70488Please respect copyright.PENANAnkhsAqNhVM70488Please respect copyright.PENANAPJpVkYMlsV
Liya
70488Please respect copyright.PENANASX76B6wNGh
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.70488Please respect copyright.PENANAd56DpN387U
70488Please respect copyright.PENANAgb56ixj9yJ
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.70488Please respect copyright.PENANARdoBti19g2
70488Please respect copyright.PENANARwndwaHImh
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.70488Please respect copyright.PENANAtEEyqAYjDI
70488Please respect copyright.PENANAlJk4kDArWs
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.70488Please respect copyright.PENANAmjidnDjZLP
70488Please respect copyright.PENANA0uijbI648A
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.70488Please respect copyright.PENANATazhJmLzHL
70488Please respect copyright.PENANAETllyZfCkM
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.70488Please respect copyright.PENANAXv1liQC5zR
70488Please respect copyright.PENANAuVTqOUow5Z
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.70488Please respect copyright.PENANANftjPokMlM
70488Please respect copyright.PENANAThpzVb7cyi
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.70488Please respect copyright.PENANAMQAoguSICr
70488Please respect copyright.PENANAVycxPu1vhg
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.70488Please respect copyright.PENANAJs3OpS8VK6
70488Please respect copyright.PENANA4ciZMrm8Ch
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.70488Please respect copyright.PENANAB0QDwqT7Z1
70488Please respect copyright.PENANAtdEpaqyLMV
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.70488Please respect copyright.PENANA7vGz62wbSo
70488Please respect copyright.PENANAf0R0IbUJaU
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.70488Please respect copyright.PENANACIIFyzqyFj
70488Please respect copyright.PENANACIdlyGODm3
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.70488Please respect copyright.PENANAiiNULjcnLU
70488Please respect copyright.PENANA2wyKXb5HEi
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.70488Please respect copyright.PENANAKAZEgaYISa
70488Please respect copyright.PENANAsEu6g5UY8q
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.70488Please respect copyright.PENANARnRFpVXQ6t
70488Please respect copyright.PENANAdfp4WXBysA
70488Please respect copyright.PENANA7O9A11UI2u
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.70488Please respect copyright.PENANA6J4GHfUkpU
70488Please respect copyright.PENANAh8B9L6pnVb
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.70488Please respect copyright.PENANAFUjLkiPnWc
70488Please respect copyright.PENANAhdrITM9sIg
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.70488Please respect copyright.PENANAmBkJpn0dnK
70488Please respect copyright.PENANAbAZfxAr6ZV
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.70488Please respect copyright.PENANAIFDHuCdLgq
70488Please respect copyright.PENANAv7zq7ippJm
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.70488Please respect copyright.PENANAZEEgjYgEEs
70488Please respect copyright.PENANAKFn4TEDAKg
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku70488Please respect copyright.PENANAiYtgcIGNn5
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.70488Please respect copyright.PENANA9QRUNJVpGh
70488Please respect copyright.PENANA79pntHyEAd
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.70488Please respect copyright.PENANA8B76JjphRC
70488Please respect copyright.PENANADkOaUB4buX
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??70488Please respect copyright.PENANAWlGYmL4tZU
70488Please respect copyright.PENANAOuyagV3w74
Plakk!!70488Please respect copyright.PENANApchxkOVTT2
70488Please respect copyright.PENANAUOXJjqFxsV
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.70488Please respect copyright.PENANASyU2etYeZe
70488Please respect copyright.PENANAyMSyaaKMry
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.70488Please respect copyright.PENANAxIdNencdK9
70488Please respect copyright.PENANA3o5Zx7GItw
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.70488Please respect copyright.PENANA5vo8isKKRh
70488Please respect copyright.PENANA0eyKuzeryh
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.70488Please respect copyright.PENANAS3ekXkHpMG
70488Please respect copyright.PENANAnzVO3o1yvj
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.70488Please respect copyright.PENANAC8zgbwiJFx
70488Please respect copyright.PENANAR8iVeRWQLJ
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.70488Please respect copyright.PENANAegKtcCZ0gk
70488Please respect copyright.PENANAMPxQ9eZ3BQ
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.70488Please respect copyright.PENANAWHlhyDpHvy
70488Please respect copyright.PENANAZWcjcRfHUN
