
Semua pria bertopeng tengu yang mengelilingi altar itu kebingungan saat melihat Tuan Shigeo yang berhenti bergerak dengan tatapan kosong. Dengan kontol masih tertancap di rahim Anri, Tuan Shigeo menindih Anri dari atas, dan perlahan menurunkan tubuhnya hingga dadanya menyentuh tubuh seksi Anri.
297Please respect copyright.PENANASYYVVitGxh
“Em, Tuan Shigeo! Tuan Shigeo!” panggil Honda saat merasa ada yang salah pada Tuan Shigeo.
297Please respect copyright.PENANAB0T68nzHtI
Tuan Shigeo tak bergerak, ia masih nyaman dengan posisinya saat itu, sementara Anri terengah-engah berusaha menahan perih di rahimnya. Kesadaran Tuan Shigeo perlahan kembali saat dinding vagina Anri mulai meremas batang kontolnya yang besar, dan memberikannya kenikmatan.
297Please respect copyright.PENANAW1diWKDK5m
‘Ada apa ini!? Kenapa Dik Anri terlihat lebih cantik dari sebelumnya? Dan kenapa jantungku berdegup kencang? Tidak mungkin,’ batin Tuan Shigeo, seraya mencabut kontolnya dengan kasar dari selangkangan Anri hingga membuatnya menjerit kesakitan.
297Please respect copyright.PENANAI6QHfSvJ54
“AAAAAAAAAAaaaaaaa!”
297Please respect copyright.PENANANhUa6EqRQA
Teriakan Anri mengagetkan semua orang di bawah altar, suaranya yang keras seakan menjadi sebuah alarm yang menarik perhatian semua orang untuk menyaksikannya. Ketika kontolnya dicabut, memek Anri melonggar membentuk sebuah lubang besar yang seukuran batang kontol raksasa Tuan Shigeo.
297Please respect copyright.PENANAbSgHoa4XOy
Belasan liter sperma panas membanjiri dudukan batu seperti air terjun saat kontol yang menyumbatnya lepas dari memeknya. Tuan Shigeo terengah-engah dengan wajah memerah saat merasakan rasa geli di kontolnya akibat lendir bercampur darah yang diberikan Anri. Matanya membulat saat sadar kalau dalam hatinya timbul keegoisan untuk memiliki Anri untuk dirinya sendiri, dan tak rela kalau orang lain menyentuhnya.
297Please respect copyright.PENANAORcYip35E8
“Tuan Shigeo? Bisa kita mulai ritualnya?” tanya Honda membuat Tuan Shigeo tersadar dari lamunannya.
297Please respect copyright.PENANAi9uEFOxCM0
“I-Ya! Segera lakukan penyucian padanya!” jawab Tuan Shigeo setengah tak rela, namun ia tetap tak bisa menentang tradisi yang berlaku.
297Please respect copyright.PENANAVJPvRxtQ1L
Anri menatap Tuan Shigeo dengan tatapan memelas, sembari berbisik dengan suaranya yang sangat lemah. Para pria bertopeng tengu yang mengelilingi altar tiba-tiba bergerak mendekati Anri setelah Honda memberinya izin, samar-samar Anri bisa melihat kontol-kontol mereka yang mengeras di balik cawat putih yang mereka kenakan—setelah melihat persetubuhannya dengan Tuan Shigeo sebelumnya.
297Please respect copyright.PENANADruu8CAIxE
“Tidak…. Tidakk!” racau Anri dengan jantung berdegup kencang.
297Please respect copyright.PENANAqn7nE9VAs7
Mendengar Anri yang merengek, hati Tuan Shigeo langsung tergerak … seperti tersihir oleh mantra perintah mutlak Tuan Shigeo membuang kewibawaannya untuk menghentikan para pria bertopeng itu. Namun, sebelum sempat Tuan Shigeo berkata … sebuah ledakan besar terdengar dari belakang kuil, dan menarik perhatian semua orang.
297Please respect copyright.PENANAGVdzu8MZXo
Duuuaarr! Duuuarrr! Duuuarrr!
297Please respect copyright.PENANAHlnZzrkHvq
Bukan hanya satu, serentetan ledakan terdengar dari setiap penjuru desa seperti sebuah festival kembang api. Kepulan asap mengepul tinggi ke atas langit saat api mulai menjalar dari satu tempat ke tempat lain. Para peserta festival langsung menghentikan aktivitas panas mereka setelah melihat kepulan asap yang mengelilingi kuil tempat festival berlangsung.
297Please respect copyright.PENANAA7lSfLbc7p
“APA YANG TERJADI! SIAPA YANG MELAKUKANNYA!”seru Honda penuh amarah, pada salah satu muridnya yang berjaga di luar altar.
297Please respect copyright.PENANAX5PE87d9CG
Belasan pria ber-tuxedo tiba-tiba berlari mendekati altar dengan wajah panik diikuti beberapa pria ber-hakama yang merupakan murid Honda. Tanpa basa-basi mereka semua melaporkan hal yang sama tentang Immortal Dragon yang menyerang dengan seluruh pasukannya yang sekarang tengah mengepung desa dari berbagai penjuru.
297Please respect copyright.PENANAM0tCMzDrSJ
“APA!? BAGAIMANA BISA! SI TUA ZEN ITU! BERANINYA DIA!” bentak Tuan Shigeo dengan urat marah di dahinya, tak menyangka kalau Zen akan menyerangnya saat festival berlangsung.
