67275Please respect copyright.PENANAAzaynWJ11b67275Please respect copyright.PENANA6yKt1UsKfJ
Liya
67275Please respect copyright.PENANAPcknHcVwiQ
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.67275Please respect copyright.PENANAydowi0LAJ7
67275Please respect copyright.PENANAGViBPkvjf0
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.67275Please respect copyright.PENANAMztXWroWtd
67275Please respect copyright.PENANA8JEjVBO6jg
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.67275Please respect copyright.PENANAy2pEe5L5G1
67275Please respect copyright.PENANAnpJ62Zt1i0
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.67275Please respect copyright.PENANAxWo6uwlOJI
67275Please respect copyright.PENANAWE2AL5vZms
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.67275Please respect copyright.PENANATJajh0gNGt
67275Please respect copyright.PENANAdhOiPmp9Y5
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.67275Please respect copyright.PENANA9zhp8hYNZS
67275Please respect copyright.PENANAhgRoQCDhVE
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.67275Please respect copyright.PENANAkXMUHHvWG2
67275Please respect copyright.PENANAqADZtyUGjO
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.67275Please respect copyright.PENANA5lkV2Av2jq
67275Please respect copyright.PENANAaYPmGwWmhd
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.67275Please respect copyright.PENANAHZjVrHXnDb
67275Please respect copyright.PENANAoyKxWZNI0v
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.67275Please respect copyright.PENANAwp3PwcZVtJ
67275Please respect copyright.PENANA7VvFJq0n7K
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.67275Please respect copyright.PENANADgD0HWsuML
67275Please respect copyright.PENANAmjCCyTPxdb
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.67275Please respect copyright.PENANA3QUcP8knOD
67275Please respect copyright.PENANA45jT6eQt5o
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.67275Please respect copyright.PENANAvWGUj0dC9n
67275Please respect copyright.PENANA58ZKU66xrc
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.67275Please respect copyright.PENANAXQF36BFl2z
67275Please respect copyright.PENANAtkx97W8aUq
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.67275Please respect copyright.PENANAWBsfeLjuWb
67275Please respect copyright.PENANAPLpqFvyKt4
67275Please respect copyright.PENANAJM6nhtYqhv
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.67275Please respect copyright.PENANASgXNEciwA4
67275Please respect copyright.PENANAy5gaKTe9hm
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.67275Please respect copyright.PENANAzlfE8PSSoZ
67275Please respect copyright.PENANAZmxbX7sLKu
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.67275Please respect copyright.PENANAjiy8CbC4Vb
67275Please respect copyright.PENANAaQfO9ziDGP
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.67275Please respect copyright.PENANAv9ffKy9Hwv
67275Please respect copyright.PENANAA6etJRqIj4
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.67275Please respect copyright.PENANAWDKAePS8zb
67275Please respect copyright.PENANAfzBXlWRIjF
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku67275Please respect copyright.PENANAaEcBtMaXCp
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.67275Please respect copyright.PENANAS6DQRCthfk
67275Please respect copyright.PENANATqnPLRhvSS
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.67275Please respect copyright.PENANAwN7YtTrckE
67275Please respect copyright.PENANA3PApRGi5p6
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??67275Please respect copyright.PENANAyqpw2yzosr
67275Please respect copyright.PENANA1q2jAjX04X
Plakk!!67275Please respect copyright.PENANAqk4nCR8WnT
67275Please respect copyright.PENANA5ESFOHT79B
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.67275Please respect copyright.PENANAYE1CeaKQYc
67275Please respect copyright.PENANAimfE0Ccip4
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.67275Please respect copyright.PENANApar2kO9cx9
67275Please respect copyright.PENANAICXdryEdDz
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.67275Please respect copyright.PENANAeFuWMtTNXD
67275Please respect copyright.PENANAIQIhr9tydq
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.67275Please respect copyright.PENANA0B2TN1Obb1
67275Please respect copyright.PENANAK6VZxxXIgl
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.67275Please respect copyright.PENANAPuPH1I5cWI
67275Please respect copyright.PENANA01amSEQMVE
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.67275Please respect copyright.PENANAdqahOfHWNj
67275Please respect copyright.PENANAZZPaHgQ3Od
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.67275Please respect copyright.PENANABswLWt69Sf
67275Please respect copyright.PENANAYcnNI2wCGH
