82928Please respect copyright.PENANAM9y1bsfoFR
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.82928Please respect copyright.PENANAUTdIEtTF7X
82928Please respect copyright.PENANAbEU3NP7Jkf
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.82928Please respect copyright.PENANAb662op5xHO
82928Please respect copyright.PENANAWY1WjxFUMw
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.82928Please respect copyright.PENANAupLRFiyEnM
82928Please respect copyright.PENANAy4cMobXpvj
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.82928Please respect copyright.PENANAUw4YcUOPz9
82928Please respect copyright.PENANAeLh4ho0XRv
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.82928Please respect copyright.PENANA7sMbiHh84w
82928Please respect copyright.PENANAX5scLzPV3n
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.82928Please respect copyright.PENANAU67NOrqU2y
82928Please respect copyright.PENANAZ5xIuhyhz2
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.82928Please respect copyright.PENANAo2TJWVWbvt
82928Please respect copyright.PENANAoum04YnbRy
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.82928Please respect copyright.PENANAkGeL6Blpdq
82928Please respect copyright.PENANAQsVc6VNTiL
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.82928Please respect copyright.PENANAVwDxdleQyR
82928Please respect copyright.PENANAWUcbvX4NPR
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.82928Please respect copyright.PENANARqsaCJKEzQ
82928Please respect copyright.PENANAMgiZak5gHi
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.82928Please respect copyright.PENANADC9mS2wmzl
82928Please respect copyright.PENANAp0YBhtol4Y
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.82928Please respect copyright.PENANArCeAgRzshn
82928Please respect copyright.PENANAawuz8nmw72
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.82928Please respect copyright.PENANAdriuL9G3lE
82928Please respect copyright.PENANAdE7kymJtfw
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.82928Please respect copyright.PENANA4oVOGJHZsW
82928Please respect copyright.PENANAOawop4rq1J
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.82928Please respect copyright.PENANAZRKKexfyCi
82928Please respect copyright.PENANAqlnAKSmvmf
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.82928Please respect copyright.PENANAkQigsVXrYs
82928Please respect copyright.PENANAN9GLcP50QQ
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.82928Please respect copyright.PENANAg1TCWiJMb3
82928Please respect copyright.PENANAfsCdPh0KQW
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.82928Please respect copyright.PENANAQSLKJROdwa
82928Please respect copyright.PENANApMFkk58dLq
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.82928Please respect copyright.PENANAS9Va4Y7KfO
82928Please respect copyright.PENANAVTgGpve1Td
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.82928Please respect copyright.PENANAia1EHymBgh
82928Please respect copyright.PENANArFRPKzmPAY
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.82928Please respect copyright.PENANAxj8HveWwMJ
82928Please respect copyright.PENANApDZiA3TZg8
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.82928Please respect copyright.PENANAgid8xXI2LN
82928Please respect copyright.PENANAUhbAjGE4SU
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.82928Please respect copyright.PENANAKWftkDtuH3
82928Please respect copyright.PENANAO62YPW2bJX
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.82928Please respect copyright.PENANALT01OyLQqd
82928Please respect copyright.PENANAnwKUepm3hh
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.82928Please respect copyright.PENANAB8g4FwYaOO
82928Please respect copyright.PENANABkHs2Ytx2d
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.82928Please respect copyright.PENANA4C4A9rAxty
82928Please respect copyright.PENANAvs7EWwuRsV
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.82928Please respect copyright.PENANAQHR3yqRqNn
82928Please respect copyright.PENANAn7erbsEYnM
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.82928Please respect copyright.PENANA4AuTM4u25i
82928Please respect copyright.PENANAeDsWYz0eL5
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.82928Please respect copyright.PENANAnzPZB6Tir8
82928Please respect copyright.PENANAmiR6154osB
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.82928Please respect copyright.PENANA69pEf2IVx7
82928Please respect copyright.PENANAV9lZRv8vgr
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.82928Please respect copyright.PENANAvMMjICCT20
82928Please respect copyright.PENANAJCGyaYHzKQ
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.82928Please respect copyright.PENANA4grAWR8u8I
82928Please respect copyright.PENANAExGFzzo22X
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.82928Please respect copyright.PENANAkmpibPWrp9
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.82928Please respect copyright.PENANAhwzDomcwG5
82928Please respect copyright.PENANAyvI1DIt9lc
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.82928Please respect copyright.PENANALW2raCgLXj
