77025Please respect copyright.PENANApjUPbJP7aH
"Jangan minta maaf Mas" ucapku melumat balik bibirnya.77025Please respect copyright.PENANAykKiB3T79K
77025Please respect copyright.PENANApjO5l740j9
Akal sehatku saat itu hilang, terkubur dalam bahasa tubuh yang menginginkan sesuatu yang sebenarnya sudah melanggar semua kode etik ku sebagai seorang istri dan seorang wanita yang agamis.77025Please respect copyright.PENANAwB7ikZkPrn
77025Please respect copyright.PENANABG0WKhjNCr
Kami hanyut dalam cumbuan tabu itu. Rasanya hangat dan lembut, namun masih ada keragu-raguan yang membayanginya.77025Please respect copyright.PENANAQY4NujPFpb
77025Please respect copyright.PENANAL5paNGDM9O
Mang Dedipun membalas melumat bibirku dengan penuh kehati-hatian. Aku bisa merasakan bahwa kami berdua sedang mencoba meluapkan emosi dengan saling melumat dan mencium satu sama lain.77025Please respect copyright.PENANApk43vl5az1
77025Please respect copyright.PENANAxdBgtSQNZb
Bibirku mengunci bibir Mang Dedi agar tak lepas dari ciuman itu, mengisyaratkan kalau aku tidak ingin melepaskan momen ini secepat mungkin. Pun kemudian diapun membalas dengan sebuah lumatan yang tak kalah hebat penuh gairah seperti berkata kalau dia juga menginginkan hal yang sama.77025Please respect copyright.PENANATNR5hBTCWX
77025Please respect copyright.PENANA86MB06ceMd
Katakan aku gila, tapi merasakan cumbuan dari laki-laki lain selain suamiku justru memang sungguh-sungguh nikmat dan memberikan sensasi yang berbeda. Apalagi ketika melakukannya di tempat terbuka seperti ini. BIsa saja, seseorang tiba-tiba datang dan akhirnya memergoki kami yang sedang mencumbu satu sama lain.77025Please respect copyright.PENANAxqGQtPcNxp
77025Please respect copyright.PENANAysw4ljAy1Q
"Kamu cantik Dek Liya. Sayang bukan milikku" ucap Mang Dedi menahan daguku dengan jari-jarinya.77025Please respect copyright.PENANA9ifsvkdLSt
77025Please respect copyright.PENANAwNKSZ6j4gf
Kami menghentikan cumbuan itu. Berdiam diri sejenak, mengatur nafas dan menarik oksigen yang habis menipis. Saling tatap dan tersenyum meledek. Seolah-olah kami tau kalau apa yang kami lakukan adalah sebuah kegilaan yang benar-benar gila.77025Please respect copyright.PENANAsNEnMmyJjW
77025Please respect copyright.PENANAhY2eDKFFlF
"Mas nakal!!" ungkapku menepuk pelan dadanya.77025Please respect copyright.PENANALaXiJK3qjg
77025Please respect copyright.PENANAnyqINJ1l7g
Aku tersipu malu. Mengalihkan pandanganku yang tak berani menatapnya lama-lama.77025Please respect copyright.PENANAommI8TvDdc
77025Please respect copyright.PENANAYm3dPQbZRI
"Kamu yang agresif loh ya!" Balas Mang Dedi meledekku.77025Please respect copyright.PENANAdfO8UDXE2p
77025Please respect copyright.PENANAOvBI1sNzOP
Akupun kembali tersenyum mendengar perkataannya. Kemudian, aku bangkit dari lesehan tersebut dan duduk membelakangi Mang Dedi.77025Please respect copyright.PENANAV35Hveljo6
77025Please respect copyright.PENANAnlmih8HrBm
"Mau kemana??" Tanya Mang Dedi memegang tanganku.77025Please respect copyright.PENANALbSqbxtd3U
77025Please respect copyright.PENANAIzOZ98qpGR
"Pulang" balasku singkat.77025Please respect copyright.PENANAaQpkHA0eTO
77025Please respect copyright.PENANAHQ0z9hbYZA
