70759Please respect copyright.PENANA0xLHL1zYFW70759Please respect copyright.PENANAqR34FlWWwR
Liya
70759Please respect copyright.PENANAIoIVtqGZuS
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.70759Please respect copyright.PENANAKfHgkhTVaN
70759Please respect copyright.PENANAyIXOphPmm4
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.70759Please respect copyright.PENANAsHZ8XsE6dK
70759Please respect copyright.PENANAmTvxDMxZCI
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.70759Please respect copyright.PENANAuyY4CtmYuo
70759Please respect copyright.PENANAeKDC1sLvDi
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.70759Please respect copyright.PENANAkxW2GjX2qm
70759Please respect copyright.PENANAuUyvwR9l4h
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.70759Please respect copyright.PENANAtHChcnyS7P
70759Please respect copyright.PENANAyY1oI37VHU
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.70759Please respect copyright.PENANAKGFcLdFxtG
70759Please respect copyright.PENANA85uEzMFcYT
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.70759Please respect copyright.PENANAgzfOD3SCT6
70759Please respect copyright.PENANAa5PpsJhPCE
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.70759Please respect copyright.PENANAkLVKOTCpfw
70759Please respect copyright.PENANArnELwconRy
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.70759Please respect copyright.PENANAyBYwsrIsWg
70759Please respect copyright.PENANADYP2lSyWao
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.70759Please respect copyright.PENANAcZOcRMTx6c
70759Please respect copyright.PENANAnoPLnWMNFG
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.70759Please respect copyright.PENANA5oDh9mnZaD
70759Please respect copyright.PENANA7yQIzIPUhz
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.70759Please respect copyright.PENANASHFgKJrqkE
70759Please respect copyright.PENANAOu7ca3AzXC
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.70759Please respect copyright.PENANALFRnrzsEBQ
70759Please respect copyright.PENANA8BMNKY5BqD
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.70759Please respect copyright.PENANATKYnqSLqd9
70759Please respect copyright.PENANADTUs1CMqRh
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.70759Please respect copyright.PENANAn4QRHoMXcD
70759Please respect copyright.PENANAHw5mMvKxCl
70759Please respect copyright.PENANABQlHUayQpI
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.70759Please respect copyright.PENANAcj8xlokQwc
70759Please respect copyright.PENANA5ZB6oRQSFp
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.70759Please respect copyright.PENANAwCjvQep7bN
70759Please respect copyright.PENANApSFVaPkPYc
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.70759Please respect copyright.PENANA3AtnuVQWY0
70759Please respect copyright.PENANAuWn8vZplil
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.70759Please respect copyright.PENANAMqTpXic3aT
70759Please respect copyright.PENANAmkVEF1ZgeB
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.70759Please respect copyright.PENANAlJB7HYpXM1
70759Please respect copyright.PENANARUCJZOXN5e
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku70759Please respect copyright.PENANAqZ57XJWYPw
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.70759Please respect copyright.PENANAcBmFSOZ3Qx
70759Please respect copyright.PENANADWOvpyzWTx
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.70759Please respect copyright.PENANAdS9M03I7Qx
70759Please respect copyright.PENANAf7c4TOJ91p
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??70759Please respect copyright.PENANAK2jc5kxv9K
70759Please respect copyright.PENANAAX1QzMGlQE
Plakk!!70759Please respect copyright.PENANAjq9kPVKC44
70759Please respect copyright.PENANA9L24gD4FzU
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.70759Please respect copyright.PENANASpC7js1PHj
70759Please respect copyright.PENANArqZUruRpma
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.70759Please respect copyright.PENANARw5fnAYTj8
70759Please respect copyright.PENANAUvqMztwZos
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.70759Please respect copyright.PENANAn5Wi1CZCzJ
70759Please respect copyright.PENANAn9Kv5ZIoyE
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.70759Please respect copyright.PENANAmY5LjcgCJP
70759Please respect copyright.PENANAFzKgfECfRv
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.70759Please respect copyright.PENANAqN6IPzJdZI
70759Please respect copyright.PENANA5mJw3iKmRV
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.70759Please respect copyright.PENANAbwFJYtgq5a
70759Please respect copyright.PENANAmF8YMNAT14
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.70759Please respect copyright.PENANAGvv1kiWsAO
70759Please respect copyright.PENANAvtqV2sQ0Zp