82928Please respect copyright.PENANAJYPZui9JfI
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.82928Please respect copyright.PENANAFPydS5uHsx
82928Please respect copyright.PENANA2i3trNBMNy
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.82928Please respect copyright.PENANAS9uusYGC55
82928Please respect copyright.PENANAHCsEXcPdvf
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.82928Please respect copyright.PENANAZaHPrS3M2f
82928Please respect copyright.PENANAj4gjHDJ1tb
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.82928Please respect copyright.PENANAwMzBWw2SDm
82928Please respect copyright.PENANACNWPabNv8d
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.82928Please respect copyright.PENANAmTwGf8A0G1
82928Please respect copyright.PENANAS6ZfvwScNz
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.82928Please respect copyright.PENANAPrjpusvdJM
82928Please respect copyright.PENANAUjbGEp5MMi
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.82928Please respect copyright.PENANATT7ZUJ7z45
82928Please respect copyright.PENANAKENkRdc59C
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.82928Please respect copyright.PENANAud2PHy4js6
82928Please respect copyright.PENANAwW8grSI7iS
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.82928Please respect copyright.PENANA301QFqUjtc
82928Please respect copyright.PENANATD6woPOwLZ
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.82928Please respect copyright.PENANAPovKdt1DM1
82928Please respect copyright.PENANABDF3TVfXlF
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.82928Please respect copyright.PENANAdQfjkXblW6
82928Please respect copyright.PENANA7S0S4xKWdl
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.82928Please respect copyright.PENANA1oi9UGBlyB
82928Please respect copyright.PENANAs6oMkL4AzQ
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.82928Please respect copyright.PENANAvD4W70EILB
82928Please respect copyright.PENANAS3lL6IC7L2
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.82928Please respect copyright.PENANApf8WZRLQxP
82928Please respect copyright.PENANAezMqe3EWyB
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.82928Please respect copyright.PENANAbnemQNqN6z
82928Please respect copyright.PENANA9NaUr2f2Ww
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.82928Please respect copyright.PENANALoH275HfOV
82928Please respect copyright.PENANA5OUBzUbigS
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.82928Please respect copyright.PENANAfK1NA9NfwL
82928Please respect copyright.PENANAWrwxoo30Dr
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.82928Please respect copyright.PENANA56qOgqskqD
82928Please respect copyright.PENANAMk7fK9VaHg
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.82928Please respect copyright.PENANA5ilrzNT4AI
82928Please respect copyright.PENANAd67mJYM5Mf
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.82928Please respect copyright.PENANA7dTomRpgVr
82928Please respect copyright.PENANAsTKNMOMJNf
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.82928Please respect copyright.PENANATzCG6GbIH2
82928Please respect copyright.PENANAnBfL7WKh6b
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.82928Please respect copyright.PENANARd3BV0PEeB
82928Please respect copyright.PENANAaj1cBZARHE
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.82928Please respect copyright.PENANAbcwjqkXiT8
82928Please respect copyright.PENANAoJ7eZptcpf
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.82928Please respect copyright.PENANAE0CXEoJnxJ
82928Please respect copyright.PENANA41kCyHqQRU
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.82928Please respect copyright.PENANA4anzRVgikL
82928Please respect copyright.PENANArzDmqWcNEf
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.82928Please respect copyright.PENANAUGayzxay63
82928Please respect copyright.PENANAvyyuU4uorF
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.82928Please respect copyright.PENANAzbHPuJ4Ga9
82928Please respect copyright.PENANA60iTcjrnJP
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.82928Please respect copyright.PENANAIFP2koqH6g
82928Please respect copyright.PENANAj5gEku8mYj
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.82928Please respect copyright.PENANADlwBXAnWmx
82928Please respect copyright.PENANAc40ihOZAS9
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.82928Please respect copyright.PENANAJtI5UdaXQX
82928Please respect copyright.PENANA9STbNCkYql
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.82928Please respect copyright.PENANANdEbgWa74U
82928Please respect copyright.PENANAi4HeC09Wkg
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.82928Please respect copyright.PENANAzDGqQEa7cN
82928Please respect copyright.PENANAGB8V2YpLxN
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.82928Please respect copyright.PENANAOlL34tvEsM
82928Please respect copyright.PENANA3XBSj7IoFZ
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.82928Please respect copyright.PENANAX2xtz9MqeZ
