66698Please respect copyright.PENANA3wz5VPCy3z66698Please respect copyright.PENANAk8m7FwbsRe
Liya
66698Please respect copyright.PENANAaSYOsEk6sR
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.66698Please respect copyright.PENANA8ha0HlDduY
66698Please respect copyright.PENANA1paT0ETKAf
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.66698Please respect copyright.PENANAOzELlsefCe
66698Please respect copyright.PENANA5Ob9Pxpr2x
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.66698Please respect copyright.PENANARzulZmv8Zv
66698Please respect copyright.PENANAd39ixk5135
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.66698Please respect copyright.PENANAuDZQDqGr7b
66698Please respect copyright.PENANAsTjvjMMKsG
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.66698Please respect copyright.PENANAgZP6K8sLBY
66698Please respect copyright.PENANAwlI6X4dF5a
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.66698Please respect copyright.PENANA4XMKmCPMAX
66698Please respect copyright.PENANAEGMvSJNxYy
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.66698Please respect copyright.PENANAVENxBfclc4
66698Please respect copyright.PENANAEQbqJ0GOG0
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.66698Please respect copyright.PENANAEaheAnQsvO
66698Please respect copyright.PENANAwTBk0oa7hP
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.66698Please respect copyright.PENANAtkXYoZZGUX
66698Please respect copyright.PENANAmSMNzQ24Hq
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.66698Please respect copyright.PENANAR42uHtjRDv
66698Please respect copyright.PENANA2Kzqqkr1wZ
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.66698Please respect copyright.PENANAzLFr0ZGB2Y
66698Please respect copyright.PENANAwQchmrY6Di
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.66698Please respect copyright.PENANAbWWl7BDBQU
66698Please respect copyright.PENANAWtRs8ROTRn
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.66698Please respect copyright.PENANAryuYcAP50m
66698Please respect copyright.PENANAPHSDtsWwhg
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.66698Please respect copyright.PENANAP3HJOILMj0
66698Please respect copyright.PENANACP3xrdDVWR
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.66698Please respect copyright.PENANAXXOA0QF6Rt
66698Please respect copyright.PENANAarOLPuarkr
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.66698Please respect copyright.PENANAK7CVTjqD0t
66698Please respect copyright.PENANA97q926bSoE
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.66698Please respect copyright.PENANAvzvDtpN62F
66698Please respect copyright.PENANADjDu8IZ3rK
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.66698Please respect copyright.PENANAGGbxBc7bnz
66698Please respect copyright.PENANAwqv6489SJL
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.66698Please respect copyright.PENANAjsVcuop5IW
66698Please respect copyright.PENANATykkQ80iVs
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.66698Please respect copyright.PENANAZKTsrWhgSB
66698Please respect copyright.PENANAtwszFkVnB3
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.66698Please respect copyright.PENANAb5tMpmKRwE
66698Please respect copyright.PENANAEHIIdCapu9
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.66698Please respect copyright.PENANAYykZ3zaZtT
66698Please respect copyright.PENANAq8Ndl5johy
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.66698Please respect copyright.PENANA5StdpHNJUJ
66698Please respect copyright.PENANAQRqdHPK8ln
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.66698Please respect copyright.PENANAUjQaMfrXzd
66698Please respect copyright.PENANASnZVsj4kWq
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.66698Please respect copyright.PENANARK5ucyhk3G
66698Please respect copyright.PENANAPH2U6bdCr0
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.66698Please respect copyright.PENANAvAyn1AM9jw
66698Please respect copyright.PENANAedkZM4PYkB
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.66698Please respect copyright.PENANA29LlbzGFAQ
66698Please respect copyright.PENANAHgz0grR9Hj
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.66698Please respect copyright.PENANA5WayeC2pp8
66698Please respect copyright.PENANA0a2EegRBHw
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.66698Please respect copyright.PENANAL7Ia8lvDEi
66698Please respect copyright.PENANA00fXeh3ZbG
