80757Please respect copyright.PENANADK5Gxs3pNM
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.80757Please respect copyright.PENANAPVICxaPFIB
80757Please respect copyright.PENANAWGaHFshIiS
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAU1RgBBZGBu
80757Please respect copyright.PENANAFwBHlzPEgT
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.80757Please respect copyright.PENANAyaE0BNzY4n
80757Please respect copyright.PENANAg6veYzmC4a
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.80757Please respect copyright.PENANA9rA2I4E5xZ
80757Please respect copyright.PENANAm1iB3vJimU
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.80757Please respect copyright.PENANAmEySLpt7vD
80757Please respect copyright.PENANAbAQVXg2ZcT
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.80757Please respect copyright.PENANALBoslGKzcr
80757Please respect copyright.PENANAYhp2BEDVSN
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.80757Please respect copyright.PENANAZdRwiQWS92
80757Please respect copyright.PENANAmYiHfp2fcP
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.80757Please respect copyright.PENANArr812imESa
80757Please respect copyright.PENANAOe5XS0GxTr
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.80757Please respect copyright.PENANAYF3e13vzjS
80757Please respect copyright.PENANA960GLSBIBH
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.80757Please respect copyright.PENANARYotIFFIna
80757Please respect copyright.PENANAVyNjPBWBMb
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAi1jlMFOR2Q
80757Please respect copyright.PENANAKYpfiftlUc
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.80757Please respect copyright.PENANAKQ76MeFQam
80757Please respect copyright.PENANAiHk6AQ2HqB
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.80757Please respect copyright.PENANAOm7bswN1F9
80757Please respect copyright.PENANAGehsu0aed6
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.80757Please respect copyright.PENANAUaYbILVuqW
80757Please respect copyright.PENANAnrpTCxVxzz
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANADvXKsMmzHq
80757Please respect copyright.PENANAJ1RRa9u8Ic
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"80757Please respect copyright.PENANA5Ql6oiSD8t
80757Please respect copyright.PENANAJ8HRK33LmQ
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.80757Please respect copyright.PENANA8J4ETtqb75
80757Please respect copyright.PENANAlDPgL0M746
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.80757Please respect copyright.PENANAQbzWK4KIJQ
80757Please respect copyright.PENANAh8JHX6WTnL
"Yang deket Masjid bukan?"80757Please respect copyright.PENANAuM8s1CeLMn
80757Please respect copyright.PENANAoWD7Vyz7ts
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.80757Please respect copyright.PENANAfnkputH539
80757Please respect copyright.PENANAE3lR9JpxEV
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.80757Please respect copyright.PENANAEqv3AXWZyi
80757Please respect copyright.PENANAfjv2j8rprV
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.80757Please respect copyright.PENANAASJmSuKT9Z
80757Please respect copyright.PENANA95tZOrEFDx
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.80757Please respect copyright.PENANAFLtA5O8A7M
80757Please respect copyright.PENANA6NkDfXyM3O
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"80757Please respect copyright.PENANAenf5nGwW8Q
80757Please respect copyright.PENANAEAGAT0t9B9
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.80757Please respect copyright.PENANAiHmbzzn1zI
80757Please respect copyright.PENANAN4imhLt6EI
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.80757Please respect copyright.PENANA9vIbjJJgLZ
80757Please respect copyright.PENANARh4CeeIaoD
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.80757Please respect copyright.PENANAMIxoN9HxZW
80757Please respect copyright.PENANAmhjplJnOW3
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.80757Please respect copyright.PENANANjp2hFr9iW
80757Please respect copyright.PENANA93IDRhdqG2
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.80757Please respect copyright.PENANAI7h73JBLwv
80757Please respect copyright.PENANA44GX1HQZGA
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.80757Please respect copyright.PENANATbO6NXsVv4
80757Please respect copyright.PENANAdh3PP8Wyti
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.80757Please respect copyright.PENANA9WbKvpM80Q
80757Please respect copyright.PENANAZ2RLgMGT9D
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.80757Please respect copyright.PENANAoqiFlXoZEt
80757Please respect copyright.PENANAa70eWwWffA
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.80757Please respect copyright.PENANApmTpsWohQK
80757Please respect copyright.PENANAAxQ5FAfwhz
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.80757Please respect copyright.PENANA1nH1MOGAHt
80757Please respect copyright.PENANAoOjncTXv0P
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.80757Please respect copyright.PENANAdz4mmozyUX
