67492Please respect copyright.PENANADx8ywXrFAH67492Please respect copyright.PENANAfh3co12t4l
Liya
67492Please respect copyright.PENANAjIm39W8Fb4
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.67492Please respect copyright.PENANA1kTMShEXrX
67492Please respect copyright.PENANA0pt5hl6A8F
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.67492Please respect copyright.PENANAgAHjNAnGEA
67492Please respect copyright.PENANATnpCFkcQ5G
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.67492Please respect copyright.PENANA9TglFBngXE
67492Please respect copyright.PENANAUm8TGUGlzp
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.67492Please respect copyright.PENANAUbCjZMX36X
67492Please respect copyright.PENANApeVRIhAffD
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.67492Please respect copyright.PENANAPd10yTI5EL
67492Please respect copyright.PENANAZoqdaQAoF5
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.67492Please respect copyright.PENANAjm0VO76EaN
67492Please respect copyright.PENANAnUtgUsbqRa
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.67492Please respect copyright.PENANAuc0e9VC7GM
67492Please respect copyright.PENANAIKLKsaCKBr
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.67492Please respect copyright.PENANADg719Z8rnB
67492Please respect copyright.PENANAmNEDeeOsCV
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.67492Please respect copyright.PENANAxbPIFpljH2
67492Please respect copyright.PENANAT6Stu98aQj
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.67492Please respect copyright.PENANA5Ns2QduZTv
67492Please respect copyright.PENANAQ45NDDIcJr
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.67492Please respect copyright.PENANACIt14YwwL9
67492Please respect copyright.PENANAwHgZgxenL0
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.67492Please respect copyright.PENANAB20HN0zMLq
67492Please respect copyright.PENANAR5LqoQVkrx
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.67492Please respect copyright.PENANA8wgK4RWDgS
67492Please respect copyright.PENANAZCcLv7WYuU
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.67492Please respect copyright.PENANAbmxJLI7ivO
67492Please respect copyright.PENANAqkZnMBXb8b
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.67492Please respect copyright.PENANAcivJutxVrk
67492Please respect copyright.PENANA7y6gBzJ1Zr
67492Please respect copyright.PENANA8vL4zcvcl6
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.67492Please respect copyright.PENANAKwmpIyvnQQ
67492Please respect copyright.PENANAHVDYYgMs51
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.67492Please respect copyright.PENANAtoIj6KJY1X
67492Please respect copyright.PENANA3wsC4IkRbE
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.67492Please respect copyright.PENANALgsMImTdNn
67492Please respect copyright.PENANAlVOpbFpSxl
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.67492Please respect copyright.PENANAcq5ZbaRcVg
67492Please respect copyright.PENANAYg87XQ2DNA
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.67492Please respect copyright.PENANAYRStRrgOy7
67492Please respect copyright.PENANAGo9tszW86F
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku67492Please respect copyright.PENANArmxk444v8l
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.67492Please respect copyright.PENANAC7TJQ1XauJ
67492Please respect copyright.PENANAPhKklF1Dy9
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.67492Please respect copyright.PENANAzw3Ds2qZFi
67492Please respect copyright.PENANA996dhn6vHc
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??67492Please respect copyright.PENANAiJXCifa606
67492Please respect copyright.PENANAmCghLWnQcJ
Plakk!!67492Please respect copyright.PENANAAGwiB36lqC
67492Please respect copyright.PENANAfintDX1Deg
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.67492Please respect copyright.PENANACFgbSNxDbW
67492Please respect copyright.PENANA8MXN6dbtel
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.67492Please respect copyright.PENANAzJoIOW3L5Z
67492Please respect copyright.PENANAUqhseWtvRj
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.67492Please respect copyright.PENANA805ZNEMn6f
67492Please respect copyright.PENANAKPUgbazAQz
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.67492Please respect copyright.PENANANLH6mXR7YU
67492Please respect copyright.PENANAzVq8bQpfMv
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.67492Please respect copyright.PENANAC4vhcF6mQW
67492Please respect copyright.PENANAsF12RLc3ss
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.67492Please respect copyright.PENANACVwcTUwzPW
67492Please respect copyright.PENANAKJTV8SryYG
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.67492Please respect copyright.PENANARVWdEJBJAF
67492Please respect copyright.PENANAtQEPlVpBub
