x
Roy menjuling pada Rei dengan setengah sadar, tubuhnya terasa panas disertai rasa gatal serta perih yang seakan mengkebiri kulitnya perlahan. Ketika Roy mendapatkan kembali kesadarannya, ia merasakan rasa sakit teramat sangat di sekujur tubuhnya hingga ia berteriak tertahan.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35asL0g6Z7
“AAAaa— Urgh… AA—” eram Roy berusaha menahan suaranya, sambil meringsut bangun dari tempat tidurnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3000W5gt1n
Rei yang melihat Roy kesakitan itu langsung membantunya bangun dengan hati-hati, Roy terus menahan rasa sakitnya hingga air matanya sedikit keluar sambil menggigit kain perban yang membalut mulutnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlaye89qe1
“Mau kubantu hilangkan rasa sakitnya? Kalau kau mau akan kuberikan kau obat yang akan membuat tubuhmu mati rasa untuk beberapa jam,” tawar Rei.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKJwxhlbPN
Roy langsung mengangguk setuju, mendapat persetujuan Roy … Rei mengambil tasnya, mengeluarkan dua botol bening berisi cairan obat, dan mencampurkannya menjadi satu, kemudian menyedotnya dengan jarum suntik.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkU66CjgEvA
“Ini dia, Roy,” ucap Rei, bersiap menyuntikkan obat tersebut melalui pembuluh darah di tangan Roy.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkobiysFpna
Jarum suntik yang tipis menembus kulit Roy yang melepuh, menyuntikkan obat misterius yang membuat badan Roy serasa tersetrum. Dua menit setelahnya, rasa sakit di tubuh Roy yang menyiksanya itu perlahan berkurang hingga membuat Roy sedikit lebih baik.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJkZl3dkJ6
“Roy, aku tak menyangka kau akan berakhir seperti ini. Aku tak bisa membayangkan Roy si algojo berdarah dingin itu menjadi cacat seperti ini,” tanggap Rei, setelah Roy berhenti mengaduh kesakitan.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGRb3ZjUfF
Sreet!
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqE4W0KqgT
Tangan Roy yang berbalut perban langsung menarik kerah kemeja Rei, dan mencekiknya dengan tatapan mengintimidasi. Rei berkeringat dingin melihat mata Roy yang mengkilap penuh kemarahan padanya, bibir Roy bergerak perlahan menyebutkan sebuah nama.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBtVt1WlYe
“A… A…. Anri….” ucap Roy sambil menunduk mengingat kejadian sebelumnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUHaTLWPM4
“Di-Dia aman, Roy. Dia baik-baik saja, dan sekarang bersama kita,” kata Rei sambil berusaha melepaskan cengraman Roy di kerahnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WNIdwqu9E
Perlahan Roy melemahkan cengramannya hingga Rei berhasil melepasnya, dan sedikit menjaga jarak darinya. Rei mengamati Roy dari jauh, dan bersiap mengambil jarum bius yang ia telah siapkan sebelumnya di sakunya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡte4Ubvrouq
“Di mana Anri!?” ucap Roy setelah mendapatkan semua ingatannya tentang kejadian sebelumnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ak9AsJBc8
“Dia di sini. Tapi kau tak bisa menemuinya untuk saat ini, ia dijaga ketat, dan kau tengah diawasi,” jelas Rei menjelaskan keadaannya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6JrbHxzUO
Mendengar Anri berada di tempat itu, Roy mencoba untuk turun dari atas tempat tidur, menyadari hal itu Rei menghentikannya. Namun Roy tetap bersikeras, kakinya yang lemah serta melepuh itu menyentuh lantai, dan membuat Roy terjungkat kembali ke ranjang.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdbKLvUqhf
“Aaaaaaaaa! AAAAaaa!”