82928Please respect copyright.PENANArESzm4FfzX
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.82928Please respect copyright.PENANAm6AosyQbzL
82928Please respect copyright.PENANAgs2OD3Bqnq
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.82928Please respect copyright.PENANAF2klUfBijE
82928Please respect copyright.PENANAFGvv7xd2yT
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.82928Please respect copyright.PENANAsfO008NjLi
82928Please respect copyright.PENANAWPj1p0ABSc
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.82928Please respect copyright.PENANA36VYn79Rgd
82928Please respect copyright.PENANAHngmqT8WV5
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.82928Please respect copyright.PENANABzgXm5QcUP
82928Please respect copyright.PENANAOHqMXzA8G0
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."82928Please respect copyright.PENANAatZzlqSJY2
82928Please respect copyright.PENANA5SroCI1ebL
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.82928Please respect copyright.PENANAEnRxvrzt2U
82928Please respect copyright.PENANAQsyC07S1ZZ
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.82928Please respect copyright.PENANA2pBNSkGvcC
82928Please respect copyright.PENANAuRy1NgaZJI
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.82928Please respect copyright.PENANA3KuaCrGqMe
82928Please respect copyright.PENANAyr5BxVt6cj
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.82928Please respect copyright.PENANACRWR2w4Hn4
82928Please respect copyright.PENANAxIGdIGIe4r
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.82928Please respect copyright.PENANAsd8gecrE3T
82928Please respect copyright.PENANA39lUffBiYz
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.82928Please respect copyright.PENANAcK4pmNup7D
82928Please respect copyright.PENANA6CkHSBxCJT
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.82928Please respect copyright.PENANAuD8nB8aw6w
82928Please respect copyright.PENANA8B6f9PqFvy
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.82928Please respect copyright.PENANAPxeUuqCwu7
82928Please respect copyright.PENANA0nG5yYD8Sl
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.82928Please respect copyright.PENANAiQeEebh0os
82928Please respect copyright.PENANA9bqGu9j1VH
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.82928Please respect copyright.PENANAdK4V3DCZvQ
82928Please respect copyright.PENANAie4bmtws2T
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.82928Please respect copyright.PENANA4TGhunA4i3
82928Please respect copyright.PENANAk7OGUmWo6D
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.82928Please respect copyright.PENANAQrxavuGO9X
82928Please respect copyright.PENANAelRCxdtX0p
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.82928Please respect copyright.PENANArrTdA6I8u1
82928Please respect copyright.PENANAjTw9fXLQ6e
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.82928Please respect copyright.PENANAG9Ka81QA7N
82928Please respect copyright.PENANABljgfYWMHn
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.82928Please respect copyright.PENANAFPEs2RRNsq
82928Please respect copyright.PENANALuDtp1vOLb
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.82928Please respect copyright.PENANApiLFf1jIcl
82928Please respect copyright.PENANA5gDkHo0Wkc
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.82928Please respect copyright.PENANAtrlmqYljyF
82928Please respect copyright.PENANAYwzBTrc4Zd
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.82928Please respect copyright.PENANAVCEGWuCvY9
82928Please respect copyright.PENANAjPNJU8sj7u
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.82928Please respect copyright.PENANAfrgyDtTuk6
82928Please respect copyright.PENANA1qwKOyuJWx
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.82928Please respect copyright.PENANAS1QBCGagDQ
82928Please respect copyright.PENANAJiLfNqkInP
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.82928Please respect copyright.PENANAHQnnMi7mco
82928Please respect copyright.PENANAaPIJawMkby
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.82928Please respect copyright.PENANA1QDiE9Gdrj
82928Please respect copyright.PENANAR3txb7boaQ
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.82928Please respect copyright.PENANApMNdFWwqZB
82928Please respect copyright.PENANAL0FUlYAc3V
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.82928Please respect copyright.PENANAViGDBTGBWD
82928Please respect copyright.PENANA6548fLITqk
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.82928Please respect copyright.PENANAdAsZiOwfTd
82928Please respect copyright.PENANASqXolcO6o4
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.82928Please respect copyright.PENANAyiIUykXLfl
82928Please respect copyright.PENANA8KCtsPN4ng
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.82928Please respect copyright.PENANASKIwGc21j0
82928Please respect copyright.PENANAobbEHXWfqu
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.82928Please respect copyright.PENANAsIi4JzDw62
82928Please respect copyright.PENANAeujqlvsYfZ