Namun dari posisi belakang itu, Mang Dedi tiba-tiba memeluk tubuhku dengan kuat, "Jangan dulu" tahannya memelas.77025Please respect copyright.PENANAbtX9xmF5i8
77025Please respect copyright.PENANAg26N7bYVl5
"Lepasin Mas! nanti dilihat orang loh" protesku berusaha melepaskan diri.77025Please respect copyright.PENANAn7JkRvdFJd
77025Please respect copyright.PENANA4y7OxPtx9h
"Kalau begitu ayo tiduran lagi sayang!" Ajak Mang Dedi padaku.77025Please respect copyright.PENANAY64XITBhbD
77025Please respect copyright.PENANAX07wDV3NFu
Aku menggeleng menolaknya, "Sudah Mas! Nanti ketahuan sama orang ih" Ucapku.77025Please respect copyright.PENANAxb8eTNfqnt
77025Please respect copyright.PENANALKW3nONTKV
Untungnya, Mang Dedi pun tampak sadar dengan situasi yang sudah semakin siang tersebut dan sebentar lagi akan banyak kendaraan yang berlalu lalang.77025Please respect copyright.PENANAYzavEfqIzg
77025Please respect copyright.PENANAr6BIoqESul
Tapi sebelum melepaskan pelukannya, Mang Dedi kembali memajukan wajahnya kearah wajahku. "CUPPPPPP" sebuah ciuman kembali mendarat di bibirku. Bahkan dia langsung melumatnya begitu saja.77025Please respect copyright.PENANAdEFUpFXaYc
77025Please respect copyright.PENANAECAKD8drKa
Akupun menggeliat memprotesnya dan mencoba melepaskan diri, tapi kali ini ciuman Mang Dedi itu sedikit lebih intens dari yang pertama dan terkesan sangat bernafsu.77025Please respect copyright.PENANAA4lZB3QPvV
77025Please respect copyright.PENANABsR9GsZRrj
Tidak hanya melumat bibirku, lidah Mang Dedi pun mulai ikut masuk dan menggelitik setiap rongga mulutku. Aku bisa merasakan kelembutan dari lidah Pria penjual sayur itu bermain-main dalam mulutku. Bahkan terkadang ia berusaha melilit lidahku dan menarik-nariknya sehingga tak lama lidah kamipun bertautan dan saling bertukar air liur.77025Please respect copyright.PENANAH20clctjJH
77025Please respect copyright.PENANAq83cnEqgkp
Untuk kesekian kalinya, akupun kembali berciuman dengan Mang Dedi tanpa ada lagi penolakan yang berarti. Bahkan untuk berhenti saja rasanya aku enggan karena pikiranku sudah tidak selaras dengan nafsu yang mengambil alih tubuhku.77025Please respect copyright.PENANAWbN9l9kHhI
77025Please respect copyright.PENANAjGhDgHFQ29
Tapi disisi lain aku tau kalau semua ini sudah melewati batas kenormaan yang aku yakini. Ini salah dan Ini adalah dosa. Hanya saja, pembenaran demi pembenaran telah aku lakukan sejak pertama kali Mang Dedi menciumku. Sehingga tak ada lagi jalan balik yang dapat ku tempuh untuk kembali seperti semula.77025Please respect copyright.PENANAem5NnqXolk
77025Please respect copyright.PENANA5t073QWzR7
Tanpa sadar badanku kembali ditarik oleh Mang Dedi ke lesehan bambu yang ada disana sehingga mau tak mau aku jatuh memutar badanku dan berada dalam posisi miring saling peluk dan berhadap-hadapan.77025Please respect copyright.PENANABIxt4SJF23
77025Please respect copyright.PENANACsyAsxPO3E
Aku tidak berkata apa-apa untuk memprotesnya, malah aku menutup mataku dan tersenyum menantikan cumbuannya kembali. Mang Dedipun tampak tak menyia-nyiakan waktunya dengan langsung memajukan wajahnya ke wajahku, dan bibir kami kembali berciuman dengan lembut dan mesra.77025Please respect copyright.PENANACsKUZgBHRa
77025Please respect copyright.PENANAvjWmUFCwOo
