
Kazuki berjalan membawa tas jinjing berisi peralatannya menuju sel yang mengurung Megumi, tanpa sedikit pun curiga ia letakkan tas itu di sudut ruangan, dan menakar obat bius dalam sebuah jarum suntik. Dari kejauhan Megumi mengamati setiap gerakan yang dilakukan Kazuki dengan berpura-pura teler—menunggu saat yang tepat untuk mengeksekusinya.
556Please respect copyright.PENANAR5DPQ3RlMa
“Kau tak banyak bicara akhir-akhir ini, apa kau sudah lupa akan dirimu sendiri?” tanya Kazuki sambil mempersiapkan jarum suntik berisi obat penenang untuk Megumi.
556Please respect copyright.PENANAPaPmQdVlnd
Megumi tak menjawab, ia hanya menatap Kazuki dengan kosong sementara Kazuki mulai mengikat lengan kirinya dengan tali, dan bersiap menyuntikkan obat penenang melalui nadi Megumi. Baru secenti jarum masuk ke kulit Megumi, sebuah jarum suntik lain lebih dulu menyuntik leher Kazuki yang tanpa penjagaan.
556Please respect copyright.PENANA2Wtc5cWWub
“AAAA!”
556Please respect copyright.PENANAob4LHToU5T
Kazuki menjerit saat melihat ekpresi Megumi berubah secara tiba-tiba bersamaan dengan itu sebuah pukulan mendarat di wajahnya. Kazuki terpental dengan sebuah jarum suntik kecil menempel di lehernya, sementara Megumi melepas rantai yang mengikatnya dengan wajah menakutkan.
556Please respect copyright.PENANACekEiMndR1
“Kau! Bagaimana!? Arhhh!!” seru Kazuki sembari mencabut jarum suntik yang menembus lehernya.
556Please respect copyright.PENANAMSVNMOPpvx
Napas Kazuki tersengal-sengal saat menyadari isi jarum yang menyuntiknya, ia melihat Megumi yang sudah melepaskan diri dari belenggu yang mengikatnya, dan merangkak mundur dengan tubuh kaku.
556Please respect copyright.PENANAE68w8b2uui
“Hentikan! Pergi! Pergi! Aaaa!” teriak Kazuki yang tubuhnya mulai kaku karena racun yang disuntikkan Megumi.
556Please respect copyright.PENANAlrQSGLp35q
Perlahan kulit Kazuki mulai membiru akibat racun yang menyerang, sekuat tenaga Kazuki mencoba kabur dari Megumi yang marah itu dengan merangkak. Megumi mengambil jarum suntik yang digunakan Kazuki untuk menyuntiknya, lalu ia tusukkan benda itu ke bokong Kazuki yang tengah merangkak dengan putus asa.
556Please respect copyright.PENANASqTK5sTXmn
“AA… AAA… AAAA… AAAA…..”
556Please respect copyright.PENANAC37GhD3mn5
Kazuki memekik dengan suara parau, tubuhnya menjadi lumpuh akibat obat penenang yang Megumi suntikkan ke bokongnya. Megumi tersenyum melihat Kazuki yang tengah sekarat, dan membiru karena racun, lalu perlahan ia berbisik padanya.
556Please respect copyright.PENANA4p2Kz8T5Mr
“Bagaimana rasanya? Obat itulah yang sering kau berikan padaku untuk mengacaukan otakku, sekarang obat itu jugalah yang akan mengantarmu menuju alam baka dengan penuh rasa sakit.”
556Please respect copyright.PENANAY8ls4R9uDZ
Setelah berkata Megumi segera mengambil tas jinjing yang ditinggalkan Kazuki, dan berjalan pergi meninggalkan Kazuki yang sedang menunggu malaikat maut datang menjemputnya.
556Please respect copyright.PENANA8x3B2uh3bt
*****
556Please respect copyright.PENANAe4d9DDDf6B
Ruri pulang ke klinik tepat pukul satu siang setelah makan siang bersama Rei di Mcd, ketika baru masuk ke klinik Ruri merasakan sesuatu yang janggal karena lampu klinik belum dinyalakan oleh Kazuki. Ia melirik keluar, dan melihat mobil Kazuki yang masih terparkir di halaman klinik, lalu memutuskan untuk pergi ke ruangan Kazuki.
556Please respect copyright.PENANAPVDbFR8RkF
“Dokter, kau di dalam?” panggil Ruri.
556Please respect copyright.PENANAqCCWhyBXtd
Setelah meletakkan belajaannya, Ruri berjalan mendekati pintu ruangan Kazuki, dan mengetuknya sampai beberapa kali. Sambil terus memanggil Ruri berusaha mengintip dari balik pintu, namun saat ia hendak melakukannya pintu malah terbuka.
556Please respect copyright.PENANA609G4anfwI
“Dokter…..” panggil Ruri melihat seorang pria berjas putih duduk dengan tatapan menunduk di kursi Kazuki.
556Please respect copyright.PENANAG1zdfJPKTn
Pria itu tak menjawab, perlahan ia mengangkat wajahnya saat Ruri mulai mendekatinya … samar-samar Ruri melihat wajah pria itu, dan sontak saja langkahnya terhenti saat tahu kalau pria yang duduk di kursi Kazuki adalah Megumi.
556Please respect copyright.PENANABWi9tGYOD6
“Ka-Kau… Ke-Kenapa kau ada di sini!?” ucap Ruri panik, cepat-cepat ia berbalik namun Rei tiba-tiba mencegatnya dari belakang.
556Please respect copyright.PENANAazFSeZAOlG
Klekk!