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.70759Please respect copyright.PENANAhlU0fmi9I7
70759Please respect copyright.PENANAU9IoBz4pYN
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.70759Please respect copyright.PENANA8uhDpZOMpU
70759Please respect copyright.PENANALHRz0fSEiH
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.70759Please respect copyright.PENANAXKb2dxsWhb
70759Please respect copyright.PENANABEQQCqxgFo
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.70759Please respect copyright.PENANAxezvSgNySy
70759Please respect copyright.PENANAFqG4Dax1AJ
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.70759Please respect copyright.PENANAGxmFwM1Qsl
70759Please respect copyright.PENANAwBSXqkggkG
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.70759Please respect copyright.PENANAA2M1UHq369
70759Please respect copyright.PENANAePwtbDxetL
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.70759Please respect copyright.PENANAR0eUdu88aG
70759Please respect copyright.PENANAt2pVA6zab5
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.70759Please respect copyright.PENANAUaOthM73ey
70759Please respect copyright.PENANA9503eMUxxN
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.70759Please respect copyright.PENANAF682vqkCsD
70759Please respect copyright.PENANAghAe64Jfgh
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.70759Please respect copyright.PENANAlet0aRayGM
70759Please respect copyright.PENANA8w4Tenbrbx
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.70759Please respect copyright.PENANAbnkBnfZHBw
70759Please respect copyright.PENANAIG5l8bHuzM
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.70759Please respect copyright.PENANAKLrhnQOITG
70759Please respect copyright.PENANAkHe1CENCPX
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.70759Please respect copyright.PENANAmFO2Z34jyl
70759Please respect copyright.PENANAodp8JaL6Iy
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.70759Please respect copyright.PENANARImS7bPMzx
70759Please respect copyright.PENANA2jxle7fVL7
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.70759Please respect copyright.PENANArMahtdw0kx
70759Please respect copyright.PENANAOuR6qa0Ht3
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.70759Please respect copyright.PENANASwxZUuhlEQ
70759Please respect copyright.PENANAmaIN2bNt1x
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.70759Please respect copyright.PENANAbIv4MUGL8j
70759Please respect copyright.PENANAlBXuOoTMUX
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.70759Please respect copyright.PENANAno0pSRZfdx
70759Please respect copyright.PENANAi0n5rtoKHr
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.70759Please respect copyright.PENANA8cLgFD1Nvv
70759Please respect copyright.PENANAjlT0QqhedV
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.70759Please respect copyright.PENANABirkNMkLbe
70759Please respect copyright.PENANAYQnlJXHrJz
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.70759Please respect copyright.PENANAZHf6kwNl6f
70759Please respect copyright.PENANAHZsFbsAGZs
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.70759Please respect copyright.PENANAalnptFxFVY
70759Please respect copyright.PENANA8StiGBskPb
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.70759Please respect copyright.PENANAccLMedPkSj
70759Please respect copyright.PENANAwvXb5shSga
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.70759Please respect copyright.PENANAglJw45i6oC
70759Please respect copyright.PENANAKCX4MieLJ3
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.70759Please respect copyright.PENANAmsNfBJeN8f
70759Please respect copyright.PENANAKfFsjKCNff
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.70759Please respect copyright.PENANASoJ31MUtGi
70759Please respect copyright.PENANADIHPxNMRW4
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.70759Please respect copyright.PENANAYSIeGyeLFR
70759Please respect copyright.PENANAZlyTR1C9uk
“27 tahun, Ma” balasku singkat.70759Please respect copyright.PENANAr28oKWsbRV
70759Please respect copyright.PENANAluMxEO8yYz
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.70759Please respect copyright.PENANAWfVugYEdHN
70759Please respect copyright.PENANARuKZMgkS9L
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.70759Please respect copyright.PENANAIphuw3fXoP
70759Please respect copyright.PENANA4i4UsQocYD
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.70759Please respect copyright.PENANAmYKD8eTLZ0
70759Please respect copyright.PENANAzbZPwa0SaW
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.70759Please respect copyright.PENANAG28YHDW8cL
70759Please respect copyright.PENANAse9icMwZQC
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.70759Please respect copyright.PENANANyA6YhVV9v
70759Please respect copyright.PENANAtXYNyggvgj
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.70759Please respect copyright.PENANA3ZGE3hXA1v
