
Roy memarkirkan mobilnya tak jauh dari ladang sayuran milik Kanda, sembari menunggu Kanda keluar dari gubuknya … Roy merokok sambil mendengarkan radio. Tepat pukul 8.21 menit, Kanda keluar dari gubuknya dengan mulut menguap sambil mengucek mata. Roy yang melihat targetnya sudah keluar itu langsung turun dari mobil, dan menghampirinya dengan tatapan dingin.
505Please respect copyright.PENANAI7pPr6lWD4
“Eh, Nak Roy … ada keperluan apa?” tanya Kanda yang terkejut, Roy akan datang sepagi ini ke ladangnya.
505Please respect copyright.PENANAik6ODGKonV
Roy tersenyum tanpa berkata-kata, melihat senyuman di wajah Roy … Kanda menjadi takut karena Roy selama ini tak pernah menunjukkan senyum seperti itu dihadapannya. Menyadari ada yang salah, Kanda melangkah mundur beberapa langkah menjauhi Roy yang tengah berjalan santai mendekatinya.
505Please respect copyright.PENANAaeqIGC10me
“Apa maumu, Roy! Kau membuatku takut!?” bentak Kanda saat sosok Roy semakin dekat dengannya.
505Please respect copyright.PENANARugDMRP9zS
Tanpa menjawab pertanyaan Kanda, Roy langsung mencekik lehernya menggunakan kedua tangan. Kanda meronta, ia memukul Rei dengan tangannya yang bebas hingga membuat cekikannya terlepas. Keduanya saling beradu pukul dengan niat melukai, Roy lebih unggul karena pengalamannya sehingga ia bisa dengan mudah menghajar Kanda hingga tersungkur dengan bibir bersimbah darah.
505Please respect copyright.PENANAzNypecNzyI
“Apa-Apa yang kau lakukan Roy! Hentikan! Aarrhh!” pekik Kanda saat Roy mulai menginjak-injak tubuhnya dengan brutal.
505Please respect copyright.PENANAKp73XwGmv3
Tanpa memberi kesempatan pada Kanda untuk bernapas, Roy menjambak rambut kanda, dan menyeretnya menuju tengah ladang. Kanda berusaha melawan dengan tubuh penuh luka saat Roy mengalungkan sebuah tali tambang di lehernya, Kanda memekik kesakitan saat Roy mulai mencekiknya.
505Please respect copyright.PENANAwEM4LjInkr
“Roy! Roy! To-Tolong! Henti-Hentikan!” pekik Kanda yang napasnya hampir habis dicekik Roy dari belakang menggunakan tambang.
505Please respect copyright.PENANAVRdyNOP4Ri
Roy semakin kuat mencekik Kanda, tubuh Kanda kejang-kejang saat ia mulai kehabisan napas, perlahan perlawanan Kanda semakin melemah, dan setelah beberapa saat terkecik tali tambang Kanda berhenti bergerak.
505Please respect copyright.PENANACAKU3REkqu
Bruuk!
505Please respect copyright.PENANAB7jog9aWjb
Tubuh Kanda jatuh begitu saja saat Roy melepaskan tali di tangannya, dengan tubuh membiru, dan mulut berbusa Kanda mati di tangan Roy tanpa tahu alasan kenapa ia dibunuh. Roy menghela napas menatap mayat Kanda di bawahnya, wajahnya penuh memar akibat perkelahiannya dengan Kanda.
505Please respect copyright.PENANARNVT5OCF1g
“Kuharap Anri tak mempermasalahkannya,”gumam Roy sambil menyeka darah di sudut bibirnya.
505Please respect copyright.PENANAMiORGHsAxW
Setelah memastikan Kanda benar-benar mati, Roy menarik tubuh Kanda masuk dalam keranjang sayur yang biasa ia bawa. Dengan posisi merinkuk, Roy menutupi mayat Kanda dengan sayuran yang berasal dari ladangnya. Sayuran itu Roy gunakan untuk mengubur Kanda dalam keranjang besar itu, setelah mayat Kanda tertutup sayur … Roy membawa keranjang tersebut ke gubuk Kanda, dan meletakkannya begitu saja.
505Please respect copyright.PENANATy1xXPq9EJ
“Selamat tinggal, Kanda.” ucap Roy seraya pergi meninggalkan keranjang sayur berisi mayat Kanda di depan gubuknya.
505Please respect copyright.PENANAsVOQybRraz
Roy kembali ke mobilnya, dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Eiji targetnya selanjutnya. Menggunakan alasan keperluan festival … Roy mengajak Eiji untuk ketemuan di belakang kuil tempat persiapan festival tengah disiapkan. Roy menyibakkan rambut panjangnya ke belakang, jarinya mengetuk-ketuk stir mobil sebelum ia menyalakannya.
505Please respect copyright.PENANA3Xc5t5bgha
“Kenapa aku melakukan ini!?” batin Roy pada dirinya sendiri.
505Please respect copyright.PENANA8Wf3LFGJXx
Saat tengah merenung tiba-tiba kepala Roy dipenuhi oleh bayangan Anri yang menangis, dan teraniaya karena Eiji yang memperkosanya. Anri ingin Kanda dan Eiji mati, itulah yang ia katakan tadi malam seusai bercinta dengan Roy … hal itu sudah cukup menjadi alasan bagi Roy untuk membunuh mereka berdua.
505Please respect copyright.PENANADfUJ6EV7R8
“Benar! Aku melakukan semua ini untuk Anri. Benar! Semua ini untuk membuat Anri bahagia! Benar!” gumam Roy seraya menyalakan mobilnya, dan melaju cepat menuju tempat ketemuannya dengan Eiji.
