x
Seorang wanita berambut hitam panjang dengan menggendong seorang bayi terlihat tengah berdiri di depan makam Megumi sambil membawa serangkai bunga sebagai tanda bela sungkawa. Hitomi yang baru saja tiba langsung mengenali wanita itu sebagai Anri saat ia mendekatinya, Hitomi terlihat canggung untuk menyapanya, dan berdiri mematung menunggu Anri pergi lebih dulu dari depan makam Megumi.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WKjI6glfG
“Ueekk! Ueek! Ueekk!”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv3JQNu241
Tiba-tiba bayi yang digendong Anri merengek yang langsung membuat Anri menimangnya, dan membuat ekpresi lucu untuk menenangkannya. Namun bukannya diam, bayi itu malah merengek semakin kencang hingga membuat pemakaman yang sepi itu menjadi sangat bising.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJBOrhIZlY
“Shhtt… Shhtt…. Pok ame ame belalang kupu-kupu…. Shhhttt….”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozJQ81i4pA
Anri melakukan sebisanya untuk menenangkan bayi itu tapi tak berhasil, Hitomi yang sejak tadi hanya diam mengamatinya dari kejauhan menjadi tergerak. Hitomi lalu mendekati Anri yang tengah menimang bayi itu, lalu mengelus rambut bayi itu, dan membuat ekspresi konyol yang langsung membuat bayi itu tenang.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3oufgvRxO
“Hi-Hitomi….” ucap Anri seolah tak percaya, kalau Hitomi bisa dengan mudah menenangkan anaknya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPs1CRpQeSe
“A-Anri…. lama tak jumpa….” kata Hitomi canggung, saat teringat hal buruk yang ia lakukan pada Anri dulu.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefFUmODyn0
Melihat Hitomi yang gugup, Anri langsung berinisiatif untuk meraih kedua tangannya, dan menatapnya dengan tatapan tajam. Hitomi berkeringat dingin melihat tatapan Anri, dan sudah siap untuk menerima segala kemarahannya—akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLT1Gz9P3N1
“Selamat datang Hitomi, senang melihatmu selalu sehat,” ucap Anri dengan senyum yang tulus.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGRoc0MYlm
Tentu saja sikap Anri itu membuat Hitomi tak kuasa menahan air matanya untuk banjir, ia sama sekali tak menyangka Anri akan memaafkannya atas apa yang telah ia lakukan dulu padanya. Hitomi merasa seperti orang paling berdosa di bumi, ia ingin dihukum atas apa yang telah ia lakukan pada Anri … namun, sebaliknya yang ia terima malah keramahan, dan tatapan tanpa permusuhan.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQoSj8awrJ
“Kenapa? Kenapa kau begitu baik padaku? Setelah semua yang kulakukan padamu…. Apa kau tak membenciku?”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsuzAundqG
Anri tersenyum simpul.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwF2utIQVkr
“Kenapa aku harus membencimu? Kita berdua sama-sama korban, tak ada alasan bagiku untuk menaruh dendam kepadamu. Terlebih lagi, aku tak ingin Shouta melihatku sebagai contoh yang buruk untuknya,” ujar Anri sembari menimang bayi yang ada dalam gendongannya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9h8o0hwEF
Hitomi menjadi lebih tenang, ia lalu melirik bayi dalam gendongan Anri yang mukanya terasa familiar buatnya. Naluri keibuan Hitomi muncul, dan ia pun meminta sebentar untuk menggendong Shouta pada Anri yang terlihat berkeringat karena terlalu lama menggendongnya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9piNCfAgi
“Uha hah ahh haah!”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYZEYY35zC
Shouta tertawa sambil meninju kedua tetek besar Hitomi saat ia gendong, Hitomi tak mempermasalahkannya, dan mengelus rambut Shouta yang tipis itu dengan jari jemarinya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0RZQk4wu8
“Ini anakmu? Siapa bapaknya?” tanya Hitomi sambil menimang Shouta yang terlihat senang digendong olehnya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCTtYBED4X
Anri tersenyum kecut, lalu menarik napas panjang mengatakan siapa ayah Shota dengan mimik sedih.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXICtRvNev
“Roy…. Dia ayah dari anak itu,” ucap Anri sambil tertunduk lesu.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrGIByAS7A
“R-Roy!? Anak ini!? Bagaimana bisa!? Aku dengar ia sekarang di penjara, dan sedang menunggu keputusan hakim tentang eksekusinya,” balas Hitomi kaget.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hunCjeNRc
“Aku….”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQkTf2xIyN
Anri pun menceritakan perpisahannya yang manis bersama Roy, pada saat itu Anri tengah dalam masa subur hingga benih Roy berhasil mencapai ovariumnya, dan berbuah menjadi jabang bayi. Mengetahui kalau dirinya hamil anak Roy, Anri memilih untuk merahasiakannya darinya—dan pergi jauh bersama anak dalam kandungannya itu ke kota baru, dan memulai kehidupan baru di sana.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8L2ZZOIXFC
“Astaga Anri, aku tak menyangka kau akan melakukan itu. Tapi Anri, beberapa hari lagi sidang terakhir Roy akan digelar … dalam sidang itu ia bisa saja langsung dijatuhi hukuman mati, atau berhasil mendapat grasi. Apa kau yakin tak ingin memberitahunya tentang anak ini?”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13w5tdeQ4p
“Entahlah Hitomi…. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku terlalu takut untuk melakukannya….”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHi9Pk69yv
“Beritahu dia Anri…. sebelum terlambat, aku tak ingin kau menyesal karena memendam rahasia ini seumur hidupmu. Selagi kau masih hidup, ungkapkanlah semua yang ingin kau katakan sebelum kau menyesal di kemudian hari. Aku yakin, Megumi juga akan mengatakan hal itu jika ia berada di sini. Anri… busungkanlah dadanya, dan yakinlah pada dirimu sendiri….”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCNyKMifj3
Anri terenyuh, ucapan Hitomi telah membebaskan belenggu perasaan yang mengikat dirinya, dan membuatnya sadar akan dirinya sendiri. Awan mendung yang menyelimuti hati Anri perlahan menghilang, berganti pelangi cerah yang membuatnya sedikit lebih tenang.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtj0eOb2ILo
“Kau benar Hitomi, kurasa aku akan mengatakannya—padanya—” putus Anri.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbza8AXWXD
“Benarkah? Syukurlah Anri….”