70759Please respect copyright.PENANAOzlUBQj2BZ
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.70759Please respect copyright.PENANAfwTk27Dgtn
70759Please respect copyright.PENANAIzVyQxu5FQ
DEGH!70759Please respect copyright.PENANAA5v4dNGW45
70759Please respect copyright.PENANAe14lncGnbd
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.70759Please respect copyright.PENANA0rFOIEgn2G
70759Please respect copyright.PENANA4fujuEJL7y
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70759Please respect copyright.PENANAyTgbMa2BAD
70759Please respect copyright.PENANA7j0NF0I3uE
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.70759Please respect copyright.PENANAkZcp832pXi
70759Please respect copyright.PENANA427uCFFDWO
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.70759Please respect copyright.PENANAoNDs2v5PNJ
70759Please respect copyright.PENANANeUFomI3p9
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.70759Please respect copyright.PENANAObGH9CXRrc
70759Please respect copyright.PENANAiTFdlNqKNn
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.70759Please respect copyright.PENANAalwIrYfhHN
70759Please respect copyright.PENANAugKahtY2jr
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.70759Please respect copyright.PENANAXZDSBl3Ko9
70759Please respect copyright.PENANAnqh0MM8Bs0
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.70759Please respect copyright.PENANAsldwu6nRGi
70759Please respect copyright.PENANA7PAeuCTY8p
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.70759Please respect copyright.PENANAgNr1mLVplM
70759Please respect copyright.PENANAdqRd0gNNb1
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.70759Please respect copyright.PENANApgHGDnLkRG
70759Please respect copyright.PENANAJzb5xNS0ck
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.70759Please respect copyright.PENANAQIvg3fd94c
70759Please respect copyright.PENANAQrq9t2DEV2
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70759Please respect copyright.PENANA4sESQV9T0x
70759Please respect copyright.PENANAoiQ4RvnaIL
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.70759Please respect copyright.PENANAhY7rNICjJU
70759Please respect copyright.PENANA5FioMy0aqp
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.70759Please respect copyright.PENANAbKxS8LjPoB
70759Please respect copyright.PENANAJESSdvtNO2
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.70759Please respect copyright.PENANA7SrwJdwNRk
70759Please respect copyright.PENANAYDQ6fmeKlm
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.70759Please respect copyright.PENANARE6EHthvks
70759Please respect copyright.PENANAP9UFKHARXg
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.70759Please respect copyright.PENANACJHNvSOV3Y
70759Please respect copyright.PENANAet2VX8AQwg
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.70759Please respect copyright.PENANAWgbJgf7YW1
70759Please respect copyright.PENANAnbhr3c5Jdf
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.70759Please respect copyright.PENANAr5O7OE264b
70759Please respect copyright.PENANA0C3edWOsWF
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.70759Please respect copyright.PENANAFZbKg9Foh9
70759Please respect copyright.PENANAuBWBupEkZb
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.70759Please respect copyright.PENANAMIpxdD5O4Q
70759Please respect copyright.PENANAJzbOkCg3AZ
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.70759Please respect copyright.PENANA1K8Q8l4sUD
70759Please respect copyright.PENANAfyTTw9DCyS
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.70759Please respect copyright.PENANAeRM2x1GNIz
70759Please respect copyright.PENANA5Ho1VxvsCo
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.70759Please respect copyright.PENANAbfcMBM8hQK
70759Please respect copyright.PENANAJruBg5rSlh
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.70759Please respect copyright.PENANAvQ0qRYLp52
70759Please respect copyright.PENANA4ZSunrSAUf
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.70759Please respect copyright.PENANAP7vn08YOwe
70759Please respect copyright.PENANALtgFIZJoIb
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.70759Please respect copyright.PENANAr2hAXEU9Q0
70759Please respect copyright.PENANAJt9YENto9E
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.70759Please respect copyright.PENANAMu22DuXOSk
70759Please respect copyright.PENANA1QH4OpoPfS
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.70759Please respect copyright.PENANAE6uPEnraNY
70759Please respect copyright.PENANAddxFjUp2Sl
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.70759Please respect copyright.PENANAT8kPgafB1R
70759Please respect copyright.PENANAj8D3Sp99p3
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.70759Please respect copyright.PENANAgpybYDkHKl