505Please respect copyright.PENANAnJfsXXueGv
*****
505Please respect copyright.PENANATmMwy9nsMx
Mio keluar dari dalam kamar tempat Marina dirawat sambil menghela napas, keadaan Marina sudah lebih baik dari saat pertama kali Shotaro memanggilnya. Dengan wajah mengantuk, dan mata berkantung—Mio berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Shotaro mencegatnya saat ia baru keluar dari kamar mandi, dan mencercanya dengan berbagai pertanyaan tentang keadaan Marina.
505Please respect copyright.PENANAvQGWYosL5Z
“Berisik! Kalau kau mau tahu, pastikan sendiri!” bentak Mio yang tak tahan dengan rengekan Shotaro.
505Please respect copyright.PENANAaYn7huwLQC
Seharian penuh Mio berusaha keras menjaga agar Marina tetap hidup, sambil menjahit luka, dan mengoperasinya seorang diri dengan peralatan seadanya. Tubuh dan pikirannya benar-benar dibuat lelah akan operasi itu, satu-satunya yang Mio inginkan sekarang adalah beristirahat, dan tidur untuk memulihkan tubuhnya.
505Please respect copyright.PENANAQyhMjcf36A
“Terima kasih, Mio. Kau memang temanku,” ucap Shotaro sambil memberikan seamplop uang sebagai biaya perawatan Mio.
505Please respect copyright.PENANAXy3nz0iOdd
Mio menerima uang itu tanpa melihat isinya, lalu berjalan lunglai menuju sofa panjang di depan ruang prakteknya untuk tidur.
505Please respect copyright.PENANATn4uU54lop
Shotaro pun masuk dalam ruang tempat Marina dirawat, di atas kasur ia melihat Marina yang tengah terbaring tak sadarkan diri dengan balutan perban di sekujur tubuhnya. Perlahan ia mendekati Marina untuk memastikan kalau dia benar-benar hidup, lalu keluar tanpa mengatakan apa pun padanya.
505Please respect copyright.PENANASzoVxA5xI5
‘Apa yang kulakukan!? Aku bisa kena masalah kalau Roy sampai tahu akan hal ini,’ batin Shotaro.
505Please respect copyright.PENANA1xlHBvaDoj
Saat ia memeriksa ponselnya terlihat ratusan chat, dan panggilan tak terjawab dari Ai yang terus menerus mencoba menghubunginya. Menjadi penjaga toko manisan tak memberikan Shotaro uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sekundernya, karena hobinya yang sering BO gadis-gadis sma … Shotaro pun bekerja sambilan sebagai Cleaner yang bertugas membersihkan TKP pembunuhan atas saran Mio.
505Please respect copyright.PENANAZCfREV8mh0
Sekarang Shotaro sangat pusing membayangkan dirinya yang akan kehilangan pekerjaan, dan bisa juga kehilangan nyawanya karena telah menyelamatkan Marina. Alhasil Shotaro yang dilanda sakit kepala itu memutuskan untuk menenangkan dirinya dalam pelukan Ai.
505Please respect copyright.PENANApqzBCE1COP
“Mio, aku pergi! Jagalah dia sampai aku kembali,” pesan Shotaro pada Mio yang tengah tertidur lelap di sofa.
505Please respect copyright.PENANAk9lMBuoNAY
Setelah mengenakan jaket serta helmnya, Shotaro bergegas memacu montornya kembali ke tokonya dengan terburu-buru. Mio terbangun ketika Shotaro tengah menggeber montornya, dengan mata sayu Mio melihat Shotaro yang pergi menaiki montornya menuju arah rumahnya.
505Please respect copyright.PENANAWvmvDM5y7T
“Bajingan itu….” ucap Mio dipenuhi rasa kesal, karena tindakan Shotaro yang begitu nekat.
505Please respect copyright.PENANAUUWxzmdoUn
*****
505Please respect copyright.PENANAxFR3Vo3AYV
Megumi mencuci mukanya yang kusut dengan air dingin di wastafel klinik Kazuki, sambil bercermin di kaca Megumi menyalakan rokok, dan menghisapnya tanpa beban. Pikirannya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya berkat Hitomi yang sudah menjadi pelampiasannya, Megumi bicara pada dirinya sendiri tentang apa yang akan dia lakukan ke depan pada bayangannya.
505Please respect copyright.PENANACZxj0NoRnG
“Ini belum berakhir, Megumi…..” ucap Rei yang tiba-tiba muncul berdiri di belakangnya.
505Please respect copyright.PENANAztTiqtOI0w
Megumi menoleh pada Rei yang terlihat lesu karena semalaman diperas habis oleh Ruri, dengan langkah ngangkang … Rei menghampiri Megumi, dan membasuh wajahnya dengan air yang mengucur dari wastafel.
505Please respect copyright.PENANAb2JzF6LarJ
“Masih ada yang harus kau lakukan, Megumi…. Anri… kau harus menyelamatkan dia!” kata Rei dengan tatapan serius.
505Please respect copyright.PENANAJaWsq4fDPH
Megumi menunduk dengan mimik sedih, “Anri….”
505Please respect copyright.PENANAkDLCPl0rAF
“Aku tak tahu apa yang terjadi tadi malam, tapi yang jelas kita harus menyelamatkan Anri sebelum festival di mulai. Megumi, Shigeo memilih Anri sebagai Miko yang akan diperkosa oleh semua orang saat festival itu dimulai. Kalau mau menolongnya, sekaranglah waktu yang tepat untuk melakukannya…. Aku tak ingin Shigeo mendapatkan apa yang dia mau.”
505Please respect copyright.PENANAewoLksbzWL