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.67492Please respect copyright.PENANANO5WvF6jNq
67492Please respect copyright.PENANAZ1GjwnEQec
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.67492Please respect copyright.PENANAxRRCOlVZ0l
67492Please respect copyright.PENANAzvjJdczrAP
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.67492Please respect copyright.PENANAPFjKO1v4zK
67492Please respect copyright.PENANAm42zjJ4SXm
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.67492Please respect copyright.PENANA8hqbmoLJwf
67492Please respect copyright.PENANAZhvxCy4MmH
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.67492Please respect copyright.PENANADTLzPcm755
67492Please respect copyright.PENANAdZBBPZpxA1
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.67492Please respect copyright.PENANA0HXzbYm2I8
67492Please respect copyright.PENANAaCbxP8q501
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.67492Please respect copyright.PENANAIH5BbYqqOS
67492Please respect copyright.PENANAoTdlmufuZL
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.67492Please respect copyright.PENANA78BWv4Xyus
67492Please respect copyright.PENANACZoD86NXFq
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.67492Please respect copyright.PENANAW49KfYaC7m
67492Please respect copyright.PENANAGTrK2oLqJO
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.67492Please respect copyright.PENANAACO1fvuaIT
67492Please respect copyright.PENANAEhMH4SonJs
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.67492Please respect copyright.PENANAQjsWrnutrf
67492Please respect copyright.PENANAR4LEcMqf3c
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.67492Please respect copyright.PENANA9rM4BDpvXq
67492Please respect copyright.PENANAtyaFZFfmgK
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.67492Please respect copyright.PENANA761LAJ7utM
67492Please respect copyright.PENANA2D5EvxKe3i
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.67492Please respect copyright.PENANA5mBEnMr8jl
67492Please respect copyright.PENANAdnVadjW82g
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.67492Please respect copyright.PENANAurMYhX8XmA
67492Please respect copyright.PENANASVZvbiai9A
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.67492Please respect copyright.PENANAjjOZT9uxyl
67492Please respect copyright.PENANAmVhltl7C3A
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.67492Please respect copyright.PENANAnGaXhthLLH
67492Please respect copyright.PENANAkRf0jfCy8Y
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.67492Please respect copyright.PENANAmhYSrQtUIi
67492Please respect copyright.PENANAYCzqkaFYCP
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.67492Please respect copyright.PENANAk6Qq4xHCLl
67492Please respect copyright.PENANAIcVr0yV46t
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.67492Please respect copyright.PENANAPHKtd1NLKz
67492Please respect copyright.PENANALlm9gFDVBo
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.67492Please respect copyright.PENANAKwVHcEykOZ
67492Please respect copyright.PENANAKTRvQIUzUl
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.67492Please respect copyright.PENANAvgdNB459G7
67492Please respect copyright.PENANAamYDXReqbB
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.67492Please respect copyright.PENANAhmcmIvnZXw
67492Please respect copyright.PENANA6hA7SuNAta
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.67492Please respect copyright.PENANAT1WkW4kpLM
67492Please respect copyright.PENANAxmlJH991rK
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.67492Please respect copyright.PENANAD9roPVeN8X
67492Please respect copyright.PENANAE0mdAeKtof
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.67492Please respect copyright.PENANAVA6CwObZnu
67492Please respect copyright.PENANAPu9m2YDQL0
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.67492Please respect copyright.PENANAKAuCwm2oCK
67492Please respect copyright.PENANATnkTTSCe5R
“27 tahun, Ma” balasku singkat.67492Please respect copyright.PENANAzE8DojePCS
67492Please respect copyright.PENANAMJhoZNgf4r
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.67492Please respect copyright.PENANAElAtXNW5I4
67492Please respect copyright.PENANARMf0G3dG7s
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.67492Please respect copyright.PENANAo9HTwPvWSG
67492Please respect copyright.PENANAiZi6zTfJHi
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.67492Please respect copyright.PENANAAqwOQcBgwz
67492Please respect copyright.PENANAVTRlvezoOL
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.67492Please respect copyright.PENANAiB4EbEuL21
67492Please respect copyright.PENANAmEEBoHXdzj
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.67492Please respect copyright.PENANABuQIOePQ6l
67492Please respect copyright.PENANACYpVcp2pXR
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.67492Please respect copyright.PENANAd7YsJiAsa5
