
Megumi mengambil sebuah tas jinjing berisi mainan seks milik Kazuki, setelah memilah isinya Megumi langsung turun menuju ruang bawah tanah tempat Hitomi di sekap. Megumi tersenyum melihat Hitomi yang tengah tak sadarkan diri dengan tubuh terikat tali, segera ia lepas seluruh baju Hitomi hingga tersisa pakaian dalamnya saja.
942Please respect copyright.PENANAVBGwsAZM5b
“Dasar wanita jalang, tetekmu ini terlalu besar untuk seorang pelacur sepertimu!” bentak Megumi yang masih tetap terangsang melihat payudara Hitomi yang tertutup bh itu.
942Please respect copyright.PENANAt6NVERj57j
Seusai melepas pakaian Hitomi, Megumi kembali mengikatnya dengan kedua kaki terikat di kaki kursi, dan kedua tangan terikat di belakang. Setelah mengikat Hitomi, Megumi mengambil sebuah penutup mata warna hitam yang ia ambil dari tas jinjingnya, lalu menutup mata Hitomi.
942Please respect copyright.PENANAEYjObyRFbh
Byuur! Byuur!
942Please respect copyright.PENANAfpNhjVsW12
Sesudah semua persiapannya selesai, Megumi lalu membangunkan Hitomi dengan mengguyur kepalanya dengan air dingin. Hitomi menjerit saat air dingin menguyur kepalanya, saat ia sadar pandangannya gelap tertutup oleh penutup mata, dan merasa tubuhnya terikat pada sebuah kursi.
942Please respect copyright.PENANAGwcd8W22mL
“Apa-apaan ini!? Ruri!? Dr. Kazuki! Apa maksudnya semua ini!?” maki Hitomi ketika sadar.
942Please respect copyright.PENANAGrjaHRBzj0
Hitomi meronta, ia berusaha keras melepaskan ikatan di tangannya dengan mengeliat … namun ikatan itu terlalu kuat untuk dilepaskan olehnya.
942Please respect copyright.PENANAlNZdjhW1R7
Byuur! Byuur!
942Please respect copyright.PENANAWDqd3Aoo0v
Megumi kembali mengguyur kepala Hitomi dengan air dingin hingga membuat bh serta rambutnya basah kuyup, Hitomi menggigil kedinginan saat air tersebut terus mengguyur kepalanya tanpa tahu siapa yang melakukannya. Setelah botol berisi air dingin itu habis, Megumi mengambil sebuah cambuk kecil dalam tasnya, kemudian mencabuk tetek Hitomi hingga membuatnya bergoyang ke kanan, dan ke kiri.
942Please respect copyright.PENANAHcWCfFLCum
Splat! Splat! Splat!
942Please respect copyright.PENANAboea8YtOV4
“Aaaa! AAAA! AAA! Sakit! AAA! AAA!” pekik Hitomi saat teteknya yang besar itu dicambuk dengan kasar oleh orang yang tak bisa ia lihat.
942Please respect copyright.PENANA5ShyMRY8Wv
“Hentikan! Hentikan! AAAA! Sakiit!”
942Please respect copyright.PENANAKzijiL4jLU
Hitomi terus merintih, namun Megumi sama sekali tak berhenti mencambuk teteknya hingga membuat bh yang Hitomi kenakan menjadi robek di beberapa bagian. Hitomi menangis dari balik penutup mata, merasakan rasa perih teramat sangat di payudaranya … setelah melihat penutup mata yang basah, Megumi menghentikan cambukannya, lalu berjalan ke belakang Hitomi hingga ia bisa melihat belahan teteknya dengan jelas.
942Please respect copyright.PENANAGriyrUYVRg
“Huuu…. Hikss… Sakitt…. Siapa kau…. Kenapa melakukan ini padaku….” ringis Hitomi.
942Please respect copyright.PENANAGmpS62BkJ9
Megumi tersenyum, ia elus pipi Hitomi dari belakang lalu perlahan turun hingga menyentuh payudaranya yang merah karena dicambuk. Megumi remas kedua gunung kembar raksaa itu dengan tangannya, lalu ia singkap bh Hitomi yang robek itu hingga terlihatlah dua tetek besarnya yang indah.