70759Please respect copyright.PENANApgqVy01cMG
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.70759Please respect copyright.PENANA4rOLUULNiP
70759Please respect copyright.PENANAC7rwaas816
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.70759Please respect copyright.PENANAwyaorn6e8O
70759Please respect copyright.PENANAIrY2ilJmeQ
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.70759Please respect copyright.PENANAJT1bYsNAsY
70759Please respect copyright.PENANAUUikaG8QZ2
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.70759Please respect copyright.PENANAVzR3kGXHQV
70759Please respect copyright.PENANA9lseFg8SIG
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.70759Please respect copyright.PENANAjwRIrz2QtZ
70759Please respect copyright.PENANAlv2TyEEFfS
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.70759Please respect copyright.PENANATzCJ2v9FZU
70759Please respect copyright.PENANAWsyKHtqMjD
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.70759Please respect copyright.PENANA7zsF5upIyR
70759Please respect copyright.PENANAdeSStqernB
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .70759Please respect copyright.PENANA4IlO8PIX3x
70759Please respect copyright.PENANAAmB1kGKLRY
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.70759Please respect copyright.PENANAVFzyTzxtcU
70759Please respect copyright.PENANAoEcPC7liJU
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.70759Please respect copyright.PENANAXm4YQnUnow
70759Please respect copyright.PENANAgi1OwlxJml
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.70759Please respect copyright.PENANA4cFCYQRzMA
70759Please respect copyright.PENANAyXlhWa3O2j
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.70759Please respect copyright.PENANAUVbInGZSCN
70759Please respect copyright.PENANASKUJlH9iSU
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.70759Please respect copyright.PENANAzwf7fDZANZ
70759Please respect copyright.PENANAF0ElyQhJzp
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.70759Please respect copyright.PENANA9e13JDGfVM
70759Please respect copyright.PENANACPl6cn42lm
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.70759Please respect copyright.PENANAQq1OyBsVTv
70759Please respect copyright.PENANARz55L5aTqj
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.70759Please respect copyright.PENANAl8U8s62myp
70759Please respect copyright.PENANA51doREBkOI
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.70759Please respect copyright.PENANAoTbr2M402J
70759Please respect copyright.PENANA1Z2uVWBCaA
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.70759Please respect copyright.PENANAaNcxm5RWod
70759Please respect copyright.PENANAd53YH1UIHY
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.70759Please respect copyright.PENANAvXYq7GTXgz
70759Please respect copyright.PENANAWqfcvfzyTr
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.70759Please respect copyright.PENANApN7C29gilI
70759Please respect copyright.PENANAsiaEuaxVv4
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.70759Please respect copyright.PENANA6dH7iTLYO8
70759Please respect copyright.PENANA6vonwZ8q5j
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”70759Please respect copyright.PENANANgN2O6hIDm
70759Please respect copyright.PENANA3hrAcUH5Y2
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.70759Please respect copyright.PENANAZHTS024TjU
70759Please respect copyright.PENANA3JGWmlxGDe
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.70759Please respect copyright.PENANAWrii2cIFNw
70759Please respect copyright.PENANAMTZyvFkziX
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.70759Please respect copyright.PENANAX7hdAwU09r
70759Please respect copyright.PENANAAPuyg0vsX2
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.70759Please respect copyright.PENANAzdFjuoRvqe
70759Please respect copyright.PENANAy3ygW4CTa3
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.70759Please respect copyright.PENANAPL6S0T4bj6
70759Please respect copyright.PENANAQB3w04VpPs
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.70759Please respect copyright.PENANAexOIuhqS16
70759Please respect copyright.PENANAlK5kZ9QZBc
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.70759Please respect copyright.PENANAV3vh3nCw49
70759Please respect copyright.PENANAbV4Nl3AdMz
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.70759Please respect copyright.PENANAoEQJJePI9o
70759Please respect copyright.PENANAIHk6xdyhyS
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.70759Please respect copyright.PENANAjG7EFMBAEx
70759Please respect copyright.PENANAoVBylJg5J5
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.70759Please respect copyright.PENANALvXhKTO0PI
70759Please respect copyright.PENANA3xKQc6Bc3T
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 70759Please respect copyright.PENANAOgbMyzHWKc