88121Please respect copyright.PENANAtlYi9TiUlf
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.88121Please respect copyright.PENANANUlU5tihNj
88121Please respect copyright.PENANAxOTvREx7Na
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.88121Please respect copyright.PENANAK1ZSlI4B81
88121Please respect copyright.PENANA1kZzLyFWEr
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.88121Please respect copyright.PENANAiSrzbwD1wF
88121Please respect copyright.PENANAH9LW6jSLfd
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.88121Please respect copyright.PENANAyGYZmxJelX
88121Please respect copyright.PENANAd5jZVBjeCI
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.88121Please respect copyright.PENANAq5rUCirZXI
88121Please respect copyright.PENANA5IBoJAvlmi
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.88121Please respect copyright.PENANA1pBIap8IsL
88121Please respect copyright.PENANARwjAZbkcTl
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.88121Please respect copyright.PENANAwqPt2BQO0w
88121Please respect copyright.PENANAqgfh97QebP
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.88121Please respect copyright.PENANABGI78Chz0z
88121Please respect copyright.PENANAHciEKCkdLU
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.88121Please respect copyright.PENANA92hEgkta4X
88121Please respect copyright.PENANA1ddDlpoYZS
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.88121Please respect copyright.PENANAwpqMYZSeKX
88121Please respect copyright.PENANAjTt4KqizUh
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.88121Please respect copyright.PENANAox2HgbhhIa
88121Please respect copyright.PENANA4Ox8gyo2zL
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.88121Please respect copyright.PENANAz5bRqQv0FM
88121Please respect copyright.PENANAq1pEAm45zj
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.88121Please respect copyright.PENANA7Agw2mYaFt
88121Please respect copyright.PENANAzRUEIsPorb
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.88121Please respect copyright.PENANAXrrEElP5bC
88121Please respect copyright.PENANAb1M9IooF4K
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.88121Please respect copyright.PENANAPROAw0yK9R
88121Please respect copyright.PENANASychjWNnuT
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.88121Please respect copyright.PENANAWBvhzI4bbI
88121Please respect copyright.PENANA3kQoUfzzdF
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"88121Please respect copyright.PENANABwZmX8wPV1
88121Please respect copyright.PENANA2T63f705MZ
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.88121Please respect copyright.PENANAbA4DYPOhJf
88121Please respect copyright.PENANAM3a7XQpayA
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.88121Please respect copyright.PENANAHMAdP3yBTH
88121Please respect copyright.PENANATy1BuKcuZh
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.88121Please respect copyright.PENANA6lPkKX7QIB
88121Please respect copyright.PENANAdvgw2hpv1y
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.88121Please respect copyright.PENANABbzVpYXeov
88121Please respect copyright.PENANAIHa57RMedy
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.88121Please respect copyright.PENANAGO0YIjZcb5
88121Please respect copyright.PENANAfq5KVx4PNm
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.88121Please respect copyright.PENANAJsCNyEi66D
88121Please respect copyright.PENANA9GkxICcerF
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.88121Please respect copyright.PENANAaXLCWDaK3A
88121Please respect copyright.PENANAf2O6J2tpmW
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.88121Please respect copyright.PENANAhbPWm5aEbT
88121Please respect copyright.PENANAzl3K2UX9zj
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.88121Please respect copyright.PENANAu69APzU7kR
88121Please respect copyright.PENANAqPARm4fdrV
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.88121Please respect copyright.PENANAeH3Z0I7Yqr
88121Please respect copyright.PENANAIj6jcQKVio
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.88121Please respect copyright.PENANAPXusVc1AAZ
88121Please respect copyright.PENANA326Cq12c8Z
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.88121Please respect copyright.PENANAgondctQvUk
88121Please respect copyright.PENANAKjZTrfkrYE
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.88121Please respect copyright.PENANAfvoA9aKvD0
88121Please respect copyright.PENANAm6PtvOgRSP
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.88121Please respect copyright.PENANA8cGtoEelaC
88121Please respect copyright.PENANATDBApJYjGQ
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.88121Please respect copyright.PENANAEA1I0Usg5r
88121Please respect copyright.PENANALJYgl6AaJ8
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.88121Please respect copyright.PENANAnOPxZzecEF
88121Please respect copyright.PENANALks1sQKUCI
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.88121Please respect copyright.PENANAocTdFSD6mB
88121Please respect copyright.PENANAq3qTlYSvHa
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.88121Please respect copyright.PENANAwCut3n8WZL
88121Please respect copyright.PENANAPSb5E7RerG
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"88121Please respect copyright.PENANA6G1nsYd3KV
88121Please respect copyright.PENANAs7wLN45FnP
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.88121Please respect copyright.PENANABd0DD2puSf
88121Please respect copyright.PENANAKB0nUs6aUS
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.88121Please respect copyright.PENANAXHhG2i39ZG
88121Please respect copyright.PENANAFImMF6ADxd
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.88121Please respect copyright.PENANAmqUbjbTrOW