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.67275Please respect copyright.PENANAQauimCOhsW
67275Please respect copyright.PENANAhLEN98Z9fZ
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.67275Please respect copyright.PENANA2z10FCO9a3
67275Please respect copyright.PENANAKeuhjqLn4T
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.67275Please respect copyright.PENANAalOwX5Y6Pl
67275Please respect copyright.PENANAydj7MT5qnf
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.67275Please respect copyright.PENANAEFD8CklRDB
67275Please respect copyright.PENANAKMguPMQX5n
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.67275Please respect copyright.PENANAMsXf1a1oGk
67275Please respect copyright.PENANA3b3aNNeplE
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.67275Please respect copyright.PENANAzuO1mWXPkb
67275Please respect copyright.PENANAjEtSZydMBa
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.67275Please respect copyright.PENANAu89BMCw6si
67275Please respect copyright.PENANAhaO8qnxQJo
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.67275Please respect copyright.PENANAP0QuFfGTNj
67275Please respect copyright.PENANA7gzCdMRDkW
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.67275Please respect copyright.PENANApWunF4KNOR
67275Please respect copyright.PENANAxRm2aHRy77
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.67275Please respect copyright.PENANAOWriUbFTFp
67275Please respect copyright.PENANAR1WcEwqGZ0
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.67275Please respect copyright.PENANALD7RWOrcr1
67275Please respect copyright.PENANAKDd2preSbJ
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.67275Please respect copyright.PENANAVWELqmdfHz
67275Please respect copyright.PENANAdEW1n7cYBP
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.67275Please respect copyright.PENANATolNBQ7Lum
67275Please respect copyright.PENANAm4xQgSdch5
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.67275Please respect copyright.PENANAECYT2Iyp58
67275Please respect copyright.PENANA9DMMgAHdfM
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.67275Please respect copyright.PENANAtPMBT8tvt7
67275Please respect copyright.PENANAalMwjZsVIZ
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.67275Please respect copyright.PENANAiyAll7P5Zf
67275Please respect copyright.PENANA7EQQmoeqXJ
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.67275Please respect copyright.PENANAqGUGd5rgwu
67275Please respect copyright.PENANAwyG6NQPk5S
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.67275Please respect copyright.PENANAPE8uSIrV18
67275Please respect copyright.PENANACMTyQgcMfD
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.67275Please respect copyright.PENANAO84IrUxKZy
67275Please respect copyright.PENANAQXT70zlwQt
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.67275Please respect copyright.PENANAJWzq3wBgzO
67275Please respect copyright.PENANAw6h0GRbKcv
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.67275Please respect copyright.PENANARdCVey7DKE
67275Please respect copyright.PENANAibOiXhKBl2
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.67275Please respect copyright.PENANAQ7b6I0QoRH
67275Please respect copyright.PENANA3I76pUdcru
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.67275Please respect copyright.PENANAMF4DyKeIQQ
67275Please respect copyright.PENANAEjGJ6HX9jz
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.67275Please respect copyright.PENANACXtovW9BYD
67275Please respect copyright.PENANArBP14Rvm2B
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.67275Please respect copyright.PENANA95o7wjgXUr
67275Please respect copyright.PENANAFONWYH9zCm
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.67275Please respect copyright.PENANAIE4luZyGHw
67275Please respect copyright.PENANAzmMiBUyeBs
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.67275Please respect copyright.PENANAd1oefNcNj5
67275Please respect copyright.PENANAhQLF3bBw1I
“27 tahun, Ma” balasku singkat.67275Please respect copyright.PENANA8bfHDErOVN
67275Please respect copyright.PENANASUvlgn43yd
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.67275Please respect copyright.PENANAJsXA2Urxzt
67275Please respect copyright.PENANAlhd1XReV3X
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.67275Please respect copyright.PENANA7JAYayugUU
67275Please respect copyright.PENANA97jGmPsLyH
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.67275Please respect copyright.PENANA3HyhwyNmjo
67275Please respect copyright.PENANAyzLeVxoSmK
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.67275Please respect copyright.PENANAC7ipHmyvPx
67275Please respect copyright.PENANAHvVxTjRsAO
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.67275Please respect copyright.PENANA8s3LKn5cwg
67275Please respect copyright.PENANAtPvMMDf2Zd
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.67275Please respect copyright.PENANArUW30czCVB