"cllpp... cllppp... cllpp..." Begitulah suara perpaduan bibir kami berdua yang terdengar basah dan begitu menggairahkan di telingaku.77025Please respect copyright.PENANASr8lpnLaF4
77025Please respect copyright.PENANATYA0Uc534G
Perlahan tapi pasti, nafsu birahi mulai mengambil alih dan semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Mang Dedi sangat pandai memainkan ritme dalam kecupan-kecupannya sehingga aku terhanyut dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun, aku belum pernah merasakan rangsangan sehebat ini.77025Please respect copyright.PENANA5Bag1jE3T2
77025Please respect copyright.PENANA2EKfmXRQhF
Akupun tidak tau kemana ombak birahi ini akan membawaku hanyut. Tapi yang pasti, perasaan dan hatiku lama-lama menjadi tenang meski tadinya aku sempat merasa gelisah karena keadaan dan tempat aku berada saat ini.77025Please respect copyright.PENANAnp4hYVo9Ca
77025Please respect copyright.PENANAa2nnxYdo2X
“Dek, Mas mau minta sesuatu boleh gak?” tanya Mang Dedi menghentikan ciumannya.77025Please respect copyright.PENANAjhDy4U1UhE
77025Please respect copyright.PENANAkoDQQFdQJB
Aku mengangkat alisku, “Minta apa Mas?” tanyaku penasaran.77025Please respect copyright.PENANA7ojS4dFvaZ
77025Please respect copyright.PENANAoWvpM1iMq8
“Ini sayang!” ucap Mang dedi tiba-tiba saja memindahkan tangannya dari pinggangku menuju ke bagian buah dadaku.77025Please respect copyright.PENANA5s4BAMl6bq
77025Please respect copyright.PENANAvfNJ1drUgp
Aku betul-betul kaget dan terkejut. Tanganku secara reflek menahan tangan Mang Dedi, “Jangan Mas! Jangan disitu” ucapku meminta pengertiannya.77025Please respect copyright.PENANA32B1YOBtiE
77025Please respect copyright.PENANAQmYhJxEYTB
Mang Dedi kemudian benar-benar menjauhkan tangannya dari buah dadaku, Akan tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat itu kembali beranjak memeluk pinggang rampingku dengan erat dan memaksaku untuk semakin merapat.77025Please respect copyright.PENANAuzji2xTBgi
77025Please respect copyright.PENANAWTYbUWgZMK
“Kenapa Sayang?? Apa aku gak berhak??” tanya Mang Dedi setengah berbisik dan memelas.77025Please respect copyright.PENANASVrevvEC4s
77025Please respect copyright.PENANAbUmtB9BRVL
Ada perasaan bersalah saat aku mendengar pertanyaan Mang Dedi tersebut. Dalam hati aku ikut bertanya kenapa aku melarangnya. Bukankah daritadi aku juga sudah mengikhlaskan bagian tubuhku yang lain untuk dinikmatinya. Lalu apa yang membuat ini menjadi berbeda??77025Please respect copyright.PENANAnDJCJPrxvQ
77025Please respect copyright.PENANAqF4IM1gxqk
Entahlah. Rasanya aku masih ragu untuk memberikan raga dan hatiku untuknya. Karena akupun tau kalau aku tak akan pernah bisa melakukan hal tersebut. Sebab aku adalah wanita yang sudah mengikat janji suci bersama pria lain. Itu berarti, tak peduli seberapa inginnya aku menghamburkan diriku pada Mang Dedi, separuh dari apa yang aku dia inginkan saat ini tetaplah menjadi milik dari suamiku.77025Please respect copyright.PENANAqixV2dqon3
77025Please respect copyright.PENANA7fZ2jjq2Zr
“Aku istri orang Mas!” ucapku memasang tembok pertahanan yang tinggi untuknya.77025Please respect copyright.PENANAU5MM8OXlkh
77025Please respect copyright.PENANAWMC9YdPDFv