"Diemut..." bisiknya.82928Please respect copyright.PENANAkKObGSCcDJ
82928Please respect copyright.PENANAVwbASs9DCO
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.82928Please respect copyright.PENANA0hoXBqgRSn
82928Please respect copyright.PENANAXK7tFnmtwN
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.82928Please respect copyright.PENANAhskSsCQw5q
82928Please respect copyright.PENANA7gENh7iy6n
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.82928Please respect copyright.PENANAYQCaqGLGOq
82928Please respect copyright.PENANAwxGO0eQoBs
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.82928Please respect copyright.PENANA18KIkd4loe
82928Please respect copyright.PENANAVISMKZE03l
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.82928Please respect copyright.PENANALOD3x4qwcm
82928Please respect copyright.PENANAWjaBDSw7n6
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.82928Please respect copyright.PENANAwxkRZqkcj3
82928Please respect copyright.PENANAWMjlRUWi3H
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.82928Please respect copyright.PENANAdK52FydEb4
82928Please respect copyright.PENANAcWTw2k5WuO
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.82928Please respect copyright.PENANA6alwPP0BGd
82928Please respect copyright.PENANAlSNcNm7mei
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.82928Please respect copyright.PENANAnKMPnIOmG2
82928Please respect copyright.PENANAWzwiF7N9kL
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.82928Please respect copyright.PENANAi1tTSgZ389
82928Please respect copyright.PENANAghkqjcjmeB
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.82928Please respect copyright.PENANAh9ZLquVTrb
82928Please respect copyright.PENANAdX8m6pL8RW
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.82928Please respect copyright.PENANAEdRh96Gs0F
82928Please respect copyright.PENANAIakO6CBI8Y
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.82928Please respect copyright.PENANA7N1JKuMeBq
82928Please respect copyright.PENANA1RHrvSrlRn
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.82928Please respect copyright.PENANAyWee68sMF8
82928Please respect copyright.PENANAYYMafeAS0z
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.82928Please respect copyright.PENANAbHs2MYNnAy
82928Please respect copyright.PENANAcolbOAf7qz
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.82928Please respect copyright.PENANAKWVL6SnBiB
82928Please respect copyright.PENANAvuDKVYes0x
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.82928Please respect copyright.PENANAQRfQMSST45
82928Please respect copyright.PENANALr6miBXVka
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.82928Please respect copyright.PENANAstOdHdPubE
82928Please respect copyright.PENANANBvZWuDsfJ
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.82928Please respect copyright.PENANAPLazNwwRjQ
82928Please respect copyright.PENANAfbZN1woeCJ
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.82928Please respect copyright.PENANAhvy2sX5wtR
82928Please respect copyright.PENANARGHHznwGJj
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.82928Please respect copyright.PENANAkCHEuQSl7p
82928Please respect copyright.PENANA646xxyKane
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.82928Please respect copyright.PENANAP08AY3b63l
82928Please respect copyright.PENANAIaKBSWx8lR
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.82928Please respect copyright.PENANA95CrZjXWnA
82928Please respect copyright.PENANAaBNzdmBAFy
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.82928Please respect copyright.PENANAyZ7bpa91ws
82928Please respect copyright.PENANAXFmqTkenSK
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.82928Please respect copyright.PENANAFuppymIUkb
82928Please respect copyright.PENANApYr9fR3RUo
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.82928Please respect copyright.PENANAMLjvNUwsvY
82928Please respect copyright.PENANAX1XRzF2MUt
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.82928Please respect copyright.PENANA0t50Cb6JIc
82928Please respect copyright.PENANAyUy6sipkT4
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.82928Please respect copyright.PENANAh8cfKo4Mbj
82928Please respect copyright.PENANAEBCeyDyZhX
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.82928Please respect copyright.PENANA6lpqu4XOFh
82928Please respect copyright.PENANAsyp14KudTF
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.82928Please respect copyright.PENANAICOYCaVnhg
82928Please respect copyright.PENANAgVYXOPLMHR
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.82928Please respect copyright.PENANADmmtt8FNm8
82928Please respect copyright.PENANAD6rZSzFCin
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.82928Please respect copyright.PENANAXNKaXEOQuQ
82928Please respect copyright.PENANA9Vlswljq6C
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.82928Please respect copyright.PENANAU7wlVMMabl
82928Please respect copyright.PENANAs4pSJ4iSAS
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 82928Please respect copyright.PENANAH4CUYI7jrX