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ437G9Pp5hA
Roy memekik merasakan setruman dahsyat yang di kakinya, namun begitu rasa sakitnya hilang … Roy kembali mencoba lagi—menurunkan kakinya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYpgTwU4lS
“Kau keras kepala sekali, Roy. Sepertinya kau sudah menjadi budak wanita itu sepenuhnya,” ucap Rei menghentikan Roy yang mulai menyelurutkan tubuhnya ke bawah.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeutCXfy1ds
“Budak!? Apa maksudmu!?” tanya Roy penasaran dengan pernyataan Rei.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHld5yYzDe
Rei tersenyum kecil, ia pun memberitahu Roy tentang kebenaran obat yang telah menyembuhkan kontolnya itu. Terungkap kalau saat itu, Rei sengaja memberi tahu Roy tentang obat ajaib untuk membuat Roy mencurinya, dan menggunakannya untuk menyembuhkan kontolnya yang mati.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFTRZRnRyN
Tujuan Rei melakukan itu untuk membuat Roy menjadi budak Anri tanpa ia sadari, lalu memperalat Anri untuk menggunakan Roy membunuh Tuan Shigeo, dan para bawahannya yang merepotkan. Rencana awal Roy adalah membuat Hitomi menjadi budak Megumi, lalu bernegosiasi dengan Anri untuk menjatuhkan Tuan Shigeo dengan memanfaatkan Hitomi, dan Roy yang telah menjadi sekutunya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIoV1LfMFS
Akan tetapi, karena Megumi yang tak ingin mengorbankan Anri, Rei mengubah rencananya dengan mempengaruhi Anri, dan Roy langsung dengan bertaruh pada keberuntungannya. Sementara untuk Megumi yang tak mau bekerja sama, Rei menaruh sebuah alat pelacak di mobilnya, dan memberitahu lokasi terakhir Megumi pada tim pengejar.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpU7up1Ix3
“Tidak! Apa rasa cintaku pada Anri selama ini palsu? Semua itu karena obat yang kau buat Rei! Jawab!” bentak Roy dipunuhi rasa marah setelah mendengar penjelasan Rei.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bvK4mqWht
Roy mulai meragukan dirinya sendiri, semua yang ia lakukan selama ini, membunuh Kanda, dan Eiji, mencari Anri sampai berakhir seperti sekarang—semua itu ia lakukan karena pengaruh obat yang disebutkan Rei. Roy memengangi kepalanya, dan berteriak meneriakkan semua rasa kecewa serta amarahnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZtyV7gPZV
“Obat itu hanya pengikat saja, soal patuh atau tidaknya kau tergantung dirimu sendiri. Dari yang kulihat, kau seperti terobesi padanya … obsesi adalah nafsu terkuat,” jelas Rei.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8YUu7rln2
Roy menunduk, kepalanya dipenuhi keraguan serta kebimbangan, membuat rasa sakit di tubuhnya seolah hilang begitu saja. Roy seperti kehilangan jati dirinya, menatap lunglai Rei di depannya, dan kembali berbaring di atas ranjang seperti sebelumnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAamnEq9j1Z
“Sepertinya kau butuh waktu untuk memikirkannya, kuharap kau mengambil keputusan yang tepat. Keputusanmu akan merubah jalannya takdir esok hari,” kata Rei sebelum berbalik pergi meninggalkan Roy sendirian kembali dalam renungannya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFVwmKZfrP
****
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtbv6LVmdR
Mio membawa Shotaro ke rumahnya, dan langsung membawanya ke lantai atas toko Shotaro yang kebetulan tak dikunci. Mio membaringkan Shotaro di atas futon, lalu mengambil air hangat untuk membasuh lukanya—tak lupa Mio juga membawa kotak P3K, dan mengoleskan antibiotik ke luka Shotaro yang terbuka.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwK84CfcPLq
“Aduuh!” pekik Shotaro yang tersadar oleh rasa perih di wajahnya ketika Mio meneteskan antibiotik ke lukanya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9BU8csel3
“Shotaro! Apa yang terjadi padamu!?” seru Mio, langsung memberi Shotaro air putih yang telah ia siapkan sebelumnya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYjLAyjmQC
Shotaro menenggak air tersebut secara lahap, dan menghabiskannya dalam satu teguk … setelah selesai minum, ia mengambil napas dan meminta Mio menyebutkan jam. Mio langsung menyebutkan pukul 12.03 malam, hal itu membuat Shotaro sedikit menghela napas lega.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHFat9zfbu
“Syukurlah…. Masih ada waktu….” Ucap Shotaro dengan mata berkaca-kaca.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIPc2TJ1Zq
Mio menimpali, “Shotaro, siapa yang menyerangmu!? Kenapa kau bisa tergelatak seperti itu di tengah jalan?”
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbq5HNjJ7wN
Shotaro kembali menghela napas, dengan bibir terangkat perlahan … Shotaro mulai menceritakan penyerangan yang dilakukan orang-orang itu padanya. Mio sedikit merinding mendengar cerita Shotaro tentang mobil minibus yang menculik Ai, dirinya kembali teringat kenangan 2 tahun lalu saat dirinya menjadi korban minibus itu, dan akhirnya berakhir digangbang selama 3 hari 2 malam saat festival berlangsung.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvqqN77XK3
“Shotaro…. Apa kau tahu siapa yang kau lawan,” ucap Mio sembari merangkul dirinya sendiri untuk meredakan rasa traumanya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeadTDlWlS
“Aku tahu,” kata Shotaro sambil menggigit bibir, membayangkan ratusan yakuza anak buah Tuan Shigeo, “Tapi aku tetap harus menyelamatkannya! Ai tak akan kubiarkan dia mengalami nasib seperti itu.”
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJYPRfHdmE
Keduanya terdiam dalam keheningan malam, saling merenung membayangkan betapa kecilnya mereka berdua dibandingkan dengan Tuan Shigeo. Saat tengah merenung tersebutlah, Mio teringat tentang cerita Marina sebelumnya padanya—ia merasa sedikit janggal dengan tindakan Roy yang bergerak tanpa perintah dalam kasus Marina.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsagjfb0Qt
“Shotaro…. Ada satu hal, yang harus aku beritahu padamu,” kata Mio setengah yakin, untuk memastikan keraguannya.
309Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWe77kmWbk