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadjDvL2RYP
Mereka berdua pun tertawa ringan, dan saling berbagi cerita di depan makam Megumi. Mengetahui kalau Hitomi sekarang tak memiliki tempat tinggal … Anri menawarkannya untuk tinggal bersamanya, dan membantunya merawat Shouta. Awalnya Hitomi menolak tawaran Anri, namun setelah dipaksa dibujuk berkali-kali akhirnya Hitomi mau menerimanya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJN5z2Kxwhl
Sejak hari itu, Hitomi, Anri, dan Shouta tinggal dalam satu atap yang sama. Anri bekerja sebagai designer, sementara Hitomi bertugas merawat Shouta saat Anri bekerja … mereka berdua saling sokong seperti yang diinginkan Megumi, di tempat yang jauh tanpa seorang pun yang mereka kenal—mereka berdua hidup bahagia.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfm67d3mVhK
*****
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOCDzVMtl5
Pengacara Roy terkejut saat mendengar clientnya tiba-tiba menginginkan untuk terhindar dari hukuman mati setelah sebelumnya tak punya keinginan untuk melanjutkan hidup. Perubahannya yang mendadak itu tentu saja membuat sang pengacara kaget, dan tak menyangka akan hal itu.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SVZfsGvOI
“Kenapa tiba-tiba?” tanya pengacara itu.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhUKgtAp3G
“Aku harus menemui seseorang, pagi tadi aku mendapat surat kalau ternyata orang itu telah melahirkan anakku. Sebelum aku mati, aku ingin menemuinya…. Pak pengacara tolong…. Bisakah kau membantuku,” pinta Roy sembari membungkuk dengan tulus.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOl1ANO2j8w
Pengacara Roy menggaruk kepalanya, meskipun palu hukuman mati untuknya sebentar lagi akan dijatuhkan … tapi itu bisa saja ia hindari, mengingat kontribusi Roy selama ini dalam membantu penyelidikannya.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJJyiiDFXy
“Akan kuusahakan, Roy tenang saja … aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkanmu… percayalah padaku! Percayalah pada pengacaramu ini!” seru pengacara Roy dengan yakin.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSq6i0uQiDi
Setelah hari itu, Roy dan pihaknya melakukan banding pada hakim untuk diberi keringanan. Melalui berbagai macam sidang yang dilakukan selanjutnya, akhirnya Roy terbebas dari hukuman mati yang seharusnya di jatuhkan kepadanya. Melihat hal itu, seorang wanita bertudung yang selalu menyaksikan persidangan Roy mulai tak bisa menahan kemarahannya lagi.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UA4SRktVB
Tepat sesaat setelah Roy keluar dari ruang sidang, wanita itu menunggunya di depan pintu dengan sebuah pistol yang ia sembunyikan di balik pakaiannya. Baru beberapa langkah Roy keluar dari ruang sidang, wanita itu langsung menembakinya dengan membabi buta hingga membuat semua orang di sana terkejut, dan berlarian menyelamatkan diri.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMG7P5sLEiL
DOOR! Dooor! dooor! Dooor! Dooor! Dooor
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkfupCP6oC
Wanita itu melepaskan enam tembakan beruntun ke arah Roy yang tak siap, alhasil keenam peluru itu langsung bersarang dalam tubuhnya, dan langsung mengakhiri hidupnya di tempat tanpa kesempatan kedua.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AIMNr6HYt
“MATI KAU BANGSAT! INI UNTUK TAKEDA! MATILAH! MATILAH!” seru wanita bertudung yang tak lain adalah Marina itu dengan penuh kepuasan.
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuIKYHXgiE
Tamat
925Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeKwjEqPuo