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.70488Please respect copyright.PENANAqzYh05EYmq
70488Please respect copyright.PENANALt1fszhbFL
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.70488Please respect copyright.PENANAryIJuc1lQ5
70488Please respect copyright.PENANAXz6s4viO7M
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.70488Please respect copyright.PENANAmUigUatdwT
70488Please respect copyright.PENANAbJikU0FId6
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.70488Please respect copyright.PENANAJz8SQJPky4
70488Please respect copyright.PENANAaI6uxZHzN3
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.70488Please respect copyright.PENANAOuTwneebkm
70488Please respect copyright.PENANAi17c0ukAH5
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.70488Please respect copyright.PENANANNE3Gdt6ju
70488Please respect copyright.PENANAA0bI0VR78v
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.70488Please respect copyright.PENANA0RmdYYmN5V
70488Please respect copyright.PENANALEHuOYVGOI
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.70488Please respect copyright.PENANAHHDynsa4nJ
70488Please respect copyright.PENANAiObm86GWpT
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.70488Please respect copyright.PENANAkPFau0oZYq
70488Please respect copyright.PENANAfuPS92N0Iz
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.70488Please respect copyright.PENANAQRmlmp527i
70488Please respect copyright.PENANALtNNLKJkAX
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.70488Please respect copyright.PENANAZ6l0mmvR1i
70488Please respect copyright.PENANAKpRX9JWB2Z
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.70488Please respect copyright.PENANA9xeQVPHd4k
70488Please respect copyright.PENANAegKaomZIO3
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.70488Please respect copyright.PENANAu9hSwGCuUi
70488Please respect copyright.PENANAtNUOeQB9Pr
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.70488Please respect copyright.PENANA8Xsu3foXxg
70488Please respect copyright.PENANAYyrdO6akrv
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.70488Please respect copyright.PENANA13jwvAaTMw
70488Please respect copyright.PENANAGY16u7Sq7a
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.70488Please respect copyright.PENANA02CGTZNkSU
70488Please respect copyright.PENANAf1asuiSk4j
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.70488Please respect copyright.PENANAfSFW57bA7t
70488Please respect copyright.PENANAgLT5hpNZLJ
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.70488Please respect copyright.PENANAS3R2YYL018
70488Please respect copyright.PENANASKzBtIUcCJ
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.70488Please respect copyright.PENANANGl8ZeHWuj
70488Please respect copyright.PENANAqZpjkJZXAp
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.70488Please respect copyright.PENANApdjzRaTJS8
70488Please respect copyright.PENANAepI0RBFVP2
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.70488Please respect copyright.PENANATTg93IJUsR
70488Please respect copyright.PENANAsaYzzDRWB2
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.70488Please respect copyright.PENANAoJtrsY13p4
70488Please respect copyright.PENANA35YKoIHnWY
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.70488Please respect copyright.PENANAf99NGGYYTn
70488Please respect copyright.PENANAPOvWRYNz8w
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.70488Please respect copyright.PENANA5AUSq9x2O9
70488Please respect copyright.PENANAhVtcE8Uhs4
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.70488Please respect copyright.PENANAOZQJv1t2GE
70488Please respect copyright.PENANAJWFegeRahF
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.70488Please respect copyright.PENANA4qibKZ7YWh
70488Please respect copyright.PENANAZNjrw6HivU
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.70488Please respect copyright.PENANAK5tZiGrWTS
70488Please respect copyright.PENANA6OtkLS4NGw
“27 tahun, Ma” balasku singkat.70488Please respect copyright.PENANAUmAgDFsGGs
70488Please respect copyright.PENANAY2npq68RZJ
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.70488Please respect copyright.PENANA4Zyw1MNrQT
70488Please respect copyright.PENANAZuVqmVguEA
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.70488Please respect copyright.PENANAToVTXZQ3eY
70488Please respect copyright.PENANArmuwcj6HiO
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.70488Please respect copyright.PENANANqopLDhV26
70488Please respect copyright.PENANAXg0YC9R4H2
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.70488Please respect copyright.PENANAPykgdalUrw
70488Please respect copyright.PENANAaNvUaCNQtl
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.70488Please respect copyright.PENANAipGvBXk2dF
70488Please respect copyright.PENANAn3fPYJYwnC
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.70488Please respect copyright.PENANAb09Xjnc8qL