297Please respect copyright.PENANAi54ed3vWII
Di tengah kepanikan semua orang sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menembus pembatas kuil, dan menabrak para peserta festival yang kebingungan. Teriakan ketakutan menjalar saat mobil itu tetap melaju, dan melindas orang-orang dengan kejam hingga membuat beberapa bagian tubuh mereka tercerai berai.
297Please respect copyright.PENANASI1hhIpgjz
“Aaaaa! Larii!”
297Please respect copyright.PENANAJD3wM4BPAM
“Orang Gila!”
297Please respect copyright.PENANAIuQ44EDGIi
“Selamatkan dirimu!”
297Please respect copyright.PENANAh8hR7YeWWM
“Larii!”
297Please respect copyright.PENANA9rDzq4fgUY
“AAAaaaa!”
297Please respect copyright.PENANAn0LVgTOqD9
Sontak saja semua peserta festival yang telanjang bulat itu langsung panik menyelamatkan diri, tanpa memperdulikan penampilan mereka—mereka berlari seperti sekumpulan babi, dan berhimpit-himpitan melarikan diri dari lajur mobil yang terus melaju mendekati altar tempat Anri berada.
297Please respect copyright.PENANAOXGjcKvtlj
“Siapa! Beraninya dia!” bentak Tuan Shigeo yang mulai kehilangan kendali atas emosinya. “Hentikan dia!”
297Please respect copyright.PENANApuCXGZQVgQ
Belasan pria ber-tuxedo hitam itu mengeluarkan senjata mereka, dan menembaki mobil itu dari depan … pengendara mobil yang melihat rentetan peluru yang menuju ke arahnya, segera berlindung ke bawah dashbord mobil—hingga membuat mobil keluar jalur, dan menabrak dinding bata, dan patung ukiran.
297Please respect copyright.PENANAdjwlmfE0dZ
Door! Dooor! Dooor!
297Please respect copyright.PENANAILIqS2VyZW
Para pria ber-tuxedo tak berhenti saat mobil itu menabrak, mereka terus menembaki hingga membuat bensin mobil itu bocor keluar. Saat peluru mereka habis, pintu mobil yang rinsek karena tembakan itu terbuka, dan seorang pria berbalut perban di sekujur tubuh selayaknya mumi melakukan rolling sambil menembaki mereka dengan pistol berperedam di tangannya.
297Please respect copyright.PENANAWMsda7YmIp
Psuut! Psuut! Psuut!
297Please respect copyright.PENANAhPDtAcXCYx
Tiga lesatan timah panas melesat cepat menembus kepala, jantung, dan leher para pria ber-tuxedo, dan membunuhnya dalam sekejap. Semua mata tertuju pada pria mumi yang bergerak maju sambil menembaki pasukan Tuan Shigeo dengan tenang seperti seorang pembunuh profesional. Satu persatu anak buah Tuan Shigeo meregang nyawa di tangan pria mumi itu dalam baku tembak sengit yang menegangkan.
297Please respect copyright.PENANAyaaOyMkTNq
“Roy! Kenapa! Bagaimana mungkin! Kau! Bajingan tengik! Kau menghianatiku!” seru Tuan Shigeo saat sadar kalau sosok yang sekarang tengah baku tembak dengan anak buahnya itu adalah tangan kanannya, Roy.
297Please respect copyright.PENANAlRL1RbXEgS
Di lain sisi Roy tak menjawab, dirinya fokus berlindung, dan menembaki mereka yang ingin mencabut nyawanya. Matanya terfokus pada sosok wanita telanjang yang tengah menganggankang dengan memek terbuka di atas dudukan batu di tengah altar.
297Please respect copyright.PENANARzkGN8hIpf
“ANRIII! AKU DATANG! BERTAHANLAH!” teriak Roy sambil merangkak, dan berlindung sambil menembaki pasukan Tuan Shigeo.
297Please respect copyright.PENANAQCR1ZcL1kx
Tuan Shigeo menggigit bibir, lalu melirik Anri yang mengangkang tak berdaya di atas dudukan batu … tanpa basa-basi ia langsung membopong Anri, dan membawanya pergi bersama Honda, dan para muridnya setelah memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Roy apa pun yang terjadi.
297Please respect copyright.PENANAoNgdmGaSpy
“Anriiiii!” seru Roy saat tahu Tuan Shigeo membawa Anri pergi dari atas dudukan batu.
297Please respect copyright.PENANAJnenBQMeXq
Amarahnya tak terbendung lagi, rasa rindu yang teramat sangat membuat Roy dengan nekat menerjang hujan peluru yang datang kepadanya, dan menembaki pasukan Tuan Shigeo dengan brutal hingga peluru di pistolnya habis. Menyadari kalau amunisi Roy habis para yazuka itu menjadi lebih berani untuk menyerangnya; mereka membagi tim untuk menyerang Roy dari jarak dekat dan jauh.
297Please respect copyright.PENANA5q8tOblk8y
“Anri! Anri!” teriak Roy saat sosok Anri tak lagi terlihat dipandangannya. “Bajingan! Kalian pengganggu!”
297Please respect copyright.PENANAtYJhmbgMn3
Roy memukul, dan baku hantam pada penyerang jarang dekat yang ingin membunuhnya, dan menggunakan tubuh mereka sebagai perisai daging untuk menghalau tembakan para penembak. Dengan brutal, dan penuh amarah Roy berkelahi membunuh mereka dengan pisau yang telah ia siapkan di belakang bajunya hingga pasukan Immortal Dragon datang ke altar itu untuk membantunya.
297Please respect copyright.PENANAFaI9hTLzld