x
Bruuk!
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKr9Ts50o2r
Hitomi dilempar ke atas sebuah ranjang kapuk kusam oleh Tachibana, Hajime melepas seragamnya hingga menyisakan celana dalam sebelum akhirnya merangkul Hitomi dari belakang. Hajime meremas dua tetek besar Hitomi yang masih terbungkus bh itu dari belakang sementara Tachibana melepas borgol di tangan Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7gYJFGLLK
“Kenyal banget, Tachibana. Hmm, rasanya tanganku seperti tersedot ke dalam oleh kelembutan gunung kembar ini,” ucap Hajime sambil terus meremas-remas, dan menimbang tetek besar Hitomi di depan Tachibana.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKC6mVScnb1
“Hmmm…. Aaah… hmmmm…..” lenguh Hitomi ketika tetekanya mulai diremas kuat oleh Hajime.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzIP117SSt
Hajime menggecup leher Hitomi dari belakang sambil tangan kanannya yang bebas, menyusup masuk dalam bh Hitomi, dan meraih putingnya yang telah mengeras. Hitomi mendesah saat putting kecilnya di pelintir oleh jari Hajime, dadanya membusung ke ke depan membuat bhnya sedikit melorot.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tkgO5dEnA
“Kayaknya enak, boleh aku coba,” ucap Tachibana sembari menurunkan bh Hitomi hingga kini payudaranya yang besar itu terbebas dari kekangannya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrdGmQYH9V
Tachibana melongo menatap tetek Hitomi, tanpa sadar tangannya bergerak memetik melon raksasa Hitomi. Kedua pria itu saling bergantian mengusap, meremas, dan memelintir putting Hitomi hingga membuatnya melenguh dengan tubuh mengeliat.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyV1ZSyVRDG
Setelah puas memainkan tetek Hitomi, tangan Tachibana lalu bergerak ke bawah belahan pahanya, dan berhenti tepat di depan memek Hitomi yang masih tertutup celana dalam basah. Perlahan Tachibana usap area sensitif Hitomi dari luar celana dalamnya, Hitomi mengeliat keenakan tatkala cairan cintanya menyiprat keluar oleh usapan tangan Tachibana.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8VZIdtU4i
“Aaahhh…. Haaa…. Ahh….” Gumam Hitomi yang terus dirangsang dua bagian sensitifnya oleh Hajime, dan Tachibana.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfGRTlO95x
“Hei, lihat sini dong,” ucap Hajime, sambil menyambar bibir Hitomi yang sedari bebas, dan penuh liur itu.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRILW9peDnm
“Hmmm…emmm… emmmm…..”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqpw5N0giz
Lidah mereka saling bertemu dalam mulut Hitomi, sambil meremas, dan memelintir puting Hitomi—Hajime mengulum lidahnya dalam mulut Hitomi. Tak mau kalah dengan Hajime, Tachibana memelorotkan celana dalam Hitomi sampai lutut, lalu mulai memasukkan jarinya ke dalam memek Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZloFqDBmIL
“Ughh! AAAhh! Ougghh!”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpteivTQJPD
Hitomi melepas ciumannya, tubuhnya mengeliat saat jari Tachibana keluar masuk kemaluannya dengan kasar. Desahan Hitomi membuat Hajime terangsang, ia tak mau kalah dengan Tachibana—ia turunkan tangannya menggapai klitoris Hitomi, dan mengusapnya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIOMgT0P6I
“Ogghhh! AAAARggghhh! AAAAAhhh! Hmmmm!”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTpHTKgks1
Hitomi memekik saat jari Hajime ikut masuk dalam memeknya, kini dua jari polisi itu keluar masuk dalam memeknya, gerakan mereka yang tak serasi membuat Hitomi menggila. Sesaat kemudian berkat permainan jari keduanya, Hitomi muncrat dengan deras membasahi ranjang kapuk yang mereka tempati.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtI2u6LkC2F
“Hehehe….. banyak banget keluarnya, apa memang senikmat itu?” kata Tachibana menggoda Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0h8t8JAr5
Hitomi tak menjawab, ia memalingkan muka untuk menghindari pertanyaan Tachibana.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv85CDRuOQI
“Karena kau udah muncrat, sekarang gantian! Kau harus bikin kami crot!” ucap Hajime sambil menganggkat berdiri menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQffSXvmXE
“Aku juga mau!” seru Tachibana ikut-ikutan menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqA0s9RyIL
Hitomi menatap dua pisang ambon dua polisi itu dengan wajah memerah, meski tak sebesar punya Tuan Shigeo kontol mereka ukurannya lumayan untuk seukuran orang jepang.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04zklbFErW
“AAAAHh Ughh! Aahhh!”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2JpcoPUY1
Hajime, dan Tachibana melenguh saat Hitomi menggenggam batang kontol mereka, dan mengocoknya. Hitomi menggerakkan kedua tangannya naik turun memijat-mijat kontol Hajime, dan Tachibana hingga membuat urat-uratnya keluar. Setelah merasa kontol tersebut sangat keras, Hitomi mulai menjilati kontol mereka secara bergantian.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIE11mxqlr
“Mlee…. Mleee… Wleee…”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdIEKLjfdc
Hitomi menjejerkan kontol mereka di depan wajahnya, lalu bergantian memberikan service dengan mulutnya. Hitomi menyedot kontol mereka dengan mulutnya sambil memainkan biji peler keduanya, blowjob Hitomi yang sudah berpengalaman itu akhirnya bisa membuat dua polisi itu ejakuasi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxYLrtYMn1
“Argghh! AAAhhh! Aku keluarr!” pekik Hajime, bersamaan dengan muncratan pejunya di wajah cantik Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKrvk0C54U
“Buka mulutmu! Ahhh! Terima pejuku!” hardik Tachibana memaksa Hitomi membuka mulutnya, dan menelan kontolnya yang tengah berkontraksi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BefVVHXXh
Crooottt!