70488Please respect copyright.PENANAnJirgMrvzH
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.70488Please respect copyright.PENANAPRPAQ5d0VJ
70488Please respect copyright.PENANADoLj7eSNYV
DEGH!70488Please respect copyright.PENANAzBL3JIfJBS
70488Please respect copyright.PENANA5ZZdFz1jm5
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.70488Please respect copyright.PENANAQZ8o4djXvH
70488Please respect copyright.PENANAEW1yHKrg15
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70488Please respect copyright.PENANAgh9pYTNtzW
70488Please respect copyright.PENANAsH6kwdO1TP
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.70488Please respect copyright.PENANAspYPSlyHeg
70488Please respect copyright.PENANAp75EKBqbJu
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.70488Please respect copyright.PENANA5z5MHlB6es
70488Please respect copyright.PENANAOGdampBNSB
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.70488Please respect copyright.PENANA6b7t9T3QVM
70488Please respect copyright.PENANAWlQ4QQso4m
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.70488Please respect copyright.PENANAKFVqGdIDAM
70488Please respect copyright.PENANApzBwMUEt5E
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.70488Please respect copyright.PENANAMYLSJ1x5gF
70488Please respect copyright.PENANA1a2fEATFvz
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.70488Please respect copyright.PENANA57wL5daw6E
70488Please respect copyright.PENANA0qjg6Ul7b1
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.70488Please respect copyright.PENANAeaxTwX5XiO
70488Please respect copyright.PENANAck5E4CIwof
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.70488Please respect copyright.PENANA7bJkQCOh85
70488Please respect copyright.PENANAGRwrYFjSra
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.70488Please respect copyright.PENANAWTBoS4PrQ2
70488Please respect copyright.PENANAeZdPnur7Iv
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70488Please respect copyright.PENANAqshA1HCu6a
70488Please respect copyright.PENANAVMbPmSwVdQ
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.70488Please respect copyright.PENANAyQjRopOfpK
70488Please respect copyright.PENANAaVpIhrb2ac
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.70488Please respect copyright.PENANAD8WxAe788V
70488Please respect copyright.PENANAL9N16xPv1K
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.70488Please respect copyright.PENANAeXviepLfxL
70488Please respect copyright.PENANAGJ4vSXjM9q
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.70488Please respect copyright.PENANAxaKMI6Z88V
70488Please respect copyright.PENANAyBEE3yKpfW
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.70488Please respect copyright.PENANAATMpBRPpz8
70488Please respect copyright.PENANAGHGOJdZbPp
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.70488Please respect copyright.PENANAL5dPZ0B7NH
70488Please respect copyright.PENANAw2ypXJMczM
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.70488Please respect copyright.PENANAxqpaO9I74t
70488Please respect copyright.PENANAQAnfEm27ia
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.70488Please respect copyright.PENANAxYByHL59l5
70488Please respect copyright.PENANAqgE7uqXh15
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.70488Please respect copyright.PENANAOH0hC79WKT
70488Please respect copyright.PENANAnnxoeMAKG9
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.70488Please respect copyright.PENANAlcCmhsLvcy
70488Please respect copyright.PENANAkRQqg2WRQV
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.70488Please respect copyright.PENANAfq3IjoKDGB
70488Please respect copyright.PENANAPTrMuA9IPk
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.70488Please respect copyright.PENANAXuuaBfKvOI
70488Please respect copyright.PENANAaSJHmdRlp3
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.70488Please respect copyright.PENANAkyNErhFSSE
70488Please respect copyright.PENANAPy3SiwPZJn
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.70488Please respect copyright.PENANAJSLI04oWI8
70488Please respect copyright.PENANAQYzg0QfvgY
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.70488Please respect copyright.PENANAa0r1b3VxwQ
70488Please respect copyright.PENANA6u1VYtGgx9
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.70488Please respect copyright.PENANAyCWVMbtTBd
70488Please respect copyright.PENANAbO7ZzopKgM
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.70488Please respect copyright.PENANAZRBCBBTrU1
70488Please respect copyright.PENANAIkZWIsrNo4
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.70488Please respect copyright.PENANAmqfTwharR4
70488Please respect copyright.PENANAtHcFtju8ef
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.70488Please respect copyright.PENANAXsWJI75StP
