80723Please respect copyright.PENANA9OjbZ7OJxY
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.80723Please respect copyright.PENANAzpjoBuk5kC
80723Please respect copyright.PENANATngU8fPzK6
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.80723Please respect copyright.PENANAOS0R7SyloO
80723Please respect copyright.PENANAg9xzcgqL1b
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.80723Please respect copyright.PENANACESCyd0EPe
80723Please respect copyright.PENANAXWMAiHpaIg
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.80723Please respect copyright.PENANAEJM1u9g7JW
80723Please respect copyright.PENANAkzTxMASdYi
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.80723Please respect copyright.PENANA3bRRy5NkXg
80723Please respect copyright.PENANAXowQlEGPLy
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.80723Please respect copyright.PENANAcdOBHdD8bS
80723Please respect copyright.PENANAOqoJUGAv1l
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.80723Please respect copyright.PENANApCggayN6ut
80723Please respect copyright.PENANA8ksJ7dLGbM
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.80723Please respect copyright.PENANASaCatvYeKp
80723Please respect copyright.PENANAEe0RSOsQb6
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.80723Please respect copyright.PENANAzBvypZYjem
80723Please respect copyright.PENANA8MlsEh1maf
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.80723Please respect copyright.PENANA4b9JLaG2x1
80723Please respect copyright.PENANAHMjCx67NcG
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.80723Please respect copyright.PENANAhHujY4KqgT
80723Please respect copyright.PENANA8i9gvnXHAe
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.80723Please respect copyright.PENANA3bVdkGuNn3
80723Please respect copyright.PENANAbrB78x9F82
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.80723Please respect copyright.PENANA3oFwJuyMCf
80723Please respect copyright.PENANArrMjDMNtbJ
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.80723Please respect copyright.PENANA1M7Y8TfDo7
80723Please respect copyright.PENANAEoPf3YhvXQ
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.80723Please respect copyright.PENANA2LVPlENdm8
80723Please respect copyright.PENANAqBsMTWVwek
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.80723Please respect copyright.PENANAzNSCPJvXLC
80723Please respect copyright.PENANAlV7gCIbvor
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"80723Please respect copyright.PENANAmp1tirAklj
80723Please respect copyright.PENANA0WcQWysiDT
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.80723Please respect copyright.PENANAumrwo3UBJA
80723Please respect copyright.PENANAlcqAKtxBZI
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.80723Please respect copyright.PENANAMJEItMHD3f
80723Please respect copyright.PENANAm8uDoRhjSn
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.80723Please respect copyright.PENANAInMMDxvKEv
80723Please respect copyright.PENANAB8ZMNhSrFI
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.80723Please respect copyright.PENANA1HvS7vkfxi
80723Please respect copyright.PENANA2hbZrwBEAn
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.80723Please respect copyright.PENANAHX4uVb54MC
80723Please respect copyright.PENANA5um5uqwr8B
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.80723Please respect copyright.PENANAVOt0sof5qa
80723Please respect copyright.PENANAyxhaihNAfo
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.80723Please respect copyright.PENANAf6Pk0a7aDg
80723Please respect copyright.PENANAD82fqv17lr
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.80723Please respect copyright.PENANA22rR5b7OZC
80723Please respect copyright.PENANAeFQdxIuScu
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.80723Please respect copyright.PENANAewyUy457NK
80723Please respect copyright.PENANA3qa6mcYXAf
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.80723Please respect copyright.PENANAdzuTBnQdIh
80723Please respect copyright.PENANAnNk8iGENJp
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.80723Please respect copyright.PENANAY8de7UIzaP
80723Please respect copyright.PENANAgjW7r7Jynl
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.80723Please respect copyright.PENANANSseY2N1A8
80723Please respect copyright.PENANAPUrYcFhsd4
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.80723Please respect copyright.PENANATWhSXF0hzo
80723Please respect copyright.PENANAnGHpqMc0oa
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.80723Please respect copyright.PENANAaUYEznVN6Y
80723Please respect copyright.PENANA1fcEwGfv9I
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.80723Please respect copyright.PENANAkVPwDTbksa
80723Please respect copyright.PENANACgWMQxucj8
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.80723Please respect copyright.PENANA7JBwRMRzzx
80723Please respect copyright.PENANAskrnqyXtnU
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.80723Please respect copyright.PENANAw6qBKS210z
80723Please respect copyright.PENANAJhvj4KWbww
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.80723Please respect copyright.PENANAuXHpLC0mE9
80723Please respect copyright.PENANAmoW2PJiSOY
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"80723Please respect copyright.PENANAxoXcyLfn8H
80723Please respect copyright.PENANAOOzWGezmLI
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.80723Please respect copyright.PENANAGZZkX9mFhb
80723Please respect copyright.PENANADEq49qb1XY
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.80723Please respect copyright.PENANApXkVQRRhnG
80723Please respect copyright.PENANAbMFp69TplD
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.80723Please respect copyright.PENANAj7GpRYzAFn