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.66698Please respect copyright.PENANAZxE3Qrk5pf
66698Please respect copyright.PENANAT7oCNOe33i
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.66698Please respect copyright.PENANAkf0x6mSHxL
66698Please respect copyright.PENANAg5llcNHcy5
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.66698Please respect copyright.PENANAF54bDAMCWT
66698Please respect copyright.PENANArD7hUgZcbH
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.66698Please respect copyright.PENANA5RFoCpHrGT
66698Please respect copyright.PENANAqMfiPFm8et
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.66698Please respect copyright.PENANANWizDI976S
66698Please respect copyright.PENANAi6ldFL0RM5
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.66698Please respect copyright.PENANA1s4HWkZauT
66698Please respect copyright.PENANAAawL7UPnit
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.66698Please respect copyright.PENANAFec8n0SFkr
66698Please respect copyright.PENANAPD6RT6CfJi
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.66698Please respect copyright.PENANAFB7tcz5vQq
66698Please respect copyright.PENANAW6e85qL6iQ
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.66698Please respect copyright.PENANAoeArbCfVKn
66698Please respect copyright.PENANAQ876LYIr3E
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.66698Please respect copyright.PENANALN2DWJez3t
66698Please respect copyright.PENANAMejpG7DmhI
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”66698Please respect copyright.PENANAI0wVY085o7
66698Please respect copyright.PENANAq8jwlu82dD
“PLAAAAAKKKK”66698Please respect copyright.PENANAIKy05sDeJ7
66698Please respect copyright.PENANA07kCJucpEr
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.66698Please respect copyright.PENANAW49TlD73MW
66698Please respect copyright.PENANAafHPq8FZNJ
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.66698Please respect copyright.PENANAcXu9a9qQoQ
66698Please respect copyright.PENANAteZa8DQm81
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.66698Please respect copyright.PENANAqEb3cucPBU
66698Please respect copyright.PENANArm5zXTIPMN
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.66698Please respect copyright.PENANAceloGIuEQW
66698Please respect copyright.PENANAB3RJZPoBRe
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.66698Please respect copyright.PENANAEzlwuVXvyv
66698Please respect copyright.PENANA7fy0eCJrMQ
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.66698Please respect copyright.PENANAe5eqM00I8J
66698Please respect copyright.PENANATCKw4PwqRm
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.66698Please respect copyright.PENANAHwuqKTbgXA
66698Please respect copyright.PENANASesX4BYGci
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.66698Please respect copyright.PENANA4AzQozK5Rq
66698Please respect copyright.PENANA1LBOTkW4G4
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.66698Please respect copyright.PENANAkf6TX2EJ7i
66698Please respect copyright.PENANAfsyWYxliEZ
"Dek.. Aku--"66698Please respect copyright.PENANAsf4qdyKvML
66698Please respect copyright.PENANAGuXWGRjVkD
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.66698Please respect copyright.PENANAMn7wrw0uI8
66698Please respect copyright.PENANAcvKAK2IRj6
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”66698Please respect copyright.PENANA6Gsl1OKqSB
66698Please respect copyright.PENANA8gEEf6ZjT9
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.66698Please respect copyright.PENANA4E6B7TyqpQ
66698Please respect copyright.PENANAs8mzmcfuQm
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.66698Please respect copyright.PENANAuQzgoocmy2
66698Please respect copyright.PENANA5VPuZp25Bw
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.66698Please respect copyright.PENANAQZxoxSpQjf
66698Please respect copyright.PENANAGcbpTrjV5D
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.66698Please respect copyright.PENANA2grM15o2f8
66698Please respect copyright.PENANA1WVlIO4wCy
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.66698Please respect copyright.PENANAtX5mtIFls1
66698Please respect copyright.PENANAdsXieCuDiQ
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.66698Please respect copyright.PENANAQ3Lu2hnCKX
66698Please respect copyright.PENANA77Mjr3h2mn
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.66698Please respect copyright.PENANAR1oaFWkTtG