942Please respect copyright.PENANAfS6xKDzwD6
“Hentikan! Aaghhr! Sakitt!” rengek Hitomi saat Megumi meremas-remas teteknya yang terluka dengan kasar.
942Please respect copyright.PENANAEfjYZ4eyjJ
Tanpa mengindahkan Hitomi Megumi terus meramas tetek, dan memainkan putingnya hingga akhirnya membuat Hitomi orgams. Lendir Hitomi meluber membasahi celana dalamnya, saat mengetahu kalau Hitomi keluar … Megumi menghentikan remasannya di tetek Hitomi.
942Please respect copyright.PENANAKlAzCXovcD
“Dasar wanita lacur, kau keluar hanya karena hal ini!” bentak Megumi,
942Please respect copyright.PENANADHqWWaVDFo
Mendengar suara tersebut Hitomi langsung tersadar kalau pria yang melakukan hal kejam padanya itu adalah Megumi, sontak saja ia memohon pada Megumi untuk melepaskannya … sembari meronta, dan menangis dalam penutup mata hitam yang ia kenakan.
942Please respect copyright.PENANAISlLJcea3i
“Megumi!? Kau kah itu!? Bagaimana bisa!? Kumohon tolong lepaskan aku! Megumi! Megumi!” pinta Hitomi, namun langsung dibalas oleh sebuah tamparan di pipinya.
942Please respect copyright.PENANAa6qxRyNxtv
Plakk!
942Please respect copyright.PENANACeG6lD4fxM
Pipi Hitomi ditampar sampai kemerahan, Hitomi terdiam saat Megumi menamparnya—dirinya kembali teringat kenangan buruknya di dalam mobil—melibatkan Megumi yang hilang kendali, dan memperkosanya seperti bintang buas.
942Please respect copyright.PENANAAwQ5mMg0n6
“Akhirnya kau diam, Hitomi permainan kita belum berakhir,” ucap Megumi seraya menyalakan dildo getar di tangannya.
942Please respect copyright.PENANA1PpbjOSHaw
Hitomi merinding, Megumi lalu mengesekkan dildo bergetar itu ke leher, dan kedua payudaranya hingga membuat Hitomi mendesah. Tubuh Hitomi bergejolak, putingnya bergetar saat dildo getar itu menggeseknya … setelah puas bermain dengan payudara Hitomi, Megumi lalu menyisipkan dildo getar itu ke celana dalam Hitomi dengan kondisi menyala.
942Please respect copyright.PENANAiRlnS5qyeT
“Aaarrghhh! Aahhhhh! AAAAhhhh! Emmmm!”
942Please respect copyright.PENANABr9Zd4Do1U
Hitomi mendesah, dildo itu terus bergetar di depan bibir vaginanya hingga membuat badannya menggila. Megumi lalu mengambil dildo yang lain, dan memasukkannya dalam mulut Hitomi yang terbuka … ia maju mundurkan dildo itu dalam mulut Hitomi seperti melakukan blowjob.
942Please respect copyright.PENANAipIZeXkeif
“Hmmm! Emmhh! HMmm!”
942Please respect copyright.PENANAtSMVkBlZaV
Mulut Hitomi penuh dildo, semenit kemudian Hitomi orgams untuk kedua kalinya … dildo yang berada di memeknya basah oleh lendir Hitomi, celana dalamnya semakin basah, dan cairan cintanya menetes keluar ke bawah kursi.
942Please respect copyright.PENANAWA9b3zBJTK
“Kau keluar lagi, semesum apa dirimu sampai keluar hanya karena ini,” kata Megumi.
942Please respect copyright.PENANA9XIfnL9Gtj
Megumi mengambil gunting, lalu menggunting tali celana dalam Hitomi, dan melepaskannya hingga tampaklah memeknya yang terbuka lebar, dan merekah karena kedua kakinya diikat di kaki kursi.