70488Please respect copyright.PENANA6FPUa0zqfM
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.70488Please respect copyright.PENANADry7Rmjx3j
70488Please respect copyright.PENANAl76yGwZNzB
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.70488Please respect copyright.PENANAgwUj4ylZf3
70488Please respect copyright.PENANAeP17KBdYBb
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.70488Please respect copyright.PENANASAvfUs8tCE
70488Please respect copyright.PENANAP2Y3x7njfk
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.70488Please respect copyright.PENANA2R8VqxoHIl
70488Please respect copyright.PENANAtLPf1Z1j8M
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.70488Please respect copyright.PENANANQiIYKxbiM
70488Please respect copyright.PENANAGT9fhuDwqD
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.70488Please respect copyright.PENANAlqRa4iKYmt
70488Please respect copyright.PENANAhxcKX2GYVq
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.70488Please respect copyright.PENANAYOtuJ2ay9R
70488Please respect copyright.PENANAA175PDneRG
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .70488Please respect copyright.PENANAleCTz483G9
70488Please respect copyright.PENANAHsJUGPRqsU
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.70488Please respect copyright.PENANAysKZ8DFKjf
70488Please respect copyright.PENANAiz7mVM9Gdn
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.70488Please respect copyright.PENANAVyGYCzSkDa
70488Please respect copyright.PENANAINYb0otqeB
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.70488Please respect copyright.PENANAcRQQJdeG3R
70488Please respect copyright.PENANAnZxnYqPVMg
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.70488Please respect copyright.PENANA1BXi8P0La2
70488Please respect copyright.PENANAieMeTSOXBB
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.70488Please respect copyright.PENANAeug5HGA5Xn
70488Please respect copyright.PENANAW1PFzqrfJD
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.70488Please respect copyright.PENANAuwMAsiH9ge
70488Please respect copyright.PENANACFxbOurosf
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.70488Please respect copyright.PENANAXcbDNHJk3U
70488Please respect copyright.PENANAbO0JB3pQL7
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.70488Please respect copyright.PENANACV1X4OCchu
70488Please respect copyright.PENANAtaqa6pvkTF
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.70488Please respect copyright.PENANA3NvmudYVjk
70488Please respect copyright.PENANAJG8Tnyye3a
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.70488Please respect copyright.PENANAAXq39UqyZw
70488Please respect copyright.PENANA6CX8IzK8su
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.70488Please respect copyright.PENANAZzcIUHqdlD
70488Please respect copyright.PENANA5wToeCii6P
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.70488Please respect copyright.PENANA5AfRlf0vbI
70488Please respect copyright.PENANAc92cEvFZfM
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.70488Please respect copyright.PENANA3SDleIldEl
70488Please respect copyright.PENANA4yAiCIt6Pz
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”70488Please respect copyright.PENANAuYIubMEioq
70488Please respect copyright.PENANAgSmld317V2
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.70488Please respect copyright.PENANAt0lQqcrovV
70488Please respect copyright.PENANAljvXOEpvV5
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.70488Please respect copyright.PENANAFXQSLD2s7t
70488Please respect copyright.PENANA597Sc02ABx
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.70488Please respect copyright.PENANAjxZ7BKLEAw
70488Please respect copyright.PENANA29mJKZk3vU
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.70488Please respect copyright.PENANAkBVxI3QQ0x
70488Please respect copyright.PENANApBBNuziuf0
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.70488Please respect copyright.PENANApTiYAkv05g
70488Please respect copyright.PENANAkLgsVzNClQ
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.70488Please respect copyright.PENANA9c9FGGseJY
70488Please respect copyright.PENANAjFpg2wKhcP
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.70488Please respect copyright.PENANAmLAKCXUQWi
70488Please respect copyright.PENANA7So0p54s4A
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.70488Please respect copyright.PENANAabne6Ch1x3
70488Please respect copyright.PENANAFtpMBBJLgC
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.70488Please respect copyright.PENANA7VrjkcP5Yl
70488Please respect copyright.PENANAMWhhp2F4lK
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.70488Please respect copyright.PENANApEXQHWarzJ
70488Please respect copyright.PENANAesaqytPTik
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 70488Please respect copyright.PENANAZojOzKzYiq