66698Please respect copyright.PENANAF6uxOk8gfO
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.66698Please respect copyright.PENANA0Qp4zEmh5X
66698Please respect copyright.PENANAd4s7mU1UkQ
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.66698Please respect copyright.PENANAIBgFK5rzmP
66698Please respect copyright.PENANATvm04QGx4V
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.66698Please respect copyright.PENANAsPq6EsHqHy
66698Please respect copyright.PENANAQ2zYJGPbEo
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.66698Please respect copyright.PENANAzzCPZYQt2d
66698Please respect copyright.PENANAPgznB8n8Y3
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.66698Please respect copyright.PENANAs0z3x9Wf1d
66698Please respect copyright.PENANA3xjnY92ztm
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.66698Please respect copyright.PENANABcN8P6wFt4
66698Please respect copyright.PENANAD1LYKqKkb1
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.66698Please respect copyright.PENANAfP9asJeA0Y
66698Please respect copyright.PENANAQcL10jH0sS
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.66698Please respect copyright.PENANAVItgYBTv0h
66698Please respect copyright.PENANAetMBTpDdE9
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.66698Please respect copyright.PENANALdfyfF5ApB
66698Please respect copyright.PENANAkXL3lBxLVm
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.66698Please respect copyright.PENANACiuvbMMNhq
66698Please respect copyright.PENANAJBAKJbNa7S
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.66698Please respect copyright.PENANAE9Fm5Ig2mV
66698Please respect copyright.PENANAAM2Tsxv4h5
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.66698Please respect copyright.PENANAFAncvT0ZGL
66698Please respect copyright.PENANAKNfg1pPzFs
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.66698Please respect copyright.PENANAxq96cf1mU3
66698Please respect copyright.PENANAK7vyg0sWFg
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.66698Please respect copyright.PENANAz0ROOwQ381
66698Please respect copyright.PENANAptPAva5N90
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.66698Please respect copyright.PENANAEFXCDvOuJt
66698Please respect copyright.PENANAHJKGs1YmWn
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.66698Please respect copyright.PENANAAEsCfuFK3n
66698Please respect copyright.PENANAAQMoBLIBX9
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.66698Please respect copyright.PENANAZ0bBXB1Ntr
66698Please respect copyright.PENANAz89qvQufEW
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.66698Please respect copyright.PENANANkDzKs3GCp
66698Please respect copyright.PENANAzYyUujvraT
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.66698Please respect copyright.PENANA3dcCnCgFTw
66698Please respect copyright.PENANA3fu3Oqck5t
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.66698Please respect copyright.PENANAIfihmMueXr
66698Please respect copyright.PENANAp3YlW5C8X1
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.66698Please respect copyright.PENANAoMTN37nLVC
66698Please respect copyright.PENANAIKFbKoD31d
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.66698Please respect copyright.PENANAcnEE3eLgA7
66698Please respect copyright.PENANAuG0yfm3NZV
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.66698Please respect copyright.PENANAQyepwaogaX
66698Please respect copyright.PENANAdL2O7tTrmi
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.66698Please respect copyright.PENANAVibvLoXc3w
66698Please respect copyright.PENANAToGLRciJpq
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.66698Please respect copyright.PENANAwmzIyKdp5Q
66698Please respect copyright.PENANAPVNmHdFtCY
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.66698Please respect copyright.PENANArzGwYZr62I
66698Please respect copyright.PENANA1UjwlLK9a7
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.66698Please respect copyright.PENANAbniMV3Iwlu
66698Please respect copyright.PENANAx1BCvmHWnt
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.66698Please respect copyright.PENANAlSJ5LP0ck1
66698Please respect copyright.PENANA6Ds8qNqsUZ
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.66698Please respect copyright.PENANAPaOSpW1Win
66698Please respect copyright.PENANAZxgE1UTif1
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.66698Please respect copyright.PENANAjRm3q1DBTs