942Please respect copyright.PENANADhM8zeSo2U
Megumi menggesek bibir memek Hitomi dengan tangannya hingga membuat jemarinya basah oleh lendirnya yang kental, setelah itu Megumi cabut dildo di mulut Hitomi, dan ia colokkan dildo itu di memeknya keluar masuk.
942Please respect copyright.PENANA2RdSkc0Jnj
“Arrghh! AAGhhrr! Ahhh! Ahhh!’
942Please respect copyright.PENANAoZ3BEv7dvV
Dildo itu bergerak keluar masuk mengaduk memek Hitomi yang licin karena lendirnya sendiri, merasa itu belum cukup … Megumi mengambil dildo hitam yang basah oleh lendir Hitomi, dan memasukannya secara bersamaan ke memek Hitomi.
942Please respect copyright.PENANAlNvSoP1Zh5
“AAAaghht! AARRghhh! ARRggg! AAAAAAA!’
942Please respect copyright.PENANABQfBKOJTje
Hitomi memekik saat dua dildo secara bergantian menggesek dinding vaginanya, sambil menyodok tangan Megumi tak henti-hentinya memelintir clitoris Hitomi hingga membuatnya menggila akan hal itu.
942Please respect copyright.PENANA8Cxg0vuiWn
“Aarggghh! Aku-Aku keluar lagi…. AARGgghHh!”
942Please respect copyright.PENANAdHL5EWTpU3
Syuurrr!
942Please respect copyright.PENANAi6pIr5dXMJ
Hitomi pipis dengan deras bersamaan dengan lendir lengket yang membasahi memeknya, tubuh Hitomi melemas, teteknya naik turun mengikuti irama napasnya yang tersengal-sengal. Megumi mencabut dua dildo itu dari memek Hitomi, dildo itu penuh lendir serta bau pesing akibat pipis Hitomi.
942Please respect copyright.PENANAW9MmBu0Zr7
“Sekarang mungkin waktu yang tepat, Hitomi … setelah ini kau akan jadi budakku! Akan kubuat kau mengatakan semuanya padaku!” ucap Megumi seraya mengambil jarum suntik berisi obat ajaib yang disediakan Rei di ruangan itu.
942Please respect copyright.PENANAM7QXkv2J95
Ia sentil ujung jarum tersebut untuk memastikan ketajamannya, lalu ia suntikkan obat ajaib itu melalui kedua puting Hitomi. Hitomi berteriak kesakitan, saat jarum suntik yang tajam menembus putingnya yang menengang. Tak berapa lama tubuh Hitomi memanas, jantungnya berdebar kencang, dan libidonya semakin bertambah kuat.
942Please respect copyright.PENANA8LTR7Sa3AM
“Ahhh… Ahhh… Ahhh… Ahhhh…..” ucap Hitomi yang mulai terpengaruh obat yang Megumi suntikkan ke putingnya.
942Please respect copyright.PENANAwskzezTxNb
Megumi melepas penutup mata yang dikenakan Hitomi, hingga terlihatlah wajah mesumnya yang menunggu kontol untuk mengaduk vaginanya. Megumi mengelus Hitomi, dan menyibak rambutnya yang berantakan ke samping.
942Please respect copyright.PENANAfD8RXoNzB0
“Baiklah, aku siap!” seru Megumi sambil melapas celananya, dan mengeluarkan kontolnya yang besar dari pelindungnya.
942Please respect copyright.PENANAnAXwcaPvcQ
Hitomi merem melek, nafsunya semakin menguasai tubuhnya, lendir di memeknya semakin banyak keluar bersamaan dengan tubuhnya yang mengeliat. Melihat Hitomi yang sudah sangat siap dibuahi, Megumi lalu mengarahkan kontolnya ke memeknya yang terbuka di atas kursi, tanpa basa-basi Megumi langsung sodok Hitomi dengan kontolnya yang ereksi.
942Please respect copyright.PENANAG8oacTvitj
“Aargggh!”
942Please respect copyright.PENANA2YYuQ5QjNE