67492Please respect copyright.PENANAPjrgIR0ANl
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.67492Please respect copyright.PENANAH6bu7aIj10
67492Please respect copyright.PENANA0KG55hEnPk
DEGH!67492Please respect copyright.PENANAgOE2TRJJSD
67492Please respect copyright.PENANAyKLZfpvBWX
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.67492Please respect copyright.PENANAHioRYH94sJ
67492Please respect copyright.PENANAe25AXLHfkP
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.67492Please respect copyright.PENANAVVoyJ5Nxea
67492Please respect copyright.PENANAM4B89adeu3
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.67492Please respect copyright.PENANAoUrDsLYqYP
67492Please respect copyright.PENANAPo3Hzcw3nx
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.67492Please respect copyright.PENANAqqRn5KKvRl
67492Please respect copyright.PENANAWG6KDeQSet
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.67492Please respect copyright.PENANAEZzjn40hhV
67492Please respect copyright.PENANAaB9yRipax4
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.67492Please respect copyright.PENANAmcDba7sQ5M
67492Please respect copyright.PENANA1fQUtOe5Ng
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.67492Please respect copyright.PENANAYhW4dyxHZt
67492Please respect copyright.PENANAACgoFUolM5
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.67492Please respect copyright.PENANAc4N6v2vRgn
67492Please respect copyright.PENANAu4mKNTr8P6
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.67492Please respect copyright.PENANAHEsoeI9d7J
67492Please respect copyright.PENANA41x4vZbHn3
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.67492Please respect copyright.PENANAahi950IAUU
67492Please respect copyright.PENANAvMp9a7cOpU
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.67492Please respect copyright.PENANAMBPakgA2Pc
67492Please respect copyright.PENANApTKSZpw5LM
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.67492Please respect copyright.PENANAjIvfCWmImh
67492Please respect copyright.PENANA6fnuUYgebe
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.67492Please respect copyright.PENANAtMsPhqEhLR
67492Please respect copyright.PENANAfGo43cXFYu
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.67492Please respect copyright.PENANAetGTnXgpoL
67492Please respect copyright.PENANAifOEyAmDRN
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.67492Please respect copyright.PENANA4HJsk3vmkC
67492Please respect copyright.PENANApdBg308Sql
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.67492Please respect copyright.PENANAgtyiYFOsua
67492Please respect copyright.PENANAxuQt7ttPO7
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.67492Please respect copyright.PENANAqYuLdlinaS
67492Please respect copyright.PENANAE1uIusqIaR
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.67492Please respect copyright.PENANAshIbLedNjN
67492Please respect copyright.PENANAdxcyjbAVRW
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.67492Please respect copyright.PENANAfRsnWnWWvs
67492Please respect copyright.PENANAwbrpExeSyu
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.67492Please respect copyright.PENANANRLO5nwcvc
67492Please respect copyright.PENANACgNO9ckTVS
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.67492Please respect copyright.PENANAauVsZTRvHX
67492Please respect copyright.PENANAMwDp6nr1kC
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.67492Please respect copyright.PENANA9eiYPK3jKR
67492Please respect copyright.PENANATws0mVK3bJ
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.67492Please respect copyright.PENANAkF4nmfDUIU
67492Please respect copyright.PENANAdjbyGKbfFu
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.67492Please respect copyright.PENANAphe4Tu6fYr
67492Please respect copyright.PENANAqicTG8Ba23
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.67492Please respect copyright.PENANA74srla445I
67492Please respect copyright.PENANAnRat7Vw9nm
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.67492Please respect copyright.PENANAsxO8vycoxJ
67492Please respect copyright.PENANAMMZfYKxsZv
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.67492Please respect copyright.PENANAGbTQVaRSuY
67492Please respect copyright.PENANAn8JWQccUR7
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.67492Please respect copyright.PENANAcmoweoJaAp
67492Please respect copyright.PENANAooBBJs7LoL
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.67492Please respect copyright.PENANAM2VzmBp2US
67492Please respect copyright.PENANAhpHoa8ufqm
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.67492Please respect copyright.PENANAKEuA4Vhkug
67492Please respect copyright.PENANAOOxD9me8b6
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.67492Please respect copyright.PENANAM29g0Sn5Nn