67275Please respect copyright.PENANAFzoaH38bNh
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.67275Please respect copyright.PENANAXYf1z5USDI
67275Please respect copyright.PENANAFH6KiZS6dB
DEGH!67275Please respect copyright.PENANAXTe4i2cgb3
67275Please respect copyright.PENANAdnaqeZuCFM
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.67275Please respect copyright.PENANAA0ueKIHzk9
67275Please respect copyright.PENANAlisFFyHRI2
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.67275Please respect copyright.PENANAP2ukOc3M4O
67275Please respect copyright.PENANAMo84UfCYZd
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.67275Please respect copyright.PENANAnOkCyXMFHc
67275Please respect copyright.PENANAKLT55P4g4E
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.67275Please respect copyright.PENANA9EXO7UGhTX
67275Please respect copyright.PENANAuoq0YUbY7S
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.67275Please respect copyright.PENANAg9LQiqMaOA
67275Please respect copyright.PENANAlz3VyLQSok
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.67275Please respect copyright.PENANAMG0TlhVnSC
67275Please respect copyright.PENANACDEcA4Mzv8
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.67275Please respect copyright.PENANAJvTC5fo3m9
67275Please respect copyright.PENANAlXS9tlrbZ4
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.67275Please respect copyright.PENANAgph3TuF4aC
67275Please respect copyright.PENANA3VV2kf6Mfc
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.67275Please respect copyright.PENANAANvu7syUGv
67275Please respect copyright.PENANAlB66lUIPMx
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.67275Please respect copyright.PENANA2gfXpV2TuS
67275Please respect copyright.PENANARIdAevoFTm
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.67275Please respect copyright.PENANAqVqr45YMZ5
67275Please respect copyright.PENANAfM7aABA9Fx
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.67275Please respect copyright.PENANAVNzk05CnA8
67275Please respect copyright.PENANAz38ceR853A
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.67275Please respect copyright.PENANAtQUTW06TTt
67275Please respect copyright.PENANAuRt5RFfHMv
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.67275Please respect copyright.PENANAulAr1RYb9i
67275Please respect copyright.PENANAox1HDi5Rkt
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.67275Please respect copyright.PENANAxFsO0BxyFM
67275Please respect copyright.PENANAzbzeymNsMG
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.67275Please respect copyright.PENANAdpKwlFwI0O
67275Please respect copyright.PENANAswdvdLtvpA
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.67275Please respect copyright.PENANALozOAdSm0A
67275Please respect copyright.PENANAQFqFR11Q7k
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.67275Please respect copyright.PENANAwnhL7gWl8k
67275Please respect copyright.PENANAQKx0aB80TG
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.67275Please respect copyright.PENANAggnCPwkWlw
67275Please respect copyright.PENANAt7BlGiw3kO
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.67275Please respect copyright.PENANAIrc9BgwEAs
67275Please respect copyright.PENANAwzipEiApzZ
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.67275Please respect copyright.PENANAEiAztdu7Bw
67275Please respect copyright.PENANAiGmgBBTUg6
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.67275Please respect copyright.PENANADN7IMTtLoD
67275Please respect copyright.PENANA1XFGPUzTpJ
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.67275Please respect copyright.PENANAMSr112qtOx
67275Please respect copyright.PENANAs9NeuIRbZg
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.67275Please respect copyright.PENANAhewyATqxe5
67275Please respect copyright.PENANAyXqEyoZ6ty
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.67275Please respect copyright.PENANAQ0nKmlRnyv
67275Please respect copyright.PENANAWEGZcfCn1U
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.67275Please respect copyright.PENANAzVpFMO99RC
67275Please respect copyright.PENANAeMJo9phSGJ
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.67275Please respect copyright.PENANAo4WW8Fc5MR
67275Please respect copyright.PENANAc3LIAd8e47
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.67275Please respect copyright.PENANA0i6sIcYU9g
67275Please respect copyright.PENANA5eZWMdBsuD
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.67275Please respect copyright.PENANA3eFXY8JmpK
67275Please respect copyright.PENANAzjF1WdJNT4
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.67275Please respect copyright.PENANAPSLSEtj7Ce
67275Please respect copyright.PENANAboOAJ3CeV8
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.67275Please respect copyright.PENANAQesjsS9kJe
