyright.PENANAEx8MA7OWNv
75110Please respect copyright.PENANAaWFxArtZmD
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.75110Please respect copyright.PENANAcih992tJ52
75110Please respect copyright.PENANA0XriID876Q
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.75110Please respect copyright.PENANAYlS6zmJdav
75110Please respect copyright.PENANAwsU2vzKVfT
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.75110Please respect copyright.PENANAt7TEnmYszU
75110Please respect copyright.PENANAHJsPePZnfI
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.75110Please respect copyright.PENANAoxV20LXNP8
75110Please respect copyright.PENANAtZD6pSjPC7
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.75110Please respect copyright.PENANAYH3x4lzYrp
75110Please respect copyright.PENANADoCHzq9GRC
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.75110Please respect copyright.PENANAg58BkjWsxZ
75110Please respect copyright.PENANA4XsfpEPZ6B
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.75110Please respect copyright.PENANAad7LApgSpv
75110Please respect copyright.PENANADhOb2BUKxA
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.75110Please respect copyright.PENANAuEl1HSx2hN
75110Please respect copyright.PENANAWHb18NXUL3
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.75110Please respect copyright.PENANATvfMHUAdXH
75110Please respect copyright.PENANAOiZs6bA31e
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.75110Please respect copyright.PENANAdG2FFHTzfL
75110Please respect copyright.PENANAfsWi0UiD7J
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."75110Please respect copyright.PENANA8fRVkJzvA8
75110Please respect copyright.PENANAX1BoeS23fP
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.75110Please respect copyright.PENANA705tO3ewPa
75110Please respect copyright.PENANA0cyomSXJ1v
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.75110Please respect copyright.PENANAyPREprgRzW
75110Please respect copyright.PENANAa0ReSH33uT
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.75110Please respect copyright.PENANAnZagQlugL7
75110Please respect copyright.PENANA3HZ8ly3XAh
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.75110Please respect copyright.PENANA2Sp6p2VxQR
75110Please respect copyright.PENANADNSXfX5LRv
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.75110Please respect copyright.PENANAKsUCYmCbvo
75110Please respect copyright.PENANAIzKTHsrCsw
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.75110Please respect copyright.PENANAGSScmwKRFM
75110Please respect copyright.PENANAuaNZl57di8
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.75110Please respect copyright.PENANAmElFuEHDHJ
75110Please respect copyright.PENANAyb7SooujLA
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.75110Please respect copyright.PENANAicPKQFtJBj
75110Please respect copyright.PENANAsjgp53NWiM
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.75110Please respect copyright.PENANAiDr4Rr66PF
75110Please respect copyright.PENANAi9lXjBRsAS
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.75110Please respect copyright.PENANA5x1qtmhpu9
75110Please respect copyright.PENANAaRFR70wnlX
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.75110Please respect copyright.PENANA2G3HfEkbZW
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.75110Please respect copyright.PENANA3NOQny22zz
75110Please respect copyright.PENANAA8e95nnrbD
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.75110Please respect copyright.PENANAhwoBrd72xy
75110Please respect copyright.PENANA1KLa9YAKjF
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.75110Please respect copyright.PENANABvDBp6VbhX
75110Please respect copyright.PENANAbm5jaHlGrD
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.75110Please respect copyright.PENANAIGaPqCDmdG
75110Please respect copyright.PENANApQn7RNCb2l
“Awhhhh..” pekikku kaget.75110Please respect copyright.PENANAEEptKOGiwb
75110Please respect copyright.PENANADzTzjxtZr1
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.75110Please respect copyright.PENANAGkYgEU86yu
75110Please respect copyright.PENANAFw7vl3mLoW
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.75110Please respect copyright.PENANAAkD8dIuqDn
75110Please respect copyright.PENANAvhMF8f8DIw
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.75110Please respect copyright.PENANA1gh5SgvtpC
75110Please respect copyright.PENANAu0rbLH8sSn
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.75110Please respect copyright.PENANAWYD78Dt15E
75110Please respect copyright.PENANATsOE1IXjTW
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.75110Please respect copyright.PENANAKvruGwHCV6
75110Please respect copyright.PENANAbKZDfVaA3b
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.75110Please respect copyright.PENANA4lP2KYa65M
75110Please respect copyright.PENANAiPQL1Ym28n
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.75110Please respect copyright.PENANApe6nkIwIFv
75110Please respect copyright.PENANAXMU5cZhTYv
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.75110Please respect copyright.PENANAzAPkXBcbYd
75110Please respect copyright.PENANArHoz4h2oXf
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.75110Please respect copyright.PENANAUNyYOZuVt2
75110Please respect copyright.PENANAuYpWcwcNtN
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.75110Please respect copyright.PENANAjrEoKLsPc1
75110Please respect copyright.PENANAMM5Pb9KHXU
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.75110Please respect copyright.PENANAGSf6POUMJW
75110Please respect copyright.PENANAiByCuY992X
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.75110Please respect copyright.PENANA25e3ZGJjLA
75110Please respect copyright.PENANAwW8KcXKEww
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.75110Please respect copyright.PENANAb4WWV2KuX9
75110Please respect copyright.PENANALTvxOvrEE9
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.75110Please respect copyright.PENANAJCONKwvqS7
75110Please respect copyright.PENANA3lWNKKHHrY
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."75110Please respect copyright.PENANAPRbJuBluqE
75110Please respect copyright.PENANAD6D2HwdiQH
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.75110Please respect copyright.PENANARzSS53hrDc
75110Please respect copyright.PENANA3gd5zDBo9x
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.75110Please respect copyright.PENANAElWlyYOScO
75110Please respect copyright.PENANAZhYvyxhak4
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.75110Please respect copyright.PENANAc9t8tFn8pg
75110Please respect copyright.PENANAuBFBZkevqY
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.75110Please respect copyright.PENANAOWlHkDL5sK
75110Please respect copyright.PENANA654s9H6xN3
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.75110Please respect copyright.PENANAI4i1gfTtBn
75110Please respect copyright.PENANAYm8y8pNs8w
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.75110Please respect copyright.PENANAdPQ3x0Grz9
75110Please respect copyright.PENANAitu2lQQY6Y
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.75110Please respect copyright.PENANAxLLQ0pwxR8
75110Please respect copyright.PENANAAaVq2FLu8z
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.75110Please respect copyright.PENANAjlWNx7TDsJ
75110Please respect copyright.PENANAlKG1LV9NrB
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.75110Please respect copyright.PENANAGQ2YNFgdgz
75110Please respect copyright.PENANAwTgi5X2GAV
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.75110Please respect copyright.PENANAY5WouiK1AG
75110Please respect copyright.PENANA94tHEksJ2J
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.75110Please respect copyright.PENANAT34GlP0B3m
75110Please respect copyright.PENANAS0JA70wUMM
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.75110Please respect copyright.PENANAqFE9ruIHLs
75110Please respect copyright.PENANAEBHXIfV5uo
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.75110Please respect copyright.PENANAhGXClwMzLM
75110Please respect copyright.PENANAMaHltmHgfv
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.75110Please respect copyright.PENANAfRBiZLScTx
75110Please respect copyright.PENANAKZWq4so294
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"75110Please respect copyright.PENANAB2HxRA3CaJ
75110Please respect copyright.PENANAgxVMiIpDBL
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.75110Please respect copyright.PENANAb8W5Zuizmp
75110Please respect copyright.PENANAVYBR2jJBdh
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.75110Please respect copyright.PENANACJC07gZoKb
75110Please respect copyright.PENANATW3mRjnTQq
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.75110Please respect copyright.PENANAyhikE1Hd48