66698Please respect copyright.PENANAZubJqKSmES
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.66698Please respect copyright.PENANAzoIhAGmCkU
66698Please respect copyright.PENANAlvBuUj0SAY
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.66698Please respect copyright.PENANA6osj5IU8Si
66698Please respect copyright.PENANAFZtSDXYIP9
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.66698Please respect copyright.PENANARaORHSdK6R
66698Please respect copyright.PENANAicBIwh2U2i
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.66698Please respect copyright.PENANA3CZjWaD1om
66698Please respect copyright.PENANAGBIDUIHoGx
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.66698Please respect copyright.PENANAhPWdSgPHaM
66698Please respect copyright.PENANAoa2nbQ0jKs
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.66698Please respect copyright.PENANAzwrIgBDUyB
66698Please respect copyright.PENANAG0pUWvpNu8
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.66698Please respect copyright.PENANACfqlvpaP2j
66698Please respect copyright.PENANA4yJcBFiYY7
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.66698Please respect copyright.PENANAD9TnhRm5U3
66698Please respect copyright.PENANA8wOyoQOosd
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.66698Please respect copyright.PENANAokhzPWZ2UA
66698Please respect copyright.PENANAVCUQENA2Ak
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.66698Please respect copyright.PENANAgT89iS23lh
66698Please respect copyright.PENANAnjdiKvCMDU
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.66698Please respect copyright.PENANAT4vGCnjycd
66698Please respect copyright.PENANA9aC6sp4DfS
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.66698Please respect copyright.PENANAiTQXR23uQF
66698Please respect copyright.PENANAv3aZHEyzX3
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.66698Please respect copyright.PENANAAUaD5pPMvz
66698Please respect copyright.PENANAz78dJ2TZJr
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.66698Please respect copyright.PENANA9JvFd91Y4Q
66698Please respect copyright.PENANAMCgQ2AemAx
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.66698Please respect copyright.PENANA8XQ6wEwKI1
66698Please respect copyright.PENANAig217HBxMu
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.66698Please respect copyright.PENANAAxuqtbe5jJ
66698Please respect copyright.PENANApC64ood0Kb
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.66698Please respect copyright.PENANAjnsecEaSWc
66698Please respect copyright.PENANAhe77elYUjh
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.66698Please respect copyright.PENANAgEzr3GtF2w
66698Please respect copyright.PENANAQLvglPag8M
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.66698Please respect copyright.PENANAA8wgmFw4Hp
66698Please respect copyright.PENANAQUvOTXNmYR
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.66698Please respect copyright.PENANAqNA8GFsNsV
66698Please respect copyright.PENANAQd8nFHhdMp
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.66698Please respect copyright.PENANABZavaHtBu2
66698Please respect copyright.PENANAO8afCtwfEL
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.66698Please respect copyright.PENANA0LQA2Bwj2R
66698Please respect copyright.PENANAs3ixT3vlnz
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.66698Please respect copyright.PENANAjnPuPF4016
66698Please respect copyright.PENANAVae8BIHUeV
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.66698Please respect copyright.PENANAYtHvVlfERW
66698Please respect copyright.PENANAbkNFLB4nBd
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.66698Please respect copyright.PENANAPQFRtlD6qV
66698Please respect copyright.PENANAV6mUFD1Wph
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.66698Please respect copyright.PENANAJdwDMDeF76
66698Please respect copyright.PENANAEWZn6qPk9I
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.66698Please respect copyright.PENANApc2QZ8q7WJ
66698Please respect copyright.PENANAyhKviirxWI
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.66698Please respect copyright.PENANAi3PrsdPPQR
66698Please respect copyright.PENANA9WsldFtGwm
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.66698Please respect copyright.PENANAxOAkhKm2fS
66698Please respect copyright.PENANAvsHU2uP2b7
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.66698Please respect copyright.PENANAOP95j7J83Q