80757Please respect copyright.PENANAqGC6H3UtJM
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.80757Please respect copyright.PENANAVKY1BcVevC
80757Please respect copyright.PENANAmBXkl5VYVq
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.80757Please respect copyright.PENANA7CTxvKmg9N
80757Please respect copyright.PENANACRNEXVvuIy
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAu7AyttDUgr
80757Please respect copyright.PENANAOcgZXQ9Q8Q
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.80757Please respect copyright.PENANAcSuFxrZhNW
80757Please respect copyright.PENANA5s1ZcTLqar
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.80757Please respect copyright.PENANA660dCoxEw4
80757Please respect copyright.PENANAwsUBx0Xg1n
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.80757Please respect copyright.PENANA14CdUNvBM5
80757Please respect copyright.PENANAGR5NRTIwF9
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.80757Please respect copyright.PENANAydFXbE6NWH
80757Please respect copyright.PENANAtLP7jiOxs3
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.80757Please respect copyright.PENANAiMtPoXJnTJ
80757Please respect copyright.PENANANRRkXW5XS2
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.80757Please respect copyright.PENANAEAZGdFmljS
80757Please respect copyright.PENANAX1eeuw8qwS
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.80757Please respect copyright.PENANA9W8lBUclaI
80757Please respect copyright.PENANA5X2g69Epnn
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.80757Please respect copyright.PENANAI8BiSWbnl9
80757Please respect copyright.PENANATIva2a1GNS
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.80757Please respect copyright.PENANARvNaxLmoPX
80757Please respect copyright.PENANAKgSTuPDi7B
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.80757Please respect copyright.PENANAUevKSlBhD9
80757Please respect copyright.PENANA2Ypk68D9ko
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.80757Please respect copyright.PENANAgEE1hjsgKG
80757Please respect copyright.PENANAuYIRXNzt1h
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.80757Please respect copyright.PENANAB5t0qpgYdg
80757Please respect copyright.PENANACbPHMSkUVn
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.80757Please respect copyright.PENANAaY8myBAdDr
80757Please respect copyright.PENANAxTYhbb08a0
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.80757Please respect copyright.PENANAu8yDpM0hIu
80757Please respect copyright.PENANARdFE4OGWKZ
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.80757Please respect copyright.PENANAVxtSict2Ah
80757Please respect copyright.PENANAdY8nAtMvdj
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.80757Please respect copyright.PENANAPEmawa7YhV
80757Please respect copyright.PENANAkLNItNwmrT
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.80757Please respect copyright.PENANAGjivpZJ7Xx
80757Please respect copyright.PENANA9IGBlgcj4J
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANABgwPS1Zfdx
80757Please respect copyright.PENANA0ETJLAUSjW
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.80757Please respect copyright.PENANAXmUd4e0znA
80757Please respect copyright.PENANAGVDqf9igeG
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.80757Please respect copyright.PENANA1dRzFcW7yq
80757Please respect copyright.PENANA3Obr9M955j
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.80757Please respect copyright.PENANA2leD8zWf6U
80757Please respect copyright.PENANAwKySkZAlgq
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.80757Please respect copyright.PENANAMQ7ylhm3Xt
80757Please respect copyright.PENANATgvKxvzQI8
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.80757Please respect copyright.PENANAko96vcCgXH
80757Please respect copyright.PENANABYtSxtW9CN
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAU4Dzy1Gzdj
80757Please respect copyright.PENANAZrAva36oox
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.80757Please respect copyright.PENANAGODZUkigEB
80757Please respect copyright.PENANAuYG6OJbl7i
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.80757Please respect copyright.PENANAWpYylU4orE
80757Please respect copyright.PENANAdMhIPwMtD7
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.80757Please respect copyright.PENANAbuVEkTd85E
80757Please respect copyright.PENANAEWbHAKfybY
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.80757Please respect copyright.PENANAW5sVp89Ae5
80757Please respect copyright.PENANAWp0UlfBDtP
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.80757Please respect copyright.PENANA5ExzOoK33Y
80757Please respect copyright.PENANAOK8LB6AZeB
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.80757Please respect copyright.PENANA5rW5FkxGo6
80757Please respect copyright.PENANAAIiOANLmrq
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.80757Please respect copyright.PENANAzrEieXnedS
80757Please respect copyright.PENANARCXi9Tp6p1