Namun bukannya mundur, Mang Dedi malah tersenyum mendengar hal tersebut, “Apa bedanya Dek Liya?? aku dan kamu sama-sama menginginkan ini bukan??” Ucap Mang Dedi kembali menciumku.77025Please respect copyright.PENANAxYrv0EmDgg
77025Please respect copyright.PENANA929DX6bRnE
Aku lagi-lagi terbawa, terbius oleh kata-kata dan perbuatan Mang Dedi yang semakin pandai memainkan emosi dan meruntuhkan pertahananku. Bahkan permainan tarik ulur yang dimainkannya ini telah sukses membuatku berpikir kalau tak ada lagi yang perlu aku sesali.77025Please respect copyright.PENANAJyRK7ow9C2
77025Please respect copyright.PENANAh2IkTp6Hrx
Aku meraih tangan Mang Dedi yang tadi berada di pinggangku. Kuarahkan tangan tersebut tepat dibagian dada, seolah mengisyaratkan padanya bahwa aku telah memberikan izin untuk kepadanya untuk menyentuh gundukan gunung kembar milikku itu.77025Please respect copyright.PENANAaGwxGQ08yq
77025Please respect copyright.PENANAioPrZ2ptRr
Mang Dedi tersenyum, mengecupku pelan beberapa kali hingga dia mulai menggerakkan tangannya didadaku. Pelan dia menggenggam bongkahan daging mungil yang tak pernah disentuh oleh laki-laki lain selain suamiku itu. Bahkan tak sampai menggenggam, tangan Mang Dedi itupun memijat-mijat kedua buah dadaku dan meremas-remasnya bergantian.77025Please respect copyright.PENANAw3950O0znx
77025Please respect copyright.PENANAgDcVdHXklH
“Masshh--” aku langsung menutup mulutku dengan tanganku sendiri. Hampir saja aku kelepasan dan mendesah akibat perbuatan Mang Dedi tersebut.77025Please respect copyright.PENANAIQveOUFKOl
77025Please respect copyright.PENANAJdf3WbDjM5
Namun Mang Dedi tak mempedulikan, dia terus melancarkan aksi mesumnya pada tubuhku dengan terus bergerak nakal. Satu tangannya bahkan beralih ke area bokongku dan juga ikut meremasnya.77025Please respect copyright.PENANADOrviZDxXM
77025Please respect copyright.PENANANhY1fYJ06I
“Ohh tuhan ini nikmat sekali” kataku dalam hati.77025Please respect copyright.PENANAiUVGBrAg3v
77025Please respect copyright.PENANAzGWscj0b6D
Aku terbawa suasana, aku menikmati ini dan bahkan aku mulai agresif menyodorkan tubuhku agar dapat digerayangi oleh tangan kasar Mang Dedi. Dibawah sana, pangkal pahaku juga sudah terasa panas dan basah, seperti ada sesuatu mengalir keluar. Rasanya geli sekali, seolah-olah tingkat sesitifitasnya meningkat berkali-kali lipat.77025Please respect copyright.PENANApuVMwnLRqc
77025Please respect copyright.PENANA12Oy2gJDwA
“Acccchhhhhh..” Tanpa disengaja, aku memekikkan desahan yang lumayan keras. Cukup keras hingga Mang Dedi terpaksa berhenti melancarkan aksinya.77025Please respect copyright.PENANAAVFFtlCZtZ
77025Please respect copyright.PENANA3ca6lO65fO
“Hmmm...Kamu basah sayang??” tanya Mang Dedi yang tanpa aba-aba menyentuh selangkanganku dari balik baju gamis yang aku gunakan.77025Please respect copyright.PENANAWpCHCC4EtL
77025Please respect copyright.PENANAVMYBvIhzdw
Aku terpekik kaget merasakannya. Tapi apa yang terjadi, badanku malah tak mau beranjak dan tanganku tak mau bergerak untuk mencegah tangan Mang Dedi. Malah rasanya semakin lama semakin nikmat saat Mang Dedipun mulai bergerak pelan mengelusnya.77025Please respect copyright.PENANAZLaw4IS04s
77025Please respect copyright.PENANALDAY18G1MH