66698Please respect copyright.PENANAtTA9GBp5rz
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.66698Please respect copyright.PENANA1WqXy2awQV
66698Please respect copyright.PENANAGSJ2ocWa6a
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.66698Please respect copyright.PENANAjdFN2Eo3tk
66698Please respect copyright.PENANABC8rdHeCa2
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.66698Please respect copyright.PENANA0Ec6uI63sS
66698Please respect copyright.PENANAHI3wSY3z40
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.66698Please respect copyright.PENANAQqu1SJolk5
66698Please respect copyright.PENANAe2QuY840fX
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.66698Please respect copyright.PENANAOrM3TqNzUn
66698Please respect copyright.PENANAvveJNBzab9
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.66698Please respect copyright.PENANAw3nx7AoNLi
66698Please respect copyright.PENANA8UUTRf68Aw
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.66698Please respect copyright.PENANAP0jur2NLns
66698Please respect copyright.PENANAxWx01s5OF3
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.66698Please respect copyright.PENANA5l5LomFTwd
66698Please respect copyright.PENANAWDK80yFYEo
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.66698Please respect copyright.PENANAWEYVN4qVIX
66698Please respect copyright.PENANAcptwMB9gpU
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.66698Please respect copyright.PENANAb2jUc37THT
66698Please respect copyright.PENANA93qs8m5WfB
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.66698Please respect copyright.PENANA8J0PExAts0
66698Please respect copyright.PENANAn0JkA4JITw
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.66698Please respect copyright.PENANA2uoIG1skBB
66698Please respect copyright.PENANAI1gRcYoIay
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.66698Please respect copyright.PENANAqyOedau2yk
66698Please respect copyright.PENANAI3uxxeMINh
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"66698Please respect copyright.PENANAk9Dd0L9o6R
66698Please respect copyright.PENANAmz287YYJiF
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.66698Please respect copyright.PENANA55hTCx3q1H
66698Please respect copyright.PENANAiKe5RKzqdX
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.66698Please respect copyright.PENANA0mlL3knEMX
66698Please respect copyright.PENANAZ7IEzPKaoG
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.66698Please respect copyright.PENANAFS7TczH5eG
66698Please respect copyright.PENANArI0UieC1rP
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.66698Please respect copyright.PENANAwnhj5dEkZu
66698Please respect copyright.PENANA9GCTHSReEj
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.66698Please respect copyright.PENANAl4MvgMMfqM
66698Please respect copyright.PENANACH1fcOylJi
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.66698Please respect copyright.PENANAD1AWvpUCf6
66698Please respect copyright.PENANAGJquwb4rRC
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.66698Please respect copyright.PENANAOQIkGqosbf
66698Please respect copyright.PENANAD8qq8chieE
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.66698Please respect copyright.PENANA4wcowddJAB
66698Please respect copyright.PENANAXcFmOWn61i
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.66698Please respect copyright.PENANAjBbz7x15by
66698Please respect copyright.PENANArdexDL0F9k
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.66698Please respect copyright.PENANAwMC5qn4Gab
66698Please respect copyright.PENANAnvLWtmnNWq
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.66698Please respect copyright.PENANADC0UjtVFLG
66698Please respect copyright.PENANAWZxOyuDAWO
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.66698Please respect copyright.PENANAs9RYdUz0yH
66698Please respect copyright.PENANAvK3CUsANeo
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.66698Please respect copyright.PENANAeat2tNNlCy
66698Please respect copyright.PENANAPR9F8ZW63S
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.66698Please respect copyright.PENANAxFYtcLkD2R
66698Please respect copyright.PENANAhXhqCYs6PV
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.66698Please respect copyright.PENANAyhCbkrVuAK
66698Please respect copyright.PENANAKl7t82JGEn
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.66698Please respect copyright.PENANApX8RJNIIHy