556Please respect copyright.PENANA0rvRVLwtBe
Ruri terkejut ketika Rei tiba-tiba mengunci pintu hingga mereka bertiga terkurung dalam satu ruangan, Ruri melangkah mundur dengan wajah ketakutan melihat Megumi yang bangun dari kursi Kazuki.
556Please respect copyright.PENANAqh6rzJEQVk
“Apa yang kau lakukan pada Dokter! Kenapa kau bisa bebas! Hei!” bentak Ruri yang panik saat Megumi mulai semakin dekat padanya.
556Please respect copyright.PENANA67MPrkR52P
Ruri mencoba lari, tapi Megumi dengan cepat menangkap, dan membantingnya ke lantai. Ruri berteriak meminta pertolongan, saat Megumi tiba-tiba menindih perut, dan menahan kedua tangannya ke atas.
556Please respect copyright.PENANADDb4sUgymO
“Hei! Kita sepakat kalau aku yang akan mendapatkannya,” seru Rei yang sudah siap dengan sebuah jarum suntik berisi cairan berwarna ungu di tangannya.
556Please respect copyright.PENANA0tEPCNEajM
Ruri terus berontak, ia mengeliat, dan meronta berusaha mendorong Megumi yang menindih tubuhnya dengan kuat. Saat ia tengah melawan, Rei memanfaatkan kesempatan itu untuk menyuntik Ruri dengan jarum di tangannya. Ruri terkejut akan hal itu, ia menatap Rei dengan tatapan kecewa sebelum kesadarannya mulai hilang akibat obat yang disuntikkan padanya.
556Please respect copyright.PENANArTq10HmfJ0
“Rei… Kenapa…..” ucap Ruri sebelum kesadarannya mulai ditelan pengaruh obat ajaib itu.
556Please respect copyright.PENANA4JNisGIsOX
Rei tersenyum melihat Ruri yang terlihat sange karena pengaruh obat yang ia berikan, setelah merasa tak ada perlawanan … Megumi melepas Ruri, dan membiarkan Rei mengambil alih.
556Please respect copyright.PENANA0G0MidyEjx
“Tunjukkan padaku, kalau itu bukanlah sekedar obat perangsang,” kata Megumi lalu duduk kembali di kursi Kazuki.
556Please respect copyright.PENANAATDNbRzNWE
Rei tersenyum, perlahan ia turunkan rok yang dikenakan Ruri, dan angkat setengah baju yang ia kenakan hingga terlihatlah pakain dalam hitam yang Ruri kenakan. Perlahan Rei mengankat tubuh Ruri yang terpengaruh oleh obat itu hingga setengah duduk, dan ia tunjukkan tubuh seksi itu kehadapan Megumi.
556Please respect copyright.PENANA31NI6qSULh
“Kau bisa mencobanya nanti kalau kau mau, Megumi biar kutunjukkan keajaiban obat yang aku ciptakan,” ucap Rei sambil meremas-remas kedua payudara Ruri yang masih tertutup bh dari belakang.
556Please respect copyright.PENANAxXukx3bmo2
Ruri mendesah saat teteknya dijamah oleh tangan kecil Rei, tubuhnya mengejang ketika Rei memelintir, dan memencet-mencet putingnya. Bibir Rei tak mau kalau, ia mencumbui leher Ruri dari belakang sementara tangan kanannya mulai turun menyusup dalam celana dalam Ruri.
556Please respect copyright.PENANAMYDUtwex6d
“Aahhh… Hmmmm…”
556Please respect copyright.PENANARFg5tdQ37G
Ruri mendesah saat putting, dan klitorisnya dimainkan oleh kedua tangan Rei … wajahnya memerah, dan libidonya meningkat semakin kuat. Tanpa sadar Ruri meracau mengeluarkan kata-kata kasar, dan mulai membalas cumbuan Rei dengan ganas.
556Please respect copyright.PENANAXaPZis3ECa
“Hmmm! Hmmm! Ehmmm….”
556Please respect copyright.PENANAwRPUQcJwbg
Keduanya saling berciuman, Ruri berbalik badan, dan langsung memeluk Rei sambil bergulat lidah. Rei memeluk Ruri dengan tangan kecilnya, saat Ruri mulai menindih tubuhnya dengan setengah telanjang.
556Please respect copyright.PENANAuVA8WAhZOM
“Heheh! Rei kamu masih perjaka kan? Boleh gak Tante ambil perjaka kamu?” tanya Ruri yang otaknya mulai di kendalikan nafsu.
556Please respect copyright.PENANAJyiQC9czRV
Rei menelan ludah, tak menyangka efek obat yang ia ciptakan akan sekuat itu.
556Please respect copyright.PENANAYxoUxydEMB
“Mau dong, Tante. Buat aku jadi lelaki dewasa,” jawab Rei.
556Please respect copyright.PENANAS4EShJzFwk
Ruri tersenyum, buru-buru ia melepas baju, dan bh yang menutup tubuhnya hingga menyisakan celana dalam saja. Ruri lepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Rei hingga tersisa celana dalam seperti dirinya. Mata Ruri langsung terbelalak begitu melihat gundukan besar yang membungkus kontol Rei, ketika Ruri turunkan celana dalam itu sebuah monster keluar dari sangkarnya.
556Please respect copyright.PENANAUmOS6rqdpe
“Ya ampun gede banget! Apa kau benar seorang bocah!” seru Ruri yang tak percaya dengan apa yang ia lihat.
556Please respect copyright.PENANAd1msvAw1RO
Rei lalu berdiri di depan Ruri yang berjongkok sambil mengarahkan kontolnya yang tegang ke mulut Ruri yang mengangga karena melihatnya. Rei mengelus rambut Ruri untuk menyadarkannya, ketika sadar Ruri langsung membuka mulutnya—menerima kontol besar itu masuk.
556Please respect copyright.PENANALHPc85Bjsj