“Gatell Masshh...” ucapku yang tanpa sadar menggesek balik bagian selangkanganku di tangannya.77025Please respect copyright.PENANAZHjrhCpwbG
77025Please respect copyright.PENANAQeI7yVSBA9
Tak cukup itu saja, rangsangan tangan Mang Dedi di selangkanganku tersebut dibarengi dengan sodokan-sodokan sebuah benda keras yang menyundul-nyundul pangkal pahaku. Nampaknya Mang Dedipun juga sudah mulai terangsang.77025Please respect copyright.PENANA6Byu3hy3cM
77025Please respect copyright.PENANAiYZVOUyetX
Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku sendiri semakin tidak kuat untuk menahan erangan meski aku sadar kalau saat ini kami masih berada di dalam pos ronda. Maka yang bisa aku lakukan hanyalah mendesis-desis untuk meredam kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.77025Please respect copyright.PENANANTb9lzbkHN
77025Please respect copyright.PENANA9V6j3QsYIr
Saat aku terhanyut itulah tanpa kusadari tangan Mang Dedi sudah berhasil mengangkat setengah baju gamisku dan menyusup masuk kedalam celanaku yang longgar. Belum sempat aku bereaksi, tangan itu sudah dengan cekatan menyentuh permukaan vaginaku yang memang sudah basah sedari tadi.77025Please respect copyright.PENANAF4s7ltYmWa
77025Please respect copyright.PENANApm2vbBv77b
“Banjir kamu Dek Liya” komentar Mang Dedi setelah ia berhasil mendaratkan tangannya di vaginaku.77025Please respect copyright.PENANABeBArPJSWp
77025Please respect copyright.PENANASGjMEAUtLo
Reflek aku mengatupkan kedua pahaku sehingga tangan Mang Dedi malah terjepit kuat oleh keduanya. Tangan kasar yang terjepit di selangkanganku itupun malah langsung saja bergerak mengorek-orek kemaluaanku hingga rasa nikmat pun datang tak terhindarkan.77025Please respect copyright.PENANA8FIJaUEIHj
77025Please respect copyright.PENANAZOcq3SCSod
Namun belum cukup aku dikagetkan dengan aksi Mang Dedi itu, tiba-tiba Hpku berbunyi. Berbunyi sangat keras hingga mampu membuat kesadaranku kembali. Aku langsung mendorong tubuh Mang Dedi dengan kuat dan segera bangkit duduk sambil merapikan pakaianku yang berantakan akibat perlakuan Mang Dedi.77025Please respect copyright.PENANAMt3IyzCbdM
77025Please respect copyright.PENANA4TwDGc1Oh3
Aku meraih smartphone milikku dari dompet dan segera mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari suamiku, “Ha—hallo Bi!” angkatku terbata-bata.77025Please respect copyright.PENANANlSHcRnHfc
77025Please respect copyright.PENANAGYN4udgHdb
“Assalamualikum Umi! Umi kok lama?” tanya Suamiku dibalik telfon.77025Please respect copyright.PENANA5CVaRWoY0W
77025Please respect copyright.PENANAsLJMuQGmak
Aku berdehem membenarkan pita suaraku, “Waalaikumsalam Bi! Umi tadi ngobrol dulu sama Ibu-ibu komplek” jawabku berbohong. Sudahlah aku berbuat mesum dengan pria lain, sekarang aku malah ikut membohongi suamiku secara langsung.77025Please respect copyright.PENANAiAT5i2yEj4
77025Please respect copyright.PENANAR5xpf3SY4y
“Buruan dong Mi! Abi udah laper banget nih” pinta suamiku.77025Please respect copyright.PENANAfXUNS4lJEQ
77025Please respect copyright.PENANAdSqLB8qRkW
“Iya Bi! Ini udah mau jalan pulang kok” lagi-lagi aku berbohong.77025Please respect copyright.PENANAcTM74hablx
77025Please respect copyright.PENANAoFCjbh18c3