80723Please respect copyright.PENANAcWQ8ZP0ZbY
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.80723Please respect copyright.PENANA3OyDe25cKg
80723Please respect copyright.PENANAelF8NKHu9Z
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.80723Please respect copyright.PENANAVdCKpxukXV
80723Please respect copyright.PENANAJbmVjn8Fl5
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.80723Please respect copyright.PENANA4MZ30z6gsc
80723Please respect copyright.PENANAdsuKRlFdOo
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.80723Please respect copyright.PENANA3j8dQbiSgI
80723Please respect copyright.PENANAjiZKa8AMrp
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.80723Please respect copyright.PENANAqUPgElMftp
80723Please respect copyright.PENANAtfGt8DnNb4
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.80723Please respect copyright.PENANAiNDNpMXnAQ
80723Please respect copyright.PENANAWKaWKqYqTI
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"80723Please respect copyright.PENANAO7Dr6G69yb
80723Please respect copyright.PENANAzp1rhxT127
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.80723Please respect copyright.PENANA41jCcA7lEf
80723Please respect copyright.PENANAuG2w4Xo27U
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.80723Please respect copyright.PENANAnyYykj5fCc
80723Please respect copyright.PENANAeIa6SPnbDs
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.80723Please respect copyright.PENANAj62sEEyH0l
80723Please respect copyright.PENANAinsxICPOmy
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.80723Please respect copyright.PENANAd69M5ZnBtj
80723Please respect copyright.PENANAb5UOK7ZDUp
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.80723Please respect copyright.PENANAPLiG11Xho4
80723Please respect copyright.PENANA8AUQhFBFAn
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.80723Please respect copyright.PENANAhcsQobwld4
80723Please respect copyright.PENANA9LfZOITYej
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.80723Please respect copyright.PENANAvyvZxkbjWf
80723Please respect copyright.PENANALQnp6DmRzt
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.80723Please respect copyright.PENANAYlcFsDfDL4
80723Please respect copyright.PENANAzqQrkwbV1s
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.80723Please respect copyright.PENANANFIULiDx3s
80723Please respect copyright.PENANASONUCWgr8v
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.80723Please respect copyright.PENANAEyi1fftiXM
80723Please respect copyright.PENANAwVF1RDK4hH
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.80723Please respect copyright.PENANAG15LzaTj4o
80723Please respect copyright.PENANATNooq56JUd
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.80723Please respect copyright.PENANACvi1mSy1BU
80723Please respect copyright.PENANAevEo18CRmX
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.80723Please respect copyright.PENANAOr3fr82lJU
80723Please respect copyright.PENANAC75e1YQ0Zi
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.80723Please respect copyright.PENANAFiHB7Ijhv3
80723Please respect copyright.PENANAUDL0YzwwHV
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.80723Please respect copyright.PENANAoFQ2byDFP5
80723Please respect copyright.PENANAL6uYlY7sbb
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.80723Please respect copyright.PENANATbnztcgbXK
80723Please respect copyright.PENANAYiiLV7t3LN
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.80723Please respect copyright.PENANAZWt9HcZXKS
80723Please respect copyright.PENANAsnGsObvM2n
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.80723Please respect copyright.PENANAoCkz8beK9Y
80723Please respect copyright.PENANAuRIticXjgu
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.80723Please respect copyright.PENANAM16lJB1M9Y
80723Please respect copyright.PENANAn9G3sLAm4p
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.80723Please respect copyright.PENANA1iv8p7yQjG
80723Please respect copyright.PENANAnSn1RahdjJ
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.80723Please respect copyright.PENANAnFUDFLQikU
80723Please respect copyright.PENANARRE5oIhFQk
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.80723Please respect copyright.PENANAGkRxPjBVw3
80723Please respect copyright.PENANA2FFTjzElds
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah80723Please respect copyright.PENANA75elyRan7J
80723Please respect copyright.PENANA3QPyhpnVoK
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"80723Please respect copyright.PENANAGbdsRU7QT6
80723Please respect copyright.PENANASoAF8w0iba
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.80723Please respect copyright.PENANAX1sbCVNr4Q
80723Please respect copyright.PENANAonYzq40L03
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.80723Please respect copyright.PENANAuevHGAHWkc
80723Please respect copyright.PENANA78P8IT9BCW
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.80723Please respect copyright.PENANAH7RjjuhEga
80723Please respect copyright.PENANAKMrdKw2V2K
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.80723Please respect copyright.PENANA8825whB0KD
80723Please respect copyright.PENANAmWZ90WGtoh
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,80723Please respect copyright.PENANAgYFAUYMM8W
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.80723Please respect copyright.PENANATw4ToDnnMn
80723Please respect copyright.PENANAR877J0id3G
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.80723Please respect copyright.PENANALASfCUDQwd
80723Please respect copyright.PENANAwZPpPFdNHr
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.80723Please respect copyright.PENANAYsZ34llUo6