67492Please respect copyright.PENANALvqQFeTBwp
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.67492Please respect copyright.PENANAmeBHlZXUg7
67492Please respect copyright.PENANAmA7px5tOmg
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.67492Please respect copyright.PENANAkS1LeGnqW3
67492Please respect copyright.PENANAWt0XCq728c
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.67492Please respect copyright.PENANA6VtoM4J9CU
67492Please respect copyright.PENANA1u2tepijt4
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.67492Please respect copyright.PENANA96Cd6tFelF
67492Please respect copyright.PENANASCk2WhyATG
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.67492Please respect copyright.PENANAX6xJcDmr2F
67492Please respect copyright.PENANAAyAAq09X9F
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.67492Please respect copyright.PENANAkdceua663A
67492Please respect copyright.PENANAaw0IKHsmG6
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.67492Please respect copyright.PENANAIo0ZjLzJYU
67492Please respect copyright.PENANAJ8hW576EUi
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .67492Please respect copyright.PENANAYw9l5sfXOv
67492Please respect copyright.PENANAOgsuEG5QRo
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.67492Please respect copyright.PENANAJKAwI1wbJs
67492Please respect copyright.PENANAkXKzWJPbH4
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.67492Please respect copyright.PENANA5wanTcDeNf
67492Please respect copyright.PENANALaVW64c01U
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.67492Please respect copyright.PENANAbEcILzxVRQ
67492Please respect copyright.PENANAqjZ2ppomaA
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.67492Please respect copyright.PENANAK30ciXCotH
67492Please respect copyright.PENANAURMYOgEue6
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.67492Please respect copyright.PENANAKS8HdBGbQ7
67492Please respect copyright.PENANAVVynbsob6Q
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.67492Please respect copyright.PENANArvNpky7mP7
67492Please respect copyright.PENANABkMQ5tBSrc
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.67492Please respect copyright.PENANAlBQNSiTCkd
67492Please respect copyright.PENANAmnvoDjtmlt
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.67492Please respect copyright.PENANAeqXyMJshMp
67492Please respect copyright.PENANABYg18TtRsi
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.67492Please respect copyright.PENANAlAMFVrBoNt
67492Please respect copyright.PENANAE5X19PG0ts
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.67492Please respect copyright.PENANAYE3FPAn1ww
67492Please respect copyright.PENANAAKWzNsyWCa
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.67492Please respect copyright.PENANAzGcYhcy9W0
67492Please respect copyright.PENANAasVklmtw6d
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.67492Please respect copyright.PENANAtTPfNOHJtQ
67492Please respect copyright.PENANAgGiEv7jzE8
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.67492Please respect copyright.PENANAm4RiAJ92PF
67492Please respect copyright.PENANAmIejT6jNgI
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”67492Please respect copyright.PENANAmZBpFh3kpy
67492Please respect copyright.PENANANK8WPqzMK0
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.67492Please respect copyright.PENANAbD6nDN8UAh
67492Please respect copyright.PENANAWWSsAsmAoj
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.67492Please respect copyright.PENANAKaMQTWj47B
67492Please respect copyright.PENANA6rVe6J09gD
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.67492Please respect copyright.PENANAifO8jbCj5u
67492Please respect copyright.PENANAma7UwxiL0t
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.67492Please respect copyright.PENANAxoj8e2W5dn
67492Please respect copyright.PENANAwKbLIIOK25
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.67492Please respect copyright.PENANAGu1he2DM5r
67492Please respect copyright.PENANAgkVPcwH3aB
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.67492Please respect copyright.PENANANnxEhWuart
67492Please respect copyright.PENANAy1J25ZoSmp
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.67492Please respect copyright.PENANApJbBI27xMo
67492Please respect copyright.PENANACqHXQhtVBw
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.67492Please respect copyright.PENANAKbYPz5elUk
67492Please respect copyright.PENANAyLefBgkg6e
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.67492Please respect copyright.PENANAEzAVbbadtQ
67492Please respect copyright.PENANASnu6S2rIdn
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.67492Please respect copyright.PENANATnTAtwr9U5
67492Please respect copyright.PENANAB0pUUJ6mMW
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 67492Please respect copyright.PENANAnqPN8ZAyMm