88121Please respect copyright.PENANAbJLakrNhRB
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.88121Please respect copyright.PENANAFJYFtPgqri
88121Please respect copyright.PENANA2ls0bKts0c
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.88121Please respect copyright.PENANAS87CFUNOQr
88121Please respect copyright.PENANAz2vTmg1A9Q
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.88121Please respect copyright.PENANARiMHogAfp9
88121Please respect copyright.PENANAxlMyuF5zZ8
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.88121Please respect copyright.PENANAEHtltY3aeI
88121Please respect copyright.PENANARRZtOMW24F
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.88121Please respect copyright.PENANAga3LoXZc5E
88121Please respect copyright.PENANAdeW138QxTb
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.88121Please respect copyright.PENANAfDJLodUrIj
88121Please respect copyright.PENANAAT8ZoEhT0S
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"88121Please respect copyright.PENANAHaWXgty8zV
88121Please respect copyright.PENANA0jCdqLiJTG
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.88121Please respect copyright.PENANAKbBZLQbDc6
88121Please respect copyright.PENANAlvxQboxeu1
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.88121Please respect copyright.PENANArQM7GMktYc
88121Please respect copyright.PENANA3TtvOwpw5Y
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.88121Please respect copyright.PENANANoJgzPb5v2
88121Please respect copyright.PENANAYM4m3icq8G
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.88121Please respect copyright.PENANAARhUlr2vBv
88121Please respect copyright.PENANAOVtumKVVuf
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.88121Please respect copyright.PENANAsaQT0dSiVx
88121Please respect copyright.PENANATlUhORRhjf
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.88121Please respect copyright.PENANAeodO3GZPWV
88121Please respect copyright.PENANAFNF7Zj8Atq
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.88121Please respect copyright.PENANA3vg0YHu41W
88121Please respect copyright.PENANAQCOkm53DSZ
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.88121Please respect copyright.PENANAAH54WDOtrn
88121Please respect copyright.PENANAE3w1TywS1W
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.88121Please respect copyright.PENANA17CIQDvw9l
88121Please respect copyright.PENANA79O0c1nlfG
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.88121Please respect copyright.PENANAr2ofua1E6Y
88121Please respect copyright.PENANAKZMLclomTo
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.88121Please respect copyright.PENANAdmn8HEDLma
88121Please respect copyright.PENANAfmkrvr7cki
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.88121Please respect copyright.PENANAMUY1ODfivT
88121Please respect copyright.PENANAkg4yLkIEXQ
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.88121Please respect copyright.PENANAA6o67sZsoL
88121Please respect copyright.PENANAVcS7xwVLAb
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.88121Please respect copyright.PENANAieWLYF1CbN
88121Please respect copyright.PENANATbMI1f41oy
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.88121Please respect copyright.PENANAIJixR1AID5
88121Please respect copyright.PENANA9RnYpuK0se
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.88121Please respect copyright.PENANA9uwTJgtc10
88121Please respect copyright.PENANAmy6JuVJPRN
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.88121Please respect copyright.PENANAzFI9xPOHaP
88121Please respect copyright.PENANAk4MbSZLnec
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.88121Please respect copyright.PENANAjLKPpkK5wz
88121Please respect copyright.PENANAA8nY7D5Bwo
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.88121Please respect copyright.PENANAc2XyL2i34Z
88121Please respect copyright.PENANATB3AerxCco
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.88121Please respect copyright.PENANAl4PmmI98SJ
88121Please respect copyright.PENANAGo2Bswb2nq
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.88121Please respect copyright.PENANANuioXS76b3
88121Please respect copyright.PENANAszLOfliKrp
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.88121Please respect copyright.PENANAcqaPD7WvmN
88121Please respect copyright.PENANAz2nizRQX7L
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah88121Please respect copyright.PENANA2at4E4WLnd
88121Please respect copyright.PENANA7xH0gnyIVZ
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"88121Please respect copyright.PENANAGiW8JJNp9x
88121Please respect copyright.PENANA2AMor1Uvzb
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.88121Please respect copyright.PENANAX29Mk4MD1K
88121Please respect copyright.PENANAMSX1WIQV9G
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.88121Please respect copyright.PENANAnsq8tQndrA
88121Please respect copyright.PENANAAGnzGHQik2
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.88121Please respect copyright.PENANA5G6ueUqoQN
88121Please respect copyright.PENANAfJ2HwZQ47U
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.88121Please respect copyright.PENANAO5oQ0VCbw8
88121Please respect copyright.PENANAHscyOre1Am
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,88121Please respect copyright.PENANADrgLk1GovV
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.88121Please respect copyright.PENANAaotgejfReo
88121Please respect copyright.PENANAPoobOPWUgd
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.88121Please respect copyright.PENANApit6MykOYz
88121Please respect copyright.PENANArQuRKeFxfW
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.88121Please respect copyright.PENANAEAPF3hUhGf