67275Please respect copyright.PENANAjxjgX4CGui
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.67275Please respect copyright.PENANAtBRXPy7CvJ
67275Please respect copyright.PENANA2yR5ggOkga
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.67275Please respect copyright.PENANAXtQTlFqimj
67275Please respect copyright.PENANAo4Hazn54Xu
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.67275Please respect copyright.PENANAOqIJTtOKXb
67275Please respect copyright.PENANAbbbI53ntZR
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.67275Please respect copyright.PENANAUr9RveLraq
67275Please respect copyright.PENANAOgbUTRAtgS
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.67275Please respect copyright.PENANAYhP8ogZiTN
67275Please respect copyright.PENANAFwVcViknmV
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.67275Please respect copyright.PENANAImMFHTiQ37
67275Please respect copyright.PENANAMQade5188r
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.67275Please respect copyright.PENANA2uqUeLpVsO
67275Please respect copyright.PENANAypyd4CfELN
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .67275Please respect copyright.PENANAHbqeRUMI9z
67275Please respect copyright.PENANA9NBgxzbTDp
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.67275Please respect copyright.PENANAzPmmWpErpb
67275Please respect copyright.PENANAe2OexlS4nQ
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.67275Please respect copyright.PENANAtO79z6SVD0
67275Please respect copyright.PENANAvMFrXjjrIj
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.67275Please respect copyright.PENANAedyQxC1WsH
67275Please respect copyright.PENANAcLRXXCGnDu
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.67275Please respect copyright.PENANAW1rMh4sHGu
67275Please respect copyright.PENANAvWLOljKS8F
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.67275Please respect copyright.PENANAiBG43aoij0
67275Please respect copyright.PENANA6mdkOyfJwA
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.67275Please respect copyright.PENANAkD7RcKwBH9
67275Please respect copyright.PENANAxXX3X15dLM
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.67275Please respect copyright.PENANApcucGO4AYc
67275Please respect copyright.PENANAgegzPLjEVu
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.67275Please respect copyright.PENANAEBU0YE3IKt
67275Please respect copyright.PENANArYkDLlxaLS
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.67275Please respect copyright.PENANA2Xdck0RQsF
67275Please respect copyright.PENANAIQ1eKqamPx
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.67275Please respect copyright.PENANAeWlkHFIEhu
67275Please respect copyright.PENANAMCXALRarzH
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.67275Please respect copyright.PENANAP3gmVfrFmm
67275Please respect copyright.PENANAHBtNkOW5Ua
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.67275Please respect copyright.PENANAEL0kVXoTk1
67275Please respect copyright.PENANAIn4xEKSM5Z
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.67275Please respect copyright.PENANA7J9XVFh8pt
67275Please respect copyright.PENANAlRYIFJ2pU3
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”67275Please respect copyright.PENANAoqmnf8kbxN
67275Please respect copyright.PENANA5A52LxvUoO
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.67275Please respect copyright.PENANAK531uGSNce
67275Please respect copyright.PENANAjmr372e5zc
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.67275Please respect copyright.PENANATMByQqP8Ss
67275Please respect copyright.PENANApKajsIZYjK
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.67275Please respect copyright.PENANADGcObrTiUt
67275Please respect copyright.PENANAfwwxLNodMr
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.67275Please respect copyright.PENANARRMpulRp9l
67275Please respect copyright.PENANAwZbcEqAv04
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.67275Please respect copyright.PENANAgbnFa6tg4b
67275Please respect copyright.PENANA2QJU9ykJuo
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.67275Please respect copyright.PENANAipk5SDyhDc
67275Please respect copyright.PENANArk3s6HcFRU
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.67275Please respect copyright.PENANA31LnkflYP3
67275Please respect copyright.PENANAcq3yCL1SUa
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.67275Please respect copyright.PENANAWPVGSjOFdO
67275Please respect copyright.PENANAZFpP2AxqK1
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.67275Please respect copyright.PENANALbzVcRjjeu
67275Please respect copyright.PENANAle3osFl9FZ
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.67275Please respect copyright.PENANAIaKpv1TMN3
67275Please respect copyright.PENANAyo3WX0LzLs
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 67275Please respect copyright.PENANAYFHwM4U9cB