80723Please respect copyright.PENANAO6kjOi1esL
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"80723Please respect copyright.PENANAJI0BcoYwvP
80723Please respect copyright.PENANA30Ri4oa2lZ
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.80723Please respect copyright.PENANAWWxvx93bNS
80723Please respect copyright.PENANA5N2JFZR6PL
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.80723Please respect copyright.PENANADYv8ZLbFyH
80723Please respect copyright.PENANAc26Q7AT60Z
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.80723Please respect copyright.PENANAsxhvicNqAs
80723Please respect copyright.PENANAkFBBFPauEc
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.80723Please respect copyright.PENANAOoCXERodtP
80723Please respect copyright.PENANABsnenkGfrp
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.80723Please respect copyright.PENANAteSog0c1jq
80723Please respect copyright.PENANAPOk1Mow11q
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.80723Please respect copyright.PENANAaPMuccWRpy
80723Please respect copyright.PENANAaYz4Cff8JB
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.80723Please respect copyright.PENANARAFXY2hrMD
80723Please respect copyright.PENANAdYeZcdHEPy
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.80723Please respect copyright.PENANAy2MwoZZTFx
80723Please respect copyright.PENANAMpUr94Fk14
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.80723Please respect copyright.PENANAP9qtOxKyXK
80723Please respect copyright.PENANAokwpgOyckn
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.80723Please respect copyright.PENANApGJ5pidkmb
80723Please respect copyright.PENANA7eJk5gCGa7
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.80723Please respect copyright.PENANAcE5isvoDw2
80723Please respect copyright.PENANA5ht0VeWdDI
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.80723Please respect copyright.PENANAhwBAyvHUoQ
80723Please respect copyright.PENANAad9JoJELmy
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.80723Please respect copyright.PENANAJKc2nls6Oq
80723Please respect copyright.PENANAQcUIYAnRMZ
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.80723Please respect copyright.PENANAPCPtApA7qw
80723Please respect copyright.PENANAxjhVNtGsnd
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.80723Please respect copyright.PENANAU00aMOI0l9
80723Please respect copyright.PENANAcrA3wRTK1J
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.80723Please respect copyright.PENANAh2IXX8m6KO
80723Please respect copyright.PENANAs7csPu2FUx
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.80723Please respect copyright.PENANAncJ4XewDFh
80723Please respect copyright.PENANAFtZQR1pt9z
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.80723Please respect copyright.PENANAuZwL9woAiM
80723Please respect copyright.PENANACLCge3ecPi
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.80723Please respect copyright.PENANAK91aOz2oCb
80723Please respect copyright.PENANAqXREqCEkdw
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.80723Please respect copyright.PENANAwdhXMcux4r
80723Please respect copyright.PENANAlalhgBtaCV
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.80723Please respect copyright.PENANAxeubVEWORP
80723Please respect copyright.PENANAFnTd1HJWSN
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.80723Please respect copyright.PENANAL7rLiYGNgg
80723Please respect copyright.PENANAFCksfrKfCO
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.80723Please respect copyright.PENANAE3fonwaPGP
80723Please respect copyright.PENANA2JAPs3FxWr
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.80723Please respect copyright.PENANAAHM0fYI2Yk
80723Please respect copyright.PENANA8sHaVzsFaM
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.80723Please respect copyright.PENANADQjbnrqJYT
80723Please respect copyright.PENANATEYrdbnxI1
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.80723Please respect copyright.PENANABODzdvt9TL
80723Please respect copyright.PENANAvgkg2jCWz3
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.80723Please respect copyright.PENANAnX2KBitZFg
80723Please respect copyright.PENANAl0vWiTZxfu
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.80723Please respect copyright.PENANAArLy67PIG6
80723Please respect copyright.PENANAQAoAHF3g3g
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.80723Please respect copyright.PENANAa4g0zYIkaI
80723Please respect copyright.PENANA5JQlhZLHjH
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.80723Please respect copyright.PENANASRQG3n8FSu
80723Please respect copyright.PENANAzVpt8vFKCr
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.80723Please respect copyright.PENANAOOneKXsYJQ
80723Please respect copyright.PENANAIaYlx2uLlv
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.80723Please respect copyright.PENANAQVbEOkn1ZH
80723Please respect copyright.PENANAladSDUd3y2
“Mas, kita tida--mpphhhhh”80723Please respect copyright.PENANAUDodEbnD1Z
80723Please respect copyright.PENANAxKfF7yJQsf
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.80723Please respect copyright.PENANAtcCBIskyVQ
80723Please respect copyright.PENANA4rOzHUX7m7
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.80723Please respect copyright.PENANAEqcB7DP5ni
80723Please respect copyright.PENANA1yFdTjKlCA
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.80723Please respect copyright.PENANAYWDDNk90ow
80723Please respect copyright.PENANASC0QR7eorC
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.80723Please respect copyright.PENANAy4Es77lTLr
80723Please respect copyright.PENANABCA2hvNoJQ
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.80723Please respect copyright.PENANAkr1frRuzb7