88121Please respect copyright.PENANATFwnF2cwLu
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"88121Please respect copyright.PENANAlQNxQHyUW8
88121Please respect copyright.PENANA9RlRzD7k09
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.88121Please respect copyright.PENANAxgnIF0c3mf
88121Please respect copyright.PENANA3Z8PV8PJ1G
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.88121Please respect copyright.PENANAaBQZboMC5U
88121Please respect copyright.PENANAsG8t5vse54
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.88121Please respect copyright.PENANAP4C5DJenP2
88121Please respect copyright.PENANAd9Npr6u3pr
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.88121Please respect copyright.PENANAKk8e66yieT
88121Please respect copyright.PENANAwm416rIR1r
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.88121Please respect copyright.PENANAbvL6kR63ZF
88121Please respect copyright.PENANAgptI0GFUXK
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.88121Please respect copyright.PENANAowajHu4grr
88121Please respect copyright.PENANAZT2mdubx92
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.88121Please respect copyright.PENANAARdsI2pUsE
88121Please respect copyright.PENANAP3qV9qwaI2
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.88121Please respect copyright.PENANA9FmtCCMgnd
88121Please respect copyright.PENANA3DQTCO5AUj
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.88121Please respect copyright.PENANAV9JXb8dTM2
88121Please respect copyright.PENANAxHiaSh5prz
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.88121Please respect copyright.PENANAbIZvXZUbMg
88121Please respect copyright.PENANABUctfakGOL
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.88121Please respect copyright.PENANAN6mfqCGOaI
88121Please respect copyright.PENANAEnbwO2GMfl
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.88121Please respect copyright.PENANA9Wuy8q1z8d
88121Please respect copyright.PENANAFSLlMn9m1g
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.88121Please respect copyright.PENANAEfoIu58CvW
88121Please respect copyright.PENANA433YEadvnw
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.88121Please respect copyright.PENANA3BoZaV9QM5
88121Please respect copyright.PENANArzlo7tmgfK
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.88121Please respect copyright.PENANAc81YnUwC4Q
88121Please respect copyright.PENANAYa6Ix5XBht
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.88121Please respect copyright.PENANAOztYb53R9b
88121Please respect copyright.PENANAX0vwuuRtwZ
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.88121Please respect copyright.PENANAiWgqiPdchw
88121Please respect copyright.PENANAdPWXCPgrO4
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.88121Please respect copyright.PENANAcTYsP5PKHp
88121Please respect copyright.PENANApzVA1Ruhnc
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.88121Please respect copyright.PENANAVoeWFKXfuC
88121Please respect copyright.PENANAb8OKIfG0Cu
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.88121Please respect copyright.PENANAeDa6L6XJop
88121Please respect copyright.PENANAkP8YLjythm
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.88121Please respect copyright.PENANAeTfe4aViKw
88121Please respect copyright.PENANAM94GoxN20r
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.88121Please respect copyright.PENANAbrt6vAr9Io
88121Please respect copyright.PENANAQB1RYJ5xcp
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.88121Please respect copyright.PENANAooZrPyF3tU
88121Please respect copyright.PENANAZyGbniscCi
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.88121Please respect copyright.PENANAqw8WAKb4x5
88121Please respect copyright.PENANAbVmmR7HPEz
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.88121Please respect copyright.PENANARjuCgJ6Bmr
88121Please respect copyright.PENANA0V7NrMqwWj
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.88121Please respect copyright.PENANAxZfHoZ7Ohb
88121Please respect copyright.PENANAB8yV6LnCcS
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.88121Please respect copyright.PENANAs2pmyzXSMk
88121Please respect copyright.PENANA1pzwXWyRNX
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.88121Please respect copyright.PENANAIo2QOTeM7i
88121Please respect copyright.PENANAltUSaFwEML
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.88121Please respect copyright.PENANA0ZDT9y8vHX
88121Please respect copyright.PENANAT4NxCEvRHS
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.88121Please respect copyright.PENANAodWVgvCF6Z
88121Please respect copyright.PENANAfXPnmvUmga
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.88121Please respect copyright.PENANA9t47UmTeZH
88121Please respect copyright.PENANAnddkvn7ktB
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.88121Please respect copyright.PENANAB8E8CunGQ4
88121Please respect copyright.PENANAjUaYpRq9tj
“Mas, kita tida--mpphhhhh”88121Please respect copyright.PENANAcdvUMtxsau
88121Please respect copyright.PENANAE04wSaL7EP
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.88121Please respect copyright.PENANAukOyQXpIxN
88121Please respect copyright.PENANAHLuhLY7NgI
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.88121Please respect copyright.PENANAsXSmKFwvGt
88121Please respect copyright.PENANArYFXv1oniH
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.88121Please respect copyright.PENANAaautrV4orQ
88121Please respect copyright.PENANA1dG2Y8ra3D
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.88121Please respect copyright.PENANAPl2r9qgUWH
88121Please respect copyright.PENANAkBfZM1qtY4
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.88121Please respect copyright.PENANA4ETOHGlAMw