Tak lama akhirnya telpon pun di tutup dan aku menghembuskan nafas lega yang begitu panjang. Beberapa menit aku hanya diam mengingat perbuatan gilaku yang benar-benar sudah jauh melampaui batasnya. Tapi dengan cepat aku kuasai diriku karena semuanya sudah kembali normal dan harus dihentikan sekarang juga.77025Please respect copyright.PENANAiGB1jJ0WCT
77025Please respect copyright.PENANAnVNMZ4Ckbp
Aku masih belum bisa berkata apapun. Bahkan untuk membalik badan dan melihat Mang Dedi saja aku tak berani. Ingin rasanya cepat-cepat pergi dari sini. Malu, rasanya malu sekali sampai-sampai wajahku terasa begitu panas dan mungkin sekarang memerah seperti udang rebus.77025Please respect copyright.PENANAJv3kzjVEug
77025Please respect copyright.PENANAlItpymrWaq
“Kayaknya aku harus pulang” ucapku memecah keheningan dintara kami.77025Please respect copyright.PENANANiIBXiGtCv
77025Please respect copyright.PENANAGVzu1KO31G
Dari belakangku terdengar Mang Dedi ikut bangkit dari tidurnya, “Iya harus” balasnya singkat.77025Please respect copyright.PENANA7UTMSwX9t1
77025Please respect copyright.PENANANDhhcQSUpa
Kemudian dengan kikuk aku memaksa diriku untuk berdiri walau masih tenggelam dalam rasa malu yang tak terkira. Rasa malu karena Mang Dedi sudah menangkap basah aku yang sedang terangsang begitu hebat. Rasa malu karena sudah memperlihatkan sisi liarku kepada laki-laki lain selain suamiku.77025Please respect copyright.PENANAxSoxCdOKFy
77025Please respect copyright.PENANAHrCRlbt3MA
“Aku mau sayur bayam dan ikan tongkolnya” Ucapku pada Mang Dedi.77025Please respect copyright.PENANATvIXlCWrsd
77025Please respect copyright.PENANAPLCJMMNPcM
“Ga sekalian sama terongnya?? Gede-gede loh” balas Mang Dedi melempar candaan.77025Please respect copyright.PENANAIGZ9HmXaU4
77025Please respect copyright.PENANAv1s9UEtHgI
Namun sekuat hati aku menahan senyumku, “Ga lucu” balasku berpura-pura jutek padanya.77025Please respect copyright.PENANAoZn850MQt7
77025Please respect copyright.PENANAOV1uTcfb6P
Usai membeli semua barang belanjaan yang aku butuhkan dari Mang Dedi, aku pun kemudian berpamitan pulang kepadanya. Diakhir sebelum aku pergi, Mang Dedi sempat memberikan kecupan ringan pada bibirku serta meremas buah dadaku sebentar.77025Please respect copyright.PENANAuKsOUVKlrM
77025Please respect copyright.PENANAEiXCiM8pRl
“Hati-hati ya sayang” ucapnya begitu manja padaku.77025Please respect copyright.PENANASZZlBMOCkv
77025Please respect copyright.PENANAckDvIX6Y5o
Akupun hanya bisa mengulum senyum sambil beranjak pergi layaknya sepasang kekasih yang baru saja pulang sehabis berkencan. Hatiku senang sekaligus berbunga-bunga diperlakukan seperti seorang wanita spesial oleh tukang sayur langgananku itu.77025Please respect copyright.PENANAP0ccGc5pt1
77025Please respect copyright.PENANAJhMZ9qjROE
“TING” sebuah pesan masuk ke dalam smartphoneku.77025Please respect copyright.PENANAJaPzqdWRoD
77025Please respect copyright.PENANAAVeHqQ5Tn8
Aku segera membukanya dan melihat kalau pesan tersebut ternyata dari Mang Dedi, “Lain kali kamu harus beli terong yang ini!” tulisnya sambil mengirim foto penisnya yang tengah tegang berdiri.77025Please respect copyright.PENANAt9ebmvBrhk
77025Please respect copyright.PENANAXCN5Bh15TR
ASTAGFIRULLAH!!!77025Please respect copyright.PENANA4J2C4RqfSR