66698Please respect copyright.PENANAaXh410yNle
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.66698Please respect copyright.PENANAficrhrHd51
66698Please respect copyright.PENANACsQJ2GcQ2B
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.66698Please respect copyright.PENANAueY65Nq8fO
66698Please respect copyright.PENANAcRGhP5p1Am
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.66698Please respect copyright.PENANAehA69xh30k
66698Please respect copyright.PENANAD9TNQHuVu3
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.66698Please respect copyright.PENANAJv2hKaiwF7
66698Please respect copyright.PENANAxnOgyLm28h
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.66698Please respect copyright.PENANA87hkH1PCDU
66698Please respect copyright.PENANAoNTv0LMOET
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.66698Please respect copyright.PENANAP7pQnHsbcv
66698Please respect copyright.PENANALYdG4cZ7oL
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.66698Please respect copyright.PENANANbTFjT9aOm
66698Please respect copyright.PENANA7Y7MZvyK9O
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.66698Please respect copyright.PENANAS9ohNDvB0C
66698Please respect copyright.PENANA8Wt4aJvpiN
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.66698Please respect copyright.PENANATt1N4SLu20
66698Please respect copyright.PENANAeLKJckSOkX
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.66698Please respect copyright.PENANAVfJkel2sjP
66698Please respect copyright.PENANAAdDNlDqHeS
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.66698Please respect copyright.PENANAf93E0LkPrr
66698Please respect copyright.PENANAwhfjKZVcwG
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.66698Please respect copyright.PENANAC6QyptUnkI
66698Please respect copyright.PENANAi8T0jmVK3L
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.66698Please respect copyright.PENANAWfKrHxqvtR
66698Please respect copyright.PENANAOWt3508h0X
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.66698Please respect copyright.PENANAnSG8za47zy
66698Please respect copyright.PENANAoSSIuyQ8fs
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.66698Please respect copyright.PENANAWRkfRS11pU
66698Please respect copyright.PENANA4SSxbQ8gGF
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.66698Please respect copyright.PENANAN1G7jlCkwx
66698Please respect copyright.PENANAwhY59d4ian
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.66698Please respect copyright.PENANAh5S2SnM024
66698Please respect copyright.PENANATnnnBmbbLt
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.66698Please respect copyright.PENANA6BTOr5JImk
66698Please respect copyright.PENANA7AphT66NTq
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.66698Please respect copyright.PENANAaGtJPnfqfR
66698Please respect copyright.PENANAbfGR8ns5fS
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.66698Please respect copyright.PENANAQK7J9Xx8QI
66698Please respect copyright.PENANARoab4IE21z
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.66698Please respect copyright.PENANAF5D2n9kmUS
66698Please respect copyright.PENANAqY9EnmQrcW
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.66698Please respect copyright.PENANAAq2w87IkWn
66698Please respect copyright.PENANA2iRP0vJGSq
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.66698Please respect copyright.PENANAhD0cmLld9h
66698Please respect copyright.PENANAKSwbUL9TRg
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.66698Please respect copyright.PENANALUnxXneXxm
66698Please respect copyright.PENANAsx4OPa3k7F
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.66698Please respect copyright.PENANAa4gV6hYa04
66698Please respect copyright.PENANAWXm5f4Z5x1
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.66698Please respect copyright.PENANA0w6RJ0s5Gv
66698Please respect copyright.PENANAcVc9gK68oq
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.66698Please respect copyright.PENANAJcKvNVwZv1
66698Please respect copyright.PENANAqnqt5oGTZP
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!66698Please respect copyright.PENANAq6aJrHaFC7
66698Please respect copyright.PENANAnjYEFCNnyU
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.66698Please respect copyright.PENANAePCL6UwRW5
66698Please respect copyright.PENANAwtTIDcrKrE
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 66698Please respect copyright.PENANABkEHRw5wpy