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FYf2v1TfJ
Peju kental Tachina menyembur menyumpal kerongkongan Hitomi dengan peju, sesaat setelah Tachiba mencabut kontolnya … Hitomi terbatuk, dan menuntahkan pejunya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5wfO7kvYu
“Hahhh! Haah! Hajime, siapa duluan?” tanya Tachibana yang baru saja selesai keluar itu.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPy0wgduxu
“Aku duluan boleh? Aku dah gak kuat nih! Tapi aku gak bawa kondom, apa kau ada masalah dengan itu?” ucap Hajime pada Hitomi yang tengah membersihkan wajahnya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvHq1GyA26
Hitomi hanya menggeleng, menandakan ia tak masalah kalau Hajime tak memakai kondom. Mendengar jawaban menyenangkan itu, langsung saja Hajime menerjang Hitomi dan menidurkanya di atas ranjang lapuk itu.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyoQ6voeMh
Keduanya saling berhadapan dengan tubuh telanjang seperti bayi, Hitomi berada di bawah, dan Hajime berada di atasnya—bersiap untuk melakukan penetrasi. Perlahan Hajime memasukkan kontolnya, diiringi dengan lenguhan Hitomi, saat kontolnya sudah sepenuhnya masuk—Hajime langsung menggoyangnya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIrrby27Qs
“Aahh! AAAhhh! Ogghh! AahHhh!” desah Hitomi, ketika Hajime menggenjotnya dengan penuh tenaga.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyJpzfgdpQ
Stamina Hajime membuat Hitomi kewalahan, Hajime terus menyodok memek Hitomi dengan ritme yang sulit untuk ia ikuti. Tubuh berisi hajime memeluk Hitomi, dan memaksanya untuk menunggangi kontolnya—Hitomi mulai menggoyang pinggul mengikuti irama Hajime yang susah untuk diikuti itu sebisanya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GuOn5aswZ
“Aahh! AHHHh! Hebat! Terus! Aaaahh!” seru Hajime yang merasa kontolnya seperti dipijat-pijat oleh dinding vagina Hitomi.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2T2lM6d2b
Saat tengah asik menunggangi kontol Hajime, tiba-tiba Tachibana mendorong mereka hingga pantat Hitomi ternungging padanya. Setelah membasahi kontolnya dengan air liur, Tachibana mulai melesatkan kontolnya ke dalam lubang anus Hitomi yang tengah menggoyang Hajime.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPGG9JPdQx
“Tu-Tunggu! Aku belum…. Aaahhhhh……”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2u3HVpZBs
Clep!
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tkIj0AxYo
Dalam satu gerakan kontol Tachibana telah terbenam sepenuhnya dalam anus Hitomi, goyangan Hitomi terhenti akan hal itu—napasnya turun naik merasakan gatal di perutnya oleh dua kontol yang menembusnya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCNl1bDmpn
“Kenapa berhenti? Goyang lagi dong! Apa harus aku yang goyang,” kata Hajime sambil meraih dua tetek Hitomi yang sudah menengang itu.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxRiJD6zIw
“Yuk! Barengan! Hajime! Kita buat wanita mesum ini gila karena kontol kita,” seru Tachibana antusias.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm1ZQ1nTyV
Perlahan dua kontol yang memenuhi lubangnya mulai bergerak naik turun, Hitomi mendesah sambil meremas ranjang kapuk yang sobek saat dua polisi itu mulai menganduk-aduk dua lubangnya dari atas, dan bawah. Tachibana memengangi pinggang Hitomi sambil terus menyodok anus, dan menampar pantatnya, sementara Hajime menopang tetek Hitomi dengan tangannya.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0dOzvEoIK
“AAAAh! AAAhh! Ahhh! AahhHh!”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcfirx8XRv
Hitomi memekik tatkala ia merasakan getaran hebat pada dua kontol yang bersarang di tubuhnya, genjotan Tachibana, dan Hajime semakin cepat. Tanpa memperdulikan Hitomi yang merem melek dengan wajah mesumnya, kedua polisi itu mempercepat genjotannya hingga akhirnya keduanya keluar secara bersamaan.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2EeTmkEgq
“AAGhh! AAHH! Aku keluarrr!”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWReDupEMm
“Ahhh! Samaa!!!”
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfSA2mCBv5
Crooott! Crooot!
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFzMKBC2Wm
Dua semprotan peju hangat membasahi dua lubang Hitomi dari depan, dan belakang. Tubuh mereka bertiga bermandiakan oleh keringat panas, di malam yang dingin, dan sedikit penerangan itu. Hajime, dan Tachibana bercinta dengan Hitomi sampai mereka melupakan tugasnya. Berkali-kali peju mereka membasahi rahim Hitomi, dan belasan tamparan mendarat di tetek besar Hitomi karena kejahilan mereka.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkS3Xbfu8c
Di lain sisi, Hitomi hanya bisa menatap kosong dengan mata ikan mati saat kedua polisi itu selesai bercinta dengannya. Dirinya yang dulu mungkin akan merasa senang, atau pun puas dengan hal ini … namun sekarang tak demikian. Megumi telah mengangkat kutukannya dengan datang di hidupnya, yang bisa Hitomi lakukan sekarang adalah berharap kalau Megumi keluar dari daerah itu dengan selamat.
773Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHoRb0B8Mm