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.80757Please respect copyright.PENANArnyvbLLtLp
80757Please respect copyright.PENANAN92XWLJrBj
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.80757Please respect copyright.PENANAONyKmUyZnK
80757Please respect copyright.PENANAVxMooafRl6
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.80757Please respect copyright.PENANA2kLL0zCuD6
80757Please respect copyright.PENANAyCGijkjfPF
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.80757Please respect copyright.PENANAvXvqKrqjx9
80757Please respect copyright.PENANAFIg4Yu7INh
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.80757Please respect copyright.PENANAIwGgeqB9FE
80757Please respect copyright.PENANAV1cZHQrJA7
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.80757Please respect copyright.PENANASHJIGBiccF
80757Please respect copyright.PENANA8gO93nmOC1
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.80757Please respect copyright.PENANALsjBZKvypP
80757Please respect copyright.PENANAVhopvTCEWm
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAp5xVyIiaa7
80757Please respect copyright.PENANACAvEhwhgen
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.80757Please respect copyright.PENANAFnZp7BlUZ9
80757Please respect copyright.PENANACxkD0OBpI6
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"80757Please respect copyright.PENANADsqRIi2zEB
80757Please respect copyright.PENANAuoWF1tjPPg
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.80757Please respect copyright.PENANAeEs9DYL9zM
80757Please respect copyright.PENANA0foimMRXtK
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.80757Please respect copyright.PENANAwPJPevOiJc
80757Please respect copyright.PENANAutsBVPjC5T
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.80757Please respect copyright.PENANAArUKxMAClM
80757Please respect copyright.PENANAe1KSQpbyyg
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAd7wvlw8cJk
80757Please respect copyright.PENANABlPwHbsjGV
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.80757Please respect copyright.PENANAyAvkn4RRYA
80757Please respect copyright.PENANAVNDnqJh5le
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.80757Please respect copyright.PENANADWLYWWn0c7
80757Please respect copyright.PENANAFPudmhvGO5
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.80757Please respect copyright.PENANA6ID0QWNBLQ
80757Please respect copyright.PENANAOB8QPMWvdK
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.80757Please respect copyright.PENANAnmqlJzdcq9
80757Please respect copyright.PENANAozzlH1iek6
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.80757Please respect copyright.PENANAxpW8cM4OHo
80757Please respect copyright.PENANAARKgcAA0m7
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.80757Please respect copyright.PENANAUDDyYzSoYN
80757Please respect copyright.PENANAglZ4cgPdF5
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.80757Please respect copyright.PENANA7bLQIEl1AF
80757Please respect copyright.PENANAoQdD6l1qUs
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.80757Please respect copyright.PENANAxfYpDS7Zc3
80757Please respect copyright.PENANAgbyG90ok1T
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.80757Please respect copyright.PENANAYvZ4YySFGN
80757Please respect copyright.PENANAmQ1wg3r0VL
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.80757Please respect copyright.PENANAPEd5CDP8o3
80757Please respect copyright.PENANAmQT56CH1Jp
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.80757Please respect copyright.PENANAjqwqCsNDic
80757Please respect copyright.PENANA93s7CebHRM
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.80757Please respect copyright.PENANA4XPJmO35PT
80757Please respect copyright.PENANA0wT3LLE6V3
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.80757Please respect copyright.PENANAOtmWiuwJxv
80757Please respect copyright.PENANAdOzASYOXFc
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.80757Please respect copyright.PENANAGsvhtsqmxn
80757Please respect copyright.PENANAFYRD8omfnG
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.80757Please respect copyright.PENANAmjc403HlTr
80757Please respect copyright.PENANAAh1BkhFuaD
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.80757Please respect copyright.PENANAfoEzrLVb6c
80757Please respect copyright.PENANASwdUTpIA1m
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.80757Please respect copyright.PENANA9cXg5qEaq7
80757Please respect copyright.PENANAxx0SA1NCxc
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis80757Please respect copyright.PENANATI9lF35rGQ
80757Please respect copyright.PENANAnlIPn7ozEZ
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.80757Please respect copyright.PENANAJRwNJZq6eC
80757Please respect copyright.PENANA3PF8wYOF2S
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.80757Please respect copyright.PENANACKrlpTLt0I
80757Please respect copyright.PENANAD8I0dLSrqC
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.80757Please respect copyright.PENANAl1PPoTuimz
80757Please respect copyright.PENANAhqyWKN3Ir5
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.80757Please respect copyright.PENANABUnVPAW1k5
80757Please respect copyright.PENANAJY9Z8oHoXM
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.80757Please respect copyright.PENANAmSdf8TZIcB
80757Please respect copyright.PENANAUTwTwr7bHN
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.80757Please respect copyright.PENANA046cHzuDoI
80757Please respect copyright.PENANAAjEeeMtTom
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.80757Please respect copyright.PENANAnfrXVCQnig
80757Please respect copyright.PENANA39rpHmUzMB
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.80757Please respect copyright.PENANAq2OzPvF7Od
80757Please respect copyright.PENANAC6H43441RJ
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.80757Please respect copyright.PENANAZWZ21T6317
80757Please respect copyright.PENANAZthT7dwmBO
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.80757Please respect copyright.PENANAceeWOnVvYx
80757Please respect copyright.PENANAfIzD7BRcMa
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang80757Please respect copyright.PENANA5yH08NhYnL
80757Please respect copyright.PENANAqiGP0aU0et
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.80757Please respect copyright.PENANANfjbfuoJ3C
80757Please respect copyright.PENANAmJtw1x8hA3
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.80757Please respect copyright.PENANAzRA6FOh6fa
80757Please respect copyright.PENANA7HDL8NtUX5
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.80757Please respect copyright.PENANA0tBCn08tj1
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.80757Please respect copyright.PENANAckwwifQNp8
80757Please respect copyright.PENANAtoxzjU3WgJ
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.80757Please respect copyright.PENANAMOUWmSreyM
80757Please respect copyright.PENANAWUj2UNkf4O
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.80757Please respect copyright.PENANAmzWFaBxC19
80757Please respect copyright.PENANAy7x9mBrKJg
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.80757Please respect copyright.PENANA3SBuxJCGHE
80757Please respect copyright.PENANAxGR2GcrsfZ
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.80757Please respect copyright.PENANAXzAr9rvE7h
80757Please respect copyright.PENANAGpUIQcw9l8
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.80757Please respect copyright.PENANAN5460U80Wz
80757Please respect copyright.PENANAnNMNBC79df
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.80757Please respect copyright.PENANAz6sWe6ZNTZ
80757Please respect copyright.PENANAbI7Qzz73ln
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.80757Please respect copyright.PENANAGh6msys6MM
80757Please respect copyright.PENANA5ah7xl8Cmb
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.80757Please respect copyright.PENANAIWCzyCfTtv
80757Please respect copyright.PENANAEiobTng39s
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.80757Please respect copyright.PENANAIcAXq7E1F7
80757Please respect copyright.PENANA8jiZFgsXhZ
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.80757Please respect copyright.PENANAynrqojMMs9
80757Please respect copyright.PENANAYqV5G0Ndre
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.80757Please respect copyright.PENANAPzQFZ29uvf
80757Please respect copyright.PENANAmLiy0S8UXB
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.80757Please respect copyright.PENANASn9zbx0j1C
80757Please respect copyright.PENANAJDPKRFuBeU
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.80757Please respect copyright.PENANAYXfXXCKfC3
80757Please respect copyright.PENANAf6jXvKhUJm
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.80757Please respect copyright.PENANAF255wbcDc2
80757Please respect copyright.PENANAQjBrjZ0hJI
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.80757Please respect copyright.PENANARJitfrFp4l
80757Please respect copyright.PENANAwtRJSKOAav
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.80757Please respect copyright.PENANAnxKEzTNHVb
80757Please respect copyright.PENANAM93ofFpIEv
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.80757Please respect copyright.PENANAwE4CCAU2qa
80757Please respect copyright.PENANA23Qg0j9uX0
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.80757Please respect copyright.PENANAiVjVcH6TNn
80757Please respect copyright.PENANA2rf8aYx9fa
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.80757Please respect copyright.PENANA59w22O20Ax
80757Please respect copyright.PENANArAbxPHiiEd
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.80757Please respect copyright.PENANA7snuRR3r96
80757Please respect copyright.PENANARNMGEWdSPD
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.80757Please respect copyright.PENANAIYgmWvBkcB
80757Please respect copyright.PENANA31nVH1v5f5
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 80757Please respect copyright.PENANArVAZQAczN8